17.11.2020 Views

Pengembangan Masyarakat dalam Perspektif Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan

Tulisan saya berjudul Pengembangan Ekowisata Laut berbasis Pemberdayaan Masyarakat dan Ekonomi Kreatif di Bunguran Selatan, Kabupaten Natuna Ditulis bersama Dr. S. Djuni Prihatin M.Si

Tulisan saya berjudul Pengembangan Ekowisata Laut berbasis Pemberdayaan Masyarakat dan Ekonomi Kreatif di Bunguran Selatan, Kabupaten Natuna

Ditulis bersama Dr. S. Djuni Prihatin M.Si

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

parabola, jaringan telepon bergerak dan sebagainya). Artinya,

secara umum tampak bahwa desa yang maju, sebaliknya, justru

sangat bergantung pada dukungan pihak luar atau beradaptasi

dengan perubahan yang terjadi di luar desa (Pirie, 2006: 100).

Belum lama berselang, Bappenas & BPS (2015:3) mengklaim

hampir sebanyak 2.900 dari 74.093 desa di Indonesia merupakan

desa mandiri dan sisanya berstatus “desa berkembang” dan

“desa tertinggal.” Desa Mandiri diartikan sebagai desa yang telah

memenuhi Standar Pelayanan Minimal, yakni “kebutuhan sosial

dasar, infrastruktur dasar, sarana dasar, pelayanan umum, dan

penye lenggaraan pemerintahan, serta kelembagaan desa yang

berkelanjutan” (Bappenas & BPS (2015: 3). Jelas sekali indikator

yang digunakan adalah ketersediaan standar layanan minimal.

Pertanyaan berikut, dengan cara apa layanan itu terpenuhi?

Apakah desa yang mampu memenuhi layanan minimal itu otomatis

tergolong desa mandiri, meskipun sumber-sumber pemenuhannya

berasal dari luar desa?

Pertanyaan singkat di atas sengaja diajukan untuk mengajak

kita semua memahami bahwa kemandirian desa tidak mungkin

tercapai tanpa kerjasama dengan, tapi minus campur-tangan pihak

luar. Kemandirian desa itu juga bukanlah produk pekerjaan instan

dan sporadis yang bersandar pada capaian target fisik. Mengabaikan

tendensi untuk melihatnya sebagai ilusi politik, kemandirian

desa harus dipahami sebagai suatu kondisi di mana desa mampu

menentukan pilihan-pilihan sendiri untuk berkembang maju

(progresif) sesuai dengan dan mengatasi persoalan sendiri dengan

menggunakan sumberdaya sosial, ekonomi, budaya, lingkungan,

dan politik yang tersedia. Konsep sederhana ini menegaskan

suatu prakondisi kesiapan memilih peluang yang sesuai dengan

kondisi nyata lingkungannya untuk mencapai kesejahteraan

desa. Kemampuan menentukan pilihan-pilihan inilah yang harus

dipandang sebagai esensi kemandirian desa.

124

Pengembangan Masyarakat dalam Perspektif Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!