17.12.2019 Views

buku saku ekonomi

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Buku Saku

EKONOMI

SMA/MA Kelas XI Semester Ganjil

Diyah Kulsum



Buku Saku

EKONOMI

SMA/MA Kelas XI Semester Ganjil

Diyah Kulsum


Kata pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha

Pengasih dan Penyayang karena berkat rahmat-Nya yang

melimpah penyusun dapat menyelesaikan buku saku digital yang

berisi materi ekonomi kelas XI semester ganjil. Selesainya media

pembelajaran buku saku digital ini tidak lepas dari bantuan,

bimbingan dan dorongan dan pengarahan dari berbagai pihak,

untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada

pembimbing, keluarga dan teman-teman semua yang telah

banyak membantu baik dukungan moril maupun spiritual.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan media

pembelajaran buku saku digital ini masih terdapat kesalahan,

dikarenakan terbatasnya kemampuan yang dimiliki, untuk itu

penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca yang

sifatnya membangun guna kesempurnaan media pembelajaran

buku saku digital ini untuk edisi edisi mendatang kami berusaha

menyesuaikan dengan masalah – masalah tersebut. Kami mohon

maaf apabila usaha kami tersebut belum sesuai dengan yang di

harapkan. Akhir kata penulis berharap semoga media pembelajaran

ini dapat menambah pengetahuan serta bermanfaat

bagi semua pihak.

i

i

Kata pengantar


Daftar isi

Rp

Kata Pengantar

BAB 1 Pendapatan Nasional

BAB 2 Konsep Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

BAB 3 Ketenagakerjaan

BAB 4 Indeks Harga dan Inflasi

BAB 5 Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal

Glosarium

Daftar Pustaka

i

1

25

43

61

87

103

108



BAB 1

Pendapatan Nasional

Standar Kompetensi

Konsep dan Metode Penghitungan Pendapatan Nasional.

Kompetensi Dasar

Menganalisis Konsep dan Metode Penghitungan

Pendapatan Nasional.

BAB 1


Indikator Pencapaian Kompetensi

3.1.1 Menjelaskan pengertian pendapatan nasional.

3.1.2 Mengidentifikasi manfaat perhitungan pendapatan nasional.

3.1.3 Menganalisis konsep pendapatan nasional.

3.1.4 Mengidentifikasi metode perhitungan pendapatan nasional.

3.1.5 Menghitung pendapatan nasional menggunakan metode/

pendekatan produksi, pendapatan, dan pengeluaran.

3.1.6 Menjelaskan pengertian dan manfaat pendapatan perkapita.

3.1.7 Menghitung pendapatan per kapita suatu negara.

3.1.8 Membandingkan pendapatan perkapita Indonesia dengan

negara lain.

3.1.9 Menjelaskan pengertian distribusi pendapatan nasional.

3.1.10 Menghitung besarnya distribusi pendapatan nasional.

2

Kata pencapaian kompetensi


Peta konsep

Pengertian Pendapatan Nasional

Manfaat Penghitungan Pendapatan Nasional

Konsep Pendpatan Nasional

Pendapatan

Nasional

Metode Perhitungan Pendapatan Nasional

Pengertian Pendapatan Per Kapita

Manfaat Pendapatan Per Kapita

Cara Menghitung Pendapatan Per Kapita

Perbandingan Pendapatan Per Kapita

Pengertian Distribusi Pendapatan Nasional

Cara Menghitung Distribusi Pendapatan Nasional

Peta konsep

3



Pengertian Pendapatan Nasional

Pendapatan nasional adalah jumlah keseluruhan nilai barang

dan jasa akhir yang diproduksi suatu negara dalam kurun waktu

satu tahun.

!

Manfaat Pendapatan Nasional:

• Mengetahui Struktur Perekonomian Suatu Negara.

• Merumuskan Kebijakan Pemerintah.

• Membandingkan Tingkat Perkembangan Ekonomi

dari Waktu ke Waktu.

Pendapatan nasional 5


Konsep Pendapatan Nasional

Gross Domestic Product (GDP)

Gross Domestic Product

(GDP) atau disebut juga Produk

Domestik Bruto (PDB) adalah

jumlah seluruh produksi barang

dan jasa yang dihasilkan oleh

masyarakat suatu negara selama

satu tahun, termasuk di dalamnya

barang dan jasa yang dihasilkan

oleh warga negara asing dan

perusahaan asing yang beroperasi

di dalam negeri.

Gambar: Khanfarkhan.com

6 Pendapatan nasional


Gross National Product (GNP)

Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product

(GNP) adalah jumlah seluruh barang dan jasa yang dihasilkan

masyarakat selama satu tahun dalam suatu negara termasuk

jumlah barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat negara

tersebut yang bekerja di luar negeri.

