14.10.2020 Views

MAM 280 Januari

Majalah Air Minum Perpamsi

Majalah Air Minum Perpamsi

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.


KILAS BALIK

Bagaimana PDAM mulai

mengenal komputer pada

awal 1990-an? Apa yang tetap

relevan sampai kini?

Foto: Microsoft Corporation

Artikel menarik tentang teknologi

informasi dan komputerisasi di

lingkungan PDAM muncul di Majalah

Air Minum Edisi No. 48 dan 50 yang

terbit bulan Mei dan Oktober 1990,

serta No. 51 yang terbit Januari

1991. Dari artikel-artikel tersebut

(yang bentuknya sebetulnya lebih

tepat disebut makalah), dapat

diperoleh gambaran bagaimana awal

era teknologi informasi pada masa

itu berimbas pada perusahaanperusahaan

air minum di Indonesia.

Pada akhir 1980-an dan awal

1990-an, perangkat komputer relatif

masih baru digunakan di perusahaanperusahaan.

Dari kacamata sekarang,

tentu saja teknologi yang ada pada

masa itu terkesan sangat "primitif".

Namun, beberapa prinsip, konsep

manajemen dan masalah yang dihadapi

masih relevan dan tetap eksis

sampai sekarang.

Merangkum beberapa tulisan yang

dibuat oleh Dr. Ing. Ir. Benhard Sitohang,

staf Jurusan Informatika ITB,

Ir. H. Heri Prasodjo, mantan Ketua

Umum PERPAMSI/Dirut PAM Jaya,

dan PDAM Surakarta (tanpa nama

penulis), tergambar bagaimana PDAM

diperkenalkan, diberikan pemahaman

dan didorong untuk menerapkan

teknologi komputer di dalam proses

bisnisnya.

Benhard Sitohang misalnya, menekankan

prinsip analisis kebutuhan,

kemampuan adaptasi, dan integrasi

teknologi ke dalam sistem yang sudah

ada. Prinsip ini berlaku dan tetap

relevan sampai sekarang. Di sadari

bahwa aplikasi komputer relatif tidak

terbatas. Khusus untuk perusahaan

air minum, tulis Benhard, aplikasinya

mulai dari pekerjaan administrasi,

teknik dan engineering, sampai pe-

Redaksi menyimpan koleksi Majalah Air Minum sejak majalah ini terbit tahun 1975. Dari

koleksi tersebut, cukup banyak catatan sejarah yang dapat digali mengenai kiprah PERPAMSI

dan para anggota, maupun peristiwa-peristiwa perairminuman. Rubrik Kilas Balik ini

menampilkan hal-hal menarik yang pernah dimuat di Majalah Air Minum edisi lawas.

Masa Awal PDAM

Memulai Komputerisasi

Majalah Air Minum No. 48 dan 50 Tahun 1990 dan No. 51 Tahun 1991

ngendalian otomatis. Di

masa sekarang, pengendalian

otomatis tersebut

kita kenal sebagai SCADA

(Supervisory Control And

Data Acquisition).

Heri Prasodjo dalam

artikelnya mengatakan,

rata-rata awal penggunaan

komputer di PDAM

difokuskan untuk billing

process, karena dibutuhkan

kecepatan sebagai

lanjutan pencatatan oleh

pembaca meter di masing-masing

rumah pelanggan.

Diungkap Heri,

billing process PAM Jaya

dilakukan sejak 1975 di Badan Pusat

Pengolah Data Elektronik (BPPDE) milik

Pemprov DKI, atas petunjuk Gubernur

untuk mendayagunakan mainframe

komputer IBM yang dimiliki saat itu dan

dianggap sangat besar kemampuannya,

yang digunakan untuk administrasi

penggajian karya wan pemprov DKI.

Di PAM Jaya, komputer mulai digunakan

pada tahun 1979 untuk pengolahan

data. Komputer yang digunakan

merk Wang MVP 2200 berkapasitas 128

KB, disk storage 30 dan 90 MB, sistem

operasi Wang Rel. 2.5. Wang adalah

kompetitor IBM paling tangguh kala itu.

Heri memaparkan berbagai program

yang dapat diaplikasikan di PDAM, mulai

dari personalia, keuangan, administrasi,

logistik, hingga inventori dan lelang.

Operator data entry di PAM Jaya (Foto: Dok. PAM Jaya)

PDAM Surakarta berbagi pengalaman

menggunakan komputer di

bidang administrasi langganan. April

1983, PDAM ini mulai memakai komputer

untuk administrasi data langganan,

pembuatan rekening, dan

laporan penagihan. Dalam perkembangannya

tahun 1987 - 1990,

operasi komputer sudah ditangani

seorang kepala unit dengan 5 staf.

Program yang dipakai berbahasa

Turbo Pascal 5.5, bekerja pada 9

unit PC IBM AT dan XT di Local Area

Network (LAN).

Dilaporkan bahwa penggunaan

komputer di PDAM Surakarta sudah

mencakup pula bidang akuntansi,

inventory dan personalia.

Dwike Riantara

Heri Prasodjo (penulis artikel) mengunjungi PDAM Kodya Bandung (kiri), dan

instalasi pengolahan air Karang Pilang PDAM Kodya Surabaya (kanan) dalam

rangka liputan tentang penerapan komputerisasi di PDAM.

Air Minum Edisi 280 | Januari 2019



daftar isi

MAJALAH AIR MINUM EDISI 280 | Januari 2019

DARI REDAKSI | 2

SERAMBI

24 PORDA Kalsel, PDAM Bandarmasih Raih Juara Umum

25 Diklat Pengolahan Air Berbasis Kompetensi di Samarinda

KEMITRAAN SOLIDARITAS

26 Menatap Masa Depan Cerah

PROFIL PDAM

28 PDAM Tirta Arut

Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah

Terobosan Pelayanan Menuju Sehat

PERSONA

32 Ir. Popy Indrawati Janto, M.Sc.,

Anggota BPPSPAM Unsur Masyarakat Profesi

Berbagi Inovasi demi Masa Depan Air

opini

35 Tahun Terakhir Pencapaian Target 100 Persen Akses

Air Minum Aman

Sampul muka:

4 ENGLISH SUMMARY

OF SELECTED ARTICLES

LAPORAN UTAMA

Songsong 2019,

PERPAMSI Gelar Rakernas

Semangat

Bermitra untuk

Penyehatan PDAM

Tim teknik PDAM Kabupaten Purbalingga menemukan sumbatan

pada pipa jalur distribusi utama di pusat kota. Pelebaran jalan di

sepanjang hulu mata air yang menggunakan alat berat berimbas

pada pipa PDAM.

Foto: Bayu Anggara (PDAM Kabupaten Purbalingga)

8

GEMA PDAM

36 PDAM Samarinda Peringati Hari Ibu Ke-90

Anugerah Media dan Mitra Kerja Sama LIPI Terbaik 2018

37 Kejar Target Cakupan Pelayanan di 2022

PAM Jaya Ajak Warga Jakarta Hemat Air

38 Raih Penghargaan TOP IT 2018

Diklat dan Outbound Karyawan PDAM Cilegon Mandiri

39 Digital Transformation Summit (DTS) 2018

40 Identifikasi Jaringan Air Minum yang Rusak Akibat Tsunami

SAINSTEK

42 Memisahkan Air Asin dengan Air Bubble Screen

MANAJEMEN

44 Pengelolaan Strategis Perusahaan Air Minum

Internasional

46 Akses Air Minum di Brunei Sudah 100 Persen

Akatirta

48 Penjelasan Tentang Pompa Benam

DAPENMA PAMSI

50 S/D Bulan Nopember 2018 DAPENMA PAMSI Membukukan

Laba Usaha Rp. 320,99 Milyar

51 Perubahan Mitra Pendiri

Serba-serbi

52 Pengadaan Barang dan Jasa di Lingkungan Perusahaan Air Minum

53 Pemda Perlu Dukung Sistem Penyediaan Air Limbah

Domestik Terpusat

54 Ditjen Cipta Karya Siapkan Rancangan Peraturan Air Minum

56 Rangkap Pekerjaan, Efektifkah?

14 Berkolaborasi Menguatkan BUMD Air Minum

18 PERPAMSI Harus Lebih Berperan Menjembatani

Kepentingan Anggota

22 Apresiasi untuk Donatur dan Relawan Bencana

58 RAGAM

Romantika tukang ledeng

59 Pengalaman Bekerja di Tiga PDAM

Celoteh Mang Tirta...!

60

KATA KITA

Sukma Sari Hilaliyah

Disiplin, Transparan,

dan Akuntabel

kunjungi situs www.perpamsi.or.id

REDAKSI menerima kontribusi bahan tulisan asli yang aktual dan sesuai untuk majalah ini

(bukan saduran dari buku atau publikasi lain). Tulisan diketik komputer, maksimum empat

halaman atau kurang lebih 1.000 kata, meng gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Kirimkan melalui e-mail ke majalahairminum@yahoo.com. Tulisan sebaiknya disertai foto

ilustrasi dan diberi keterangan. Foto berupa hasil scan atau foto digital harus terpisah dari

file tulisan (tidak di-insert ke file naskah), resolusi terbaik dalam format .jpg. Redaksi berhak

menyunting naskah yang akan dimuat tanpa mengubah maksud penulisnya. Tulisan yang

dimuat mendapat honorarium. Cantumkan biodata penulis di akhir tulisan berikut nomor

telepon seluler (HP) dan nomor rekening bank untuk transfer honor jika tulisan dimuat.

Tulisan yang tidak dimuat tidak dikembalikan.

59

4 Air Minum Edisi 280 | Januari 2019


DARI REDAKSI

44

tahun

majalah

air minum

1975 - 2018

Sekali mengalir, terus mengalir

Penasihat/Penanggung Jawab

Ketua Umum PERPAMSI

Ir. H. Haris Yasin Limpo

Sekretaris Umum PERPAMSI

Ir. Mujiaman

Penasihat Ahli

Ir. H. Agus Sunara

Pemimpin Umum

Drs. H. Ashari Mardiono

Pemimpin Redaksi/Plt. Pemimpin Usaha

Dwike Riantara, M.Si.

Redaktur Pelaksana

Ahmad Zazili, S.Sos.

Reporter

Danang Pidekso, S.Sos.

Deni Arisandy, S.E.

Desainer Grafis

Isnu Arsanto, S.Kom.

Sekretaris

Putri Tiara

Marketing Iklan

Marsudi

Umum

Wahyudi

Rudi Hartono

e-mail Redaksi

majalahairminum@yahoo.com

Alamat Redaksi

Graha PERPAMSI Jl. Dewi Sartika 287

Cawang Jakarta 13630

Telepon

(021) 808 818 92 - 93 (hunting)

Faksimili

(021) 80881876

Menyongsong 2019

Metamorfosis di Usia ke-44

Sebagian redaksi

Majalah Tak Air terasa, Minum

di hari kita kerja sudah pertama di

2019. pengujung tahun

Tiara 2018, (sekretaris), dan dalam

Isnu hitungan (desain hari grafis), sudah

Danang

berada

(wartawan),

di tahun yang

Marsudi (iklan),

baru, tahun 2019.

Dwike (Pemred),

Bagi kalangan dunia

minus Zili (Redpel),

Rois air minum dan Deni atau tukang

(reporter), ledeng, tahun serta 2019

Anwari memiliki (editor). nilai yang

spesial. Hal ini karena

tepat pada tahun

A

tersebut adalah tahun

wal tahun 2019, Majalah Air Minum PERPAMSI genap berusia 44

terakhir dari target 100 persen akses aman air minum seperti yang

tahun. Perjalanan cukup panjang telah dilalui oleh majalah khusus

dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

tukang ledeng ini sejak terbit perdana pada awal tahun 1975. Usia yang

(RPJMN) 2015-2019.

sudah cukup dewasa dan matang, yang patut kita syukuri.

Secara hitung-hitungan, target tersebut sangat sulit dicapai. Pasalnya,

Sejak Agustus 2018, saya ditugaskan untuk kembali mengelola

capaian layanan air minum pada tahun 2017 baru sekitar 72 persen dan

Majalah Air Minum, setelah empat tahun ditempatkan di bidang tugas

hanya naik sedikit dari tahun 2014. Untuk diingat, cakupan pelayanan air

yang lain di Sekretariat Pengurus Pusat PERPAMSI. Tugas baru yang diamanahkan

yaitu mengembangkan majalah ini agar dapat mandiri dan

minum aman secara nasional pada 2014 baru mencapai 70,05 persen.

Dengan angka peningkatan yang hanya 4,5 persen selama lima tahun,

profesional. Majalah Air Minum telah membuktikan diri dapat menghasilkan

atau hanya sekitar satu persen per tahun, sangat mustahil target 100

pendapatan yang relatif memadai sebagai se buah organisasi media. Yang

persen akses aman air minum dapat dicapai di akhir tahun 2019.

diperlukan sekarang dan ke depan adalah tatakelola yang lebih profesional

Mengenai ulasan ini, kami angkat di Laporan Utama edisi terakhir di

untuk memastikan tercapainya visi dan misi sebagai media informasi

tahun 2018, berikut beberapa potongan peristiwa menarik lainnya yang

perairminuman, dan menjawab tantangan zaman.

terjadi di sepanjang 2018.

Dalam hal isi informasi, ditekankan agar Majalah Air Minum benarbenar

dapat menjadi referensi yang andal bagi para pembacanya, terutama

Tentu kita patut kecewa dengan kenyataan ini, mengingat akses aman

air minum sejatinya bukan cuma persoalan angka-angka yang kemudian

para penyelenggara sistem penyediaan air minum anggota PERPAMSI di

dijadikan parameter keberhasilan pemerintah. Jauh lebih esensial dari

manapun berada. Pengembangan dari media cetak juga diarahkan ke

hal itu, tercapainya target akses aman air minum bisa menjadi bagian

media digital, media online, dan media sosial.

integral dari upaya pemerintah meningkatkan daya saing bangsa di

Beberapa action plan telah mulai dan sedang terus kami kerjakan.

kancah internasional.

Action plan tersebut antara lain dengan melakukan sedikit perubahan

Di luar itu, kami juga sudah menyiapkan ulasan menarik lainnya

struktur dan membenahi alur kerja redaksi. Beberapa SOP (Standard

seperti liputan khusus terkait tantangan mengelola dan mengoperasikan

Operating Procedure) telah dikaji ulang untuk dilakukan pembenahan

sistem penyediaan air minum dengan memanfaatkan sumber air baku

yang dianggap perlu. Pembenahan sistem langganan dan penyesuaian

dari air laut atau Sea Water Reverse Osmosis (SWRO), profil PDAM

harga jual majalah adalah sebagian dari langkah yang perlu diambil saat

Lematang Enim Kabupaten Muara Enim, laporan terkait kegiatan

ini. Untuk itu kami mohon pengertian dan dukungan dari para pembaca

Musyawarah Antar Perusahaan Air Minum Daerah (Mapamda) di sejumlah

setia Majalah Air Minum.

wilayah, serta berbagai liputan lainnya yang sayang untuk dilewatkan.

Proses ini akan berlanjut setahap demi setahap sepanjang 2019,

Selamat membaca, selamat menyongsong tahun baru 2019. Semoga

termasuk perubahan perwajahan secara perlahan yang kami rencanakan

pelayanan air minum nasional menjadi lebih baik. Bravo, Tukang Ledeng!

seperti sebuah proses metamorfosis. Kami berterima kasih atas kepercayaan

dari para pembaca setia selama ini. Karena anda kami ada, dan

Redaksi

untuk anda kami berupaya. Salam solidaritas!

Dwike Riantara

Pemimpin Redaksi

Rekening

Bank BNI 46 Cabang

Senayan Jakarta atas nama

PERPAMSI (Majalah Air Minum) No. 4462019

“Seorang pemimpin belum dikatakan pemimpin sampai

dia meletakkan pelayanan dalam kepemimpinannya.”

Sri Sultan Hamengku Buwono VIII (1880-1939)

Sultan Yogyakarta 1921-1939

QUOTE

Air Minum 280 | Januari 2019

5


ENGLISH SUMMARY OF SELECTED ARTICLES

PAGE 8

Spirit of Partnership to

Improve Performance

PERPAMSI held its Annual Meeting (Rakernas) in Jakarta, on

the 6 th -7 th of December 2018. The meeting discussed some key

issues on achieving safe drinking water access targets by the

end of 2019. In order to achieve the target and create healthy

performance of water operators, one step that should be taken

is the establishment of partnerships between water operators,

as has been done in the PERPAMSI’s Solidarity Partnership.

The Annual Meeting was

attended by the National

Board (PP) of PERPAMSI, and

representatives of 30 PERPAMSI’s

Regional Offices from all over

Indonesia. The theme for this

meeting was “The Achievement

of Safe Drinking Water Access

Target 2019” with the subtheme:

“Structuring Regulations

and Accelerating Performance

Improvement”.

In his remarks, the

Chairperson of the Agency

for the Water Supply System

Development (BPPSPAM),

Ministry of Public Works and

Housing, Bambang Sudiatmo

reminded the big challenge

of achieving the target of 100

percent drinking water access

by the end of 2019. Another

challenge is the achievement

of the target of Sustainable

Development Goals (SDGs)

by 2030 to provide safe and

affordable drinking water for all.

Bambang reminded PERPAMSI

on the important role of water

companies (PDAMs), which are

becoming increasingly vital

in meeting the demands of the

community for quality, quantity,

continuity and affordability

drinking water.

“The 2017 BPS data noted that

nationally the access to drinking

water reached 72.04 percent.

This means there is still a gap

of around 28 percent to meet

the 100 percent target of safe

drinking water access by the end

of 2019. With less than two years

remaining, we have to increase the

coverage of access to safe drinking

water by around 14 percent

per year. This is a big challenge

considering the increasing trend

of access to safe drinking water in

the past five years is only around

1.5 percent per year,” Bambang as

quoted as saying.

Chairman of PERPAMSI

Haris Yasin Limpo stressed the

importance of regulation to guide

PERPAMSI’s members in doing

their tasks. Another important

issue was the electricity costs

charged to the PDAM. So far for

most PDAMs, electricity costs are

considered too expensive because

the tariff applied is for industry.

PAGE 10

More and More

PDAMs

Become

Healthy

The Agency for Water Supply

System Development

(BPPSPAM), Ministry of Public

Works and Housing, has issued

the report of PDAM Performance

Assessment 2018. The results

of the 2018 performance

assessment of 374 PDAMs,

shows there are 223 Healthy

PDAMs (59.6 percent), 90 Less

Healthy PDAMs (26, 5 percent)

and 52 Unhealthy PDAMs (13.9

percent). Assessment is carried

out to see and measure the level

of management performance,

efficiency and effectiveness of

PDAM management.

In general, the average

value of PDAM performance has

increased. In 2016, the number of

healthy PDAMs was 198, in 2017

rose to 209 PDAMs. and in 2018

has been 223.

“Community demands on

drinking water that meet the

quality, quantity of continuity and

affordability, make the duties and

responsibilities of water operators

more important. “These water

operators need to improve their

performance in all fields,” said

BPPSPAM Chairman Bambang

Sediatmo.

6 Air Minum Edisi 280 | Januari 2019


ENGLISH SUMMARY OF SELECTED ARTICLES

PAGE 19

Benny Andrianto is

now Officially the

Vice Chairman of

PERPAMSI

PERPAMSI Annual Meeting

in Jakarta, 6-7 December

2018, produced some important

decisions for the organization’s

journey. One of the decisions

was the appointment of Benny

Andrianto as the new Vice

Chairman of PERPAMSI for 2018-

2021 period.

Benny, who is also the

President Director of PT Adhya

Tirta Batam is not a new

comer in the National Board of

PERPAMSI. The figure who was

previously trusted as the Head

of the Partnership Department of

the National Board of PERPAMSI,

has also been sitting there for

almost 10 years.

His name is also well-known

and respected as a person who

has a number of achievements

related to the management of PT

ATB as a successful private water

company in Batam Island.

PAGE 54

Local Governments Urged to

Support Centralized Domestic

Wastewater Supply System

According to the data of the Wastewater

Communication Forum (Forkalim), from

514 districts and cities throughout Indonesia

(for urban scale), currently only 3 percent or

13 districts/cities have a Central Domestic

Wastewater Management System (SPALD-T) or

through offsite piping system.

Only around 49 percent or 253 municipal

districts have Local Domestic Wastewater

Management System (SPALD-S) or called onsite

system.

Most of the cities/districts that have SPALD-S are not equipped

with Fecal Treatment Plants (IPLT). Another issue is that many IPLT

infrastructures are not managed and maintained properly so that they

are now in very poor condition. "This is an unfortunate situation, bearing

in mind that the investment made for the infrastructure was quite high,"

Chair of Forkalim, Subekti, as quoted as saying.

Given that sanitation and waste water is part of the target of universal

access to the central government, local governments also have an

obligation to actively achieve these targets.

“Indeed, the problem of waste water management is not feasible

when viewed financially. But sanitation is a basic right of citizens. For

this reason, the government is demanded to be able to provide good

sanitation services for all citizens, “ Subekti said.

PAGE 25

Competency-based Water Treatment

Training in Samarinda

The Regional Office of PERPAMSI in East Kalimantan Province

in collaboration with the Tirta Dharma Educational Foundation

(YPTD Pamsi) held a Competency-Based Water Treatment Training

in Samarinda, on December 10-15.

This training was attended by 25 people, consisted of 6

participants from PDAM Samarinda, PDAM Balikpapan (6), PDAM

Kutai Kertanegara (6), PDAM Berau (2), PDAM Bontang (2), PDAM

Kutai Timur (2), and PDAM Paser (1).

Chair of PERPAMSI Kaltim Regional Office Nor Wahid Hasyim

in his opening remarks hoped that all training participants could

follow the training carefully and be able to apply the results of

learning in practice. “I hope this training can be applied in each

PDAM,” said Nor Wahid who is also the Managing Director of PDAM

Samarinda.

Air Minum 280 | Januari 2019

7


karikatur

“Biofoam Engkong”

si Pengganti Styrofoam

Sampah styrofoam dewasa ini

menjadi persoalan lingkungan

yang cukup mencemaskan. Seperti di

daerah Benowo, Surabaya, sampah

kemasan styrofoam yang ditemukan di

TPA mencapai 1.000 ton per harinya.

Melihat fenomena ini, Suprihatin

dan Siti Nur Kholisah, siswi kelas XII

SMAN 1 Kedungpring, Lamongan, Jawa

Timur, melakukan eksperimen untuk

memanfaatkan eceng gondok. Mereka

membuat sebuah kemasan alternatif

pengganti styrofoam yang terbuat dari

tanaman eceng gondok (eichhornia

crassipes) yang banyak ditemukan di

daerah Lamongan. Kemasan inovatif ini

mereka namakan “Biofoam Engkong”.

Dari hasil penelitian dan percobaan

keduanya, ditemukan bahwa serat dan

pati eceng gondok cocok diolah menjadi

bahan wadah makanan. Eceng gondok

mengandung serat selulosa yang

melimpah pada batangnya. Tanaman

ini juga bukan tanaman musiman.

Perkembangbiakannya secara generatif

maupun vegetatif dengan kecepatan

tumbuh 3 persen setiap hari membuat

tanaman ini mudah diperbanyak.

lentera

Selain bermanfaat mengurangi

populasi eceng gondok yang memenuhi

badan-badan air, hasil penelitian kedua

siswa ini tentu menjadi alternatif wadah

atau tempat makanan yang ramah

lingkungan dan aman dari segi kesehatan.

Red/Greeners.co

8 Air Minum Edisi 280 | Januari 2019


serambi

Agenda

PERPAMSI

Minggu, 2 Desember 2018

Rapat finalisasi RKAP PERPAMSI 2019 di Graha

PERPAMSI. Hadir Direktur Eksekutif, tenaga ahli,

para kepala biro, dan Kepala Urusan Sekretariat

PERPAMSI.

Senin-Selasa, 3-4 Desember 2018

Rakerda PD PERPAMSI NTT dan MoU PD PERPAMSI

NTT dengan BPKP Perwakilan Provinsi NTT. PERPAMSI

diwakili Direktur Eksekutif.

Selasa, 4 Desember 2018

Kunjungan DPRD Kabupaten Hulu Sungai Tengah,

Kalsel di Graha PERPAMSI. Para tamu diterima oleh

Karo Penyehatan PDAM.

Kamis-Jumat, 6-7 Desember 2018

Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PERPAMSI.

Hadir Ketua Umum, para pengurus pusat, Dewan

Pengawas, dan jajaran Sekretariat PERPAMSI.

Rabu-Jumat, 12-14 Desember 2018

Bimbingan Teknis Bidang Pengelolaan BUMD terkait

Penyusunan Renbis, RKA, dan Pelaporan BUMD dari

Kemendagri di Hotel Orchardz Jakarta. PERPAMSI

diwakili Tenaga Ahli.

Rabu, 12 Desember 2018

Laporan Kegiatan Akhir Center of Excellent (CoE) di

Kementerian PUPR. PERPAMSI diwakili Direktur Eksekutif

dan tenaga ahli.

Kamis, 13 Desember 2018

Narasumber Digital Transformation Summit (DTS) 2018

PDAM Kota Malang. PERPAMSI diwakili Direktur Eksekutif.

Jumat, 14 Desember 2018

Konsultasi Publik Materi Teknis Rancangan Peraturan

Perundang-undangan Bidang Air Minum yang

diselenggarakan Direktorat PSPAM. PERPAMSI diwakili

tenaga ahli dan Karo PP.

Senin, 17 Desember 2018

Rapat Sinergitas dalam Rangka Penyehatan PDAM di

Kantor BPPSPAM. PERPAMSI diwakili Direktur Eksekutif

dan Karo PP.

Selasa, 18 Desember 2018

Rapat dengan Inkop Pamsi mengenai program ke

depan di Graha PERPAMSI. Para tamu diterima Direktur

Eksekutif dan jajaran.

Rabu, 19 Desember 2018

Rapat dengan Water.Org di Graha PERPAMSI. Hadir

Direktur Eksekutif dan Karo PP.

Kamis, 20 Desember 2018

Kunjungan DPRD Kota Yogyakarta di Graha

PERPAMSI. Para tamu diterima Direktur Eksekutif dan

jajaran.

