17.11.2020 Views

Pengembangan Masyarakat dalam Perspektif Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan

Tulisan saya berjudul Pengembangan Ekowisata Laut berbasis Pemberdayaan Masyarakat dan Ekonomi Kreatif di Bunguran Selatan, Kabupaten Natuna Ditulis bersama Dr. S. Djuni Prihatin M.Si

Tulisan saya berjudul Pengembangan Ekowisata Laut berbasis Pemberdayaan Masyarakat dan Ekonomi Kreatif di Bunguran Selatan, Kabupaten Natuna

Ditulis bersama Dr. S. Djuni Prihatin M.Si

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

melakukan kerja kolektif untuk kepentingan semua anggota

masyarakat. Mereka juga saling memberi pertolongan pada anggota

komunitas pada saat anggota komunitas itu memerlukannya dan

anggota komunitas tersebut memberi pertolongan pada pihak lain

yang telah menolongnya (Sumarto 2013).

Peran multi aktor, yaitu pemerintah, perusahaan dan komunitas

sebagaimana yang dijelaskan di atas dan keterlibatan meraka

dalam distribusi kesejahteraan ini sering disebut sebagai pluralisme

kesejahteraan (welfare pluralism). Pluralisme kesejahteraan muncul

menjadi suatu pendekatan dalam distribusi kesejahteraan pada

saat peranan negara, terutama di negara-negara kesejahteraan

(welfare state) mengalami penurunan. Sebagian dari negaranegara

kesejahteraan di welayah Eropa, Amerika, dan Australia

mengalami kesulitan ekonomi sebagai implikasi dari globalisasi.

Kesulitan ekonomi tersebut telah mengakibatkan pemerintah di

negara-negara tersebut harus memangkas anggaran mereka untuk

membiayai berbagai program distribusi kesejahteraan.

Peningkatan peranan pemerintah dan program CSR di

Indonesia, seharusnya diikuti dengan penurunan angka kemiskinan

dan penurunan indeks ketimpangan atau koefiesean Gini.

Namun, dalam kenyataannya tidak demikian. Grafik di bawah ini

menunjukkan bahwa secara umum dari tahun 2003 sampai dengan

tahun 2015 telah terjadi penurunan baik jumlah penduduk miskin

maupun angka kemiskinan. Ini indikasi yang cukup baik, namun

dalam periode tersebut koefisien Gini mengalami peningkatan

secara tajam. Ini menunjukkan bahwa pengurangan angka

kemiskinan yang sebagian dari itu disebabkan karena distribusi

kesejahteraan yang dilakukan oleh pemerintah dan program

CSR, belum mampu mempersempit kesenjangan kesejahteraan di

antara penduduk yang masuk dalam kategori miskin dan mereka

yang ditermasuk dalam klasifikasi tidak miskin. Ini seharusnya

tidak terjadi karena distribusi kesejahteraan seharusnya mampu

meningkatkan kesetaraan (Goodin et.al.1999).

80

Pengembangan Masyarakat dalam Perspektif Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!