17.11.2020 Views

Pengembangan Masyarakat dalam Perspektif Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan

Tulisan saya berjudul Pengembangan Ekowisata Laut berbasis Pemberdayaan Masyarakat dan Ekonomi Kreatif di Bunguran Selatan, Kabupaten Natuna Ditulis bersama Dr. S. Djuni Prihatin M.Si

Tulisan saya berjudul Pengembangan Ekowisata Laut berbasis Pemberdayaan Masyarakat dan Ekonomi Kreatif di Bunguran Selatan, Kabupaten Natuna

Ditulis bersama Dr. S. Djuni Prihatin M.Si

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Status kabupaten Natuna sebagai daerah perbatasan sekaligus

kawasan dengan dominasi perairan yang luas mengakibatkan

perbedaan pendekatan strategi pemberdayaan masyarakat yang

akan digunakan. Kondisi masyarakat yang masyoritas hidup dari

sumber daya perairan tentu menjadi keunikan sendiri. Tulisan

ini berbicara terkait pendekatan serta strategi pemberdayaan

masyarakat kawasan perbatasan melalui pengembangan

ekowisata bahari berbasis peningkatan kapasitas masyarakat dan

ekonomi kreatif. Selama kurang lebih dua bulan penulis tinggal

dan membaur bersama dengan masyarakat Kecamatan Bunguran

Selatan Kabupaten Natuna. Langkah tersebut dirasa tepat untuk

memahami makna-makna yang ditemui selama dilapangan.

Pada dasarnya konsepsi pemberdayaan telah lama menjadi

diskursus keilmuan dunia, akan tetapi di Indonesia sendiri,

kon sep pemberdayaan masuk bersamaan dengan runtuhnya

rezim pemerintahan Soeharto (Orde Baru). Di paska reformasi,

pembenahan dilakukan di berbagai sektor, mulai dari yang bersifat

fundamental dan prinsipil hingga ke penerapan di lapangan. Konsep

pemberdayaan muncul sebagai antitesis dari paham pembangunan

yang terlalu ekonomi sentris. Di level negara sendiri, penerapan

pemberdayaan diaktualisasikan dengan undang-undang otonomi

daerah dan diwujudkan dalam bentuk pembagian kekuasaan

antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah sebagai contoh

pengambilan kebijakan yang sebelumnya bersifat top-down

perlahan bergeser ke arah bottom-up, serta beberapa sektor yang

sepenuhnya menjadi urusan pemerintah daerah.

Konsep community development dari waktu ke waktu terus

mengalami perkembangan baik pada tataran substantif, metode

dan prakteknya (Suparjan 2012). Sebagai sebuah pendekatan

alternatif, konsep pemberdayaan masyarakat lebih berpihak

kepada lokalitas. Konsep ini mencerminkan paradigma baru

pembangunan yakni yang bersifat “People centre, participatory,

empowering, and sustainable” (Chambers 1995). Hal tersebut sejalan

Pengembangan Masyarakat dalam Perspektif Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan

203

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!