Net National Product (NNP)

Produk Nasional Neto (PNN) atau Net National Product

(NNP) adalah PNB/GNP dikurangi dengan penyusutan dan

barang pengganti modal. Penyusutan artinya penyusutan

barang-barang yang digunakan dalam proses produksi atau

barang modal.

Pendapatan nasional 7


! NNP = GNP - (Penyusutan + barang pengganti modal)

Net National Income (NNI)

Pendapatan Nasional Netto (PNN) atau Net National

Income (NNI) adalah produk nasional netto dikurangi

dengan pajak tidak langsung dan ditambah dengan subsidi.

Pajak ini dapat dialihkan kepada pihak lain. Contoh pajak

tidak langsung adalah pajak penjualan, bea masuk, dan

cukai.

!

NNI = NNP - (Pajak tidak langsung + subsidi)

8 Pendapatan nasional


Personal Income (PI)

Personal Income (PI) atau pendapatan

perseorangan adalah jumlah seluruh

penerimaan yang benar-benar sampai di

tangan masyarakat. Tidak semua pendapatan

ini sampai ke tangan pemilik faktor

produksi (perorangan), karena masih dikurangi

dengan laba yang tidak dibagikan,

pajak perseroan, asuransi, jaminan sosial

dan ditambah dengan pembayaran pindahan/transfer

(transfer payment).

!

PI = NNI + Transfer Payment - (Laba yang tidak dibagikan

+ Pajak Perseroan + Asuransi + Jaminan Sosial)

Pendapatan nasional 9


Disposibel Income (DI)

Disposable Income (DI) atau pendapatan

bebas adalah pendapatan yang diterima

seseorang yang siap digunakan untuk

keperluan konsumsi maupun untuk

ditabung. Besarnya pendapatan bebas

adalah pendapatan perseorangan dikurangi

pajak langsung.

! DI = PI - Pajak Langsung

10 Pendapatan nasional


Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

PDRB dapat diartikan sebagai jumlah nilai produksi

berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit

produksi yang ada di suatu daerah tertentu (regional)

selama satu tahun. Dalam perhitungan PDRB termasuk

juga produk yang dihasilkan oleh perusahaan asing yang

beroperasi di daerah tersebut.

Pendapatan nasional 11


Metode Perhitungan

Pendapatan Nasional

Pendekatan Pendapatan (income approach)

Dalam metode ini, nilai pendapatan nasional dihitung

dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan yang

diterima masyarakat sebagai pemilik faktor produksi atas

penyerahan faktor produksinya kepada perusahaan.

!

Y= r (rent/sewa) + w (wage/upah) +i (interest/bunga)

+p (profit/laba)

12 Pendapatan nasional


Pendekatan Produksi

Perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan

produksi dilakukan dengan cara menjumlahkan nilai tambah

(value added) dari semua sektor ekonomi selama satu periode

tertentu (biasanya dalam satu tahun). Nilai tambah adalah selisih

antara nilai produksi (nilai output) dan nilai biaya (nilai input),

yang berupa bahan baku dan bahan penolong dalam proses

produksi.

Pendapatan nasional 13


No. Sektor Produksi Nilai Output Nilai Input Nilai Tambah

1. Pertanian 2.000 500 1.500

2. Perdagangan 3.000 1.000 2.000

3. Industri Tekstil 2.500 1.000 1.500

4. Pabrik Tahu 2.250 1.500 750

5. Farmasi 2.500 1.200 1.300

Jumlah

12.250 5.200 7.050

Berdasarkan tabel di atas, jumlah nilai tambah dari setiap sektor

produksi yaitu sebesar 7.050

14 Pendapatan nasional


Pendekatan Pengeluaran

Menurut pendekatan ini dilakukan dengan cara menjumlahkan

seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh masyarakat dalam kurun

waktu satu tahun.

!

Y = C + I + G + (X-M)

Keterangan :

Y : Pendapatan nasional

C : Pengeluaran konsumsi rumah tangga konsumen

I : Pengeluaran investasi rumah tangga produsen

G : Pengeluaran pemerintah

X : Ekspor

M : Impor

Pendapatan nasional 15


Pengertian Pendapatan Per Kapita

Pendapatan per kapita adalah pendapatan rata-rata penduduk

suatu negara.

Manfaat Perhitungan Pendapatan Per Kapita:

1. Untuk melihat tingkat perbandingan kesejahteraan masyarakat suatu

negara dari tahun ke tahun.

2. Sebagai data perbandingan tingkat kesejahteraan suatu negara

dengan negara lain.

3. Sebagai perbandingan tingkat standar hidup suatu negara dengan

negara lainnya.

