28.01.2021 Views

Isu Perencanaan Wilayah - Belum Optimalnya Kawasan Agropolitan Sebagai Penunjang Pengembangan Sektor Pertanian di Kabupaten Trenggalek

Kabupaten Trenggalek memiliki program unggulan untuk mendukung berbagai sektor pengembangan. Salah satu program tersebut adalah Pengembangan Kawasan Agropolitan sebagai penunjang sektor pertanian. Namun ternyata, berdasarkan penelitian pribadi ini menunjukkan bahwa pengembangan Kawasan Agropolitan di Kabupaten Trenggalek ternyata masih belum optimal. // Trenggalek Regency has several main programs to support various development sectors. One of these programs is the Development of Agropolitan Area which functions as a support for the agricultural sector. However, based on this personal research, it shows that the development of the Agropolitan Area in Trenggalek Regency is still not optimal.

Kabupaten Trenggalek memiliki program unggulan untuk mendukung berbagai sektor pengembangan. Salah satu program tersebut adalah Pengembangan Kawasan Agropolitan sebagai penunjang sektor pertanian. Namun ternyata, berdasarkan penelitian pribadi ini menunjukkan bahwa pengembangan Kawasan Agropolitan di Kabupaten Trenggalek ternyata masih belum optimal. // Trenggalek Regency has several main programs to support various development sectors. One of these programs is the Development of Agropolitan Area which functions as a support for the agricultural sector. However, based on this personal research, it shows that the development of the Agropolitan Area in Trenggalek Regency is still not optimal.

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

PEMBAHASAN

PEMBAHASAN

Salah satu upaya dalam mengembangkan

s e k t o r p e r t a n i a n w i l a ya h a d a l a h d e n g a n

mengembangkan kawasan agropolitan. Dalam

Undang-Undang no. 26 tahun 2007 tentang

Penataan Ruang, Agropolitan adalah kawasan yang

terdiri atas satu atau lebih pusat kegiatan pada

wilayah perdesaan sebagai sistem produksi

pertanian dan pengelolaan sumber daya alam

tertentu yang ditunjukkan oleh adanya keterkaitan

fungsional dan hirarki keruangan satuan sistem

permukiman dan Agrobisnis.

Kawasan Agropolitan dicirikan sebagai

kawasan pertanian yang tumbuh dan berkembang

karena berjalannya sistem dan usaha agribisnis di

pusat agropolitan dengan harapan dapat melayani

dan mendorong kegiatan-kegiatan pembangunan

pertanian (agribisnis) di wilayah sekitarnya

(Agropolitan dan Pembangunan Ekonomi Pedesaan

(Kristiana W, Suryo E), dalam Saintis, Vol. 9, No.2

Oktober 2017). Lebih lanjutnya, agribisnis adalah

kegiatan yang berhubungan dengan penanganan

komoditi pertanian dalam arti luas, yang meliputi

salah satu atau keseluruhan dari mata rantai

produksi, pengolahan masukan dan keluaran

produksi (agroindustri), pemasaran masukankeluaran

pertanian dan kelembagaan penunjang

kegiatan. Yang dimaksud dengan berhubungan

adalah kegiatan usaha yang menunjang kegiatan

pertanian dan kegiatan usaha yang ditunjang oleh

kegiatan pertanian (Downey dan Erikson (1998),

dalam buku Saragih (1998 : 86)). Kawasan

Agropolitan diharapkan akan dapat menjadi sebuah

elemen penyeimbang antara perkotaan dan

perdesaan khususnya di Kabupaten Trenggalek.

Secara umum tujuan pengembangan kawasan

a g r o p o l i t a n a d a l a h u n t u k m e n i n g k a t k a n

pendapatan dan kesejahteraan masyarakat melalui

p e r c e p a t a n p e n g e m b a n g a n w i l a y a h d a n

peningkatan keterkaitan desa dan kota dengan

mendorong berkembangnya sistem dan usaha

agribisnis yang berdaya saing berbasis kerakyatan,

berkelanjutan (tidak merusak lingkungan) dan

terdesentralisasi (wewenang berada di Pemerintah

Daerah dan Masyarakat) di kawasan agropolitan.

Secara khusus tujuan PKA adalah:

a. M e n g u r a n g i k e s e n j a n g a n

kesejahteraan antar wilayah;

b. Mengurangi kesenjangan antara

kota dan desa;

c. M e n g u r a n g i k e s e n j a n g a n

pendapatan antar masyarakat;

d. Mengurangi kemiskinan;

e. Mencegah terjadinya urbanisasi

tenaga produktif;

f. Meningkatkan pendapatan asli daerah

(PAD).

Terkait dengan arahan dari Rencana Tata

Ruang Kabupaten Trenggalek 2012-2032, kawasan

yang direncanakan akan menjadi kawasan

a g ro p o l i t a n a d a l a h Ke c a m a t a n Wa t u l i m o,

Kecamatan Bendungan, dan Kecamatan Pule.

Analisis persyaratan kawasan agropolitan

menggunakan beberapa aspek yang mengacu

kepada Peraturan Menteri Pertanian no. 41 tahun

2009 tentang Kriteria Teknis Kawasan Peruntukan

Pertanian yang disesuaikan dengan analisis penulis.

Laporan Analisis Wilayah

Kabupaten Trenggalek 1 2018

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!