MAM 280 Januari
Majalah Air Minum Perpamsi
Majalah Air Minum Perpamsi
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
KILAS BALIK
Bagaimana PDAM mulai
mengenal komputer pada
awal 1990-an? Apa yang tetap
relevan sampai kini?
Foto: Microsoft Corporation
Artikel menarik tentang teknologi
informasi dan komputerisasi di
lingkungan PDAM muncul di Majalah
Air Minum Edisi No. 48 dan 50 yang
terbit bulan Mei dan Oktober 1990,
serta No. 51 yang terbit Januari
1991. Dari artikel-artikel tersebut
(yang bentuknya sebetulnya lebih
tepat disebut makalah), dapat
diperoleh gambaran bagaimana awal
era teknologi informasi pada masa
itu berimbas pada perusahaanperusahaan
air minum di Indonesia.
Pada akhir 1980-an dan awal
1990-an, perangkat komputer relatif
masih baru digunakan di perusahaanperusahaan.
Dari kacamata sekarang,
tentu saja teknologi yang ada pada
masa itu terkesan sangat "primitif".
Namun, beberapa prinsip, konsep
manajemen dan masalah yang dihadapi
masih relevan dan tetap eksis
sampai sekarang.
Merangkum beberapa tulisan yang
dibuat oleh Dr. Ing. Ir. Benhard Sitohang,
staf Jurusan Informatika ITB,
Ir. H. Heri Prasodjo, mantan Ketua
Umum PERPAMSI/Dirut PAM Jaya,
dan PDAM Surakarta (tanpa nama
penulis), tergambar bagaimana PDAM
diperkenalkan, diberikan pemahaman
dan didorong untuk menerapkan
teknologi komputer di dalam proses
bisnisnya.
Benhard Sitohang misalnya, menekankan
prinsip analisis kebutuhan,
kemampuan adaptasi, dan integrasi
teknologi ke dalam sistem yang sudah
ada. Prinsip ini berlaku dan tetap
relevan sampai sekarang. Di sadari
bahwa aplikasi komputer relatif tidak
terbatas. Khusus untuk perusahaan
air minum, tulis Benhard, aplikasinya
mulai dari pekerjaan administrasi,
teknik dan engineering, sampai pe-
Redaksi menyimpan koleksi Majalah Air Minum sejak majalah ini terbit tahun 1975. Dari
koleksi tersebut, cukup banyak catatan sejarah yang dapat digali mengenai kiprah PERPAMSI
dan para anggota, maupun peristiwa-peristiwa perairminuman. Rubrik Kilas Balik ini
menampilkan hal-hal menarik yang pernah dimuat di Majalah Air Minum edisi lawas.
Masa Awal PDAM
Memulai Komputerisasi
Majalah Air Minum No. 48 dan 50 Tahun 1990 dan No. 51 Tahun 1991
ngendalian otomatis. Di
masa sekarang, pengendalian
otomatis tersebut
kita kenal sebagai SCADA
(Supervisory Control And
Data Acquisition).
Heri Prasodjo dalam
artikelnya mengatakan,
rata-rata awal penggunaan
komputer di PDAM
difokuskan untuk billing
process, karena dibutuhkan
kecepatan sebagai
lanjutan pencatatan oleh
pembaca meter di masing-masing
rumah pelanggan.
Diungkap Heri,
billing process PAM Jaya
dilakukan sejak 1975 di Badan Pusat
Pengolah Data Elektronik (BPPDE) milik
Pemprov DKI, atas petunjuk Gubernur
untuk mendayagunakan mainframe
komputer IBM yang dimiliki saat itu dan
dianggap sangat besar kemampuannya,
yang digunakan untuk administrasi
penggajian karya wan pemprov DKI.
Di PAM Jaya, komputer mulai digunakan
pada tahun 1979 untuk pengolahan
data. Komputer yang digunakan
merk Wang MVP 2200 berkapasitas 128
KB, disk storage 30 dan 90 MB, sistem
operasi Wang Rel. 2.5. Wang adalah
kompetitor IBM paling tangguh kala itu.
Heri memaparkan berbagai program
yang dapat diaplikasikan di PDAM, mulai
dari personalia, keuangan, administrasi,
logistik, hingga inventori dan lelang.
Operator data entry di PAM Jaya (Foto: Dok. PAM Jaya)
PDAM Surakarta berbagi pengalaman
menggunakan komputer di
bidang administrasi langganan. April
1983, PDAM ini mulai memakai komputer
untuk administrasi data langganan,
pembuatan rekening, dan
laporan penagihan. Dalam perkembangannya
tahun 1987 - 1990,
operasi komputer sudah ditangani
seorang kepala unit dengan 5 staf.
Program yang dipakai berbahasa
Turbo Pascal 5.5, bekerja pada 9
unit PC IBM AT dan XT di Local Area
Network (LAN).
Dilaporkan bahwa penggunaan
komputer di PDAM Surakarta sudah
mencakup pula bidang akuntansi,
inventory dan personalia.
Dwike Riantara
Heri Prasodjo (penulis artikel) mengunjungi PDAM Kodya Bandung (kiri), dan
instalasi pengolahan air Karang Pilang PDAM Kodya Surabaya (kanan) dalam
rangka liputan tentang penerapan komputerisasi di PDAM.
Air Minum Edisi 280 | Januari 2019
daftar isi
MAJALAH AIR MINUM EDISI 280 | Januari 2019
DARI REDAKSI | 2
SERAMBI
24 PORDA Kalsel, PDAM Bandarmasih Raih Juara Umum
25 Diklat Pengolahan Air Berbasis Kompetensi di Samarinda
KEMITRAAN SOLIDARITAS
26 Menatap Masa Depan Cerah
PROFIL PDAM
28 PDAM Tirta Arut
Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah
Terobosan Pelayanan Menuju Sehat
PERSONA
32 Ir. Popy Indrawati Janto, M.Sc.,
Anggota BPPSPAM Unsur Masyarakat Profesi
Berbagi Inovasi demi Masa Depan Air
opini
35 Tahun Terakhir Pencapaian Target 100 Persen Akses
Air Minum Aman
Sampul muka:
4 ENGLISH SUMMARY
OF SELECTED ARTICLES
LAPORAN UTAMA
Songsong 2019,
PERPAMSI Gelar Rakernas
Semangat
Bermitra untuk
Penyehatan PDAM
Tim teknik PDAM Kabupaten Purbalingga menemukan sumbatan
pada pipa jalur distribusi utama di pusat kota. Pelebaran jalan di
sepanjang hulu mata air yang menggunakan alat berat berimbas
pada pipa PDAM.
Foto: Bayu Anggara (PDAM Kabupaten Purbalingga)
8
GEMA PDAM
36 PDAM Samarinda Peringati Hari Ibu Ke-90
Anugerah Media dan Mitra Kerja Sama LIPI Terbaik 2018
37 Kejar Target Cakupan Pelayanan di 2022
PAM Jaya Ajak Warga Jakarta Hemat Air
38 Raih Penghargaan TOP IT 2018
Diklat dan Outbound Karyawan PDAM Cilegon Mandiri
39 Digital Transformation Summit (DTS) 2018
40 Identifikasi Jaringan Air Minum yang Rusak Akibat Tsunami
SAINSTEK
42 Memisahkan Air Asin dengan Air Bubble Screen
MANAJEMEN
44 Pengelolaan Strategis Perusahaan Air Minum
Internasional
46 Akses Air Minum di Brunei Sudah 100 Persen
Akatirta
48 Penjelasan Tentang Pompa Benam
DAPENMA PAMSI
50 S/D Bulan Nopember 2018 DAPENMA PAMSI Membukukan
Laba Usaha Rp. 320,99 Milyar
51 Perubahan Mitra Pendiri
Serba-serbi
52 Pengadaan Barang dan Jasa di Lingkungan Perusahaan Air Minum
53 Pemda Perlu Dukung Sistem Penyediaan Air Limbah
Domestik Terpusat
54 Ditjen Cipta Karya Siapkan Rancangan Peraturan Air Minum
56 Rangkap Pekerjaan, Efektifkah?
14 Berkolaborasi Menguatkan BUMD Air Minum
18 PERPAMSI Harus Lebih Berperan Menjembatani
Kepentingan Anggota
22 Apresiasi untuk Donatur dan Relawan Bencana
58 RAGAM
Romantika tukang ledeng
59 Pengalaman Bekerja di Tiga PDAM
Celoteh Mang Tirta...!
60
KATA KITA
Sukma Sari Hilaliyah
Disiplin, Transparan,
dan Akuntabel
kunjungi situs www.perpamsi.or.id
REDAKSI menerima kontribusi bahan tulisan asli yang aktual dan sesuai untuk majalah ini
(bukan saduran dari buku atau publikasi lain). Tulisan diketik komputer, maksimum empat
halaman atau kurang lebih 1.000 kata, meng gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Kirimkan melalui e-mail ke majalahairminum@yahoo.com. Tulisan sebaiknya disertai foto
ilustrasi dan diberi keterangan. Foto berupa hasil scan atau foto digital harus terpisah dari
file tulisan (tidak di-insert ke file naskah), resolusi terbaik dalam format .jpg. Redaksi berhak
menyunting naskah yang akan dimuat tanpa mengubah maksud penulisnya. Tulisan yang
dimuat mendapat honorarium. Cantumkan biodata penulis di akhir tulisan berikut nomor
telepon seluler (HP) dan nomor rekening bank untuk transfer honor jika tulisan dimuat.
Tulisan yang tidak dimuat tidak dikembalikan.
59
4 Air Minum Edisi 280 | Januari 2019
DARI REDAKSI
44
tahun
majalah
air minum
1975 - 2018
Sekali mengalir, terus mengalir
Penasihat/Penanggung Jawab
Ketua Umum PERPAMSI
Ir. H. Haris Yasin Limpo
Sekretaris Umum PERPAMSI
Ir. Mujiaman
Penasihat Ahli
Ir. H. Agus Sunara
Pemimpin Umum
Drs. H. Ashari Mardiono
Pemimpin Redaksi/Plt. Pemimpin Usaha
Dwike Riantara, M.Si.
Redaktur Pelaksana
Ahmad Zazili, S.Sos.
Reporter
Danang Pidekso, S.Sos.
Deni Arisandy, S.E.
Desainer Grafis
Isnu Arsanto, S.Kom.
Sekretaris
Putri Tiara
Marketing Iklan
Marsudi
Umum
Wahyudi
Rudi Hartono
e-mail Redaksi
majalahairminum@yahoo.com
Alamat Redaksi
Graha PERPAMSI Jl. Dewi Sartika 287
Cawang Jakarta 13630
Telepon
(021) 808 818 92 - 93 (hunting)
Faksimili
(021) 80881876
Menyongsong 2019
Metamorfosis di Usia ke-44
Sebagian redaksi
Majalah Tak Air terasa, Minum
di hari kita kerja sudah pertama di
2019. pengujung tahun
Tiara 2018, (sekretaris), dan dalam
Isnu hitungan (desain hari grafis), sudah
Danang
berada
(wartawan),
di tahun yang
Marsudi (iklan),
baru, tahun 2019.
Dwike (Pemred),
Bagi kalangan dunia
minus Zili (Redpel),
Rois air minum dan Deni atau tukang
(reporter), ledeng, tahun serta 2019
Anwari memiliki (editor). nilai yang
spesial. Hal ini karena
tepat pada tahun
A
tersebut adalah tahun
wal tahun 2019, Majalah Air Minum PERPAMSI genap berusia 44
terakhir dari target 100 persen akses aman air minum seperti yang
tahun. Perjalanan cukup panjang telah dilalui oleh majalah khusus
dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
tukang ledeng ini sejak terbit perdana pada awal tahun 1975. Usia yang
(RPJMN) 2015-2019.
sudah cukup dewasa dan matang, yang patut kita syukuri.
Secara hitung-hitungan, target tersebut sangat sulit dicapai. Pasalnya,
Sejak Agustus 2018, saya ditugaskan untuk kembali mengelola
capaian layanan air minum pada tahun 2017 baru sekitar 72 persen dan
Majalah Air Minum, setelah empat tahun ditempatkan di bidang tugas
hanya naik sedikit dari tahun 2014. Untuk diingat, cakupan pelayanan air
yang lain di Sekretariat Pengurus Pusat PERPAMSI. Tugas baru yang diamanahkan
yaitu mengembangkan majalah ini agar dapat mandiri dan
minum aman secara nasional pada 2014 baru mencapai 70,05 persen.
Dengan angka peningkatan yang hanya 4,5 persen selama lima tahun,
profesional. Majalah Air Minum telah membuktikan diri dapat menghasilkan
atau hanya sekitar satu persen per tahun, sangat mustahil target 100
pendapatan yang relatif memadai sebagai se buah organisasi media. Yang
persen akses aman air minum dapat dicapai di akhir tahun 2019.
diperlukan sekarang dan ke depan adalah tatakelola yang lebih profesional
Mengenai ulasan ini, kami angkat di Laporan Utama edisi terakhir di
untuk memastikan tercapainya visi dan misi sebagai media informasi
tahun 2018, berikut beberapa potongan peristiwa menarik lainnya yang
perairminuman, dan menjawab tantangan zaman.
terjadi di sepanjang 2018.
Dalam hal isi informasi, ditekankan agar Majalah Air Minum benarbenar
dapat menjadi referensi yang andal bagi para pembacanya, terutama
Tentu kita patut kecewa dengan kenyataan ini, mengingat akses aman
air minum sejatinya bukan cuma persoalan angka-angka yang kemudian
para penyelenggara sistem penyediaan air minum anggota PERPAMSI di
dijadikan parameter keberhasilan pemerintah. Jauh lebih esensial dari
manapun berada. Pengembangan dari media cetak juga diarahkan ke
hal itu, tercapainya target akses aman air minum bisa menjadi bagian
media digital, media online, dan media sosial.
integral dari upaya pemerintah meningkatkan daya saing bangsa di
Beberapa action plan telah mulai dan sedang terus kami kerjakan.
kancah internasional.
Action plan tersebut antara lain dengan melakukan sedikit perubahan
Di luar itu, kami juga sudah menyiapkan ulasan menarik lainnya
struktur dan membenahi alur kerja redaksi. Beberapa SOP (Standard
seperti liputan khusus terkait tantangan mengelola dan mengoperasikan
Operating Procedure) telah dikaji ulang untuk dilakukan pembenahan
sistem penyediaan air minum dengan memanfaatkan sumber air baku
yang dianggap perlu. Pembenahan sistem langganan dan penyesuaian
dari air laut atau Sea Water Reverse Osmosis (SWRO), profil PDAM
harga jual majalah adalah sebagian dari langkah yang perlu diambil saat
Lematang Enim Kabupaten Muara Enim, laporan terkait kegiatan
ini. Untuk itu kami mohon pengertian dan dukungan dari para pembaca
Musyawarah Antar Perusahaan Air Minum Daerah (Mapamda) di sejumlah
setia Majalah Air Minum.
wilayah, serta berbagai liputan lainnya yang sayang untuk dilewatkan.
Proses ini akan berlanjut setahap demi setahap sepanjang 2019,
Selamat membaca, selamat menyongsong tahun baru 2019. Semoga
termasuk perubahan perwajahan secara perlahan yang kami rencanakan
pelayanan air minum nasional menjadi lebih baik. Bravo, Tukang Ledeng!
seperti sebuah proses metamorfosis. Kami berterima kasih atas kepercayaan
dari para pembaca setia selama ini. Karena anda kami ada, dan
Redaksi
untuk anda kami berupaya. Salam solidaritas!
Dwike Riantara
Pemimpin Redaksi
Rekening
Bank BNI 46 Cabang
Senayan Jakarta atas nama
PERPAMSI (Majalah Air Minum) No. 4462019
“Seorang pemimpin belum dikatakan pemimpin sampai
dia meletakkan pelayanan dalam kepemimpinannya.”
Sri Sultan Hamengku Buwono VIII (1880-1939)
Sultan Yogyakarta 1921-1939
QUOTE
Air Minum 280 | Januari 2019
5
ENGLISH SUMMARY OF SELECTED ARTICLES
PAGE 8
Spirit of Partnership to
Improve Performance
PERPAMSI held its Annual Meeting (Rakernas) in Jakarta, on
the 6 th -7 th of December 2018. The meeting discussed some key
issues on achieving safe drinking water access targets by the
end of 2019. In order to achieve the target and create healthy
performance of water operators, one step that should be taken
is the establishment of partnerships between water operators,
as has been done in the PERPAMSI’s Solidarity Partnership.
The Annual Meeting was
attended by the National
Board (PP) of PERPAMSI, and
representatives of 30 PERPAMSI’s
Regional Offices from all over
Indonesia. The theme for this
meeting was “The Achievement
of Safe Drinking Water Access
Target 2019” with the subtheme:
“Structuring Regulations
and Accelerating Performance
Improvement”.
In his remarks, the
Chairperson of the Agency
for the Water Supply System
Development (BPPSPAM),
Ministry of Public Works and
Housing, Bambang Sudiatmo
reminded the big challenge
of achieving the target of 100
percent drinking water access
by the end of 2019. Another
challenge is the achievement
of the target of Sustainable
Development Goals (SDGs)
by 2030 to provide safe and
affordable drinking water for all.
Bambang reminded PERPAMSI
on the important role of water
companies (PDAMs), which are
becoming increasingly vital
in meeting the demands of the
community for quality, quantity,
continuity and affordability
drinking water.
“The 2017 BPS data noted that
nationally the access to drinking
water reached 72.04 percent.
This means there is still a gap
of around 28 percent to meet
the 100 percent target of safe
drinking water access by the end
of 2019. With less than two years
remaining, we have to increase the
coverage of access to safe drinking
water by around 14 percent
per year. This is a big challenge
considering the increasing trend
of access to safe drinking water in
the past five years is only around
1.5 percent per year,” Bambang as
quoted as saying.
Chairman of PERPAMSI
Haris Yasin Limpo stressed the
importance of regulation to guide
PERPAMSI’s members in doing
their tasks. Another important
issue was the electricity costs
charged to the PDAM. So far for
most PDAMs, electricity costs are
considered too expensive because
the tariff applied is for industry.
PAGE 10
More and More
PDAMs
Become
Healthy
The Agency for Water Supply
System Development
(BPPSPAM), Ministry of Public
Works and Housing, has issued
the report of PDAM Performance
Assessment 2018. The results
of the 2018 performance
assessment of 374 PDAMs,
shows there are 223 Healthy
PDAMs (59.6 percent), 90 Less
Healthy PDAMs (26, 5 percent)
and 52 Unhealthy PDAMs (13.9
percent). Assessment is carried
out to see and measure the level
of management performance,
efficiency and effectiveness of
PDAM management.
In general, the average
value of PDAM performance has
increased. In 2016, the number of
healthy PDAMs was 198, in 2017
rose to 209 PDAMs. and in 2018
has been 223.
“Community demands on
drinking water that meet the
quality, quantity of continuity and
affordability, make the duties and
responsibilities of water operators
more important. “These water
operators need to improve their
performance in all fields,” said
BPPSPAM Chairman Bambang
Sediatmo.
6 Air Minum Edisi 280 | Januari 2019
ENGLISH SUMMARY OF SELECTED ARTICLES
PAGE 19
Benny Andrianto is
now Officially the
Vice Chairman of
PERPAMSI
PERPAMSI Annual Meeting
in Jakarta, 6-7 December
2018, produced some important
decisions for the organization’s
journey. One of the decisions
was the appointment of Benny
Andrianto as the new Vice
Chairman of PERPAMSI for 2018-
2021 period.
Benny, who is also the
President Director of PT Adhya
Tirta Batam is not a new
comer in the National Board of
PERPAMSI. The figure who was
previously trusted as the Head
of the Partnership Department of
the National Board of PERPAMSI,
has also been sitting there for
almost 10 years.
His name is also well-known
and respected as a person who
has a number of achievements
related to the management of PT
ATB as a successful private water
company in Batam Island.
PAGE 54
Local Governments Urged to
Support Centralized Domestic
Wastewater Supply System
According to the data of the Wastewater
Communication Forum (Forkalim), from
514 districts and cities throughout Indonesia
(for urban scale), currently only 3 percent or
13 districts/cities have a Central Domestic
Wastewater Management System (SPALD-T) or
through offsite piping system.
Only around 49 percent or 253 municipal
districts have Local Domestic Wastewater
Management System (SPALD-S) or called onsite
system.
Most of the cities/districts that have SPALD-S are not equipped
with Fecal Treatment Plants (IPLT). Another issue is that many IPLT
infrastructures are not managed and maintained properly so that they
are now in very poor condition. "This is an unfortunate situation, bearing
in mind that the investment made for the infrastructure was quite high,"
Chair of Forkalim, Subekti, as quoted as saying.
Given that sanitation and waste water is part of the target of universal
access to the central government, local governments also have an
obligation to actively achieve these targets.
“Indeed, the problem of waste water management is not feasible
when viewed financially. But sanitation is a basic right of citizens. For
this reason, the government is demanded to be able to provide good
sanitation services for all citizens, “ Subekti said.
PAGE 25
Competency-based Water Treatment
Training in Samarinda
The Regional Office of PERPAMSI in East Kalimantan Province
in collaboration with the Tirta Dharma Educational Foundation
(YPTD Pamsi) held a Competency-Based Water Treatment Training
in Samarinda, on December 10-15.
This training was attended by 25 people, consisted of 6
participants from PDAM Samarinda, PDAM Balikpapan (6), PDAM
Kutai Kertanegara (6), PDAM Berau (2), PDAM Bontang (2), PDAM
Kutai Timur (2), and PDAM Paser (1).
Chair of PERPAMSI Kaltim Regional Office Nor Wahid Hasyim
in his opening remarks hoped that all training participants could
follow the training carefully and be able to apply the results of
learning in practice. “I hope this training can be applied in each
PDAM,” said Nor Wahid who is also the Managing Director of PDAM
Samarinda.
Air Minum 280 | Januari 2019
7
karikatur
“Biofoam Engkong”
si Pengganti Styrofoam
Sampah styrofoam dewasa ini
menjadi persoalan lingkungan
yang cukup mencemaskan. Seperti di
daerah Benowo, Surabaya, sampah
kemasan styrofoam yang ditemukan di
TPA mencapai 1.000 ton per harinya.
Melihat fenomena ini, Suprihatin
dan Siti Nur Kholisah, siswi kelas XII
SMAN 1 Kedungpring, Lamongan, Jawa
Timur, melakukan eksperimen untuk
memanfaatkan eceng gondok. Mereka
membuat sebuah kemasan alternatif
pengganti styrofoam yang terbuat dari
tanaman eceng gondok (eichhornia
crassipes) yang banyak ditemukan di
daerah Lamongan. Kemasan inovatif ini
mereka namakan “Biofoam Engkong”.
Dari hasil penelitian dan percobaan
keduanya, ditemukan bahwa serat dan
pati eceng gondok cocok diolah menjadi
bahan wadah makanan. Eceng gondok
mengandung serat selulosa yang
melimpah pada batangnya. Tanaman
ini juga bukan tanaman musiman.
Perkembangbiakannya secara generatif
maupun vegetatif dengan kecepatan
tumbuh 3 persen setiap hari membuat
tanaman ini mudah diperbanyak.
lentera
Selain bermanfaat mengurangi
populasi eceng gondok yang memenuhi
badan-badan air, hasil penelitian kedua
siswa ini tentu menjadi alternatif wadah
atau tempat makanan yang ramah
lingkungan dan aman dari segi kesehatan.
Red/Greeners.co
8 Air Minum Edisi 280 | Januari 2019
serambi
Agenda
PERPAMSI
Minggu, 2 Desember 2018
Rapat finalisasi RKAP PERPAMSI 2019 di Graha
PERPAMSI. Hadir Direktur Eksekutif, tenaga ahli,
para kepala biro, dan Kepala Urusan Sekretariat
PERPAMSI.
Senin-Selasa, 3-4 Desember 2018
Rakerda PD PERPAMSI NTT dan MoU PD PERPAMSI
NTT dengan BPKP Perwakilan Provinsi NTT. PERPAMSI
diwakili Direktur Eksekutif.
Selasa, 4 Desember 2018
Kunjungan DPRD Kabupaten Hulu Sungai Tengah,
Kalsel di Graha PERPAMSI. Para tamu diterima oleh
Karo Penyehatan PDAM.
Kamis-Jumat, 6-7 Desember 2018
Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PERPAMSI.
Hadir Ketua Umum, para pengurus pusat, Dewan
Pengawas, dan jajaran Sekretariat PERPAMSI.
Rabu-Jumat, 12-14 Desember 2018
Bimbingan Teknis Bidang Pengelolaan BUMD terkait
Penyusunan Renbis, RKA, dan Pelaporan BUMD dari
Kemendagri di Hotel Orchardz Jakarta. PERPAMSI
diwakili Tenaga Ahli.
Rabu, 12 Desember 2018
Laporan Kegiatan Akhir Center of Excellent (CoE) di
Kementerian PUPR. PERPAMSI diwakili Direktur Eksekutif
dan tenaga ahli.
Kamis, 13 Desember 2018
Narasumber Digital Transformation Summit (DTS) 2018
PDAM Kota Malang. PERPAMSI diwakili Direktur Eksekutif.
Jumat, 14 Desember 2018
Konsultasi Publik Materi Teknis Rancangan Peraturan
Perundang-undangan Bidang Air Minum yang
diselenggarakan Direktorat PSPAM. PERPAMSI diwakili
tenaga ahli dan Karo PP.
Senin, 17 Desember 2018
Rapat Sinergitas dalam Rangka Penyehatan PDAM di
Kantor BPPSPAM. PERPAMSI diwakili Direktur Eksekutif
dan Karo PP.
Selasa, 18 Desember 2018
Rapat dengan Inkop Pamsi mengenai program ke
depan di Graha PERPAMSI. Para tamu diterima Direktur
Eksekutif dan jajaran.
Rabu, 19 Desember 2018
Rapat dengan Water.Org di Graha PERPAMSI. Hadir
Direktur Eksekutif dan Karo PP.
Kamis, 20 Desember 2018
Kunjungan DPRD Kota Yogyakarta di Graha
PERPAMSI. Para tamu diterima Direktur Eksekutif dan
jajaran.