Rabu-Kamis, 26-27 Desember 2018

Workshop Perhitungan dan Penetapan Tarif Air Minum

yang diselenggarakan PERPAMSI di Hotel Veranda

Jakarta. Hadir Direktur Eksekutif, tenaga ahli, dan jajaran

terkait.

Sumber: Sekretariat PERPAMSI

Infografik

Akses

Air Minum

100 %

Sumber:

Direktorat Pengembangan

Sistem Penyediaan Air

Minum, Ditjen Cipta Karya,

Kementerian PUPR

Air Minum 280 | Januari 2019

9


Laporan Utama

Ketua BPPSPAM Bambang Sudiatmo,

didampingi Ketua Umum PERPAMSI Haris Yasin

Limpo dan Sekretaris Umum Mujiaman, bersiap

memukul gong tanda dibukanya Rakernas

PERPAMSI di Jakarta, 6 Desember 2018.

Songsong 2019,

PERPAMSI Gelar Rakernas

Semangat Bermitra untuk

Penyehatan PDAM

10 Air Minum Edisi 280 | Januari 2018


Laporan Utama

PERPAMSI menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas)

di Hotel Grandhika Iskandarsyah Jakarta, 6-7 Desember

2018. Salah satu isu yang diangkat ialah pencapaian target

akses air minum aman pada akhir 2019. Demi mencapai

target akses air minum aman dan pencapain PDAM sehat,

salah satu upaya yang bisa dilakukan ialah kemitraan

antarperusahaan air minum sebagaimana yang sudah

dilakukan dalam Program Kemitraan Solidaritas PERPAMSI.

foto-foto: dok. majalah air minum

PERPAMSI kembali menggelar

hajatan nasional, yakni Rakernas.

Rakernas yang biasanya digelar

pada awal Januari kali ini dilakukan di

pengujung tahun. Dengan demikian,

pada tahun 2018 ini telah digelar

dua kali Rakernas, yakni pada

Februari dan Desember. Menurut

Ketua Umum PERPAMSI Haris Yasin

Limpo, dimajukannya jadwal Rakernas

ditujukan agar kinerja PERPAMSI dapat

lebih baik untuk menyongsong tahun

2019.

Rakernas kali ini mengusung tema

“Menyongsong Pencapaian Target Akses

Air Minum Aman 2019” dengan subtema

“Penataan Regulasi dan Percepatan

Peningkatan Kinerja”. Selain jajaran

Pengurus Pusat (PP) PERPAMSI, hadir

pula para ketua dan sekretaris atau

perwakilan 30 pengurus daerah (PD)

PERPAMSI dari seluruh Indonesia.

Pembukaan Rakernas PERPAMSI

juga dihadiri dan dibuka Ketua Badan

Peningkatan Penyelenggaraan Sistem

Penyediaan Air Minum (BPPSAPM)

Bambang Sudiatmo. Ia mewakili

Direktur Jenderal Cipta Karya,

Kementerian PUPR.

Sementara, sesi diskusi

menampilkan sejumlah

pejabat terkait, yakni Direktur

Pengembangan Sistem Penyediaan

Air Minum, Ditjen Cipta Karya,

Kementerian PUPR Agus Ahyar;

Kasubdit Air Minum, Air Limbah, dan

Sanitasi Direktorat BUMD, BLUD,

Barang Milik Daerah, Ditjen Bina

Keuangan Daerah, Kementerian

Dalam Negeri, Riris Prasetyo;

dan Anggota BPPSPAM Henry M.

Limbong. Diskusi dimoderatori

Direktur Eksekutif PERPAMSI Ashari

Mardiono.

Ketua Umum PERPAMSI Haris Yasin Limpo dan Ketua BPPSPAM Bambang Sudiatmo.

Air Minum 280 | Januari 2019

11


Laporan Utama

2018: Jumlah PDAM

Sehat Meningkat

Badan Peningkatan

Penyelenggaraan Sistem

Penyediaan Air Minum

(BPPSPAM), Kementerian

PUPR, telah mengeluarkan hasil

Penilaian Kinerja PDAM tahun

2018. Dibanding penilaian tahun

sebelumnya, jumlah PDAM yang

berstatus Sehat meningkat.

Hal ini disampaikan Ketua

BPPSPAM Ir. Bambang Sudiatmo

di acara Rapat Kerja Nasional

(Rakernas) PERPAMSI di Jakarta,

6 Desember 2018. Dari hasil

penilaian kinerja tahun 2018 pada

374 PDAM, terdapat 223 PDAM

(59,6 persen) berkinerja Sehat, 99

PDAM (26,5 persen) Kurang Sehat,

dan 52 PDAM (13,9 persen) Sakit.

Penilaian dilakukan untuk

melihat dan mengukur tingkat kinerja

manajemen, efisiensi, dan efektivitas

pengelolaan PDAM.

Kondisi kinerja 374 PDAM yang

dievaluasi tahun 2018 dipengaruhi

oleh rasio operasi, cakupan

pelayanan, efisiensi produksi,

efektivitas penagihan, konsumsi air

domestik, tekanan air pelanggan,

biaya diklat atau biaya pegawai, rasio

diklat atau kompetensi pegawai, dan

pertumbuhan pelanggan, yang belum

mencapai standar yang diharapkan.

Dikatakan, secara umum nilai

rata-rata kinerja PDAM mengalami

peningkatan. Hasil evaluasi tahun

2016, jumlah PDAM sehat sebanyak

198 PDAM, tahun 2017 naik menjadi

209 PDAM dan tahun 2018 sebanyak

223 PDAM masuk kategori Sehat.

Penilaian dilakukan bekerja

sama dengan Badan Pengawasan

Keuangan dan Pembangunan

(BPKP) yang memiliki perwakilan di

berbagai daerah dan berkompeten

melakukan audit perusahaan.

Penilaian dilakukan kepada 18

indikator kinerja PDAM yang terbagi

menjadi 4 aspek, yakni keuangan,

pelayanan, operasional, dan sumber

daya manusia. Kemudian, hasil

penilaian dibagi menjadi 3 kategori,

yakni PDAM Sehat dengan nilai

>2,8, PDAM Kurang Sehat dengan

nilai 2,2-2,8, dan PDAM Sakit

dengan nilai <2,2.

“Tuntutan masyarakat akan air

minum yang memenuhi kualitas,

kuantitas, kontinuitas, dan

keterjangkauan menjadikan tugas

dan tanggung jawab PDAM selaku

penyelenggara SPAM semakin

penting. PDAM sebagai perusahaan

milik daerah perlu meningkatkan

kinerja manajemen, baik dari sisi

keuangan, operasional, pelayanan,

maupun SDM yang profesional,”

kata Bambang. AZ

Jajaran Pengurus Pusat, beberapa Pengurus Daerah dan Direktur Eksekutif PERPAMSI.

Menjawab Tantangan Akses Air

Dalam sambutannya mewakili

Dirjen Cipta Karya, Ketua BPPSPAM

Ir. Bambang Sudiatmo mengingatkan

tantangan besar sasaran 100 persen

akses layak air minum pada akhir

tahun 2019. Tantangan lain adalah

pencapaian target Sustainable

Development Goals (SDGs) pada

2030 guna mencapai akses universal

dan merata air minum aman dan

terjangkau bagi semua.

Bambang mengingatkan peran

penting perusahaan air minum

(PDAM) selaku penyelenggara SPAM

yang menjadi semakin vital dalam

memenuhi tuntutan masyarakat

pada air minum yang memenuhi

kualitas, kuantitas, kontinuitas, dan

keterjangkauan.

“Data BPS tahun 2017 mencatat

bahwa akses layak air minum nasional

mencapai 72,04 persen. Ini berarti

masih terdapat gap sekitar 28 persen

untuk memenuhi target 100 persen

akses layak air minum pada akhir

2019. Dengan sisa waktu kurang

dari 2 tahun, kita harus menambah

cakupan akses layak air minum

sekitar 14 persen per tahun. Hal ini

menjadi tantangan besar mengingat

tren peningkatan akses layak air

minum selama 5 tahun terakhir hanya

sekitar 1,5 persen per tahun,” ungkap

Bambang.

Dia melanjutkan, untuk mencapai

100 persen akses air minum sesuai

target, diperlukan biaya sekitar Rp

253,8 triliun. Komposisinya 20 persen

APBN dan 80 persen non-APBN. Dana

non APBN berasal dari APBD sebesar

47 persen. Sisanya diharapkan dari

badan usaha atau sektor swasta, dana

internal PDAM pinjaman perbankan,

dan corporate social responsibility

(CSR).

Berbagai Upaya

Bambang mengatakan, memang

bukan hal mudah mencapai

target 100 persen akses layak air

minum tersebut. Pemerintah pusat

bersama pemerintah daerah dan

para stakeholder lainnya telah

12 Air Minum Edisi 280 | Januari 2019


Laporan Utama

Pengurus Pusat dan Pengurus Daerah. Membangun semangat bermitra antarPDAM menyongsong tahun 2019.

melakukan berbagai upaya guna

memenuhi kebutuhan air minum

masyarakat. Upayanya dilakukan,

antara lain, melalui peningkatan

kualitas perencanaan pengembangan

SPAM, perluasan cakupan pelayanan

dengan pembangunan SPAM baru,

pemanfaatan idle capacity, dan

penurunan kehilangan air, serta

peningkatan kapasitas kelembagaan

dan sumber daya manusia pengelola

SPAM dengan pelatihan dan

bimbingan teknis.

Negara, dalam hal ini Pemerintah,

lanjut Bambang, harus memenuhi

hak rakyat atas air. Pengusahaan

atas air harus dilakukan tanpa

mengganggu dan mengesampingkan,

apalagi meniadakan, hak rakyat

atas air tersebut. Pemerintah

juga dituntut melestarikan

lingkungan hidup, mengawasi dan

mengendalikan sumber daya air, serta

memprioritaskan pengusahaan air

kepada Badan Usaha Milik Negata

atau Badan Usaha Milik Daerah

(BUMN atau BUMD).

Selain terus melengkapi regulasi

terkait penyelenggaran SPAM,

termasuk Rancangan Undang Undang

Sumber Daya Air (RUU SDA) yang

masih dalam tahap pembahasan

di DPR RI, aspek pendanaan juga

penting dalam pencapaian target 100

persen akses layak air minum.

Ditjen Cipta Karya sendiri telah

memiliki Program Strategis untuk

meningkatkan akses masyarakat pada

air minum melalui pembangunan

Peran perusahaan

air minum semakin

vital dalam memenuhi

tuntutan masyarakat

akan pelayanan air

minum.

beberapa SPAM, yaitu SPAM

regional, SPAM di kawasan

perkotaan, SPAM di kawasan khusus,

SPAM di kawasan rawan air, dan

SPAM berbasis masyarakat.

“Dana Alokasi Khusus (DAK)

juga menjadi salah satu sumber

pendanaan dalam rangka perluasan

cakupan akses layak air minum, baik

melalui perluasan SPAM perpipaan

dengan pemanfaatan idle capacity

pembangunan baru bagi daerah

yang belum memiliki layanan air

minum maupun penambahan

kapasitas SPAM terbangun,” katanya.

Di samping itu, sumber

pendanaan di luar APBN yang

saat ini dilaksanakan adalah

pembangunan SPAM melalui skema

Kerja Sama Pemerintah dan Badan

Usaha (KPBU). Pertumbuhan

investasi dalam pembangunan air

minum tersebut tentunya masih

perlu didorong. Pemerintah terus

berupaya menggali peluang-peluang

investasi dengan mengembangkan

skema pendanaan inovatif, seperti

kontrak berbasis kinerja (KBK) dan

kontrak berbayar angsuran (trade

credit).

Semangat Bermitra

Di luar pendanaan tersebut, lanjut

Bambang, diperlukan dorongan

untuk meningkatkan pendanaan

dari sumber-sumber selain APBD

yang saat ini hanya mengalokasikan

0,04 persen untuk pengembangan

SPAM. “Perlu terus ditingkatkan lagi

mengingat penyediaan air minum

merupakan kewajiban pemerintah

daerah berdasarkan Undang Undang

Pemerintahan Daerah,” ujarnya.

Menyadari kian besarnya tuntutan

masyarakat pada air minum yang

memenuhi kualitas, kuantitas,

kontinuitas, dan keterjangkauan,

maka tugas dan tanggung jawab

PDAM selaku penyelenggara SPAM

semakin penting. Jadi, PDAM

perlu terus meningkatkan kinerja

manajemen baik dari sisi keuangan,

operasional, pelayanan, maupun SDM

yang profesional.

“Harapan saya, PP PERPAMSI,

bersama Pengurus Daerah sebagai

perwakilan PDAM, dapat memberikan

semangat bermitra antar-PDAM untuk

mempercepat pencapaian PDAM

yang sehat, kuat, dan mandiri. Saya

berharap, kolaborasi dan kontribusi

kita kuat untuk menjawab tantangan

mewujudkan 100 persen akses aman

air minum untuk seluruh masyarakat

Indonesia,” tandas Bambang.

Baru 133 PDAM yang Tarifnya FCR

Kepala Daerah yang telah

menerapakan tarif air full cost

recovery (FCR) bagi PDAM-nya baru

Air Minum 280 | Januari 2019

13


Laporan Utama

Rakernas PERPAMSI dihadiri para Pengurus Daerah, yaitu Ketua dan Sekretaris, serta beberapa peninjau. Sebagai perusahaan milik

daerah, PDAM diminta meningkatkan kinerja manajemen, baik dari sisi keuangan, operasional, pelayanan dan SDM yang profesional.

133 PDAM (36 persen). Sisanya

241 PDAM (64 persen) belum

menerapkan. Hal ini terjadi karena

tarif masih di bawah harga pokok

produksi.

Menurut Bambang, dalam

hal peningkatan kinerja PDAM,

Pemerintah telah melaksanakan

program inovatif dalam peningkatan

kompetensi sumber daya manusia

(SDM) penyelenggara SPAM. Jumlah

SDM ini kurang lebih 41.500 orang

selama tahun 2015-2019. Untuk itu,

pemerintah sedang terus menyiapkan

SKKNI sebagai dasar untuk menyusun

modul pendidikan dan pelatihan serta

materi uji kompetensi.

Selain itu, skema peningkatan

kompetensi SDM dikembangkan

melalui pelaksanaan pembinaan

teknis dan pendampingan,

pengembangan Center of Excellence

(CoE), pengembangan PDAM

sebagai training center, serta

pengembangan program studi D3

Air Minum. Hal tersebut bermuara

pada tersertifikasinya SDM air minum

sebagai salah satu pendukung

pengembangan manajemen SDM.

“Saya berharap, kolaborasi

dan kontribusi yang kuat dari kita

semua, baik Pemerintah Pusat,

Pemerintah Daerah, PDAM, investor,

dan donor, dapat terwujud untuk

Akses aman air

minum hanya

dapat terwujud bila

penyelenggaraannya

memenuhi syarat

kualitas, kuantitas,

kontinuitas, dan

keterjangkauan.

menjawab tantangan mewujudkan

100 persen akses aman air minum

untuk seluruh masyarakat Indonesia.

Akses tersebut hanya dapat terwujud

bila penyelenggaraan air minum

memenuhi syarat kualitas, kuantitas,

kontinuitas, dan keterjangkauan,”

pungkasnya.

Penataan Regulasi

Di sisi lain, Ketua Umum

PERPAMSI Haris Yasin Limpo dalam

sambutannya menekankan pentingnya

penataan regulasi agar kinerja

PERPAMSI dapat lebih baik dalam

menyongsong 2019. Ia mengatakan,

ada sejumlah hal yang mengemuka

dalam sejumlah Mapamda yang

ia datangi di sejumlah daerah,

antara lain ialah soal PP Nomor

54 dan turunannya. Itu sebabnya,

Rakernas juga menghadirkan

sejumlah regulator terkait, seperti

Kemendagri dan Kementerian

PUPR. Dengan demikian, ada

diskusi yang berjalan antara PDAM

dan regulator terkait.

Beberapa isu penting lain

yang disorot adalah soal isu biaya

energi yang dibebankan kepada

PDAM. Sejauh ini, pada sebagian

besar PDAM, biaya listrik dianggap

membebani karena tarifnya

diberlakukan untuk tarif industri.

Isu terkait beban (tarif, pajak,

retribusi, dan sebagainya) untuk

pemanfaatan infrastruktur, baik

pada lintasan kereta api maupun

jalan untuk jalur pipa juga jadi

soal. Begitu pula soal pajak PPN

baik non-air maupun lainnya.

“Banyak isu yang menjadikan

kita menyatukan langkah bersama,

yaitu isu energi, yang penting

dibicarakan di PDAM, isu pemakaian

jalan, pemanfaatan perlintasan

kereta api, dan sebagainya menjadi

bahan perbincangan di tingkat

daerah. Penataan regulasi juga

masih menunggu terkait aturan

teknis PP 54 yang belum kunjung

tiba. Sehingga, apa yang kita citacitakan

dalam menentukan pencapaian

target yang kita harapkan

dapat tercapai,” tandas Haris.

Deni Arisandy

14 Air Minum Edisi 280 | Januari 2019


Perusahaan Anda adalah

pabrikan, distributor, supplier,

konsultan, atau kontraktor

untuk sistem penyediaan air

minum (PDAM)?

Ya! Perusahaan Anda bisa

menjadi Anggota Luar Biasa

PERPAMSI.

Apa dan bagaimana manfaat

keanggotaan Luar Biasa (ALB)

PERPAMSI?

Nantikan undangan

"Peluncuran Program

Revitalisasi ALB PERPAMSI"

akhir Januari 2019.

Update informasi:

(021) 80881892, 80881893


Laporan Utama

Berkolaborasi Menguatkan

BUMD Air Minum

Pemerintah, baik pusat maupun daerah, bersama PDAM, masih terus

berupaya mengejar akses aman air minum 100 persen pada akhir 2019.

Dibutuhkan dana besar untuk mencapai target tersebut. Karenanya,

kolaborasi seluruh stakeholders menjadi kunci guna menjawab

tantangan tersebut.

Dalam Rakernas di Jakarta

pada 6-7 Desember 2018,

PERPAMSI menggelar diskusi

yang menampilkan sejumlah pejabat

terkait, yakni Direktur Pengembangan

Sistem Penyediaan Air Minum,

Ditjen Cipta Karya, Kementerian

PUPR Agus Ahyar; Kasubdit Air

Minum, Air Limbah, dan Sanitasi

Direktorat BUMD, BLUD, Barang

Milik Daerah, Ditjen Bina Keuangan

Daerah, Kementerian Dalam

Negeri, Riris Prasetyo; dan Anggota

BPPSPAM Henry M. Limbong. Diskusi

dimoderatori Direktur Eksekutif

PERPAMSI Ashari Mardiono.

Dalam paparannya, Agus Ahyar

berharap agar para peserta Rakernas

memiliki semangat yang sama dengan

Pemerintah untuk mewujudkan

akses air minum aman 100 persen.

Menurutnya, selama ini seluruh

stakeholders di bidang air minum

terus berjibaku untuk mewujudkan

akses air minum 100 persen aman

tersebut.

“Ini agar akses air minum ke

masyarakat bisa semakin ditingkatkan

16 Air Minum Edisi 280 | Januari 2019


Laporan Utama

dan dipercepat. Kalau meleset sedikit

target waktunya, ya tidak apa-apalah,

yang penting ditingkatkan. Harapan

kami ke depan, urusan air minum ini

sudah menjadi urusan pemerintah

daerah. Pemerintah pusat hanya

pada urusan pengaturan, pembinaan,

dan pengawasan. Inilah yang kita

usung ke depan. Supaya titik berat

pembangunan air minum mengarah

ke pemerintah daerah,” papar Agus.

Dikatakan, dalam hal tantangan

pendanaan oleh pemerintah daerah,

maka nantinya penyaluran dana

akan diatur untuk lebih diarahkan

ke pemda. Dari sisi pencapaian

akses air minum angkanya memang

sudah di kisaran 72 persen. Namun,

untuk akses jaringan perpipaan, baik

yang diselenggarakan oleh BUMD

air minum, UPTD, maupun swasta,

angkanya baru mencapai 17 persen.

Sementara, nonperpipaan sudah

mencapai 55 persen.

“Jadi, bagaimana

menyingkronkan agar PERPAMSI

juga bisa menyinggung ke masalah

nonperpipaan. Tahun 2019, target

perpipaan dari 17 persen bisa menjadi

60 persen. Ternyata juga masih jauh.

Oke, kita targetkan secara realistis

35 persen perpipaan, 65 persen

nonperpipaan. Untuk skenario 60

persen, 40 persen butuh dana Rp235

triliun,” tandas Agus.

baik kuantitas maupun kualitas.

Soal kinerja PDAM, menurutnya,

juga harus segera ditangani.

PERPAMSI dalam hal ini harus juga

fokus membina anggotanya yang

kinerjanya kurang sehat dan sakit di

luar Pulau Jawa sebagaimana data

kinerja PDAM 2018 dari BPPSPAM.

Di sisi lain, Agus juga berharap

agar kolaborasi antar-stakeholders

air minum semakin ditingkatkan

di tingkat pusat, daerah, maupun

dengan lembaga donor dan pihak

swasta. Kolaborasi tersebut

mencakup aspek legal, pendanaan,

kelembagaan, dan aspek teknis di

bidang air minum.

foto-foto: majalah air minum

PERPAMSI diminta

harus juga fokus

membina anggotanya

yang kinerjanya kurang

sehat dan sakit di luar

Pulau Jawa.

demikian, akan terjadi percepatan

akses air ke masyarakat oleh

PDAM. Bagi PDAM yang tidak juga

bisa mandiri dan berkelanjutan,

kemungkinan akan diubah menjadi

UPTD atau BLUD agar akses air ke

masyarakat bisa terlayani.

Perkuat Regulasi

Kasubdit Air Minum, Air Limbah,

dan Sanitasi Direktorat BUMD, BLUD,

Barang Milik Daerah, Ditjen Bina

Keuangan Daerah, Kementerian

Dalam Negeri, Riris Prasetyo

memaparkan sejumlah langkah

yang telah dilakukan Kementerian

Dalam Negeri (Kemendagri) untuk

memperkuat kelembagaan BUMD air

minum.

Menurut Riris, Kemendagri saat

ini sudah mengeluarkan turunan dari

PP 54 Tahun 2017 tentang BUMD,

yakni Permendagri Nomor 37 tentang

Pengangkatan Dewan Pengawas dan

Direksi. Sementara, Permendagri

tentang Organ dan Kepegawaian

Pembiayaan Alternatif

Dari sisi pendanaan, lanjut Agus

Ahyar, sekarang ini sebenarnya

dana APBN bukan lagi satu-satunya

sumber utama pendanaan. Di sisi lain,

pendanaan non-APBN tidak efektif

karena kurangnya peminat dalam

menggunakan dana pinjaman.

“Uang banyak, hanya yang

berminat menggunakan uang yang

sulit. Dari stand by loan Rp6 triliun

di perbankan nasional, paling

yang dipakai hanya Rp300 miliar.

Artinya, bukan tidak ada uang,

hanya tidak digunakan. Mungkin ada

traumatik dari pinjaman yang lalu

karena pengelolaan keuangan tidak

profesional. Jadi, lupakan traumatik

masa lalu, mari kelola keuangan

secara profesional,” tegas Agus.

Terkait persoalan air baku, Agus

juga meminta agar PDAM juga

mengantisipasi persoalan air baku

yang semakin lama semakin kritis,

Suasana diskusi yang melibatkan para peserta Pengurus Daerah PERPAMSI seluruh Indonesia.

Ia berharap agar PDAM

bersama seluruh stakeholders bisa

memanfaatkan peluang yang ada

untuk mengatasi berbagai tantangan.

Lebih jauh Agus mengatakan,

Kementerian PUPR membuat timeline

untuk menyehatkan PDAM di seluruh

Indonesia dengan berbagai bentuk

program dan pembinaan. Dengan

baru dibahas kembali sekitar bulan

September dan Oktober 2018, setelah

sempat tertunda karena masalah

anggaran.

“Diharapkan, awal tahun 2019

kita akan fokus untuk membahas

Permendagri tentang Organ dan

Kepegawaian dengan Biro Hukum.

Masih ada beberapa masalah

Air Minum 280 | Januari 2019

17


Laporan Utama

yang belum selesai terkait

ketenagakerjaan. Permendagri

tentang Rencana Bisnis, dari sisi

teknis sudah selesai sejak Oktober.

Direncanakan, tanggal 12 Desember

2018 akan dilakukan sosialisasi

tentang Permendagri ini. Modul

rencana bisnis sudah disiapkan.

Penyusunannya melibatkan

sejumlah PDAM untuk diskusi.

Sedangkan Permendagri tentang

Restrukturisasi ditargetkan selesai

tahun depan. Saat ini belum

disentuh sama sekali,“ terang Riris.

Sementara, mengenai

penyusunan modul Rencana Kerja

Anggaran (RKA), Kemendagri masih

meminta masukan dari PERPAMSI

terkait kebutuhan pembuatan

modulnya. “Ada beberapa kasus

yang masuk ke kami meski itu

BPPSPAM

menargetkan ada 30

sampai 40 PDAM lagi

yang berubah menjadi

Sehat pada Tahun

2019.

Pada PP 54 juga diatur

Kemendagri agar ada pemberian

insentif kepada kepala daerah.

Formulanya sedang dihitung.

Kemendagri juga mengaku mendapat

banyak protes dari dewan pengawas

terkait pengurangan jumlah dewan

pengawas, termasuk juga kurang

tertariknya pembahasan tentang

keberadaan komite.

Riris juga mengatakan, ada spirit

dalam PP 54 agar ada indikator

manfaat, baik untuk internal

maupun eksternal. Apabila punya

rencana bisnis, maka kontrak

kinerja menjadi jelas dan kualitas

direksi dapat terukur,” ujar Riris.

Hal menarik lain yang menjadi

semangat dalam PP 54 tersebut

adalah kemungkinan saham PDAM

dimiliki pelanggan, sehingga

pengelolaan PDAM bisa lebih

transparan. Selama ini, PDAM

hanya dimiliki satu daerah.

Pengelolaannya pun terkesan

kurang transparan.

Riris juga mengemukakan soal

kebutuhan Kemendagri mengenai

data soal umur pipa dan kebutuhan

pipa yang perlu diganti. Data ini

diperlukan untuk memberikan

perhatian untuk melakukan

pergantian pipa secara berkala.

