17.11.2020 Views

Pengembangan Masyarakat dalam Perspektif Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan

Tulisan saya berjudul Pengembangan Ekowisata Laut berbasis Pemberdayaan Masyarakat dan Ekonomi Kreatif di Bunguran Selatan, Kabupaten Natuna Ditulis bersama Dr. S. Djuni Prihatin M.Si

Tulisan saya berjudul Pengembangan Ekowisata Laut berbasis Pemberdayaan Masyarakat dan Ekonomi Kreatif di Bunguran Selatan, Kabupaten Natuna

Ditulis bersama Dr. S. Djuni Prihatin M.Si

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

maupun di tingkat elit. Kepemilikan tanah pesisir oleh Paku Alam

(PA Ground) dan keistimewaan Yogyakarta menjadi salah satu

cabang akar konflik pasir besi. Konflik dimanifestasikan menjadi

konflik vertikal dan horisontal. Konflik vertikal mengatasnamakan

perbedaan kepentingan ekonomi. Sementara itu, pertarungan

antarelit yang sarat akan kepentingan direpresentasikan mejadi

konflik horisontal. Ketidakpastian (uncertainty) yang dirasakan

oleh masyarakat pesisir terhadap keuntungan (reward) yang

akan didapat ketika penambangan dilakukan juga menyumbang

terhadap akumulasi penolakan yang menjadi penyebab konflik.

Selanjutnya, masyarakat pesisir yang menolak rencana penambangan

pasir besi menghimpun diri ke dalam Paguyuban Petani

Lahan Pantai (PPLP). PPLP melakukan berbagai aksi penolakan

terhadap rencana penambangan pasir besi, seperti menolak dan

memblokade sosialisasi, mendirikan posko PPLP dan palang jalan

di titik-titik strategis di pedukuhan pesisir, memasang papan-papan

penolakan di wilayah pedukuhan pesisir, menggelar demonstrasi

ke instansi terkait, menghimpun advokasi dari LSM, pertengkaran,

mendiskriminasikan masyarakat yang setuju dengan rencana

penambangan dan berbagai konfrontasi fisik seperti perkelahian,

menahan orang-orang yang dicurigai sebagai mata-mata, dan

melarang karyawan PT JMI melintasi jalan di pedukuhan pesisir.

Berikut foto-foto bentuk penolakan masyarakat pesisir terhadap

rencana penambangan pasir besi.

Latar belakang didirikannya KSU FKMP Manunggal oleh

PT. JMI dapat dirunut dari dinamika konflik pasir besi. Di Desa

Karangwuni, Tim Delapan merupakan kelompok masyarakat

yang pertamakali menerima sosialisasi rencana penambangan

pasir besi. Anggota Tim Delapan ini bersedia menyewakan lahan

per taniannya seluas 20 hektar untuk pembangunan Pilot Plan PT

JMI di Desa Karangwuni (Astuti, 2013). Dalam perkembangannya,

anggota Tim Delapan menjadi alat komunikasi masyarakat Desa

Karangwuni dengan PT JMI. Keuntungan lain yang didapat adalah

Pengembangan Masyarakat dalam Perspektif Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan

53

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!