STUDI KONDISI BIOFISIK EKOSISTEM TERUMBU KARANG PULAU KAPOTA WAKATOBI_Irwanto

irwantomarine
from irwantomarine More from this publisher
12.05.2020 Views

Indeks ini dapat menerangkan bilamana suatu jenis lebih banyak terdapatselama pengambilan data.Rumus yang digunakan yaitu sebagai berikut:D =ni(ni 1)N(N 1)Ket.: D = Indeks dominansi Simpsonni = Jumlah individu setiap spesiesN = Jumlah individu seluruh spesiesTabel 5. Kategori Indeks Dominansi (Dagget, 1996 dalam Hukom, 1998)No Dominansi (D) KategoriI 0,00 < D < 0,50 RendahII 0,50 < D < 0,75 SedangIII 0,75 < D < 1,00 Tinggi3. Penentuan Kondisi Terumbu KarangPersentase penutupan terumbu karang unsur biotik dan abiotik dihitungdengan persamaan English et al. (1994), sebagai berikut:PC LiLtotalx100%Ket.:PC = Persentase penutupan unsur biotik dan abiotikLi = Panjang tutupan unsur biotik dan abiotikL = Panjang total transek35

Penilaian kondisi terumbu karang dilakukan berdasarkan nilai presentasepenutupan karang (UPMSC ,1997 dalam Brown, 1986) seperti pada Tabel 6berikut :Tabel 6. Kriteria penutupan kondisi terumbu karang berdasarkanpenutupan Karang hidupnya (Brown, 1986)Presentase penutupan0,0 – 24,925,0 – 49,950,0 – 74,975,0 – 100,0Kondisi terumbu karangBuruksedangbaiksangat baik4. Penentuan Strategi PengelolaanDari hasil analisis dilakukan identifikasi faktor-faktor strategis berdasarkandeskripsi hasil dan pembahasan yang selanjutnya akan digunakan untukmengidentifikasi SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threats) (Rangkuti,2005). Adapun langkah-langkah analisis SWOT sebagai berikut :1. Mengidentifikasi faktor-faktor strategis pengelolaan.2. Meingidentifikasi kekuatan (S), Kelemahan (W), Peluang (O), dan ancaman(T) dari hasil pengamatan yang dilakukan.3. Dari hasil identifikasi, dipilih 5 (lima) point yang dianggap penting dari setiapkomponen SWOT diatas.4. Selanjutnya untuk menentukan strategi yang akan dijalankan denganmembuat matriks gabungan dari ke empat komponen SWOT. Dari hasilmatriks gabungan, kita dapat menentukan strategi dalam kelompok umum(SO, WO, ST, dan WT).Menurut Saru (2007), Tahapan analisis SWOT yang digunakan dalammenganalisis data lebih lanjut yaitu mengumpulkan semua informasi yangmempengaruhi ekosistem pada wilayah kajian, baik secara eksternal maupun36

Penilaian kondisi terumbu karang dilakukan berdasarkan nilai presentase

penutupan karang (UPMSC ,1997 dalam Brown, 1986) seperti pada Tabel 6

berikut :

Tabel 6. Kriteria penutupan kondisi terumbu karang berdasarkan

penutupan Karang hidupnya (Brown, 1986)

Presentase penutupan

0,0 – 24,9

25,0 – 49,9

50,0 – 74,9

75,0 – 100,0

Kondisi terumbu karang

Buruk

sedang

baik

sangat baik

4. Penentuan Strategi Pengelolaan

Dari hasil analisis dilakukan identifikasi faktor-faktor strategis berdasarkan

deskripsi hasil dan pembahasan yang selanjutnya akan digunakan untuk

mengidentifikasi SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threats) (Rangkuti,

2005). Adapun langkah-langkah analisis SWOT sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi faktor-faktor strategis pengelolaan.

2. Meingidentifikasi kekuatan (S), Kelemahan (W), Peluang (O), dan ancaman

(T) dari hasil pengamatan yang dilakukan.

3. Dari hasil identifikasi, dipilih 5 (lima) point yang dianggap penting dari setiap

komponen SWOT diatas.

4. Selanjutnya untuk menentukan strategi yang akan dijalankan dengan

membuat matriks gabungan dari ke empat komponen SWOT. Dari hasil

matriks gabungan, kita dapat menentukan strategi dalam kelompok umum

(SO, WO, ST, dan WT).

Menurut Saru (2007), Tahapan analisis SWOT yang digunakan dalam

menganalisis data lebih lanjut yaitu mengumpulkan semua informasi yang

mempengaruhi ekosistem pada wilayah kajian, baik secara eksternal maupun

36

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!