STUDI KONDISI BIOFISIK EKOSISTEM TERUMBU KARANG PULAU KAPOTA WAKATOBI_Irwanto

irwantomarine
from irwantomarine More from this publisher
12.05.2020 Views

2. Penguatan hukum dan kelembagaan ;Memperjelas batasan antara wilayah Taman Nasional (berdasarkanPermenhut No. P.56/Menhut-II/2006/tanggal 29 agustus 2006 tentangPedoman Zonasi Taman nasional) dan wilayah DPL oleh DKP-ProgramCoremap II khususnya di sekitar perairan Pulau Kapota, sehingga tidakterjadi tumpang tindih kewilayahan.Penerapan dan penegakan Undang-undang/Perda mengenai jenis danukuran alat tangkap yang dapat digunakan oleh masyrakat nelayan.3. Penciptaan peluang pemasaran hasil tangkapan ;Melakukan pemantauan pasar dan promosi produksi penagkapan baik ditingkat regional maupun internasional.Penyediaan sarana yang dijadikan sebagai alternatif penyimpanan hidupatau budidaya hasil penangkapan yang belum dapat dijual. Mengoptimalkan kerjasama dengan lembaga-lembaga atauinvestor/pihak swasta untuk pemasaran produksi penangkapan.4. Pelestarian ekosistem terumbu karang untuk kepentingan perikanan tangkap;Penyediaan industri pengolahan limbah atau daur ulang limbah yang jugadilakukan sebagai penambahan lapangan kerja.Sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestariandan ketersediaan sumber daya perikanan sebagai tujuan jangka panjang.Melakukan penataan pemanfaatan ruang terhadap wilayah pesisirsehingga meminimalisir terjadinya konflik kepentingan diantarastakeholders dalam pemanfaatan sumberdaya ekosistem yang ada.87

Sedangkan untuk alternatif strategi pemanfaatan sumberdaya ekosistemterumbu karang sebagai area ekowisata dapat dilihat pada Tabel 20 berikut:Tabel 20. Matriks Alternatif strategi untuk daerah ekowisataIFASEFASKekuatan (Strenghts)i Potensi terumbu karangsebagai obyek wisatadengan kondisi terumbukarang umumnya dalamkategori baik..ii Potensi keragamanspesies ikan karang.iii Kemauan politikpemerintah untukmeningkatkan ekowisata.iv Jumlah masyarakat yangberpotensi sebagai tenagakerja.v Aksesibilitas ke PulauKapota mudah dantergolong murah.Kelemahan (Weaknesses)I Ketersediaan SDM dalam segipengembangan wisata masihminim.ii Pendidikan masyarakat masihrendah.iii Belum tersedianya tempatpembuangan sampah umumsebagai Tempat PembuanganAkhir Sampah (TPA).Iv Informasi dan teknologipengembangan usaha masihterbatas.Peluang (Opportunities)iiiiiiivPeningkatan minat wisata baharidan ekowisata.Salah satu pusat perhatian baikpemerintah maupun nonpemerintah dalampengembangan potensi wilayah.Ketersiadaan sarana wisatadiving.Wakatobi dikenal sampai keinternasional.Strategi SOCiptakan starategi yangmenggunakan kekuatan untukmemanfaatkan PeluangStrategi WOCiptakan strategis yangmeminimalkan kelemahan untukmemanfaatkan peluangAncaman (Treaths)iiiiiiivDegradasi fisik/ abrasi pantai.Harga BBM tinggi.Kurangnya data mengenaispesies yang memiliki daya tarikdi Pulau Kapota.Kurang berkembangnya usahadi sektor pertanian dan usahakecil.Strategi STCiptakan strategi yangmenggunakan kekuatanuntuk menghindariancamanStrategi WTCiptakan strategi yang meminimalkankelemahan dan menghidari ancamanDari hasil analisis matriks SWOT dengan kombinasi faktor internal danfaktor eksternal pemanfaatan sumberdaya terumbu karang sebagai areaekowisata berada pada kuadran II (Gambar 31). Dengan melihat pertimbanganantara kekuatan dan peluang pada sumberdaya memberikan strategi khususterhadap bentuk pemanfaatan sebagai area ekowisata yakni dengan dilakukanstrategi diversifikasi – ST (Kekuatan dan Ancaman) yang menciptakan strategiyang menggunakan kekuatan untuk menghindari ancaman.88

2. Penguatan hukum dan kelembagaan ;

Memperjelas batasan antara wilayah Taman Nasional (berdasarkan

Permenhut No. P.56/Menhut-II/2006/tanggal 29 agustus 2006 tentang

Pedoman Zonasi Taman nasional) dan wilayah DPL oleh DKP-Program

Coremap II khususnya di sekitar perairan Pulau Kapota, sehingga tidak

terjadi tumpang tindih kewilayahan.

Penerapan dan penegakan Undang-undang/Perda mengenai jenis dan

ukuran alat tangkap yang dapat digunakan oleh masyrakat nelayan.

3. Penciptaan peluang pemasaran hasil tangkapan ;

Melakukan pemantauan pasar dan promosi produksi penagkapan baik di

tingkat regional maupun internasional.

Penyediaan sarana yang dijadikan sebagai alternatif penyimpanan hidup

atau budidaya hasil penangkapan yang belum dapat dijual.

Mengoptimalkan kerjasama dengan lembaga-lembaga atau

investor/pihak swasta untuk pemasaran produksi penangkapan.

4. Pelestarian ekosistem terumbu karang untuk kepentingan perikanan tangkap;

Penyediaan industri pengolahan limbah atau daur ulang limbah yang juga

dilakukan sebagai penambahan lapangan kerja.

Sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian

dan ketersediaan sumber daya perikanan sebagai tujuan jangka panjang.

Melakukan penataan pemanfaatan ruang terhadap wilayah pesisir

sehingga meminimalisir terjadinya konflik kepentingan diantara

stakeholders dalam pemanfaatan sumberdaya ekosistem yang ada.

87

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!