Rabu-Kamis, 26-27 Desember 2018
Workshop Perhitungan dan Penetapan Tarif Air Minum
yang diselenggarakan PERPAMSI di Hotel Veranda
Jakarta. Hadir Direktur Eksekutif, tenaga ahli, dan jajaran
terkait.
Sumber: Sekretariat PERPAMSI
Infografik
Akses
Air Minum
100 %
Sumber:
Direktorat Pengembangan
Sistem Penyediaan Air
Minum, Ditjen Cipta Karya,
Kementerian PUPR
Air Minum 280 | Januari 2019
9
Laporan Utama
Ketua BPPSPAM Bambang Sudiatmo,
didampingi Ketua Umum PERPAMSI Haris Yasin
Limpo dan Sekretaris Umum Mujiaman, bersiap
memukul gong tanda dibukanya Rakernas
PERPAMSI di Jakarta, 6 Desember 2018.
Songsong 2019,
PERPAMSI Gelar Rakernas
Semangat Bermitra untuk
Penyehatan PDAM
10 Air Minum Edisi 280 | Januari 2018
Laporan Utama
PERPAMSI menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas)
di Hotel Grandhika Iskandarsyah Jakarta, 6-7 Desember
2018. Salah satu isu yang diangkat ialah pencapaian target
akses air minum aman pada akhir 2019. Demi mencapai
target akses air minum aman dan pencapain PDAM sehat,
salah satu upaya yang bisa dilakukan ialah kemitraan
antarperusahaan air minum sebagaimana yang sudah
dilakukan dalam Program Kemitraan Solidaritas PERPAMSI.
foto-foto: dok. majalah air minum
PERPAMSI kembali menggelar
hajatan nasional, yakni Rakernas.
Rakernas yang biasanya digelar
pada awal Januari kali ini dilakukan di
pengujung tahun. Dengan demikian,
pada tahun 2018 ini telah digelar
dua kali Rakernas, yakni pada
Februari dan Desember. Menurut
Ketua Umum PERPAMSI Haris Yasin
Limpo, dimajukannya jadwal Rakernas
ditujukan agar kinerja PERPAMSI dapat
lebih baik untuk menyongsong tahun
2019.
Rakernas kali ini mengusung tema
“Menyongsong Pencapaian Target Akses
Air Minum Aman 2019” dengan subtema
“Penataan Regulasi dan Percepatan
Peningkatan Kinerja”. Selain jajaran
Pengurus Pusat (PP) PERPAMSI, hadir
pula para ketua dan sekretaris atau
perwakilan 30 pengurus daerah (PD)
PERPAMSI dari seluruh Indonesia.
Pembukaan Rakernas PERPAMSI
juga dihadiri dan dibuka Ketua Badan
Peningkatan Penyelenggaraan Sistem
Penyediaan Air Minum (BPPSAPM)
Bambang Sudiatmo. Ia mewakili
Direktur Jenderal Cipta Karya,
Kementerian PUPR.
Sementara, sesi diskusi
menampilkan sejumlah
pejabat terkait, yakni Direktur
Pengembangan Sistem Penyediaan
Air Minum, Ditjen Cipta Karya,
Kementerian PUPR Agus Ahyar;
Kasubdit Air Minum, Air Limbah, dan
Sanitasi Direktorat BUMD, BLUD,
Barang Milik Daerah, Ditjen Bina
Keuangan Daerah, Kementerian
Dalam Negeri, Riris Prasetyo;
dan Anggota BPPSPAM Henry M.
Limbong. Diskusi dimoderatori
Direktur Eksekutif PERPAMSI Ashari
Mardiono.
Ketua Umum PERPAMSI Haris Yasin Limpo dan Ketua BPPSPAM Bambang Sudiatmo.
Air Minum 280 | Januari 2019
11
Laporan Utama
2018: Jumlah PDAM
Sehat Meningkat
Badan Peningkatan
Penyelenggaraan Sistem
Penyediaan Air Minum
(BPPSPAM), Kementerian
PUPR, telah mengeluarkan hasil
Penilaian Kinerja PDAM tahun
2018. Dibanding penilaian tahun
sebelumnya, jumlah PDAM yang
berstatus Sehat meningkat.
Hal ini disampaikan Ketua
BPPSPAM Ir. Bambang Sudiatmo
di acara Rapat Kerja Nasional
(Rakernas) PERPAMSI di Jakarta,
6 Desember 2018. Dari hasil
penilaian kinerja tahun 2018 pada
374 PDAM, terdapat 223 PDAM
(59,6 persen) berkinerja Sehat, 99
PDAM (26,5 persen) Kurang Sehat,
dan 52 PDAM (13,9 persen) Sakit.
Penilaian dilakukan untuk
melihat dan mengukur tingkat kinerja
manajemen, efisiensi, dan efektivitas
pengelolaan PDAM.
Kondisi kinerja 374 PDAM yang
dievaluasi tahun 2018 dipengaruhi
oleh rasio operasi, cakupan
pelayanan, efisiensi produksi,
efektivitas penagihan, konsumsi air
domestik, tekanan air pelanggan,
biaya diklat atau biaya pegawai, rasio
diklat atau kompetensi pegawai, dan
pertumbuhan pelanggan, yang belum
mencapai standar yang diharapkan.
Dikatakan, secara umum nilai
rata-rata kinerja PDAM mengalami
peningkatan. Hasil evaluasi tahun
2016, jumlah PDAM sehat sebanyak
198 PDAM, tahun 2017 naik menjadi
209 PDAM dan tahun 2018 sebanyak
223 PDAM masuk kategori Sehat.
Penilaian dilakukan bekerja
sama dengan Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan
(BPKP) yang memiliki perwakilan di
berbagai daerah dan berkompeten
melakukan audit perusahaan.
Penilaian dilakukan kepada 18
indikator kinerja PDAM yang terbagi
menjadi 4 aspek, yakni keuangan,
pelayanan, operasional, dan sumber
daya manusia. Kemudian, hasil
penilaian dibagi menjadi 3 kategori,
yakni PDAM Sehat dengan nilai
>2,8, PDAM Kurang Sehat dengan
nilai 2,2-2,8, dan PDAM Sakit
dengan nilai <2,2.
“Tuntutan masyarakat akan air
minum yang memenuhi kualitas,
kuantitas, kontinuitas, dan
keterjangkauan menjadikan tugas
dan tanggung jawab PDAM selaku
penyelenggara SPAM semakin
penting. PDAM sebagai perusahaan
milik daerah perlu meningkatkan
kinerja manajemen, baik dari sisi
keuangan, operasional, pelayanan,
maupun SDM yang profesional,”
kata Bambang. AZ
Jajaran Pengurus Pusat, beberapa Pengurus Daerah dan Direktur Eksekutif PERPAMSI.
Menjawab Tantangan Akses Air
Dalam sambutannya mewakili
Dirjen Cipta Karya, Ketua BPPSPAM
Ir. Bambang Sudiatmo mengingatkan
tantangan besar sasaran 100 persen
akses layak air minum pada akhir
tahun 2019. Tantangan lain adalah
pencapaian target Sustainable
Development Goals (SDGs) pada
2030 guna mencapai akses universal
dan merata air minum aman dan
terjangkau bagi semua.
Bambang mengingatkan peran
penting perusahaan air minum
(PDAM) selaku penyelenggara SPAM
yang menjadi semakin vital dalam
memenuhi tuntutan masyarakat
pada air minum yang memenuhi
kualitas, kuantitas, kontinuitas, dan
keterjangkauan.
“Data BPS tahun 2017 mencatat
bahwa akses layak air minum nasional
mencapai 72,04 persen. Ini berarti
masih terdapat gap sekitar 28 persen
untuk memenuhi target 100 persen
akses layak air minum pada akhir
2019. Dengan sisa waktu kurang
dari 2 tahun, kita harus menambah
cakupan akses layak air minum
sekitar 14 persen per tahun. Hal ini
menjadi tantangan besar mengingat
tren peningkatan akses layak air
minum selama 5 tahun terakhir hanya
sekitar 1,5 persen per tahun,” ungkap
Bambang.
Dia melanjutkan, untuk mencapai
100 persen akses air minum sesuai
target, diperlukan biaya sekitar Rp
253,8 triliun. Komposisinya 20 persen
APBN dan 80 persen non-APBN. Dana
non APBN berasal dari APBD sebesar
47 persen. Sisanya diharapkan dari
badan usaha atau sektor swasta, dana
internal PDAM pinjaman perbankan,
dan corporate social responsibility
(CSR).
Berbagai Upaya
Bambang mengatakan, memang
bukan hal mudah mencapai
target 100 persen akses layak air
minum tersebut. Pemerintah pusat
bersama pemerintah daerah dan
para stakeholder lainnya telah
12 Air Minum Edisi 280 | Januari 2019
Laporan Utama
Pengurus Pusat dan Pengurus Daerah. Membangun semangat bermitra antarPDAM menyongsong tahun 2019.
melakukan berbagai upaya guna
memenuhi kebutuhan air minum
masyarakat. Upayanya dilakukan,
antara lain, melalui peningkatan
kualitas perencanaan pengembangan
SPAM, perluasan cakupan pelayanan
dengan pembangunan SPAM baru,
pemanfaatan idle capacity, dan
penurunan kehilangan air, serta
peningkatan kapasitas kelembagaan
dan sumber daya manusia pengelola
SPAM dengan pelatihan dan
bimbingan teknis.
Negara, dalam hal ini Pemerintah,
lanjut Bambang, harus memenuhi
hak rakyat atas air. Pengusahaan
atas air harus dilakukan tanpa
mengganggu dan mengesampingkan,
apalagi meniadakan, hak rakyat
atas air tersebut. Pemerintah
juga dituntut melestarikan
lingkungan hidup, mengawasi dan
mengendalikan sumber daya air, serta
memprioritaskan pengusahaan air
kepada Badan Usaha Milik Negata
atau Badan Usaha Milik Daerah
(BUMN atau BUMD).
Selain terus melengkapi regulasi
terkait penyelenggaran SPAM,
termasuk Rancangan Undang Undang
Sumber Daya Air (RUU SDA) yang
masih dalam tahap pembahasan
di DPR RI, aspek pendanaan juga
penting dalam pencapaian target 100
persen akses layak air minum.
Ditjen Cipta Karya sendiri telah
memiliki Program Strategis untuk
meningkatkan akses masyarakat pada
air minum melalui pembangunan
Peran perusahaan
air minum semakin
vital dalam memenuhi
tuntutan masyarakat
akan pelayanan air
minum.
beberapa SPAM, yaitu SPAM
regional, SPAM di kawasan
perkotaan, SPAM di kawasan khusus,
SPAM di kawasan rawan air, dan
SPAM berbasis masyarakat.
“Dana Alokasi Khusus (DAK)
juga menjadi salah satu sumber
pendanaan dalam rangka perluasan
cakupan akses layak air minum, baik
melalui perluasan SPAM perpipaan
dengan pemanfaatan idle capacity
pembangunan baru bagi daerah
yang belum memiliki layanan air
minum maupun penambahan
kapasitas SPAM terbangun,” katanya.
Di samping itu, sumber
pendanaan di luar APBN yang
saat ini dilaksanakan adalah
pembangunan SPAM melalui skema
Kerja Sama Pemerintah dan Badan
Usaha (KPBU). Pertumbuhan
investasi dalam pembangunan air
minum tersebut tentunya masih
perlu didorong. Pemerintah terus
berupaya menggali peluang-peluang
investasi dengan mengembangkan
skema pendanaan inovatif, seperti
kontrak berbasis kinerja (KBK) dan
kontrak berbayar angsuran (trade
credit).
Semangat Bermitra
Di luar pendanaan tersebut, lanjut
Bambang, diperlukan dorongan
untuk meningkatkan pendanaan
dari sumber-sumber selain APBD
yang saat ini hanya mengalokasikan
0,04 persen untuk pengembangan
SPAM. “Perlu terus ditingkatkan lagi
mengingat penyediaan air minum
merupakan kewajiban pemerintah
daerah berdasarkan Undang Undang
Pemerintahan Daerah,” ujarnya.
Menyadari kian besarnya tuntutan
masyarakat pada air minum yang
memenuhi kualitas, kuantitas,
kontinuitas, dan keterjangkauan,
maka tugas dan tanggung jawab
PDAM selaku penyelenggara SPAM
semakin penting. Jadi, PDAM
perlu terus meningkatkan kinerja
manajemen baik dari sisi keuangan,
operasional, pelayanan, maupun SDM
yang profesional.
“Harapan saya, PP PERPAMSI,
bersama Pengurus Daerah sebagai
perwakilan PDAM, dapat memberikan
semangat bermitra antar-PDAM untuk
mempercepat pencapaian PDAM
yang sehat, kuat, dan mandiri. Saya
berharap, kolaborasi dan kontribusi
kita kuat untuk menjawab tantangan
mewujudkan 100 persen akses aman
air minum untuk seluruh masyarakat
Indonesia,” tandas Bambang.
Baru 133 PDAM yang Tarifnya FCR
Kepala Daerah yang telah
menerapakan tarif air full cost
recovery (FCR) bagi PDAM-nya baru
Air Minum 280 | Januari 2019
13
Laporan Utama
Rakernas PERPAMSI dihadiri para Pengurus Daerah, yaitu Ketua dan Sekretaris, serta beberapa peninjau. Sebagai perusahaan milik
daerah, PDAM diminta meningkatkan kinerja manajemen, baik dari sisi keuangan, operasional, pelayanan dan SDM yang profesional.
133 PDAM (36 persen). Sisanya
241 PDAM (64 persen) belum
menerapkan. Hal ini terjadi karena
tarif masih di bawah harga pokok
produksi.
Menurut Bambang, dalam
hal peningkatan kinerja PDAM,
Pemerintah telah melaksanakan
program inovatif dalam peningkatan
kompetensi sumber daya manusia
(SDM) penyelenggara SPAM. Jumlah
SDM ini kurang lebih 41.500 orang
selama tahun 2015-2019. Untuk itu,
pemerintah sedang terus menyiapkan
SKKNI sebagai dasar untuk menyusun
modul pendidikan dan pelatihan serta
materi uji kompetensi.
Selain itu, skema peningkatan
kompetensi SDM dikembangkan
melalui pelaksanaan pembinaan
teknis dan pendampingan,
pengembangan Center of Excellence
(CoE), pengembangan PDAM
sebagai training center, serta
pengembangan program studi D3
Air Minum. Hal tersebut bermuara
pada tersertifikasinya SDM air minum
sebagai salah satu pendukung
pengembangan manajemen SDM.
“Saya berharap, kolaborasi
dan kontribusi yang kuat dari kita
semua, baik Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah, PDAM, investor,
dan donor, dapat terwujud untuk
Akses aman air
minum hanya
dapat terwujud bila
penyelenggaraannya
memenuhi syarat
kualitas, kuantitas,
kontinuitas, dan
keterjangkauan.
menjawab tantangan mewujudkan
100 persen akses aman air minum
untuk seluruh masyarakat Indonesia.
Akses tersebut hanya dapat terwujud
bila penyelenggaraan air minum
memenuhi syarat kualitas, kuantitas,
kontinuitas, dan keterjangkauan,”
pungkasnya.
Penataan Regulasi
Di sisi lain, Ketua Umum
PERPAMSI Haris Yasin Limpo dalam
sambutannya menekankan pentingnya
penataan regulasi agar kinerja
PERPAMSI dapat lebih baik dalam
menyongsong 2019. Ia mengatakan,
ada sejumlah hal yang mengemuka
dalam sejumlah Mapamda yang
ia datangi di sejumlah daerah,
antara lain ialah soal PP Nomor
54 dan turunannya. Itu sebabnya,
Rakernas juga menghadirkan
sejumlah regulator terkait, seperti
Kemendagri dan Kementerian
PUPR. Dengan demikian, ada
diskusi yang berjalan antara PDAM
dan regulator terkait.
Beberapa isu penting lain
yang disorot adalah soal isu biaya
energi yang dibebankan kepada
PDAM. Sejauh ini, pada sebagian
besar PDAM, biaya listrik dianggap
membebani karena tarifnya
diberlakukan untuk tarif industri.
Isu terkait beban (tarif, pajak,
retribusi, dan sebagainya) untuk
pemanfaatan infrastruktur, baik
pada lintasan kereta api maupun
jalan untuk jalur pipa juga jadi
soal. Begitu pula soal pajak PPN
baik non-air maupun lainnya.
“Banyak isu yang menjadikan
kita menyatukan langkah bersama,
yaitu isu energi, yang penting
dibicarakan di PDAM, isu pemakaian
jalan, pemanfaatan perlintasan
kereta api, dan sebagainya menjadi
bahan perbincangan di tingkat
daerah. Penataan regulasi juga
masih menunggu terkait aturan
teknis PP 54 yang belum kunjung
tiba. Sehingga, apa yang kita citacitakan
dalam menentukan pencapaian
target yang kita harapkan
dapat tercapai,” tandas Haris.
Deni Arisandy
14 Air Minum Edisi 280 | Januari 2019
Perusahaan Anda adalah
pabrikan, distributor, supplier,
konsultan, atau kontraktor
untuk sistem penyediaan air
minum (PDAM)?
Ya! Perusahaan Anda bisa
menjadi Anggota Luar Biasa
PERPAMSI.
Apa dan bagaimana manfaat
keanggotaan Luar Biasa (ALB)
PERPAMSI?
Nantikan undangan
"Peluncuran Program
Revitalisasi ALB PERPAMSI"
akhir Januari 2019.
Update informasi:
(021) 80881892, 80881893
Laporan Utama
Berkolaborasi Menguatkan
BUMD Air Minum
Pemerintah, baik pusat maupun daerah, bersama PDAM, masih terus
berupaya mengejar akses aman air minum 100 persen pada akhir 2019.
Dibutuhkan dana besar untuk mencapai target tersebut. Karenanya,
kolaborasi seluruh stakeholders menjadi kunci guna menjawab
tantangan tersebut.
Dalam Rakernas di Jakarta
pada 6-7 Desember 2018,
PERPAMSI menggelar diskusi
yang menampilkan sejumlah pejabat
terkait, yakni Direktur Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum,
Ditjen Cipta Karya, Kementerian
PUPR Agus Ahyar; Kasubdit Air
Minum, Air Limbah, dan Sanitasi
Direktorat BUMD, BLUD, Barang
Milik Daerah, Ditjen Bina Keuangan
Daerah, Kementerian Dalam
Negeri, Riris Prasetyo; dan Anggota
BPPSPAM Henry M. Limbong. Diskusi
dimoderatori Direktur Eksekutif
PERPAMSI Ashari Mardiono.
Dalam paparannya, Agus Ahyar
berharap agar para peserta Rakernas
memiliki semangat yang sama dengan
Pemerintah untuk mewujudkan
akses air minum aman 100 persen.
Menurutnya, selama ini seluruh
stakeholders di bidang air minum
terus berjibaku untuk mewujudkan
akses air minum 100 persen aman
tersebut.
“Ini agar akses air minum ke
masyarakat bisa semakin ditingkatkan
16 Air Minum Edisi 280 | Januari 2019
Laporan Utama
dan dipercepat. Kalau meleset sedikit
target waktunya, ya tidak apa-apalah,
yang penting ditingkatkan. Harapan
kami ke depan, urusan air minum ini
sudah menjadi urusan pemerintah
daerah. Pemerintah pusat hanya
pada urusan pengaturan, pembinaan,
dan pengawasan. Inilah yang kita
usung ke depan. Supaya titik berat
pembangunan air minum mengarah
ke pemerintah daerah,” papar Agus.
Dikatakan, dalam hal tantangan
pendanaan oleh pemerintah daerah,
maka nantinya penyaluran dana
akan diatur untuk lebih diarahkan
ke pemda. Dari sisi pencapaian
akses air minum angkanya memang
sudah di kisaran 72 persen. Namun,
untuk akses jaringan perpipaan, baik
yang diselenggarakan oleh BUMD
air minum, UPTD, maupun swasta,
angkanya baru mencapai 17 persen.
Sementara, nonperpipaan sudah
mencapai 55 persen.
“Jadi, bagaimana
menyingkronkan agar PERPAMSI
juga bisa menyinggung ke masalah
nonperpipaan. Tahun 2019, target
perpipaan dari 17 persen bisa menjadi
60 persen. Ternyata juga masih jauh.
Oke, kita targetkan secara realistis
35 persen perpipaan, 65 persen
nonperpipaan. Untuk skenario 60
persen, 40 persen butuh dana Rp235
triliun,” tandas Agus.
baik kuantitas maupun kualitas.
Soal kinerja PDAM, menurutnya,
juga harus segera ditangani.
PERPAMSI dalam hal ini harus juga
fokus membina anggotanya yang
kinerjanya kurang sehat dan sakit di
luar Pulau Jawa sebagaimana data
kinerja PDAM 2018 dari BPPSPAM.
Di sisi lain, Agus juga berharap
agar kolaborasi antar-stakeholders
air minum semakin ditingkatkan
di tingkat pusat, daerah, maupun
dengan lembaga donor dan pihak
swasta. Kolaborasi tersebut
mencakup aspek legal, pendanaan,
kelembagaan, dan aspek teknis di
bidang air minum.
foto-foto: majalah air minum
PERPAMSI diminta
harus juga fokus
membina anggotanya
yang kinerjanya kurang
sehat dan sakit di luar
Pulau Jawa.
demikian, akan terjadi percepatan
akses air ke masyarakat oleh
PDAM. Bagi PDAM yang tidak juga
bisa mandiri dan berkelanjutan,
kemungkinan akan diubah menjadi
UPTD atau BLUD agar akses air ke
masyarakat bisa terlayani.
Perkuat Regulasi
Kasubdit Air Minum, Air Limbah,
dan Sanitasi Direktorat BUMD, BLUD,
Barang Milik Daerah, Ditjen Bina
Keuangan Daerah, Kementerian
Dalam Negeri, Riris Prasetyo
memaparkan sejumlah langkah
yang telah dilakukan Kementerian
Dalam Negeri (Kemendagri) untuk
memperkuat kelembagaan BUMD air
minum.
Menurut Riris, Kemendagri saat
ini sudah mengeluarkan turunan dari
PP 54 Tahun 2017 tentang BUMD,
yakni Permendagri Nomor 37 tentang
Pengangkatan Dewan Pengawas dan
Direksi. Sementara, Permendagri
tentang Organ dan Kepegawaian
Pembiayaan Alternatif
Dari sisi pendanaan, lanjut Agus
Ahyar, sekarang ini sebenarnya
dana APBN bukan lagi satu-satunya
sumber utama pendanaan. Di sisi lain,
pendanaan non-APBN tidak efektif
karena kurangnya peminat dalam
menggunakan dana pinjaman.
“Uang banyak, hanya yang
berminat menggunakan uang yang
sulit. Dari stand by loan Rp6 triliun
di perbankan nasional, paling
yang dipakai hanya Rp300 miliar.
Artinya, bukan tidak ada uang,
hanya tidak digunakan. Mungkin ada
traumatik dari pinjaman yang lalu
karena pengelolaan keuangan tidak
profesional. Jadi, lupakan traumatik
masa lalu, mari kelola keuangan
secara profesional,” tegas Agus.
Terkait persoalan air baku, Agus
juga meminta agar PDAM juga
mengantisipasi persoalan air baku
yang semakin lama semakin kritis,
Suasana diskusi yang melibatkan para peserta Pengurus Daerah PERPAMSI seluruh Indonesia.
Ia berharap agar PDAM
bersama seluruh stakeholders bisa
memanfaatkan peluang yang ada
untuk mengatasi berbagai tantangan.
Lebih jauh Agus mengatakan,
Kementerian PUPR membuat timeline
untuk menyehatkan PDAM di seluruh
Indonesia dengan berbagai bentuk
program dan pembinaan. Dengan
baru dibahas kembali sekitar bulan
September dan Oktober 2018, setelah
sempat tertunda karena masalah
anggaran.
“Diharapkan, awal tahun 2019
kita akan fokus untuk membahas
Permendagri tentang Organ dan
Kepegawaian dengan Biro Hukum.
Masih ada beberapa masalah
Air Minum 280 | Januari 2019
17
Laporan Utama
yang belum selesai terkait
ketenagakerjaan. Permendagri
tentang Rencana Bisnis, dari sisi
teknis sudah selesai sejak Oktober.
Direncanakan, tanggal 12 Desember
2018 akan dilakukan sosialisasi
tentang Permendagri ini. Modul
rencana bisnis sudah disiapkan.
Penyusunannya melibatkan
sejumlah PDAM untuk diskusi.
Sedangkan Permendagri tentang
Restrukturisasi ditargetkan selesai
tahun depan. Saat ini belum
disentuh sama sekali,“ terang Riris.
Sementara, mengenai
penyusunan modul Rencana Kerja
Anggaran (RKA), Kemendagri masih
meminta masukan dari PERPAMSI
terkait kebutuhan pembuatan
modulnya. “Ada beberapa kasus
yang masuk ke kami meski itu
BPPSPAM
menargetkan ada 30
sampai 40 PDAM lagi
yang berubah menjadi
Sehat pada Tahun
2019.
Pada PP 54 juga diatur
Kemendagri agar ada pemberian
insentif kepada kepala daerah.
Formulanya sedang dihitung.
Kemendagri juga mengaku mendapat
banyak protes dari dewan pengawas
terkait pengurangan jumlah dewan
pengawas, termasuk juga kurang
tertariknya pembahasan tentang
keberadaan komite.
Riris juga mengatakan, ada spirit
dalam PP 54 agar ada indikator
manfaat, baik untuk internal
maupun eksternal. Apabila punya
rencana bisnis, maka kontrak
kinerja menjadi jelas dan kualitas
direksi dapat terukur,” ujar Riris.
Hal menarik lain yang menjadi
semangat dalam PP 54 tersebut
adalah kemungkinan saham PDAM
dimiliki pelanggan, sehingga
pengelolaan PDAM bisa lebih
transparan. Selama ini, PDAM
hanya dimiliki satu daerah.
Pengelolaannya pun terkesan
kurang transparan.
Riris juga mengemukakan soal
kebutuhan Kemendagri mengenai
data soal umur pipa dan kebutuhan
pipa yang perlu diganti. Data ini
diperlukan untuk memberikan
perhatian untuk melakukan
pergantian pipa secara berkala.
