19.12.2012 Views

PELAKSANAAN KEPMEN NOMOR: 98/kep/M.KUKM/IX/2004 ...

PELAKSANAAN KEPMEN NOMOR: 98/kep/M.KUKM/IX/2004 ...

PELAKSANAAN KEPMEN NOMOR: 98/kep/M.KUKM/IX/2004 ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Setelah terpenuhi jumlah anggota minimal dan kesemua anggota telah memenuhi<br />

betul mengenai tujuan, hubungan hukum, dan aturan main dalam koperasi yang hendak<br />

mereka dirikan tersebut maka proses selanjutnya adalah menuangkan kesepakatan<br />

bersama tersebut ke dalam Anggaran Dasar yang berbentuk akta pendirian koperasi. Di<br />

dalam Anggaran Dasar terebut, para pendiri wajib memuat dan menyatakan sekurang-<br />

kurangnya hal-hal sebagai berikut:<br />

a. Daftar nama pendiri;<br />

b. Nama dan Tempat kedudukan koperasi;<br />

c. Maksud dan tujuan serta bidang usaha;<br />

d. Ketentuan mengenai keanggotaan;<br />

e. Ketentuan Mengenai rapat anggota;<br />

f. Ketentuan mengenai pengelolaan;<br />

g. Ketentuan mengenai permodalan;<br />

h. Ketentuan mengenai jangka waktu berdirinya;<br />

i. Ketentuan Mengenai pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU);<br />

j. Ketentuan mengenai sangsi.<br />

Dulu pendirian koperasi dilakukan oleh gerakan koperasi dibantu para petugas<br />

dari kementrian koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di tingkat pusat,<br />

propinsi, dan Daerah tingkat II, Kini ada faktor yang mendasari peralihan kewenangan,<br />

yaitu pendirian koperasi diserahkan <strong>kep</strong>ada Notaris yang juga selaku pejabat umum<br />

pembuat akta otentik, namun peralihan tersebut menurut Arief Rachmanto, SH, Notaris di<br />

Kabupaten Banyumas, belum memiliki payung hukum yang kuat. Mestinya, sesuai<br />

dengan Undang-Undang Nomor 30 tahun <strong>2004</strong> tentang Jabatan Notaris (UUJN). Yang<br />

66

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!