17.11.2020 Views

Pengembangan Masyarakat dalam Perspektif Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan

Tulisan saya berjudul Pengembangan Ekowisata Laut berbasis Pemberdayaan Masyarakat dan Ekonomi Kreatif di Bunguran Selatan, Kabupaten Natuna Ditulis bersama Dr. S. Djuni Prihatin M.Si

Tulisan saya berjudul Pengembangan Ekowisata Laut berbasis Pemberdayaan Masyarakat dan Ekonomi Kreatif di Bunguran Selatan, Kabupaten Natuna

Ditulis bersama Dr. S. Djuni Prihatin M.Si

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Penelitian ini mengambil wilayah studi di tiga aktor, yaitu

negara, perusahaan dan masyarakat. Untuk masyarakat, wilayah

studi yang dipilih yaitu Desa Tegaltirto dan Desa Kalitirto dimana

dua wilayah tersebut merupakan wilayah sub-urban (wilayah

perbatasan antar desa dan kota) yang terletak agak jauh dari

kota Yogyakarta dan berkembang menjadi tujuan/arah kegiatan

masyarakat di wilayah Kecamatan sekitarnya sehingga menjadi

pusat pertumbuhan dan merupakan wilayah sub-urban. Selain

itu, wilayah tersebut merupakan daerah sasaran bagi perusahaan

untuk mengimplementasikan program corporate social responsibility

dan sudah tentu merupakan wilayah yang mendapatkan program

peningkatan kesejahteraan oleh pemerintah, khususnya

pemerintah Kabupaten Sleman.

Kesejahteraan dan Pluralisme Kesejahteraan

Konsep kesejahteraan

Konsep keejahteraan sosial (social welfare) merupakan konsep

yang bersifat multidimensional. Selama ini belum ada konsensus

yang utuh dalam menentukan pengertian konsep tersebut (Alcock,

Erskine dan May 2002). Secara umum, konsep kesejahteraan sosial

bisa diartikan sebagai ‘the condition of faring or doing well’ (Sumner

1996:1). Pengertian kesejahteraan sering dianggap tidak berbeda

dengan konsep kebahagiaan (happiness) (Bruni dan Porta 2007)

dan well-being (Goodin et al. 1999) sehingga konsep kesejahteraan

sering digunakan secara bergantian dengan konsep kebahagiaan

dan well-being (Easterlin 2001). Konsep kesejahteraan bisa dibagi

menjadi dua kategori, yaitu kesejahteraan obyektif (objective

welfare) dan kesejahteraa subyektif (subjective welfare). Dalam kajian

kebijakan publik atau kebijakan sosial, pengertian kesejahteraan

sosial sering merujuk pada pengertian kesejahteraan sosial sebagai

kesejahteraan obyektif. Kesejahteraan obyektif diartikan sebagai

barang atau pelayanan yang bermanfaat untuk meningkatkan

standar hidup seseorang atau sekelompok orang (Goodin et al.

82

Pengembangan Masyarakat dalam Perspektif Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!