17.11.2020 Views

Pengembangan Masyarakat dalam Perspektif Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan

Tulisan saya berjudul Pengembangan Ekowisata Laut berbasis Pemberdayaan Masyarakat dan Ekonomi Kreatif di Bunguran Selatan, Kabupaten Natuna Ditulis bersama Dr. S. Djuni Prihatin M.Si

Tulisan saya berjudul Pengembangan Ekowisata Laut berbasis Pemberdayaan Masyarakat dan Ekonomi Kreatif di Bunguran Selatan, Kabupaten Natuna

Ditulis bersama Dr. S. Djuni Prihatin M.Si

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

mungkin melihat kembali keterkaitan di antara keduanya. Ada

beberapa topik yang bisa dipakai untuk melihat relevansi topik

tubuh dalam kebijakan sosial: institusi pengobatan dan perawatan

kesehatan; institusi pendisiplinan seperti penjara dan rumah

sakit; disabilitas; dan praktek kehidupan konsumeris. Topik-topik

seperti ini memang telah muncul dalam praktek kebijakan sosial,

akan tetapi lebih ditekankan pada struktur yang menciptakan dan

mempengaruhinya sementara topik tubuh yang merupakan aspek

kedirian individu belum banyak tersentuh di sana.

Pertama, berkaitan dengan salah satu wilayah di dalam

kebijakan sosial yakni institusi pengobatan dan perawatan kesehatan

di mana manajemen tubuh sangat sentral tapi diabaikan. Diskursus

institusi seperti itu diproduksi dan dikembangkan di dalam

wilayah pekerjaan sosial (social work). Akan tetapi, perkembangan

studi pekerjaan sosial belum memberi tempat khusus bagi topik

tubuh sementara pendekatan yang dilakukan adalah pada level

individual dan juga komunitas dengan menekankan faktorfaktor

psiko-sosial (Cunningham & Cunningham 2008; Doel 2012;

Rowe et al. 2008; Twigg et al. 2011). Area pekerjaan sosial pada

titik tertentu mendefenisikan dan membatasi wilayah eksplorasi

dari para pekerja sosial berhadapan dengan tenaga medis.

Dokter, misalnya, dipandang sebagai yang paling kompeten dan

semestinya menangani persoalan tubuh, sementara pekerja sosial

lebih dihadapkan pada dimensi sosial dan emosional. Pada konteks

ini, batasan tegas ataupun oposisi biner antara tubuh dan emosi

masih mewarnai area pekerjaan sosial.

Akan tetapi, situasi paradoks muncul ketika institusi

pengobatan dan perawatan kesehatan yang menjadi wilayah

pekerjaan sosial, didominasi oleh persoalan tubuh (Twigg 2000;

2009). Di satu sisi, tubuh terabaikan, tapi pada sisi lainnya ia begitu

lekat dan hadir dalam institusi perawatan kesehatan. Sebagai

contoh di panti lansia di mana semua pasien adalah orang tua yang

masalahnya banyak terkait dengan tubuh seperti penglihatan,

174

Pengembangan Masyarakat dalam Perspektif Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!