4. Sebagai data untuk mengambil kebijakan di bidang ekonomi.

16 Pendapatan nasional


Perhitungan Pendapatan Per Kapita

!

Pendapatan per kapita = (Pendapatan Nasional)/(Jumlah Penduduk)

Perbandingan Pendapatan Per Kapita

Menurut Bank Dunia, negara-negara di dunia dibagi atas

empat kelompok, yaitu sebagai berikut:

Pendapatan nasional 17


a. Kelompok negara berpendapatan rendah

(low income) dengan pendapatan per kapita di

bawah US$ 995 per tahun.

b. Kelompok negara berpendapatan menengah ke

bawah (lower-middle) di kisaran US$ 996 - US$

3.895 per tahun.

c. Kelompok negara berpendapatan menengah ke

atas (upper-middle income) US$ 3.896 - US$

12.055.

d. Kelompok negara pendapatan tinggi (high

income) alias negara maju dengan pendapatan

per kapita di atas US$ 12.056 per tahun.

18 Pendapatan nasional


Contoh perbandingan pendapatan per kapita

Indonesia dengan negara ASEAN tahun 2017

Negara

Pendapatan per

Kapita 2017 (US$)

Singapura 55.200

Malaysia 11.500

Indonesia 4.100

Filipina 2.900

Kamboja 1.100

Sumber: Tredingeconomics, 2018

Berdasarkan tabel di samping,

pendapatan per kapita Indonesia

masih di bawah negara Singapuran

dan Malaysia. Tetapi juga masih

dapat unggul dari negara Filipina

dan Kamboja. Berdasarkan kriteria

menurut Bank Dunia, Indonesia

dengan pendapatan per kapita

sebesar 4.100 US$ termasuk dalam

kelompok negara negara

berpendapatan menengah ke atas.

Pendapatan nasional 19


Pengertian Distribusi Pendapatan

Menurut Todaro (2015) distribusi pendapatan nasional

menggambarkan merata atau timpangnya pembagian hasil

pembangunan suatu negara di kalangan penduduknya.

20 Pendapatan nasional


Perhitungan Besarnya Distribusi Pendapatan

Untuk mengetahui tingkat pemerataan distribusi pendapatan

suatu Negara dapat diketahui dari grafik yang dinamakan

Kurva Lorenz, artinya kurva yang menggambarkan hubungan

antara distribusi jumlah penduduk dengan distribusi pendapatan.

Sedangkan indikator untuk mengukur tingkat ketimpangan

distribusi pendapatan adalah Koefisien Gini atau Indeks

Gini. Semakin tinggi atau besar indeks gini, semakin tinggi

tingkat ketidakmerataannya (distribusi pendapatannya tidak

merata) dan semakin kecil indeks gini semakin rendah tingkat

ketidakmerataannya (distribusi pendapatannya semakin

merata).

Pendapatan nasional 21


Untuk lebih jelasnya perhatikan kurva Lorenz berikut ini.

E

% Pendapatan

B

C

A

Keterangan :

1. Semakin besar indeks gini, semakin timpang (tidak

merata) distribusi pendapatannya

2. Semakin kecil indeks gini, semakin merata

distribusi pendapatannya

3. Kurva Lorenz ditunjukkan garis lengkung OA

4. OA merupakan garis kemerataan sempurna

5. Indeks Gini / Koefisien Gini dirumuskan :

0

% Penduduk

Kurva Lorenz

D

Luas Daerah B

Luas Segitiga OAD

http://minimalisink.blogspot.com/2013/03/konsep-pendapatan-nasional.html

22 Pendapatan nasional


Kriteria nilai Indeks Gini atau Koefisien Gini sebagai

berikut :

• Kurang dari 0,4 atau 40%, tingkat ketimpagannya

rendah.

• Antara 0,4 (40%) sampai dengan 0,5 (50%), tingkat

ketimpangannya sedang.

• Lebih besar dari 0,5 atau 50%, tingkat ketimpangannya

tinggi.

Pendapatan nasional 23


Klik link di bawah ini untuk melihat materi dalam bentuk video

Sumber:


BAB 2

Konsep Pertumbuhan

dan Pembangunan Ekonomi

Standar Kompetensi

Konsep Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan

Ekonomi serta Permasalahan dan Cara Mengatasinya

Kompetensi Dasar

Menganalisis Konsep Pertumbuhan Ekonomi dan

Pembangunan Ekonomi serta Permasalahan

dan Cara Mengatasinya

BAB 2


Indikator Pencapaian Kompetensi

3.2.1 Menjelaskan pengertian pertumbuhan ekonomi.

3.2.2 Menjelaskan cara mengukur pertumbuhan ekonomi.

3.2.3 Menjelaskan teori pertumbuhan ekonomi.

3.2.4 Menjelaskan pengertian pembangunan ekonomi.

3.2.5 Menjelaskan perbedaan pembangunan ekonomi dan pertum

buhan ekonomi.

