17.11.2020 Views

Pengembangan Masyarakat dalam Perspektif Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan

Tulisan saya berjudul Pengembangan Ekowisata Laut berbasis Pemberdayaan Masyarakat dan Ekonomi Kreatif di Bunguran Selatan, Kabupaten Natuna Ditulis bersama Dr. S. Djuni Prihatin M.Si

Tulisan saya berjudul Pengembangan Ekowisata Laut berbasis Pemberdayaan Masyarakat dan Ekonomi Kreatif di Bunguran Selatan, Kabupaten Natuna

Ditulis bersama Dr. S. Djuni Prihatin M.Si

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

sebuah entitas yang independen dan objektif dengan perangkat

strukturnya. Negara dinilai memainkan peran kunci di dalam

mengorganisasi relasi-relasi kekuasaan dan memiliki kepentingan

atas kapital. Sementara di dalam tradisi liberal, negara diposisikan

sebagai entitas yang netral terutama dalam konteks kompetisi antar

kelompok-kelompok di luar negara. Dalam fungsi negara menurut

Marxisme dan Liberalisme yang lebih menonjolkan kedaulatan

(sovereignty) dan juga pemaksaan untuk tunduk pada hukumnya,

pendekatan posmodern khususnya Foucauldian justru lebih

menekankan negara pada praktek kekuasaan (exercise of power).

Dalam konteks demikian, kekuasaan difokuskan pada ranah

sosial yang terkait dengan pengelolaan dan fasilitasi penyelesaian

persoalan kebutuhan, sumber daya dan kesejahteraan masyarakat.

Model kekuasaan negara demikian bisa dicontohkan pada

teknologi baru pemantauan populasi penduduk.

Gagasan ketiga yang muncul adalah berakhirnya narasinarasi

besar (grand narratives) khususnya Marxisme ataupun ideide

lainnya yang punya kecenderungan mendeterminasi struktur.

Selama tahun 70an dan 80an, kajian kritis dari kebijakan sosial

berakar pada Marxisme yang menganalisis negara kesejahteraan

pada keterkaitannya dengan kapitalisme dan memandang kelas

sebagai pengkategori, pembagi atau pembeda masyarakat yang

utama, sementara konsep seperti gender, usia, dan ras ditambahkan

kemudian (Hillyard dan Watson 1996; Watson 2000). Posmodernisme

menantang pandangan yang condong pada totalitas dan meta narasi

seperti itu dengan menawarkan gagasan bahwa pengetahuan hanya

mungkin bila lokal, spesifik, dan parsial.

Akan tetapi, gagasan seperti di atas tak selalu bisa diterima.

Taylor-Gooby (1994) misalnya, memandang posmodernisme yang

begitu fokus pada keragaman, perbedaan, dan lokalisme serta

mengkritisi tawaran universal atau yang disebut dengan meta

narasi bagi masalah ketimpangan, justru melupakan perubahan

yang benar-benar terjadi di masyarakat yakni universalisasi

Pengembangan Masyarakat dalam Perspektif Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan

169

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!