You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
A4<br />
SOSIAL & BISNIS<br />
17 - 23 JANUARI 2020<br />
Berikutnya ASABRI<br />
Satu Lagi BUMN yang Masuk Lubang Pembantaian<br />
WAN JAYA<br />
Belum tuntas kasus Jiwasraya dengan<br />
skandal 13,7 triliunnya. Satu lagi kabar<br />
mengejutkan, satu lagi BUMN Asuransi<br />
masuk lubang pembantaian. Adalah ASA-<br />
BRI yang menangani asuransi para anggota<br />
TNI dan Polri, tercium aroma mega korupsi<br />
diperkirakan di atas Rp 10 trilun. Bau skandal<br />
ini tercium oleh Menteri Koordinator<br />
Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan<br />
(Menko Polhukam), Mahfud MD dan mengungkapkannya<br />
kepada media baru-baru<br />
ini.<br />
Kasus ini mencuat berdasarkan laporan<br />
dari laman katadata.co.id, yang menyatakan<br />
ASABRI mengalami kegagalan<br />
investasi saham dikarenakan berinvestasi<br />
pada saham gorengan. ASABRI menaruh<br />
portofolio investasi di beberapa saham yang<br />
pernah dipegang Jiwasraya yang kini sedang<br />
diusut oleh kejaksaan dan BPK. Dari<br />
mengulik data, mayoritas saham dalam<br />
portofolio investasi ASABRI terjun bebas<br />
nyaris tak bernilai lagi. Berdasarkan data<br />
Stockbit, ASABRI memiliki saham di 17<br />
emiten. Kebanyakan nilai pasar saham<br />
tersebut terjun bebas berkisar antara 50%<br />
sampai lebih dari 90%. Salah satunya adalah<br />
saham perusahaan bidang perikanan PT.<br />
Prima Cakrawala Abadi, Tbk. (PCAR). Beberapa<br />
hari lalu, saham PCAR di-supend<br />
oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) karena<br />
mengala-mi akumulasi penurunan yang<br />
signifikan. PCAR masuk dalam portofolio<br />
investasi ASBRI mulai 28 November 2018<br />
dengan memiliki 67 juta lembar saham<br />
setara dengan 5,79% porsi kepemilikan.<br />
Jumlah kepemilikan saham PCAR yang dimiliki<br />
ASABRI terus meningkat menyentuh<br />
323 juta lembar saham atau 27,68% porsi<br />
kepemilikan pada 11 Desember 2018. ASA-<br />
BRI melepas sedikit demi sedikit investasi<br />
saham di PCAR hingga terakhir memegang<br />
293 juta lembar saham atau 25,14% porsi<br />
kepemilikan.<br />
Selama dua tahun, nilai pasar saham<br />
PCAR terjun bebas sebesar lebih dari 70%.<br />
Pada awal investasi di PCAR berada di harga<br />
Rp 1.440 per lembar. Per 8 Januari 2020,<br />
harga saham tercatat hanya Rp 440 per<br />
lembar.<br />
Itulah salah satu saham gorengan milik<br />
ASABRI yang bikin buntung perusaahan<br />
dan bikin BUMN Asuransi ini merugi. Dan<br />
masih banyak lagi saham gorengan yang<br />
masuk dalam portofolio investasi saham<br />
ASABRI seperti PT. Alfa Energi Investama<br />
(FIRE). Saat ASABRI pertama kali investasi<br />
di FIRE, harga saham perusahaan itu tercatat<br />
Rp 5.650 per lembar, namun per 8<br />
Dari mengulik<br />
data, mayoritas<br />
saham dalam<br />
portofolio investasi<br />
ASABRI<br />
terjun bebas<br />
nyaris tak bernilai<br />
lagi. Berdasarkan<br />
data<br />
Stockbit, ASABRI<br />
memiliki saham<br />
di 17 emiten.<br />
Kebanyakan nilai<br />
pasar saham<br />
tersebut terjun<br />
bebas berkisar<br />
antara 50% sampai<br />
lebih dari<br />
90%.<br />
Januari 2020, harganya tercatat hanya Rp<br />
