You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Selanjutnya zooplankton yang tertangkap oleh tentakel kemudian dipindahkan ke
bagian mulut, yang terletak pada bagian atas dan sekaligus berfungsi sebagai anus.
Makanan yang masuk akan dicerna oleh filamen mesenteri dan sisa makanan
dikeluarkan melalui mulut. Selain mengambil makanan dari luar, binatang karang
juga mendapat suplai makanan dari alga yang hidup bersimbiosis dengannya yang
dikenal dengan zooxanthellae (Nybakken, 1988). Zooxanthella merupakan algae
simbiotik yang terdapat di dalam sel gastrodermal. Karang menyediakan algae
kondisi lingkungan yang terlindungi dan komponen yang dibutuhkan untuk
fotosintesis; termasuk karbondioksida yang dihasilkan dari respirasi karang dan
anorganik nutrien seperti nitrat dan fosfat yang berasal dari buangan metabolisme
karang. Sebaliknya zooxanthella menghasilkan oksigen dan membantu karang
menghilangkan sisa metabolisme; dan yang paling penting zooxanthella
memberikan karang produk bahan organik hasil fotosintesis. Komponen komponen
ini meliputi glukosa, gliserol dan asam amino, yang digunakan karang sebagai
bahan dalam pembentukan protein, lemak dan karbohidrat, serta pembentukan
kalsium karbonat (CaCO 3 ). Simbiosis mutualisme yang terjadi antara algae
fotosintesis dan Cnidaria merupakan kunci dari produktifitas biologi yang luar biasa
dan kemampuan menghasilkan kerangka kapur dari karang pembentuk terumbu
(Barnes, 1987; Barnes and Hughes, 1988; Lalli and Parsons, 1995; Levinton, 1982;
Sumich, 1996).
Binatang karang berkembang biak secara seksual dan aseksual (Veron,
1995; Sumich, 1996). Veron (1995) menyatakan reproduksi seksual karang bersifat
vivipar dan hermaprodit, namun ada pula yang kosmopolit reproduksi. Reproduksi
aseksual dilakukan dengan pembelahan satu individu polip dari polip induk, koloni
polip baru terlepas dari polip induk berkembang dan memulai dengan koloni yang
14