17.11.2020 Views

Pengembangan Masyarakat dalam Perspektif Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan

Tulisan saya berjudul Pengembangan Ekowisata Laut berbasis Pemberdayaan Masyarakat dan Ekonomi Kreatif di Bunguran Selatan, Kabupaten Natuna Ditulis bersama Dr. S. Djuni Prihatin M.Si

Tulisan saya berjudul Pengembangan Ekowisata Laut berbasis Pemberdayaan Masyarakat dan Ekonomi Kreatif di Bunguran Selatan, Kabupaten Natuna

Ditulis bersama Dr. S. Djuni Prihatin M.Si

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

yang didominasi perbukitan dan lereng tidak bisa melakukan

penanaman padi selama tiga kali berturut – turut dalam satu

tahun, namun masyarakat petani di daerah Planjan menggunakan

lahannya di daerah yang cenderung miring (lereng dan tebing)

untuk menanam pohon jati yang memiliki nilai jual tinggi. Namun

penanaman pohon jati tersebut pada akhirnya membawa dampak

negatif pula untuk kesuburan tanah tegalan. Selain itu, petani juga

mengalami ketergantungan terhadap pupuk dengan penggunaan

pupuk kimiawi yang intensif-masif. Petani pada umumnya masih

berpikiran bahwa pemberian pupuk urea merupakan komposisi

yang penting untuk tanaman. Pola pikir ini sudah terbentuk sejak

lama ketika pemerintah menggalakkan penggunaan urea secara

massif untuk mencapai tujuan swasembada beras. Namun pada

saat itu tujuan yang dipikirkan hanya bagaimana mandiri secara

pangan dengan menggalakkan swasembada beras, namun dampak

penggunaan urea secara massif dan intensif tidak dipikirkan.

Akibatnya setelah sekian lama konstruksi pikiran petani yang

terbangun adalah kewajiban penggunaan pupuk urea ketika

bertani. Padahal sebetulnya penggunaan urea maupun pupuk

kimia lain secara berlebihan akan mengurahi kesuburan dan

unsure hara dalam tanah yang pada akhirnya membawa implikasi

pada tidak sehatnya tanah dan mengurangi produktivitas tanah.

Dari aspek state, perubahan lingkungan/ekosistem pertanian

ditandai dengan ketidakseimbangan ekologi. Uret dan kera

menjadi hama yang belakangan menyibukkan petani di daerah

Planjan. Tikus dan kera menyerang jagung dan habitatnya di

lahan pinggiran pantai dan pinggiran hutan. kera tidak bisa

dibunuh/ dibasmi, karena merupakan hewan yang dilindungi.

Permasalahan petani muncul dengan hama baru. Hama yang saat

ini sedang merajalela dan belum ditemukan, yaitu kupu atau isep

yang bertelur dan menyebakan merebaknya penggerek batang.

Kekuatan dan tekanan terhadap pertanian tersebut akhirnya

menyebabkan terjadinya marginalisasi petani. Hasil pertanian

118

Pengembangan Masyarakat dalam Perspektif Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!