19.12.2012 Views

PELAKSANAAN KEPMEN NOMOR: 98/kep/M.KUKM/IX/2004 ...

PELAKSANAAN KEPMEN NOMOR: 98/kep/M.KUKM/IX/2004 ...

PELAKSANAAN KEPMEN NOMOR: 98/kep/M.KUKM/IX/2004 ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Dengan telah di tanda tanganinya MOU atau nota kesepahaman antara kementrian<br />

koperasi dan usaha kecil dan menengah dengan Ikatan Notaris Indonesia (INI) pada<br />

tanggal 4 Mei <strong>2004</strong>, maka wewenang seorang notaris sebagai pejabat umum semakin<br />

luas, seperti kita ketahui dalam Undang–Undang Nomor 25 tahun 1992 tentang koperasi<br />

tidak ada suatu pasal yang mengharuskan bahwa Anggaran Dasar suatu koperasi harus<br />

otentik, artinya pendirian koperasi hanya disyaratkan dala m bentuk tertulis (akta) yaitu<br />

bisa akta di bawah tangan atau akta otentik, hal ini disampaikan pada Pasal 7 ayat (1)<br />

Undang-Undang Koperasi. Ketentuan tentang pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar<br />

yang diatur dalam Undang–Undang koperasi memberikan kebebasan pada orang–orang<br />

yang akan mendirikan koperasi untuk memilih dengan akta di bawah tangan tanpa<br />

melibatkan pejabat umum dengan akta otentik 14 ).<br />

Dalam Anggaran Dasar Koperasi dasarnya harus memuat :<br />

1. Nama Koperasi;<br />

2. Tempat kerja, Daerah kerja;<br />

3. Maksud dan tujuan ;<br />

4. Syarat – syarat keanggotaan;<br />

5. Tentang permodalan;<br />

6. Hak dan Kewajiban sera tanggung jawab anggota;<br />

7. Pengurus dan pengawas koperasi;<br />

8. Rapat anggota dan Keputusan Rapat anggota;<br />

9. Penetapan Tahun Buku;<br />

14 )Budi Untung,Op.Cit.hal 29<br />

37

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!