STUDI KONDISI BIOFISIK EKOSISTEM TERUMBU KARANG PULAU KAPOTA WAKATOBI_Irwanto
e) Harapan Bentuk Pemanfaatan Ekosistem Terumbu KarangSebagai Taman Nasional Kepulauan Wakatobi, terdiri dari beberapapenetapan zona, salah satu diantaranya adalah Zona Pemanfaatan Lokal.Diperuntukan bagi pemanfaatan potensi sumber daya alam tertentu olehmasyarakat setempat melalui pengaturan pemanfaatan dalam rangka memenuhikebutuhan hidupnya dan peningkatan kesejahteraan. Pulau Kapota adalah salahsatu pulau yang masuk dalam zona tersebut. Sehingga penduduk setempatmemanfaatkan sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya untuk memenuhikebutuhan hidup sehari-hari.Harapan masyarakat terhadap bentuk pemanfaatan ekosistem terumbukarang dapat dilihat pada Gambar 29 dibawah ini:Gambar 29. Bentuk Pemanfaatan Terumbu KarangBerdasarkan ketentuan bahwa kegiatan yang diperbolehkan dilakukan didalam zona pemanfaatan lokal tiga diantaranya adalah ; inventarisasi danmonitoring potensi jenis yang dimanfaatkan oleh masyrakat. Penelitian danpengembangan serta pemanfaatan potensi dan kondisi sumberdaya alam sesuaidengan kesepakatan dan ketentuan yang berlaku. Pada gambar diatas dapatdilihat terdapat 2 pemanfaatan yang dominan diharapkan oleh masyarakat yaknipemanfaatan dalam bentuk daerah Penagkapan serta Pemanfaatan dalambentuk Ekowisata. Masing-masing sekitar 45 % masyarakat yang mengharapkanbentuk pengelolaan tersebut.75
H. Strategi Pengelolaan Ekosistem Terumbu KarangStrategi pemanfaatan ekosistem terumbu karang di Pulau Kapotamenggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opprtunity and Thearts).Analisis SWOT merupakan bagian dari proses perencanaan stategi yangdilakukan dalam tiga (3) tahap pengambilan keputusan (Rangkuti, 2005).Berdasarkan hasil wawancara dengan bantuan kuiesioner bahwarekomendasi pengelolaan berdasarkan persentase tertinggi adalah Pulau Kapotadimanfatkan sebagai area Ekowisata dan Penangkapan (Gambar 29). Hal palingpertama yang dilakukan dalam analisis ini adalah mengidentifikasi faktorlingkungan internal dan faktor lingkungan eksternal yang memberi pengaruhnyata dalam pemanfaatan ekosistem terumbu karang di Pulau Kapota. Kemudianmerumuskan alternatif-alternatif strategi guna memperoleh strategi yang dipilihsebagai rekomendasi pengelolaan ekosistem terumbu karang.1. Identifikasi Faktor Internal dan Eksternala) Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal Sumberdaya EkosistemTerumbu Karang sebagai daerah Penagkapan di Pulau KapotaKekuatani. Perairan pulau Kapota memiliki potensi dengan jumlah ikan target yangmendominasi seluruh perairannya.ii. Masyarakat pulau kapota memahami cara penagkapan yang baik dan tidakmerusak lingkungan.iii. Pulau Kapota termasuk kedalam zona pemanfaatan lokal berdasarkan padabuku Pedoman Zonasi Taman Nasional.iv. Kemauan politik pemerintah dalam rangka peningkatan produksi hasiltangkapan ikan.v. Dukungan dari lembaga-lembaga yang bergerak pada sektor perikanantangkap.76
- Page 37 and 38: III. METODE PENELITIANA. Waktu dan
- Page 39: 27Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian2
- Page 42 and 43: Tabel 2. LanjutanAlgae- Alagae Asse
- Page 44 and 45: Major Group C meliputi famili Scari
- Page 46 and 47: Kepadatan dihitung dengan menggunak
- Page 48 and 49: Indeks ini dapat menerangkan bilama
- Page 50 and 51: secara internal. Pengumpulan data m
- Page 52 and 53: IV. HASIL DAN PEMBAHASANA. Gambaran
- Page 54 and 55: 1. ArusTabel 9. Kondisi Oseanografi
- Page 56 and 57: C. Kondisi Ekosistem Terumbu Karang
- Page 58 and 59: dengan kondisi topografi yang landa