Hasil Penilaian Kinerja PDAM Tahun 2014-2018
bukan PDAM. Ada kegiatan yang
tidak masuk dalam RKA, apakah
harus persetujuan komisaris atau
harus RUPS. Itu sudah masuk ke
masalah hukum dan kami diminta
sebagai saksi ahli. Nah, ini menjadi
diskusi, apakah perlu diatur atau
tidak. Karena, kalau seperti itu,
kami juga tidak ingin direpotkan,“
tegas Riris.
mengenai rencana bisnis dan
kontrak kinerja. Kalau kinerja
direksi “moncer” melalui PP 54
ditekankan ada spirit bahwa kepala
daerah tidak punya alasan untuk
mengganti direksi BUMD air minum
yang kinerjanya baik.
“Jadi, kita wasitnya di sini, pada
rencana bisnis dan kontrak kinerja.
Rencana bisnis punya banyak
Sumber: BPPSPAM
Soal laba, Kemendagri juga
melihat pentingnya agar laba tersebut
dapat digunakan kembali menjadi
investasi. “Selama ini, banyak uang
PDAM yang digunakan untuk kegiatan
operasional. Dalam Permendagri
Organ, ada pengaturan tentang
laba yang menyatakan bahwa laba
tersebut bisa digunakan untuk
investasi,“ jelas Riris.
18 Air Minum Edisi 280 | Januari 2019
Laporan Utama
Para narasumber forum diskusi Rakernas PERPAMSI diapit Ketua Umum dan Direktur Eksekutif PERPAMSI.
Penguatan Kinerja PDAM
Anggota BPPSPAM Henry
M. Limbong dalam paparannya
mengatakan, untuk meningkatkan
kinerja PDAM terkait infrastruktur
penyediaan air minum, ada
keterbatasan dana APBN. Padahal,
untuk pencapaian 100 persen
akses air minum, dibutuhkan total
investasi sebesar Rp253,8 triliun.
Rinciannya, pendanaan APBN
sebesar Rp67,5 triliun (26 persen),
APBD sebesar Rp199,23 triliun
(47 persen), dan dana swasta
diharapkan sebesar Rp49,05 triliun
(27 persen).
“BPPSPAM juga berperan
untuk mendorong Kerja Sama
Pemerintah dan Badan Usaha
(KPBU) dan business to business
(b to b). Jadi, ini soal bagaimana
kita memanfaatkan dana yang
ada di sektor swasta untuk
mengembangkan air minum
di Indonesia. Tugas kami juga
melakukan penilaian kinerja PDAM
dan memfasilitasi peningkatan
kinerja PDAM,” terang Limbong.
Sekarang ini, lanjutnya, data
BPPSPAM 2018 menunjukkan,
PDAM yang sehat baru 60 persen,
kurang sehat 26,5 persen, dan
sakit 13,9 persen. Targetnya, tahun
2019 ada 30 sampai 40 PDAM lagi
yang sehat.
BPPSPAM mencatat, secara
nasional, pada 2018 terjadi
peningkatan capaian dibanding
2017 pada beberapa indikator
kinerja rata-rata PDAM. Indikator
kinerja yang meningkat meliputi
solvabilitas, tingkat penyelesaian
pengaduan, rasio kas, rasio jumlah
pelanggan/1.000 pelanggan, jam
operasi layanan/hari, kualitas air
pelanggan, tingkat kehilangan air,
sambungan pelanggan, cakupan
pelayanan, efisiensi produksi,
rasio diklat pegawai/peningkatan
kompetensi, dan biaya diklat pada
biaya pegawai.
Sementara, beberapa indikator
yang menurun ialah efektifitas
penagihan, pertumbuhan
pelanggan, ROE, penggantian
meter air, rasio operasi, serta
konsumsi air domestik. Ia
menyebut, PDAM dengan
pelanggan di bawah 10.000 ratarata
sakit namun harus tetap
berupaya agar sehat.
Namun, ada juga PDAM
dengan pelanggan di bawah
5.000 yang sehat. Dalam hal
ini, katanya, dibutuhkan peran
pemerintah daerah untuk
membantu menyehatkan
PDAM. Jika PDAM sudah sehat,
BPPSPAM mendorong PDAM untuk
melakukan kerja sama b to b atau
KPBU.
Terkait tugas dan fungsinya,
guna membantu mempercepat
penyehatan PDAM, BPPSPAM
mendorong PDAM melakukan
kegiatan-kegiatan seperti
penerapan tarif full cost
recovery (FCR), peningkatan
jam operasional pelayanan,
penurunan tingkat kehilangan
air (NRW), peningkatan efisiensi
produksi, peningkatan konsumsi
air, penggantian meter air,
peningkatan cakupan dengan
kerja sama investasi, serta
peningkatan kompetensi SDM.
Deni Arisandy
Air Minum 280 | Januari 2019
19
Laporan Utama
PERPAMSI
Harus Lebih Berperan
Menjembatani Kepentingan Anggota
foto-foto: majalah air minum
Direktur Eksekutif Ashari Mardiono menyampaikan Laporan Tahunan 2018 dan Rencana Kerja 2019 di forum Rakernas PERPAMSI.
Rapat Kerja Nasional
(Rakernas) PERPAMSI
secara umum berjalan
tertib dan lancar. Agenda
utama Rakernas ialah
Laporan Keuangan dan
Program Kerja 2018
dan Rencana Kerja dan
Anggatan 2019. Agenda
lain yang cukup penting
adalah penetapan
Pengganti Antarwaktu
(PAW) Wakil Ketua Umum
PERPAMSI masa bakti
2018-2021.
Sebelum penyampaian Laporan
Tahunan 2018 dan Rencana
Kerja 2019 oleh Direktur
Eksekutif PERPAMSI Ashari Mardiono
di hadapan peserta Rakernas, Jumat,
7 Desember 2018, pimpinan rapat,
yakni Ketua Umum PERPAMSI Haris
Yasin Limpo, yang didampingi para
pengurus Pusat, menyampaikan
sejumlah keterangan dan penjelasan.
Terkait jadwal Rakernas yang
dimajukan, Ketua Umum menjelaskan,
karena adanya rescheduling kegiatan
tahun depan, Rakernas diadakan
pada bulan Desember. Pertimbangan
lain, pelaksanaan Rakernas dapat
dimajukan karena hampir seluruh
daerah sudah melaksanakan
Mapamda.
“Ada sejumlah hal penting yang
perlu dibahas dalam Rakernas, yaitu
penataan regulasi berkaitan dengan
PP Nomor 54 dan turunannya.
Diharapkan, ada rekomendasi dari
daerah untuk dapat diteruskan kepada
Pemerintah Pusat,” ujar Haris.
Isu lainnya, lanjut Haris, ialah soal
instansi luar. Contohnya ialah soal
energi. PDAM keberatan akan tarif
listrik yang terlalu besar untuk PDAM,
pengenaan tarif khusus untuk jalan,
sewa lahan untuk perlintasan kereta
api, dan pajak. Ia menekankan, perlu
disiapkan rekomendasi yang harus
dilakukan untuk mencapai target
akses air minum aman 100 persen di
akhir 2019.
Ketua Umum juga
menggarisbawahi soal Program
Kemitraan Solidaritas (PKS) PERPAMSI
yang dinilai cukup penting dan
bermaanfaat bagi para anggota
20 Air Minum Edisi 280 | Januari 2019
Laporan Utama
yang mengikuti. Diharapkan,
antara PERPAMSI, BPPSPAM, dan
Kementerian PUPR dapat bekerja
sama untuk penanganan terhadap
PDAM yang belum sehat. Salah satu
kerja sama yang dilakukan ialah
bisa dengan mengadopsi program
kemitraan PERPAMSI.
Upaya lain yang ditekankan ialah
pendekatan pada pendidikan. Diklat
manajemen kepada direksi harus
diterapkan. Sementara, sertifikasi
sedang dirancang oleh staf ahli dan
pihak YPTD Pamsi. Upaya-upaya
tersebut ia harapkan dapat menambah
keahlian sumber daya manusia alias
para tukang ledeng.
Laporan 2018 dan Rencana Kerja
2019
Dalam Rakernas yang dihadiri
30 Pengurus Daerah dari total
31 Pengurus Daerah, Direktur
Eksekutif PERPAMSI Ashari Mardiono
menyampaikan Laporan 2018 dan
Rencana Kerja 2019. Laporan yang
disampaikan, antara lain, terkait
regulasi air minum. Disebutkan, dari 5
rancangan PP yang sedang dilakukan, 1
sudah selesai, 2 dalam proses (diskusi
selesai tetapi belum final), dan 2 masih
belum dilakukan pembahasan.
Disampaikan pula mengenai
program on the job training (OJT)
Para peserta Rakernas yang mewakili Pengurus Daerah.
yang sudah dilakukan di beberapa
daerah, seperti di Batam, Balikpapan,
dan Surabaya. “Pengurus Pusat
PERPAMSI mengundang PDAM lain
yang berkenan menjadi tempat OJT,”
ujar Ashari.
Benny Andrianto
Pengganti Antarwaktu
Wakil Ketua Umum
PERPAMSI
Pelaksanaan Rapat Kerja
Nasional (Rakernas) Persatuan
Perusahaan Air Minum Seluruh
Indonesia (PERPAMSI) di Hotel
Grandhika Jakarta, 6-7 Desember
2018, menghasilkan salah satu
keputusan penting bagi perjalanan
organisasi. Keputusan tersebut ialah
ditetapkannya Ir. Benny Andrianto
sebagai Pengganti Antarwaktu Wakil
Ketua Umum PERPAMSI masa bakti
2018-2021.
Presiden Direktur PT Adhya Tirta
Batam tersebut mendampingi Haris
Yasin Limpo sebagai Pengganti
Antarwaktu Ketua Umum PERPAMSI
masa bakti 2018-2021. Haris, yang
juga Direktur Utama PDAM Kota
Makassar, menggantikan Erlan
Hidayat yang tidak lagi menjabat
Direktur Utama PAM Jaya terhitung
24 Agustus 2018.
Mekanisme
digantikannya
Ketua Umum oleh
Wakil Ketua Umum
dan pengisian
jabatan Wakil Ketua
Umum didasarkan
pada Anggaran Rumah Tangga
PERPAMSI periode 2017-2021 Pasal 11
Ayat 4 yang berbunyi: “Apabila Ketua
Umum berhalangan tetap, pengganti
antarwaktu Ketua Umum dijabat
langsung oleh Wakil Ketua Umum
hingga akhir periode kepengurusan,
dan jabatan Wakil Ketua Umum dipilih
dari anggota Pengurus Pusat dalam
Rakernas yang dihadiri Ketua dan
Sekretaris Pengurus Daerah.”
Benny sendiri bukanlah wajah baru
di kepengurusan pusat PERPAMSI.
Sosok yang sebelumnya dipercaya
sebagai Ketua Departemen Kemitraan
Pengurus Pusat PERPAMSI
di era kepemimpinan
Erlan-Haris ini pada
kepengurusan periode
sebelumnya juga sudah
duduk di jajaran Pengurus
Pusat PERPAMSI.
Di level
kepemimpinan, namanya
juga cukup disegani
sebagai orang yang
memiliki banyak prestasi
terkait pengelolaan PT
ATB sebagai perusahaan
swasta di bidang
pelayanan air minum
perpipaan yang cukup berhasil di
Batam.
Pengganti Antarwaktu lainnya
yakni Zulkifli Lubis sebagai Ketua
Departemen Informasi dan
Komunikasi. Sosok yang juga
Direktur PDAM Kota Pematang
Siantar ini menggantikan posisi
Teuku Novizal Aiyub yang posisinya
digeser menjadi Bendahara
PERPAMSI. Posisi lain yang berubah
yakni Sjobirin Hasan (Dirut PDAM
Kota Bengkulu) yang diplot
sebagai Anggota Dewan Pengawas
PERPAMSI. AZ
Air Minum 280 | Januari 2019
21
Laporan Utama
Untuk Program Kemitraan
Solidaritas (PKS) tahun 2018,
dilaporkan sudah terlaksana
sebanyak 12 kemitraan. Untuk
subsidi diklat manajemen dan
kompetensi, anggaran yang
tersedia tidak terserap seluruhnya.
Subsidi juga diberikan untuk
Akatirta Magelang. Sementara,
kegiatan Indonesia Water Forum
(IWF) terbilang cukup sukses.
Salah satu indikatornya ialah
jumlah peserta yang membludak.
Rekomendasi yang diperoleh
di kegiatan IWF antara lain
pembentukan common billing
system.
Mewakili jajaran Pengurus
Pusat, Ashari juga tak lupa
mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak atas bantuan yang
sudah diberikan untuk korban
bencana di Lombok dan Palu.
Program Kemitraan
Solidaritas (PKS)
PERPAMSI dinilai cukup
penting dan bermaanfaat
bagi para anggota yang
mengikuti.
Disampaikan pula mengenai
penguatan peran media informasi
PERPAMSI, road map transformasi
digital dengan pembangunan
e-portal dan billing system bersama,
rehabilitasi kantor Sekretariat
PERPAMSI, dan lain-lain.
Sidang Komisi
Setelah rapat pleno yang
beragendakan pengantar
Pengurus Pusat dan Laporan 2018
dan Rencana Kerja 2019 yang
disampaikan Direktur Eksekutif,
Kerja PP PERPAMSI 1 Januari-31
Oktober 2018 serta menghargai
transparansi karena sudah
menggunakan Kantor Akuntan
Publik dengan opini “Wajar Tanpa
Pengecualian”.
Komisi 1 merekomendasikan,
jika realisasi anggaran melebihi
anggaran RKAP, harus dibuat
persetujuan tertulis dari Pengurus
Pusat PERPAMSI; piutang harus
diselesaikan, apabila PDAM tidak
mampu membayar perlu pemutihan
(dihapuskan); dan untuk
permasalahan bantuan bencana
perlu dianggarkan untuk tahun
2019.
Sementara, hasil sidang di
Komisi 2 antara lain menyetujui
rencana pendapatan 2019 yang
diusulkan dan rencana beban
program 2019. Program kerja
tahun 2019 diharapkan tepat
Penyerahan hasil sidang Komisi 1 dan penyerahan hasil sidang Komisi 2.
“Untuk menghadapi bencana alam
yang kerap terjadi, rencananya
akan disiapkan anggaran yang
sama untuk tahun depan,”
jelasnya.
Sementara, untuk Rencana
Kerja dan Anggaran 2019, Ashari
melaporkan bahwa hasil audit
hingga Oktober 2018 membukukan
sisa hasil usaha yang cukup besar.
Hal lainnya, terkait beberapa hal
yang menjadi titik berat, antara
lain ialah penerbitan regulasi kunci,
program pengembangan SDM,
serta penguatan bantuan teknis
dan nonteknis. Untuk diklat dan uji
kompetensi, kegiatannya diarahkan
pada YPTD Pamsi dan program CoE
Kementerian PUPR.
dilakukan pembagian komisi yang
terdiri dari dua komisi.
Komisi 1 membahas Laporan
Pertanggungjawaban Keuangan
dan Kegiatan Tahun 2018 dengan
Ketua Andi Wijaya (PD PERPAMSI
Sumsel dan Babel) dan Sekretaris
Abdul Syukur Daud (PD PERPAMSI
Maluku Tengah). Sementara,
Komisi 2 membahas Rencana
Anggaran dan Program Kerja
2019 dengan Ketua H.L. Ahmad
Zaini (PD PEPAMSI NTB) dan
Sekretaris Elly Dermawati (PD
PERPAMSI DKI Jakarta).
Hasil sidang Komisi 1
berbunyi: setuju dan menerima
Laporan Pertanggungjawaban
Keuangan dan Realisasi Program
sasaran dan bermanfaat bagi
anggota PERPAMSI. Pengurus
Pusat juga direkomendasikan
untuk melakukan kajian investasi
melalui kerja sama dengan afiliasi
PERPAMSI. Rekomendasi lainnya,
Rakernas dilakukan setiap akhir
tahun.
“Apresiasi untuk Pengurus
Pusat PERPAMSI yang sudah
memberikan support untuk billing
system, perlu dilanjutkan untuk
tahun depan. Saya juga apresiasi
dan setuju dengan Laporan
Keuangan karena sudah diaudit
oleh KAP. Cash flow positif,” ujar
Togatorop dari PD PERPAMSI
Lampung. DA/AZ
22 Air Minum Edisi 280 | Januari 2019
Media Informasi
majalah air minum
Bacaan Wajib
Tukang Ledeng
Tanah Air
Majalah Air Minum PERPAMSI adalah media
informasi insan air minum (PDAM) di
seluruh Indonesia. Terbit sejak 1975, menjadi
satu-satunya media yang secara khusus
mengupas tentang PDAM. Diterbitkan oleh
asosiasi penyelenggara sistem penyediaan
air minum, Persatuan Perusahaan Air Minum
Seluruh Indonesia (PERPAMSI).
Di samping beredar di instansi pemerintahan/
kementerian, perguruan tinggi dan institusi
terkait lainnya, majalah yang terbit rutin
setiap bulan, beredar di seluruh perusahaan/
operator air minum Tanah Air yang berjumlah
sekitar 422 entitas (PDAM/BLUD/Swasta).
Untuk Berlangganan/Marketing:
Marsudi
HP. 0812-1880-8166
Alamat Redaksi/Tata Usaha:
Graha PERPAMSI Jl. Dewi Sartika 287 Cawang Jakarta Timur 13630
Telepon: 021-8093 777 (hunting) Faksimili: 021-8088 1876
Laporan Utama
foto-foto: majalah air minum
Sebagian dari para donatur yang mendapat apresiasi PERPAMSI.
Apresiasi untuk Donatur
dan Relawan Bencana
Para donatur dan relawan
PERPAMSI pada saat terjadi
musibah gempa di Lombok,
Nusa Tenggara Barat (NTB),
dan gempa disertai tsunami
di Palu-Donggala, Sulawesi
Tengah, tak luput dari
perhatian PERPAMSI. Di
acara pembukaan Rakernas,
6 Desember 2018, PERPAMSI
memberikan apresiasi dan
penghargaan kepada para
donatur dan relawan.
24 Air Minum Edisi 280 | Januari 2019
Bencana gempa yang menimpa
Lombok pada akhir Juli dan
Agustus 2018 serta gempa
dan tsunami yang mengguncang
Palu-Donggala langsung direspons
PERPAMSI. Mereka mengoordinasi
pengiriman bantuan dan relawan
untuk membantu para korban dan
mendukung pemulihan pelayanan air
minum oleh PDAM setempat.
Sejumlah donatur anggota
PERPAMSI ikut berpartisipasi
memberikan bantuan, baik berupa
materiil maupun dukungan
pengiriman relawan. Relawan ini
merupakan para karyawan dari
bagian teknik dari beberapa PDAM.
Para karyawan relawan ini, di bawah
koordinasi PERPAMSI, berjibaku
selama beberapa hari untuk
membantu pemulihan pelayanan
air minum oleh PDAM yang ikut
terdampak bencana di Lombok dan
Palu-Donggala.
Ketua Umum PERPAMSI Haris
Yasin Limpo pada Rakernas PERPAMSI
2018 menyatakan apresiasinya pada
peran dan solidaritas para donatur
dan relawan dalam musibah tersebut.
Haris mengatakan, setelah
terjadinya musibah di Lombok
dan Palu-Donggala, PERPAMSI
sudah memperlihatkan semua
komponennya, baik di daerah maupun
di kota bahwa PERPAMSI dapat
bekerja sama dan menunjukkan
solidaritasnya untuk meningkatkan/
membantu pemulihan pelayanan air
bersih masyarakat di wilayah yang
terdampak bencana.
“Kami mengucapkan terima kasih
banyak kepada para donatur dan
relawan. Dengan demikian, setelah
bencana masyarakat dapat menikmati
air bersih dengan cepat. Pada
Rakernas ini dilakukan pemberian
apresiasi terhadap para donatur dan
relawan dalam pemulihan pelayanan
Laporan Utama
oleh PDAM di Lombok dan Palu-
Donggala,” ungkap Haris.
Siap Membantu
Rahmat Hadi Sasmito, salah
satu relawan yang terjun membantu
penanganan pascagempa tsunami di
Palu dan Donggala dari PDAM Malang,
mengucapkan terima kasih terkait
apresiasi yang diberikan PERPAMSI
bagi para realawan. Dia pun mengaku
siap jika swaktu-waktu diterjunkan
kembali sebagai relawan.
“Kami berkomitmen bersama
teman-teman dan siap jika
diperlukan. Masukannya, perlu
dilakukan pendampingan
berkelanjutan sampai pelayanan
PDAM Palu-Donggala normal kembali.
Baik pendampingan tenaga ahli
maupun infrastruktur SPAM,” ungkap
Rahmat.
Selaku relawan sekaligus sebagai
pekerja PDAM, ia mengaku sangat
tergugah dan berupaya membantu
pelayanan PDAM Palu-Donggala untuk
segera bisa bangkit dan kembali
melayani pelanggan.
“Kami sangat salut dan tergugah
dengan teman-teman PDAM
Donggala. Di tengah suasana
duka, mereka masih bersemangat
melakukan perbaikan semampunya.
Inilah yang memotivasi kami para
relawan untuk ikut bahu-membahu di
lapangan,” terang Rahmat.
Para donatur yang mendapatkan
penghargaan dari PERPAMSI antara
Ketua Umum PERPAMSI menyerahkan piagam penghargaan kepada para relawan
penanganan bencana Lombok dan Palu-Donggala.
lain ialah PDAM Kabupaten Blitar,
PDAM Kota Bogor, PDAM Kota
Surabaya, PDAM Kabupaten Bandung,
PDAM Tirtanadi Sumatera Utara,
PDAM Kota Cirebon, PDAM Kota
Semarang, PDAM Kabupaten Cilacap,
PDAM Kabupaten Gresik, PDAM Tirta
Musi Palembang, PDAM Kota Bandung,
dan PDAM Kabupaten Paser. Ada
pula PDAM Kota Madiun, PDAM Kota
Probolinggo, PDAM Kabupaten Tuban,
PDAM Kabupaten Pacitan, PDAM Tirta
Marta Yogyakarta, PDAM Kabuapten
Bengkayang, PDAM Kota Solo, dan
PDAM Kabupaten Kutai Kertanegara.
Di samping perusahaan air minum,
ada pula donatur Anggota Luar Biasa
PERPAMSI, seperti PT Aneka Logam,
PT Glory Citra Muda Perkasa, dan
Dapenma Pamsi.
Sementara, penghargaan kepada
relawan diberikan PERPAMSI kepada
para relawan dari PDAM Kota Makasar,
PDAM Kota Balikpapan, PDAM Kota
Samarinda, PDAM Kota Pontianak,
PDAM Kota Malang, PDAM Kota
Surabaya, PAM Jaya, PT Aetra Air
Jakarta, PT PAM Lyonnaise Jaya, dan
Mapala UI. Deni Arisandy
Aktivitas para relawan di lokasi bencana. Bantu pemulihan pelayanan air minum oleh PDAM setempat.
Air Minum 280 | Januari 2019
25
SERAMBI
Wakil Wali Kota Banjarmasin Hermansyah menerima dan menyerahkan piala Juara Umum
Porda kepada Ketua Pelaksana Porda PD PERPAMSI Kalsel Hermansyah yang juga
perwakilan kontingen PDAM Bandarmasih, 15 Desember 2018. Tampak mendampingi
Ketua PD PERPAMSI Kalsel Sayiful Anwar dan Dirut PDAM Bandarmasih Yudha Ahmadi.
Porda PD PERPAMSI Kalimantan Selatan
PDAM Bandarmasih
Raih Juara Umum
PDAM Bandarmasih Kota Banjarmasin kembali
menjadi juara umum Pekan Olah Raga Daerah (Porda)
PD PERPAMSI Kalimantan Selatan yang kali ini
berlangsung di Banjarmasin, 14-15 Desember 2018.
Tempat kedua dan ketiga diraih PDAM Kotabaru dan
PDAM Hulu Sungai Utara.
foto-foto: majalah air minum
berprestasi, harus sehat, dan
harus berolah raga. “Jadikan
Porda ini sebagai ajang menjalin
persahabatan yang semakin erat.
Bukan justru menjadi tembok
penghalang,” tandasnya.
Porda diikuti sekitar 695 peserta
dari 11 PDAM di seluruh Kalsel,
yakni PDAM Bandarmasih, PDAM
Intan Banjar, PDAM Balangan, PDAM
Tanah Bumbu, PDAM Kotabaru,
PDAM Tabalong, PDAM Tanah Laut,
PDAM Hulu Sungai Selatan, PDAM
Hulu Sungai Tengah, PDAM Hulu
Sungai Utara, dan PDAM Tapin.
PDAM Barito Kuala, karena satu
dan lain hal, tidak mengirimkan
atletnya. Cabang olah raga yang
dipertandingkan ialah futsal, tenis
meja, tenis lapangan, bulu tangkis,
catur beregu, catur perorangan,
lomba vokal, dan lomba baris
berbaris.
Setelah acara pembukaan dan
defile seluruh kontingen, kegiatan
Porda dimulai dengan pertandingan
eksebisi tarik tambang antardireksi
PDAM se-Kalsel. Barulah
pertandingan seluruh cabor dimulai.
Hasilnya, PDAM Bandarmasih
Porda PD PERPAMSI Kalsel
dibuka secara resmi oleh
Wali Kota Banjarmasin Ibnu
Sina pada 15 Desember 2018
di Kantor PDAM Bandarmasih.
Dalam sambutannya, Ibnu Sina
mengatakan, Porda bukan sekadar
ajang persaingan olah raga,
melainkan juga merupakan ajang
silaturahmi, sekaligus wadah saling
bertukar informasi mengenai
perkembangan dan permasalahan
air minum antar-PDAM.
“Di era Sustainable
Development Goals, indikator
pelayanan dasar (air minum)
baik secara internasional maupun
nasional sangat penting untuk
dipenuhi. Di saat yang sama,
upaya itu dibarengi olah raga,”
ujar Wali Kota Ibnu Sina.
Ia berpesan agar menjadikan
Porda sebagai ajang menimba
prestasi, ajang saling bertukar
infomasi, dan ajang silaturahmi.