3.2.6 Menjelaskan Perencanaan pembangunan ekonomi.

3.2.7 Mengidentifikasi Indikator keberhasilan pembangunan

ekonomi.

3.2.8 Mengidentifikasi Faktor-faktor yang mempengaruhi

pembangunan ekonomi.

3.2.9 Menjelaskan permasalahan pembangunan ekonomi

di negara berkembang.

3.2.10 Menjelaskan Kebijakan dan strategi

pembangunan ekonomi.

26

Kata pencapaian kompetensi


Peta konsep

Pengertian Pertumbuhan Ekonomi

Penghitungan Pertumbuhan Ekonomi

Teori Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan

Ekonomi dan

Pembangunan

Ekonomi

Pengertian Pertumbuhan Ekonomi

Perbedaan Pembangunan Ekonomi dan

Pertumbuhan Ekonomi

Perencanaan Pembangunan Ekonomi

Indikator Keberhasilan Pembangunan Ekonomi

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembangunan

Ekonomi

Permasalahan Pembangunan Ekonomi Di Negara

Berkembang

Kebijakan Dan Strategi Pembangunan Ekonomi

Peta konsep

27



Pengertian Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan pendapatan na

sional sutau negara tanpa disertai perubahan lain maupun perubahan

tingkat penduduk.

Cara Mengukur Pertumbuhan Ekonomi

PDRB t - PDRB1

Pt =

PDRB 1

Keterangan:

Pt = Pertumbuhan ekonomi periode t

PDRB t = Produk Domestik Bruto Riil periode

tahun t

PDRB 1 = Produk Domestik Bruto Riil periode

tahun sebelumnya

Konsep pertumbuhan dan pembangunan ekonomi 29


Contoh :

PDRB riil tahun 2012 sebesar Rp 800,00 Trilyun

dan GNP tahun 2012 sebesar Rp 800,00 Trilyun

dan GNP tahun 2013 sebesar Rp 900,00 trilyun,

maka besarnya pertumbuhan ekonomi tahun

2013 adalah :

Tingkat Pertumbuhan Ekonomi tahun

2013 = 900 - 800 x 100% = 12,5%

800

30

Konsep pertumbuhan dan pembangunan ekonomi


Teori Pertumbuhan Ekonomi

Teori Pertumbuhan Ekonomi

a. Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik

Menurut Adam Smith dan David Ricardo:

1) Jumlah penduduk

2) Persediaan barang-barang modal

3) Luas tanah dan kekayaan alam

4) Penerapan teknologi

b. Teori Pertumbuhan Ekonomi Schumpeter

Teori ini menekankan pada pentingnya peranan pengusaha

di dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi dan para pengusaha

merupakan golongan yang akan terus-menerus membuat pembaruan

atau inovasi dalam kegiatan ekonomi.

Konsep pertumbuhan dan pembangunan ekonomi

31


c. Teori Pertumbuhan Ekonomi Neoklasik

1) Teori Pertumbuhan Ekonomi Harrod-Domar

Ada empat asumsi pada teori ini, yaitu:

a) Barang modal telah digunakan secara penuh

b) Tabungan proporsioanal dengan pendapatan

nasional

c) Perbandingan antara modal dan hasil produksi

adalah tetap

d) Perekonomian hanya terdiri dari dua sektor

2)Teori Pertumbuhan Ekonomi Solow

Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi

pertumbuhan ekonomi:

a) Pertumbuhan modal

b) Pertumbuhan penduduk

c) Pertumbuhan teknologi

Gambar: kompas.com

32

Konsep pertumbuhan dan pembangunan ekonomi


d. Teori Pertumbuhan Ekonomi Rostow

Menurut Rostow terdapat lima tahap, yaitu:

1) Perekonomian Tradisional

2) Perekonomian Transisi

3) Perekonomian Lepas Landas

4) Perekonomian Menuju Kedewasaan

5) Perekonomian dengan Tingkat Konsumsi yang Tinggi

e. Teori Pertumbuhan Ekonomi Karl Bucher

Dibedakan menjadi empat tahap, yaitu:

1)Masa Rumah Tangga Tertutup

2)Masa Rumah Tangga Kota

3)Masa Rumah Tangga Bangsa

4)Masa Rumah Tangga Dunia

Konsep pertumbuhan dan pembangunan ekonomi

33


Pengertian Pembangunan Ekonomi

? Pembangunan ekonomi

adalah pertumbuhan ekonomi

yang disertai dengan perubahan

dalam distribusi pendapatan

dan struktur perekonomian atau

dapat dikatakan sebagai usaha

untuk meningkatkan pendapatan

per kapita.

