17.11.2020 Views

Pengembangan Masyarakat dalam Perspektif Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan

Tulisan saya berjudul Pengembangan Ekowisata Laut berbasis Pemberdayaan Masyarakat dan Ekonomi Kreatif di Bunguran Selatan, Kabupaten Natuna Ditulis bersama Dr. S. Djuni Prihatin M.Si

Tulisan saya berjudul Pengembangan Ekowisata Laut berbasis Pemberdayaan Masyarakat dan Ekonomi Kreatif di Bunguran Selatan, Kabupaten Natuna

Ditulis bersama Dr. S. Djuni Prihatin M.Si

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

dengan pendekatan sebelumnya yang (akan) selalu berada

pada proses pembentukan dan pematangan. Yang membuat

pendekatan ini lebih unik dan tersendiri adalah penolakannya

terhadap totalitas dan supremasi nilai dari kategori tertentu.

Selain itu, posmodernisme juga tidak melegitimasi metodenya

sebagai yang paling mampu mendekati kebenaran universal untuk

diaplikasikan, seperti yang terjadi pada Marxisme. Pergeseran

pendekatan kebijakan sosial ke arah yang seperti itu tentunya

membuka diskusi baru dengan topik-topik yang baru pula. Hal

ini sangat mungkin mengingat kebijakan sosial sendiri merupakan

area atau kajian yang sebenarnya sangat dinamis dan sangat

luas serta diwarnai oleh berbagai perspektif seperti komparatif,

feminis, kritis, sejarah dan radikal (Hillyard & Watson 1996).

Dengan pergeseran pendekatan ke arah posmodern, terdapat

ide-ide yang akan mengemuka di dalam kajian kebijakan sosial

seperti ide tentang diskursus, relasi kekuasaan dan pengetahuan,

serta berakhirnya narasi-narasi besar (Carter 1998; Gibbins 1998;

Hillyard & Watson 1996; Watson 2000).

Hal pertama adalah terkait pada gagasan diskursus dan

teks. Posmodernisme dan post strukturalisme telah menggugat

pandangan bahwa bahasa dan teks adalah representasi sederhana

dari realitas. Posmodern mendekonstruksi kecenderungan gagasan

Cartesian yang demikian dengan menunjukkan bahwa tak ada

dualisme atau pembedaan radikal antara ‘yang mengetahui atau

the knower’ dan ‘yang diketahui atau the known’. Ataupun tak ada

pemisahan antara abstraksi dari entitas ‘yang mengetahui’ dengan

realitas sosial, politik, ekonomi yang memproduksinya di mana

ide seperti ini merupakan inti dari enlightenment atau pencerahan

tentang objektivitas yang mempengaruhi perkembangan ilmu

sosial termasuk kebijakan sosial. Implikasi dari transformasi bahasa

dan teks yang demikian menantang keyakinan akan kepastian di

mana subjek telah dibangun serta memandang kebijakan sosial

semata-mata sebagai sebuah diskursus.

Pengembangan Masyarakat dalam Perspektif Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan

167

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!