PELAKSANAAN KEPMEN NOMOR: 98/kep/M.KUKM/IX/2004 ...
PELAKSANAAN KEPMEN NOMOR: 98/kep/M.KUKM/IX/2004 ...
PELAKSANAAN KEPMEN NOMOR: 98/kep/M.KUKM/IX/2004 ...
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
kesaksian dari semua apa yang dilihat, disaksikan dan dialaminya, yang dilakukan oleh<br />
pihak lain.<br />
Dalam golongan akta yang dimaksut pada sub 2 termasuk akta–akta yang memuat<br />
perjanjian hibah, jual–beli (tidak termasuk penjualan dimuka umum atau lelang),<br />
kemampuan terakhir (wasiat), kuasa dan lain sebagainya. Di dalam ”akta partij” ini<br />
dicantumkan secara otentik keterang–keterangan dari orang–orang yang bertindak<br />
sebagai pihak–pihak dalam akta itu, di samping relaas dari notaris itu sendiri, yang<br />
menyatakan bahwa orang–orang yang hadir itu telah menyatakan kehendaknya tertentu,<br />
sebagaimana yang dicantumkan dalam akta itu.<br />
2.2. Pengertian, Pembentukan, dan Pembubaran Koperasi<br />
2.2.1. Pengertian Koperasi<br />
Secara umum Koperasi di pahami sebagai perkumpulan orang yang secara<br />
sukarela mempersatukan diri untuk memperjuangkan peningkatan kesejahteraan ekonomi<br />
mereka, melalui pembentukan sebuah perusahaan yang dikelola secara demokratis.<br />
Menurut Pasal 1 ayat (1) Undang–Undang Nomor 25 tahun 1992 tentang<br />
perkoperasian: Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang–orang atau badan<br />
hukum koperasi dengan melandaskan kegiatanya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus<br />
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.<br />
Dari asal tersebut dapat disimpulkan bahwa 11 ):<br />
11 H.Budi Untung, Hukum Kopera si dan Peran Notaris Indonesia, Andi, Yogyakarta, 2005, hal 2<br />
24