You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Harrison, 1984 mengemukakan bahwa formasi awal merupakan fringing
reefs yang terbentuk di sekitar pulau. Jika pulau tersebut mengalami penurunan
permukaan secara tektonik, fringing reefs akan berubah menjadi barrier Reefs.
Apabila proses terus berlanjut, maka atolls akan terbentuk. Namun sebagai bahan
pemikiran, Daly juga mengemukakan teory bahwa proses penurunan permukaan
pulau tidak terjadi melainkan yang terjadi adalah penaikan permukaan. Pada proses
penaikan permukaan terus terjadi sehingga daratan (pulau) lambat laun akan
menghilang sehingga pada akhirnya membentuk atoll.
Bedasarkan kemampuan karang untuk membentuk terumbu dan
simbiosisnya dengan alga simbiotik, keseluruhan karang dapat dibagi oleh beberapa
kelompok (Sorokin, 1993), yaitu :
1. Hermatipik-simbiotik. Kelompok ini termasuk sebagian besar karang-karang
Skleractinia pembentuk bangunan terumbu, Octocoral dan Hydrocoral.
2. Hermatipik-asimbiotik. Kelompok ini memiliki pertumbuhan yang lambat dapat
membentuk kerangka kapur masif tanpa pertolongan algae simbiotik, yang mana
mereka mampu untuk hidup di lingkungan yang gelap di dalam gua, terowongan
dan bagian terdalam dalam kontinental slope. Di antara mereka terdapat
Scleractinia-Scleractinia asimbiotik Tubastrea dan Dendrophyllia, dan Hydrocoral
Stylaster rosacea.
3. Ahermatipik-simbiotik. Di antara Scleractina didapatkan bagian yang dapat
masuk ke dalam grup ini, sebagian kecil Fungiidae, seperti Heteropsammia dan
Diaseris, dan juga karang Leptoseris (Famili Agaricidea), yang tetap sebagai
satu polip-polip yang kecil atau koloni-koloni kecil, dan tidak dapat dimasukkan
sebagai pembentuk bangunan karang. Kelompok ini juga termasuk sebagian
7