Hasil Penilaian Kinerja PDAM Tahun 2014-2018

bukan PDAM. Ada kegiatan yang

tidak masuk dalam RKA, apakah

harus persetujuan komisaris atau

harus RUPS. Itu sudah masuk ke

masalah hukum dan kami diminta

sebagai saksi ahli. Nah, ini menjadi

diskusi, apakah perlu diatur atau

tidak. Karena, kalau seperti itu,

kami juga tidak ingin direpotkan,“

tegas Riris.

mengenai rencana bisnis dan

kontrak kinerja. Kalau kinerja

direksi “moncer” melalui PP 54

ditekankan ada spirit bahwa kepala

daerah tidak punya alasan untuk

mengganti direksi BUMD air minum

yang kinerjanya baik.

“Jadi, kita wasitnya di sini, pada

rencana bisnis dan kontrak kinerja.

Rencana bisnis punya banyak

Sumber: BPPSPAM

Soal laba, Kemendagri juga

melihat pentingnya agar laba tersebut

dapat digunakan kembali menjadi

investasi. “Selama ini, banyak uang

PDAM yang digunakan untuk kegiatan

operasional. Dalam Permendagri

Organ, ada pengaturan tentang

laba yang menyatakan bahwa laba

tersebut bisa digunakan untuk

investasi,“ jelas Riris.

18 Air Minum Edisi 280 | Januari 2019


Laporan Utama

Para narasumber forum diskusi Rakernas PERPAMSI diapit Ketua Umum dan Direktur Eksekutif PERPAMSI.

Penguatan Kinerja PDAM

Anggota BPPSPAM Henry

M. Limbong dalam paparannya

mengatakan, untuk meningkatkan

kinerja PDAM terkait infrastruktur

penyediaan air minum, ada

keterbatasan dana APBN. Padahal,

untuk pencapaian 100 persen

akses air minum, dibutuhkan total

investasi sebesar Rp253,8 triliun.

Rinciannya, pendanaan APBN

sebesar Rp67,5 triliun (26 persen),

APBD sebesar Rp199,23 triliun

(47 persen), dan dana swasta

diharapkan sebesar Rp49,05 triliun

(27 persen).

“BPPSPAM juga berperan

untuk mendorong Kerja Sama

Pemerintah dan Badan Usaha

(KPBU) dan business to business

(b to b). Jadi, ini soal bagaimana

kita memanfaatkan dana yang

ada di sektor swasta untuk

mengembangkan air minum

di Indonesia. Tugas kami juga

melakukan penilaian kinerja PDAM

dan memfasilitasi peningkatan

kinerja PDAM,” terang Limbong.

Sekarang ini, lanjutnya, data

BPPSPAM 2018 menunjukkan,

PDAM yang sehat baru 60 persen,

kurang sehat 26,5 persen, dan

sakit 13,9 persen. Targetnya, tahun

2019 ada 30 sampai 40 PDAM lagi

yang sehat.

BPPSPAM mencatat, secara

nasional, pada 2018 terjadi

peningkatan capaian dibanding

2017 pada beberapa indikator

kinerja rata-rata PDAM. Indikator

kinerja yang meningkat meliputi

solvabilitas, tingkat penyelesaian

pengaduan, rasio kas, rasio jumlah

pelanggan/1.000 pelanggan, jam

operasi layanan/hari, kualitas air

pelanggan, tingkat kehilangan air,

sambungan pelanggan, cakupan

pelayanan, efisiensi produksi,

rasio diklat pegawai/peningkatan

kompetensi, dan biaya diklat pada

biaya pegawai.

Sementara, beberapa indikator

yang menurun ialah efektifitas

penagihan, pertumbuhan

pelanggan, ROE, penggantian

meter air, rasio operasi, serta

konsumsi air domestik. Ia

menyebut, PDAM dengan

pelanggan di bawah 10.000 ratarata

sakit namun harus tetap

berupaya agar sehat.

Namun, ada juga PDAM

dengan pelanggan di bawah

5.000 yang sehat. Dalam hal

ini, katanya, dibutuhkan peran

pemerintah daerah untuk

membantu menyehatkan

PDAM. Jika PDAM sudah sehat,

BPPSPAM mendorong PDAM untuk

melakukan kerja sama b to b atau

KPBU.

Terkait tugas dan fungsinya,

guna membantu mempercepat

penyehatan PDAM, BPPSPAM

mendorong PDAM melakukan

kegiatan-kegiatan seperti

penerapan tarif full cost

recovery (FCR), peningkatan

jam operasional pelayanan,

penurunan tingkat kehilangan

air (NRW), peningkatan efisiensi

produksi, peningkatan konsumsi

air, penggantian meter air,

peningkatan cakupan dengan

kerja sama investasi, serta

peningkatan kompetensi SDM.

Deni Arisandy

Air Minum 280 | Januari 2019

19


Laporan Utama

PERPAMSI

Harus Lebih Berperan

Menjembatani Kepentingan Anggota

foto-foto: majalah air minum

Direktur Eksekutif Ashari Mardiono menyampaikan Laporan Tahunan 2018 dan Rencana Kerja 2019 di forum Rakernas PERPAMSI.

Rapat Kerja Nasional

(Rakernas) PERPAMSI

secara umum berjalan

tertib dan lancar. Agenda

utama Rakernas ialah

Laporan Keuangan dan

Program Kerja 2018

dan Rencana Kerja dan

Anggatan 2019. Agenda

lain yang cukup penting

adalah penetapan

Pengganti Antarwaktu

(PAW) Wakil Ketua Umum

PERPAMSI masa bakti

2018-2021.

Sebelum penyampaian Laporan

Tahunan 2018 dan Rencana

Kerja 2019 oleh Direktur

Eksekutif PERPAMSI Ashari Mardiono

di hadapan peserta Rakernas, Jumat,

7 Desember 2018, pimpinan rapat,

yakni Ketua Umum PERPAMSI Haris

Yasin Limpo, yang didampingi para

pengurus Pusat, menyampaikan

sejumlah keterangan dan penjelasan.

Terkait jadwal Rakernas yang

dimajukan, Ketua Umum menjelaskan,

karena adanya rescheduling kegiatan

tahun depan, Rakernas diadakan

pada bulan Desember. Pertimbangan

lain, pelaksanaan Rakernas dapat

dimajukan karena hampir seluruh

daerah sudah melaksanakan

Mapamda.

“Ada sejumlah hal penting yang

perlu dibahas dalam Rakernas, yaitu

penataan regulasi berkaitan dengan

PP Nomor 54 dan turunannya.

Diharapkan, ada rekomendasi dari

daerah untuk dapat diteruskan kepada

Pemerintah Pusat,” ujar Haris.

Isu lainnya, lanjut Haris, ialah soal

instansi luar. Contohnya ialah soal

energi. PDAM keberatan akan tarif

listrik yang terlalu besar untuk PDAM,

pengenaan tarif khusus untuk jalan,

sewa lahan untuk perlintasan kereta

api, dan pajak. Ia menekankan, perlu

disiapkan rekomendasi yang harus

dilakukan untuk mencapai target

akses air minum aman 100 persen di

akhir 2019.

Ketua Umum juga

menggarisbawahi soal Program

Kemitraan Solidaritas (PKS) PERPAMSI

yang dinilai cukup penting dan

bermaanfaat bagi para anggota

20 Air Minum Edisi 280 | Januari 2019


Laporan Utama

yang mengikuti. Diharapkan,

antara PERPAMSI, BPPSPAM, dan

Kementerian PUPR dapat bekerja

sama untuk penanganan terhadap

PDAM yang belum sehat. Salah satu

kerja sama yang dilakukan ialah

bisa dengan mengadopsi program

kemitraan PERPAMSI.

Upaya lain yang ditekankan ialah

pendekatan pada pendidikan. Diklat

manajemen kepada direksi harus

diterapkan. Sementara, sertifikasi

sedang dirancang oleh staf ahli dan

pihak YPTD Pamsi. Upaya-upaya

tersebut ia harapkan dapat menambah

keahlian sumber daya manusia alias

para tukang ledeng.

Laporan 2018 dan Rencana Kerja

2019

Dalam Rakernas yang dihadiri

30 Pengurus Daerah dari total

31 Pengurus Daerah, Direktur

Eksekutif PERPAMSI Ashari Mardiono

menyampaikan Laporan 2018 dan

Rencana Kerja 2019. Laporan yang

disampaikan, antara lain, terkait

regulasi air minum. Disebutkan, dari 5

rancangan PP yang sedang dilakukan, 1

sudah selesai, 2 dalam proses (diskusi

selesai tetapi belum final), dan 2 masih

belum dilakukan pembahasan.

Disampaikan pula mengenai

program on the job training (OJT)

Para peserta Rakernas yang mewakili Pengurus Daerah.

yang sudah dilakukan di beberapa

daerah, seperti di Batam, Balikpapan,

dan Surabaya. “Pengurus Pusat

PERPAMSI mengundang PDAM lain

yang berkenan menjadi tempat OJT,”

ujar Ashari.

Benny Andrianto

Pengganti Antarwaktu

Wakil Ketua Umum

PERPAMSI

Pelaksanaan Rapat Kerja

Nasional (Rakernas) Persatuan

Perusahaan Air Minum Seluruh

Indonesia (PERPAMSI) di Hotel

Grandhika Jakarta, 6-7 Desember

2018, menghasilkan salah satu

keputusan penting bagi perjalanan

organisasi. Keputusan tersebut ialah

ditetapkannya Ir. Benny Andrianto

sebagai Pengganti Antarwaktu Wakil

Ketua Umum PERPAMSI masa bakti

2018-2021.

Presiden Direktur PT Adhya Tirta

Batam tersebut mendampingi Haris

Yasin Limpo sebagai Pengganti

Antarwaktu Ketua Umum PERPAMSI

masa bakti 2018-2021. Haris, yang

juga Direktur Utama PDAM Kota

Makassar, menggantikan Erlan

Hidayat yang tidak lagi menjabat

Direktur Utama PAM Jaya terhitung

24 Agustus 2018.

Mekanisme

digantikannya

Ketua Umum oleh

Wakil Ketua Umum

dan pengisian

jabatan Wakil Ketua

Umum didasarkan

pada Anggaran Rumah Tangga

PERPAMSI periode 2017-2021 Pasal 11

Ayat 4 yang berbunyi: “Apabila Ketua

Umum berhalangan tetap, pengganti

antarwaktu Ketua Umum dijabat

langsung oleh Wakil Ketua Umum

hingga akhir periode kepengurusan,

dan jabatan Wakil Ketua Umum dipilih

dari anggota Pengurus Pusat dalam

Rakernas yang dihadiri Ketua dan

Sekretaris Pengurus Daerah.”

Benny sendiri bukanlah wajah baru

di kepengurusan pusat PERPAMSI.

Sosok yang sebelumnya dipercaya

sebagai Ketua Departemen Kemitraan

Pengurus Pusat PERPAMSI

di era kepemimpinan

Erlan-Haris ini pada

kepengurusan periode

sebelumnya juga sudah

duduk di jajaran Pengurus

Pusat PERPAMSI.

Di level

kepemimpinan, namanya

juga cukup disegani

sebagai orang yang

memiliki banyak prestasi

terkait pengelolaan PT

ATB sebagai perusahaan

swasta di bidang

pelayanan air minum

perpipaan yang cukup berhasil di

Batam.

Pengganti Antarwaktu lainnya

yakni Zulkifli Lubis sebagai Ketua

Departemen Informasi dan

Komunikasi. Sosok yang juga

Direktur PDAM Kota Pematang

Siantar ini menggantikan posisi

Teuku Novizal Aiyub yang posisinya

digeser menjadi Bendahara

PERPAMSI. Posisi lain yang berubah

yakni Sjobirin Hasan (Dirut PDAM

Kota Bengkulu) yang diplot

sebagai Anggota Dewan Pengawas

PERPAMSI. AZ

Air Minum 280 | Januari 2019

21


Laporan Utama

Untuk Program Kemitraan

Solidaritas (PKS) tahun 2018,

dilaporkan sudah terlaksana

sebanyak 12 kemitraan. Untuk

subsidi diklat manajemen dan

kompetensi, anggaran yang

tersedia tidak terserap seluruhnya.

Subsidi juga diberikan untuk

Akatirta Magelang. Sementara,

kegiatan Indonesia Water Forum

(IWF) terbilang cukup sukses.

Salah satu indikatornya ialah

jumlah peserta yang membludak.

Rekomendasi yang diperoleh

di kegiatan IWF antara lain

pembentukan common billing

system.

Mewakili jajaran Pengurus

Pusat, Ashari juga tak lupa

mengucapkan terima kasih kepada

semua pihak atas bantuan yang

sudah diberikan untuk korban

bencana di Lombok dan Palu.

Program Kemitraan

Solidaritas (PKS)

PERPAMSI dinilai cukup

penting dan bermaanfaat

bagi para anggota yang

mengikuti.

Disampaikan pula mengenai

penguatan peran media informasi

PERPAMSI, road map transformasi

digital dengan pembangunan

e-portal dan billing system bersama,

rehabilitasi kantor Sekretariat

PERPAMSI, dan lain-lain.

Sidang Komisi

Setelah rapat pleno yang

beragendakan pengantar

Pengurus Pusat dan Laporan 2018

dan Rencana Kerja 2019 yang

disampaikan Direktur Eksekutif,

Kerja PP PERPAMSI 1 Januari-31

Oktober 2018 serta menghargai

transparansi karena sudah

menggunakan Kantor Akuntan

Publik dengan opini “Wajar Tanpa

Pengecualian”.

Komisi 1 merekomendasikan,

jika realisasi anggaran melebihi

anggaran RKAP, harus dibuat

persetujuan tertulis dari Pengurus

Pusat PERPAMSI; piutang harus

diselesaikan, apabila PDAM tidak

mampu membayar perlu pemutihan

(dihapuskan); dan untuk

permasalahan bantuan bencana

perlu dianggarkan untuk tahun

2019.

Sementara, hasil sidang di

Komisi 2 antara lain menyetujui

rencana pendapatan 2019 yang

diusulkan dan rencana beban

program 2019. Program kerja

tahun 2019 diharapkan tepat

Penyerahan hasil sidang Komisi 1 dan penyerahan hasil sidang Komisi 2.

“Untuk menghadapi bencana alam

yang kerap terjadi, rencananya

akan disiapkan anggaran yang

sama untuk tahun depan,”

jelasnya.

Sementara, untuk Rencana

Kerja dan Anggaran 2019, Ashari

melaporkan bahwa hasil audit

hingga Oktober 2018 membukukan

sisa hasil usaha yang cukup besar.

Hal lainnya, terkait beberapa hal

yang menjadi titik berat, antara

lain ialah penerbitan regulasi kunci,

program pengembangan SDM,

serta penguatan bantuan teknis

dan nonteknis. Untuk diklat dan uji

kompetensi, kegiatannya diarahkan

pada YPTD Pamsi dan program CoE

Kementerian PUPR.

dilakukan pembagian komisi yang

terdiri dari dua komisi.

Komisi 1 membahas Laporan

Pertanggungjawaban Keuangan

dan Kegiatan Tahun 2018 dengan

Ketua Andi Wijaya (PD PERPAMSI

Sumsel dan Babel) dan Sekretaris

Abdul Syukur Daud (PD PERPAMSI

Maluku Tengah). Sementara,

Komisi 2 membahas Rencana

Anggaran dan Program Kerja

2019 dengan Ketua H.L. Ahmad

Zaini (PD PEPAMSI NTB) dan

Sekretaris Elly Dermawati (PD

PERPAMSI DKI Jakarta).

Hasil sidang Komisi 1

berbunyi: setuju dan menerima

Laporan Pertanggungjawaban

Keuangan dan Realisasi Program

sasaran dan bermanfaat bagi

anggota PERPAMSI. Pengurus

Pusat juga direkomendasikan

untuk melakukan kajian investasi

melalui kerja sama dengan afiliasi

PERPAMSI. Rekomendasi lainnya,

Rakernas dilakukan setiap akhir

tahun.

“Apresiasi untuk Pengurus

Pusat PERPAMSI yang sudah

memberikan support untuk billing

system, perlu dilanjutkan untuk

tahun depan. Saya juga apresiasi

dan setuju dengan Laporan

Keuangan karena sudah diaudit

oleh KAP. Cash flow positif,” ujar

Togatorop dari PD PERPAMSI

Lampung. DA/AZ

22 Air Minum Edisi 280 | Januari 2019


Media Informasi

majalah air minum

Bacaan Wajib

Tukang Ledeng

Tanah Air

Majalah Air Minum PERPAMSI adalah media

informasi insan air minum (PDAM) di

seluruh Indonesia. Terbit sejak 1975, menjadi

satu-satunya media yang secara khusus

mengupas tentang PDAM. Diterbitkan oleh

asosiasi penyelenggara sistem penyediaan

air minum, Persatuan Perusahaan Air Minum

Seluruh Indonesia (PERPAMSI).

Di samping beredar di instansi pemerintahan/

kementerian, perguruan tinggi dan institusi

terkait lainnya, majalah yang terbit rutin

setiap bulan, beredar di seluruh perusahaan/

operator air minum Tanah Air yang berjumlah

sekitar 422 entitas (PDAM/BLUD/Swasta).

Untuk Berlangganan/Marketing:

Marsudi

HP. 0812-1880-8166

Alamat Redaksi/Tata Usaha:

Graha PERPAMSI Jl. Dewi Sartika 287 Cawang Jakarta Timur 13630

Telepon: 021-8093 777 (hunting) Faksimili: 021-8088 1876


Laporan Utama

foto-foto: majalah air minum

Sebagian dari para donatur yang mendapat apresiasi PERPAMSI.

Apresiasi untuk Donatur

dan Relawan Bencana

Para donatur dan relawan

PERPAMSI pada saat terjadi

musibah gempa di Lombok,

Nusa Tenggara Barat (NTB),

dan gempa disertai tsunami

di Palu-Donggala, Sulawesi

Tengah, tak luput dari

perhatian PERPAMSI. Di

acara pembukaan Rakernas,

6 Desember 2018, PERPAMSI

memberikan apresiasi dan

penghargaan kepada para

donatur dan relawan.

24 Air Minum Edisi 280 | Januari 2019

Bencana gempa yang menimpa

Lombok pada akhir Juli dan

Agustus 2018 serta gempa

dan tsunami yang mengguncang

Palu-Donggala langsung direspons

PERPAMSI. Mereka mengoordinasi

pengiriman bantuan dan relawan

untuk membantu para korban dan

mendukung pemulihan pelayanan air

minum oleh PDAM setempat.

Sejumlah donatur anggota

PERPAMSI ikut berpartisipasi

memberikan bantuan, baik berupa

materiil maupun dukungan

pengiriman relawan. Relawan ini

merupakan para karyawan dari

bagian teknik dari beberapa PDAM.

Para karyawan relawan ini, di bawah

koordinasi PERPAMSI, berjibaku

selama beberapa hari untuk

membantu pemulihan pelayanan

air minum oleh PDAM yang ikut

terdampak bencana di Lombok dan

Palu-Donggala.

Ketua Umum PERPAMSI Haris

Yasin Limpo pada Rakernas PERPAMSI

2018 menyatakan apresiasinya pada

peran dan solidaritas para donatur

dan relawan dalam musibah tersebut.

Haris mengatakan, setelah

terjadinya musibah di Lombok

dan Palu-Donggala, PERPAMSI

sudah memperlihatkan semua

komponennya, baik di daerah maupun

di kota bahwa PERPAMSI dapat

bekerja sama dan menunjukkan

solidaritasnya untuk meningkatkan/

membantu pemulihan pelayanan air

bersih masyarakat di wilayah yang

terdampak bencana.

“Kami mengucapkan terima kasih

banyak kepada para donatur dan

relawan. Dengan demikian, setelah

bencana masyarakat dapat menikmati

air bersih dengan cepat. Pada

Rakernas ini dilakukan pemberian

apresiasi terhadap para donatur dan

relawan dalam pemulihan pelayanan


Laporan Utama

oleh PDAM di Lombok dan Palu-

Donggala,” ungkap Haris.

Siap Membantu

Rahmat Hadi Sasmito, salah

satu relawan yang terjun membantu

penanganan pascagempa tsunami di

Palu dan Donggala dari PDAM Malang,

mengucapkan terima kasih terkait

apresiasi yang diberikan PERPAMSI

bagi para realawan. Dia pun mengaku

siap jika swaktu-waktu diterjunkan

kembali sebagai relawan.

“Kami berkomitmen bersama

teman-teman dan siap jika

diperlukan. Masukannya, perlu

dilakukan pendampingan

berkelanjutan sampai pelayanan

PDAM Palu-Donggala normal kembali.

Baik pendampingan tenaga ahli

maupun infrastruktur SPAM,” ungkap

Rahmat.

Selaku relawan sekaligus sebagai

pekerja PDAM, ia mengaku sangat

tergugah dan berupaya membantu

pelayanan PDAM Palu-Donggala untuk

segera bisa bangkit dan kembali

melayani pelanggan.

“Kami sangat salut dan tergugah

dengan teman-teman PDAM

Donggala. Di tengah suasana

duka, mereka masih bersemangat

melakukan perbaikan semampunya.

Inilah yang memotivasi kami para

relawan untuk ikut bahu-membahu di

lapangan,” terang Rahmat.

Para donatur yang mendapatkan

penghargaan dari PERPAMSI antara

Ketua Umum PERPAMSI menyerahkan piagam penghargaan kepada para relawan

penanganan bencana Lombok dan Palu-Donggala.

lain ialah PDAM Kabupaten Blitar,

PDAM Kota Bogor, PDAM Kota

Surabaya, PDAM Kabupaten Bandung,

PDAM Tirtanadi Sumatera Utara,

PDAM Kota Cirebon, PDAM Kota

Semarang, PDAM Kabupaten Cilacap,

PDAM Kabupaten Gresik, PDAM Tirta

Musi Palembang, PDAM Kota Bandung,

dan PDAM Kabupaten Paser. Ada

pula PDAM Kota Madiun, PDAM Kota

Probolinggo, PDAM Kabupaten Tuban,

PDAM Kabupaten Pacitan, PDAM Tirta

Marta Yogyakarta, PDAM Kabuapten

Bengkayang, PDAM Kota Solo, dan

PDAM Kabupaten Kutai Kertanegara.

Di samping perusahaan air minum,

ada pula donatur Anggota Luar Biasa

PERPAMSI, seperti PT Aneka Logam,

PT Glory Citra Muda Perkasa, dan

Dapenma Pamsi.

Sementara, penghargaan kepada

relawan diberikan PERPAMSI kepada

para relawan dari PDAM Kota Makasar,

PDAM Kota Balikpapan, PDAM Kota

Samarinda, PDAM Kota Pontianak,

PDAM Kota Malang, PDAM Kota

Surabaya, PAM Jaya, PT Aetra Air

Jakarta, PT PAM Lyonnaise Jaya, dan

Mapala UI. Deni Arisandy

Aktivitas para relawan di lokasi bencana. Bantu pemulihan pelayanan air minum oleh PDAM setempat.

Air Minum 280 | Januari 2019

25


SERAMBI

Wakil Wali Kota Banjarmasin Hermansyah menerima dan menyerahkan piala Juara Umum

Porda kepada Ketua Pelaksana Porda PD PERPAMSI Kalsel Hermansyah yang juga

perwakilan kontingen PDAM Bandarmasih, 15 Desember 2018. Tampak mendampingi

Ketua PD PERPAMSI Kalsel Sayiful Anwar dan Dirut PDAM Bandarmasih Yudha Ahmadi.

Porda PD PERPAMSI Kalimantan Selatan

PDAM Bandarmasih

Raih Juara Umum

PDAM Bandarmasih Kota Banjarmasin kembali

menjadi juara umum Pekan Olah Raga Daerah (Porda)

PD PERPAMSI Kalimantan Selatan yang kali ini

berlangsung di Banjarmasin, 14-15 Desember 2018.

Tempat kedua dan ketiga diraih PDAM Kotabaru dan

PDAM Hulu Sungai Utara.

foto-foto: majalah air minum

berprestasi, harus sehat, dan

harus berolah raga. “Jadikan

Porda ini sebagai ajang menjalin

persahabatan yang semakin erat.

Bukan justru menjadi tembok

penghalang,” tandasnya.

Porda diikuti sekitar 695 peserta

dari 11 PDAM di seluruh Kalsel,

yakni PDAM Bandarmasih, PDAM

Intan Banjar, PDAM Balangan, PDAM

Tanah Bumbu, PDAM Kotabaru,

PDAM Tabalong, PDAM Tanah Laut,

PDAM Hulu Sungai Selatan, PDAM

Hulu Sungai Tengah, PDAM Hulu

Sungai Utara, dan PDAM Tapin.

PDAM Barito Kuala, karena satu

dan lain hal, tidak mengirimkan

atletnya. Cabang olah raga yang

dipertandingkan ialah futsal, tenis

meja, tenis lapangan, bulu tangkis,

catur beregu, catur perorangan,

lomba vokal, dan lomba baris

berbaris.

Setelah acara pembukaan dan

defile seluruh kontingen, kegiatan

Porda dimulai dengan pertandingan

eksebisi tarik tambang antardireksi

PDAM se-Kalsel. Barulah

pertandingan seluruh cabor dimulai.

Hasilnya, PDAM Bandarmasih

Porda PD PERPAMSI Kalsel

dibuka secara resmi oleh

Wali Kota Banjarmasin Ibnu

Sina pada 15 Desember 2018

di Kantor PDAM Bandarmasih.

Dalam sambutannya, Ibnu Sina

mengatakan, Porda bukan sekadar

ajang persaingan olah raga,

melainkan juga merupakan ajang

silaturahmi, sekaligus wadah saling

bertukar informasi mengenai

perkembangan dan permasalahan

air minum antar-PDAM.

“Di era Sustainable

Development Goals, indikator

pelayanan dasar (air minum)

baik secara internasional maupun

nasional sangat penting untuk

dipenuhi. Di saat yang sama,

upaya itu dibarengi olah raga,”

ujar Wali Kota Ibnu Sina.

Ia berpesan agar menjadikan

Porda sebagai ajang menimba

prestasi, ajang saling bertukar

infomasi, dan ajang silaturahmi.