Menurutnya, siapa pun harus
Defile salah satu peserta.
Lomba tarik tambang direksi.
26 Air Minum Edisi 280 | Januari 2019
SERAMBI
Para atlet, official, panitia, dan pengurus PD PERPAMSI Kalsel.
kembali mempertahankan titel
juara umum dengan nilai 23 poin
dari sembilan cabang lomba.
Disusul PDAM Kotabaru dengan
nilai 12 poin, dan PDAM Hulu
Sungai Utara dengan perolehan
poin tujuh.
“Ini memang menjadi target
kami. Alhamdulillah, keinginan
kami terwujud dengan berhasil
mempertahankan titel juara umum.
Semua ini berkat kerja keras dan
disiplin,” ujar Direktur Utama PDAM
Bandarmasih, Yudha Ahmadi.
Dilanjutkannya, perjuangan
pihaknya tidak berhenti sampai di
situ. Dengan modal dan prestasi
yang ada, kata Yudha, ia bersama
tim akan bersiap maju di ajang
yang lebih besar lagi, yakni POR
PERPAMSI yang rencananya akan
digelar di Bandung pertengahan
tahun 2019.
Ketua PD PERPAMSI Kalsel
Syaiful Anwar mengapresiasi para
peserta dan panitia penyelenggara
atas terselenggaranya Porda dengan
lancar. Tak lupa ia mengucapkan
terima kasih kepada semua
pihak yang sudah ikut membantu
terselenggaranya Porda PERPAMSI
Kalsel, terutama untuk tuan rumah
PDAM Bandarmasih.
Sebelum ditutup Wakil Wali Kota
Banjarmasin Hermansyah pada
sore 15 Desember 2018, sejumlah
hadiah doorprize, seperti televisi
dan sepeda, dibagikan kepada para
peserta Porda PD PERPAMSI Kalsel
2018. Deni Arisandy
PD PERPAMSI Kalimantan Timur
Diklat Produksi Pengolahan Air
Berbasis Kompetensi
Pengurus Daerah PERPAMSI
Kalimantan Timur bekerja sama
dengan Yayasan Pendidikan Tirta
Dharma Persatuan Perusahaan Air
Minum Seluruh Indonesia (YPTD
Pamsi) menggelar Pendidikan dan
Pelatihan Produksi Pengolahan
Air Berbasis Kompetensi. Diklat
digelar di Gedung Training Center
Komplek IPA Cendana PDAM Kota
Samarinda, 10-15 Desember
2018.
Pembukaan diklat dihadiri oleh
Sekretaris YPTD Pamsi Hifzillah
Raib Saleh dan Ketua Dewan
Pengawas PDAM Kota Samarinda
Syamsul Bachri. Hadir pula
pengurus PD PERPAMSI Kaltim,
direksi PDAM di Kalimantan Timur,
direksi PDAM Kota Samarinda,
para trainer, dan pejabat terkait
lainnya.
Ketua PD
PERPAMSI Kaltim
Nor Wahid Hasyim
dalam sambutannya
mengharapkan agar
seluruh peserta diklat
bisa mengikuti materi
dengan seksama dan
bisa menerapkan
hasil belajar teori
dan praktiknya.
“Mudah-mudahan bisa
diterapkan di PDAM
masing-masing,”
kata sosok yang juga
Direktur Utama PDAM
Kota Samarinda itu.
Diklat ini diikuti 25 orang, yang
berasal dari PDAM Kota Samarinda
(6 peserta), PDAM Kota Balikpapan
(6), PDAM Kabupaten Kutai
Kertanegara (6), PDAM Kabupaten
Pengurus PD PERPAMSI Kaltim, pengurus YPTD Pamsi, para
trainer dan para peserta diklat berpose di Gedung Training Center
Komplek IPA Cendana PDAM Kota Samarinda.
Berau (2), PDAM Kota Bontang (2),
PDAM Kabupaten Kutai Timur (2), dan
PDAM Kabupaten Paser (1).
HM Lukman
Humas PDAM Kota Samarinda
dok. dpd kaltim
Air Minum 280 | Januari 2019
27
KEMITRAAN SOLIDARITAS
Pada awalnya, Program
Kemitraan Solidaritas PERPAMSI
untuk tahun kalender 2018
hanya menyelenggarakan sepuluh
kesepakatan antara PDAM-
PDAM resipien dan PDAM mentor.
Hal itu merujuk pada proses
penandatanganan Letter of Intent
(LoI) saat lokakarya PKS di awal
tahun lalu, yang menjadi titik mula
dilangsungkannya PKS tahun 2018.
Namun, pada perjalanannya, ada
dua kemitraan baru lagi, sehingga
total di tahun 2018 PKS PERPAMSI
menyelenggarakan 12 kemitraan.
Capaian tersebut mengindikasikan
bahwa program ini dapat menjadi
medium peningkatan kinerja PDAM.
Setidaknya, hal itu tercermin dari
pelaksanaan PKS di 2018 yang
telah membuahkan sejumlah hasil
signifikan. Dalam laporannya, Kepala
Urusan Kemitraan PERPAMSI Ruswanto
mengatakan, hingga awal Desember
2018, PKS telah berhasil dijalankan
dengan baik dan membuahkan
manfaat, terutama bagi PDAM
resipien.
Replikasi
Secara umum, kemitraan yang
terjalin di antara dua PDAM (mentor
dan resipien) menjadi media
pembelajaran di segala bidang yang
ada di PDAM, antara lain masalah
billing system, geographic information
system (GIS), efisiensi energi,
peta jaringan, penyusunan laporan
keuangan, sumber daya manusia
(SDM), dan lainnya. Hal tersebut
pada gilirannya berdampak positif
pada PDAM resipien, bukan hanya
meningkatnya kinerja, melainkan juga
meningkatnya nilai ekonomis PDAM.
Sebagai contoh, PDAM Kabupaten
Merangin Jambi berhasil memangkas
pengeluaran hingga Rp80 juta per
bulan, hanya dari salah satu sisi teknis
yang menjadi objek kemitraan. Dalam
hal ini, PDAM Merangin belajar banyak
dari sang mentor, PDAM Tirta Musi
Palembang.
Lain halnya dengan PDAM
Kabupaten Pesawaran Lampung, yang
belajar banyak dari PDAM Tirta Raharja
Kabupaten Bandung, kini bahkan
sudah menjadi tempat studi banding
PDAM tetangganya, PDAM Kabupaten
Lampung Barat, terkait masalahmasalah
operasional pelayanan.
Dengan manfaat besar yang telah
dirasakan, PDAM Pesawaran bahkan
sudah dua kali memperpanjang kerja
sama kemitraan dengan PDAM Tirta
Raharja dengan objek kerja sama yang
terus berkembang.
Apresiasi Tinggi
Tingginya manfaat yang dihasilkan
oleh PKS PERPAMSI mendapat
apresiasi tinggi dari sejumlah kepala
daerah. Bupati Kepulauan Sula
Hendrata Thes, misalnya, sangat
berterima kasih kepada PERPAMSI
sebagai fasilitator dan PDAM Kota
Ternate sebagai mentor yang mau
membantu PDAM Kepulauan Sula
dalam upaya memperbaiki kinerja
dan meningkatkan pelayanan kepada
pelanggan.
Bukan hanya itu, Hendrata Thes
juga menyampaikan apresiasi atas
diselenggarakannya PKS PERPAMSI.
“Menurut saya, Program Kemitraan
foto-foto: dok. sekretariat perpamsi
Program Kemitraan
Solidaritas (PKS)
telah mencatatkan
sejumlah pencapaian
menggembirakan pada
tahun 2018. Bak bola
salju, perjalanan program
unggulan PERPAMSI ini
terus membesar dengan
semakin banyaknya PDAM
yang berminat untuk
menjadi peserta.
Kunjungan lapangan tim
mentor PT Adya Tirta Batam
ke lokasi IPA resipien,
PDAM Kota Banda Aceh.
Menatap Masa Depan Cerah
28 Air Minum Edisi 280 | Januari 2019
KEMITRAAN SOLIDARITAS
Kunjungan diagnostik fasilitator dan mentor PDAM Kabupaten Bandung ke resipien,
PDAM Kabupaten Lampung Barat.
Direktur PDAM Kota Ternate Syaiful Djaafar (kaos
hitam) selaku mentor saat kunjungan diagnostik ke
PDAM Kabupaten Kepulauan Sula, mendengarkan
penjelasan dan kendala yang dihadapi resipien
terkait penyusunan laporan keuangan SAK-ETAP.
Solidaritas ini sangat bagus, karena
skemanya jelas, aturannya juga jelas,”
ujar Hendrata di sela-sela audiensi
dengan fasilitator, mentor, dan PDAM
Kepulauan Sula sendiri, belum lama
ini.
Sekadar informasi, PDAM
Kepulauan Sula sendiri sebelumnya
telah “mati suri” selama hampir
sepuluh tahun. Kini, dengan komitmen
tinggi dari kepala daerahnya, PDAM di
Provinsi Maluku Utara tersebut tengah
berjuang untuk bangkit lagi dan
memperbaiki kinerja.
Sementara, Wakil Wali Kota Banda
Aceh Zainal Arifin menyampaikan
apresiasinya atas kerja sama
kemitraan yang telah terjalin antara
PDAM Tirta Daroy dan PT ATB yang
berhasil menekan tingkat kehilangan
air, yang masalahnya menjadi objek
kemitraan. Hal itu disampaikan Zainal
Arifin saat menerima audiensi tim
PERPAMSI sebagai fasilitator, PT Adhya
Tirta Batam (PT ATB) sebagai mentor,
dan PDAM Tirta Daroy sebagai resipien
“Saya ingin, hasil positif yang
sudah didapatkan ini bisa juga
diterapkan di seluruh zona yang ada di
PDAM Tirta Daroy,” ujar Zainal Arifin.
Minat Meningkat
Program Kemitraan Solidaritas
PERPAMSI memang bukan
program main-main. Program ini
diselenggarakan sebagai ikhtiar
PERPAMSI dalam rangka mendorong
dan membantu PDAM meningkatkan
kinerja PDAM. Kita tahu, sebagai
operator utama pelayanan air minum
bagi masyarakat Indonesia, rapor
kinerja PDAM terus disorot dan
dipublikasikan. Karena itu, untuk tahun
2019, PERPAMSI telah meningkatkan
anggaran untuk PKS sebesar Rp1,5
miliar.
Dengan keseriusan yang
ditunjukkan, PKS PERPAMSI sejauh
ini telah membuahkan sejumlah hasil
memuaskan. Karena itu, perlahan
tapi pasti, PDAM-PDAM lain juga
menunjukkan minat untuk mengikuti
program ini. Menurut Ruswanto,
hingga saat ini tercatat sudah ada
21 komitmen kemitraan yang siap
direalisasikan pada tahun 2019 ini.
Jika kondisi seperti ini bisa terus
ditingkatkan, agaknya kita boleh
berharap, di masa depan sinar
perairminuman Indonesia bisa lebih
cerah.
Rois Said/Laporan Rushwanto
Program Kemitraan Solidaritas PERPAMSI 2018-2019
Fasilitator Mentor Resipien Pembelajaran
PP PERPAMSI PDAM Kab. Bandung PDAM Kab. Pesawaran Digitalisasi baca meter & personalia
PP PERPAMSI PDAM Kab. Bandung PDAM Kab. Deli Serdang Digitalisasi baca meter & personalia
PP PERPAMSI PDAM Kab. Bandung PDAM Kab. Lampung Barat Modernisasi Billing system
PP PERPAMSI PDAM Kab. Bandung PDAM Kab. Tapanuli Tengah Modernisasi Billing system
PP PERPAMSI PT Adhya Tirta Batam PDAM Kota Banda Aceh Penurunan kehilangan air (NRW)
PP PERPAMSI PDAM Kota Bekasi PDAM Kota Ternate Pengembangan GIS
PP PERPAMSI PDAM Kota Ternate PDAM Kab. Kepulauan Sula Penyusunan laporan keuangan SAK-ETAP
PP PERPAMSI PDAM Kota Palembang PDAM Kab. Merangin Efisiensi energi
PP PERPAMSI PDAM Kota Malang PDAM Kota Bitung Penurunan kehilangan air (NRW)
PP PERPAMSI PDAM Kota Malang PDAM Kab. Polewali Mandar Pengembangan GIS
PP PERPAMSI PDAM Kota Surabaya PDAM Kab. Gorontalo Pengembangan SDM
PP PERPAMSI PDAM Kota Surabaya PDAM Kota Pekalongan Penurunan kehilangan air (NRW)
Air Minum 280 | Januari 2019
29
Profil PDAM
Kebersamaan
dan Menyamakan
“Membangun
Mindset” adalah motto
yang menjadi budaya kerja PDAM
Tirta Arut. Prinsip yang ditanamkan
di perusahaan tersebut ialah bahwa
dengan berjalannya komunikasi yang
baik dan hubungan yang harmonis
antareksekutif, legislatif, dewan
pengawas dan PDAM, maka dukungan
kebijakan dan finansial bisa tercapai.
Program kerja juga dapat berjalan
sesuai dengan rencana melalui
rencana bisnis (business plan) yang
ditetapkan, sehingga PDAM bisa
berevolusi dari Sakit menjadi Sehat.
Hal tersebut kini sudah tercapai.
Berdasarkan penilaian kinerja
BPPSPAM 2017, PDAM Tirta Arut
masuk dalam kategori Sehat.
Nilainya juga cukup memuaskan,
yakni 3,17. Angka ini melampaui
banyak PDAM lain. Pada
penilaian kinerja BPPSPAM 2018,
nilainya naik menjadi 3,24.
Menurut Direktur PDAM Tirta
Arut, Sapriansyah, salah satu
terobosan besar yang dilakukan
PDAM yang dipimpinnya adalah
dengan mengubah pola pikir
(mindset) pegawai untuk
mencapai sasaran tujuan
perusahaan. Melalui terobosan
tersebut, kini PDAM Tirta
Arut sukses menuai sejumlah
prestasi.
Sapriansyah, s.sos
Direktur PDAM Tirta Arut
PDAM Tirta Arut
Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah
Terobosan
Pelayanan Menuju
Sehat
Perbaikan dan peningkatan pelayanan terus diupayakan di
PDAM Kotawaringin Barat. Berbagai upaya yang telah dilakukan
membawa dampak sangat positif. Salah satu kunci perubahan
adalah menumbuhkan pola pikir (mindset) karyawan agar
mempunyai rasa memiliki perusahaan.
30 Air Minum Edisi 280 | Januari 2019
Profil PDAM
Raihan Prestasi
Berkat peningkatan kinerjanya,
PDAM Tirta Arut menuai sejumlah
raihan positif, antara lain Terbaik
Satu Pelaksanaan Bantuan Program
Hibah Air Minum dari Pemerintah
Pusat, Penghargaan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) se-Kalimantan
Tengah, Top BUMD 2017 kategori
pelanggan di bawah 30.000, dan CEO
Top BUMD 2017.
Menurut Sapriansyah, dari sisi
kinerja dan pelayanan, ada sejumlah
indikator yang telah dicapai PDAM Tirta
Arut. Salah satunya penurunan tingkat
kehilangan air atau non revanue
water (NRW). Sejak 2017, NRW PDAM
Tirta Arut tercatat berada di angka
19,35 persen. Angka NRW itu terus
dipertahankan hingga 2018. Padahal,
pada 2014 dan 2015, NRW PDAM
Tirta Arut masih di atas 30 persen dan
sebesar 23,10 persen pada 2016.
“Sejak 2017-2018, NRW kita
sudah di bawah 20 persen. Kuncinya
di SDM, karyawan. Kita mengubah
mindset karyawan agar mereka
merasa memiliki PDAM. Dengan cara
manualisasi, seluruh karyawan terlibat
mengatasi kebocoran. Cara demikian
berhasil. Tidak ada investasi tertentu
dengan nilai besar. Murni manual
dengan rasa memiliki PDAM. Semua
terlibat untuk mencari kebocoran.
Siapa yang menemukan kebocoran
langsung melapor ke petugas. Tidak
PDAM TIRTA ARUT
Jumlah pelanggan: 19.488 SL
Penduduk: 295.349 jiwa
Cakupan pelayanan: 56,79 %
Pegawai: 71 orang
Tarif rata-rata: Rp3.000,-
per meter kubik
Harga pokok produksi:
Rp5.000,- per meter kubik
Kehilangan air: 19,15 %
Jam pelayanan: 24 jam
Penilaian kinerja BPPSPAM
2017: Sehat
Sumber: data tahun 2017
Air Minum 280 | Januari 2019
31
Profil PDAM
gangguan air minum, PDAM Tirta
Arut juga menyiapkan Pos Pelayanan
Gangguan Air Minum Terpadu.
Disediakan pula customer care
dan pembacaan meter air yang
menggunakan Android.
Para pemangku kepentingan terkait saat meninjau instalasi pengolahan air.
sampai 24 jam, sekian jam saja
kebocoran sudah diperbaiki,” terang
Sapriansyah.
Lalu, apa dampaknya bagi PDAM
tersebut? Menurut Sapriansyah,
turunnya NRW sampai angka 19
persen membuat pendapatan
meningkat signifikan, yakni 30 hingga
40 persen per bulan.
Tidak hanya itu, tingkat efisiensi
penagihan juga semakin baik,
yakni secara keseluruhan mencapai
85 hingga 90 persen. Kontinuitas
distribusi air ke pelanggan juga terus
meningkat. Pada 2011-2013, distribusi
air ke pelanggan hanya 15 jam per
hari. Sejak 2014-2016, distribusinya
sudah mencapai 16 jam per hari. Ke
depan, sejak 2017 sudah dicanangkan
bahwa distribusi air mencapai 24 jam
per hari.
Inovasi Program Pelayanan
Dari sisi jumlah pelanggan,
hingga 2017 lalu, jumlah sambungan
pelanggan PDAM Tirta Arut mencapai
19.448 sambungan rumah (SR).
Secara rata-rata tahunan, jumlah
pelanggan per tahun meningkat
sekitar 2.000 SR. Hal ini tentu
saja berdampak pada sisi cakupan
pelayanan. Pada 2016, cakupan
pelayanaan hanya sebesar 31,36
persen, pada 2017 menjadi 52,71
persen.
“Kita targetkan jumlah pelanggan
dan cakupan pelayanan terus
meningkat. Strateginya, pertama
kita dapatkan dari pelanggan MBR
sebanyak 1.000 SR. Lalu, dari
sambungan reguler PDAM yang
murah. Ada sambungan reguler
Berkat peningkatan
kinerja yang telah
dilakukan, PDAM Tirta
Arut menuai beberapa
raihan positif.
yang normal dan ada yang tidak.
Masyarakat berpenghasilan rendah,
tapi tidak dapat MBR, akan kita
subsidi dari PDAM untuk memasang
sambungan baru. Kita juga tetap
menjaga prinsip 3K, yaitu kualitas,
kuantitas, dan kontinuitas,” papar
Sapriansyah.
Untuk mencapai target tersebut,
sejumlah terobosan juga telah
dilakukan PDAM Tirta Arut. Salah
satunya ialah dengan melakukan
pembayaran rekening air secara
online. Untuk pembayaran rekening
air secara daring, pihak PDAM Tirta
Arut bekerja sama dengan pihak
ketiga, yakni kalangan perbankan
(seperti BRI, BNI, dan BPR Marunting
Sejahtera-Pangkalan Bun), Koperasi
Tirta Sejahtera Pangkalan Bun, Kantor
Pos, serta sejumlah lembaga lainnya.
Sementara, untuk mengatasi
keluhan pelanggan, PDAM Tirta
Arut juga telah menyiapkan SMS
Center selama 24 jam. Selain untuk
menampung keluhan, SMS Center
juga disiapkan bagi pelanggan yang
ingin mengecek jumlah tagihan
dan tunggakan rekening airnya.
SMS Center tersebut juga berfungsi
untuk menerima laporan pelanggan
mengenai aduan kebocoran pipa dan
informasi lainnya.
Untuk mengatasi pelayanan
Penyesuaian Tarif
Sapriansyah mengatakan,
pencapaian kinerja PDAM Tirta Arut
baik dari sisi pendapatan, penerimaan,
SDM, maupun dari tingkat kebocoran
air memang sudah semakin baik.
Hanya, struktur tarif air minum yang
berlaku sekarang ini masih jauh dari
skala keekonomian. Harga jual air
bersih sebesar Rp3.000 per meter
kubik masih di bawah harga pokok
produksi yang sebesar Rp5.000 per
meter kubiknya. Belum lagi tambahan
unsur biaya operasional lain, seperti
gaji pegawai dan biaya lainnya,
membuat struktur tarif tersebut butuh
penyesuaian.
Idealnya, menurut Sapriansyah,
untuk menutup seluruh biaya
operasional PDAM Tirta Arut, harga jual
air tersebut ialah Rp7.000 per meter
kubik. Karena itu, PDAM Tirta Arut
berencana mengajukan penyesuaian
tarif air minum pada tahun 2019.
“Soal struktur tarif, sebenarnya
akan ada penyesuaian per Januari
2019. Nanti pemasukannya sudah
bisa untuk menutupi sebagian biaya
operasional. Belum full cost recovery
(FCR). Per Januari 2019, tarif PDAM
Tirta Arut akan naik menjadi Rp4.000.
DPRD sudah setuju, tinggal pengesahan
dari Bupati,” terang Sapriansyah.
Dikatakan, tarif air sebesar Rp3.000
32 Air Minum Edisi 280 | Januari 2019
Profil PDAM
Tarif air sebesar
Rp 3.000 tersebut
sebenarnya merupakan
tarif yang diberlakukan
sejak 2013.
foto-foto: dok. pdam
Salah satu kegiatan internal PDAM Tirta Arut dan aktifitas di ruangan pelayanan pelanggan.
tersebut sebenarnya merupakan
tarif yang diberlakukan sejak 2013.
Dengan demikian, PDAM Tirta
Arut mengalami defisit keuangan.
Kenaikan harga bahan baku
pengolahan air bersih menjadi
alasan utama penyesuaian tarif air.
Hanya, lanjut Sapriansyah,
penyesuaian harga air tentu
harus disesuaikan dengan aturan.
Kenaikan tarif tidak boleh dilakukan
lebih dari 4 persen dari nilai Upah
Minimun Kabupaten (UMK). Kalau
Para karyawan dan
direksi dalam sebuah
momen penyerahan
penghargaan lomba
antarkaryawan.
dihitung, angka kenaikan tarif
saat ini masih di bawah angka 4
persen itu. “Jauh sebelumnya,
kami telah melakukan paparan
rencana penyesuaian tarif air ke
masyarakat dengan melakukan
Rapat Konsultasi Publik (RKP) 2018.
Kegiatan itu diikuti anggota dewan,
dewan pengawas, dan perwakilan
masyarakat pada sejumlah
kecamatan dan desa di Kota
Waringin Barat,” imbuhnya.
Tantangan Air Baku
Salah satu instalasi pengolahan air dan perpompaan PDAM Tirta Arut.
Meski sejumlah prestasi telah
berhasil dituai, bukan berarti PDAM
Tirta Arut tidak memiliki persoalan
dan tantangan. Salah satunya terkait
air baku. “Tantangan terbesar kita
adalah air baku. Sekarang ini masih
cukup. Tetapi, untuk ke depan, kita
harus pikirkan ketersediaan air baku.
Kami sudah studi banding ke PDAM
Balikpapan, karena struktur mereka
hampir sama. Tinggal bagaimana kepala
daerah menyikapi hal tersebut,” ungkap
Sapriansyah.
Sekarang ini, untuk persoalan
air baku, PDAM Tirta Arut masih
memanfaatkan tampungan-tampungan
yang sudah disediakan pemerintah
daerah. Persoalan air baku mulai terasa,
terutama ketika masuk musim kemarau.
Pada Agustus lalu, misalnya, untuk
mengatasi persoalan susutnya air di
Sungai Arut yang membuat intake air
baku PDAM, itu hanya bisa beroperasi
dengan satu pompa penyedot saja.
Untuk solusi sementara, PDAM Tirta
Arut memanjangkan pipa penyedot
hingga ke bagian tengah sungai. Selain
itu, PDAM tersebut juga terus berbenah
dengan melakukan sejumlah terobosan
seperti dengan membersihkan pipa-pipa
induk, memperkecil tingkat kebocoran,
dan upaya lainnya.
Upaya lain untuk mengatasi
persoalan ketersediaan sumber air baku,
dari waktu ke waktu PDAM Tirta Arut
juga terus menggelontorkan anggaran
untuk memperkuat infrastruktur.
Dananya bersumber dari APBN, APBD
tingkat I dan APBD tingkat II, dana
internal PDAM, hingga pinjaman. Pada
2017 lalu, realisasi investasi untuk
infrastruktur terkait sumber air yang
dilakukan PDAM Tirta Arut mencapai Rp3
miliar. Deni Arisandy
Air Minum 280 | Januari 2019
33
Persona
Ir. Popy Indrawati Janto, M.Sc.,
Anggota BPPSPAM Unsur Masyarakat Profesi
Berbagi
Inovasi demi
Masa Depan Air
Matang pengalaman di perusahaan air minum, Popy
Indrawati Janto mengaku ingin berbagi pengalaman
dengan para pengelola perusahaan air minum di seluruh
Indonesia melalui lembaga tempatnya bernaung saat ini,
BPPSPAM. Ia siap membagikan sejumlah inovasi berbuah
efisiensi seperti yang pernah ia lakukan.
persona
Tanggal 23 Maret 2018 lalu, Popy
Indrawati Janto dilantik Menteri
PUPR Basuki Hadimuljono
sebagai salah satu Anggota Badan
Peningkatan Penyelenggaraan Sistem
Penyediaan Air Minum (BPPSPAM)
dari unsur masyarakat profesi untuk
periode 2018-2022.
Lulusan Teknik Lingkungan
Institut Teknologi Bandung (ITB)
dan Sanitary Engineering dari IHE
Institute for Water Education, Delft
Belanda, tersebut mengaku bahwa
keinginannya masuk ke BPPSPAM,
selain untuk memperluas dan
mengembangkan wawasannya di
bidang air minum, juga untuk berbagi
pengalaman di bidang pengelolaan air
bersih.