- Page 60 and 61: hidupnya pada kedalaman 3 meter han
- Page 62 and 63: 3 m 10 m 3 m 10 m3 m 10 m 3 m 10 mG
- Page 64 and 65: Dari Gambar 7 dapat dilihat bahwa y
- Page 66 and 67: target. Kelimpahan ikan karang dipi
- Page 68 and 69: kondisi terumbu karang, tetapi pada
- Page 70 and 71: meter, Stasiun III kedalaman 3 dan
- Page 72 and 73: Berdasarkan uji statistik dengan me
- Page 74 and 75: abGambar 15. Kepadatan karang keras
- Page 76 and 77: Pada gambar dapat diketahui bahwa r
- Page 78 and 79: G. Kondisi Sosial Ekonomi Masyaraka
- Page 80 and 81: sangat jauh mengingat lokasi Kabupa
- Page 82 and 83: 2. EkonomiKondisi ekonomi masyaraka
- Page 84 and 85: Gambar 25. Kegiatan dan Intensitas
- Page 86 and 87: dengan pemahaman masyarakat mengena
- Page 90 and 91: Kelemahani. Belum optimalnya pemanf
- Page 92 and 93: Tabel 15. Matriks faktor-faktor str
- Page 94 and 95: kondisi ekosistem terumbu karang di
- Page 96 and 97: d) Faktor strategi eksternal sumber
- Page 98 and 99: 3. Alternatif StrategiSetelah menge
- Page 100 and 101: 2. Penguatan hukum dan kelembagaan
- Page 102 and 103: Kekuatan terbesar pada pemanfaatan
- Page 104 and 105: V. SIMPULAN DAN SARANA. SimpulanBer
- Page 106 and 107: DAFTAR PUSTAKAAlfian, 2009. Strateg
- Page 108 and 109: Morton, J., 1990. The Shore Ecology
- Page 110 and 111: Lampiran 1. Kuesioner tertutup untu
- Page 112 and 113: Kadang-kadang Lain-lainKebutuhan te
- Page 114 and 115: 5. Bagaimana sebaiknya, menurut and
- Page 116 and 117: Pertanyaan ini khusus untuk penegak
- Page 118 and 119: 15. Apakah ada kendala/hambatan yan
- Page 120 and 121: 11. Bagaimana sebaiknya, menurut an
- Page 122 and 123: 25. Apakah ada kendala/hambatan yan
- Page 124 and 125: Pertanyaan ini khusus untuk penegak
- Page 127: Lampiran 3. LanjutanID : STASIUN II
- Page 131: Lampiran 3. LanjutanID : STASIUN IV
- Page 134 and 135: Lampiran 4. LanjutanSTASIUN I STASI
- Page 137: Lampiran 5. LanjutanNilai Indeks Ke
H. Strategi Pengelolaan Ekosistem Terumbu Karang
Strategi pemanfaatan ekosistem terumbu karang di Pulau Kapota
menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opprtunity and Thearts).
Analisis SWOT merupakan bagian dari proses perencanaan stategi yang
dilakukan dalam tiga (3) tahap pengambilan keputusan (Rangkuti, 2005).
Berdasarkan hasil wawancara dengan bantuan kuiesioner bahwa
rekomendasi pengelolaan berdasarkan persentase tertinggi adalah Pulau Kapota
dimanfatkan sebagai area Ekowisata dan Penangkapan (Gambar 29). Hal paling
pertama yang dilakukan dalam analisis ini adalah mengidentifikasi faktor
lingkungan internal dan faktor lingkungan eksternal yang memberi pengaruh
nyata dalam pemanfaatan ekosistem terumbu karang di Pulau Kapota. Kemudian
merumuskan alternatif-alternatif strategi guna memperoleh strategi yang dipilih
sebagai rekomendasi pengelolaan ekosistem terumbu karang.
1. Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal
a) Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal Sumberdaya Ekosistem
Terumbu Karang sebagai daerah Penagkapan di Pulau Kapota
Kekuatan
i. Perairan pulau Kapota memiliki potensi dengan jumlah ikan target yang
mendominasi seluruh perairannya.
ii. Masyarakat pulau kapota memahami cara penagkapan yang baik dan tidak
merusak lingkungan.
iii. Pulau Kapota termasuk kedalam zona pemanfaatan lokal berdasarkan pada
buku Pedoman Zonasi Taman Nasional.
iv. Kemauan politik pemerintah dalam rangka peningkatan produksi hasil
tangkapan ikan.
v. Dukungan dari lembaga-lembaga yang bergerak pada sektor perikanan
tangkap.
76