12.05.2020 Views

STUDI KONDISI BIOFISIK EKOSISTEM TERUMBU KARANG PULAU KAPOTA WAKATOBI_Irwanto

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

mampu bartahan pada kedalaman satu meter, karena kekeruhan air dan tingkat

sedimentasi yang tinggi.

3. Suhu

Suhu air merupakan faktor penting yang menentukan kehidupan karang

yakni dapat mempengaruhi tingkah laku makan bagi karang serta berperan

terhadap laju metabolisme dan laju respirasi biota air (supriharyono, 2000).

Kisaran suhu yang ditemukan pada lokasi penelitian adalah antara 25-27,2 0 C

dengan rata-rata 26,45 0 C. Suhu yang paling tinggi ditemukan pada Stasiun II

yakni 27,2 0 C dan paling rendah pada Stasiun IV yakni 25 0 C. Menurut Wells,

(1954) dalam Supriharyono, (2000) mengatakan bahwa suhu yang paling baik

untuk pertumbuhan karang adalah berkisar antara 25-29 0 C. Kemampuan karang

untuk menangkap makanan dapat hilang pada suhu diatas 33,5 0 C dan di bawah

16 0 C (Mayor, 1915 dalam Supriharyono, 2000).

4. Salinitas

Secara umum salinitas dapat diartikan sebagai total garam yang terlarut

dalam sampel air laut, dimana konsentrasi rata-rata garam terlarut di laut adalah

35 0 / 00. Salinitas juga diketahui sebagai faktor pembatas kehidupan binatang

karang. Menurut Kinsman, 1964 dalam Supriharyono, 2000 binatang karang

hidup subur pada kisaran salinitas sekitar 34-36 0 / 00 . Pada lokasi penelitian

ditemukan salinitas berkisar antara 34-35,8 0 / 00 dimana rata-rata salinitasnya

35,1 0 / 00 . Salinitas yang paling tinggi ditemukan pada Satasiun II yakni 35,8 0 / 00

sedangkan yang paling rendah ditemukan pada Stasiun IV yakni 34 0 / 00 . Pada

saat pengambilan data di Stasiun IV kondisi cuaca sedang hujan sehingga

mempengaruhi penurunan jumlah salinitas di stasiun ini.

42

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!