Gambar: m.medcom.id

34

Konsep pertumbuhan dan pembangunan ekonomi


Perbedaan Pembangunan Ekonomi

dan Pertumbuhan Ekonomi

Pembangunan Ekonomi

Pertumbuhan Ekonomi

1. Kenaikan kualitas hasil produksi barang

dan jasa .

2. Kenaikan jumlah GNP dari tahun ke

tahun lebih besar pada persentase

kenaikan jumlah penduduk.

3. Kenaikan GNP disertai perubahan

struktur ekonomi dan perkembangan

iptek .

4. Kenaikan GNP disertai peningkatan

kesejahteraan masyarakat dan

pemerataan distribusi pendapatan.

5. Peningkatan kemakmuran.

Konsep pertumbuhan dan pembangunan ekonomi

1. Kenaikan jumlah hasil produksi barang

dan jasa.

2. Kenaikan jumlah GNP dari tahun ke

tahun dan tidak memperhatikan

apakah persentase kenaikannya lebih

besar atau lebih kecil dari pada

persentase kenaikan jumlah penduduk.

3. Kenaikan GNP tidak disertai perubahan

struktur ekonomi dan perkembangan

iptek.

4. Kenaikan GNP tidak disertai

peningkatan kesejahteraan masyarakat

dan pemerataan distribusi pendapatan.

5. Peningkatan Pendapatan Nasional dan

Pendapatan Perkapita.

35


Perencanaan Pembangunan

Ekonomi

Pemerintah Indonesia telah menyusun perencanaan pembangunan

sebagai berikut:

a. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN)

b. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)

c. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi

Indonesia (MP3EI)

36

Konsep pertumbuhan dan pembangunan ekonomi


Indikator Keberhasilan

Pembangunan Ekonomi

a. Peningkatan pertumbuhan ekonomi negara.

b. Peningkatan Gross National Product (GNP) dan pendapatan

perkapita.

c. Distribusi pendapatan yang relatif merata.

d. Menurunya angka kemiskinan, angka pengangguran dan tingkat

kematian.

e. Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya.

f. Peranan sektor industri dan jasa.

g. Indeks kualitas hidup dan indeks pembangunan manusia

meningkat.

Konsep pertumbuhan dan pembangunan ekonomi

37


Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Pembangunan

a. Faktor Ekonomi

1) Sumber Daya Manusia.

2) Sumber Daya Alam.

3) Sumber Daya Modal.

4) Kepemilikan Barang Modal dan

Penguasaan Teknologi.

b. Faktor Noekonomi

1) Sistem Sosial dan Sikap Msyarakat.

2) Keadaan Politik .

Gambar: qureta.com

38

Konsep pertumbuhan dan pembangunan ekonomi


Permasalahan Pembangunan

Ekonomi di Negara Berkembang

a. Ketergantungan pada sektor pertanian.

b. Rendahnya tingkat produktivitas.

c. Ketergantungan dan kerentanan dalam

hubungan internasional.

d. Pasar dan informasi yang tidak sempurna.

e. Tingginya tingkat pengangguran.

f. Rendahnya tingkat kehidupan.

g. Tingginya pertambahan penduduk.

Gambar: qureta.com

Konsep pertumbuhan dan pembangunan ekonomi

39


Kebijakan dan Strategi Pembangunan

Kebijakan ekonomi dibagi menjadi tiga macam, yaitu:

a. Kebijakan Mikro adalah kebijakan pemerintah yang diutujukan

pada semua perusahaan.

b. Kebijakan Meso adalah kebijakan yang ditujukan pada sektor

atau wilayah tertentu.

c. Kebijakan Makro adalah kebijakan yang mencakup semu aspek

ekonomi pada tingkat nasional.

Strategi pembangunan ekonomi:

a. Mengembangkan pembangunan ekonomi Indonesia secara merata.

b. Memperkuat hubungan nasional, baik secara lokal maupun

internasional.

c. Mempercepat memenuhi fasilitas guna untuk megem bangkan

ilmu pengetahuan dan teknologi.

40

Konsep pertumbuhan dan pembangunan ekonomi


Klik link di bawah ini untuk melihat materi dalam bentuk video

Sumber:



BAB 3

Ketenagakerjaan

Standar Kompetensi

Permasalahan Ketenagakerjaan dalam Pembangunan

Ekonomi.

Kompetensi Dasar

Menganalisis Permasalahan Ketenagakerjaan

dalam Pembangunan Ekonomi.

