Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
(Nyabakken,1988). Cahaya merupakan sebab utama terjadinya variasi pada
struktur komunitas terumbu karang, karena masing-masing spesies karang batu
bersama zooxanthellae simbiotiknya memiliki toleransi maksimum dan minimum
yang berbeda terhadap cahaya (Veron,1986)
b. Salinitas
Karang hermatipik merupakan organisme laut sejati dan tidak dapat bertahan
pada salinitas yang menyimpang dari salinitas air laut yang normal atau berkisar
32-35 0 / 00 (Nyabakken, 1988). Terhadap salinitas, toleransi hewan karang batu
sekitar 27- 40 ppm (Nonji,1986), akan tetapi dapat pula dijumpai pada perairan
intensitasnya lebih dari 40 ppm seperti pada teluk Persia (Nyabakken, 1988 dan
Boaden, 1985). Salinitas yang rendah merupakan faktor yang sangat
mempengaruhi destribusi karang batu di daerah pantai. Karang batu dapat hidup
pada salinitas antara 27 – 40 0 / 00 . Pada umumnya terumbu karang dapat
bertahan pada salinitas yaang rendah untuk rentang waktu yang pendek,tetapi
jika terjadi hujan yang dikombinasikan dengan pasang surut yang rendah, akan
menimbulkan efek yang merusak bahkan meghancurkan keseluruhan terumbu
karang (Nyabakken, 1988; Veron,1986; Sukarno, dkk, 1983; Nonji,1986)
c. Arus, Kecerahan, dan Sedimentasi
Arus berfungsi bagi karang sebagi pengsuplai oksigen dari laut bebas, makanan
berupa plankton. Seleain itu arus dan gelombang dapat membersihkan karang
dari endapan. Sehingga pada tempat yang arus dan ombakntya cukup besar
terumbu karangnya tumbuh subur (Nontji, 1986; Nyabakken, 1988 ; Boaden,
1985).
Karang batu memerlukan air laut yang bersih dari kotoran-kotoran. Kotorankotoran
yang terdapat di dalam air dapat menghalangi masuknya cahaya
10