STUDI KONDISI BIOFISIK EKOSISTEM TERUMBU KARANG PULAU KAPOTA WAKATOBI_Irwanto
dengan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya menjaga kelestarianekosistem terumbu karang berangsur-angsur membaik. Ditandai denganberkurangnya intensitas pengambilan batu karang serta penangkapan denganmenggunakan bahan yang dapat merusak lingkungan disekitar ekosistemterumbu karang. Telah banyak dampak yang dapat dilihat langsung olehmasyarakat seperti terjadinya abrasi pantai dan berkurangnya hasil penagkapanmereka.Maka dari itu muncul harapan masyarakat untuk memperbaiki danmelestarikan ekosistemb terumbu karang. Adapun harapan masyarakat dalampemanfaatan terumbu karang dapat dilihat pada Gambar 27 berikut :Gambar 27. Harapan Terhadap Pemanfaatan Terumbu KarangDari gambar diatas dapat dilihat bahwa 94 % dari masyarakat memilihbahwa dalam upaya pemanfaatan terumbu karang harus ada kerjasama antarapemerintah dan masyarakat. Seperti pada pembuatan konsep pemanfaatanataupun pengelolaan serta perumusan langkah-langkah yang ditempuh untukupaya pemanfaatan secara lestari. Keterlibatan mereka disini dalam upayamenjaga dan melestarikan ekosistem terumbu karang sehingga dapatdimanfaatkan secara berkelanjutan.Dengan adanya kerjasama antara pemerintah baik dalam upayapemanfaatan maupun pelestarian, jika melihat dari sisi keterbatasan msyarakat73
baik dari seggi pengetahuan, sikap dan perilaku maka mereka maka dipandangperlu untuk mempertimbangkan hal-hal mengenai harapan serta bentukpartisipasi pemerintah dalam upaya pemanfaatan terumbu karang. Adapunbentuk partisipasi pemerintah yang diharapkan oleh masyarakat Pulau Kapotadapat dilihat pada Gambar 28 dibawah ini :Gambar 28. Bentuk Partisipasi Pemerintah yang Diharapkan dalamPemanfaatan Terumbu KarangBerdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa harapan masyarakatdalam upaya partisipasi pemerintah sekitar 43 % dalam bentuk bantuan danadan 34 % dalam bentuk peraturan. Berdasarkan hasil wawancara dengan salahsatu responden, bahwa bantuan dana ini diharapkan sebagai modal usaha danjuga digunakan untuk memperbaharui alat tangkap mereka. Karena sampai saatini belum ada bantuan yang sempat mereka nikmati bersama keluarga.Partisipasi dalam bentuk peraturan yakni diharapkan pemerintah dalammenyusun aturan harus melibatkan masyarakat dari berbagai kalangan. Danketegasan pemerintah dalam membuat aturan tersebut sangat dibutuhkan olehmasyarakat. Karena banyak pelanggaran yang dilakukan di pulau ini tetapi yangmelakukan pelanggaran tersebut adalah orang yang berasal dari luar PulauKapota.74
- Page 35 and 36: Tabel 1. Matriks analisis SWOT (Ran
- Page 37 and 38: III. METODE PENELITIANA. Waktu dan
- Page 39: 27Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian2
- Page 42 and 43: Tabel 2. LanjutanAlgae- Alagae Asse
- Page 44 and 45: Major Group C meliputi famili Scari
- Page 46 and 47: Kepadatan dihitung dengan menggunak
- Page 48 and 49: Indeks ini dapat menerangkan bilama
- Page 50 and 51: secara internal. Pengumpulan data m
- Page 52 and 53: IV. HASIL DAN PEMBAHASANA. Gambaran
- Page 54 and 55: 1. ArusTabel 9. Kondisi Oseanografi
- Page 56 and 57: C. Kondisi Ekosistem Terumbu Karang
- Page 58 and 59: dengan kondisi topografi yang landa
