17.11.2020 Views

Pengembangan Masyarakat dalam Perspektif Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan

Tulisan saya berjudul Pengembangan Ekowisata Laut berbasis Pemberdayaan Masyarakat dan Ekonomi Kreatif di Bunguran Selatan, Kabupaten Natuna Ditulis bersama Dr. S. Djuni Prihatin M.Si

Tulisan saya berjudul Pengembangan Ekowisata Laut berbasis Pemberdayaan Masyarakat dan Ekonomi Kreatif di Bunguran Selatan, Kabupaten Natuna

Ditulis bersama Dr. S. Djuni Prihatin M.Si

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Presiden Direktur PT JMI dilaksanakan pada tanggal 4 November

2008. Naskah kontrak karya tersebut menyatakan areal konsesi

penambangan pasir besi seluas 2.987,79 hektar. Areal konsesi

tersebut meliputi Desa Banaran dan Karangsewu di Kecamatan

Galur, Desa Garongan dan Desa Bugel di Kecamatan Panjatan serta

Desa Karangwuni di Kecamatan Wates.

Selain Kontrak Karya Rencana Penambangan dan Pemrosesan

Pasir Besi di Kabupaten Kulon Progo (Contract of Work between The

Government of the Republic of Indonesia and PT. Jogja Magasa Iron),

rencana penambangan pasir besi dipayungi oleh regulasi di tingkat

lokal. Regulasi tersebut meliputi Peraturan Daerah Rencana Tata

Ruang Wilayah Propinsi (DIY), Peraturan Daerah Kabupaten Kulon

Progo Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

Kabupaten Kulon Progo Tahun 2012-2032, AMDAL Penambangan

dan Pemrosesan Pasir Besi, dan Surat Keterangan Bupati Kulon

Progo No. 47 tahun 2010 tentang Pemberian Ijin Pemanfaatan

Ruang Wilayah Pantai Selatan untuk Kegiatan Pertambangan Pasir

Besi dan Mineral Pengikutnya kepada PT. Jogja Magasa Iron dan

SK Perubahannya, yaitu Surat Keterangan No. 140 tahun 2010.

Secara umum, konflik pasir besi muncul akibat perbedaan kepentingan

antara masyarakat pesisir dengan Pemerintah Daerah

Kabupaten Kulon Progo dan PT JMI terhadap kepentingan ekonomi

atas pemanfaatan lahan pantai. Masyarakat pesisir ingin

mempertahankan lahan pantai sebagai lahan pertanian produktif.

Di sisi lain, Pemerintah Daerah Kabupaten Kulon Progo ingin

menambang potensi pasir besi di lahan pantai untuk mendongkrak

Pendapatan Asli Daerah (PAD), menciptakan lapangan pekerjaan

baru di sektor industri penambangan dan pengolahan pasir besi, serta

meraih multiplier effect yang akan muncul. Kesemuanya bermuara

pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Kulon Progo.

Benturan kepentingan ekonomi terhadap pemanfaatan lahan

pantai bukan menjadi alasan satu-satunya penyebab konflik.

Konflik didorong oleh berbagai permasalahan, baik di akar rumput

52

Pengembangan Masyarakat dalam Perspektif Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!