284 per lembar. Turjun bebas tanpa pengaman<br />
94,97% dalam kurun waktu 2,5<br />
tahun. Saham-saham yang pernah masuk<br />
portofolio investasi Jiwasraya juga masuk<br />
dalam portofolio investasi ASABRI misalnya<br />
Trada Alam Minera (TRAM), (harganya turun<br />
65,75% dari Rp 146 per lembar menjadi<br />
Rp 50 per lembar saham), Hanson International<br />
(MYRX), harga saham emiten ini<br />
jatuh lebih dari 50% ke batas bawah harga<br />
yaitu Rp 50 per lembar saham.<br />
Keuntungan ASABRI merosot di 2018.<br />
Para petinggi ASABRI (Persero) saat peresmian logo baru ASABRI.<br />
Berdasarkan ikhtisar laporan keuangan perusahaan<br />
negara yang dilansir Kementerian<br />
BUMN, ASABRI turun laba bersih cukup<br />
signifikan pada 2018. ASABRI mencetak<br />
laba tahun berjalan Rp 110,47 miliar (belum<br />
diaudit). Angka ini turun 86,87% dari periode<br />
sebelumnya sebesar Rp 943,811 miliar<br />
(sudah diaudit). Namun, penyebab penurunan<br />
belum terdeteksi karena ringkasnya<br />
data. Selain itu, likuiditas perusahaan tercatat<br />
masih dalam kondisi baik. Current<br />
asset dibukukan cukup tebal yaitu Rp 36,29<br />
triliun, sedangkan current liabities sebesar<br />
Rp 4,17 triliun. Rasio aset to liability sebesar<br />
1.033 cukup pas-pasan. Namun, rasio<br />
kecukupan modal (RBC) pada 2018 belum<br />
diketahui. Di periode sebelumnya, RBC AS-<br />
ABRI berada angka kritis lantaran jauh di<br />
bawah batas minimal RBC yang ditetapkan<br />
otoritas yakni 120%. RBC ASABRI hanya<br />
sebesar 54,73% pada 2016 dan 62,35% pada<br />
2017.<br />
ASABRI.CO.ID<br />
ASABRI tidak di bawah pengawasan<br />
OJK, tapi dalam pengawasan Kemenhan<br />
dan Kemenkeu<br />
Berdasarkan peraturan Pemerintah Nomor<br />
102 Tahun 2015 ASABRI ternyata tak<br />
berada di bawah pengawasan Otoritas Jasa<br />
Keuangan atau OJK, melainkan Kementerian<br />
Pertahanan, Kementerian Keuangan<br />
dan BPK<br />
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor<br />
102 Tahun 2015 Tentang ASABRI dan<br />
ASN di Lingkungan Kemenhan dan Kepolisian,<br />
ASABRI mengelola program asuransi<br />
sosial. Adapun pasal 53 PP tersebut<br />
menjelaskan, pengawasan terhadap penyelenggaraan<br />
asurnasi sosial dilakukan sesuai<br />
dengan ketentuan peraturan perundangundangan,<br />
baik oleh pengawas internal<br />
dan eksternal. "Pengawas internal dilakukan<br />
oleh satuan pengawasan internal," seperti<br />
tertera pada Pasal 54 Ayat 1 Peraturan<br />
Pemerintah tersebut.<br />
Sementara, pengawas eksternal dilakukan<br />
oleh Inspektorat Jenderal Kementerian<br />
Pertahanan, Inspektorat Pengawasan<br />
Umum Mabes Polri, dan Inspektorat Jenderal<br />
TNI. Selain itu, pihak eksternal lain<br />
yang mengawasi ASABRI adalah Inspektorat<br />
Jenderal Kementerian Keuangan dan<br />
Badan Pemeriksa Keuangan atau BPK. Pengawasan<br />
eksternal dilakukan bersama-sama<br />
dan dikoordinasikan oleh Kementerian<br />
Pertahanan.<br />
Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan<br />
dalam Peraturan Pemerintah ini, tidak termasuk<br />
sebagai salah satu lembaga yang ditugasi<br />
untuk mengawasi ASABRI. Jika ASA-<br />
