12.05.2020 Views

STUDI KONDISI BIOFISIK EKOSISTEM TERUMBU KARANG PULAU KAPOTA WAKATOBI_Irwanto

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

besar Octocoral-Alcyonacea dan Gorgonacea, yang memiliki algae simbion akan

tetapi tidak membentuk bangunan kapur masif.

4. Ahermatipik-asimbiotik. Untuk kelompok ini termasuk beberapa Scleractinia,

beberapa spesies dari genera Dendrophyllia dan Tubastrea, yang mempunyai

polip yang kecil. Ahermatipik-asimbiotik juga termasuk Hexacoral dari ordo

Antiphataria dan Corallimorpharia, dan simbiotik Octocoral.

2. Fungsi Ekosistem Terumbu Karang

Terumbu karang mempunyai fungsi sebagai Rumah berbagai aneka ragam

biota laut, tempat bertelur, tempat memijah, pembesaran, tempat mencari makanan

serta tempat tinggal sementara bagi biota laut. Terumbu karang juga berfungsi

sebagai benteng hempasan ombak, arus dan pasang surut bagi pulau-pulau dan

berbagai ekosistem pantai lainnya seperti padang lamun dan mangrove

(Suharsono,1996).

Selanjutnya menurut Whitten dkk. (1987), terumbu karang memiliki arti

penting dalam melindungi hewan-hewan yang lebih besar yang berasosiasi dengan

terumbu karang. Nontji (1987) dan Sukarno dkk. (1983) menambahkan bahwa fungsi

alami terumbu karang adalah :

a. Sebagai lingkungan hidup karena merupakam tempat tinggal dan tempat

berlindung, tempat mencari makan dan berkembang biak bagi biota yang hidup

di terumbu karang.

b. Sebagai pelindung fisik terhadap pantai dari pengaruh arus dan gelombang

karena terumbu karang sebagaipemecah ombak dan penahan arus.

c. Sebagai sumberdaya hayati karena menghasilkan beberapa produk ynag

memiliki nilai ekonomis penting seperti berbagai jenis ikan karang, alga, teripang,

dan mutiara.

8

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!