Menurutnya, siapa pun harus

Defile salah satu peserta.

Lomba tarik tambang direksi.

26 Air Minum Edisi 280 | Januari 2019


SERAMBI

Para atlet, official, panitia, dan pengurus PD PERPAMSI Kalsel.

kembali mempertahankan titel

juara umum dengan nilai 23 poin

dari sembilan cabang lomba.

Disusul PDAM Kotabaru dengan

nilai 12 poin, dan PDAM Hulu

Sungai Utara dengan perolehan

poin tujuh.

“Ini memang menjadi target

kami. Alhamdulillah, keinginan

kami terwujud dengan berhasil

mempertahankan titel juara umum.

Semua ini berkat kerja keras dan

disiplin,” ujar Direktur Utama PDAM

Bandarmasih, Yudha Ahmadi.

Dilanjutkannya, perjuangan

pihaknya tidak berhenti sampai di

situ. Dengan modal dan prestasi

yang ada, kata Yudha, ia bersama

tim akan bersiap maju di ajang

yang lebih besar lagi, yakni POR

PERPAMSI yang rencananya akan

digelar di Bandung pertengahan

tahun 2019.

Ketua PD PERPAMSI Kalsel

Syaiful Anwar mengapresiasi para

peserta dan panitia penyelenggara

atas terselenggaranya Porda dengan

lancar. Tak lupa ia mengucapkan

terima kasih kepada semua

pihak yang sudah ikut membantu

terselenggaranya Porda PERPAMSI

Kalsel, terutama untuk tuan rumah

PDAM Bandarmasih.

Sebelum ditutup Wakil Wali Kota

Banjarmasin Hermansyah pada

sore 15 Desember 2018, sejumlah

hadiah doorprize, seperti televisi

dan sepeda, dibagikan kepada para

peserta Porda PD PERPAMSI Kalsel

2018. Deni Arisandy

PD PERPAMSI Kalimantan Timur

Diklat Produksi Pengolahan Air

Berbasis Kompetensi

Pengurus Daerah PERPAMSI

Kalimantan Timur bekerja sama

dengan Yayasan Pendidikan Tirta

Dharma Persatuan Perusahaan Air

Minum Seluruh Indonesia (YPTD

Pamsi) menggelar Pendidikan dan

Pelatihan Produksi Pengolahan

Air Berbasis Kompetensi. Diklat

digelar di Gedung Training Center

Komplek IPA Cendana PDAM Kota

Samarinda, 10-15 Desember

2018.

Pembukaan diklat dihadiri oleh

Sekretaris YPTD Pamsi Hifzillah

Raib Saleh dan Ketua Dewan

Pengawas PDAM Kota Samarinda

Syamsul Bachri. Hadir pula

pengurus PD PERPAMSI Kaltim,

direksi PDAM di Kalimantan Timur,

direksi PDAM Kota Samarinda,

para trainer, dan pejabat terkait

lainnya.

Ketua PD

PERPAMSI Kaltim

Nor Wahid Hasyim

dalam sambutannya

mengharapkan agar

seluruh peserta diklat

bisa mengikuti materi

dengan seksama dan

bisa menerapkan

hasil belajar teori

dan praktiknya.

“Mudah-mudahan bisa

diterapkan di PDAM

masing-masing,”

kata sosok yang juga

Direktur Utama PDAM

Kota Samarinda itu.

Diklat ini diikuti 25 orang, yang

berasal dari PDAM Kota Samarinda

(6 peserta), PDAM Kota Balikpapan

(6), PDAM Kabupaten Kutai

Kertanegara (6), PDAM Kabupaten

Pengurus PD PERPAMSI Kaltim, pengurus YPTD Pamsi, para

trainer dan para peserta diklat berpose di Gedung Training Center

Komplek IPA Cendana PDAM Kota Samarinda.

Berau (2), PDAM Kota Bontang (2),

PDAM Kabupaten Kutai Timur (2), dan

PDAM Kabupaten Paser (1).

HM Lukman

Humas PDAM Kota Samarinda

dok. dpd kaltim

Air Minum 280 | Januari 2019

27


KEMITRAAN SOLIDARITAS

Pada awalnya, Program

Kemitraan Solidaritas PERPAMSI

untuk tahun kalender 2018

hanya menyelenggarakan sepuluh

kesepakatan antara PDAM-

PDAM resipien dan PDAM mentor.

Hal itu merujuk pada proses

penandatanganan Letter of Intent

(LoI) saat lokakarya PKS di awal

tahun lalu, yang menjadi titik mula

dilangsungkannya PKS tahun 2018.

Namun, pada perjalanannya, ada

dua kemitraan baru lagi, sehingga

total di tahun 2018 PKS PERPAMSI

menyelenggarakan 12 kemitraan.

Capaian tersebut mengindikasikan

bahwa program ini dapat menjadi

medium peningkatan kinerja PDAM.

Setidaknya, hal itu tercermin dari

pelaksanaan PKS di 2018 yang

telah membuahkan sejumlah hasil

signifikan. Dalam laporannya, Kepala

Urusan Kemitraan PERPAMSI Ruswanto

mengatakan, hingga awal Desember

2018, PKS telah berhasil dijalankan

dengan baik dan membuahkan

manfaat, terutama bagi PDAM

resipien.

Replikasi

Secara umum, kemitraan yang

terjalin di antara dua PDAM (mentor

dan resipien) menjadi media

pembelajaran di segala bidang yang

ada di PDAM, antara lain masalah

billing system, geographic information

system (GIS), efisiensi energi,

peta jaringan, penyusunan laporan

keuangan, sumber daya manusia

(SDM), dan lainnya. Hal tersebut

pada gilirannya berdampak positif

pada PDAM resipien, bukan hanya

meningkatnya kinerja, melainkan juga

meningkatnya nilai ekonomis PDAM.

Sebagai contoh, PDAM Kabupaten

Merangin Jambi berhasil memangkas

pengeluaran hingga Rp80 juta per

bulan, hanya dari salah satu sisi teknis

yang menjadi objek kemitraan. Dalam

hal ini, PDAM Merangin belajar banyak

dari sang mentor, PDAM Tirta Musi

Palembang.

Lain halnya dengan PDAM

Kabupaten Pesawaran Lampung, yang

belajar banyak dari PDAM Tirta Raharja

Kabupaten Bandung, kini bahkan

sudah menjadi tempat studi banding

PDAM tetangganya, PDAM Kabupaten

Lampung Barat, terkait masalahmasalah

operasional pelayanan.

Dengan manfaat besar yang telah

dirasakan, PDAM Pesawaran bahkan

sudah dua kali memperpanjang kerja

sama kemitraan dengan PDAM Tirta

Raharja dengan objek kerja sama yang

terus berkembang.

Apresiasi Tinggi

Tingginya manfaat yang dihasilkan

oleh PKS PERPAMSI mendapat

apresiasi tinggi dari sejumlah kepala

daerah. Bupati Kepulauan Sula

Hendrata Thes, misalnya, sangat

berterima kasih kepada PERPAMSI

sebagai fasilitator dan PDAM Kota

Ternate sebagai mentor yang mau

membantu PDAM Kepulauan Sula

dalam upaya memperbaiki kinerja

dan meningkatkan pelayanan kepada

pelanggan.

Bukan hanya itu, Hendrata Thes

juga menyampaikan apresiasi atas

diselenggarakannya PKS PERPAMSI.

“Menurut saya, Program Kemitraan

foto-foto: dok. sekretariat perpamsi

Program Kemitraan

Solidaritas (PKS)

telah mencatatkan

sejumlah pencapaian

menggembirakan pada

tahun 2018. Bak bola

salju, perjalanan program

unggulan PERPAMSI ini

terus membesar dengan

semakin banyaknya PDAM

yang berminat untuk

menjadi peserta.

Kunjungan lapangan tim

mentor PT Adya Tirta Batam

ke lokasi IPA resipien,

PDAM Kota Banda Aceh.

Menatap Masa Depan Cerah

28 Air Minum Edisi 280 | Januari 2019


KEMITRAAN SOLIDARITAS

Kunjungan diagnostik fasilitator dan mentor PDAM Kabupaten Bandung ke resipien,

PDAM Kabupaten Lampung Barat.

Direktur PDAM Kota Ternate Syaiful Djaafar (kaos

hitam) selaku mentor saat kunjungan diagnostik ke

PDAM Kabupaten Kepulauan Sula, mendengarkan

penjelasan dan kendala yang dihadapi resipien

terkait penyusunan laporan keuangan SAK-ETAP.

Solidaritas ini sangat bagus, karena

skemanya jelas, aturannya juga jelas,”

ujar Hendrata di sela-sela audiensi

dengan fasilitator, mentor, dan PDAM

Kepulauan Sula sendiri, belum lama

ini.

Sekadar informasi, PDAM

Kepulauan Sula sendiri sebelumnya

telah “mati suri” selama hampir

sepuluh tahun. Kini, dengan komitmen

tinggi dari kepala daerahnya, PDAM di

Provinsi Maluku Utara tersebut tengah

berjuang untuk bangkit lagi dan

memperbaiki kinerja.

Sementara, Wakil Wali Kota Banda

Aceh Zainal Arifin menyampaikan

apresiasinya atas kerja sama

kemitraan yang telah terjalin antara

PDAM Tirta Daroy dan PT ATB yang

berhasil menekan tingkat kehilangan

air, yang masalahnya menjadi objek

kemitraan. Hal itu disampaikan Zainal

Arifin saat menerima audiensi tim

PERPAMSI sebagai fasilitator, PT Adhya

Tirta Batam (PT ATB) sebagai mentor,

dan PDAM Tirta Daroy sebagai resipien

“Saya ingin, hasil positif yang

sudah didapatkan ini bisa juga

diterapkan di seluruh zona yang ada di

PDAM Tirta Daroy,” ujar Zainal Arifin.

Minat Meningkat

Program Kemitraan Solidaritas

PERPAMSI memang bukan

program main-main. Program ini

diselenggarakan sebagai ikhtiar

PERPAMSI dalam rangka mendorong

dan membantu PDAM meningkatkan

kinerja PDAM. Kita tahu, sebagai

operator utama pelayanan air minum

bagi masyarakat Indonesia, rapor

kinerja PDAM terus disorot dan

dipublikasikan. Karena itu, untuk tahun

2019, PERPAMSI telah meningkatkan

anggaran untuk PKS sebesar Rp1,5

miliar.

Dengan keseriusan yang

ditunjukkan, PKS PERPAMSI sejauh

ini telah membuahkan sejumlah hasil

memuaskan. Karena itu, perlahan

tapi pasti, PDAM-PDAM lain juga

menunjukkan minat untuk mengikuti

program ini. Menurut Ruswanto,

hingga saat ini tercatat sudah ada

21 komitmen kemitraan yang siap

direalisasikan pada tahun 2019 ini.

Jika kondisi seperti ini bisa terus

ditingkatkan, agaknya kita boleh

berharap, di masa depan sinar

perairminuman Indonesia bisa lebih

cerah.

Rois Said/Laporan Rushwanto

Program Kemitraan Solidaritas PERPAMSI 2018-2019

Fasilitator Mentor Resipien Pembelajaran

PP PERPAMSI PDAM Kab. Bandung PDAM Kab. Pesawaran Digitalisasi baca meter & personalia

PP PERPAMSI PDAM Kab. Bandung PDAM Kab. Deli Serdang Digitalisasi baca meter & personalia

PP PERPAMSI PDAM Kab. Bandung PDAM Kab. Lampung Barat Modernisasi Billing system

PP PERPAMSI PDAM Kab. Bandung PDAM Kab. Tapanuli Tengah Modernisasi Billing system

PP PERPAMSI PT Adhya Tirta Batam PDAM Kota Banda Aceh Penurunan kehilangan air (NRW)

PP PERPAMSI PDAM Kota Bekasi PDAM Kota Ternate Pengembangan GIS

PP PERPAMSI PDAM Kota Ternate PDAM Kab. Kepulauan Sula Penyusunan laporan keuangan SAK-ETAP

PP PERPAMSI PDAM Kota Palembang PDAM Kab. Merangin Efisiensi energi

PP PERPAMSI PDAM Kota Malang PDAM Kota Bitung Penurunan kehilangan air (NRW)

PP PERPAMSI PDAM Kota Malang PDAM Kab. Polewali Mandar Pengembangan GIS

PP PERPAMSI PDAM Kota Surabaya PDAM Kab. Gorontalo Pengembangan SDM

PP PERPAMSI PDAM Kota Surabaya PDAM Kota Pekalongan Penurunan kehilangan air (NRW)

Air Minum 280 | Januari 2019

29


Profil PDAM

Kebersamaan

dan Menyamakan

“Membangun

Mindset” adalah motto

yang menjadi budaya kerja PDAM

Tirta Arut. Prinsip yang ditanamkan

di perusahaan tersebut ialah bahwa

dengan berjalannya komunikasi yang

baik dan hubungan yang harmonis

antareksekutif, legislatif, dewan

pengawas dan PDAM, maka dukungan

kebijakan dan finansial bisa tercapai.

Program kerja juga dapat berjalan

sesuai dengan rencana melalui

rencana bisnis (business plan) yang

ditetapkan, sehingga PDAM bisa

berevolusi dari Sakit menjadi Sehat.

Hal tersebut kini sudah tercapai.

Berdasarkan penilaian kinerja

BPPSPAM 2017, PDAM Tirta Arut

masuk dalam kategori Sehat.

Nilainya juga cukup memuaskan,

yakni 3,17. Angka ini melampaui

banyak PDAM lain. Pada

penilaian kinerja BPPSPAM 2018,

nilainya naik menjadi 3,24.

Menurut Direktur PDAM Tirta

Arut, Sapriansyah, salah satu

terobosan besar yang dilakukan

PDAM yang dipimpinnya adalah

dengan mengubah pola pikir

(mindset) pegawai untuk

mencapai sasaran tujuan

perusahaan. Melalui terobosan

tersebut, kini PDAM Tirta

Arut sukses menuai sejumlah

prestasi.

Sapriansyah, s.sos

Direktur PDAM Tirta Arut

PDAM Tirta Arut

Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah

Terobosan

Pelayanan Menuju

Sehat

Perbaikan dan peningkatan pelayanan terus diupayakan di

PDAM Kotawaringin Barat. Berbagai upaya yang telah dilakukan

membawa dampak sangat positif. Salah satu kunci perubahan

adalah menumbuhkan pola pikir (mindset) karyawan agar

mempunyai rasa memiliki perusahaan.

30 Air Minum Edisi 280 | Januari 2019


Profil PDAM

Raihan Prestasi

Berkat peningkatan kinerjanya,

PDAM Tirta Arut menuai sejumlah

raihan positif, antara lain Terbaik

Satu Pelaksanaan Bantuan Program

Hibah Air Minum dari Pemerintah

Pusat, Penghargaan Kesehatan dan

Keselamatan Kerja (K3) se-Kalimantan

Tengah, Top BUMD 2017 kategori

pelanggan di bawah 30.000, dan CEO

Top BUMD 2017.

Menurut Sapriansyah, dari sisi

kinerja dan pelayanan, ada sejumlah

indikator yang telah dicapai PDAM Tirta

Arut. Salah satunya penurunan tingkat

kehilangan air atau non revanue

water (NRW). Sejak 2017, NRW PDAM

Tirta Arut tercatat berada di angka

19,35 persen. Angka NRW itu terus

dipertahankan hingga 2018. Padahal,

pada 2014 dan 2015, NRW PDAM

Tirta Arut masih di atas 30 persen dan

sebesar 23,10 persen pada 2016.

“Sejak 2017-2018, NRW kita

sudah di bawah 20 persen. Kuncinya

di SDM, karyawan. Kita mengubah

mindset karyawan agar mereka

merasa memiliki PDAM. Dengan cara

manualisasi, seluruh karyawan terlibat

mengatasi kebocoran. Cara demikian

berhasil. Tidak ada investasi tertentu

dengan nilai besar. Murni manual

dengan rasa memiliki PDAM. Semua

terlibat untuk mencari kebocoran.

Siapa yang menemukan kebocoran

langsung melapor ke petugas. Tidak

PDAM TIRTA ARUT

Jumlah pelanggan: 19.488 SL

Penduduk: 295.349 jiwa

Cakupan pelayanan: 56,79 %

Pegawai: 71 orang

Tarif rata-rata: Rp3.000,-

per meter kubik

Harga pokok produksi:

Rp5.000,- per meter kubik

Kehilangan air: 19,15 %

Jam pelayanan: 24 jam

Penilaian kinerja BPPSPAM

2017: Sehat

Sumber: data tahun 2017

Air Minum 280 | Januari 2019

31


Profil PDAM

gangguan air minum, PDAM Tirta

Arut juga menyiapkan Pos Pelayanan

Gangguan Air Minum Terpadu.

Disediakan pula customer care

dan pembacaan meter air yang

menggunakan Android.

Para pemangku kepentingan terkait saat meninjau instalasi pengolahan air.

sampai 24 jam, sekian jam saja

kebocoran sudah diperbaiki,” terang

Sapriansyah.

Lalu, apa dampaknya bagi PDAM

tersebut? Menurut Sapriansyah,

turunnya NRW sampai angka 19

persen membuat pendapatan

meningkat signifikan, yakni 30 hingga

40 persen per bulan.

Tidak hanya itu, tingkat efisiensi

penagihan juga semakin baik,

yakni secara keseluruhan mencapai

85 hingga 90 persen. Kontinuitas

distribusi air ke pelanggan juga terus

meningkat. Pada 2011-2013, distribusi

air ke pelanggan hanya 15 jam per

hari. Sejak 2014-2016, distribusinya

sudah mencapai 16 jam per hari. Ke

depan, sejak 2017 sudah dicanangkan

bahwa distribusi air mencapai 24 jam

per hari.

Inovasi Program Pelayanan

Dari sisi jumlah pelanggan,

hingga 2017 lalu, jumlah sambungan

pelanggan PDAM Tirta Arut mencapai

19.448 sambungan rumah (SR).

Secara rata-rata tahunan, jumlah

pelanggan per tahun meningkat

sekitar 2.000 SR. Hal ini tentu

saja berdampak pada sisi cakupan

pelayanan. Pada 2016, cakupan

pelayanaan hanya sebesar 31,36

persen, pada 2017 menjadi 52,71

persen.

“Kita targetkan jumlah pelanggan

dan cakupan pelayanan terus

meningkat. Strateginya, pertama

kita dapatkan dari pelanggan MBR

sebanyak 1.000 SR. Lalu, dari

sambungan reguler PDAM yang

murah. Ada sambungan reguler

Berkat peningkatan

kinerja yang telah

dilakukan, PDAM Tirta

Arut menuai beberapa

raihan positif.

yang normal dan ada yang tidak.

Masyarakat berpenghasilan rendah,

tapi tidak dapat MBR, akan kita

subsidi dari PDAM untuk memasang

sambungan baru. Kita juga tetap

menjaga prinsip 3K, yaitu kualitas,

kuantitas, dan kontinuitas,” papar

Sapriansyah.

Untuk mencapai target tersebut,

sejumlah terobosan juga telah

dilakukan PDAM Tirta Arut. Salah

satunya ialah dengan melakukan

pembayaran rekening air secara

online. Untuk pembayaran rekening

air secara daring, pihak PDAM Tirta

Arut bekerja sama dengan pihak

ketiga, yakni kalangan perbankan

(seperti BRI, BNI, dan BPR Marunting

Sejahtera-Pangkalan Bun), Koperasi

Tirta Sejahtera Pangkalan Bun, Kantor

Pos, serta sejumlah lembaga lainnya.

Sementara, untuk mengatasi

keluhan pelanggan, PDAM Tirta

Arut juga telah menyiapkan SMS

Center selama 24 jam. Selain untuk

menampung keluhan, SMS Center

juga disiapkan bagi pelanggan yang

ingin mengecek jumlah tagihan

dan tunggakan rekening airnya.

SMS Center tersebut juga berfungsi

untuk menerima laporan pelanggan

mengenai aduan kebocoran pipa dan

informasi lainnya.

Untuk mengatasi pelayanan

Penyesuaian Tarif

Sapriansyah mengatakan,

pencapaian kinerja PDAM Tirta Arut

baik dari sisi pendapatan, penerimaan,

SDM, maupun dari tingkat kebocoran

air memang sudah semakin baik.

Hanya, struktur tarif air minum yang

berlaku sekarang ini masih jauh dari

skala keekonomian. Harga jual air

bersih sebesar Rp3.000 per meter

kubik masih di bawah harga pokok

produksi yang sebesar Rp5.000 per

meter kubiknya. Belum lagi tambahan

unsur biaya operasional lain, seperti

gaji pegawai dan biaya lainnya,

membuat struktur tarif tersebut butuh

penyesuaian.

Idealnya, menurut Sapriansyah,

untuk menutup seluruh biaya

operasional PDAM Tirta Arut, harga jual

air tersebut ialah Rp7.000 per meter

kubik. Karena itu, PDAM Tirta Arut

berencana mengajukan penyesuaian

tarif air minum pada tahun 2019.

“Soal struktur tarif, sebenarnya

akan ada penyesuaian per Januari

2019. Nanti pemasukannya sudah

bisa untuk menutupi sebagian biaya

operasional. Belum full cost recovery

(FCR). Per Januari 2019, tarif PDAM

Tirta Arut akan naik menjadi Rp4.000.

DPRD sudah setuju, tinggal pengesahan

dari Bupati,” terang Sapriansyah.

Dikatakan, tarif air sebesar Rp3.000

32 Air Minum Edisi 280 | Januari 2019


Profil PDAM

Tarif air sebesar

Rp 3.000 tersebut

sebenarnya merupakan

tarif yang diberlakukan

sejak 2013.

foto-foto: dok. pdam

Salah satu kegiatan internal PDAM Tirta Arut dan aktifitas di ruangan pelayanan pelanggan.

tersebut sebenarnya merupakan

tarif yang diberlakukan sejak 2013.

Dengan demikian, PDAM Tirta

Arut mengalami defisit keuangan.

Kenaikan harga bahan baku

pengolahan air bersih menjadi

alasan utama penyesuaian tarif air.

Hanya, lanjut Sapriansyah,

penyesuaian harga air tentu

harus disesuaikan dengan aturan.

Kenaikan tarif tidak boleh dilakukan

lebih dari 4 persen dari nilai Upah

Minimun Kabupaten (UMK). Kalau

Para karyawan dan

direksi dalam sebuah

momen penyerahan

penghargaan lomba

antarkaryawan.

dihitung, angka kenaikan tarif

saat ini masih di bawah angka 4

persen itu. “Jauh sebelumnya,

kami telah melakukan paparan

rencana penyesuaian tarif air ke

masyarakat dengan melakukan

Rapat Konsultasi Publik (RKP) 2018.

Kegiatan itu diikuti anggota dewan,

dewan pengawas, dan perwakilan

masyarakat pada sejumlah

kecamatan dan desa di Kota

Waringin Barat,” imbuhnya.

Tantangan Air Baku

Salah satu instalasi pengolahan air dan perpompaan PDAM Tirta Arut.

Meski sejumlah prestasi telah

berhasil dituai, bukan berarti PDAM

Tirta Arut tidak memiliki persoalan

dan tantangan. Salah satunya terkait

air baku. “Tantangan terbesar kita

adalah air baku. Sekarang ini masih

cukup. Tetapi, untuk ke depan, kita

harus pikirkan ketersediaan air baku.

Kami sudah studi banding ke PDAM

Balikpapan, karena struktur mereka

hampir sama. Tinggal bagaimana kepala

daerah menyikapi hal tersebut,” ungkap

Sapriansyah.

Sekarang ini, untuk persoalan

air baku, PDAM Tirta Arut masih

memanfaatkan tampungan-tampungan

yang sudah disediakan pemerintah

daerah. Persoalan air baku mulai terasa,

terutama ketika masuk musim kemarau.

Pada Agustus lalu, misalnya, untuk

mengatasi persoalan susutnya air di

Sungai Arut yang membuat intake air

baku PDAM, itu hanya bisa beroperasi

dengan satu pompa penyedot saja.

Untuk solusi sementara, PDAM Tirta

Arut memanjangkan pipa penyedot

hingga ke bagian tengah sungai. Selain

itu, PDAM tersebut juga terus berbenah

dengan melakukan sejumlah terobosan

seperti dengan membersihkan pipa-pipa

induk, memperkecil tingkat kebocoran,

dan upaya lainnya.

Upaya lain untuk mengatasi

persoalan ketersediaan sumber air baku,

dari waktu ke waktu PDAM Tirta Arut

juga terus menggelontorkan anggaran

untuk memperkuat infrastruktur.

Dananya bersumber dari APBN, APBD

tingkat I dan APBD tingkat II, dana

internal PDAM, hingga pinjaman. Pada

2017 lalu, realisasi investasi untuk

infrastruktur terkait sumber air yang

dilakukan PDAM Tirta Arut mencapai Rp3

miliar. Deni Arisandy

Air Minum 280 | Januari 2019

33


Persona

Ir. Popy Indrawati Janto, M.Sc.,

Anggota BPPSPAM Unsur Masyarakat Profesi

Berbagi

Inovasi demi

Masa Depan Air

Matang pengalaman di perusahaan air minum, Popy

Indrawati Janto mengaku ingin berbagi pengalaman

dengan para pengelola perusahaan air minum di seluruh

Indonesia melalui lembaga tempatnya bernaung saat ini,

BPPSPAM. Ia siap membagikan sejumlah inovasi berbuah

efisiensi seperti yang pernah ia lakukan.


persona

Tanggal 23 Maret 2018 lalu, Popy

Indrawati Janto dilantik Menteri

PUPR Basuki Hadimuljono

sebagai salah satu Anggota Badan

Peningkatan Penyelenggaraan Sistem

Penyediaan Air Minum (BPPSPAM)

dari unsur masyarakat profesi untuk

periode 2018-2022.

Lulusan Teknik Lingkungan

Institut Teknologi Bandung (ITB)

dan Sanitary Engineering dari IHE

Institute for Water Education, Delft

Belanda, tersebut mengaku bahwa

keinginannya masuk ke BPPSPAM,

selain untuk memperluas dan

mengembangkan wawasannya di

bidang air minum, juga untuk berbagi

pengalaman di bidang pengelolaan air

bersih.

