12.05.2020 Views

STUDI KONDISI BIOFISIK EKOSISTEM TERUMBU KARANG PULAU KAPOTA WAKATOBI_Irwanto

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

d. Sebagai sumber keindahan karena menampilkan pemandangan yang sangat

indah dan jarang dapat ditandingi oleh ekosistem lain.

3. Aspek Ekologi Terumbu Karang

Terumbu karang merupakan komunitas lautan dengan produktifitas hayati

yang tinggi serta keanekaragaman jenis biota yang besar, bila ditinjau dari sudut

estetika memang indah sekali. Terumbu karang hanya tumbuh pada suhu perairan

diatas dari 20 o C pada perairan yang dangkal dan mencapai pertumbuhan yang

optimum pada kedalaman kurang dari 30 meter. Air laut yang jernih dengan salinitas

yang tinggi (18-32 o / oo ) merupakan faktor utama kehidupan terumbu karang

(Johanes dalam Sukarno dkk,1983).

4. Faktor Pembatas Pertumbuhan Karang

Untuk dapat membentuk terumbu, karang memerlukan persyaratan hidup

tertentu, terpenting diantaranya adalah faktor kedalaman/ cahaya,

suhu,salinitas,kecerahan,arus, substrat dan sedimentasi (Nontji,1986)

a. Kedalaman/cahaya

Terumbu karang dapat tumbuh secara optimum kurang dari 10 m (Hutabarak dan

Evans, 1996). Terumbu karang dapat tumbuh sampai kedalaman 50 m dan

dibawah kedalaman ini terumbu karang sangat sulit hidup karena lapisan air

sangat dingin dan lemahnya intensitas cahaya. Kedalaman kompensasi untuk

perkembangan karang hermatipik terjadi pada kedalaman dimana intensitas

cahaya 15-20 % dari intensitas cahaya permukaan (Baoden, 1985 ;

Nybakken,1988). Sehubungan dengan faktor cahaya tersebut, kedalaman

maksimum untuk hewan karang membentuk terumbu adalah 40 m (Nontji,1986).

Dibawah kedalaman 40 m pertumbuhan karang akan menurun (Grzimek, 1972).

Pada kedalaman lebih dari 50-70 m, terumbu karang tidak dapat berkembang

9

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!