STUDI KONDISI BIOFISIK EKOSISTEM TERUMBU KARANG PULAU KAPOTA WAKATOBI_Irwanto

irwantomarine
from irwantomarine More from this publisher
12.05.2020 Views

sangat jauh mengingat lokasi Kabupaten wakatobi adalah Kepulauan yangberjarak sekitar 10 - 12 jam dengan menggunakan kapal reguler.Di Pulau Kapota sebagian besar masyarakatnya hanya tamat SD karenamasing-masing desanya memiliki bangunan Infrastruktur tersebut, sehinggamasyarakat lebih mudah untuk memenuhi tingkat pendidikan dasarnya. Di pulauini masyarakat yang tidak sempat menyelesaikan pendidikannya pada tingkatdasar adalah rata-rata 21,7 %.b) Pekerjaan UtamaPekerjaan utama masyarakat Pulau Kapota dapat dilihat pada Gambar 21berikut :Gambar 21. Persentase Pekerjaan Utama Masyarakat Pulau KapotaPada gamabar diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar masyarakatPulau Kapota bermatapencaharian sebagai nelayan tangkap dengan jumlahsekitar 53 % dan kemudian sekitar 24 % pekerjaannya di bidang budidayarumput laut. Di pulau ini juga sekitar 2 % masyarakatnya bekerja sebagai ABK(Anak Buah Kapal) dan 3 % adalah karyawan swasta serta 4 % PNS (PegawaiNegeri Sipil). Pulau ini adalah terdiri dari pasir, batu dan rawa sehingga untukbertani hanya jenis tanaman tertentu, yakni tanaman/ tumbuhan yang cocokhidup pada kondisi substrat berpasir, seperti umbi-umbian dan tanaman kelapa.67

Sumber daya manusia di Pulau Kapota sangat minim, seperti tenagakerja guru yang orang-orangnya berdomisili di luar pulau. Mengingat akses kapalreguler aktif mulai pagi sampai sore sehingga mendukung para guru untuk tidakbertempat di pulau ini. Sebagian besar pedagang yang ada di Pulau Kapotaberdagangka ikan hasil tangkapan, bahan makanan pokok seperti umbi yangtelah diolah (kasuami) serta kue-kue khas adat.c) Kepemilikan Alat TangkapDengan adanya peraturan oleh pemerintah tentang larangan penggunaanalat tangkap yang tidak ramah lingkungan menyebabkan masyrakat hanyaberfokus pada alat tangkap mereka yang tradisional dan murah. Adapunpersentase kepemilikan alat tangkap yang digunakan oleh masyarakat dapatdilihat pada Gambar 22 di bawah ini :Gambar 22. Persentase Kepemilikan Alat Tangkap oleh Masyarakat PulauKapotaDi Pulau Kapota dapat dilihat berdasarkan gambar bahwa untukmelakukan penagkapan ikan para nelayan menggunakan perahu baik tanpamesin maupun memakai mesin dengan bantuan pancing, keramba dan jaring. Dipulau ini jumlah alat tangkap yang dimiliki oleh masyrakatnya sekitar 42 % alattangkap pancing, 41 % perahu tanpa mesin, keramba 8 %, jaring 5 % sertaperahu tanpa mesin 4 %.68

Sumber daya manusia di Pulau Kapota sangat minim, seperti tenaga

kerja guru yang orang-orangnya berdomisili di luar pulau. Mengingat akses kapal

reguler aktif mulai pagi sampai sore sehingga mendukung para guru untuk tidak

bertempat di pulau ini. Sebagian besar pedagang yang ada di Pulau Kapota

berdagangka ikan hasil tangkapan, bahan makanan pokok seperti umbi yang

telah diolah (kasuami) serta kue-kue khas adat.

c) Kepemilikan Alat Tangkap

Dengan adanya peraturan oleh pemerintah tentang larangan penggunaan

alat tangkap yang tidak ramah lingkungan menyebabkan masyrakat hanya

berfokus pada alat tangkap mereka yang tradisional dan murah. Adapun

persentase kepemilikan alat tangkap yang digunakan oleh masyarakat dapat

dilihat pada Gambar 22 di bawah ini :

Gambar 22. Persentase Kepemilikan Alat Tangkap oleh Masyarakat Pulau

Kapota

Di Pulau Kapota dapat dilihat berdasarkan gambar bahwa untuk

melakukan penagkapan ikan para nelayan menggunakan perahu baik tanpa

mesin maupun memakai mesin dengan bantuan pancing, keramba dan jaring. Di

pulau ini jumlah alat tangkap yang dimiliki oleh masyrakatnya sekitar 42 % alat

tangkap pancing, 41 % perahu tanpa mesin, keramba 8 %, jaring 5 % serta

perahu tanpa mesin 4 %.

68

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!