“Saya mau pengalaman saya di
perusahaan air minum dan apa yang
sudah saya punya bisa saya bagi ke
teman-teman PDAM lain di daerah.
Sehingga, saya mengikuti tes masuk
BPPSPAM dari unsur masyarakat
profesi” kata Popy kepada Majalah
Air Minum saat ditemui di kantornya,
baru-baru ini.
Waktu itu, lanjutnya, ketika
diminta memaparkan program
apa yang akan dibagikannya ke
PDAM seluruh Indonesia dan para
stakeholder air minum di Tanah
Air, ia menawarkan efisiensi dan
inovasi pengelolaan air minum/bersih
berdasarkan pengalamannya ketika
ditugaskan PAM Jaya di PT Aetra Air
Jakarta. “Dengan biaya sedikit tapi
dapat hasil yang bagus. Saya juga
berbagi pengalaman mengenai KPBU,
karena saya pernah menjadi pelaku
KPBU, meski dengan peraturan yang
lama,” imbuh Popy.
Inovasi di Aetra Jakarta
Sosok yang pernah menduduki
posisi sebagai General Manager
Produksi dan Trunk Main PT Aetra Air
Jakarta (Aetra) tersebut, bersama
timya sukses melakukan inovasi
pengolahan air minum dengan bakteri
alami. Apa manfaatnya? Menurut
dia, melalui terobosan pengolahan
air minum menggunakan bakteri
alami tersebut, efisiensi yang didapat
perusahaan sangat besar.
Kala itu, dengan pengelolaan air
melalui bakteri alami, target earning
before interest, taxes, depreciation
and amortization (EBITDA) atau
laba perusahaan sebelum dikurangi
beban non-operasi, melampaui target
Bersama timya, ia
sukses melakukan
inovasi pengolahan
air minum dengan
bakteri alami.
perusahaan. Padahal, waktu itu, target
air terjual perusahaan tidak tercapai.
Seperti apa inovasinya? Menurut
Popy, ringkasnya, dalam proses
pengelolaan air tersebut, ada proses
bahan kimia yang dihilangkan dan
kemudian dibantu serta digantikan
dengan bakteri alami. Inspirasi inovasi
tersebut berasal dari proses pengolahan
air limbah yang semuanya memakai bioorganik.
“Lalu, saya berpikir, kenapa di air
minum tidak bisa? Padahal hanya
menghilangkan nitrat, kemudian zat
besi (Fe), dan mangan (Mn). Fe dan Mn
itu sudah hilang pada saat koagulasi
dan diendapkan. Nitratnya kadang
terbawa, sehingga ada bakteri hidup dan
sebagainya. Nah, ini bisa dihilangkan
dengan bakteri alami. Kita jaga pH dan
kadar oksigennya agar bakteri hidup
dan dapat menurunkan zat di atas”
ungkapnya.
Popy memang gemar berinovasi.
Selain melakukan terobosan
penggunaan efisiensi bahan kimia, di
proses water treatment plant (WTP), ia
sukses pula melakukan efisiensi listrik
untuk semua pemompaan di proses
distribusi air. Ia juga menerapkan
pola pengaliran air kepelanggan
berbasiskan tekanan (flow base
on pressure), menggantikan pola
pengaliran berbasiskan kebutuhan (flow
base on demand). Pola yang baru ini
membutuhkan tambahan kapasitas
foto-foto: dok. pribadi
Menjadi narasumber workshop BPPSPAM.
Ir. Popy Indrawati, M.Sc.
Tempat, tanggal lahir: Bandung,
14 Maret 1965
Anak: 2 orang
Pendidikan:
Teknik Lingkungan ITB,
1984-1990
UNESCO-IHE Institute for
Water Education, Delft,
Holland, Majoring in
Management of Public Utility,
1999-2001 (post Graduate)
Riwayat Pekerjaan:
Anggota BPPSPAM, Maret 2018
hingga sekarang
Penugasan dari PAM Jaya ke
PT Aetra Air Jakarta, 2008-
2018
PT Thames PAM Jaya, Februari
1998-Desember 2007
PAM DKI Jaya, Januari 1990-
Januari 1998
Air Minum 280 | Januari 2019
35
Persona
Membagi Waktu untuk Keluarga
Di tengah kesibukan bekerja,
Popy berusaha tetap
menyediakan waktu untuk keluarga.
Memang saat ini ketika anakanaknya
sudah besar, persoalan
tersebut tidak serumit sebelumnya.
Untungnya, keluarga memberikan
dukungan baginya untuk berkarier.
“Meski sudah diusahakan,
tetap ada komplain dari keluarga.
Itu karena saya tidak bisa memanage
dengan baik dua hal
secara berbarengan. Kadang, di
keluarga sedang baik-baik saja,
tapi di kantor ada komplain, dan
sebaliknya. Jadi, ada saat saya
prioritaskan keluarga dan ada
saat saya harus fokus di kantor,”
terangnya.
Berdasarkan pengalaman itu,
Popy kemudian menerapkan prinsip
ketika di rumah ia akan melupakan
masalah kantor. Sebaliknya, pada
produksi yang dilakukan dengan cara
uprating WTP dari kapasitas 9000 lps
menjadi 10.500 lps dengan hampir
tanpa biaya investasi.
Tantangan Baru
Iklim kerja yang berbeda tentu
saja tantangannya juga berbeda.
Demikian yang dialami Popy.
Wanita yang dipercaya menangani
persoalan kinerja dan kerja sama
pemerintah dan badan usaha atau
KPBU di BPPSPAM tersebut merasakan
perbedaan suasana kerja dengan di
tempat lamanya.
Sebelumnya, ia dituntut
bergerak cepat dan fokus pada
profit perusahaan. Di BPPSPAM, ia
merasakan hal berbeda. Aturan yang
sangat beragam baik di pusat maupun
di daerah membuat pihaknya harus
selalu melakukan check and recheck
soal regulasi ketika akan menangani
persoalan penyelenggaraan SPAM.
“Itulah yang kelihatannya
membuat kita tidak bisa bergerak
cepat. Padahal, kalau mau
disimplifikasi dan PDAM mau berubah
cepat, barangkali akan lebih banyak
PDAM yang sehat lagi. Jadi, kalau di
BPPSPAM ini, saya lebih fokus pada
saat di kantor harus melupakan
masalah di rumah. Dengan belajar,
menurutnya, prinsip itu akan bisa
dilaksanakan. Jadi, selepas pintu
pagar rumah, dia sudah mulai
mengelola persoalan kantor. Begitu
pun sebaliknya.
Di lain sisi, dia sangat merasakan
peran dan dukungan penting
keluarga. Berdasarkan pengalaman
itu, ada saling pengertian antara
suami, istri, dan anak2. Butuh
waktu untuk menyesuaikan diri dan
jangan menjadi tekanan.
Dalam perjalanan karier dan
kehidupannya, Popy berprinsip
harus meninggalkan jejak positif
di mana pun berada. Dengan
demikian, ada kebanggaan untuk
diceritakan kepada penerus, supaya
mereka juga bisa memberikan yang
terbaik buat diri mereka sendiri.
DA
masalah kinerja banyak PDAM,” tutur
Popy.
Sekitar delapan bulan di BPPSPAM
membuat pengalaman wanita
kelahiran Maret 1965 tersebut semakin
bertambah. Ada suka dan duka yang
dialami, terutama ketika melakukan
kunjungan ke suatu daerah. Dari
sekian kali melakukan tugas untuk
pendampingan ke daerah, dua kali ia
merasakan pengalaman tak terduga.
Salah satunya di suatu kota yang
enggan disebutnya, ia mengalami
pengalaman tidak enak.
“Sudah tidak tidur semalaman naik
pesawat, sampai di daerah itu, akses
untuk bertemu Bupati dibatalkan
sesaat setelah sampai di kota tersebut.
Melihat PDAM-nya juga tidak bisa,
karena tidak ada yang mengantarkan.
Info tentang apa-mengapa PDAM
itu tidak pernah buat laporan juga
tidak dikasih. Malah, kita dituduh
balik, karena katanya ada janji dari
pemerintah pusat untuk membantu
mereka akan membangun jaringan
tapi tidak terlaksana,” tuturnya.
Pihak BPPSPAM tidak pernah tahu
seperti apa kondisi PDAM di sana
karena tidak pernah ada laporan. Baru
saat kunjungan tersebut diketahui,
Dibanding kerja sama
skema business to
business (B to B),
potensi risiko KPBU
lebih kecil.
ternyata intake PDAM itu terkena longsor,
dan beberapa tahun tidak beroperasi.
Tetapi, ada juga di daerah lain yang
PDAM-nya menyambut baik. PDAM
tersebut diakuinya memiliki semangat
untuk maju dan mau belajar memperbaiki
diri. Banyak bertanya dan melakukan apa
yang diajarkan, termasuk untuk efisiensi
energi dalam rangka memperbaiki
kinerja. “Saat mereka punya semangat
yang sama dengan yang kita ajarkan, itu
luar biasa rasanya bagi saya,” ujar Popy.
Menangani KPBU
Menyikapi persoalan KPBU yang
tengah dihadapi sebagian PDAM di Tanah
Air, Popy menyoroti pentingnya kesiapan
sektor hilir dalam kerja sama SPAM
skema KPBU tersebut. Hal yang utama
ialah terkait soal penyerapan air dari
SPAM ketika didistribusikan dari SPAM
regional ke kota-kota, soal tarif, dan
soal metode pembayaran yang saling
menguntungkan.
“Jadi, dalam KPBU ini, kesiapan
hilir dalam penyelenggara SPAM-nya
harus diperhatikan. KPBU itu lebih ke
regionalnya, ada WTP kemudian dibagi
ke beberapa kota. Nah, kota-kota ini
hilirnya masih belum siap ketika airnya
siap dibagikan. Di hulu ada masalah juga,
tetapi lebih mudah mengelolanya karena
terpusat,” katanya.
Dibandingkan kerja sama skema
business to business (B to B), potensi
risiko KPBU lebih kecil, terutama dalam
menjamin keberlangsungan proyek ketika
kerja sama itu dilaksanakan. Mengenai
kekhawatiran soal lepasnya aset pasca-
KPBU, menurut Popy, sudah ada opini dari
Kementerian Keuangan bahwa nanti aset
tidak diserahkan ke swasta. Jadi, setelah
berakhir kerja sama itu, nantinya aset
akan diserahkan ke pemerintah pusat
atau provinsi. Dengan demikian, tidak ada
potensi risiko kehilangan aset dari kerja
sama KPBU.
“Ada cukup banyak KPBU, hanya
beberapa yang menjadi tanggung jawab
saya. Kesiapan hilirnya yang sedang kita
dampingi. Mudah-mudahan tahun depan
ada beberapa KPBU yang jalan, seperti
Lampung, Jatiluhur, dan Semarang Barat.
Jatigede sedang berproses.” pungkas
Popy. Deni Arisandy
36 Air Minum Edisi 280 | Januari 2019
opini
Tahun Terakhir
Pencapaian Target
100 Persen Akses
Air Minum Aman
Selamat Tahun Baru 2019, tahun terakhir upaya
pencapaian target 100-0-100 dalam kerangka
Sustainable Development Goals (SDGs).
Oleh Victor Sihite
Pengamat PDAM dan
Wartawan Senior
Mudah-mudahan kita semua
inga, dan renungkan, angka
“keramat” 100 paling depan
dari formula 100-0-100 itu adalah
pesan agar setidak-tidaknya per
31 Desember 2019, seluruh rakyat
Indonesia sudah bisa mengakses air
minum yang aman.
Pertanyaannya, di mana kita
berada sekarang? Amanah mulia itu
memang tak sepenuhnya dibebankan
pada jajaran PDAM. Masih ada
pemangku kepentingan lainnya yang
peduli air minum, yang ikut mengejar
target itu. Sebut saja misalnya
Direktorat Jenderal Cipta Karya
dengan Program Pendukung Gerakan
Nasional 100-0-100 Bidang Air Minum
(Pamsimas), yang menyasar 27.000
desa di 33 provinsi hingga 2019. Dana
yang dikucurkan pun lumayan besar,
rata-rata Rp1,2 triliun per tahun.
Pencapaian jajaran PDAM
sendiri bagaimana? Mungkinkah,
atau mustahilkah target cakupan
pelayanan 100 persen tercapai akhir
2019? Agaknya impossible. Kenapa?
Coba hitung-hitungan sederhana.
Data Direktori PERPAMSI 2016
mencatat, jumlah penyelenggara
pelayanan air minum perpipaan
seluruh Indonesia per Desember
2016 adalah 436, terdiri atas 391
PDAM/Perumda, 27 BLU/UPT, dan 18
perusahaan air minum swasta. Dari
jumlah itu, hanya 18 PDAM yang
memiliki pelanggan di atas 100.000,
angka yang sangat kontras dengan
199 PDAM dengan pelanggan di
bawah 10.000. Selebihnya, ada 152
PDAM dengan pelanggan antara
10.001-30.000, 38 PDAM dengan
pelanggan 30.001-50.000, dan 29
PDAM dengan pelanggan 50.001
-100.000.
Masih menurut data tersebut,
jumlah pelanggan 435 perusahaan
air minum (satu tidak memasukkan
data) adalah 11.293.980. Ambil
angka maksimal rata-rata per
pelanggan 6 jiwa, maka jumlah warga
Indonesia yang punya akses air
minum baru mencapai 11.293.980x6
ditambah (asumsi) 100.000x6
dari penyelenggara yang tidak
memasukkan data, maka didapat
angka 68.363.880. Sementara, jumlah
rakyat Indonesia dewasa ini sudah
lebih 260 juta. Sehingga, cakupan
pelayanan seluruh PDAM baru 26
persen, masih jauh panggang dari api.
Itu memang posisi pada 2016,
sehingga mungkin ada pihak yang
akan menghibur diri dengan nyeletuk,
“Jangan kecewa dulu, lah. Siapa tahu
telah banyak yang dicapai dalam dua
tahun terakhir, 2017 dan 2018.”
Kita yakin, hakkul yakin, pasti ada
capaian dalam dua tahun terakhir,
tetapi nyaris tidak mungkin melompat
ala simsalabim menjadi 80 persen
umpamanya.
Dalam posisi seperti itu, menurut
kami, para pemangku kepentingan,
khususnya jajaran tukang ledeng,
semestinya bersikap proaktif dalam
mengejar mission: impossible itu.
Ada buah pikiran bijak dari orangorang
bijaksana begini: Doing the
impossible because we know how.
Certainly it can be done.
Jadi, memang tidak boleh
pesimistis, lalu angkat bendera putih
bagai pasukan yang kalah perang.
Mengacu pada nasihat orang-orang
bijaksana tersebut, sikap pantang
menyerah harus dipegang teguh oleh
setiap insan tukang ledeng, terlebih
mereka yang mendapat kepercayaan
tinggi menakhodai PDAM maupun
perusahaan air minum swasta.
Kita yakin, para pejabat
teras PDAM pasti tahu cara
mengejar target, asalkan memang
dipersenjatai sebagaimana mestinya.
Itu sudah dibuktikan di sejumlah
PDAM, yang dari kondisi amburadul
telah tampil sebagai PDAM
percontohan.
Semoga saja semua pemda
sudah memenuhi tanggung
jawabnya menyusun Rencana Induk
Sistem Penyediaan Air Minum
(RISPAM). Kalau belum, itulah yang
perlu digedor untuk mendukung
melakoni yang impossible itu
menjadi possible. Memang, orangorang
bijak juga berkata, tidak ada
yang tidak mungkin, asalkan tahu
caranya, serta didukung pemda dan
pemangku kepentingan, termasuk
dana yang diperlukan untuk
mencapai sasaran itu.
Air Minum 280 | Januari 2019
37
dok. pdam
GEMA PDAM
PDAM Samarinda Peringati
Hari Ibu Ke-90
PDAM Kota Samarinda menggelar
apel peringatan Hari Ibu ke-90,
Senin, 17 Desember 2018. Dalam apel
yang diikuti para karyawan, terutama
para ibu tersebut, Direktur Utama
PDAM Tirta Kencana Kota Samarinda,
Nor Wahid Hasyim, bertindak sebagai
pembina upacara.
“Alhamdulillah, meski cuaca
gerimis, para peserta, terutama para
karyawati, semangat mengikuti apel
ini,” ujar Nor Wahid Hasyim.
Pada upacara Hari Ibu tersebut,
semua karyawati PDAM mengenakan
kostum kebaya nasional. Petugas
upacara juga semua perempuan, mulai
dari komandan upacara, pembawa
acara (MC), pembawa naskah
Pancasila, pembaca teks UUD 1945,
hingga pembaca sejarah Hari Ibu.
Peringatan Hari Ibu di PDAM
Samarinda kali ini mengambil tema
“Bersama Meningkatkan Peran
Perempuan dan Laki Laki dalam
Membangun Ketahanan Keluarga
Penyerahan penghargaan “Mitra Kerja Sama LIPI dan
Pemerintah Daerah Terbaik” kepada Pemkab Bangka
Barat, melalui PDAM Tirta Sejiran Setason di Jakarta,
19 Desember 2018.
Pemerintah Kabupaten Bangka
Barat, melalui PDAM Tirta
Sejiran Setason Kabupaten Bangka
Barat, menerima penghargaan
sebagai “Mitra Kerja Sama LIPI dan
Pemerintah Daerah Terbaik” yang
diserahkan di Jakarta, 19 Desember
2018.
Diberikan oleh Kepala LIPI Laksana
Tri Handoko, penghargaan tersebut
diterima oleh Bupati Bangka Barat
Parhan Ali, yang diwakili Asisten
Bidang Ekonomi Pembangunan H.
Pose bersama setelah apel peringatan Hari Ibu.
untuk Kesejahteraan Bangsa”.
Diharapkan, dengan keluarga sehat
ekonomi kuat, perempuan hebat
negara kuat, perempuan berdaya,
negara jaya.
“Kesetaraan kaum perempuan
dan laki-laki sudah kita kedepankan
dalam dunia kerja di PDAM. Sudah
ada pejabat perempuan yang kita
berdayakan, baik setingkat kepala
seksi maupun kepala bagian.
Intinya, tidak ada perbedaan antara
perempuan dan laki-laki. Mereka dipilih
secara profesional melalui tes, baik
akademik maupun IQ. Pemilihannya
pun bekerja sama dengan lembaga
yang kompeten,” pungkas Nor.
HM Lukman
Humas PDAM Kota Samarinda
PDAM Kabupaten Bangka Barat
Anugerah Media dan
Mitra Kerja Sama LIPI
Terbaik 2018
Rozali. Turut mendampingi, Direktur
PDAM Kabupaten Bangka Barat Abdi
Nursahri. Penyerahan ini disaksikan
oleh Asisten Kemenristek, Anggota
DPR RI Fadel Muhammad, segenap
pejabat LIPI, dan tamu undangan.
Kerja sama LIPI dan Pemerintah
Kabupaten Bangka Barat telah
berlangsung sejak 2014 melalui
kegiatan yang diberi nama Riset
Kompetitif LIPI. Sampai saat ini, riset
tersebut telah menghasilkan output
prototipe sistem monitoring dan
pengendalian distribusi air minum dan
prototipe pengolahan air bersih yang
menggunakan advanced oxidation
processes dan elektromagnetic water
treatment di PDAM.
Dalam siaran pers yang diterima
redaksi Majalah Air Minum,
disebutkan bahwa riset ini telah
menghasilkan dua paten. Selain itu,
sistem ini berjalan dengan baik dan
bermanfaat bagi sistem IT transmisi
serta distribusi air PDAM. Manfaatnya
juga diterima masyarakat pengguna
langsung, yaitu MAN 1 Muntok dan
Masjid Puput, melalui anjungan air
siap minumnya. Red
dok. pdam
38 Air Minum Edisi 280 | Januari 2019
GEMA PDAM
PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor
Kejar Target Cakupan Pelayanan di 2022
PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten
Bogor saat ini memiliki jumlah
sambungan langganan terdaftar
sebanyak 150. 072 SL, cakupan
pelayanan administratif sebesar 23,05
persen atau baru 25 kecamatan yang
dapat terlayani dari 40 kecamatan.
Kapasitas produksi air terpasangnya
sebesar 2.110 liter per detik (lpd) dan
kehilangan air sebesar 28 persen.
Menurut Direktur Utama PDAM
Tirta Kahuripan Hasanudin Tahir,
sesuai rencana bisnis perusahaan
tahun 2018-2022, diharapkan pada
tahun 2022 PDAM Tirta Kahuripan
memiliki jumlah sambungan langganan
terdaftar sebanyak 254.072 SL,
cakupan pelayanan administratif
sebesar 34,16 persen, dan dapat
melayani 29 kecamatan dari 40
kecamatan. Kapasitas produksi air
terpasang menjadi sebanyak 3.420 lpd
dan kehilangan air turun menjadi 23
persen.
Harapan tersebut disampaikan
Hasanudin di Lokakarya Business Plan
dok. pdam
Tahun 2018-2022 di Sentul, Kamis, 22
November 2018. Kegiatan ini dihadiri
Bupati Bogor Hj. Nurhayanti, Direktur
Pengembangan SPAM, Ditjen Cipta
Karya Agus Ahyar, dan Ketua BPPSPAM
Bambang Sudiatmo.
Menurut Hasanudin, kegiatan ini
bertujuan untuk menyosialisasikan
rencana bisnis perusahaan kepada para
pemangku kebijakan dan kepentingan.
Lokakarya ini juga dimaksudkan untuk
mendapatkan masukan yang konstruktif
agar perencanaan yang telah disusun
dapat lebih on the track dalam berbagai
aspek.
“Kebutuhan dana untuk
menjalankan program dan pencapaian
target tersebut sebesar kurang lebih
Rp1,3 triliun. Sumber pendanaannya
dialokasikan dari APBN Cipta Karya,
APBN SDA, APBD, internal PDAM, dan
swasta,” pungkas Hasanudin dalam
siaran pers yang dikirim ke redaksi
Majalah Air Minum. Red
PAM Jaya Ajak Warga
Jakarta Hemat Air
Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-96,
PAM Jaya menggelar berbagai kegiatan.
Salah satunya ialah jalan santai (fun walk)
bersama seluruh karyawan PAM Jaya dan para
stakeholder. Kegiatan ini digelar di arena car
free day (CFD) Jl. Jenderal Sudirman-Jl. MH.
Thamrin di depan Hotel Sahid Sudirman Jakarta,
Minggu, 16 Desemberi 2018.
Mengangkat tema “Semangat Mengaliri
Kebahagiaan”, PAM Jaya ingin mengajak
masyarakat, khususnya warga Jakarta untuk
semakin peduli dan bijak dalam menggunakan
air bersih. Menurut Direktur Utama PAM
Jaya Priyatno Bambang Hernowo, kegiatan
ini merupakan upaya PAM Jaya untuk terus
memberikan pelayanan air bersih terbaik
kepada seluruh pelanggan dan masyarakat
Jakarta.
Selain itu, lanjut Bambang, kegiatan ini
juga bertujuan untuk meningkatkan sinergi
dan silaturahmi
antarkaryawan
PAM Jaya dan
segenap pemangku
kepentingan.
“Kegiatan ini juga
dimaksudkan
untuk lebih
mendekatkan
kami dengan
Direktur Utama PAM Jaya Priyatno Bambang Hernowo
mengajak warga semakin peduli dan bijak menggunakan air.
masyarakat Jakarta,” terang Bambang.
Kegiatan olahraga tersebut berlangsung meriah
karena disertai lomba senam antardivisi dan
pembagian doorprize. Selain fun walk, ada kegiatan
donor darah, pemeriksaan mata dan gigi gratis,
serta pelatihan motivasi untuk seluruh karyawan.
Kegiatan puncak HUT ke-96 PAM Jaya
dilaksanakan pada 21 Desember, berdekatan
dengan hari lahir PAM Jaya pada 23 Desember
1922. Danang Pidekso
dok. majalah air minum
Air Minum 280 | Januari 2019
39
GEMA PDAM
PDAM Bandarmasih
Raih Penghargaan TOP IT 2018
PDAM Bandarmasih Kota
Banjarmasin kembali meraih
penghargaan untuk kedua kalinya
pada Acara puncak Penghargaan TOP
IT and TELCO yang diselenggarakan
oleh Majalah IT Works di Golden
Ballroom, The Sultan Hotel Jakarta,
Kamis, 6 Desember 2018.
PDAM Bandarmasih berhasil
menyabet penghargaan di dua
kategori, yakni TOP IT Integrated
Operation and Customer Service
System dan TOP IT Leadership (CEO)
yang diperoleh Direktur Utama PDAM
Bandarmasih, Yudha Achmady.
Penghargaan didapatkan
berdasarkan penilaian tim juri
yang dilakukan secara objektif dan
independen dengan sejumlah unsur,
yaitu kerja sama Majalah IT Works
dengan Kementerian Komunikasi
dan Informatika, Lembaga Ilmu
dok. pdam
Dirut PDAM Bandarmasih Yudha Achmady
(tengah) saat menerima penghargaan.
Pengetahuan Indonesia (LIPI),
asosiasi IT Indonesia, dan sejumlah
vendor IT.
Penghargaan ini diraih PDAM
Bandarmasih karena dinilai
sukses mengimplementasikan dan
mengintegrasikan sistem informasi
seluruh kegiatan operasional
perusahaan mulai dari proses
produksi air, distribusi, hingga
pelayanan pelanggan menggunakan
sistem IT yang terintegrasi. Sistem
ini dijalankan juga dalam rangka
melaksanakan komitmen tinggi
pemerintah dan pelaku bisnis dalam
menerapkan Perpres No. 95 Tahun
2018 tentang Sistem Pemerintahan
Berbasis Elektronik (SPBE) yang telah
ditetapkan pada 2 Oktober 2018 lalu.
“PDAM Bandarmasih juga sangat
sadar pentingnya sinkronisasi dan
integrasi aplikasi ini, yang digunakan
oleh instansi daerah. Hal ini juga
menjadi alasan pengembangan IT
yang baik di PDAM Bandarmasih,”
kata Yudha Achmady dalam siaran
pers yang diterima redaksi Majalah
Air Minum. Red
dok. pdam
Diklat dan Outbound Karyawan PDAM Cilegon Mandiri
Suntikan Semangat Kerja Baru
Jajaran PDAM Cilegon Mandiri,
mulai dari karyawan hingga direksi,
berkomitmen untuk terus menjaga
produktivitas dan gairah kerja.