“Saya mau pengalaman saya di

perusahaan air minum dan apa yang

sudah saya punya bisa saya bagi ke

teman-teman PDAM lain di daerah.

Sehingga, saya mengikuti tes masuk

BPPSPAM dari unsur masyarakat

profesi” kata Popy kepada Majalah

Air Minum saat ditemui di kantornya,

baru-baru ini.

Waktu itu, lanjutnya, ketika

diminta memaparkan program

apa yang akan dibagikannya ke

PDAM seluruh Indonesia dan para

stakeholder air minum di Tanah

Air, ia menawarkan efisiensi dan

inovasi pengelolaan air minum/bersih

berdasarkan pengalamannya ketika

ditugaskan PAM Jaya di PT Aetra Air

Jakarta. “Dengan biaya sedikit tapi

dapat hasil yang bagus. Saya juga

berbagi pengalaman mengenai KPBU,

karena saya pernah menjadi pelaku

KPBU, meski dengan peraturan yang

lama,” imbuh Popy.

Inovasi di Aetra Jakarta

Sosok yang pernah menduduki

posisi sebagai General Manager

Produksi dan Trunk Main PT Aetra Air

Jakarta (Aetra) tersebut, bersama

timya sukses melakukan inovasi

pengolahan air minum dengan bakteri

alami. Apa manfaatnya? Menurut

dia, melalui terobosan pengolahan

air minum menggunakan bakteri

alami tersebut, efisiensi yang didapat

perusahaan sangat besar.

Kala itu, dengan pengelolaan air

melalui bakteri alami, target earning

before interest, taxes, depreciation

and amortization (EBITDA) atau

laba perusahaan sebelum dikurangi

beban non-operasi, melampaui target

Bersama timya, ia

sukses melakukan

inovasi pengolahan

air minum dengan

bakteri alami.

perusahaan. Padahal, waktu itu, target

air terjual perusahaan tidak tercapai.

Seperti apa inovasinya? Menurut

Popy, ringkasnya, dalam proses

pengelolaan air tersebut, ada proses

bahan kimia yang dihilangkan dan

kemudian dibantu serta digantikan

dengan bakteri alami. Inspirasi inovasi

tersebut berasal dari proses pengolahan

air limbah yang semuanya memakai bioorganik.

“Lalu, saya berpikir, kenapa di air

minum tidak bisa? Padahal hanya

menghilangkan nitrat, kemudian zat

besi (Fe), dan mangan (Mn). Fe dan Mn

itu sudah hilang pada saat koagulasi

dan diendapkan. Nitratnya kadang

terbawa, sehingga ada bakteri hidup dan

sebagainya. Nah, ini bisa dihilangkan

dengan bakteri alami. Kita jaga pH dan

kadar oksigennya agar bakteri hidup

dan dapat menurunkan zat di atas”

ungkapnya.

Popy memang gemar berinovasi.

Selain melakukan terobosan

penggunaan efisiensi bahan kimia, di

proses water treatment plant (WTP), ia

sukses pula melakukan efisiensi listrik

untuk semua pemompaan di proses

distribusi air. Ia juga menerapkan

pola pengaliran air kepelanggan

berbasiskan tekanan (flow base

on pressure), menggantikan pola

pengaliran berbasiskan kebutuhan (flow

base on demand). Pola yang baru ini

membutuhkan tambahan kapasitas

foto-foto: dok. pribadi

Menjadi narasumber workshop BPPSPAM.

Ir. Popy Indrawati, M.Sc.

Tempat, tanggal lahir: Bandung,

14 Maret 1965

Anak: 2 orang

Pendidikan:

Teknik Lingkungan ITB,

1984-1990

UNESCO-IHE Institute for

Water Education, Delft,

Holland, Majoring in

Management of Public Utility,

1999-2001 (post Graduate)

Riwayat Pekerjaan:

Anggota BPPSPAM, Maret 2018

hingga sekarang

Penugasan dari PAM Jaya ke

PT Aetra Air Jakarta, 2008-

2018

PT Thames PAM Jaya, Februari

1998-Desember 2007

PAM DKI Jaya, Januari 1990-

Januari 1998

Air Minum 280 | Januari 2019

35


Persona

Membagi Waktu untuk Keluarga

Di tengah kesibukan bekerja,

Popy berusaha tetap

menyediakan waktu untuk keluarga.

Memang saat ini ketika anakanaknya

sudah besar, persoalan

tersebut tidak serumit sebelumnya.

Untungnya, keluarga memberikan

dukungan baginya untuk berkarier.

“Meski sudah diusahakan,

tetap ada komplain dari keluarga.

Itu karena saya tidak bisa memanage

dengan baik dua hal

secara berbarengan. Kadang, di

keluarga sedang baik-baik saja,

tapi di kantor ada komplain, dan

sebaliknya. Jadi, ada saat saya

prioritaskan keluarga dan ada

saat saya harus fokus di kantor,”

terangnya.

Berdasarkan pengalaman itu,

Popy kemudian menerapkan prinsip

ketika di rumah ia akan melupakan

masalah kantor. Sebaliknya, pada

produksi yang dilakukan dengan cara

uprating WTP dari kapasitas 9000 lps

menjadi 10.500 lps dengan hampir

tanpa biaya investasi.

Tantangan Baru

Iklim kerja yang berbeda tentu

saja tantangannya juga berbeda.

Demikian yang dialami Popy.

Wanita yang dipercaya menangani

persoalan kinerja dan kerja sama

pemerintah dan badan usaha atau

KPBU di BPPSPAM tersebut merasakan

perbedaan suasana kerja dengan di

tempat lamanya.

Sebelumnya, ia dituntut

bergerak cepat dan fokus pada

profit perusahaan. Di BPPSPAM, ia

merasakan hal berbeda. Aturan yang

sangat beragam baik di pusat maupun

di daerah membuat pihaknya harus

selalu melakukan check and recheck

soal regulasi ketika akan menangani

persoalan penyelenggaraan SPAM.

“Itulah yang kelihatannya

membuat kita tidak bisa bergerak

cepat. Padahal, kalau mau

disimplifikasi dan PDAM mau berubah

cepat, barangkali akan lebih banyak

PDAM yang sehat lagi. Jadi, kalau di

BPPSPAM ini, saya lebih fokus pada

saat di kantor harus melupakan

masalah di rumah. Dengan belajar,

menurutnya, prinsip itu akan bisa

dilaksanakan. Jadi, selepas pintu

pagar rumah, dia sudah mulai

mengelola persoalan kantor. Begitu

pun sebaliknya.

Di lain sisi, dia sangat merasakan

peran dan dukungan penting

keluarga. Berdasarkan pengalaman

itu, ada saling pengertian antara

suami, istri, dan anak2. Butuh

waktu untuk menyesuaikan diri dan

jangan menjadi tekanan.

Dalam perjalanan karier dan

kehidupannya, Popy berprinsip

harus meninggalkan jejak positif

di mana pun berada. Dengan

demikian, ada kebanggaan untuk

diceritakan kepada penerus, supaya

mereka juga bisa memberikan yang

terbaik buat diri mereka sendiri.

DA

masalah kinerja banyak PDAM,” tutur

Popy.

Sekitar delapan bulan di BPPSPAM

membuat pengalaman wanita

kelahiran Maret 1965 tersebut semakin

bertambah. Ada suka dan duka yang

dialami, terutama ketika melakukan

kunjungan ke suatu daerah. Dari

sekian kali melakukan tugas untuk

pendampingan ke daerah, dua kali ia

merasakan pengalaman tak terduga.

Salah satunya di suatu kota yang

enggan disebutnya, ia mengalami

pengalaman tidak enak.

“Sudah tidak tidur semalaman naik

pesawat, sampai di daerah itu, akses

untuk bertemu Bupati dibatalkan

sesaat setelah sampai di kota tersebut.

Melihat PDAM-nya juga tidak bisa,

karena tidak ada yang mengantarkan.

Info tentang apa-mengapa PDAM

itu tidak pernah buat laporan juga

tidak dikasih. Malah, kita dituduh

balik, karena katanya ada janji dari

pemerintah pusat untuk membantu

mereka akan membangun jaringan

tapi tidak terlaksana,” tuturnya.

Pihak BPPSPAM tidak pernah tahu

seperti apa kondisi PDAM di sana

karena tidak pernah ada laporan. Baru

saat kunjungan tersebut diketahui,

Dibanding kerja sama

skema business to

business (B to B),

potensi risiko KPBU

lebih kecil.

ternyata intake PDAM itu terkena longsor,

dan beberapa tahun tidak beroperasi.

Tetapi, ada juga di daerah lain yang

PDAM-nya menyambut baik. PDAM

tersebut diakuinya memiliki semangat

untuk maju dan mau belajar memperbaiki

diri. Banyak bertanya dan melakukan apa

yang diajarkan, termasuk untuk efisiensi

energi dalam rangka memperbaiki

kinerja. “Saat mereka punya semangat

yang sama dengan yang kita ajarkan, itu

luar biasa rasanya bagi saya,” ujar Popy.

Menangani KPBU

Menyikapi persoalan KPBU yang

tengah dihadapi sebagian PDAM di Tanah

Air, Popy menyoroti pentingnya kesiapan

sektor hilir dalam kerja sama SPAM

skema KPBU tersebut. Hal yang utama

ialah terkait soal penyerapan air dari

SPAM ketika didistribusikan dari SPAM

regional ke kota-kota, soal tarif, dan

soal metode pembayaran yang saling

menguntungkan.

“Jadi, dalam KPBU ini, kesiapan

hilir dalam penyelenggara SPAM-nya

harus diperhatikan. KPBU itu lebih ke

regionalnya, ada WTP kemudian dibagi

ke beberapa kota. Nah, kota-kota ini

hilirnya masih belum siap ketika airnya

siap dibagikan. Di hulu ada masalah juga,

tetapi lebih mudah mengelolanya karena

terpusat,” katanya.

Dibandingkan kerja sama skema

business to business (B to B), potensi

risiko KPBU lebih kecil, terutama dalam

menjamin keberlangsungan proyek ketika

kerja sama itu dilaksanakan. Mengenai

kekhawatiran soal lepasnya aset pasca-

KPBU, menurut Popy, sudah ada opini dari

Kementerian Keuangan bahwa nanti aset

tidak diserahkan ke swasta. Jadi, setelah

berakhir kerja sama itu, nantinya aset

akan diserahkan ke pemerintah pusat

atau provinsi. Dengan demikian, tidak ada

potensi risiko kehilangan aset dari kerja

sama KPBU.

“Ada cukup banyak KPBU, hanya

beberapa yang menjadi tanggung jawab

saya. Kesiapan hilirnya yang sedang kita

dampingi. Mudah-mudahan tahun depan

ada beberapa KPBU yang jalan, seperti

Lampung, Jatiluhur, dan Semarang Barat.

Jatigede sedang berproses.” pungkas

Popy. Deni Arisandy

36 Air Minum Edisi 280 | Januari 2019


opini

Tahun Terakhir

Pencapaian Target

100 Persen Akses

Air Minum Aman

Selamat Tahun Baru 2019, tahun terakhir upaya

pencapaian target 100-0-100 dalam kerangka

Sustainable Development Goals (SDGs).

Oleh Victor Sihite

Pengamat PDAM dan

Wartawan Senior

Mudah-mudahan kita semua

inga, dan renungkan, angka

“keramat” 100 paling depan

dari formula 100-0-100 itu adalah

pesan agar setidak-tidaknya per

31 Desember 2019, seluruh rakyat

Indonesia sudah bisa mengakses air

minum yang aman.

Pertanyaannya, di mana kita

berada sekarang? Amanah mulia itu

memang tak sepenuhnya dibebankan

pada jajaran PDAM. Masih ada

pemangku kepentingan lainnya yang

peduli air minum, yang ikut mengejar

target itu. Sebut saja misalnya

Direktorat Jenderal Cipta Karya

dengan Program Pendukung Gerakan

Nasional 100-0-100 Bidang Air Minum

(Pamsimas), yang menyasar 27.000

desa di 33 provinsi hingga 2019. Dana

yang dikucurkan pun lumayan besar,

rata-rata Rp1,2 triliun per tahun.

Pencapaian jajaran PDAM

sendiri bagaimana? Mungkinkah,

atau mustahilkah target cakupan

pelayanan 100 persen tercapai akhir

2019? Agaknya impossible. Kenapa?

Coba hitung-hitungan sederhana.

Data Direktori PERPAMSI 2016

mencatat, jumlah penyelenggara

pelayanan air minum perpipaan

seluruh Indonesia per Desember

2016 adalah 436, terdiri atas 391

PDAM/Perumda, 27 BLU/UPT, dan 18

perusahaan air minum swasta. Dari

jumlah itu, hanya 18 PDAM yang

memiliki pelanggan di atas 100.000,

angka yang sangat kontras dengan

199 PDAM dengan pelanggan di

bawah 10.000. Selebihnya, ada 152

PDAM dengan pelanggan antara

10.001-30.000, 38 PDAM dengan

pelanggan 30.001-50.000, dan 29

PDAM dengan pelanggan 50.001

-100.000.

Masih menurut data tersebut,

jumlah pelanggan 435 perusahaan

air minum (satu tidak memasukkan

data) adalah 11.293.980. Ambil

angka maksimal rata-rata per

pelanggan 6 jiwa, maka jumlah warga

Indonesia yang punya akses air

minum baru mencapai 11.293.980x6

ditambah (asumsi) 100.000x6

dari penyelenggara yang tidak

memasukkan data, maka didapat

angka 68.363.880. Sementara, jumlah

rakyat Indonesia dewasa ini sudah

lebih 260 juta. Sehingga, cakupan

pelayanan seluruh PDAM baru 26

persen, masih jauh panggang dari api.

Itu memang posisi pada 2016,

sehingga mungkin ada pihak yang

akan menghibur diri dengan nyeletuk,

“Jangan kecewa dulu, lah. Siapa tahu

telah banyak yang dicapai dalam dua

tahun terakhir, 2017 dan 2018.”

Kita yakin, hakkul yakin, pasti ada

capaian dalam dua tahun terakhir,

tetapi nyaris tidak mungkin melompat

ala simsalabim menjadi 80 persen

umpamanya.

Dalam posisi seperti itu, menurut

kami, para pemangku kepentingan,

khususnya jajaran tukang ledeng,

semestinya bersikap proaktif dalam

mengejar mission: impossible itu.

Ada buah pikiran bijak dari orangorang

bijaksana begini: Doing the

impossible because we know how.

Certainly it can be done.

Jadi, memang tidak boleh

pesimistis, lalu angkat bendera putih

bagai pasukan yang kalah perang.

Mengacu pada nasihat orang-orang

bijaksana tersebut, sikap pantang

menyerah harus dipegang teguh oleh

setiap insan tukang ledeng, terlebih

mereka yang mendapat kepercayaan

tinggi menakhodai PDAM maupun

perusahaan air minum swasta.

Kita yakin, para pejabat

teras PDAM pasti tahu cara

mengejar target, asalkan memang

dipersenjatai sebagaimana mestinya.

Itu sudah dibuktikan di sejumlah

PDAM, yang dari kondisi amburadul

telah tampil sebagai PDAM

percontohan.

Semoga saja semua pemda

sudah memenuhi tanggung

jawabnya menyusun Rencana Induk

Sistem Penyediaan Air Minum

(RISPAM). Kalau belum, itulah yang

perlu digedor untuk mendukung

melakoni yang impossible itu

menjadi possible. Memang, orangorang

bijak juga berkata, tidak ada

yang tidak mungkin, asalkan tahu

caranya, serta didukung pemda dan

pemangku kepentingan, termasuk

dana yang diperlukan untuk

mencapai sasaran itu.

Air Minum 280 | Januari 2019

37


dok. pdam

GEMA PDAM

PDAM Samarinda Peringati

Hari Ibu Ke-90

PDAM Kota Samarinda menggelar

apel peringatan Hari Ibu ke-90,

Senin, 17 Desember 2018. Dalam apel

yang diikuti para karyawan, terutama

para ibu tersebut, Direktur Utama

PDAM Tirta Kencana Kota Samarinda,

Nor Wahid Hasyim, bertindak sebagai

pembina upacara.

“Alhamdulillah, meski cuaca

gerimis, para peserta, terutama para

karyawati, semangat mengikuti apel

ini,” ujar Nor Wahid Hasyim.

Pada upacara Hari Ibu tersebut,

semua karyawati PDAM mengenakan

kostum kebaya nasional. Petugas

upacara juga semua perempuan, mulai

dari komandan upacara, pembawa

acara (MC), pembawa naskah

Pancasila, pembaca teks UUD 1945,

hingga pembaca sejarah Hari Ibu.

Peringatan Hari Ibu di PDAM

Samarinda kali ini mengambil tema

“Bersama Meningkatkan Peran

Perempuan dan Laki Laki dalam

Membangun Ketahanan Keluarga

Penyerahan penghargaan “Mitra Kerja Sama LIPI dan

Pemerintah Daerah Terbaik” kepada Pemkab Bangka

Barat, melalui PDAM Tirta Sejiran Setason di Jakarta,

19 Desember 2018.

Pemerintah Kabupaten Bangka

Barat, melalui PDAM Tirta

Sejiran Setason Kabupaten Bangka

Barat, menerima penghargaan

sebagai “Mitra Kerja Sama LIPI dan

Pemerintah Daerah Terbaik” yang

diserahkan di Jakarta, 19 Desember

2018.

Diberikan oleh Kepala LIPI Laksana

Tri Handoko, penghargaan tersebut

diterima oleh Bupati Bangka Barat

Parhan Ali, yang diwakili Asisten

Bidang Ekonomi Pembangunan H.

Pose bersama setelah apel peringatan Hari Ibu.

untuk Kesejahteraan Bangsa”.

Diharapkan, dengan keluarga sehat

ekonomi kuat, perempuan hebat

negara kuat, perempuan berdaya,

negara jaya.

“Kesetaraan kaum perempuan

dan laki-laki sudah kita kedepankan

dalam dunia kerja di PDAM. Sudah

ada pejabat perempuan yang kita

berdayakan, baik setingkat kepala

seksi maupun kepala bagian.

Intinya, tidak ada perbedaan antara

perempuan dan laki-laki. Mereka dipilih

secara profesional melalui tes, baik

akademik maupun IQ. Pemilihannya

pun bekerja sama dengan lembaga

yang kompeten,” pungkas Nor.

HM Lukman

Humas PDAM Kota Samarinda

PDAM Kabupaten Bangka Barat

Anugerah Media dan

Mitra Kerja Sama LIPI

Terbaik 2018

Rozali. Turut mendampingi, Direktur

PDAM Kabupaten Bangka Barat Abdi

Nursahri. Penyerahan ini disaksikan

oleh Asisten Kemenristek, Anggota

DPR RI Fadel Muhammad, segenap

pejabat LIPI, dan tamu undangan.

Kerja sama LIPI dan Pemerintah

Kabupaten Bangka Barat telah

berlangsung sejak 2014 melalui

kegiatan yang diberi nama Riset

Kompetitif LIPI. Sampai saat ini, riset

tersebut telah menghasilkan output

prototipe sistem monitoring dan

pengendalian distribusi air minum dan

prototipe pengolahan air bersih yang

menggunakan advanced oxidation

processes dan elektromagnetic water

treatment di PDAM.

Dalam siaran pers yang diterima

redaksi Majalah Air Minum,

disebutkan bahwa riset ini telah

menghasilkan dua paten. Selain itu,

sistem ini berjalan dengan baik dan

bermanfaat bagi sistem IT transmisi

serta distribusi air PDAM. Manfaatnya

juga diterima masyarakat pengguna

langsung, yaitu MAN 1 Muntok dan

Masjid Puput, melalui anjungan air

siap minumnya. Red

dok. pdam

38 Air Minum Edisi 280 | Januari 2019


GEMA PDAM

PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor

Kejar Target Cakupan Pelayanan di 2022

PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten

Bogor saat ini memiliki jumlah

sambungan langganan terdaftar

sebanyak 150. 072 SL, cakupan

pelayanan administratif sebesar 23,05

persen atau baru 25 kecamatan yang

dapat terlayani dari 40 kecamatan.

Kapasitas produksi air terpasangnya

sebesar 2.110 liter per detik (lpd) dan

kehilangan air sebesar 28 persen.

Menurut Direktur Utama PDAM

Tirta Kahuripan Hasanudin Tahir,

sesuai rencana bisnis perusahaan

tahun 2018-2022, diharapkan pada

tahun 2022 PDAM Tirta Kahuripan

memiliki jumlah sambungan langganan

terdaftar sebanyak 254.072 SL,

cakupan pelayanan administratif

sebesar 34,16 persen, dan dapat

melayani 29 kecamatan dari 40

kecamatan. Kapasitas produksi air

terpasang menjadi sebanyak 3.420 lpd

dan kehilangan air turun menjadi 23

persen.

Harapan tersebut disampaikan

Hasanudin di Lokakarya Business Plan

dok. pdam

Tahun 2018-2022 di Sentul, Kamis, 22

November 2018. Kegiatan ini dihadiri

Bupati Bogor Hj. Nurhayanti, Direktur

Pengembangan SPAM, Ditjen Cipta

Karya Agus Ahyar, dan Ketua BPPSPAM

Bambang Sudiatmo.

Menurut Hasanudin, kegiatan ini

bertujuan untuk menyosialisasikan

rencana bisnis perusahaan kepada para

pemangku kebijakan dan kepentingan.

Lokakarya ini juga dimaksudkan untuk

mendapatkan masukan yang konstruktif

agar perencanaan yang telah disusun

dapat lebih on the track dalam berbagai

aspek.

“Kebutuhan dana untuk

menjalankan program dan pencapaian

target tersebut sebesar kurang lebih

Rp1,3 triliun. Sumber pendanaannya

dialokasikan dari APBN Cipta Karya,

APBN SDA, APBD, internal PDAM, dan

swasta,” pungkas Hasanudin dalam

siaran pers yang dikirim ke redaksi

Majalah Air Minum. Red

PAM Jaya Ajak Warga

Jakarta Hemat Air

Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-96,

PAM Jaya menggelar berbagai kegiatan.

Salah satunya ialah jalan santai (fun walk)

bersama seluruh karyawan PAM Jaya dan para

stakeholder. Kegiatan ini digelar di arena car

free day (CFD) Jl. Jenderal Sudirman-Jl. MH.

Thamrin di depan Hotel Sahid Sudirman Jakarta,

Minggu, 16 Desemberi 2018.

Mengangkat tema “Semangat Mengaliri

Kebahagiaan”, PAM Jaya ingin mengajak

masyarakat, khususnya warga Jakarta untuk

semakin peduli dan bijak dalam menggunakan

air bersih. Menurut Direktur Utama PAM

Jaya Priyatno Bambang Hernowo, kegiatan

ini merupakan upaya PAM Jaya untuk terus

memberikan pelayanan air bersih terbaik

kepada seluruh pelanggan dan masyarakat

Jakarta.

Selain itu, lanjut Bambang, kegiatan ini

juga bertujuan untuk meningkatkan sinergi

dan silaturahmi

antarkaryawan

PAM Jaya dan

segenap pemangku

kepentingan.

“Kegiatan ini juga

dimaksudkan

untuk lebih

mendekatkan

kami dengan

Direktur Utama PAM Jaya Priyatno Bambang Hernowo

mengajak warga semakin peduli dan bijak menggunakan air.

masyarakat Jakarta,” terang Bambang.

Kegiatan olahraga tersebut berlangsung meriah

karena disertai lomba senam antardivisi dan

pembagian doorprize. Selain fun walk, ada kegiatan

donor darah, pemeriksaan mata dan gigi gratis,

serta pelatihan motivasi untuk seluruh karyawan.

Kegiatan puncak HUT ke-96 PAM Jaya

dilaksanakan pada 21 Desember, berdekatan

dengan hari lahir PAM Jaya pada 23 Desember

1922. Danang Pidekso

dok. majalah air minum

Air Minum 280 | Januari 2019

39


GEMA PDAM

PDAM Bandarmasih

Raih Penghargaan TOP IT 2018

PDAM Bandarmasih Kota

Banjarmasin kembali meraih

penghargaan untuk kedua kalinya

pada Acara puncak Penghargaan TOP

IT and TELCO yang diselenggarakan

oleh Majalah IT Works di Golden

Ballroom, The Sultan Hotel Jakarta,

Kamis, 6 Desember 2018.

PDAM Bandarmasih berhasil

menyabet penghargaan di dua

kategori, yakni TOP IT Integrated

Operation and Customer Service

System dan TOP IT Leadership (CEO)

yang diperoleh Direktur Utama PDAM

Bandarmasih, Yudha Achmady.

Penghargaan didapatkan

berdasarkan penilaian tim juri

yang dilakukan secara objektif dan

independen dengan sejumlah unsur,

yaitu kerja sama Majalah IT Works

dengan Kementerian Komunikasi

dan Informatika, Lembaga Ilmu

dok. pdam

Dirut PDAM Bandarmasih Yudha Achmady

(tengah) saat menerima penghargaan.

Pengetahuan Indonesia (LIPI),

asosiasi IT Indonesia, dan sejumlah

vendor IT.

Penghargaan ini diraih PDAM

Bandarmasih karena dinilai

sukses mengimplementasikan dan

mengintegrasikan sistem informasi

seluruh kegiatan operasional

perusahaan mulai dari proses

produksi air, distribusi, hingga

pelayanan pelanggan menggunakan

sistem IT yang terintegrasi. Sistem

ini dijalankan juga dalam rangka

melaksanakan komitmen tinggi

pemerintah dan pelaku bisnis dalam

menerapkan Perpres No. 95 Tahun

2018 tentang Sistem Pemerintahan

Berbasis Elektronik (SPBE) yang telah

ditetapkan pada 2 Oktober 2018 lalu.

“PDAM Bandarmasih juga sangat

sadar pentingnya sinkronisasi dan

integrasi aplikasi ini, yang digunakan

oleh instansi daerah. Hal ini juga

menjadi alasan pengembangan IT

yang baik di PDAM Bandarmasih,”

kata Yudha Achmady dalam siaran

pers yang diterima redaksi Majalah

Air Minum. Red

dok. pdam

Diklat dan Outbound Karyawan PDAM Cilegon Mandiri

Suntikan Semangat Kerja Baru

Jajaran PDAM Cilegon Mandiri,

mulai dari karyawan hingga direksi,

berkomitmen untuk terus menjaga

produktivitas dan gairah kerja.