BRI tidak dapat memenuhi kewajibannya<br />
kepada peserta, Pemerintah pusat dapat<br />
mengambil kebijakan khusus untuk menjamin<br />
keberlangsungan program.<br />
Kebijakan khusus yang diambil pemerintah<br />
pusat tersebut, dapat dilakukan ketika<br />
terjadi krisis keuangan, kondisi tertentu<br />
yang memberatkan perekonomian, atau<br />
terdapat kebijakan fiskal dan moneter yang<br />
mempengaruhi solvabilitas ASABRI.<br />
Sebagai salah satu pengawas ASABRI,<br />
BPK pernah menggelar audit kinerja atas<br />
efisiensi pengelolaan investasi ASABRI untuk<br />
tahun buku 2015 dan semester I 2016.<br />
Hasilnya, kinerja investasi perusahaan<br />
dinilai kurang efisien. Dalam audit tersebut<br />
terdapat temuan terkait kesepakatan<br />
pembelian saham di perusahaan tidak terbuka<br />
(non-listed) milik Benny Tjokrosaputra<br />
(Bentjok) Harvest Time dan investasi di<br />
saham berisiko. Temuan menarik lainnya<br />
yakni terdapat pelepasan portofolio saham<br />
kepada reksadana yang terafiliasi dengan<br />
perusahaan.<br />
Saham gorengan dan window dressing<br />
adalah sumber malapetaka<br />
Dari kasus Jiwasraya dan ASABRI ditemukan<br />
dugaan pola perampokan uang<br />
BUMN oleh para koruptor yaitu memoles<br />
laporan keuangan untuk mengelabuhi para<br />
pemegang saham. Window dressing adalah<br />
teknik pelaporan keuangan yang curang<br />
yang bisa membuat kondisi keuangan yang<br />
buruk menjadi seolah-olah berkinerja baik.<br />
Praktek seperti terjadi di Jiwasraya, Garuda<br />
Indonesia dan banyak BUMN yang lain.<br />
Praktek ini adalah bom waktu pagi perusahaan<br />
dan para pemangku kepentingan<br />
di masa mendatang. Ini bentuk tindakan<br />
curang yang melumpuhkan kepercayaan<br />
publik.<br />
Satu lagi praktek fraud yang sering<br />
menjadi sarana perampokan terselubung<br />
uang negara, yaitu investasi di saham<br />
gorengan. Bagaimana investasi beresiko<br />
ini dilakukan? Yaitu dengan menciptakan<br />
demand dan suplay palsu terhadap suatu<br />
emiten tertentu yang memberikan sinyal<br />
ke pasar bahwa emiten tersebut berkinerja<br />
baik dan berfundamental kinclong.<br />
Pergerakan aktif yang semu ini menarik<br />
banyak investor untuk mencoba menaruh<br />
portofolio investasi disektor ini. Hasilnya<br />
adalah untung tak diraih, buntung didapat.<br />
Saham gorengan ini termasuk kategori investasi<br />
yang berisiko tinggi. Dalam investasi<br />
berlaku hukum risk-return trade-off yaitu<br />
high return-high risk. Namun perlu diingat<br />
bahwa return yang tinggi diperoleh diatas<br />
penderitaan dan kekalahan yang lain.<br />
Moral peristiwa dari kasus ini, para<br />
pengambil kebijakan sebaiknya berlaku<br />
konservatif dan hati-hati terhadap investasi<br />
karena menyangkut dana publik dan kepercayaan<br />
publik. Perlu dipikirkan untuk<br />
menginvestasikan dana publik ke sektor<br />
riil yang bisa sekaligus mendorong aktivitas<br />
ekonomi dibanyak bidang atau mempunyai<br />
multiflier efek yang tinggi. Mengubah cara<br />
berfikir bahwa kemuliaan tidak bisa diperoleh<br />
dengan cara instan, harus lewat proses<br />
yang benar dan lurus.<br />
TUJUAN TERAKHIR KOMUNISME – BAB TENTANG TIONGKOK (82)<br />