Salah satu upayanya ialah dengan
menggelar dan mengikuti pendidikan
dan pelatihan (Diklat) dan outbound
selama dua hari, di Lembah Hijau
Bandulu, Anyer, Sabtu-Minggu, 1-2
Desember 2018.
Karyawan PDAM Cilegon Mandiri di Anyer,
Minggu, 2 Desember 2018.
Pembekalan materi Diklat
ditekankan pada manajemen aset
dengan narasumber dari BPKP
Perwakilan Provinsi Banten. Materi
lainnya terkait teknik operasional
PDAM. “Materi-materi ini penting
diberikan, sehingga pegawai bisa
menerapkan dan bertanggung jawab
sesuai tupoksinya masing-masing,”
papar Direktur PDAM Cilegon Mandiri
Encep Nurdin, saat membuka acara.
Hal penting lainnya, ada transfer
knowledge dari pemateri, sehingga
seluruh bagian mengetahui cara
kerja bagian lainnya. “Minimal jika
ada rotasi pegawai, satu sama lain,
sudah ada pembekalan pengetahuan,”
tambah Encep.
Diklat dilanjutkan dengan
outbound, yakni sebagai bentuk
pembelajaran segala ilmu
terapan yang disimulasikan dan
dilakukan di alam terbuka dengan
bentuk permainan yang efektif,
menggabungkan antara intelegensia,
fisik, dan mental. Diharapkan, setelah
kegiatan ini ada semangat kerja
baru dan refresh seluruh pegawai,
sehingga produktivitas perusahaan ke
depan terus meningkat, sesuai tema
kegiatan “One Team One Spirit, and
One Goal”.
Abyan Kudsi
Karyawan PDAM Cilegon Mandiri
40 Air Minum Edisi 280 | Januari 2019
GEMA PDAM
Digital Transformation Summit (DTS) 2018
Menuju PDAM Berbasis Digital
Perhelatan Digital
Transformation Summit
(DTS) PDAM Kota Malang
pada 11-13 Desember 2018.
Kegiatan yang pertama kali
dilaksanakan ini bertujuan
untuk menjadi ajang saling
berbagi terkait best practice
penerapan teknologi
informasi di perusahaan air
minum.
foto-foto: dok. pdam kota malang
Salah satu sesi diskusi Digital Transformation Summit (DTS) 2018 dan gunting pita pembukaan
acara (kiri).
Digital Transformation Summit
(DTS) 2018 dihadiri lebih dari
219 peserta yang berasal dari
56 perusahaan air minum (PDAM) dari
seluruh Indonesia. Sejumlah pejabat
yang hadir antara lain ialah Kepala
Dinas PUPR Cipta Karya mewakili
Gubernur Jawa Timur, sembilan kepala
daerah, termasuk di dalamnya Wali
Kota Malang.
Dari kalangan perairminuman
yang hadir ialah perwakilan BPPSPAM,
Direktur Eksekutif PERPAMSI, PD
PERPAMSI Jatim beserta anggota,
Pengurus Dapenma Pamsi, dan lainlain.
“DTS 2018 adalah
acara untuk mengajak
semua beralih ke teknologi
digital,” ungkap Pjs.
Direktur Utama PDAM
Kota Malang Anita Sari.
Ditambahkannya, teknologi
informasi semakin
berkembang dan zaman
sudah berubah. Jika tidak
mengikuti teknologi, kita
akan menjadi korban teknologi.
Selain pameran yang diikuti
perusahaan air minum dan perusahaan
yang bergerak di bidang IT dan
barang kebutuhan perusahaan air
minum, acara ini menghadirkan
seminar-seminar tentang penerapan
teknologi di perusahaan air minum
(PDAM). Contohnya ialah pemanfaatan
geographic information system (GIS),
IT NRW, peralatan otomatisasi SPAM,
dan efisiensi energi.
Pada hari terakhir penyelenggaraan
DTS 2018, dilakukan peresmian
fasilitas TWUIN Command Center
(TCC) PDAM Kota Malang oleh Wali
Kota Malang H. Sutiaji. TCC sendiri
adalah kepanjangan dari Total
Water Utility Integrated Network
Command Center. Ini adalah
gabungan dari empat modul utama
yang menopang sistem proses bisnis
di PDAM Kota Malang, yaitu GIS,
Customer Information System (CIS),
Administration Utility (AU), serta Water
Utility Integrated Network (WUIN).
TCC adalah kontrol jarak jauh
dan monitoring pada semua proses
bisnis PDAM Kota Malang mulai
dari on/off pompa, level air pada
reservoir (tandon), kebocoran, hingga
pengaduan masyarakat, baik datang
langsung ke layanan pengaduan
ataupun melalui media sosial.
“Semua proses bisnis di PDAM
Kota Malang terpantau melalui TCC,
sehingga kami cepat dalam menangani
permasalahan. Bahkan, sebelum
kejadian, kami sudah tahu,” ujar Anita
Sari. Ia menambahkan, permasalahan
dapat diketahui sejak dini karena
data-data di lapangan terkirim secara
realtime, sehingga penanganan
dapat dilakukan sebelum kejadian
(preventif).
Toni Candra Kuncoro, S.Kom.
Staf Kabid Software dan Database
PDAM Kota Malang
Air Minum 280 | Januari 2019
41
GEMA PDAM
dok. bppspam
Tim PDAM Pandeglang
melakukan identifikasi
jaringan air minum yang
rusak akibat tsunami Selat
Sunda, Kamis, 27 Desember
2018. Mereka didampingi
anggota Badan Peningkatan
Penyelenggaraan Sistem
Penyediaan Air Minum
(BPPSPAM), Eko Wiji
Purwanto, dan rombongan.
Eko Wiji Purwanto,
didampingi Kepala Bagian
Perencanaan dan Pelaporan
BPPSPAM Hosen Utama,
mengunjungi Kantor PDAM
Kabupaten Pandeglang, Kamis
(27/12/18). Kunjungan diterima
oleh Kepala Bagian Perencanaan
dan Kepala Bagian Pelanggan
PDAM Kabupaten Pandeglang,
Ida.
Seperti dikutip dari laman
resmi BPPSPAM, Eko Wiji
Purwanto menyampaikan bahwa
tujuan kunjungan tersebut adalah
memberikan dukungan moril dan
melakukan identifikasi jaringan
distribusi air minum yang rusak
akibat tsunami. “Infrastruktur
jaringan pipa air minum
merupakan pondasi dari PDAM
untuk melakukan pelayanan
kepada masyarakat. Karena itu,
identifikasi kerusakan harus
segera dilakukan agar segera
diperbaiki. Sehingga, layanan air
minum kepada masyarakat tidak
terputus,”ujar Eko.
Ida menyampaikan bahwa
berdasarkan identifikasi lapangan
yang telah dilakukan pihaknya,
instalasi pengolahan air di empat
unit IPA PDAM Pandeglang tidak
rusak akibat tsunami. Karena,
posisi IPA elevasi lebih dari
100 meter. Namun, beberapa
instalasi jaringan distribusi
air minum di rumah-rumah
Petugas PDAM Kabupaten Pandeglang saat melakukan identifikasi jaringan dan meter air
di salah satu rumah pelanggan yang terkena dampak tsunami.
PDAM Kabupaten Pandeglang
Identifikasi Jaringan
Distribusi yang Rusak
Akibat Tsunami
pelanggan, terutama di beberapa
wilayah pesisir, cukup banyak
yang rusak. Karenanya, pihak
PDAM Pandeglang menyediakan
perbaikan sambungan baru tanpa
dipungut biaya bagi pelanggan
yang rumahnya terkena dampak
tsunami.
Selain informasi dari PDAM
Pandeglang, BPPSPAM juga
telah mendapat informasi bahwa
sistem jaringan distribusi air
minum PDAM di lokasi bencana
tsunami Selat Sunda, yaitu
PDAM Kabupaten Serang, PDAM
Kabupaten Lebak, PDAM Kabupaten
Lampung Selatan, PDAM Kabupaten
Pesawaran, dan PDAM Kabupaten
Tanggamus tidak rusak. PDAM-
PDAM ini tetap dapat beroperasi
dan memberikan pasokan air
bersih ke posko-posko pengungsian
masyarakat.
Selain mengidentifikasi jaringan
air minum, mewakili BPPSPAM,
Eko juga menyerahkan bantuan
sosial berupa beras, mi instan, susu
balita, makanan bayi, pembalut
wanita, dan pakaian layak pakai ke
Gudang Logistik Penanganan Darurat
Bencana Tsunami Tingkat Kabupaten
Pandeglang. El/Lrn/Red
42 Air Minum Edisi 280 | Januari 2019
PERPAMSI
PERSATUAN PERUSAHAAN AIR MINUM
SELURUH INDONESIA
kemitraan
solidaritas
• Mendorong peningkatan kinerja melalui mekanisme saling
belajar di antara sesama perusahaan air minum
• Membangun model kerja sama antar perusahaan air minum
berlandaskan semangat solidaritas dan kebersamaan
Bersatu
saling membantu
PRINSIP
KEMITRAAN SOLIDARITAS
NON-PROFIT
Keikhlasan untuk saling membantu,
keterbukaan, menjawab kebutuhan,
komitmen bersama, sesuai kemampuan.
APA YANG ANDA BUTUHKAN?
TEMUKAN MITRA BELAJAR & WUJUDKAN!
Penurunan NRW, efisiensi energi, manajemen
kualitas air, penyusunan business plan, penyusunan
laporan keuangan SAK-ETAP, manajemen proyek,
Customer Service, pengembangan IT, billing system,
GIS, corporate communication, penyusunan SOP,
pendampingan penyesuaian tarif...
WATER OPERATORS’ PARTNERSHIPS (WOPs)
UPAYA GLOBAL
Peningkatan kinerja melalui mekanisme saling
belajar dan bekerja sama di antara sesama
operator air minum (dan sanitasi) dipromosikan
di seluruh dunia oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa
dalam kerangka “Water Operators’ Partnerships
(WOPs)”.
Kemitraan Solidaritas adalah konsep WOPs
nasional yang dikembangkan PERPAMSI di
Indonesia untuk membantu peningkatan kinerja
anggota di segala aspek, termasuk dalam rangka
program penyehatan PDAM.
CAPACITY BUILDING
Pembelajaran, knowledge management,
transfer pengetahuan, keahlian, pengalaman, dan
nilai-nilai budaya kerja yang positif, partisipasi
aktif, perbaikan berkelanjutan.
HASIL NYATA
Dikerjakan langsung dengan pilot project,
pelaksanaan investasi, pendampingan dalam
implementasi, peningkatan pelayanan.
REPLIKASI
Dapat diserap dan diaplikasikan, ditiru dan diperluas,
terbentuk komunitas praktisi dan forum
diseminasi informasi.
METODE
• Pilot project
• On the job training
• Simulasi on site
• Kunjungan survey dan studi banding
• Pendampingan
• Lokakarya
sainstek
Memisahkan Air Asin dengan
Air Bubble Screen
Harus diakui, Belanda adalah negara yang sangat
inovatif dalam hal teknologi perairan. Pada 2012, satu
lagi penemuan berhasil dikembangkan untuk mengatasi
bercampurnya air laut/air asin dengan air tawar. Teknologi
tersebut dinamakan air bubble screen.
Belanda termasuk sebuah
negara di Eropa yang setiap
tahunnya selalu mengejutkan
dunia dengan inovasi-inovasi baru,
baik dalam hal science maupun
kehidupan sosial. Pada 2013 lalu,
Belanda membuat penemuan fantastis
untuk mencegah dan mengendalikan
banjir akibat frekuensi erosi yang
sering terjadi melalui proyek Sand
Engine. Sekarang, Belanda kembali
hadir dengan membawa berbagai
penemuan menarik di bidang air.
Salah satunya penemuan sistem air
bubble screen.
Intrusi Air Laut sebagai Masalah
Umum
Bercampurnya air laut atau air asin
dengan air tawar menjadi problem di
banyak negara, termasuk Indonesia.
Dalam sejumlah kesempatan
liputan ke beberapa daerah, penulis
sendiri menemukan sejumlah kasus
terjadinya intrusi air laut ke badanbadan
sungai air tawar. Tentu saja
kondisi tersebut merugikan banyak
pihak. Selain para petani, PDAM
menjadi salah satu pihak yang sangat
dipusingkan oleh kondisi ini. Pasalnya,
sungai-sungai yang terkena intrusi air
laut tersebut merupakan sumber air
baku bagi PDAM.
Contoh kasus yang ditemukan
adalah di wilayah Sobang,
Pandeglang, Banten. Di wilayah yang
dekat dengan pesisir pantai tersebut,
PDAM Kabupaten Pandeglang selalu
mengalami kesulitan melakukan
pelayanan, terutama ketika musim
kemarau tiba. Sungai yang ada di
wilayah itu, yang menjadi pemasok
air baku, biasanya akan mengalami
intrusi air laut. Praktis, pelayanan
akan terhenti karena ketiadaan air
baku. Sementara, kualitas air tanah
pun sudah sangat terkontaminasi
resapan air asin dan tidak layak
konsumsi.
Begitu juga yang ditemui di Sungai
Kapuas, Kalimantan Barat. Seperti
dikutip dari kompas.com, intrusi air
laut di sana bahkan bisa mencapai 50
kilometer. Sementara, berapa PDAM
yang memanfaatkan air dari sungai
tersebut untuk melayani kebutuhan
air minum masyarakat Kalimantan
Barat? Jika masalah ini dibiarkan
terus-menerus, bukan mustahil di
masa depan krisis air minum/air
bersih di Indonesia akan semakin
parah.
Teknologi Air Bubble Screen
Penemuan dari Belanda yang
disebut air bubble screen tampaknya
layak untuk dipelajari karena sangat
bermanfaat untuk memisahkan
air tawar dan air laut. Dikutip dari
deltares.nl, sistem pemisahan dua air
dengan massa garam yang berbeda
ini ditemukan oleh Deltares, Royal
Haskoning, dan Rijkwaterstaat pada
tahun 2012. Pada awalnya, teknik
ini dilakukan untuk mencegah
tercampurnya air tawar dengan
air laut yang dibawa oleh kapal
pengangkut di Belanda. Mereka
menggunakan pintu air (locks) di
Krammer Locks, suatu tempat yang
memungkinkan kapal masuk dari
Oosterschelde menuju perairan tawar
Volkerak.
Krammer Locks sepanjang 240
meter dan lebar 24 meter ini memiliki
sistem untuk memisahkan kedua jenis
air tersebut. Namun, karena terlalu
bergantung pada pompa dan ratusan
gerbang otomatis (sliding gate) pada
dinding pintu air yang digunakan,
maka biaya dan energi yang
dikeluarkan terlalu besar. Untuk itulah
air bubble screen dikembangkan.
Air bubble screen ini sendiri
terdiri atas tirai-tirai gelembung
udara. Ukuran gelembung ini
mencapai 3-5 mm, sehingga akan
mampu menyaring air garam yang
tercampur dengan air tawar. Air tawar
44 Air Minum Edisi 280 | Januari 2019
sainstek
istimewa
Penemuan dari Belanda yang disebut air bubble screen tampaknya layak untuk dipelajari karena sangat bermanfaat untuk memisahkan
air tawar dan air laut.
dimasukkan ke dalam ruang pintu
air selama kapal melewati gerbang
pintu air. Cara ini mampu menekan air
garam yang dibawa oleh kapal selama
perjalanannya.
Komponen lainnya yang
menjadikan air bubble screen ini
inovatif adalah ambang (threshold)
yang dapat dipindahkan pada sisi
air tawar untuk mencegah air garam
yang masuk lebih banyak. Air garam
yang terkandung kemudian akan
dibawa naik oleh gelembung udara
tadi dan kemudian akan dialirkan.
Setelah melewati ujicoba di Stevin
Locks di Afsluitdijk Barrier Dam,
gagasan ini diterapkan Krammen
Locks, yang memisahkan perairan
garam dari Easter Scheldt dari
perairan tawar di Volkerak dan
Zoommeer.
Diklaim Hemat Energi
Belum diketahui berapa besar
investasi yang dibutuhkan untuk
membangun sistem pemisahan air
laut dan air tawar dengan teknik
air bubble screen ini. Namun yang
jelas, Deltares mengklaim, sistem ini
bisa diandalkan. Selain menghemat
energi, sistem ini juga mampu
menekan biaya operasional. Menurut
Otto Weiller dari Deltares, pekerjaan
di pintu air Krammer membutuhkan
biaya operasional yang sangat
besar. Namun, teknologi baru ini
memberi pihaknya kesempatan untuk
melakukan penghematan dalam
pekerjaan pemeliharaan.
Di Belanda sendiri total terdapat
23 pintu air. Rencananya, semua
dam tersebut akan dipasang sistem
untuk memisahkan air garam
dengan air tawar. Kita tahu, Belanda
merupakan negara yang cenderung
dikelilingi lautan, yakni Laut Utara di
Belanda bagian utara dan barat serta
sejumlah perbatasan bahari dengan
Belgia dan Jerman. Di samping itu,
secara geografis pun “Negeri Ratu
Wilhelmina” merupakan negara
dengan permukaan tanah rendah.
Kira-kira 20 persen wilayahnya,
dan 21 persen populasinya, berada
di bawah permukaan laut. Nama
“Nederland” diberikan karena kondisi
tersebut.
Kondisi itu menyebabkan negeri
Belanda sangat rentan mengalami
intrusi air laut. Karenanya,
pemerintah Belanda merasa sangat
berkepentingan untuk mengatasinya
sesegera mungkin. Pengenalan
pertama air bubble screen ini sudah
disahkan oleh pemerintah Belanda
dan bahkan menjadi salah satu
proyek terpenting dalam inovasi
perairan pada tahun 2014.
Di Indonesia, teknologi ini
mungkin saja bisa diterapkan. Apalagi
kita tahu, kerusakan ekosistem akibat
industri dan rendahnya kesadaran
masyarakat untuk menjaga kualitas
air sudah sedemikian parah. Jika
ditambah dengan problem intrusi
air laut yang terus -menerus terjadi,
apakah anak cucu kita masih dapat
mengonsumsi air berkualitas baik?
Rois Said
Sumber: kompas.com, deltares.nl
Air Minum 280 | Januari 2019
45
Manajemen
Pengelolaan Strategis
Perusahaan Air Minum
Majalah Air Minum edisi November 2018 mencantumkan
karikatur sederhana namun sangat ekspresif atas tata
kelola di banyak PDAM. Sepintas mungkin mudah
memilih target untuk dibidik lebih dulu. Namun, bidikan
strategis tentu membutuhkan kajian kompleks dan tidak
mengabaikan satu variabel pun.
Langkah mendapatkan bidikan
strategis bisa dimulai dari
inventarisasi variabel kendala
optimalisasi kinerja PDAM, inspirasi
pola pendekatan masalah, analisis
kemampuan yang dimiliki, perencanaan
strategi kegiatan rasional, dilanjutkan
dengan pelaksanaan, kontrol, dan
evaluasi rencana kegiatan.
Kendala
Banyak variasi kendala optimalisasi
kinerja di banyak PDAM, antara lain
sumber daya manusia (SDM) masih
mendasarkan tata kelola pada apa yang
diajarkan para seniornya. Landasan
berpikir SDM belum berubah pada
matematik hidrolika yang relatif rumit.
Enggan berinovasi karena minim
penghargaan dan/atau penolakan teman
pada inovasi. Para manajer gagal paham
pada inspirasi inovasi, pemberdayaan
SDM tidak didasari peningkatan
kemampuan dan pola kerja, sehingga
pola kerja sekadar menanggalkan
tanggung jawab.
Kendala lain, budaya kolusi yang
susah dibendung dan lebih parah saat
ditempeli kepentingan individu oknum,
kuatnya target prestige dibanding
prestasi, lebih banyak investasi
berorientasi pada belanja barang dan
jasa, bukan pembelanjaan modal untuk
kemanfaatan masa depan. Ada pula
kendala minimnya studi kelayakan
belanja barang dan jasa, tidak adanya
transparansi komunikasi baik di internal
maupun dengan eksternal, sehingga
terjadi estafet kesalahan akibat
adanya kebohongan untuk menutupi
kebohongan sebelumnya. Lebih parah
karena komunikasi tidak transparan
berakibat kinerja satker tidak sinergis
dan akhirnya terjadi salah kebijakan.
Kesinambungan Program
PDAM sebagai operator air bersih
dipimpin oleh direktur dengan masa
jabatan satu periode selama 4 tahun.
Pendeknya satu periode jabatan ini
idealnya perlu diantisipasi dengan
perencanaan business plan yang
memberikan proyeksi bisnis tahun
pertama periode direksi berikutnya.
Sehingga, estafet manajerial dapat
berkesinambungan di samping komitmen
dan proaktif updating rencana bisnis.
Untuk mencapai target ini, prasyaratnya
adalah direktur yang capable.
Di samping itu, pendekatan yang
harus diupayakan adalah kajian
menyeluruh dengan tidak mengabaikan
atau mengecilkan satu atau sejumlah
variabel. Kajian subjektif menghasilkan
solusi parsial dan tergantung hal
yang dominan. Sebagai contoh, sikap
tata kelola yang fokus pada belanja
operasional tanpa efektivitas akan
mengakibatkan belanja investasi untuk
kemanfaatan masa depan hanya tersedia
sisa kemampuan keuangan. Contoh lain
adalah upaya optimalisasi kesejahteraan
SDM mendekati batas maksimal tanpa
disertai pemberdayaan SDM yang
signifikan. Sehingga, belanja pegawai
menjadi beban berat bagi bujet tahuntahun
berikutnya.
Karikatur Majalah Air Minum edisi November 2018. Menakar program prioritas perusahaan
air minum.
Rencana Bisnis
Perencanaan kegiatan strategis
dapat disusun dalam bentuk rencana
bisnis (business plan) jangka 5 tahunan.
Penyusunan rencana bisnis diawali
46 Air Minum Edisi 280 | Januari 2019
Manajemen
Serba-serbi
dari koleksi data eksisting (idealnya
3 tahun terakhir audited). Data
eksisting dianalisis untuk memahami
kemampuan saat sekarang dan potensi
proyeksi ke depan. Proyeksi potensi
didasarkan pada tren data tiga tahun
terakhir. Gambaran proyeksi kondisi
eksisting dapat dipahami dari variabelvariabel
rasio kinerja.
Analisis kondisi eksisting bisa
dilakukan dengan analisis proyeksi
keuangan (financial projection/
finpro) atau menggunakan model
analisis SWOT (strength, weakness,
oportunity, thread). Bisa juga
menggunakan keduanya atau
menggunakan model analisis lain yang
Tabel 1: Indikator Kinerja
Tabel 2: Indikator Kinerja
signifikan dengan bisnis PDAM.
Modul FAM
Sebagaimana dimuat Majalah Air
Minum edisi September 2018 bahwa
Direktorat PSPAM Kementerian PUPR
menambahkan modul costumer relation
(CR) dan financial analysis management
(FAM) untuk program pengembangan
SDM air minum, pola manajemen PDAM
dan perencanaan ke depan seperti
di atas tercantum dalam modul FAM.
Modul FAM memberikan model analisis
keuangan sederhana namun sangat
memadai untuk membaca kemampuan
PDAM dan cara merumuskan kegiatan
strategis ke depan.
Di samping itu, modul FAM juga
memuat analisis SWOT yang diadopsi
dari INDII Toolkit untuk pemetaan posisi
kwadran. Hasil analisis ini bisa mengkaji
tingkat rasionalitas rencana kegiatan
dan sejauh mana faktor eksternal
maupun internal berpengaruh pada
kinerja PDAM. Modul FAM sangat mudah
diimplementasikan oleh internal PDAM
sehingga lebih cepat dan tepat mewarnai
kebijakan. Salah satu contoh sheet untuk
evaluasi kinerja lihat Tabel 1.
Tabel 1 menyajikan data tahun
2015 sampai dengan 2017 sebagai
data eksisting dan diproyeksikan ke
tahun 2018 hingga 2022. Hasil proyeksi
dapat dipahami, rasio yang mengalami
penurunan hingga nilai minus dengan
menelusuri variabel yang memengaruhi
turunnya rasio. Berikutnya, kita
dapat merencanakan kegiatan untuk
memperbaiki nilai kinerja ke depan.
Lalu, kegiatan yang lebih urgen dari
tahun ke tahun dapat dipilah. Sehingga,
peningkatan kinerja naik tahun demi tahun
secara keseluruhan.
Kegiatan srategis sesuai urgensi
disimulasikan dalam proyeksi keuangan.
Sehingga, rencana bisnis yang tepat dan
rasional dapat dibuat. Indikator kinerja di
atas setelah mendapat sentuhan rencana
kegiatan strategis menjadi seperti Tabel 2.
Tabel 2 menyisakan rasio kehilangan air
yang masih tinggi jauh di atas 20 persen.
Treatment pada rasio ini membutuhkan
pembiayaan yang tidak kecil. Teknik
pengelolaan dapat dipahami di modul
NRW Direktorat PSPAM. Dengan ekspose
kepada stakeholder yang transparan
dan mendasar pada database lengkap
dan akurat, tidak tertutup kemungkinan
diperoleh penambahan modal dari APBD
untuk treatment rasio kehilangan air.
Langkah strategis sebagai jawaban
pilihan karikatur Majalah Air Minum
sudah terkemas dalam rencana bisnis.
Realisasi tahunan dilaksanakan pada RKAP
(Rencana Kerja Anggaran Perusahaan).
Realisasi RKAP wajib dipantau untuk
update rencana bisnis. Sebagai contoh,
karena pelaksanaan RKAP tahun proyeksi
pertama dan/atau kedua diperoleh
kemampuan keuangan lebih dari hasil
proyeksi, maka kegiatan strategis tahun
berikutnya bisa dimanfaatkan pada
tahun lebih awal, sehingga percepatan
profesionalitas dapat dicapai.