Salah satu upayanya ialah dengan

menggelar dan mengikuti pendidikan

dan pelatihan (Diklat) dan outbound

selama dua hari, di Lembah Hijau

Bandulu, Anyer, Sabtu-Minggu, 1-2

Desember 2018.

Karyawan PDAM Cilegon Mandiri di Anyer,

Minggu, 2 Desember 2018.

Pembekalan materi Diklat

ditekankan pada manajemen aset

dengan narasumber dari BPKP

Perwakilan Provinsi Banten. Materi

lainnya terkait teknik operasional

PDAM. “Materi-materi ini penting

diberikan, sehingga pegawai bisa

menerapkan dan bertanggung jawab

sesuai tupoksinya masing-masing,”

papar Direktur PDAM Cilegon Mandiri

Encep Nurdin, saat membuka acara.

Hal penting lainnya, ada transfer

knowledge dari pemateri, sehingga

seluruh bagian mengetahui cara

kerja bagian lainnya. “Minimal jika

ada rotasi pegawai, satu sama lain,

sudah ada pembekalan pengetahuan,”

tambah Encep.

Diklat dilanjutkan dengan

outbound, yakni sebagai bentuk

pembelajaran segala ilmu

terapan yang disimulasikan dan

dilakukan di alam terbuka dengan

bentuk permainan yang efektif,

menggabungkan antara intelegensia,

fisik, dan mental. Diharapkan, setelah

kegiatan ini ada semangat kerja

baru dan refresh seluruh pegawai,

sehingga produktivitas perusahaan ke

depan terus meningkat, sesuai tema

kegiatan “One Team One Spirit, and

One Goal”.

Abyan Kudsi

Karyawan PDAM Cilegon Mandiri

40 Air Minum Edisi 280 | Januari 2019


GEMA PDAM

Digital Transformation Summit (DTS) 2018

Menuju PDAM Berbasis Digital

Perhelatan Digital

Transformation Summit

(DTS) PDAM Kota Malang

pada 11-13 Desember 2018.

Kegiatan yang pertama kali

dilaksanakan ini bertujuan

untuk menjadi ajang saling

berbagi terkait best practice

penerapan teknologi

informasi di perusahaan air

minum.

foto-foto: dok. pdam kota malang

Salah satu sesi diskusi Digital Transformation Summit (DTS) 2018 dan gunting pita pembukaan

acara (kiri).

Digital Transformation Summit

(DTS) 2018 dihadiri lebih dari

219 peserta yang berasal dari

56 perusahaan air minum (PDAM) dari

seluruh Indonesia. Sejumlah pejabat

yang hadir antara lain ialah Kepala

Dinas PUPR Cipta Karya mewakili

Gubernur Jawa Timur, sembilan kepala

daerah, termasuk di dalamnya Wali

Kota Malang.

Dari kalangan perairminuman

yang hadir ialah perwakilan BPPSPAM,

Direktur Eksekutif PERPAMSI, PD

PERPAMSI Jatim beserta anggota,

Pengurus Dapenma Pamsi, dan lainlain.

“DTS 2018 adalah

acara untuk mengajak

semua beralih ke teknologi

digital,” ungkap Pjs.

Direktur Utama PDAM

Kota Malang Anita Sari.

Ditambahkannya, teknologi

informasi semakin

berkembang dan zaman

sudah berubah. Jika tidak

mengikuti teknologi, kita

akan menjadi korban teknologi.

Selain pameran yang diikuti

perusahaan air minum dan perusahaan

yang bergerak di bidang IT dan

barang kebutuhan perusahaan air

minum, acara ini menghadirkan

seminar-seminar tentang penerapan

teknologi di perusahaan air minum

(PDAM). Contohnya ialah pemanfaatan

geographic information system (GIS),

IT NRW, peralatan otomatisasi SPAM,

dan efisiensi energi.

Pada hari terakhir penyelenggaraan

DTS 2018, dilakukan peresmian

fasilitas TWUIN Command Center

(TCC) PDAM Kota Malang oleh Wali

Kota Malang H. Sutiaji. TCC sendiri

adalah kepanjangan dari Total

Water Utility Integrated Network

Command Center. Ini adalah

gabungan dari empat modul utama

yang menopang sistem proses bisnis

di PDAM Kota Malang, yaitu GIS,

Customer Information System (CIS),

Administration Utility (AU), serta Water

Utility Integrated Network (WUIN).

TCC adalah kontrol jarak jauh

dan monitoring pada semua proses

bisnis PDAM Kota Malang mulai

dari on/off pompa, level air pada

reservoir (tandon), kebocoran, hingga

pengaduan masyarakat, baik datang

langsung ke layanan pengaduan

ataupun melalui media sosial.

“Semua proses bisnis di PDAM

Kota Malang terpantau melalui TCC,

sehingga kami cepat dalam menangani

permasalahan. Bahkan, sebelum

kejadian, kami sudah tahu,” ujar Anita

Sari. Ia menambahkan, permasalahan

dapat diketahui sejak dini karena

data-data di lapangan terkirim secara

realtime, sehingga penanganan

dapat dilakukan sebelum kejadian

(preventif).

Toni Candra Kuncoro, S.Kom.

Staf Kabid Software dan Database

PDAM Kota Malang

Air Minum 280 | Januari 2019

41


GEMA PDAM

dok. bppspam

Tim PDAM Pandeglang

melakukan identifikasi

jaringan air minum yang

rusak akibat tsunami Selat

Sunda, Kamis, 27 Desember

2018. Mereka didampingi

anggota Badan Peningkatan

Penyelenggaraan Sistem

Penyediaan Air Minum

(BPPSPAM), Eko Wiji

Purwanto, dan rombongan.

Eko Wiji Purwanto,

didampingi Kepala Bagian

Perencanaan dan Pelaporan

BPPSPAM Hosen Utama,

mengunjungi Kantor PDAM

Kabupaten Pandeglang, Kamis

(27/12/18). Kunjungan diterima

oleh Kepala Bagian Perencanaan

dan Kepala Bagian Pelanggan

PDAM Kabupaten Pandeglang,

Ida.

Seperti dikutip dari laman

resmi BPPSPAM, Eko Wiji

Purwanto menyampaikan bahwa

tujuan kunjungan tersebut adalah

memberikan dukungan moril dan

melakukan identifikasi jaringan

distribusi air minum yang rusak

akibat tsunami. “Infrastruktur

jaringan pipa air minum

merupakan pondasi dari PDAM

untuk melakukan pelayanan

kepada masyarakat. Karena itu,

identifikasi kerusakan harus

segera dilakukan agar segera

diperbaiki. Sehingga, layanan air

minum kepada masyarakat tidak

terputus,”ujar Eko.

Ida menyampaikan bahwa

berdasarkan identifikasi lapangan

yang telah dilakukan pihaknya,

instalasi pengolahan air di empat

unit IPA PDAM Pandeglang tidak

rusak akibat tsunami. Karena,

posisi IPA elevasi lebih dari

100 meter. Namun, beberapa

instalasi jaringan distribusi

air minum di rumah-rumah

Petugas PDAM Kabupaten Pandeglang saat melakukan identifikasi jaringan dan meter air

di salah satu rumah pelanggan yang terkena dampak tsunami.

PDAM Kabupaten Pandeglang

Identifikasi Jaringan

Distribusi yang Rusak

Akibat Tsunami

pelanggan, terutama di beberapa

wilayah pesisir, cukup banyak

yang rusak. Karenanya, pihak

PDAM Pandeglang menyediakan

perbaikan sambungan baru tanpa

dipungut biaya bagi pelanggan

yang rumahnya terkena dampak

tsunami.

Selain informasi dari PDAM

Pandeglang, BPPSPAM juga

telah mendapat informasi bahwa

sistem jaringan distribusi air

minum PDAM di lokasi bencana

tsunami Selat Sunda, yaitu

PDAM Kabupaten Serang, PDAM

Kabupaten Lebak, PDAM Kabupaten

Lampung Selatan, PDAM Kabupaten

Pesawaran, dan PDAM Kabupaten

Tanggamus tidak rusak. PDAM-

PDAM ini tetap dapat beroperasi

dan memberikan pasokan air

bersih ke posko-posko pengungsian

masyarakat.

Selain mengidentifikasi jaringan

air minum, mewakili BPPSPAM,

Eko juga menyerahkan bantuan

sosial berupa beras, mi instan, susu

balita, makanan bayi, pembalut

wanita, dan pakaian layak pakai ke

Gudang Logistik Penanganan Darurat

Bencana Tsunami Tingkat Kabupaten

Pandeglang. El/Lrn/Red

42 Air Minum Edisi 280 | Januari 2019


PERPAMSI

PERSATUAN PERUSAHAAN AIR MINUM

SELURUH INDONESIA

kemitraan

solidaritas

• Mendorong peningkatan kinerja melalui mekanisme saling

belajar di antara sesama perusahaan air minum

• Membangun model kerja sama antar perusahaan air minum

berlandaskan semangat solidaritas dan kebersamaan

Bersatu

saling membantu

PRINSIP

KEMITRAAN SOLIDARITAS

NON-PROFIT

Keikhlasan untuk saling membantu,

keterbukaan, menjawab kebutuhan,

komitmen bersama, sesuai kemampuan.

APA YANG ANDA BUTUHKAN?

TEMUKAN MITRA BELAJAR & WUJUDKAN!

Penurunan NRW, efisiensi energi, manajemen

kualitas air, penyusunan business plan, penyusunan

laporan keuangan SAK-ETAP, manajemen proyek,

Customer Service, pengembangan IT, billing system,

GIS, corporate communication, penyusunan SOP,

pendampingan penyesuaian tarif...

WATER OPERATORS’ PARTNERSHIPS (WOPs)

UPAYA GLOBAL

Peningkatan kinerja melalui mekanisme saling

belajar dan bekerja sama di antara sesama

operator air minum (dan sanitasi) dipromosikan

di seluruh dunia oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa

dalam kerangka “Water Operators’ Partnerships

(WOPs)”.

Kemitraan Solidaritas adalah konsep WOPs

nasional yang dikembangkan PERPAMSI di

Indonesia untuk membantu peningkatan kinerja

anggota di segala aspek, termasuk dalam rangka

program penyehatan PDAM.

CAPACITY BUILDING

Pembelajaran, knowledge management,

transfer pengetahuan, keahlian, pengalaman, dan

nilai-nilai budaya kerja yang positif, partisipasi

aktif, perbaikan berkelanjutan.

HASIL NYATA

Dikerjakan langsung dengan pilot project,

pelaksanaan investasi, pendampingan dalam

implementasi, peningkatan pelayanan.

REPLIKASI

Dapat diserap dan diaplikasikan, ditiru dan diperluas,

terbentuk komunitas praktisi dan forum

diseminasi informasi.

METODE

• Pilot project

• On the job training

• Simulasi on site

• Kunjungan survey dan studi banding

• Pendampingan

• Lokakarya


sainstek

Memisahkan Air Asin dengan

Air Bubble Screen

Harus diakui, Belanda adalah negara yang sangat

inovatif dalam hal teknologi perairan. Pada 2012, satu

lagi penemuan berhasil dikembangkan untuk mengatasi

bercampurnya air laut/air asin dengan air tawar. Teknologi

tersebut dinamakan air bubble screen.

Belanda termasuk sebuah

negara di Eropa yang setiap

tahunnya selalu mengejutkan

dunia dengan inovasi-inovasi baru,

baik dalam hal science maupun

kehidupan sosial. Pada 2013 lalu,

Belanda membuat penemuan fantastis

untuk mencegah dan mengendalikan

banjir akibat frekuensi erosi yang

sering terjadi melalui proyek Sand

Engine. Sekarang, Belanda kembali

hadir dengan membawa berbagai

penemuan menarik di bidang air.

Salah satunya penemuan sistem air

bubble screen.

Intrusi Air Laut sebagai Masalah

Umum

Bercampurnya air laut atau air asin

dengan air tawar menjadi problem di

banyak negara, termasuk Indonesia.

Dalam sejumlah kesempatan

liputan ke beberapa daerah, penulis

sendiri menemukan sejumlah kasus

terjadinya intrusi air laut ke badanbadan

sungai air tawar. Tentu saja

kondisi tersebut merugikan banyak

pihak. Selain para petani, PDAM

menjadi salah satu pihak yang sangat

dipusingkan oleh kondisi ini. Pasalnya,

sungai-sungai yang terkena intrusi air

laut tersebut merupakan sumber air

baku bagi PDAM.

Contoh kasus yang ditemukan

adalah di wilayah Sobang,

Pandeglang, Banten. Di wilayah yang

dekat dengan pesisir pantai tersebut,

PDAM Kabupaten Pandeglang selalu

mengalami kesulitan melakukan

pelayanan, terutama ketika musim

kemarau tiba. Sungai yang ada di

wilayah itu, yang menjadi pemasok

air baku, biasanya akan mengalami

intrusi air laut. Praktis, pelayanan

akan terhenti karena ketiadaan air

baku. Sementara, kualitas air tanah

pun sudah sangat terkontaminasi

resapan air asin dan tidak layak

konsumsi.

Begitu juga yang ditemui di Sungai

Kapuas, Kalimantan Barat. Seperti

dikutip dari kompas.com, intrusi air

laut di sana bahkan bisa mencapai 50

kilometer. Sementara, berapa PDAM

yang memanfaatkan air dari sungai

tersebut untuk melayani kebutuhan

air minum masyarakat Kalimantan

Barat? Jika masalah ini dibiarkan

terus-menerus, bukan mustahil di

masa depan krisis air minum/air

bersih di Indonesia akan semakin

parah.

Teknologi Air Bubble Screen

Penemuan dari Belanda yang

disebut air bubble screen tampaknya

layak untuk dipelajari karena sangat

bermanfaat untuk memisahkan

air tawar dan air laut. Dikutip dari

deltares.nl, sistem pemisahan dua air

dengan massa garam yang berbeda

ini ditemukan oleh Deltares, Royal

Haskoning, dan Rijkwaterstaat pada

tahun 2012. Pada awalnya, teknik

ini dilakukan untuk mencegah

tercampurnya air tawar dengan

air laut yang dibawa oleh kapal

pengangkut di Belanda. Mereka

menggunakan pintu air (locks) di

Krammer Locks, suatu tempat yang

memungkinkan kapal masuk dari

Oosterschelde menuju perairan tawar

Volkerak.

Krammer Locks sepanjang 240

meter dan lebar 24 meter ini memiliki

sistem untuk memisahkan kedua jenis

air tersebut. Namun, karena terlalu

bergantung pada pompa dan ratusan

gerbang otomatis (sliding gate) pada

dinding pintu air yang digunakan,

maka biaya dan energi yang

dikeluarkan terlalu besar. Untuk itulah

air bubble screen dikembangkan.

Air bubble screen ini sendiri

terdiri atas tirai-tirai gelembung

udara. Ukuran gelembung ini

mencapai 3-5 mm, sehingga akan

mampu menyaring air garam yang

tercampur dengan air tawar. Air tawar

44 Air Minum Edisi 280 | Januari 2019


sainstek

istimewa

Penemuan dari Belanda yang disebut air bubble screen tampaknya layak untuk dipelajari karena sangat bermanfaat untuk memisahkan

air tawar dan air laut.

dimasukkan ke dalam ruang pintu

air selama kapal melewati gerbang

pintu air. Cara ini mampu menekan air

garam yang dibawa oleh kapal selama

perjalanannya.

Komponen lainnya yang

menjadikan air bubble screen ini

inovatif adalah ambang (threshold)

yang dapat dipindahkan pada sisi

air tawar untuk mencegah air garam

yang masuk lebih banyak. Air garam

yang terkandung kemudian akan

dibawa naik oleh gelembung udara

tadi dan kemudian akan dialirkan.

Setelah melewati ujicoba di Stevin

Locks di Afsluitdijk Barrier Dam,

gagasan ini diterapkan Krammen

Locks, yang memisahkan perairan

garam dari Easter Scheldt dari

perairan tawar di Volkerak dan

Zoommeer.

Diklaim Hemat Energi

Belum diketahui berapa besar

investasi yang dibutuhkan untuk

membangun sistem pemisahan air

laut dan air tawar dengan teknik

air bubble screen ini. Namun yang

jelas, Deltares mengklaim, sistem ini

bisa diandalkan. Selain menghemat

energi, sistem ini juga mampu

menekan biaya operasional. Menurut

Otto Weiller dari Deltares, pekerjaan

di pintu air Krammer membutuhkan

biaya operasional yang sangat

besar. Namun, teknologi baru ini

memberi pihaknya kesempatan untuk

melakukan penghematan dalam

pekerjaan pemeliharaan.

Di Belanda sendiri total terdapat

23 pintu air. Rencananya, semua

dam tersebut akan dipasang sistem

untuk memisahkan air garam

dengan air tawar. Kita tahu, Belanda

merupakan negara yang cenderung

dikelilingi lautan, yakni Laut Utara di

Belanda bagian utara dan barat serta

sejumlah perbatasan bahari dengan

Belgia dan Jerman. Di samping itu,

secara geografis pun “Negeri Ratu

Wilhelmina” merupakan negara

dengan permukaan tanah rendah.

Kira-kira 20 persen wilayahnya,

dan 21 persen populasinya, berada

di bawah permukaan laut. Nama

“Nederland” diberikan karena kondisi

tersebut.

Kondisi itu menyebabkan negeri

Belanda sangat rentan mengalami

intrusi air laut. Karenanya,

pemerintah Belanda merasa sangat

berkepentingan untuk mengatasinya

sesegera mungkin. Pengenalan

pertama air bubble screen ini sudah

disahkan oleh pemerintah Belanda

dan bahkan menjadi salah satu

proyek terpenting dalam inovasi

perairan pada tahun 2014.

Di Indonesia, teknologi ini

mungkin saja bisa diterapkan. Apalagi

kita tahu, kerusakan ekosistem akibat

industri dan rendahnya kesadaran

masyarakat untuk menjaga kualitas

air sudah sedemikian parah. Jika

ditambah dengan problem intrusi

air laut yang terus -menerus terjadi,

apakah anak cucu kita masih dapat

mengonsumsi air berkualitas baik?

Rois Said

Sumber: kompas.com, deltares.nl

Air Minum 280 | Januari 2019

45


Manajemen

Pengelolaan Strategis

Perusahaan Air Minum

Majalah Air Minum edisi November 2018 mencantumkan

karikatur sederhana namun sangat ekspresif atas tata

kelola di banyak PDAM. Sepintas mungkin mudah

memilih target untuk dibidik lebih dulu. Namun, bidikan

strategis tentu membutuhkan kajian kompleks dan tidak

mengabaikan satu variabel pun.

Langkah mendapatkan bidikan

strategis bisa dimulai dari

inventarisasi variabel kendala

optimalisasi kinerja PDAM, inspirasi

pola pendekatan masalah, analisis

kemampuan yang dimiliki, perencanaan

strategi kegiatan rasional, dilanjutkan

dengan pelaksanaan, kontrol, dan

evaluasi rencana kegiatan.

Kendala

Banyak variasi kendala optimalisasi

kinerja di banyak PDAM, antara lain

sumber daya manusia (SDM) masih

mendasarkan tata kelola pada apa yang

diajarkan para seniornya. Landasan

berpikir SDM belum berubah pada

matematik hidrolika yang relatif rumit.

Enggan berinovasi karena minim

penghargaan dan/atau penolakan teman

pada inovasi. Para manajer gagal paham

pada inspirasi inovasi, pemberdayaan

SDM tidak didasari peningkatan

kemampuan dan pola kerja, sehingga

pola kerja sekadar menanggalkan

tanggung jawab.

Kendala lain, budaya kolusi yang

susah dibendung dan lebih parah saat

ditempeli kepentingan individu oknum,

kuatnya target prestige dibanding

prestasi, lebih banyak investasi

berorientasi pada belanja barang dan

jasa, bukan pembelanjaan modal untuk

kemanfaatan masa depan. Ada pula

kendala minimnya studi kelayakan

belanja barang dan jasa, tidak adanya

transparansi komunikasi baik di internal

maupun dengan eksternal, sehingga

terjadi estafet kesalahan akibat

adanya kebohongan untuk menutupi

kebohongan sebelumnya. Lebih parah

karena komunikasi tidak transparan

berakibat kinerja satker tidak sinergis

dan akhirnya terjadi salah kebijakan.

Kesinambungan Program

PDAM sebagai operator air bersih

dipimpin oleh direktur dengan masa

jabatan satu periode selama 4 tahun.

Pendeknya satu periode jabatan ini

idealnya perlu diantisipasi dengan

perencanaan business plan yang

memberikan proyeksi bisnis tahun

pertama periode direksi berikutnya.

Sehingga, estafet manajerial dapat

berkesinambungan di samping komitmen

dan proaktif updating rencana bisnis.

Untuk mencapai target ini, prasyaratnya

adalah direktur yang capable.

Di samping itu, pendekatan yang

harus diupayakan adalah kajian

menyeluruh dengan tidak mengabaikan

atau mengecilkan satu atau sejumlah

variabel. Kajian subjektif menghasilkan

solusi parsial dan tergantung hal

yang dominan. Sebagai contoh, sikap

tata kelola yang fokus pada belanja

operasional tanpa efektivitas akan

mengakibatkan belanja investasi untuk

kemanfaatan masa depan hanya tersedia

sisa kemampuan keuangan. Contoh lain

adalah upaya optimalisasi kesejahteraan

SDM mendekati batas maksimal tanpa

disertai pemberdayaan SDM yang

signifikan. Sehingga, belanja pegawai

menjadi beban berat bagi bujet tahuntahun

berikutnya.

Karikatur Majalah Air Minum edisi November 2018. Menakar program prioritas perusahaan

air minum.

Rencana Bisnis

Perencanaan kegiatan strategis

dapat disusun dalam bentuk rencana

bisnis (business plan) jangka 5 tahunan.

Penyusunan rencana bisnis diawali

46 Air Minum Edisi 280 | Januari 2019


Manajemen

Serba-serbi

dari koleksi data eksisting (idealnya

3 tahun terakhir audited). Data

eksisting dianalisis untuk memahami

kemampuan saat sekarang dan potensi

proyeksi ke depan. Proyeksi potensi

didasarkan pada tren data tiga tahun

terakhir. Gambaran proyeksi kondisi

eksisting dapat dipahami dari variabelvariabel

rasio kinerja.

Analisis kondisi eksisting bisa

dilakukan dengan analisis proyeksi

keuangan (financial projection/

finpro) atau menggunakan model

analisis SWOT (strength, weakness,

oportunity, thread). Bisa juga

menggunakan keduanya atau

menggunakan model analisis lain yang

Tabel 1: Indikator Kinerja

Tabel 2: Indikator Kinerja

signifikan dengan bisnis PDAM.

Modul FAM

Sebagaimana dimuat Majalah Air

Minum edisi September 2018 bahwa

Direktorat PSPAM Kementerian PUPR

menambahkan modul costumer relation

(CR) dan financial analysis management

(FAM) untuk program pengembangan

SDM air minum, pola manajemen PDAM

dan perencanaan ke depan seperti

di atas tercantum dalam modul FAM.

Modul FAM memberikan model analisis

keuangan sederhana namun sangat

memadai untuk membaca kemampuan

PDAM dan cara merumuskan kegiatan

strategis ke depan.

Di samping itu, modul FAM juga

memuat analisis SWOT yang diadopsi

dari INDII Toolkit untuk pemetaan posisi

kwadran. Hasil analisis ini bisa mengkaji

tingkat rasionalitas rencana kegiatan

dan sejauh mana faktor eksternal

maupun internal berpengaruh pada

kinerja PDAM. Modul FAM sangat mudah

diimplementasikan oleh internal PDAM

sehingga lebih cepat dan tepat mewarnai

kebijakan. Salah satu contoh sheet untuk

evaluasi kinerja lihat Tabel 1.

Tabel 1 menyajikan data tahun

2015 sampai dengan 2017 sebagai

data eksisting dan diproyeksikan ke

tahun 2018 hingga 2022. Hasil proyeksi

dapat dipahami, rasio yang mengalami

penurunan hingga nilai minus dengan

menelusuri variabel yang memengaruhi

turunnya rasio. Berikutnya, kita

dapat merencanakan kegiatan untuk

memperbaiki nilai kinerja ke depan.

Lalu, kegiatan yang lebih urgen dari

tahun ke tahun dapat dipilah. Sehingga,

peningkatan kinerja naik tahun demi tahun

secara keseluruhan.

Kegiatan srategis sesuai urgensi

disimulasikan dalam proyeksi keuangan.

Sehingga, rencana bisnis yang tepat dan

rasional dapat dibuat. Indikator kinerja di

atas setelah mendapat sentuhan rencana

kegiatan strategis menjadi seperti Tabel 2.

Tabel 2 menyisakan rasio kehilangan air

yang masih tinggi jauh di atas 20 persen.

Treatment pada rasio ini membutuhkan

pembiayaan yang tidak kecil. Teknik

pengelolaan dapat dipahami di modul

NRW Direktorat PSPAM. Dengan ekspose

kepada stakeholder yang transparan

dan mendasar pada database lengkap

dan akurat, tidak tertutup kemungkinan

diperoleh penambahan modal dari APBD

untuk treatment rasio kehilangan air.

Langkah strategis sebagai jawaban

pilihan karikatur Majalah Air Minum

sudah terkemas dalam rencana bisnis.

Realisasi tahunan dilaksanakan pada RKAP

(Rencana Kerja Anggaran Perusahaan).

Realisasi RKAP wajib dipantau untuk

update rencana bisnis. Sebagai contoh,

karena pelaksanaan RKAP tahun proyeksi

pertama dan/atau kedua diperoleh

kemampuan keuangan lebih dari hasil

proyeksi, maka kegiatan strategis tahun

berikutnya bisa dimanfaatkan pada

tahun lebih awal, sehingga percepatan

profesionalitas dapat dicapai.

Farid Rozin

Anggota Penyusun Modul dan Pembina

Modul Financial Analysis Management (FAM)

Air Minum 280 | Januari 2019

47


internasional

Dalam pertemuan SDGs

(Sustainable Development

Goals-PBB) di Bali,

Oktober 2018 lalu, Deputi Menteri

Pembangunan Brunei, Haji Marzuke

bin Haji Mohsin, menjelaskan bahwa

semua warga Brunei Darussalam telah

memiliki akses air minum. Adapun

akses ke sanitasi yang baik sudah

mencapai 93 persen.

