17.11.2020 Views

Pengembangan Masyarakat dalam Perspektif Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan

Tulisan saya berjudul Pengembangan Ekowisata Laut berbasis Pemberdayaan Masyarakat dan Ekonomi Kreatif di Bunguran Selatan, Kabupaten Natuna Ditulis bersama Dr. S. Djuni Prihatin M.Si

Tulisan saya berjudul Pengembangan Ekowisata Laut berbasis Pemberdayaan Masyarakat dan Ekonomi Kreatif di Bunguran Selatan, Kabupaten Natuna

Ditulis bersama Dr. S. Djuni Prihatin M.Si

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Bila kemudian kebijakan sosial dipandang sebagai sebuah

diskursus maka konsep-konsep universalisme yang ada di dalam

kajian tersebut seperti ‘kesejahteraan atau welfare’ dan ‘kebutuhan

atau need’ akan diurai dari sisi pembentukan diskursusnya

dengan cara menginvestigasi ide-ide kekuasaan, kontrol,

ataupun normalisasi. Akan terlihat bagaimana produksi konsep

‘kesejahteraan’ dan ‘kebutuhan’ telah membentuk kelompok atau

individu yang dipandang rentan dan lemah. Dalam konteks yang

demikian, kebijakan sosial sebenarnya telah membentuk bahkan

memreproduksi subjek atau fokus kesejahteraan seperti ‘orang

miskin’, ‘tak berdaya’, ‘kaum disabled’ dan lainnya dalam wilayah

yang selalu dikontrol, diintai atau diamati. Pendekatan posmodern

yang demikian pun telah membongkar ‘ketidakkritisan’ di dalam

memperlakukan subjek tanpa melihat keterkaitan antara kekuasaan

dan pengetahuan sebagai proses justifikasi area kebijakan sosial

(Watson 2000).

Selanjutnya, investigasi relasi antara kekuasaan dan

pengetahuan. Pendekatan posmodern, khususnya menurut ‘the

legend’ Michel Foucault (1926-1984), telah membongkar konsep

kekuasaan klasik yang dilihat sebagai kepemilikan subjek atau

institusi tertentu. Kekuasaan dilihat tidak memiliki pusat tapi

menyebar pada berbagai dimensi kehidupan seperti institusi

agama, rumah sakit, sekolah, dan lain sebagainya. Posmodern

memandang kekuasaan dan pengetahuan saling terjalin dan semua

bentuk pengetahuan tercipta karena adanya relasi kekuasaan.

Watson (2000) menilai salah satu masalah dari pendekatan klasik

di dalam kebijakan sosial khususnya di era tahun 1970-an adalah

berkaitan dengan fokus diskusi yang dominan pada negara,

sementara hal-hal yang tampak biasa, sehari-hari, dan sederhana

namun penting yang tersebar di dalam kehidupan masyarakat

justru diabaikan.

Konsep negara dalam pendekatan klasik berakar dari tradisi

Marxis ataupun liberal. Di dalam Marxisme, negara dilihat sebagai

168

Pengembangan Masyarakat dalam Perspektif Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!