- Page 60 and 61: hidupnya pada kedalaman 3 meter han
- Page 62 and 63: 3 m 10 m 3 m 10 m3 m 10 m 3 m 10 mG
- Page 64 and 65: Dari Gambar 7 dapat dilihat bahwa y
- Page 66 and 67: target. Kelimpahan ikan karang dipi
- Page 68 and 69: kondisi terumbu karang, tetapi pada
- Page 70 and 71: meter, Stasiun III kedalaman 3 dan
- Page 72 and 73: Berdasarkan uji statistik dengan me
- Page 74 and 75: abGambar 15. Kepadatan karang keras
- Page 76 and 77: Pada gambar dapat diketahui bahwa r
- Page 78 and 79: G. Kondisi Sosial Ekonomi Masyaraka
- Page 80 and 81: sangat jauh mengingat lokasi Kabupa
- Page 82 and 83: 2. EkonomiKondisi ekonomi masyaraka
- Page 84 and 85: Gambar 25. Kegiatan dan Intensitas
- Page 88 and 89: e) Harapan Bentuk Pemanfaatan Ekosi
- Page 90 and 91: Kelemahani. Belum optimalnya pemanf
- Page 92 and 93: Tabel 15. Matriks faktor-faktor str
- Page 94 and 95: kondisi ekosistem terumbu karang di
- Page 96 and 97: d) Faktor strategi eksternal sumber
- Page 98 and 99: 3. Alternatif StrategiSetelah menge
- Page 100 and 101: 2. Penguatan hukum dan kelembagaan
- Page 102 and 103: Kekuatan terbesar pada pemanfaatan
- Page 104 and 105: V. SIMPULAN DAN SARANA. SimpulanBer
- Page 106 and 107: DAFTAR PUSTAKAAlfian, 2009. Strateg
- Page 108 and 109: Morton, J., 1990. The Shore Ecology
- Page 110 and 111: Lampiran 1. Kuesioner tertutup untu
- Page 112 and 113: Kadang-kadang Lain-lainKebutuhan te
- Page 114 and 115: 5. Bagaimana sebaiknya, menurut and
- Page 116 and 117: Pertanyaan ini khusus untuk penegak
- Page 118 and 119: 15. Apakah ada kendala/hambatan yan
- Page 120 and 121: 11. Bagaimana sebaiknya, menurut an
- Page 122 and 123: 25. Apakah ada kendala/hambatan yan
- Page 124 and 125: Pertanyaan ini khusus untuk penegak
- Page 127: Lampiran 3. LanjutanID : STASIUN II
- Page 131: Lampiran 3. LanjutanID : STASIUN IV
- Page 134 and 135: Lampiran 4. LanjutanSTASIUN I STASI
dengan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya menjaga kelestarian
ekosistem terumbu karang berangsur-angsur membaik. Ditandai dengan
berkurangnya intensitas pengambilan batu karang serta penangkapan dengan
menggunakan bahan yang dapat merusak lingkungan disekitar ekosistem
terumbu karang. Telah banyak dampak yang dapat dilihat langsung oleh
masyarakat seperti terjadinya abrasi pantai dan berkurangnya hasil penagkapan
mereka.
Maka dari itu muncul harapan masyarakat untuk memperbaiki dan
melestarikan ekosistemb terumbu karang. Adapun harapan masyarakat dalam
pemanfaatan terumbu karang dapat dilihat pada Gambar 27 berikut :
Gambar 27. Harapan Terhadap Pemanfaatan Terumbu Karang
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa 94 % dari masyarakat memilih
bahwa dalam upaya pemanfaatan terumbu karang harus ada kerjasama antara
pemerintah dan masyarakat. Seperti pada pembuatan konsep pemanfaatan
ataupun pengelolaan serta perumusan langkah-langkah yang ditempuh untuk
upaya pemanfaatan secara lestari. Keterlibatan mereka disini dalam upaya
menjaga dan melestarikan ekosistem terumbu karang sehingga dapat
dimanfaatkan secara berkelanjutan.
Dengan adanya kerjasama antara pemerintah baik dalam upaya
pemanfaatan maupun pelestarian, jika melihat dari sisi keterbatasan msyarakat
73