Jauh sebelumnya, otoritas

perairminuman Brunei sudah

mengeluarkan motto “Save to drink,

boil as extra precaution. Artinya,

aman untuk diminum langsung dari

keran, namun kalau ragu, masaklah

terlebih dahulu.

Badan Pengelola Air Minum

Ada enam instalasi pengolahan air

minum pemerintah Brunei. Semuanya

bernaung di bawah Departemen

Pelayanan Air dan Pekerjaan Umum

(DPAPU) yang menjadi bagian

dari Kementerian Pembangunan.

Lembaga-lembaga tersebutlah yang

bertanggung jawab atas penyaluran

air minum yang dihasilkan keenam

instalasi pengolahan air minum

tersebut.

Pemeriksaan dilakukan secara

rutin dengan berpegang pada baku

mutu yang ditetapkan oleh badan

PBB urusan kesehatan, WHO. Meski

ada jaminan mutu, DPAPU masih

menganjurkan masyarakat untuk

merebus air sebelum diminum,

sebagai upaya ekstra untuk

menghindari penyakit diare dan

penyakit lainnya.

Tak begitu jelas tentang tarif air

minum yang digabung dengan tarif

kebutuhan pokok rumah tangga

lainnya seperti listrik, sampah,

fasilitas pemanas, dan pendingin

ruangan. Tarif seluruhnya tercatat

sebesar S$51,95 per bulan (data

tahun 2017).

Didukung Perusahaan Asing

Pencapaian yang tinggi itu tak

lepas dari kesungguhan pemerintah

Brunei melayani rakyatnya.

Misalnya, mereka tak segan-segan

memanfaatkan keahlian banyak

pihak, baik dari swasta maupun

dari badan-badan PBB seperti WHO.

Sebagai contoh, belasan perusahaan

asing, seperti dari Jepang, Jerman,

Swedia, dan Amerika Serikat, ambil

bagian dalam pencapaian di bidang air

minum yang mengagumkan itu.

Kehadiran perusahaan-perusahaan

asing itu saling melengkapi

untuk mencukupkan segala yang

diperlukan, seperti pipa, pompa,

bahan-bahan kimia, pembuatan

reservoir, dan laboratorium. Dengan

cara “keroyokan” itu, Brunei

boleh berbangga karena mampu

menyediakan air minum bagi seluruh

rakyatnya. Pemantauan mutu di

instalasi pengolahan, di reservoir,

hingga ujung-ujung jaringan pipa yang

ditugasi oleh DPAPU dapat berlangsung

dengan memuaskan berkat kehadiran

perusahaan-perusahaan asing

tersebut.

Departemen Kesehatan Brunei

juga ikut bertanggung jawab dengan

melakukan audit kualitas di instalasi

pengolahan dan di ujung jaringan

pipa. Berkat ketelitian dan konsistensi

pengawasan mutu sedemikian ketat,

Akses Air Minum di Brunei

Sudah 100 Persen

Brunei Darussalam

kaya akan minyak

dan gas bumi, namun

minim air tanah.

Tetangga Indonesia

di belahan utara

Pulau Kalimantan

ini sudah memiliki

akses 100 persen air

minum untuk 450

ribu penduduknya.

Bagaimana Brunei

mengelola air minum?

Salah satu sudut kota Brunei Darussalam. Saat ini, Brunei memiliki Indeks

Pembangunan Manusia tertinggi kedua di Asia Tenggara setelah Singapura,

sehingga diklasifikasikan sebagai negara maju.

48 Air Minum Edisi 280 | Januari 2019


internasional

maka sudah sejak lama organisasi

kesehatan dunia WHO menyatakan

Brunei Darussalam bebas dari

penyakit malaria.

Selain keenam instalasi

pengolahan air minum milik

pemerintah tersebut, di Brunei masih

ada Brunei Shell Petroleum dan

Brunei Shell’s Liquefied Natural Gas

yang memiliki instalasi pengolahan

air minum sendiri. Selain itu, ada

beberapa perusahaan produsen air

minum dalam kemasan.

Pemakaian Air

Menurut hitungan sebelum tahun

2000, pemakaian air per tahun di

Brunei mencapai 92 juta meter kubik.

Sebagian besar air digunakan untuk

Ruang pelayanan pelanggan operator air

minum setempat.

foto-foto: istimewa

industri pemrosesan gas bumi yang

dicairkan. Untuk keperluan itu, air

diambil dari sungai bernama Belait,

dijernihkan seperlunya sebelum

dimanfaatkan untuk mencairkan gas

bumi.

Pemakaian air di Brunei juga cukup

banyak untuk pertanian, industri

perkayuan, peternakan, industri

minuman ringan, dan perbengkelan.

Jauh sebelumnya, yakni sekitar

tahun 1950-an, kebutuhan air

untuk industri gas cair dan minyak

bumi disedot dari tanah. Dewasa ini

penyedotan air tanah dibatasi hingga

ke tingkat 0,5 persen dari pasokan

air secara menyeluruh, dan itu hanya

untuk keperluan industri air kemasan

dalam botol.

Sumber Daya Air

Terdapat empat daerah aliran

sungai (DAS) utama di Brunei, yakni

Temburong, Belait, Tutong, dan Sungai

Brunei. Yang paling luas adalah DAS

Belait, yakni 2.700 kilometer persegi.

Secara menyeluruh, aliran air di

keempat DAS itu mencapai 8,5 juta

kilometer kubik per tahun. Secara

hidrologis, diperkirakan, sumbersumber

air terbarukan di Brunei

mencapai 8,5 juta kilometer kubik per

tahun. Jadi, tidak timpang seperti di

banyak negara.

Di sisi lain, air tanah Brunei sangat

sedikit. Hampir tak berarti (hanya 0,1

km3 per tahun) jika dibandingkan

dengan kandungan air tanah di

seluruh Kalimantan.

Terdapat dua bendungan di

Brunei dengan kapasitas 45 juta

meter kubik. Reservoir bernama

Tesek berkapasitas 13.000 meter

kubik digunakan untuk penyediaan

air minum. Yang terbesar adalah

Bendungan Tutong dengan kapasitas

45.000 kilometer kubik. Bendungan

ini, selain sebagai reservoir air, juga

berfungsi sebagai pengatur aliran air

di Sungai Tutong yang memiliki DAS

seluas 28,6 kilometer persegi.

Lembaga yang Bertanggung

Jawab

Lembaga-lembaga yang

bertanggung jawab atas keberlanjutan

sumber daya air di Brunei ialah

Kementerian Industri dan Sumber

Daya Utama (KISDAU), Departemen

Pertanian yang berada dalam jajaran

KISDU, Divisi Teknis KISDU, dan

DPAPU.

KISDU bertanggung jawab

memfasilitasi dan mengembangkan

industri dan sumber daya utama untuk

keperluan pasar lokal maupun ekspor.

Departemen Pertanian pada KISDU

bertanggung jawab atas irigasi dan

drainase serta penyediaan air dan

tenaga listrik. Lembaga ini secara aktif

mendorong pengembangan berbagai

komoditas pertanian.

Pencapaian di Brunei bolehboleh

saja ditandingi oleh sebuah

perusahaan air minum dengan

sambungan rumah 500.000. Tetapi,

dari sudut pengelolaan yang serius,

cakupan pelayanan air minum Brunei

Darussalam tak syak patut diacungi

jempol.

Victor Sihite

Dari berbagai sumber

Rumah di kampung air, salah satu

tujuan wisata Brunei.

Air Minum 280 | Januari 2019

49


AKATIRTA

AKATIRTA

Akademi Teknik Tirta Wiyata

Program Studi Teknik Lingkungan

TERAKREDITASI “B”

Jl. Duku 1 No. 54 Perum Korpri

ABRI Kramat, Kota Magelang,

Jawa Tengah

Telp./Fax. : 0293-361340 I

Website : www.akatirta.ac.id

tersumbatnya (impeller) pompa. Pada

sistem pengolahan air minum pompa

ini biasa digunakan memompa air

bersih yang berasal dari sumur atau

reservoir.

Penjelasan Tentang

Pompa Benam

Tanya:

Yth, Pak Aji dan Tim Akatira.

Mohon penjelasannya tentang pompa

benam (submersible pump). Ada

berapa macam tipenya? Bagaimana

karakteristik, instalasi, aspek penting

dalam pemasangan pompa benam,

serta bagaimana cara merawatnya?

Mintho Juarso

Pontianak, Kalimantan Barat

Jawab:

Pompa benam atau submersible

pump adalah pompa yang dalam

pengoperasiannya diposisikan di

dalam zat cair yang dipompanya.

Pompa sentrifugal adalah pompa

dengan prinsip kerja melempar zat

cair yang dipompanya dengan alat

yang disebut impeller mulai dari

pusat pompa ke arah luar lingkaran.

Lalu, lewat sudut pengarah (defuser)

dan/atau rumah pompa, aliran

diarahkan pada satu tujuan sehingga

menghasilkan tekanan yang lebih

besar.

Jadi, pada umumnya pompa

benam mempunyai prinsip kerja

sentrifugal.

Jenis Pompa Benam

Pompa benam non-clogging adalah

pompa benam yang pada umumnya

aman digunakan untuk memompa

zat cair yang memiliki kandungan

zat padat karena tidak menimbulkan

dampak tersumbatnya (impeller)

pompa . Pada sistem pengolahan air

minum, pompa ini biasa digunakan

untuk memompa air baku yang

berasal dari sungai atau danau.

Pompa benam clogging adalah

pompa benam yang pada umumnya

tidak aman apabila digunakan untuk

memompa zat cair yang memiliki

kandungan zat padat karena

berpeluang menimbulkan dampak

Karakteristik Pompa

Karakteristik pompa adalah sifat

yang dimiliki oleh pompa yang dibuat

oleh pabrik pembuatnya, sehingga

dapat membedakan kemampuan

(kinerja) antara pompa jenis (seri)

satu dengan jenis lainnya. Sifat

tersebut antara lain:

• Kebutuhan pompa pada kecepatan

putar poros impeller, frekuensi

listrik, daya listrik, dan nett

positive suction head (NPSH).

• Kemampuan pompa menghasilkan

head, debit, dan efisiensi yang

nilainya saling berpengaruh satu

dengan lainnya (interdependensi).

Nilai tersebut biasa digambarkan

dalam bentuk kurva garis.

Instalasi Pompa

Instalasi pompa adalah peralatan

yang dipasang guna melengkapi

fungsi, mengatur kinerja pompa,

dan keutuhan (keselamatan)

pompa dari perubahan kondisi yang

memengaruhinya. Instalasi tersebut

antara lain:

Alat ukur hidrolis (flow meter dan

manometer), alat ukur elektrik (volt

meter, ampere meter, cos meter,

kWh meter, dll).

• Sistem pengasutan ( direct on

line, star delta, soft starter, atau

variable speed drives).

• Sistem proteksi dari gejala water

hammer (check valve, hydrophore,

atau variable speed drives).

50 Air Minum Edisi 280 | Januari 2019


AKATIRTA

• Sistem peringatan dini ( over load

indicator, water level control,

alarm, dll).

• Sistem dudukan, clamp, atau

pondasi yang mampu menjaga

kestabilan posisi pompa dan

sistem perpipaannya sehingga

mengurangi getaran dan suara

yang ditimbulkan oleh pompa saat

bekerja.

• Katup operasi yang berfungsi

mengatur nilai bukaan lubang

aliran, yang diperlukan saat

starting atau perbaikan sistem

pompa.

Aspek Penting dalam Pemasangan

Pompa Benam

Aspek dalam pemasangan pompa

benam yang perlu diperhatikan,

antara lain:

• Pemilihan jenis pompa sesuai

dengan zat cair yang akan

dipompa.

• Pemilihan kapasitas maksimum

(debit dan head) dihitung sesuai

dengan kebutuhan yang disasar

(misal: Q= 10 lps dan H= 50

m), serta disesuaikan dengan

kemampuan pompa yang

diinformasikan pabrik, dengan

mengamati dan mempelajari

(brosur) karakteristik pompa.

• Peletakan pompa pada tinggi muka

air yang akan dipompa didasarkan

pada perhitungan NPSH available

(yang disediakan) harus lebih

besar dari NPSH requirement

(yang dibutuhkan). Nilai tersebut

tertera dalam brosur pabrik

pembuatnya.

• Hindari instalasi ( fitting dan

accessories) yang berpeluang

menimbulkan “headloss”

tinggi, terutama pada sistem

pencabangan ke header,

sambungan mekanik (mechanical

joint), sambungan peredam

(flexible joint), dan belokan (bend)

dengan sudut tajam.

• Pasang katup operasi ( gate

valve atau butterfly valve) dan

katup pembuang jebakan udara

(air valve) pada posisi yang

bersesuaian dengan fungsinya.

• Baca petunjuk pemasangan

yang tertera dalam brosur yang

menyertainya.

Rubrik AKATIRTA

Diasuh Oleh :

H. Awaluddin Setya Aji, S.T., M.Eng., I.P.M.

(Direktur AKATIRTA Magelang) dan Tim.

Rubrik AKATIRTA berisi tanya-jawab seputar

permasalahan teknis perairminuman. Konsultasi akan

diasuh oleh dosen dan para pakar dari AKATIRTA Magelang.

Kirimkan pertanyaan Anda seputar teknis dan

manajemen penyediaan air, termasuk persoalan NRW,

efisiensi energi dan lain-lain. Pertanyaan akan dijawab oleh Bapak Awaluddin

Setya Aji dan Tim.

Kirimkan pertanyaan Anda melalui komentar di fanpage Facebook

“Majalah Air Minum” atau via email: majalahairminum@yahoo.com,

atau via SMS di nomor 0821-1135-2004. Sertakan data diri Anda (nama

lengkap, asal PDAM, dan jabatan di PDAM).

optimal dalam waktu yang lebih lama

(long life). Cara tersebut antara lain:

• Ikuti petunjuk operasi dan

perawatan sesuai dengan brosur

yang tersedia.

• Ikuti pelatihan kompetensi sesuai

dengan bidangnya (SNI) .

• Lengkapi instalasi pengaman

pompa (water level control, water

hammer protector, overload

indicator, sistem pertanahan/

grounding, dll).

• Operasikan pompa sesuai dengan

kebutuhan, namun tidak melebihi

kemampuannya.

• Dalam hal terjadi perubahan

nilai pada catu daya penggerak

mula, operasikan pompa (atur

kinerjanya) sesuai dengan kondisi

saat itu.

• Segera matikan kerja pompa

apabila peralatan indikator

menginformasikan adanya

gangguan pada sistem.

• Yakinkan peralatan ukur,

indikator peringatan dini, dan alat

pengaman tersedia reliable dan

berfungsi (layak pakai).

• Lakukan pemeriksaan sistem

pompa secara berkala, benar, dan

prosedural.

Demikian jawaban kami. Salam,

Prijono.

Merawat Pompa Benam

Merawat pompa benam

adalah kegiatan yang bertujuan

mempertahankan agar pompa benam

dapat dioperasikan dengan fungsi

Air Minum 280 | Januari 2019

51


Dapenma pamsi

S/D Bulan Nopember 2018

DAPENMA PAMSI Membukukan

Laba Usaha Rp. 320,99 Milyar

Portofolio Investasi

Realisasi portofolio investasi

DAPENMA PAMSI berdasarkan nilai

perolehan yang berhasil dibukukan

per 30 Nopember 2018 Rp.

5.130.204.315.346,- melampaui

Rp. 84.297.327.669,- atau

1,67% dari target investasi Rp.

5.045.906.987.677,- dan bertambah

Rp. 596.299.233.378,- atau tumbuh

13,15% dari realisasi investasi

pada akhir tahun 2017 sebesar

Rp.4.533.905.081.968,-.

Hasil Investasi

Realisasi hasil investasi yang

berhasil dibukukan sampai dengan

bulan Nopember tahun 2018 sebesar

Rp. 350.655.676.664,- dapat

melampaui Rp. 11.452.365.670,-

atau 3,38% dari target hasil investasi

untuk periode yang sama sebesar Rp.

339.203.310.994,-.

Beban Investasi & Operasional

Realisasi beban investasi dan

operasional sampai dengan bulan

Nopember tahun 2018 sebesar Rp.

30.506.045.486,- realisasi tersebut

-Rp. 6.933.994.539,- atau -18,52%

dari pagu anggarannya sebesar Rp.

37.440.040.025,-.

Hasil Usaha

Hasil usaha sebelum Pajak

penghasilan yang dibukukan sampai

dengan bulan Nopember tahun 2018

sebesar Rp. 320.992.773.541,- dapat

melampui Rp. 18.661.501.783,- atau

6,17% dari target laba usaha untuk

periode yang sama sebesar Rp.

302.331.271.758,-.

Jenis Investasi

- Surat Berharga Negara 1.417.641.138.493 27,63%

- Deposito On Call - 0,00%

- Deposito Berjangka 606.965.000.000 11,83%

- Saham 489.838.612.642 9,55%

- Obligasi 2.561.266.000.000 49,93%

- Penyertaan Langsung 32.769.606.295 0,64%

- Tanah & Bangunan 21.723.957.916 0,42%

Total 5.130.204.315.346 100,00%

Tunggakan iuran tersebut

merupakan hutang PDAM kepada

direksi dan pegawainya dalam rangka

mendanai Program Pensiun.

Tunggakan tersebut melampaui

sebesar Rp. 14.115.093.018,- atau

113,10% dari targetnya sebesar Rp.

10.371.394.498,-

Salah satu upaya penyelesaian

tunggakan iuran, Pendiri telah

melakukan pengakhiran kepeser-taan

dari 13 Mitra.

Aset Neto

Aset Neto kelolaan DAPENMA

PAMSI per 30 Nopember 2018

sebesar Rp. 5.043.008.754.477,-

diatas Rp. 14.991.654.186,- atau

Realisasi Investasi

Per 30 Nopember 2018

0,30% dari target sebesar Rp.

5.028.017.100.291,-.

Aset Neto per 30 Nopember 2018

tersebut berhasil bertambah Rp.

535.740.146.698,- atau tumbuh

11,89% dibanding posisi akhir tahun

2017 Rp. 4.507.268.607.779.

Pembayaran Manfaat Pensiun

DAPENMA PAMSI telah membayarkan

manfaat pensiun sampai

dengan Nopember tahun 2018

sebesar Rp. 310.628.161.609,- yang

seluruh pendanaannya bersumber

dari hasil investasi atau belum

menggunakan iuran pensiun yang

dibayarkan oleh PDAM selaku Pendiri/

Mitra Pendiri.

4 INDIKATOR mengukur KINERJA s.d. Nopember TAHUN 2018

Tunggakan Iuran Pensiun

Kewajiban iuran pensiun jatuh

tempo sampai dengan bulan

Nopember tahun 2018 sebesar Rp.

564.164.714.080,- (tunggakan

iuran tahun lalu ditambah kewajiban

periode berjalan), sedangkan

penerimaan iuran pensiun sebesar

Rp. 539.678.226.564,- sehingga pada

akhir bulan Nopember tahun 2018

terdapat tunggakan iuran pensiun Rp.

24.486.487.516,-.

52 Air Minum Edisi 280 | Januari 2019


Dapenma pamsi

PERUBAHAN MITRA PENDIRI

Peraturan Dana Pensiun (PDP) Dari DAPENMA PAMSI

Nomor: 842.1/KEP.39-PDAM/2017 tanggal 29

Desember 2017 telah mendapat pengesahan dari

Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor: KEP-

1019/NB.11/2018 tanggal 12 Nopember 2018. Dalam PDP

tersebut terdapat perubahan jumlah anggota DAPENMA

PAMSI karena adanya pengakhiran kepesertaan bagi 13

Mitra Pendiri dan pendaftaran 5 PDAM sebagai Mitra Pendiri.

Pengakhiran 13 Mitra Pendiri

Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 11

Tahun 1992 Pasal 16 ayat (4) ”Dalam hal mitra pendiri

tidak mampu memenuhi kewajiban sebagai mana dimaksud

dalam ayat (1) dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan berturutturut

atau mitra pendiri bubar, pengurus wajib memberitahukan

hal tersebut kepada pendiri yang selanjutnya

akan melakukan perubahan terhadap peraturan Dana

Pensiun dengan menetapkan: a. penangguhan kepesertaan

karyawan dari mitra pendiri; atau b. mengakhiri

kepesertaan karyawan mitra pendiri setelah pemisahan

kekayaan Dana Pensiun antara peserta dari mitra

pendiri dengan peserta lainnya berdasarkan ketentuan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2)”. DAPENMA

PAMSI telah mengakhiri kepesertaan 13 Mitra Pendiri yaitu:

A. Tunggakan Iuran

Pelaksanaan sanksi dalam Undang-Undang Nomor

11 Tahun 1992 tersebut, sebelumnya telah didahului

dengan menangguhkan kepesertaan selama 1 tahun

(Januari s/d Desember 2017) bagi 11 PDAM karena

memiliki akumulasi tunggakan iuran jatuh tempo yang

besarnya setara dengan iuran 2 (dua) tahun atau lebih

dan/atau tidak membayar iuran jatuh tempo selama 1

(satu) tahun berturut-turut.

Tahapan yang telah dijalankan sebelum pengakhiran

kepesertaan; menyampaikan surat himbauan

untuk membayar iuran, pengenakan denda bunga

keterlambatan, pemberian surat peringatan, menangguhkan

kepesertaan selama 1 tahun.

Setelah tahapan tersebut dijalankan dan PDAM tidak

menyelesaikan tunggakan iuran-nya maka dilakukan

eksekusi sanksi terakhir yaitu pengakhiran kepesertaan

terhitung mulai tanggal 1 Januari 2018.

Tahapan-tahapan diatas juga merupakan bagiaan

sosialisasi kepada peserta melalui PDAM masingmasing

selaku pemberi kerja. Mitra Pendiri yang diakhiri

kepesertaanya adalah:

1. PDAM Kab. Bener Meriah

2. PDAM Tirta Indragiri Hilir

3. PDAM Kab. Ogan Komering Ilir

4. PDAM Kab. Lampung Barat

5. PDAM Kab. Bima

6. PDAM Kab. Minahasa

7. PDAM Kap. Kepulauan Talaud

8. PDAM Kab. Buol

9. PDAM Kab. Morowali

10. PDAM Kab. Konawe

11. PDAM Kab. Pinrang

B. Perubahan Status

Pengakhiran bagi 2 Mitra Pendiri karena badan

hukum pemberi kerjanya telah berubah dan tidak

sesuai dengan PDP adalah:

1. PDAM Kab. Musi Rawas

Berubah badan hukumnya menjadi Badan

Layanan Umum Sistem Penyediaan Air Minum

(BLU SPAM)

2. PDAM Kab. Mukomuko

Berubah badan hukumnya menjadi Unit

Pengelolaan dalam penyelenggaraan

Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum

(UPP SPAM)

Pengalihan Kekayaan

Dengan telah diakhiri kepesertaanya maka seluruh

kekayaan masing-masing Mitra Pendiri setelah

dikurangi biaya pengakhiran (biaya audit dan biaya

aktuaria) harus dialihkan ke DPLK dan/atau Asuransi

Jiwa dan/atau dibayarkan secara sekaligus kepada

pensiunan sesuai ketentuan yang berlaku.

1. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 76 Tahun

1992 Pasal 35 ayat (1) huruf b, pengalihan

kekayaan Mitra Pendiri untuk kelompok peserta

aktif dan pasif berdasarkan pilihan peserta kepada

DPLK atau DPPK lain dan ayat (2) pengalihan

untuk pensiunan, janda/duda atau anak yang telah

menerima pembayaran maanfaat pensiun harus

dengan membeli anuitas dari perusahaan Asuransi

Jiwa.

2. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor: 5/

POJK.05/2017 tanggal 1 Maret 2017 Pasal 18 ayat

(4), nilai sekarang dari hak atas pensiun ditunda

< Rp. 100.000.000,- dapat dibayarkan secara

sekaligus.

3. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor: 8/

POJK.05/2018 tanggal 30 Mei 2018 Pasal 49

ayat (6), dalam hal pengakhiran Mitra Pendiri,

pembayaran manfaat pensiun bagi pensiunan,

janda/duda atau anak dapat dibayarkan secara

sekaligus sepanjang tidak melebihi nilai yang telah

ditetapkan OJK melalui POJK mengenai Iuran,

Manfaat Pensiun, dan Manfaat Lain.

Pendaftaran 5 Mitra Pendiri

Dalam upaya untuk memelihara kesinambungan

penghasilan Pegawai setelah purna bhakti termasuk

Pihak Yang Berhak untuk meningkatkan motivasi dan

ketentraman bekerja bagi Pegawai, 5 PDAM telah

terdaftar sebagai Mitra Pendiri DAPENMA PAMSI yaitu:

1. PDAM Way Mbeliling, Manggarai Barat

2. PDAM Tirta Jeneberang, Kab. Gowa

3. PDAM Tirtanadi, Medan

4. PDAM Kabupaten Kuningan

5. PDAM Tirta Raya, Kab. Kubu Raya

#selamat bergabung

Sularno

Air Minum 280 | Januari 2019

53


Serba-serbi

foto-foto: dok. pdam surya sembada

Para peserta, panitia dan narasumber Seminar Nasional bertajuk “Penyusunan Peraturan Kepala Daerah tentang Pengadaan Barang dan

Jasa BUMD Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2017 Tentang BUMD” di PDAM Surya Sembada, 26-27 November 2018.

Pengadaan Barang dan Jasa di Lingkungan

Perusahaan Air Minum

Diperlukan Pedoman

yang Mudah dan Aman

PDAM Surya Sembada dan

Forum Komunikasi Pengadaan

Persatuan Perusahaan

Perusahaan Air Minum

Seluruh Indonesia (FKP Pamsi)

menggelar Seminar Nasional

Penyusunan Peraturan Kepala

Daerah tentang Pengadaan

Barang dan Jasa BUMD.

Kegiatan ini digelar di Kantor

PDAM Surya Sembada, 26-27

November 2018.