Bab 6: Menggunakan “Kebencian” Mendirikan Negara –<br />
Negara yang Bukan Negara<br />
4. Manusia yang tidak mirip<br />
penampilan manusia, mirip makhluk<br />
aneh<br />
Rupa terbentuk dari hati, perubahan<br />
hati manusia dapat memengaruhi bentuk<br />
luar dan ekspresi manusia. Di bawah<br />
kerusakan dan mutasi yang dilakukan oleh<br />
PKT, jiwa dari orang Tiongkok tidak hanya<br />
berubah menjadi liar dan kasar, bahkan<br />
ZI.MEDIA<br />
Sosok dan sikap orang di dalam foto dari akhir era Dinasti Qing dan era pemerintahan<br />
Nasionalis terlihat berpenampilan laiknya manusia, pria seperti pria, wanita seperti<br />
wanita, mereka dapat mewujudkan sikap elegan dari sosok manusia dan akumulasi<br />
nilai dari kebudayaan tradisional.<br />
bentuk luar dan ekspresinya pun sudah<br />
berubah hingga menjadi tidak sama lagi.<br />
Beberapa tahun terakhir ini, foto-foto<br />
lama kembali populer di masyarakat,<br />
orang Tiongkok zaman sekarang mulai<br />
bernostalgia tentang kesederhanaan dan<br />
keluguan dari orang-orang terdahulu. Sosok<br />
dan sikap orang di dalam foto dari akhir<br />
era Dinasti Qing dan era pemerintahan<br />
Nasionalis terlihat berpenampilan seperti<br />
manusia, pria seperti pria, wanita seperti<br />
wanita, dapat mewujudkan sikap elegan<br />
dari seorang manusia dan akumulasi nilai<br />
dari kebudayaan tradisional. Banyak orang<br />
setelah melihat foto dari leluhur sendiri<br />
dari beberapa dekade lalu, silih berganti<br />
menghela napas rindu melihat kemurnian<br />
dan kebajikan dalam sorot mata manusia<br />
saat itu.<br />
Dalam karya film dan TV, baik itu<br />
tradisi Barat ataupun Timur, penampilan<br />
dan tingkah laku karakter positif pada<br />
umumnya adalah indah dan membuat<br />
orang merindukannya, penampilan<br />
karakter dan tingkah laku antagonis<br />
relatif bersifat bertolak belakang, buruk<br />
dan rendahan. Sebelum PKT mengambil<br />
alih kekuasaan, orang-orang bertumbuh<br />
dewasa di tengah sebuah kebudayaan yang<br />
normal, yang banyak berisikan unsurunsur<br />
positif, itu sebabnya bentuk luar<br />
dan ekspresinya dipenuhi aura positif.<br />
Aktor semacam ini apabila memerankan<br />
orang jahat, acap kali harus berulang kali<br />
mencoba untuk “berubah” jahat, namun<br />
masih saja sangat sulit untuk belajar hingga<br />
mirip. Aktor daratan Tiongkok zaman<br />
sekarang telah tumbuh dewasa di atas<br />
tanah beracun kebudayaan PKT, bentuk<br />
luar dan ekspresinya sama sekali tidak<br />
memiliki unsur positif, sifat jahat dan gaya<br />
buruknya merajalela, bersikap berlebihan<br />
dan tidak serius, bila ingin memerankan<br />
orang baik maka harus belajar dulu, namun<br />
bagaimana pun belajar, tetap tidak mirip;<br />
bila memerankan figur jahat tidak perlu<br />
belajar, secara otomatis akan diperankan<br />
dengan sangat mirip.<br />
Orang dahulu menggunakan kata<br />
“berjiwa siluman” atau “sifat keiblisan”,<br />
sebagai istilah yang merendahkan, namun<br />
seiring dengan meningkatnya unsur<br />
negatif di masyarakat, sekarang ini malah<br />
ada orang menggunakan istilah “berjiwa<br />
siluman” untuk memuji aktor yang<br />
berkelas, bertalenta dan kreatif. Istilah<br />
