17.11.2020 Views

Pengembangan Masyarakat dalam Perspektif Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan

Tulisan saya berjudul Pengembangan Ekowisata Laut berbasis Pemberdayaan Masyarakat dan Ekonomi Kreatif di Bunguran Selatan, Kabupaten Natuna Ditulis bersama Dr. S. Djuni Prihatin M.Si

Tulisan saya berjudul Pengembangan Ekowisata Laut berbasis Pemberdayaan Masyarakat dan Ekonomi Kreatif di Bunguran Selatan, Kabupaten Natuna

Ditulis bersama Dr. S. Djuni Prihatin M.Si

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

jiwa, klinik, penjara, dan lainnya. Diskursus yang hadir di dalam

institusi seperti itu, menurut Ellis (2000), juga telah merambah pada

bidang lainnya seperti pendidikan dan juga perawatan kesehatan.

Pendisiplinan dan pengelolaan tubuh, menurut Foucault

(1977), berkaitan dengan praktek pemilahan di mana kelompok

ataupun individu diklasifikasikan dan dikelompokkan berdasarkan

standar kategori tertentu, sehingga yang normal dipisahkan dari

yang abnormal, yang gila dibedakan dari yang waras, yang lurus

dipilah dari yang menyimpang. Klasifikasi yang demikian telah

menghadirkan wujud ekspresi berupa bangunan-bangunan dan

institusi-institusi di mana tubuh-tubuh pasien atau pesakitan

‘dipenjara’ ataupun ‘dipamerkan’ (Twigg 2000). Dalam konteks

pengklasifikasian tubuh seperti itu, kebijakan sosial memegang

peranan penting untuk menetapkan standar dan norma.

Bagi Foucault (1972), negara modern bergantung pada praktek

pengawasan dan pengintaian (surveillance) terhadap masyarakat

sehingga sejak kelahiran hingga kematian, mereka terus-menerus

dipantau, dihitung, dan direkam. Model negara kesejahteraan di

abad ke-20 pun telah diperkuat dengan teknik pengawasan dan

pengintaian seperti itu (Ellis & Dean 2000). Akan tetapi, diskusi

tentang pengawasan dan pendisiplinan tubuh belum menjadi

sesuatu yang signifikan di dalam kebijakan sosial. Dengan

menggunakan pendekatan posmodern khususnya Foucauldian,

fokus utama yang selama ini diarahkan pada negara beserta

institusi-institusi formalnya, bisa digeser pada isu terabaikan seperti

tubuh untuk menunjukkan bagaimana kekuasaan berpraktek dan

hadir secara nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Ketiga, disabilitas tubuh sebagai relevansi nyata mengenai

relasi antara topik tubuh dan kebijakan sosial. Hingga sekarang, isu

mengenai disabilitas telah banyak dibahas terutama berhubungan

dengan dimensi sosial bagi pengakuan dan penerimaan kaum

disabilitas yang kerap mengalami stigmatisasi di tengah-tengah

masyarakat (Barnes & Mercer 2006; Clements & Read 2008; Morris

176

Pengembangan Masyarakat dalam Perspektif Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!