BAB 3


Indikator Pencapaian Kompetensi

3.3.1. Menjelaskan pengertian ketenagakerjaan.

3.3.2. Menjelaskan pengertian kesempatan kerja, tenaga kerja,

angkatan kerja .

3.3.3. Mengidentifikasi jenis-jenis tenaga kerja.

3.3.4. Menghitung tingkat partisipasi angkatan kerja.

3.3.5. Menganalisis permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia.

3.3.6. Menganalisis cara mengatasi masalah ketenagakerjaan.

3.3.7. Mengidentifikasi upaya peningkatan kualitas tenaga kerja.

3.3.8. Mendeskripsikan sistem pemberian upah.

3.3.9. Menjelaskan pengertian pengangguran.

3.3.10. Mengidentifikasi macam-macam pengangguran.

3.3.11. Menjelaskan cara mengatasi pengangguran.

44

Kata pencapaian kompetensi


Peta konsep

Ketenagakerjaan

Pengertian Ketenagakerjaan

Pengertian Kesempatan Kerja, Tenaga Kerja,

Angkatan Kerja

Jenis-jenis Tenaga Kerja

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

Permasalahan Ketenagakerjaan Di Indonesia

Cara Mengatasi Masalah Ketenagakerjaan

Upaya Peningkatan Kualitas Tenaga Kerja

Sistem Pemberian Upah

Pengertian Pengangguran

Macam-macam Pengangguran

Cara Mengatasi

Peta konsep

45



Pengertian Ketenagakerjaan

?

Ketenagakerjaan adalah sesuatu yang berkaitan dengan

pekerja/buruh, baik menyangkut hal-hal yang ada sebelum

masa kerja, selama masa bekerja, maupun sesudah masa

bekerja.

Pengertian Kesempatan Kerja,

Tenaga Kerja, Angkatan Kerja

?

Kesempatan kerja adalah tersedianya lapangan kerja bagi

angkatan kerja yang membutuhkan pekerjaan.

Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan

pekerjaan atau yang masuk usia kerja (≥15 tahun) guna

menghasilkan barang dan/atau jasa, baik untuk memenuhi

kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.

Ketenagakerjaan 47


Bukan tenaga kerja adalah setiap orang yang

tidak mampu melakukan pekerjaan atau yang

tidak masuk usia kerja (< 15 tahun) sehingga

tidak dapat menghasilkan barang dan/atau jasa.

Angkatan kerja adalah penduduk usia kerja

(15 tahun keatas) yang bekerja atau punya

pekerjaan namun sementara tidak bekerja dan

pengangguran.

Bukan angkatan kerja adalah penduduk usia

kerja (15 tahun keatas) yang tidak sedang

bekerja maupun tidak mencari pekerjaan.

Gambar: m.bangsaonline.com

48

Ketenagakerjaan


Jenis-Jenis Tenaga Kerja

a. Tenaga kerja terdidik

Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang mempunyai pengetahuan

dan keahlian pendidikan formal. Misalnya akuntan, dokter,

bidan, arsitek, guru hakim dan pengacara.

b. Tenaga kerja terlatih

Tenaga kerja terlatiih adalah tenaga kerja yang memiliki keterrampilan

dan pengetahuan dari latihan-latihan atau kursus-kursus.

Misalnya sopir, pemangkas rambut, penjahit, dan penata rias.

c. Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih

Tenaga lerja tidak terdidik dan terlatih adalah tenaga kerja yang

memperoleh keterampilan hanya dari pengalaman dan kebiasaan.

Misalnya tukang sapu, tukang parker, buruh kasar, dan pesuruh.

Ketenagakerjaan 49


Permasalahan Ketenagakerjaan

Di Indonesia

a. Jumlah angkatan kerja tidak seimbang dengan kesempatan

kerja

b. Mutu angkatan kerja yang rendah

c. Persebaran angkatan kerja tidak merata

Cara Mengatasi Masalah

Ketenagakerjaan

50

a. Membuat undang-undang baru di bidang ketengakerjaan

b. Perbaikan Dalam Pendidikan

c. Perluasan Lapangan Kerja

Ketenagakerjaan


Upaya Peningkatan Kualitas

Tenaga Kerja

a. Pemerintah

Mendirikan berbagai pusat pelatihan kerja.

b. Swasta (Perusahaan)

Langkah ini diambil oleh pihak swasta untuk bekerja sama

dengan sekolah atau kampus guna untuk mempersiapkan dirinya

dengan berbagai kemampuan dan keterampilan yang dibutuhkan

oleh dunia usaha.

c. Individu

Membekali diri dengan berbagai hal yang dikehendaki oleh

perusahaan dalam mencari kerja.

