17.11.2020 Views

Pengembangan Masyarakat dalam Perspektif Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan

Tulisan saya berjudul Pengembangan Ekowisata Laut berbasis Pemberdayaan Masyarakat dan Ekonomi Kreatif di Bunguran Selatan, Kabupaten Natuna Ditulis bersama Dr. S. Djuni Prihatin M.Si

Tulisan saya berjudul Pengembangan Ekowisata Laut berbasis Pemberdayaan Masyarakat dan Ekonomi Kreatif di Bunguran Selatan, Kabupaten Natuna

Ditulis bersama Dr. S. Djuni Prihatin M.Si

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Lebih lanjut paparan berikut ini akan menjelaskan masingmasing

aspek fundamental kemandirian desa tersebut.

Tata Kelola (yang Baik)

Tata kelola atau “cara menata dan memerintah warga atau

cara mengadministrasi dan mengatur masalah pemerintahan”

(Nanda 2006:273) desa sudah lama menjadi isu yang terabaikan

meskipun sangat elementer dalam pembangunan perdesaan.

Pengabaian tersebut mengakibatkan desa sering hanya diwakili

oleh keberadaan elite pemerintahan desa yang berdampak pada

wacana pembangunan desa hanya berputar di sekeliling elite

tersebut. Melalui tata kelola yang baik, hal itu dapat dihindari

sekaligus menghadirkan tiga elemen lain dari aktor-aktor tata

kelola, yakni masyarakat politik yang diwakili oleh Badan

permusyawaratan Desa, masyarakat sipil yang diwakili oleh

institusi dan organisasi kemasyarakatan, dan masyarakat ekonomi

yang diwakili oleh organisasi produksi dan distribusi ekonomi

desa (Sidik 2015:118). Peran dan interaksi keempat aktor tersebut

akan menentukan bentuk dan ragam program pembangunan

desa dan lebih menjamin kesesuaian program dengan kebutuhan

yang dirasakan oleh masyarakat desa. Karena itu, tata kelola yang

baik adalah “instrumen yang menjamin implementasi programprogram

yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat’

(Mkandawire 2007:681).

Tata kelola yang baik juga menguatkan kemampuan desa di

dalam menentukan pilihan-pilhan dalam arena pembangunan.

Keputusan untuk menentukan apakah suatu program pembangunan,

baik yang diinisiasi oleh pemerintah pusat maupun oleh

kelompok kepentingan di desa, bukan lagi didasarkan semata-mata

pada usulan salah satu aktor pengelola desa secara elitis, tetapi

merupakan sintesis pemikiran dan usulan dari bawah (bottomup)

yang disalurkan melalui dan direpresentasi oleh tiga aktoraktor

lain. Oleh karena bersandar pada inisiasi bersama kelompok

130

Pengembangan Masyarakat dalam Perspektif Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!