STUDI KONDISI BIOFISIK EKOSISTEM TERUMBU KARANG PULAU KAPOTA WAKATOBI_Irwanto

irwantomarine
from irwantomarine More from this publisher
12.05.2020 Views

V. SIMPULAN DAN SARANA. SimpulanBerdasarkan uraian hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarikkesimpulan sebagai berikut :1. Kondisi terumbu karang di Pulau Kapota dalam kategori sedang sampai baikdengan persentase penutupan karang hidup berkisar mulai 37,04 %-74,46 %.Penutupan komponen dasar diseluruh stasiun di dominasi oleh kategori NonAcropora berkisar 35,8 % - 53,1 %.2. Ditemukan 78 jenis ikan karang di perairan Pulau Kapota. Komposisi jenisikan karang di dominasi oleh kategori ikan target berkisar mulai 27 %- 66,2%, kelimpahan jenis ikan karang juga di dominasi oleh ikan target berkisarmulai 88 ekor/50 m²-240 ekor/50 m². Dimana di seluruh stasiun penelitian didominasi oleh famili Acanthuridae yakni sekitar 36,9 % ditemukan terbanyakdi Stasiun I kedalaman 3 meter.3. Jumlah genera karang keras di perairan Pulau Kapota ditemukan sebanyak50 jenis spesies. Rata-rata jumlah jenis karang keras di temukan disetiapstasiun berkisar mulai 4,5 jenis/4m²-6,9 jenis/4m². Kepadatan karang kerasyakni 2 individu/m² yang di dominasi oleh famili Acroporidae, Pavidae danPorites.4. Jumlah jenis megabentos ditemukan di perairan Pulau Kapota adalah 7 jenis.komposisi jenis megabentos berkisar mulai 0,3-0,9 individu, kepadatanmegabentos mulai 0,1-0,4 individu/m². dan di dominasi oleh jenis kima kecil.5. Strategi pengelolaan ekosistem terumbu karang di Pulau Kapota dalamperuntukannya sebagai daerah penagkapan yaitu : 1) Optimalisasi perikanantangkap di daerah Pulau Kapota, 2) Penguatan hukum dan kelembagaan, 3)Penciptaan peluang pemasaran hasil tangkapan dan 3) Pelestarian91

ekosistem terumbu karang untuk kepentingan perikanan tangkap;sedangkan peruntukannya sebagai daerah ekowisata yaitu : 1) Optimalisasipemanfaatan ekosistem terumbu karang dan faktor penunjang kegiatanekowisata, 2) Pengembangan ekowisata sebagai prospek jangka panjangdan 3) Pelestarian sumberdaya ekosistem terumbu karang.B. SaranBerdasarkan kesimpulan hasil analisis dan pembahasan studi lapangan,maka dirumuskan beberapa point rekomendasi yang dalam studi ini dimasukkansebagai saran, yakni :a. Perlu Peninjauan kembali kewilayaan tentang kepulaun Wakatobi dalamposisi sebagai Taman Nasional atau kaitannya dengan Otonimi daerah.b. Kiranya pemerintah Kab. Wakatobi mempertimbangkan poin-poin strategiyang telah direkomendasikan oleh penelitian ini.c. Dapat dilakukan penelitian lanjutan tentang aplikasi dari strategi/evaluasistrategi pemanfaatan sumberdaya ekosistem terumbu karang khususnya diperairan Pulau Kapota.92

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan uraian hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

1. Kondisi terumbu karang di Pulau Kapota dalam kategori sedang sampai baik

dengan persentase penutupan karang hidup berkisar mulai 37,04 %-74,46 %.

Penutupan komponen dasar diseluruh stasiun di dominasi oleh kategori Non

Acropora berkisar 35,8 % - 53,1 %.

2. Ditemukan 78 jenis ikan karang di perairan Pulau Kapota. Komposisi jenis

ikan karang di dominasi oleh kategori ikan target berkisar mulai 27 %- 66,2

%, kelimpahan jenis ikan karang juga di dominasi oleh ikan target berkisar

mulai 88 ekor/50 m²-240 ekor/50 m². Dimana di seluruh stasiun penelitian di

dominasi oleh famili Acanthuridae yakni sekitar 36,9 % ditemukan terbanyak

di Stasiun I kedalaman 3 meter.

3. Jumlah genera karang keras di perairan Pulau Kapota ditemukan sebanyak

50 jenis spesies. Rata-rata jumlah jenis karang keras di temukan disetiap

stasiun berkisar mulai 4,5 jenis/4m²-6,9 jenis/4m². Kepadatan karang keras

yakni 2 individu/m² yang di dominasi oleh famili Acroporidae, Pavidae dan

Porites.

4. Jumlah jenis megabentos ditemukan di perairan Pulau Kapota adalah 7 jenis.

komposisi jenis megabentos berkisar mulai 0,3-0,9 individu, kepadatan

megabentos mulai 0,1-0,4 individu/m². dan di dominasi oleh jenis kima kecil.

5. Strategi pengelolaan ekosistem terumbu karang di Pulau Kapota dalam

peruntukannya sebagai daerah penagkapan yaitu : 1) Optimalisasi perikanan

tangkap di daerah Pulau Kapota, 2) Penguatan hukum dan kelembagaan, 3)

Penciptaan peluang pemasaran hasil tangkapan dan 3) Pelestarian

91

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!