Ketenagakerjaan 51


Sistem Pemberian Upah

a. Upah menurut waktu

Menurut sistem ini, besarnya upah didasarkan pada lamanya

pekerja bekerja. Satuan waktu hitung per jam, per hari, per

minggu, atau per bulan. Kebaikan sistem ini adalah pekerja

tahu persis berapa jumlah upah yang akan diterima selama

periode waktu tertentu. Kelemahannya, kurang memberi

dorongan kepada pekerja untuk meningkatkan prestasinya.

b. Upah Menurut Satuan Hasil

Menurut sistem ini, besarnya upah didasarkan pada jumlah

barang yang dihasilkan oleh pekerja. Kebaikan sistem ini

adalah ada dorongan untuk bekerja lebih keras. Kelemahannya

demi untuk mengejar kuantitas, kualitas pekerjaan

diabaikan.

52

Ketenagakerjaan


c. Upah Borongan

Pembayaran upah borongan didasarkan kepada kesepakatan bersama

antara pemberi dan penerima pekerjaan. Sistem ini ada persamaannya

dengan upah satuan hasil termasuk kebaikan kelemahannya.

Perbedaannya adalah pekerjaan borongan biasanya dilakukan lebih dari

satu orang dan koordinasi pekerjaan dipegang oleh pemborong.

d. Sistem Bonus

Bonus adalah pembayaran tambahan di luar upah atau gaji yang

ditujukan untuk merangsang (memberi insentif) agar para pekerja

menjalankan tugas lebih baik dan penuh tanggung jawab.

e. Sistem Mitra Usaha

Pembayaran upah dalam sistem ini sebagian diberikan dalam bentuk

saham perusahaan. Saham tersebut tidak diberikan kepada pekerja

secara perorangan, tetapi kepada organisasi pekerja di perusahaan

tersebut.

Ketenagakerjaan 49 53


Pengertian Pengangguran

Pengangguran adalah penduduk dalam usia kerja

yang belum mendapatkan kerja, sedang mencari kerja

atau sudah punya pekerjaan tetapi belum optimal.

Macam-Macam Pengangguran

1. Menurut faktor-faktor penyebabnya

Menurut Sadono Sukirno (2012) faktor-faktor penyebabnya

pengangguran dikelompokkan sebagai berikut :

54

Ketenagakerjaan


a

Pengangguran siklis

Pengangguran siklis adalah pengangguran

yang terjadi akibat siklus gelombang konjungtur atau

perubahan naik turunnya kondisi ekonomi.

Pengangguran teknologi

b

Pengangguran teknologi merupakan pengangguran

akibat perubahan teknologi. Misalnya penggantian

tenaga manusia dengan mesin atau robot

dan petugas bank diganti dengan mesin ATM.

Ketenagakerjaan 55


c

d

Pengangguran struktural

Pengangguran struktural adalah penganggran

karena perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi

dalam jangka panjang. Misalnya perubahan dari struktur

agraris menjadi industri.

Pengangguran friksional

Pengangguran friksional adalah pengangguran yang

terjadi sementara waktu. Misalnya, menganggur sementara

menunggu panggilan kerja.

56

Ketenagakerjaan


2. Menurut Lama Waktu Kerja

a

b

c

Pengangguran terbuka (open unemployment)

Adalah tenaga kerja yang benar-benar

tidak mempunyai pekerjaan.

Setengah pengangguran (under

unemployment)

Adalah mereka yang secara nominal

bekerja penuh namun produktivitasnya

rendah.

Pengangguran terselubung

Adalah tenaga kerja yang tidak

bekerja secara optimal karena suatu

alasan tertentu.

Gambar: harga.web.id

Ketenagakerjaan 49 57


Cara Mengatasi Pengangguran

a. Pengangguran Siklis

1) Mengarahkan permintaan

masyarakat terhadap barang dan

jasa, dan

2) Meningkatkan daya beli

masyarakat.

b. Pengangguran Teknologi

Mengembangkan industri-industri

yang padat karya

Gambar: vibizmedia.com

58

Ketenagakerjaan


Cara Mengatasi Pengangguran

c. Pengangguran Struktural

1) Peningkatan mobilitas modal dan tenaga kerja,

2) Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan

sektor yang kelebihan ke tempat dan sektor ekonomi yang

kekurangan,

3) Mengadakan pelatihan tenaga kerja untuk mengisi formasi

kesempatan

(lowongan) kerja yang kosong, dan

4) Segera mendirikan industri padat karya di wilayah yang men

galami pengangguran.

d. Pengangguran Friksional

1) Memberikan infomasi lowongan kerja kepada pencari kerja

2) Menyusun rencana penggunaan tenaga kerja

Ketenagakerjaan 59


Klik link di bawah ini untuk melihat materi dalam bentuk video

Sumber:


BAB 4

Indeks Harga dan Inflasi

Standar Kompetensi

Indeks Harga dan Inflasi.

