12.05.2020 Views

STUDI KONDISI BIOFISIK EKOSISTEM TERUMBU KARANG PULAU KAPOTA WAKATOBI_Irwanto

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Tabel 2. Lanjutan

Algae

- Alagae Asseemblage

- Corralline algae

- Macro algae

- Hallimeda

- Turf algae

Biotik

- Soft Cioral (Karanga Lunak)

- Sponge

- Zooanthids

- Others

AA

CA

MA

HA

TA

SC

SP

ZO

OT

Data kelimpahan ikan karang menggunakan metode sensus langsung

(Visual Census Method) (English, et al.,1994). Pengambilan data ikan dan

karang dilakukan secara bersamaan, setelah pendataan ikan, selang beberapa

menit diikuti pendataan karang (Manuputty, et al., 2006). Dengan pertimbangan

waktu dan persediaan oksigen yang terbatas, kegiatan pendataan ikan karang

dimulai beberapa menit setelah pemasangan transek.

Setelah itu kelimpahan ikan tiap jenis mulai dihitung dengan batasan jarak

2,5 meter ke bagian kiri dan kanan (English, et al., 1994). Lebar batasan

sampling tersebut sudah merupakan standar batas penglihatan bawah air

dengan menggunakan kacamata selam (masker) pada saat pengamatan Selama

pengamatan tersebut, apabila ikan berada dalam kelompok atau schooling

dengan jumlah yang banyak atau melimpah, maka perhitungan digenapkan pada

kelipatan 5 atau 10 (English, et al., 1994) seperti pada Gambar 5. Untuk

identifikasi jenis ikan terumbu karang dilakukan secara langsung di lapangan

(untuk jenis ikan yang dikenali pada saat pengamatan),merujuk pada Pictorial

Guide To : Indonesian Reef Fishes Part 1 – 3 Rudie H. Kuiter & Takamasa

Tonozuka terbitan 2001.

29

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!