17.11.2020 Views

Pengembangan Masyarakat dalam Perspektif Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan

Tulisan saya berjudul Pengembangan Ekowisata Laut berbasis Pemberdayaan Masyarakat dan Ekonomi Kreatif di Bunguran Selatan, Kabupaten Natuna Ditulis bersama Dr. S. Djuni Prihatin M.Si

Tulisan saya berjudul Pengembangan Ekowisata Laut berbasis Pemberdayaan Masyarakat dan Ekonomi Kreatif di Bunguran Selatan, Kabupaten Natuna

Ditulis bersama Dr. S. Djuni Prihatin M.Si

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

kemauannya sendiri), bahwa perilaku didasarkan pada asumsiasumsi

a) bahwa manusia umumnya melakukan sesuatu dengan

cara-cara yang masuk akal, b) bahwa manusia mempertimbangkan

semua informasi yang ada, dan c) bahwa secara eksplisit maupun

implisit manusia memperhitungkan implikasi tindakan mereka

(Azwar, 1995: 11).

Teori tindakan beralasan mengungkapkan bahwa sikap

mempengaruhi perilaku lewat proses pengambilan keputusan

yang teliti dan beralasan, serta dampaknya terbatas pada tiga hal.

Pertama, perilaku tidak banyak ditentukan sikap umum, tetapi

oleh sikap spesifik terhadap sesuatu. Kedua, perilaku dipengaruhi

tidak hanya sikap tapi juga oleh norma-norma subjektif (subjective

norms) yaitu keyakinan mengenai apa yang orang inginkan agar

diperbuat. Ketiga, sikap terhadap suatu perilaku bersama normanorma

subjektif membentuk intensi atau niat untuk berperilaku

tertentu. Teori tindakan beralasan kemudian diperluas dan

dimodifikasi oleh Azjen, modifikasi ini dinamai Teori Perilaku

Terencana (Theory of Planned Behavior).

Kerangka pemikiran teori perilaku terencana dimaksudkan

untuk mengatasi masalah kontrol volisional yang belum lengkap

dalam teori terdahulu. Inti teori perilaku terencana tetap berada

pada faktor intensi perilaku namun determinasi intensi tidak hanya

dua (sikap terhadap perilaku yang bersangkutan dan normanorma

subyektif) melainkan tiga dengan diikutsertakannya aspek

kontrol perilaku yang dihayati (memberikan kerangka keteraturan

bagaimana seseorang harus bertindak. Selain itu, adanya informasi

mengenai hal-hal baru yang kemudian dianggap relevan dengan

kehidupan individu bersangkutan akan menjadi pertimbangan

penting dalam mempengaruhi perilaku.

Kast dan Rosenzweig (1995) menyebutkan perilaku adalah

cara bertindak yang menunjukkan tingkah laku seseorang dan

merupakan hasil kombinasi antara pengembangan anatomis,

fisiologis dan psikologis dan pola perilaku dikatakan sebagai

222

Pengembangan Masyarakat dalam Perspektif Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!