17.11.2020 Views

Pengembangan Masyarakat dalam Perspektif Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan

Tulisan saya berjudul Pengembangan Ekowisata Laut berbasis Pemberdayaan Masyarakat dan Ekonomi Kreatif di Bunguran Selatan, Kabupaten Natuna Ditulis bersama Dr. S. Djuni Prihatin M.Si

Tulisan saya berjudul Pengembangan Ekowisata Laut berbasis Pemberdayaan Masyarakat dan Ekonomi Kreatif di Bunguran Selatan, Kabupaten Natuna

Ditulis bersama Dr. S. Djuni Prihatin M.Si

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

latar belakang konsep ini muncul karena negara menghadapi

kesulitan penganggaran distribusi kesejahteraan maka secara

normatif keterlibatan perusahaan dan komunitas, seharusnya

mengisi keterbatasan yang dihadapi pemerintah. Upaya mengisi

keterbatasan ini bisa dilakukan dengan cara substitusi (substitution)

dan pelengkapan (complementarity) peran (Dahlberg 2005). Dalam

substitusi peran, ketika negara menghadapi kekurangan sumber

finansial, negara terpaksa mengurangi perannya sehingga terdapat

suatu “ruang kosong” yang ditinggalkan negara. Dalam keadaan

demikian perusahaan dan komunitas bisa mengisi ruang kosong

tersebut dengan cara melakukan subsitusi peran negara. Dalam

sitauasi yang sama, ketika menghadapi kesulitan finansial negara

tidak menciptakan ruang kosong tersebut tetapi tetap “hadir”

dalam ruang tersebut, namun cakupan dan intensitasnya yang

dikurangi. Dalam situasi seperti ini perusahaan dan komunitas bisa

hadir untuk melengkapi peran negara dengan cara memperluas

cakupan dan memperkuat intensitasnya. Melalui substitusi atau

pelengkapan peran ini diharapkan akan tercipta suatu mekanisme

distribusi kesejahteraan yang lebih optimal. Salah satu wujud riil

dari gagasan ini adalah realisasi konsep public-private partnership.

Secara empiris, untuk mewujudkannya diperlukan keselarasan

pemahaman mengenai pengertian, indikator, upaya mewujudkan

konsep kesejahteraan. Tidak kalah dari isu keselarasan pemahaman,

juga diperlukan kesediaan untuk bekerjasama di antara para aktor

pelaku distribusi kesejahteraan. Ini kadang sulit terjadi karena

banyak isu. Beberapa isu tersebut misalnya adalah, keterbatasan

kapasitas pemerintah dalam perencanaan kesejahteraan sehingga

tidak mampu mengelola perwujudan substitusi atau pelengkapan

peran. Selain itu, adanya isu mal-administrasi seperti praktik

korupsi atau politisasi program distribusi kesejahteraan sehingga

membuat aktor di luar negara enggan untuk bekerjasama dengan

negara. Faktor yang lain, terdapat hubungan yang kurang harmonis

atau hubungan konflik di antara aktor distribusi kesejahteraan

Pengembangan Masyarakat dalam Perspektif Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan

85

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!