Farid Rozin
Anggota Penyusun Modul dan Pembina
Modul Financial Analysis Management (FAM)
Air Minum 280 | Januari 2019
47
internasional
Dalam pertemuan SDGs
(Sustainable Development
Goals-PBB) di Bali,
Oktober 2018 lalu, Deputi Menteri
Pembangunan Brunei, Haji Marzuke
bin Haji Mohsin, menjelaskan bahwa
semua warga Brunei Darussalam telah
memiliki akses air minum. Adapun
akses ke sanitasi yang baik sudah
mencapai 93 persen.
Jauh sebelumnya, otoritas
perairminuman Brunei sudah
mengeluarkan motto “Save to drink,
boil as extra precaution. Artinya,
aman untuk diminum langsung dari
keran, namun kalau ragu, masaklah
terlebih dahulu.
Badan Pengelola Air Minum
Ada enam instalasi pengolahan air
minum pemerintah Brunei. Semuanya
bernaung di bawah Departemen
Pelayanan Air dan Pekerjaan Umum
(DPAPU) yang menjadi bagian
dari Kementerian Pembangunan.
Lembaga-lembaga tersebutlah yang
bertanggung jawab atas penyaluran
air minum yang dihasilkan keenam
instalasi pengolahan air minum
tersebut.
Pemeriksaan dilakukan secara
rutin dengan berpegang pada baku
mutu yang ditetapkan oleh badan
PBB urusan kesehatan, WHO. Meski
ada jaminan mutu, DPAPU masih
menganjurkan masyarakat untuk
merebus air sebelum diminum,
sebagai upaya ekstra untuk
menghindari penyakit diare dan
penyakit lainnya.
Tak begitu jelas tentang tarif air
minum yang digabung dengan tarif
kebutuhan pokok rumah tangga
lainnya seperti listrik, sampah,
fasilitas pemanas, dan pendingin
ruangan. Tarif seluruhnya tercatat
sebesar S$51,95 per bulan (data
tahun 2017).
Didukung Perusahaan Asing
Pencapaian yang tinggi itu tak
lepas dari kesungguhan pemerintah
Brunei melayani rakyatnya.
Misalnya, mereka tak segan-segan
memanfaatkan keahlian banyak
pihak, baik dari swasta maupun
dari badan-badan PBB seperti WHO.
Sebagai contoh, belasan perusahaan
asing, seperti dari Jepang, Jerman,
Swedia, dan Amerika Serikat, ambil
bagian dalam pencapaian di bidang air
minum yang mengagumkan itu.
Kehadiran perusahaan-perusahaan
asing itu saling melengkapi
untuk mencukupkan segala yang
diperlukan, seperti pipa, pompa,
bahan-bahan kimia, pembuatan
reservoir, dan laboratorium. Dengan
cara “keroyokan” itu, Brunei
boleh berbangga karena mampu
menyediakan air minum bagi seluruh
rakyatnya. Pemantauan mutu di
instalasi pengolahan, di reservoir,
hingga ujung-ujung jaringan pipa yang
ditugasi oleh DPAPU dapat berlangsung
dengan memuaskan berkat kehadiran
perusahaan-perusahaan asing
tersebut.
Departemen Kesehatan Brunei
juga ikut bertanggung jawab dengan
melakukan audit kualitas di instalasi
pengolahan dan di ujung jaringan
pipa. Berkat ketelitian dan konsistensi
pengawasan mutu sedemikian ketat,
Akses Air Minum di Brunei
Sudah 100 Persen
Brunei Darussalam
kaya akan minyak
dan gas bumi, namun
minim air tanah.
Tetangga Indonesia
di belahan utara
Pulau Kalimantan
ini sudah memiliki
akses 100 persen air
minum untuk 450
ribu penduduknya.
Bagaimana Brunei
mengelola air minum?
Salah satu sudut kota Brunei Darussalam. Saat ini, Brunei memiliki Indeks
Pembangunan Manusia tertinggi kedua di Asia Tenggara setelah Singapura,
sehingga diklasifikasikan sebagai negara maju.
48 Air Minum Edisi 280 | Januari 2019
internasional
maka sudah sejak lama organisasi
kesehatan dunia WHO menyatakan
Brunei Darussalam bebas dari
penyakit malaria.
Selain keenam instalasi
pengolahan air minum milik
pemerintah tersebut, di Brunei masih
ada Brunei Shell Petroleum dan
Brunei Shell’s Liquefied Natural Gas
yang memiliki instalasi pengolahan
air minum sendiri. Selain itu, ada
beberapa perusahaan produsen air
minum dalam kemasan.
Pemakaian Air
Menurut hitungan sebelum tahun
2000, pemakaian air per tahun di
Brunei mencapai 92 juta meter kubik.
Sebagian besar air digunakan untuk
Ruang pelayanan pelanggan operator air
minum setempat.
foto-foto: istimewa
industri pemrosesan gas bumi yang
dicairkan. Untuk keperluan itu, air
diambil dari sungai bernama Belait,
dijernihkan seperlunya sebelum
dimanfaatkan untuk mencairkan gas
bumi.
Pemakaian air di Brunei juga cukup
banyak untuk pertanian, industri
perkayuan, peternakan, industri
minuman ringan, dan perbengkelan.
Jauh sebelumnya, yakni sekitar
tahun 1950-an, kebutuhan air
untuk industri gas cair dan minyak
bumi disedot dari tanah. Dewasa ini
penyedotan air tanah dibatasi hingga
ke tingkat 0,5 persen dari pasokan
air secara menyeluruh, dan itu hanya
untuk keperluan industri air kemasan
dalam botol.
Sumber Daya Air
Terdapat empat daerah aliran
sungai (DAS) utama di Brunei, yakni
Temburong, Belait, Tutong, dan Sungai
Brunei. Yang paling luas adalah DAS
Belait, yakni 2.700 kilometer persegi.
Secara menyeluruh, aliran air di
keempat DAS itu mencapai 8,5 juta
kilometer kubik per tahun. Secara
hidrologis, diperkirakan, sumbersumber
air terbarukan di Brunei
mencapai 8,5 juta kilometer kubik per
tahun. Jadi, tidak timpang seperti di
banyak negara.
Di sisi lain, air tanah Brunei sangat
sedikit. Hampir tak berarti (hanya 0,1
km3 per tahun) jika dibandingkan
dengan kandungan air tanah di
seluruh Kalimantan.
Terdapat dua bendungan di
Brunei dengan kapasitas 45 juta
meter kubik. Reservoir bernama
Tesek berkapasitas 13.000 meter
kubik digunakan untuk penyediaan
air minum. Yang terbesar adalah
Bendungan Tutong dengan kapasitas
45.000 kilometer kubik. Bendungan
ini, selain sebagai reservoir air, juga
berfungsi sebagai pengatur aliran air
di Sungai Tutong yang memiliki DAS
seluas 28,6 kilometer persegi.
Lembaga yang Bertanggung
Jawab
Lembaga-lembaga yang
bertanggung jawab atas keberlanjutan
sumber daya air di Brunei ialah
Kementerian Industri dan Sumber
Daya Utama (KISDAU), Departemen
Pertanian yang berada dalam jajaran
KISDU, Divisi Teknis KISDU, dan
DPAPU.
KISDU bertanggung jawab
memfasilitasi dan mengembangkan
industri dan sumber daya utama untuk
keperluan pasar lokal maupun ekspor.
Departemen Pertanian pada KISDU
bertanggung jawab atas irigasi dan
drainase serta penyediaan air dan
tenaga listrik. Lembaga ini secara aktif
mendorong pengembangan berbagai
komoditas pertanian.
Pencapaian di Brunei bolehboleh
saja ditandingi oleh sebuah
perusahaan air minum dengan
sambungan rumah 500.000. Tetapi,
dari sudut pengelolaan yang serius,
cakupan pelayanan air minum Brunei
Darussalam tak syak patut diacungi
jempol.
Victor Sihite
Dari berbagai sumber
Rumah di kampung air, salah satu
tujuan wisata Brunei.
Air Minum 280 | Januari 2019
49
AKATIRTA
AKATIRTA
Akademi Teknik Tirta Wiyata
Program Studi Teknik Lingkungan
TERAKREDITASI “B”
Jl. Duku 1 No. 54 Perum Korpri
ABRI Kramat, Kota Magelang,
Jawa Tengah
Telp./Fax. : 0293-361340 I
Website : www.akatirta.ac.id
tersumbatnya (impeller) pompa. Pada
sistem pengolahan air minum pompa
ini biasa digunakan memompa air
bersih yang berasal dari sumur atau
reservoir.
Penjelasan Tentang
Pompa Benam
Tanya:
Yth, Pak Aji dan Tim Akatira.
Mohon penjelasannya tentang pompa
benam (submersible pump). Ada
berapa macam tipenya? Bagaimana
karakteristik, instalasi, aspek penting
dalam pemasangan pompa benam,
serta bagaimana cara merawatnya?
Mintho Juarso
Pontianak, Kalimantan Barat
Jawab:
Pompa benam atau submersible
pump adalah pompa yang dalam
pengoperasiannya diposisikan di
dalam zat cair yang dipompanya.
Pompa sentrifugal adalah pompa
dengan prinsip kerja melempar zat
cair yang dipompanya dengan alat
yang disebut impeller mulai dari
pusat pompa ke arah luar lingkaran.
Lalu, lewat sudut pengarah (defuser)
dan/atau rumah pompa, aliran
diarahkan pada satu tujuan sehingga
menghasilkan tekanan yang lebih
besar.
Jadi, pada umumnya pompa
benam mempunyai prinsip kerja
sentrifugal.
Jenis Pompa Benam
Pompa benam non-clogging adalah
pompa benam yang pada umumnya
aman digunakan untuk memompa
zat cair yang memiliki kandungan
zat padat karena tidak menimbulkan
dampak tersumbatnya (impeller)
pompa . Pada sistem pengolahan air
minum, pompa ini biasa digunakan
untuk memompa air baku yang
berasal dari sungai atau danau.
Pompa benam clogging adalah
pompa benam yang pada umumnya
tidak aman apabila digunakan untuk
memompa zat cair yang memiliki
kandungan zat padat karena
berpeluang menimbulkan dampak
Karakteristik Pompa
Karakteristik pompa adalah sifat
yang dimiliki oleh pompa yang dibuat
oleh pabrik pembuatnya, sehingga
dapat membedakan kemampuan
(kinerja) antara pompa jenis (seri)
satu dengan jenis lainnya. Sifat
tersebut antara lain:
• Kebutuhan pompa pada kecepatan
putar poros impeller, frekuensi
listrik, daya listrik, dan nett
positive suction head (NPSH).
• Kemampuan pompa menghasilkan
head, debit, dan efisiensi yang
nilainya saling berpengaruh satu
dengan lainnya (interdependensi).
Nilai tersebut biasa digambarkan
dalam bentuk kurva garis.
Instalasi Pompa
Instalasi pompa adalah peralatan
yang dipasang guna melengkapi
fungsi, mengatur kinerja pompa,
dan keutuhan (keselamatan)
pompa dari perubahan kondisi yang
memengaruhinya. Instalasi tersebut
antara lain:
Alat ukur hidrolis (flow meter dan
manometer), alat ukur elektrik (volt
meter, ampere meter, cos meter,
kWh meter, dll).
• Sistem pengasutan ( direct on
line, star delta, soft starter, atau
variable speed drives).
• Sistem proteksi dari gejala water
hammer (check valve, hydrophore,
atau variable speed drives).
50 Air Minum Edisi 280 | Januari 2019
AKATIRTA
• Sistem peringatan dini ( over load
indicator, water level control,
alarm, dll).
• Sistem dudukan, clamp, atau
pondasi yang mampu menjaga
kestabilan posisi pompa dan
sistem perpipaannya sehingga
mengurangi getaran dan suara
yang ditimbulkan oleh pompa saat
bekerja.
• Katup operasi yang berfungsi
mengatur nilai bukaan lubang
aliran, yang diperlukan saat
starting atau perbaikan sistem
pompa.
Aspek Penting dalam Pemasangan
Pompa Benam
Aspek dalam pemasangan pompa
benam yang perlu diperhatikan,
antara lain:
• Pemilihan jenis pompa sesuai
dengan zat cair yang akan
dipompa.
• Pemilihan kapasitas maksimum
(debit dan head) dihitung sesuai
dengan kebutuhan yang disasar
(misal: Q= 10 lps dan H= 50
m), serta disesuaikan dengan
kemampuan pompa yang
diinformasikan pabrik, dengan
mengamati dan mempelajari
(brosur) karakteristik pompa.
• Peletakan pompa pada tinggi muka
air yang akan dipompa didasarkan
pada perhitungan NPSH available
(yang disediakan) harus lebih
besar dari NPSH requirement
(yang dibutuhkan). Nilai tersebut
tertera dalam brosur pabrik
pembuatnya.
• Hindari instalasi ( fitting dan
accessories) yang berpeluang
menimbulkan “headloss”
tinggi, terutama pada sistem
pencabangan ke header,
sambungan mekanik (mechanical
joint), sambungan peredam
(flexible joint), dan belokan (bend)
dengan sudut tajam.
• Pasang katup operasi ( gate
valve atau butterfly valve) dan
katup pembuang jebakan udara
(air valve) pada posisi yang
bersesuaian dengan fungsinya.
• Baca petunjuk pemasangan
yang tertera dalam brosur yang
menyertainya.
Rubrik AKATIRTA
Diasuh Oleh :
H. Awaluddin Setya Aji, S.T., M.Eng., I.P.M.
(Direktur AKATIRTA Magelang) dan Tim.
Rubrik AKATIRTA berisi tanya-jawab seputar
permasalahan teknis perairminuman. Konsultasi akan
diasuh oleh dosen dan para pakar dari AKATIRTA Magelang.
Kirimkan pertanyaan Anda seputar teknis dan
manajemen penyediaan air, termasuk persoalan NRW,
efisiensi energi dan lain-lain. Pertanyaan akan dijawab oleh Bapak Awaluddin
Setya Aji dan Tim.
Kirimkan pertanyaan Anda melalui komentar di fanpage Facebook
“Majalah Air Minum” atau via email: majalahairminum@yahoo.com,
atau via SMS di nomor 0821-1135-2004. Sertakan data diri Anda (nama
lengkap, asal PDAM, dan jabatan di PDAM).
optimal dalam waktu yang lebih lama
(long life). Cara tersebut antara lain:
• Ikuti petunjuk operasi dan
perawatan sesuai dengan brosur
yang tersedia.
• Ikuti pelatihan kompetensi sesuai
dengan bidangnya (SNI) .
• Lengkapi instalasi pengaman
pompa (water level control, water
hammer protector, overload
indicator, sistem pertanahan/
grounding, dll).
• Operasikan pompa sesuai dengan
kebutuhan, namun tidak melebihi
kemampuannya.
• Dalam hal terjadi perubahan
nilai pada catu daya penggerak
mula, operasikan pompa (atur
kinerjanya) sesuai dengan kondisi
saat itu.
• Segera matikan kerja pompa
apabila peralatan indikator
menginformasikan adanya
gangguan pada sistem.
• Yakinkan peralatan ukur,
indikator peringatan dini, dan alat
pengaman tersedia reliable dan
berfungsi (layak pakai).
• Lakukan pemeriksaan sistem
pompa secara berkala, benar, dan
prosedural.
Demikian jawaban kami. Salam,
Prijono.
Merawat Pompa Benam
Merawat pompa benam
adalah kegiatan yang bertujuan
mempertahankan agar pompa benam
dapat dioperasikan dengan fungsi
Air Minum 280 | Januari 2019
51
Dapenma pamsi
S/D Bulan Nopember 2018
DAPENMA PAMSI Membukukan
Laba Usaha Rp. 320,99 Milyar
Portofolio Investasi
Realisasi portofolio investasi
DAPENMA PAMSI berdasarkan nilai
perolehan yang berhasil dibukukan
per 30 Nopember 2018 Rp.
5.130.204.315.346,- melampaui
Rp. 84.297.327.669,- atau
1,67% dari target investasi Rp.
5.045.906.987.677,- dan bertambah
Rp. 596.299.233.378,- atau tumbuh
13,15% dari realisasi investasi
pada akhir tahun 2017 sebesar
Rp.4.533.905.081.968,-.
Hasil Investasi
Realisasi hasil investasi yang
berhasil dibukukan sampai dengan
bulan Nopember tahun 2018 sebesar
Rp. 350.655.676.664,- dapat
melampaui Rp. 11.452.365.670,-
atau 3,38% dari target hasil investasi
untuk periode yang sama sebesar Rp.
339.203.310.994,-.
Beban Investasi & Operasional
Realisasi beban investasi dan
operasional sampai dengan bulan
Nopember tahun 2018 sebesar Rp.
30.506.045.486,- realisasi tersebut
-Rp. 6.933.994.539,- atau -18,52%
dari pagu anggarannya sebesar Rp.
37.440.040.025,-.
Hasil Usaha
Hasil usaha sebelum Pajak
penghasilan yang dibukukan sampai
dengan bulan Nopember tahun 2018
sebesar Rp. 320.992.773.541,- dapat
melampui Rp. 18.661.501.783,- atau
6,17% dari target laba usaha untuk
periode yang sama sebesar Rp.
302.331.271.758,-.
Jenis Investasi
- Surat Berharga Negara 1.417.641.138.493 27,63%
- Deposito On Call - 0,00%
- Deposito Berjangka 606.965.000.000 11,83%
- Saham 489.838.612.642 9,55%
- Obligasi 2.561.266.000.000 49,93%
- Penyertaan Langsung 32.769.606.295 0,64%
- Tanah & Bangunan 21.723.957.916 0,42%
Total 5.130.204.315.346 100,00%
Tunggakan iuran tersebut
merupakan hutang PDAM kepada
direksi dan pegawainya dalam rangka
mendanai Program Pensiun.
Tunggakan tersebut melampaui
sebesar Rp. 14.115.093.018,- atau
113,10% dari targetnya sebesar Rp.
10.371.394.498,-
Salah satu upaya penyelesaian
tunggakan iuran, Pendiri telah
melakukan pengakhiran kepeser-taan
dari 13 Mitra.
Aset Neto
Aset Neto kelolaan DAPENMA
PAMSI per 30 Nopember 2018
sebesar Rp. 5.043.008.754.477,-
diatas Rp. 14.991.654.186,- atau
Realisasi Investasi
Per 30 Nopember 2018
0,30% dari target sebesar Rp.
5.028.017.100.291,-.
Aset Neto per 30 Nopember 2018
tersebut berhasil bertambah Rp.
535.740.146.698,- atau tumbuh
11,89% dibanding posisi akhir tahun
2017 Rp. 4.507.268.607.779.
Pembayaran Manfaat Pensiun
DAPENMA PAMSI telah membayarkan
manfaat pensiun sampai
dengan Nopember tahun 2018
sebesar Rp. 310.628.161.609,- yang
seluruh pendanaannya bersumber
dari hasil investasi atau belum
menggunakan iuran pensiun yang
dibayarkan oleh PDAM selaku Pendiri/
Mitra Pendiri.
4 INDIKATOR mengukur KINERJA s.d. Nopember TAHUN 2018
Tunggakan Iuran Pensiun
Kewajiban iuran pensiun jatuh
tempo sampai dengan bulan
Nopember tahun 2018 sebesar Rp.
564.164.714.080,- (tunggakan
iuran tahun lalu ditambah kewajiban
periode berjalan), sedangkan
penerimaan iuran pensiun sebesar
Rp. 539.678.226.564,- sehingga pada
akhir bulan Nopember tahun 2018
terdapat tunggakan iuran pensiun Rp.
24.486.487.516,-.
52 Air Minum Edisi 280 | Januari 2019
Dapenma pamsi
PERUBAHAN MITRA PENDIRI
Peraturan Dana Pensiun (PDP) Dari DAPENMA PAMSI
Nomor: 842.1/KEP.39-PDAM/2017 tanggal 29
Desember 2017 telah mendapat pengesahan dari
Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor: KEP-
1019/NB.11/2018 tanggal 12 Nopember 2018. Dalam PDP
tersebut terdapat perubahan jumlah anggota DAPENMA
PAMSI karena adanya pengakhiran kepesertaan bagi 13
Mitra Pendiri dan pendaftaran 5 PDAM sebagai Mitra Pendiri.
Pengakhiran 13 Mitra Pendiri
Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 11
Tahun 1992 Pasal 16 ayat (4) ”Dalam hal mitra pendiri
tidak mampu memenuhi kewajiban sebagai mana dimaksud
dalam ayat (1) dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan berturutturut
atau mitra pendiri bubar, pengurus wajib memberitahukan
hal tersebut kepada pendiri yang selanjutnya
akan melakukan perubahan terhadap peraturan Dana
Pensiun dengan menetapkan: a. penangguhan kepesertaan
karyawan dari mitra pendiri; atau b. mengakhiri
kepesertaan karyawan mitra pendiri setelah pemisahan
kekayaan Dana Pensiun antara peserta dari mitra
pendiri dengan peserta lainnya berdasarkan ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2)”. DAPENMA
PAMSI telah mengakhiri kepesertaan 13 Mitra Pendiri yaitu:
A. Tunggakan Iuran
Pelaksanaan sanksi dalam Undang-Undang Nomor
11 Tahun 1992 tersebut, sebelumnya telah didahului
dengan menangguhkan kepesertaan selama 1 tahun
(Januari s/d Desember 2017) bagi 11 PDAM karena
memiliki akumulasi tunggakan iuran jatuh tempo yang
besarnya setara dengan iuran 2 (dua) tahun atau lebih
dan/atau tidak membayar iuran jatuh tempo selama 1
(satu) tahun berturut-turut.
Tahapan yang telah dijalankan sebelum pengakhiran
kepesertaan; menyampaikan surat himbauan
untuk membayar iuran, pengenakan denda bunga
keterlambatan, pemberian surat peringatan, menangguhkan
kepesertaan selama 1 tahun.
Setelah tahapan tersebut dijalankan dan PDAM tidak
menyelesaikan tunggakan iuran-nya maka dilakukan
eksekusi sanksi terakhir yaitu pengakhiran kepesertaan
terhitung mulai tanggal 1 Januari 2018.
Tahapan-tahapan diatas juga merupakan bagiaan
sosialisasi kepada peserta melalui PDAM masingmasing
selaku pemberi kerja. Mitra Pendiri yang diakhiri
kepesertaanya adalah:
1. PDAM Kab. Bener Meriah
2. PDAM Tirta Indragiri Hilir
3. PDAM Kab. Ogan Komering Ilir
4. PDAM Kab. Lampung Barat
5. PDAM Kab. Bima
6. PDAM Kab. Minahasa
7. PDAM Kap. Kepulauan Talaud
8. PDAM Kab. Buol
9. PDAM Kab. Morowali
10. PDAM Kab. Konawe
11. PDAM Kab. Pinrang
B. Perubahan Status
Pengakhiran bagi 2 Mitra Pendiri karena badan
hukum pemberi kerjanya telah berubah dan tidak
sesuai dengan PDP adalah:
1. PDAM Kab. Musi Rawas
Berubah badan hukumnya menjadi Badan
Layanan Umum Sistem Penyediaan Air Minum
(BLU SPAM)
2. PDAM Kab. Mukomuko
Berubah badan hukumnya menjadi Unit
Pengelolaan dalam penyelenggaraan
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
(UPP SPAM)
Pengalihan Kekayaan
Dengan telah diakhiri kepesertaanya maka seluruh
kekayaan masing-masing Mitra Pendiri setelah
dikurangi biaya pengakhiran (biaya audit dan biaya
aktuaria) harus dialihkan ke DPLK dan/atau Asuransi
Jiwa dan/atau dibayarkan secara sekaligus kepada
pensiunan sesuai ketentuan yang berlaku.
1. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 76 Tahun
1992 Pasal 35 ayat (1) huruf b, pengalihan
kekayaan Mitra Pendiri untuk kelompok peserta
aktif dan pasif berdasarkan pilihan peserta kepada
DPLK atau DPPK lain dan ayat (2) pengalihan
untuk pensiunan, janda/duda atau anak yang telah
menerima pembayaran maanfaat pensiun harus
dengan membeli anuitas dari perusahaan Asuransi
Jiwa.
2. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor: 5/
POJK.05/2017 tanggal 1 Maret 2017 Pasal 18 ayat
(4), nilai sekarang dari hak atas pensiun ditunda
< Rp. 100.000.000,- dapat dibayarkan secara
sekaligus.
3. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor: 8/
POJK.05/2018 tanggal 30 Mei 2018 Pasal 49
ayat (6), dalam hal pengakhiran Mitra Pendiri,
pembayaran manfaat pensiun bagi pensiunan,
janda/duda atau anak dapat dibayarkan secara
sekaligus sepanjang tidak melebihi nilai yang telah
ditetapkan OJK melalui POJK mengenai Iuran,
Manfaat Pensiun, dan Manfaat Lain.
Pendaftaran 5 Mitra Pendiri
Dalam upaya untuk memelihara kesinambungan
penghasilan Pegawai setelah purna bhakti termasuk
Pihak Yang Berhak untuk meningkatkan motivasi dan
ketentraman bekerja bagi Pegawai, 5 PDAM telah
terdaftar sebagai Mitra Pendiri DAPENMA PAMSI yaitu:
1. PDAM Way Mbeliling, Manggarai Barat
2. PDAM Tirta Jeneberang, Kab. Gowa
3. PDAM Tirtanadi, Medan
4. PDAM Kabupaten Kuningan
5. PDAM Tirta Raya, Kab. Kubu Raya
#selamat bergabung
Sularno
Air Minum 280 | Januari 2019
53
Serba-serbi
foto-foto: dok. pdam surya sembada
Para peserta, panitia dan narasumber Seminar Nasional bertajuk “Penyusunan Peraturan Kepala Daerah tentang Pengadaan Barang dan
Jasa BUMD Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2017 Tentang BUMD” di PDAM Surya Sembada, 26-27 November 2018.
Pengadaan Barang dan Jasa di Lingkungan
Perusahaan Air Minum
Diperlukan Pedoman
yang Mudah dan Aman
PDAM Surya Sembada dan
Forum Komunikasi Pengadaan
Persatuan Perusahaan
Perusahaan Air Minum
Seluruh Indonesia (FKP Pamsi)
menggelar Seminar Nasional
Penyusunan Peraturan Kepala
Daerah tentang Pengadaan
Barang dan Jasa BUMD.
