17.11.2020 Views

Pengembangan Masyarakat dalam Perspektif Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan

Tulisan saya berjudul Pengembangan Ekowisata Laut berbasis Pemberdayaan Masyarakat dan Ekonomi Kreatif di Bunguran Selatan, Kabupaten Natuna Ditulis bersama Dr. S. Djuni Prihatin M.Si

Tulisan saya berjudul Pengembangan Ekowisata Laut berbasis Pemberdayaan Masyarakat dan Ekonomi Kreatif di Bunguran Selatan, Kabupaten Natuna

Ditulis bersama Dr. S. Djuni Prihatin M.Si

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

hal ini adalah wisatawan difabel tunadaksa. Tunadaksa adalah

individu yang mengalami keadaan rusak atau terganggu sebagai

akibat gangguan bentuk atau hambatan pada tulang, otot, dan

sendi dalam fungsinya yang normal. Kondisi ini dapat disebabkan

oleh penyakit, kecelakaan, atau juga dapat disebabkan oleh bawaan

sejak lahir. Tunadaksa juga sering diartikan sebagai suatu kondisi

yang menghambat kegiatan individu sebagai akibat kerusakan atau

gangguan pada tulang dan otot, sehingga mengurangi kapasitas

normal individu untuk mengikuti pendidikan dan untuk berdiri

sendiri (Soemantri 2005).

Berdasarkan beberapa pengertian tunadaksa dapat diketahui

bahwa tunadaksa merupakan sesorang atau individu yang

memiliki hambatan secara fisik sehingga berpengaruh terhadap

interaksi dengan lingkungannya. Tundaksa dalam penelitian ini

terbagi menjadi dua, yaitu tunadaksa dengan tipologi monoplegia

serta tunadaksa dengan tipologi paraplegia. Monoplegia adalah

individu yang mengalami kelumpuhan pada salah satu bagian

tubuh, misalnya lumpuh pada kaki kiri saja, sedangkan kaki kanan

serta kedua tangannya masih bisa berfungsi. Pengidap monoplegia

biasanya menggunakan alat bantu untuk menggerakkan organ

tubuh yang mengalami kelumpuhan. Alat gerak yang digunakan

oleh penderita monoplegia disebut dengan orthosis dan sering

dikenal dengan istilah umum kaki palsu atau tangan palsu.

Sedangkan tunadaksa dengan tipologi paraplegia merupakan

individu yang memiliki kelumpuhan pada kedua bagian tubuh,

misalnya lumpuh pada kedua kaki sedangkan kedua tangan masih

berfungsi dengan baik. Pengidap paraplegia dengan kelumpuhan

di kedua kaki ini biasanya menggunakan alat bantu kursi roda

untuk menjalankan aktivitas khususnya aktivitas di luar kesejarian

serta tempat tinggalnya. Dalam konteks penelitian ini kesadaran

difabel tunadaksa dengan karakteristik pengguna orthosis dan

pengguna kursi roda menjadi relevan dengan kebutuhan fasilitasi

berwisata karena berkaitan dengan aspek mobilitas di area pantai.

Pengembangan Masyarakat dalam Perspektif Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan

187

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!