“sifat keiblisan” telah menjadi sebuah kata<br />
sifat yang positif, yang digunakan untuk<br />
menggambarkan manusia, urusannya dan<br />
objek yang aneh tapi cukup mengesankan.<br />
Anak muda sering kali menggunakan<br />
istilah “orang ini memiliki sifat keiblisan<br />
terlalu besar”, “gelak tawa bersifat iblis”,<br />
dan lain-lain untuk mengekspresikan<br />
suatu perasaan kagum. “berjiwa siluman”<br />
telah berubah menjadi nama dari situsweb<br />
manga (komik), “Kantor administrasi<br />
Siluman” telah menjadi judul tayangan<br />
TV, para pemain dan kru berfokus pada<br />
tema “Dalam hati setiap manusia, hidup<br />
sesosok siluman”, dan merekrut seluruh<br />
aktor di dunia yang “berjiwa siluman”. Ini<br />
dari aspek lateral mengindikasikan, bahwa<br />
melalui perusakan kebudayaan, sudut<br />
pandang estetika orang-orang telah terjadi<br />
perubahan yang begitu besar.<br />
Dalam masyarakat sekarang ini, banyak<br />
orang Tiongkok memiliki temperamen<br />
dan penampilan yang vulgar dan buruk,<br />
cara berpakaian dan sikap yang tidak baik,<br />
menjengkelkan, mengenakan pakaian yang<br />
mencolok dan menyilaukan, berpakaian<br />
piyama turun ke jalan telah menjadi hal<br />
lumrah dalam masyarakat. Sekarang ini<br />
banyak sekali laki-laki yang tidak memiliki<br />
tampang maskulin, ketika berbicara<br />
terdengar kekanak-kanakan, kewanitawanitaan,<br />
menganggap badan kurus<br />
sebagai keindahan, mewarnai rambut,<br />
ekpresi mata jelalatan, sikap dibuat-buat,<br />
bukan lelaki juga bukan wanita. Pakaian<br />
super sempit, celana setengah tiang,<br />
rambut dicukur hingga seperti penutup<br />
teko, atau seperti sarang burung, atau<br />
ditinggalkan seonggok besar rambut seperti<br />
wig menutupi kepala. Anak perempuan<br />
berpakaian unisex, bergaya rambut aneh,<br />
wajah tanpa ekspresi, sorot mata suram dan<br />
dingin, dikarenakan mendapat pengaruh<br />
dari filosofi pertentangan, kelembutan<br />
sosok ibu rumah tangga dari tradisi<br />
telah digantikan dengan sikap keras dan<br />
licik, makin lama makin tidak ada “rasa<br />
feminin”. “Lagak imut”, “gaya muda”, “gaya<br />
keren”, menjadi populer dalam masyarakat,<br />
tindak-tanduk orang dewasa berkembang<br />
kekanak-kanakan, tanpa mempedulikan<br />
situasi, bertingkah laiknya anak manja<br />
yang suka merajuk.<br />
Tidak perlu dibandingkan dengan orang<br />
zaman kuno, cukup dibandingkan saja<br />
dengan beberapa dekade yang lalu, orang<br />
seperti ini sudah sangat jauh di bawah<br />
standar penampilan dan perilaku yang<br />
ditetapkan oleh Tuhan kepada manusia,<br />
penampilan secara permukaan sudah bak<br />
makhluk aneh, apakah ini masih termasuk<br />
manusia yang diciptakan oleh Tuhan?<br />
Apakah Tuhan masih menganggap manusia<br />
semacam ini sebagai manusia? Tidakkah<br />
manusia semacam ini bahaya?(san)<br />
telah menginspirasi orang<br />
Tionghoa untuk mundur dari<br />
Partai Komunis Tiongkok serta<br />
semua organisasi yang terkait.<br />
Jumlah pemunduran diri:<br />
349,745,192<br />
hingga 13 Januari 2020<br />
www.NineComentaries.com<br />
<strong>ET</strong>-<strong>636</strong>-A4-sosial bisnis.indd 1<br />
1/15/2020 1:08:16 AM