Kegiatan ini digelar di Kantor
PDAM Surya Sembada, 26-27
November 2018.
Seminar nasional bertajuk
“Penyusunan Peraturan
Kepala Daerah tentang
Pengadaan Barang dan Jasa
BUMD Berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 54 Tahun
2017 Tentang BUMD” diikuti
sekitar 80 peserta yang sebagian
besar adalah perwakilan dari
berbagai PDAM Tanah Air. Adapun
narasumber dalam kegiatan
yang dibuka Sekretaris Umum
PERPAMSI Mujiaman, yakni dari
Kementerian Dalam Negeri, Dinas
Ketenagaakerjaan Provinsi Jatim,
Lembaga Kebijakan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) dan
dari Universitas Airlangga.
Menurut Ketua LKP Pamsi Anita
Sari, seminar ditujukan untuk
menyatukan pandangan terkait
prosedur pengadaan barang/jasa
yang mudah dan aman berdasarkan
PP Nomor 54 Tahun 2017 tentang
Ketua FKP Pamsi Anita Sari (kanan)
memoderatori salah satu sesi diskusi.
BUMD dan penyusunan Raperda
tentang pengadaan barang/jasa bagi
PDAM yang berdasarkan PP 54.
Dikatakan, pelaksanaan
kegiatan pengadaan barang/jasa
merupakan suatu proses yang
sangat penting dalam operasional
sebuah perusahaan. Untuk itu
diperlukan prosedur yang membantu
perusahaan untuk bisa melakukan
proses pengadaan dengan mudah
dan aman tanpa menyimpang dari
prinsip dan aturan perundangundangan
yang berlaku.
Pengadaan barang/jasa yang
dibiayai menggunakan anggaran
pemerintah harus tunduk pada
Peraturan Presiden (Perpres)
54 Air Minum Edisi 280 | Januari 2019
Serba-serbi
tentang Pengadaan Barang
dan Jasa Pemerintah. Dengan
ditetapkannya Perpres Nomor 16
Tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah dalam
ketentuan umumnya dijelaskan
bahwa PDAM sebagai BUMD bukan
merupakan subyek yang harus
tunduk dalam Perpres tersebut
karena BUMD bukan merupakan
kementerian, lembaga atau
perangkat daerah.
“BUMD dalam hal ini PDAM
diperbolehkan untuk mengatur
prosedur pengadaan barang/
jasa sendiri yang mengatur
tentang proses pengadaan
barang/jasa yang bisa
menunjang kemajuan
perusahaan. Karenanya, perlu
segera disusun pedoman
pengadaan barang dan jasa
yang paling mudah dan
aman bagi PDAM yang bisa
mendukung operasional
Para peserta antusias mengikuti
jalannya seminar.
perusahaan untuk
mewujudkan PDAM yang
lebih baik,” jelasnya.
Sebagaimana
diketahui, selama ini
pedoman pengadaan
barang/jasa PDAM
bisa dituangkan dalam
bentuk peraturan
internal perusahaan.
Akan tetapi, dengan
ditetapkannya PP
54 Tahun 2017
tentang BUMD pada
Direktur Eksekutif PERPAMSI Ashari Mardiono
(tengah) bersama panitia dan para peserta.
27 Desember 2017, salah satu
pasalnya, yakni Pasal 93 ayat (2)
mengamanatkan bahwa pedoman
pengadaan barang/jasa BUMD
ditetapkan dengan Peraturan Kepala
Daerah. Red
Pemda Perlu Dukung Sistem Penyediaan Air
Limbah Domestik Terpusat
Menurut data Forum Komunikasi
Pengelolaan Air Limbah
Permukiman (Forkalim), dari 514
kabupaten dan kota seluruh Indonesia
(untuk skala perkotaan), saat ini baru
tiga persen atau 13 kabupaten/kota
yang memiliki Sistem Pengelolaan Air
Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T)
atau melalui sistem perpipaan
(offsite).
Dari jumlah tersebut, baru sekitar
49 persen atau 253 kabupaten kota
yang memiliki Sistem Pengelolaan
Air Limbah Domestik Setempat
(SPALD-S) atau disebut onsite
system.
Sebagian besar kota/kabupaten
yang memiliki SPALD-S belum
memiliki Instalasi Pengolahan Lumpur
Tinja (IPLT). Hal lainnya, banyak
IPLT yang tidak dikelola dengan baik
sehingga rusak, padahal investasinya
sangat besar.
Subekti
Ketua Forkalim
Mengingat sanitasi/air limbah
menjadi bagian dari target universal
access pemerintah pusat, pemerintah
daerah juga memiliki kewajiban
untuk aktif mencapai target
istimewa
tersebut. “Memang, permasalahan
pengelolaan air limbah ini tidak
feasible jika dilihat secara keuangan.
Namun, sanitasi menjadi hak dasar
warganya. Untuk ini, pemerintah
dituntut dapat memberikan
pelayanan sanitasi yang baik bagi
warganya,” ujar Subekti, Ketua
Forkalim.
Dikatakan, pendanaan dalam
pelayanan air limbah sangat besar.
Bahkan, antara pemasukan dan
pengeluaran (terutama biaya
operasional dan pemeliharaan IPAL/
IPLT) tidak sebanding. Malah bisa
dibilang rugi besar. Daerah tidak
bisa khusus hanya memprioritaskan
APBD-nya untuk air limbah. Artinya,
diperlukan skema pendanaan lain,
yaitu dengan “Penugasan Pemerintah
Kepada Operator”, misalnya kepada
PD PAL Jaya di Provinsi DKI Jakarta.
Red
Air Minum 280 | Januari 2019
55
SELURUH INDONESIA
Informasi lebih lanjut:
Pengumuman
Pemberlakuan Langganan Prabayar
dan Penyesuaian Harga Majalah
Dalam rangka peningkatan mutu informasi,
menjamin keberlangsungan operasional
dan pengembangan Majalah Air Minum, Redaksi
mengambil langkah untuk memberlakukan sistem
langganan prabayar untuk semua pelanggan,
dan menyesuaikan harga jual Majalah Air Minum.
Pemberlakuan langganan prabayar dan penyesuaian
harga akan berlaku mulai edisi Januari 2019. Namun,
tidak berlaku untuk masa berlangganan yang masih
berjalan (dalam hal ini, akan berlaku untuk masa
berlangganan berikutnya).
Harga jual majalah yang sekarang Rp20.000 per
eksemplar akan menjadi Rp35.000, termasuk ongkos
kirim. Dengan adanya kenaikan biaya cetak dan
pengiriman, harga jual majalah yang sekarang sudah
tidak full cost recovery, sehingga harga majalah perlu
disesuaikan.
Demikian agar
pelanggan/pembaca
Majalah Air Minum
menjadi maklum.
RAPAT KERJA
NASIONAL
PERPAMSI
PERSATUAN PERUSAHAAN AIR MINUM
Persatuan Perusahaan Air Minum
Seluruh Indonesia
(PERPAMSI)
Kamis-Jumat, 6-7 Desember 2018
Hotel Santika Slipi Jakarta
Jl. Aipda Ks. Tubun Slipi, Jakarta Pusat
Sekretariat PERP A MSI
Telp. 021-80881893
Berikut adalah tabel tarif baru lang gan an
Majalah Air Minum untuk 1 tahun (12 edisi).
Edisi 278 | November 2018
Serba-serbi
Ditjen Cipta Karya Siapkan
Rancangan Peraturan Air Minum
Direktorat Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum
(PSPAM), Ditjen Cipta Karya,
Kementerian PUPR, menggelar
Konsultasi Publik Materi Teknis
Rancangan Peraturan Bidang Air
Minum, Jumat, 14 Desember
2018. Kegiatan ini dibuka oleh
Direktur PSPAM Agus Ahyar. Hadir
para pemangku kepentingan air
minum, baik di tingkat pusat
maupun daerah, termasuk para
penyelenggara SPAM.
Sebagaimana diketahui,
Mahkamah Konstitusi mencabut
UU Nomor 7 Tahun 2004 tentang
Sumber Daya Air pada Februari
2015. Dengan demikian,
diberlakukanlah UU Nomor 11
Tahun 1974 tentang Pengairan
untuk mengisi kekosongan
hukum. Meski pemerintah sudah
mengeluarkan PP Nomor 121 dan
PP Nomor 122 Tahun 2015, regulasi
itu belum menjawab berbagai
persoalan air minum.
“Regulasi tersebut belum
sepenuhnya mengantisipasi
persoalan-persoalan air minum
yang sedemikian sulit dan banyak
konflik, terutama masalah
ketersediaan air. Meski RUU SDA
saat ini masih digodok DPR RI,
kami sudah siapkan materi PP
maupun Permen atas dasar isu-isu
strategis dan berkembang,” beber
Agus Ahyar.
Dalam konsultasi publik
tersebut, pihak panitia sudah
menyiapkan 11 isu strategis
RPP SPAM yang mengemuka.
Isu-isu tersebut sebelumnya
sudah beberapa kali dibahas
dalam rapat teknis. Adapun isuisunya
ialah terkait kelembagaan
pengelola SPAM, kerja sama,
Agus Ahyar, Direktur PSPAM
penyelenggaraan SPAM oleh BUMD,
AMDK, SPAM kawasan industri, air baku
dan Rispam, inovasi teknologi, SPAM
berbasis masyarakat, penyelenggaraan
SPAM untuk memenuhi kebutuhan
sendiri dan badan usaha, Kebijakan dan
Strategi Nasional Pengembangan SPAM,
serta prinsip tarif full cost recovery
(FCR). AZ
istimewa
56 Air Minum Edisi 280 | Januari 2019
Untuk pengisian formulir,
halaman ini sebaiknya
difotokopi
FORMULIR BERLANGGANAN MAJALAH AIR MINUM
Tipe pelanggan Perusahaan Perorangan
Nama Perusahaan/Pelanggan
Contact person (untuk pelanggan perusahaan)
Nomor Telepon/HP/WA
Alamat pengiriman majalah
Kota/Kabupaten
Kode Pos
Pilihan berlangganan 1 TAHUN/12 EDISI* (beri tanda 4):
Perorangan 1 eksemplar Rp 400.000,-
Perusahaan 3 eksemplar Rp 1.200.000,-
Perusahaan 5 eksemplar Rp 1.980.000,-
Perusahaan 10 eksemplar Rp 3.960.000,-
Perusahaan >10 eksemplar (........ x Rp 30.000 x 12) Rp ................
*Termasuk ongkos kirim (seluruh wilayah Indonesia)
Mulai berlangganan: Bulan ____________________ Tahun ___________
PEMBAYARAN DI MUKA
Ditransfer ke rekening Bank BNI Cabang
Senayan Jakarta atas nama PERPAMSI
Nomor rekening 0004462019
Tulis berita:
(Nama perusahaan/pelanggan)
Didaftarkan oleh (nama)
Tanda tangan
Tanggal
Serba-serbi
Masalah kinerja karyawan
adalah hal yang pasti dihadapi
oleh perusahaan mana pun.
Tidak sedikit karyawan yang ternyata
tidak mampu memenuhi ekspektasi
perusahaan yang dibebankan di
pundaknya. Perusahaan lantas
dihadapkan pada dua pilihan yang
sama-sama tak mengenakkan;
memberhentikan karyawan
bersangkutan atau memberi dia
pelatihan. Itu artinya perusahaan
harus membuat pengeluaran
lagi karena pelatihan karyawan
membutuhkan dana yang tidak kecil.
Akan tetapi, banyak perusahaan
justru mengambil kebijakan lain,
yakni berhentikan karyawan yang
tak qualified, lalu menerapkan sistem
rangkap pekerjaan pada karyawan
lain. Artinya, perusahaan menuntut
karyawan yang ada untuk melakukan
multitasking. Langkah ini biasanya
diambil karena alasan efisiensi dan
efektivitas.
Namun, dalam kondisi normal pun,
sejatinya banyak perusahaan yang
menerapkan dan bahkan mendorong
karyawannya untuk bisa menangani
sejumlah tugas sekaligus. Karena itu,
ruang kantor pun didesain sedemikian
rupa menjadi tanpa sekat. Hal ini
memungkinkan dialog antarkaryawan
bisa terjadi kapan saja dengan topik
pembicaraan beragam. Sementara,
pekerjaan mewajibkan karyawan
menangani tugas berbeda pada waktu
yang sama.
Di lain sisi, hari-hari karyawan
juga sudah dipenuhi dengan
gangguan yang terus-menerus
datang. Surel, Whatsapp, SMS, rapat,
kolega yang membutuhkan bantuan,
atau hal lainnya nyaris selalu dihadapi
setiap hari. Seolah-olah, itu sudah
Rangkap Pekerjaan
Efektifkah?
Karena sejumlah alasan,
terutama alasan efisiensi,
banyak perusahaan
menerapkan rangkap
pekerjaan kepada
karyawannya. Seberapa
efektifkah langkah ini
bagi perusahaan dan
karyawan?
istimewa
58 Air Minum Edisi 280 | Januari 2019
Serba-serbi
menjadi hal yang lumrah bahwa
manusia modern dituntut untuk
mampu menjalankan banyak aktivitas
dalam satu waktu.
Jebakan Mitos
Jamak diketahui, karyawan pun
tidak menolak permintaan perusahaan
untuk melakukan rangkap jabatan.
Selain karena si karyawan tidak punya
bargaining position untuk menolak,
umumnya mereka juga tergiur dengan
iming-iming bayaran tambahan yang
ditawarkan jika mau melakukan
“pekerjaan ekstra”.
Artinya, rangkap pekerjaan
yang dilakukan seorang karyawan
sebenarnya bisa bermula faktor
psikologis karyawan itu sendiri.
Seperti dikutip dari bbc.com, Direktur
Eksekutif Greater Good Science
Center di University of California,
Berkeley Dr. Christine Carter,
mengatakan bahwa masalah rangkap
pekerjaan sebenarnya ada pada diri
kita sendiri. Banyak orang terjebak
pada pemaknaan sempit akan istilah
“karyawan yang baik adalah karyawan
yang sibuk”.
Menurut Carter, saat kita
melakukan sesuatu bersamaan,
seperti membalas email sambil
menulis laporan atau menelepon
sambil berada di pertemuan, kita
merasa sibuk dan produktif. “Sibuk
adalah tanda orang penting, dan
ini keyakinan lama. Ada juga mitos
bahwa semakin lama Anda berada
di kantor, maka Anda adalah pekerja
yang baik,” ujar Carter.
Sikap seperti itu, menurut Carter,
merupakan sisa-sisa masa kejayaan
industrialisasi, ketika kita mengecek
presensi masuk dan pulang di pabrik
dan kantor-kantor. Dulu, mitos itu
dapat diterima karena biasanya orang
meninggalkan pekerjaan di kantor
ketika sudah selesai dan baru pulang
pada malam harinya.
Risiko
Seperti halnya kecanduankecanduan
lain, kita tahu interupsi itu
buruk bagi kita tetapi kita kesulitan
untuk melepaskannya. Hal ini dialami
Carter sendiri. Ia sampai harus
menjalani perawatan di rumah sakit
karena kelebihan beban kerja. Karena
itu, ia memutuskan untuk berhenti
melakukan multitasking.
Sejumlah penelitian memastikan,
multitasking bukanlah langkah
efektif yang bisa diambil, baik
oleh perusahaan maupun individu
karyawan. Banyak peneliti
mengatakan, mengerjakan banyak
tugas secara bersamaan membuat
seseorang lebih tidak produktif.
Sebaliknya, hanya mengerjakan
satu tugas saja dalam satu waktu
justru akan semakin memungkinkan
seseorang menyelesaikan banyak
pekerjaan.
Penulis buku Singletasking Devora
Zack bahkan berani memastikan,
yang dilakukan seorang multitasking
itu bukan mengerjakan tugas
sekaligus, dan itu memakan banyak
korban.
Karena otak
tak dirancang
untuk melakukan
multitasking, maka
semakin lama otak
akan mengalami
tingkat stres dan
depresi.
Masih dikutip dari laman
yang sama, Dr. Sandra Bond
Chapman, Direktur Utama Center
for BrainHealth, The University of
Texas, Dallas, Amerika Serikat,
mengingatkan risiko yang mungkin
ditimbulkan dari kondisi multitasking.
Menurutnya, multitasking akan
menghasilkan pemikiran dangkal,
mengurangi kreativitas, meningkatkan
kesalahan, dan menurunkan
kemampuan untuk memblok informasi
yang tidak relevan.
Karena otak tak dirancang
untuk melakukan multitasking,
maka semakin lama otak akan
mengalami tingkat stres dan depresi
yang meningkat dan menurunkan
kemampuan intelektual secara umum.
Sialnya, kondisi inilah yang kini justru
tengah menghinggapi umumnya
masyarakat kita. Begitu parahnya
sampai-sampai Zack mengatakan
bahwa kondisi ini merupakan sebuah
sindrom.
Bagaimana Seharusnya?
Judi Wineland, seorang
pengusaha asal Amerika Serikat,
pada awalnya merasa terasing dan
sempat menyalahkan diri sendiri
ketika ia merasa tidak mampu
mengimbangi anak-anak muda yang
begitu “trengginas” mengerjakan
banyak hal dalam waktu bersamaan.
Mereka, anak-anak muda itu, begitu
piawai mengerjakan tugas sekaligus,
membalas chat atau email-email yang
masuk tanpa sedikit pun merasakan
gangguan. Hal itu terjadi di awal
1990-an, ketika pertama kali instant
messenger atau chat mulai populer.
Menyadari dirinya merasa tidak
mampu melakukan multitasking,
Wineland pada akhirnya mengambil
sikap untuk fokus pada tugas yang
dihadapinya satu demi satu. Intinya,
ia mengabaikan gangguan yang
datang secara reguler. Ternyata, itu
punya keuntungan; ia jadi lebih baik
dalam mengelola perusahaan.
Ilustrasi yang ditunjukkan
Wineland menunjukkan, tidak
ada kerugian yang buruk ketika
seseorang--baik pengusaha sendiri
maupun karyawan--memilih untuk
melakukan singletasking. Bahkan bagi
karyawan, fokus terhadap satu bidang
pekerjaan dapat mendorongnya
menjadi seorang spesialis atau orang
yang menguasai satu skill dengan
lebih mendalam. Hal tersebut pada
gilirannya akan memberi ruang bagi
karyawan tersebut untuk lebih kreatif,
inovatif, dan berimprovisasi pada
tugas-tugas yang dihadapinya.
Di samping itu, mental karyawan
pun dengan sendirinya akan lebih
sehat dan produktif. Bukankah pada
akhirnya perusahaan sendiri yang
akan memetik keuntungannya?
Rois Said
Berbagai sumber
Air Minum 280 | Januari 2019
59
orum Pembaca
Di setiap edisi, Redaksi mengangkat sebuah topik atau pertanyaan menggelitik terkait isu-isu perairminuman.
Pertanyaan diajukan melalui fanfage Facebook "Majalah Air Minum". Komentar disarankan tidak lebih dari 20 kata.
Hanya jawaban terpilih yang akan ditampilkan.
Non-Revenue Water (NRW) adalah masalah krusial yang dihadapi sebagian besar
perusahaan air minum perpipaan. Menurut Anda, apa langkah awal paling mudah
yang bisa dilakukan perusahaan air minum untuk memulai upaya penurunan NRW?
Imran Sulnas:
Berantas sambungan liar, meter air
yang berumur diganti, dan kebocoran
fisik cepat ditangani
Yuni Astiany:
Galang komitmen bersama karena
menurunkan NRW tidak hanya tugas
bagian Transmisi dan Distribusi saja,
melainkan tanggung jawab bersama.
Andri Satria:
Commercial losses adalah hal yang
paling cepat dan memungkinkan
untuk memulai penurunan NRW.
Khusnul Kesatriya:
Dievaluasi dulu, Bos..
Ram Dani:
Pemb. distrik meter, pemasangan
boundary valve. Buat satu input aliran
air dari pipa TM ke pipa skunder untuk
tahu water in system. Akan ketemu
NRW-nya.
Mohd AL Zaini:
Ganti pipa baru.
Gus Rama:
Komitmen bersama. Lalu,
pelaksanaan nonteknis seperti
penertiban sambungan liar,
pembacaan wm yang tepat waktu
dan benar, serta penanganan bocor
fisik yang cepat.
Tubagus Arifin:
Buat komitmen dan inventarisasi data
teknis dan nonteknis yang terkait.
Jepret!
Selalu ada topik menarik pada Majalah Air Minum, khususnya
edisi 275/Agustus 2018 hal. 47: “Mengelola Gaji Agar Tak
Habis Percuma”. Hmm... bahasan yang asik, bukan?
Pengirim: Indira Putri Gumilang
Staf Bagian Pengadaan PDAM Tirta Musi Palembang
Anda memiliki foto unik terkait majalah kesayangan kita, Majalah Air Minum,
baik foto sendiri maupun foto grup dengan rekan-rekan kerja di kantor atau di
luar kantor? Kirimkan karya anda dalam format *jpg. disertai keterangan foto:
apa, siapa, di mana, dan kapan, ke redaksi melalui email:
majalahairminum@yahoo.com. Jangan lupa cantumkan nama lengkap
pengirim foto, asal perusahaan air minum, bidang kerja, nomor rekening bank
dan nomor HP. Tersedia honorarium untuk foto yang diterbitkan.
60 Air Minum Edisi 280 | Januari 2019
ROMANTIKA
TUKANG LEDENG
ilustrasi: Ahmad Zazili
Pengalaman Bekerja
di Tiga PDAM
Mengikuti suami yang berpindah-pindah
tugas mengharuskan saya berpindahpindah
tempat kerja. Beruntung, saya
bisa diterima dan sudah merasakan
bekerja di tiga PDAM berbeda.
Saya mungkin termasuk orang yang beruntung
bisa merasakan bekerja sebagai staf di tiga PDAM
berbeda di wilayah Provinsi Jambi. Yakni, di
PDAM Kabupaten Tebo tahun 2006 hingga 2014, PDAM
Kabupaten Bungo dari 2014 hingga 2017, dan di PDAM
Kabupaten Muaro Jambi dari tahun 2018 hingga saat
ini.
Mungkin banyak yang bertanya dan penasaran,
kok, saya bisa mulus-mulus saja “loncat” dari satu
PDAM ke PDAM lainnya? Caranya, saya mengajukan
permohonan pindah ke pemilik PDAM yang saya tuju,
yakni pemerintah daerah setempat (bupati) dengan
alasan mengikuti suami bertugas.
Tetapi, sebelum mengajukan permohonan pindah,
saya pelajari dulu aturan-aturan yang ada di PDAM yang
saya tuju. Alhamdulillah, tak ada satu pun hak-hak saya
yang dirugikan. Jadi, intinya sederhana saja, mengikuti
aturan yang berlaku.
Saya sangat bersyukur selalu diberi kemudahan
dalam proses perjalanan kerja dan karier saya di PDAM.
Menyenangkan sekali bisa mendampingi suami di mana
ia bertugas dan saya tetap bisa melanjutkan karier di
PDAM.
Di samping itu, pengalaman bekerja di banyak PDAM
tentu menambah teman, menambah pengalaman, dan
banyak segi positif untuk saya. Hanya butuh waktu
sedikit untuk berdaptasi dengan teman kerja maupun
dengan pelanggan.
Seperti diceritakan Nazariah, S.Pdi.,
Staf Hublang PDAM Tirta Muaro
Jambi Kabupaten Muaro Jambi
kepada Ahmad Zazili
Air Minum 280 | Januari 2019
61
kata KITa
Bagi lulusan Universitas Politeknik Negeri
Palembang tahun 2002 tersebut, bekerja di
PDAM memiliki tanggung jawab besar karena
menyangkut kepentingan masyarakat banyak.
Tak heran bila perempuan yang didaulat sebagai
Pelaksana Seksi Pengadaan Barang Jasa sejak
Februari 2018 itu selalu menjalaninya dengan penuh
tanggung jawab.
“Kita mulai dari diri sendiri untuk disiplin. Dengan
demikian, kita bisa bekerja optimal dan berkah
serta berpengaruh ke PDAM. Prinsipnya, apa yang
menjadi tugas, kita kerjakan dengan baik. Sesuai
aturan, percepatan, mengikuti RBAP (rencana biaya
anggaran perusahaan), dan serapannya maksimal,”
kata Sukma saat ditemui Majalah Air Minum, belum
lama ini.
Bergabung di Bagian Pengadaan, menurutnya,
adalah hal baru dengan tantangan baru. Sebelum ini,
perempuan 37 tahun ini banyak bersentuhan dengan
konsumen secara langsung. Pertama bergabung di
bagian distribusi, ia kemudian bertugas di pengendalian
kehilangan air, sampai bagian pemutusan pelanggan.
Semua tugas tersebut masing-masing memiliki dinamika
yang berbeda dengan posisinya sekarang.
“Dulu, waktu di bagian distribusi, saya sering
menghadapi komplain pelanggan. Cuma, kalau berhasil
mengatasi komplain, itu rasa senangnya luar biasa. Kalau
sekarang, itu bagaimana kita memenuhi aturan secara
baik, benar, transparan, dan akuntabel,” kata sosok yang
pernah mengikuti pelatihan School of Life: The Power of
Change, Sertifikasi Kompetesi Ahli Manajemen Air Minum
Tingkat Muda, dan pelatihan di bidang pengadaan barang
dan jasa ini.
Bekerja di salah satu PDAM besar di Indonesia, diakui
Sukma, merupakan sebuah kebanggaan tersendiri. Ia pun
ikut mengalami dan menjadi bagian dalam proses pasang
surut perkembangan PDAM Tirta Musi. “Saya berharap,
PDAM Tirta Musi menjadi nomor satu dan tetap menjadi
nomor satu karena pernah menjadi nomor satu,” pungkas
ibu satu puteri ini. Deni Arisandy
Sukma Sari Hilaliyah
Disiplin, Transparan,
dan Akuntabel
Bekerja sesuai aturan alias disiplin, transparan,
dan akuntabel adalah prinsip yang dijalankan
Sukma Sari Hilaliyah, Pelaksana Seksi
Pengadaan Barang Jasa PDAM Tirta Musi
Kota Palembang. Dengan prinsip tersebut,
tanggung jawab yang ia emban bisa
dijalankan secara optimal.
Majalah air minum