Seminar nasional bertajuk

“Penyusunan Peraturan

Kepala Daerah tentang

Pengadaan Barang dan Jasa

BUMD Berdasarkan Peraturan

Pemerintah Nomor 54 Tahun

2017 Tentang BUMD” diikuti

sekitar 80 peserta yang sebagian

besar adalah perwakilan dari

berbagai PDAM Tanah Air. Adapun

narasumber dalam kegiatan

yang dibuka Sekretaris Umum

PERPAMSI Mujiaman, yakni dari

Kementerian Dalam Negeri, Dinas

Ketenagaakerjaan Provinsi Jatim,

Lembaga Kebijakan Pengadaan

Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) dan

dari Universitas Airlangga.

Menurut Ketua LKP Pamsi Anita

Sari, seminar ditujukan untuk

menyatukan pandangan terkait

prosedur pengadaan barang/jasa

yang mudah dan aman berdasarkan

PP Nomor 54 Tahun 2017 tentang

Ketua FKP Pamsi Anita Sari (kanan)

memoderatori salah satu sesi diskusi.

BUMD dan penyusunan Raperda

tentang pengadaan barang/jasa bagi

PDAM yang berdasarkan PP 54.

Dikatakan, pelaksanaan

kegiatan pengadaan barang/jasa

merupakan suatu proses yang

sangat penting dalam operasional

sebuah perusahaan. Untuk itu

diperlukan prosedur yang membantu

perusahaan untuk bisa melakukan

proses pengadaan dengan mudah

dan aman tanpa menyimpang dari

prinsip dan aturan perundangundangan

yang berlaku.

Pengadaan barang/jasa yang

dibiayai menggunakan anggaran

pemerintah harus tunduk pada

Peraturan Presiden (Perpres)

54 Air Minum Edisi 280 | Januari 2019


Serba-serbi

tentang Pengadaan Barang

dan Jasa Pemerintah. Dengan

ditetapkannya Perpres Nomor 16

Tahun 2018 tentang Pengadaan

Barang/Jasa Pemerintah dalam

ketentuan umumnya dijelaskan

bahwa PDAM sebagai BUMD bukan

merupakan subyek yang harus

tunduk dalam Perpres tersebut

karena BUMD bukan merupakan

kementerian, lembaga atau

perangkat daerah.

“BUMD dalam hal ini PDAM

diperbolehkan untuk mengatur

prosedur pengadaan barang/

jasa sendiri yang mengatur

tentang proses pengadaan

barang/jasa yang bisa

menunjang kemajuan

perusahaan. Karenanya, perlu

segera disusun pedoman

pengadaan barang dan jasa

yang paling mudah dan

aman bagi PDAM yang bisa

mendukung operasional

Para peserta antusias mengikuti

jalannya seminar.

perusahaan untuk

mewujudkan PDAM yang

lebih baik,” jelasnya.

Sebagaimana

diketahui, selama ini

pedoman pengadaan

barang/jasa PDAM

bisa dituangkan dalam

bentuk peraturan

internal perusahaan.

Akan tetapi, dengan

ditetapkannya PP

54 Tahun 2017

tentang BUMD pada

Direktur Eksekutif PERPAMSI Ashari Mardiono

(tengah) bersama panitia dan para peserta.

27 Desember 2017, salah satu

pasalnya, yakni Pasal 93 ayat (2)

mengamanatkan bahwa pedoman

pengadaan barang/jasa BUMD

ditetapkan dengan Peraturan Kepala

Daerah. Red

Pemda Perlu Dukung Sistem Penyediaan Air

Limbah Domestik Terpusat

Menurut data Forum Komunikasi

Pengelolaan Air Limbah

Permukiman (Forkalim), dari 514

kabupaten dan kota seluruh Indonesia

(untuk skala perkotaan), saat ini baru

tiga persen atau 13 kabupaten/kota

yang memiliki Sistem Pengelolaan Air

Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T)

atau melalui sistem perpipaan

(offsite).

Dari jumlah tersebut, baru sekitar

49 persen atau 253 kabupaten kota

yang memiliki Sistem Pengelolaan

Air Limbah Domestik Setempat

(SPALD-S) atau disebut onsite

system.

Sebagian besar kota/kabupaten

yang memiliki SPALD-S belum

memiliki Instalasi Pengolahan Lumpur

Tinja (IPLT). Hal lainnya, banyak

IPLT yang tidak dikelola dengan baik

sehingga rusak, padahal investasinya

sangat besar.

Subekti

Ketua Forkalim

Mengingat sanitasi/air limbah

menjadi bagian dari target universal

access pemerintah pusat, pemerintah

daerah juga memiliki kewajiban

untuk aktif mencapai target

istimewa

tersebut. “Memang, permasalahan

pengelolaan air limbah ini tidak

feasible jika dilihat secara keuangan.

Namun, sanitasi menjadi hak dasar

warganya. Untuk ini, pemerintah

dituntut dapat memberikan

pelayanan sanitasi yang baik bagi

warganya,” ujar Subekti, Ketua

Forkalim.

Dikatakan, pendanaan dalam

pelayanan air limbah sangat besar.

Bahkan, antara pemasukan dan

pengeluaran (terutama biaya

operasional dan pemeliharaan IPAL/

IPLT) tidak sebanding. Malah bisa

dibilang rugi besar. Daerah tidak

bisa khusus hanya memprioritaskan

APBD-nya untuk air limbah. Artinya,

diperlukan skema pendanaan lain,

yaitu dengan “Penugasan Pemerintah

Kepada Operator”, misalnya kepada

PD PAL Jaya di Provinsi DKI Jakarta.

Red

Air Minum 280 | Januari 2019

55


SELURUH INDONESIA

Informasi lebih lanjut:

Pengumuman

Pemberlakuan Langganan Prabayar

dan Penyesuaian Harga Majalah

Dalam rangka peningkatan mutu informasi,

menjamin keberlangsungan operasional

dan pengembangan Majalah Air Minum, Redaksi

mengambil langkah untuk memberlakukan sistem

langganan prabayar untuk semua pelanggan,

dan menyesuaikan harga jual Majalah Air Minum.

Pemberlakuan langganan prabayar dan penyesuaian

harga akan berlaku mulai edisi Januari 2019. Namun,

tidak berlaku untuk masa berlangganan yang masih

berjalan (dalam hal ini, akan berlaku untuk masa

berlangganan berikutnya).

Harga jual majalah yang sekarang Rp20.000 per

eksemplar akan menjadi Rp35.000, termasuk ongkos

kirim. Dengan adanya kenaikan biaya cetak dan

pengiriman, harga jual majalah yang sekarang sudah

tidak full cost recovery, sehingga harga majalah perlu

disesuaikan.

Demikian agar

pelanggan/pembaca

Majalah Air Minum

menjadi maklum.

RAPAT KERJA

NASIONAL

PERPAMSI

PERSATUAN PERUSAHAAN AIR MINUM

Persatuan Perusahaan Air Minum

Seluruh Indonesia

(PERPAMSI)

Kamis-Jumat, 6-7 Desember 2018

Hotel Santika Slipi Jakarta

Jl. Aipda Ks. Tubun Slipi, Jakarta Pusat

Sekretariat PERP A MSI

Telp. 021-80881893

Berikut adalah tabel tarif baru lang gan an

Majalah Air Minum untuk 1 tahun (12 edisi).

Edisi 278 | November 2018

Serba-serbi

Ditjen Cipta Karya Siapkan

Rancangan Peraturan Air Minum

Direktorat Pengembangan

Sistem Penyediaan Air Minum

(PSPAM), Ditjen Cipta Karya,

Kementerian PUPR, menggelar

Konsultasi Publik Materi Teknis

Rancangan Peraturan Bidang Air

Minum, Jumat, 14 Desember

2018. Kegiatan ini dibuka oleh

Direktur PSPAM Agus Ahyar. Hadir

para pemangku kepentingan air

minum, baik di tingkat pusat

maupun daerah, termasuk para

penyelenggara SPAM.

Sebagaimana diketahui,

Mahkamah Konstitusi mencabut

UU Nomor 7 Tahun 2004 tentang

Sumber Daya Air pada Februari

2015. Dengan demikian,

diberlakukanlah UU Nomor 11

Tahun 1974 tentang Pengairan

untuk mengisi kekosongan

hukum. Meski pemerintah sudah

mengeluarkan PP Nomor 121 dan

PP Nomor 122 Tahun 2015, regulasi

itu belum menjawab berbagai

persoalan air minum.

“Regulasi tersebut belum

sepenuhnya mengantisipasi

persoalan-persoalan air minum

yang sedemikian sulit dan banyak

konflik, terutama masalah

ketersediaan air. Meski RUU SDA

saat ini masih digodok DPR RI,

kami sudah siapkan materi PP

maupun Permen atas dasar isu-isu

strategis dan berkembang,” beber

Agus Ahyar.

Dalam konsultasi publik

tersebut, pihak panitia sudah

menyiapkan 11 isu strategis

RPP SPAM yang mengemuka.

Isu-isu tersebut sebelumnya

sudah beberapa kali dibahas

dalam rapat teknis. Adapun isuisunya

ialah terkait kelembagaan

pengelola SPAM, kerja sama,

Agus Ahyar, Direktur PSPAM

penyelenggaraan SPAM oleh BUMD,

AMDK, SPAM kawasan industri, air baku

dan Rispam, inovasi teknologi, SPAM

berbasis masyarakat, penyelenggaraan

SPAM untuk memenuhi kebutuhan

sendiri dan badan usaha, Kebijakan dan

Strategi Nasional Pengembangan SPAM,

serta prinsip tarif full cost recovery

(FCR). AZ

istimewa

56 Air Minum Edisi 280 | Januari 2019


Untuk pengisian formulir,

halaman ini sebaiknya

difotokopi

FORMULIR BERLANGGANAN MAJALAH AIR MINUM

Tipe pelanggan Perusahaan Perorangan

Nama Perusahaan/Pelanggan

Contact person (untuk pelanggan perusahaan)

Nomor Telepon/HP/WA

Alamat pengiriman majalah

Kota/Kabupaten

Kode Pos

e-mail

Pilihan berlangganan 1 TAHUN/12 EDISI* (beri tanda 4):

Perorangan 1 eksemplar Rp 400.000,-

Perusahaan 3 eksemplar Rp 1.200.000,-

Perusahaan 5 eksemplar Rp 1.980.000,-

Perusahaan 10 eksemplar Rp 3.960.000,-

Perusahaan >10 eksemplar (........ x Rp 30.000 x 12) Rp ................

*Termasuk ongkos kirim (seluruh wilayah Indonesia)

Mulai berlangganan: Bulan ____________________ Tahun ___________

PEMBAYARAN DI MUKA

Ditransfer ke rekening Bank BNI Cabang

Senayan Jakarta atas nama PERPAMSI

Nomor rekening 0004462019

Tulis berita:

(Nama perusahaan/pelanggan)

Didaftarkan oleh (nama)

Tanda tangan

Tanggal


Serba-serbi

Masalah kinerja karyawan

adalah hal yang pasti dihadapi

oleh perusahaan mana pun.

Tidak sedikit karyawan yang ternyata

tidak mampu memenuhi ekspektasi

perusahaan yang dibebankan di

pundaknya. Perusahaan lantas

dihadapkan pada dua pilihan yang

sama-sama tak mengenakkan;

memberhentikan karyawan

bersangkutan atau memberi dia

pelatihan. Itu artinya perusahaan

harus membuat pengeluaran

lagi karena pelatihan karyawan

membutuhkan dana yang tidak kecil.

Akan tetapi, banyak perusahaan

justru mengambil kebijakan lain,

yakni berhentikan karyawan yang

tak qualified, lalu menerapkan sistem

rangkap pekerjaan pada karyawan

lain. Artinya, perusahaan menuntut

karyawan yang ada untuk melakukan

multitasking. Langkah ini biasanya

diambil karena alasan efisiensi dan

efektivitas.

Namun, dalam kondisi normal pun,

sejatinya banyak perusahaan yang

menerapkan dan bahkan mendorong

karyawannya untuk bisa menangani

sejumlah tugas sekaligus. Karena itu,

ruang kantor pun didesain sedemikian

rupa menjadi tanpa sekat. Hal ini

memungkinkan dialog antarkaryawan

bisa terjadi kapan saja dengan topik

pembicaraan beragam. Sementara,

pekerjaan mewajibkan karyawan

menangani tugas berbeda pada waktu

yang sama.

Di lain sisi, hari-hari karyawan

juga sudah dipenuhi dengan

gangguan yang terus-menerus

datang. Surel, Whatsapp, SMS, rapat,

kolega yang membutuhkan bantuan,

atau hal lainnya nyaris selalu dihadapi

setiap hari. Seolah-olah, itu sudah

Rangkap Pekerjaan

Efektifkah?

Karena sejumlah alasan,

terutama alasan efisiensi,

banyak perusahaan

menerapkan rangkap

pekerjaan kepada

karyawannya. Seberapa

efektifkah langkah ini

bagi perusahaan dan

karyawan?

istimewa

58 Air Minum Edisi 280 | Januari 2019


Serba-serbi

menjadi hal yang lumrah bahwa

manusia modern dituntut untuk

mampu menjalankan banyak aktivitas

dalam satu waktu.

Jebakan Mitos

Jamak diketahui, karyawan pun

tidak menolak permintaan perusahaan

untuk melakukan rangkap jabatan.

Selain karena si karyawan tidak punya

bargaining position untuk menolak,

umumnya mereka juga tergiur dengan

iming-iming bayaran tambahan yang

ditawarkan jika mau melakukan

“pekerjaan ekstra”.

Artinya, rangkap pekerjaan

yang dilakukan seorang karyawan

sebenarnya bisa bermula faktor

psikologis karyawan itu sendiri.

Seperti dikutip dari bbc.com, Direktur

Eksekutif Greater Good Science

Center di University of California,

Berkeley Dr. Christine Carter,

mengatakan bahwa masalah rangkap

pekerjaan sebenarnya ada pada diri

kita sendiri. Banyak orang terjebak

pada pemaknaan sempit akan istilah

“karyawan yang baik adalah karyawan

yang sibuk”.

Menurut Carter, saat kita

melakukan sesuatu bersamaan,

seperti membalas email sambil

menulis laporan atau menelepon

sambil berada di pertemuan, kita

merasa sibuk dan produktif. “Sibuk

adalah tanda orang penting, dan

ini keyakinan lama. Ada juga mitos

bahwa semakin lama Anda berada

di kantor, maka Anda adalah pekerja

yang baik,” ujar Carter.

Sikap seperti itu, menurut Carter,

merupakan sisa-sisa masa kejayaan

industrialisasi, ketika kita mengecek

presensi masuk dan pulang di pabrik

dan kantor-kantor. Dulu, mitos itu

dapat diterima karena biasanya orang

meninggalkan pekerjaan di kantor

ketika sudah selesai dan baru pulang

pada malam harinya.

Risiko

Seperti halnya kecanduankecanduan

lain, kita tahu interupsi itu

buruk bagi kita tetapi kita kesulitan

untuk melepaskannya. Hal ini dialami

Carter sendiri. Ia sampai harus

menjalani perawatan di rumah sakit

karena kelebihan beban kerja. Karena

itu, ia memutuskan untuk berhenti

melakukan multitasking.

Sejumlah penelitian memastikan,

multitasking bukanlah langkah

efektif yang bisa diambil, baik

oleh perusahaan maupun individu

karyawan. Banyak peneliti

mengatakan, mengerjakan banyak

tugas secara bersamaan membuat

seseorang lebih tidak produktif.

Sebaliknya, hanya mengerjakan

satu tugas saja dalam satu waktu

justru akan semakin memungkinkan

seseorang menyelesaikan banyak

pekerjaan.

Penulis buku Singletasking Devora

Zack bahkan berani memastikan,

yang dilakukan seorang multitasking

itu bukan mengerjakan tugas

sekaligus, dan itu memakan banyak

korban.

Karena otak

tak dirancang

untuk melakukan

multitasking, maka

semakin lama otak

akan mengalami

tingkat stres dan

depresi.

Masih dikutip dari laman

yang sama, Dr. Sandra Bond

Chapman, Direktur Utama Center

for BrainHealth, The University of

Texas, Dallas, Amerika Serikat,

mengingatkan risiko yang mungkin

ditimbulkan dari kondisi multitasking.

Menurutnya, multitasking akan

menghasilkan pemikiran dangkal,

mengurangi kreativitas, meningkatkan

kesalahan, dan menurunkan

kemampuan untuk memblok informasi

yang tidak relevan.

Karena otak tak dirancang

untuk melakukan multitasking,

maka semakin lama otak akan

mengalami tingkat stres dan depresi

yang meningkat dan menurunkan

kemampuan intelektual secara umum.

Sialnya, kondisi inilah yang kini justru

tengah menghinggapi umumnya

masyarakat kita. Begitu parahnya

sampai-sampai Zack mengatakan

bahwa kondisi ini merupakan sebuah

sindrom.

Bagaimana Seharusnya?

Judi Wineland, seorang

pengusaha asal Amerika Serikat,

pada awalnya merasa terasing dan

sempat menyalahkan diri sendiri

ketika ia merasa tidak mampu

mengimbangi anak-anak muda yang

begitu “trengginas” mengerjakan

banyak hal dalam waktu bersamaan.

Mereka, anak-anak muda itu, begitu

piawai mengerjakan tugas sekaligus,

membalas chat atau email-email yang

masuk tanpa sedikit pun merasakan

gangguan. Hal itu terjadi di awal

1990-an, ketika pertama kali instant

messenger atau chat mulai populer.

Menyadari dirinya merasa tidak

mampu melakukan multitasking,

Wineland pada akhirnya mengambil

sikap untuk fokus pada tugas yang

dihadapinya satu demi satu. Intinya,

ia mengabaikan gangguan yang

datang secara reguler. Ternyata, itu

punya keuntungan; ia jadi lebih baik

dalam mengelola perusahaan.

Ilustrasi yang ditunjukkan

Wineland menunjukkan, tidak

ada kerugian yang buruk ketika

seseorang--baik pengusaha sendiri

maupun karyawan--memilih untuk

melakukan singletasking. Bahkan bagi

karyawan, fokus terhadap satu bidang

pekerjaan dapat mendorongnya

menjadi seorang spesialis atau orang

yang menguasai satu skill dengan

lebih mendalam. Hal tersebut pada

gilirannya akan memberi ruang bagi

karyawan tersebut untuk lebih kreatif,

inovatif, dan berimprovisasi pada

tugas-tugas yang dihadapinya.

Di samping itu, mental karyawan

pun dengan sendirinya akan lebih

sehat dan produktif. Bukankah pada

akhirnya perusahaan sendiri yang

akan memetik keuntungannya?

Rois Said

Berbagai sumber

Air Minum 280 | Januari 2019

59


orum Pembaca

Di setiap edisi, Redaksi mengangkat sebuah topik atau pertanyaan menggelitik terkait isu-isu perairminuman.

Pertanyaan diajukan melalui fanfage Facebook "Majalah Air Minum". Komentar disarankan tidak lebih dari 20 kata.

Hanya jawaban terpilih yang akan ditampilkan.

Non-Revenue Water (NRW) adalah masalah krusial yang dihadapi sebagian besar

perusahaan air minum perpipaan. Menurut Anda, apa langkah awal paling mudah

yang bisa dilakukan perusahaan air minum untuk memulai upaya penurunan NRW?

Imran Sulnas:

Berantas sambungan liar, meter air

yang berumur diganti, dan kebocoran

fisik cepat ditangani

Yuni Astiany:

Galang komitmen bersama karena

menurunkan NRW tidak hanya tugas

bagian Transmisi dan Distribusi saja,

melainkan tanggung jawab bersama.

Andri Satria:

Commercial losses adalah hal yang

paling cepat dan memungkinkan

untuk memulai penurunan NRW.

Khusnul Kesatriya:

Dievaluasi dulu, Bos..

Ram Dani:

Pemb. distrik meter, pemasangan

boundary valve. Buat satu input aliran

air dari pipa TM ke pipa skunder untuk

tahu water in system. Akan ketemu

NRW-nya.

Mohd AL Zaini:

Ganti pipa baru.

Gus Rama:

Komitmen bersama. Lalu,

pelaksanaan nonteknis seperti

penertiban sambungan liar,

pembacaan wm yang tepat waktu

dan benar, serta penanganan bocor

fisik yang cepat.

Tubagus Arifin:

Buat komitmen dan inventarisasi data

teknis dan nonteknis yang terkait.

Jepret!

Selalu ada topik menarik pada Majalah Air Minum, khususnya

edisi 275/Agustus 2018 hal. 47: “Mengelola Gaji Agar Tak

Habis Percuma”. Hmm... bahasan yang asik, bukan?

Pengirim: Indira Putri Gumilang

Staf Bagian Pengadaan PDAM Tirta Musi Palembang

Anda memiliki foto unik terkait majalah kesayangan kita, Majalah Air Minum,

baik foto sendiri maupun foto grup dengan rekan-rekan kerja di kantor atau di

luar kantor? Kirimkan karya anda dalam format *jpg. disertai keterangan foto:

apa, siapa, di mana, dan kapan, ke redaksi melalui email:

majalahairminum@yahoo.com. Jangan lupa cantumkan nama lengkap

pengirim foto, asal perusahaan air minum, bidang kerja, nomor rekening bank

dan nomor HP. Tersedia honorarium untuk foto yang diterbitkan.

60 Air Minum Edisi 280 | Januari 2019


ROMANTIKA

TUKANG LEDENG

ilustrasi: Ahmad Zazili

Pengalaman Bekerja

di Tiga PDAM

Mengikuti suami yang berpindah-pindah

tugas mengharuskan saya berpindahpindah

tempat kerja. Beruntung, saya

bisa diterima dan sudah merasakan

bekerja di tiga PDAM berbeda.

Saya mungkin termasuk orang yang beruntung

bisa merasakan bekerja sebagai staf di tiga PDAM

berbeda di wilayah Provinsi Jambi. Yakni, di

PDAM Kabupaten Tebo tahun 2006 hingga 2014, PDAM

Kabupaten Bungo dari 2014 hingga 2017, dan di PDAM

Kabupaten Muaro Jambi dari tahun 2018 hingga saat

ini.

Mungkin banyak yang bertanya dan penasaran,

kok, saya bisa mulus-mulus saja “loncat” dari satu

PDAM ke PDAM lainnya? Caranya, saya mengajukan

permohonan pindah ke pemilik PDAM yang saya tuju,

yakni pemerintah daerah setempat (bupati) dengan

alasan mengikuti suami bertugas.

Tetapi, sebelum mengajukan permohonan pindah,

saya pelajari dulu aturan-aturan yang ada di PDAM yang

saya tuju. Alhamdulillah, tak ada satu pun hak-hak saya

yang dirugikan. Jadi, intinya sederhana saja, mengikuti

aturan yang berlaku.

Saya sangat bersyukur selalu diberi kemudahan

dalam proses perjalanan kerja dan karier saya di PDAM.

Menyenangkan sekali bisa mendampingi suami di mana

ia bertugas dan saya tetap bisa melanjutkan karier di

PDAM.

Di samping itu, pengalaman bekerja di banyak PDAM

tentu menambah teman, menambah pengalaman, dan

banyak segi positif untuk saya. Hanya butuh waktu

sedikit untuk berdaptasi dengan teman kerja maupun

dengan pelanggan.

Seperti diceritakan Nazariah, S.Pdi.,

Staf Hublang PDAM Tirta Muaro

Jambi Kabupaten Muaro Jambi

kepada Ahmad Zazili

Air Minum 280 | Januari 2019

61


kata KITa

Bagi lulusan Universitas Politeknik Negeri

Palembang tahun 2002 tersebut, bekerja di

PDAM memiliki tanggung jawab besar karena

menyangkut kepentingan masyarakat banyak.

Tak heran bila perempuan yang didaulat sebagai

Pelaksana Seksi Pengadaan Barang Jasa sejak

Februari 2018 itu selalu menjalaninya dengan penuh

tanggung jawab.

“Kita mulai dari diri sendiri untuk disiplin. Dengan

demikian, kita bisa bekerja optimal dan berkah

serta berpengaruh ke PDAM. Prinsipnya, apa yang

menjadi tugas, kita kerjakan dengan baik. Sesuai

aturan, percepatan, mengikuti RBAP (rencana biaya

anggaran perusahaan), dan serapannya maksimal,”

kata Sukma saat ditemui Majalah Air Minum, belum

lama ini.

Bergabung di Bagian Pengadaan, menurutnya,

adalah hal baru dengan tantangan baru. Sebelum ini,

perempuan 37 tahun ini banyak bersentuhan dengan

konsumen secara langsung. Pertama bergabung di

bagian distribusi, ia kemudian bertugas di pengendalian

kehilangan air, sampai bagian pemutusan pelanggan.

Semua tugas tersebut masing-masing memiliki dinamika

yang berbeda dengan posisinya sekarang.

“Dulu, waktu di bagian distribusi, saya sering

menghadapi komplain pelanggan. Cuma, kalau berhasil

mengatasi komplain, itu rasa senangnya luar biasa. Kalau

sekarang, itu bagaimana kita memenuhi aturan secara

baik, benar, transparan, dan akuntabel,” kata sosok yang

pernah mengikuti pelatihan School of Life: The Power of

Change, Sertifikasi Kompetesi Ahli Manajemen Air Minum

Tingkat Muda, dan pelatihan di bidang pengadaan barang

dan jasa ini.

Bekerja di salah satu PDAM besar di Indonesia, diakui

Sukma, merupakan sebuah kebanggaan tersendiri. Ia pun

ikut mengalami dan menjadi bagian dalam proses pasang

surut perkembangan PDAM Tirta Musi. “Saya berharap,

PDAM Tirta Musi menjadi nomor satu dan tetap menjadi

nomor satu karena pernah menjadi nomor satu,” pungkas

ibu satu puteri ini. Deni Arisandy

Sukma Sari Hilaliyah

Disiplin, Transparan,

dan Akuntabel

Bekerja sesuai aturan alias disiplin, transparan,

dan akuntabel adalah prinsip yang dijalankan

Sukma Sari Hilaliyah, Pelaksana Seksi

Pengadaan Barang Jasa PDAM Tirta Musi

Kota Palembang. Dengan prinsip tersebut,

tanggung jawab yang ia emban bisa

dijalankan secara optimal.

Majalah air minum



Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!