Kompetensi Dasar

Menganalisis Indeks Harga dan Inflasi.

BAB 4


Indikator Pencapaian Kompetensi

3.4.1 Menjelaskan pengertian indeks harga.

3.4.2 Menjelaskan tujuan perhitungan indeks angka.

3.4.3 Menjelaskan metode perhitungan indeks harga.

3.4.4 Menjelaskan pengertian inflasi.

3.4.5 Menjelaskan penyebab inflasi.

3.4.6 Menyebutkan jenis-jenis inflasi

3.4.7 Menghitung inflasi.

3.4.8 Menganalisis dampak inflasi dan cara mengendalikan inflasi.

3.4.9 Menjelaskan teori permintaan dan penawaran uang.

3.4.10 Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi

permintaan dan penawaran uang.

62

Kata pencapaian kompetensi


Peta konsep

Pengertian Indeks Harga

Tujuan Penghitungan Indeks Harga

Indeks Harga

& Inflasi

Metode Penghitungan Indeks Harga

Pengertian Inflasi

Penyebab Inflasi

Jenis-jenis Inflasi

Cara Menghitung Inflasi

Dampak Inflasi Dan Cara Mengendalikan Inflasi

Teori Permintaan Dan Penawaran Uang

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Dan

Penawaran Uang

Peta konsep

63



Pengertian Indeks Harga

?

Indeks harga adalah perbandingan perubahan harga

dari satu periode ke periode berikutnya dalam waktu

tertentu sehingga perubahan harga dapat dianalisis apakah

naik atau turun dari periode sebelumnya.

Tujuan Perhitungan Indeks Angka

?

a. Sebagai petunjuk atau indikator yang digunakan

untuk mengukur kegiatan ekonomi secara umum.

b. Indeks harga umum merupakan pedoman bagi

kebijakan dan administrasi perusahaan.

c. Sebagai pedoman pembelian bagi perusahaan.

d. Indeks harga konsumen dapat digunakan untuk

penetapan gaji dan perubahannya.

Indeks harga dan inflasi 65


Metode Perhitungan

Indeks Harga

a. Metode Indeks Harga Agregatif

Tidak Tertimbang

P on =

Ʃ Pn

Ʃ Po

x 100

Keterangan:

Pon = Angka indeks harga tahun n atas dasar tahun 0

Pn = Harga pada tahun yang dihitung indeksnya

Po = Harga tahun dasar

Ʃ = Jumlah

Gambar: zonadamai.com

66

Indeks harga dan inflasi


b. Metode Indeks Harga Agregatif Tertimbang

Metode Rumus Keterangan

1) Metode Agregatif

Sederhana

2) Metode Laspeyres

3) Metode Paasche

Ʃ ( P n . w )

I A =

Ʃ ( P 0 . w )

Ʃ ( P n . Q 0 )

I L =

x 100

Ʃ ( P 0 . Q 0 )

Ʃ ( P n . Q n )

I P =

x 100

Ʃ ( P 0 . Q n )

I A = Angka indeks harga tahun n atas

dasar tahun 0.

P n = Harga pada tahun yang dihitung

indeksnya.

P 0 = Harga tahun dasar.

W = Faktor Penimbang.

Ʃ = Jumlah.

I L =Indeks Laspeyres.

Q 0 = Jumlah/kuantitas tahun dasar.

Q n = Jumlah/kuantitas tahun yang

dihitung angka indeksnya.

Indeks harga dan inflasi 67


Pengertian Inflasi

Inflasi adalah kenaikan harga (penurunan nilai barang dan jasa)

secara terus menerus dan dalam jangka waktu yang lama.

Gambar: linkedin.com

68

Indeks harga dan inflasi


Penyebab Inflasi

Kenaikan

permintaan

Kenaikan biaya

produksi

Jumlah uang

yang beredar

Kenaikan

permintaan

masyarakat

mengakibatkan

harga naik karena

penawaran tetap.

Kenaikan biaya

produksi terjadi

karena kenaikan

harga-harga

bahan baku yang

dapat menyebabkan

harga naik.

bertambah Jika

jumlah barang

tetap, sedangkan

uang beredar

bertambah maka

harga akan naik

sebesar pertambahan

jumlah

uang beredar.

Indeks harga dan inflasi 69


Jenis-Jenis Inflasi

Berdasarkan Tingkat Keparahannya

1) Inflasi ringan

(di bawah 10% setahun)

2) Inflasi Sedang

(antara10%-30% setahun)

3) Inflasi berat

(antara 30%-100% setahun)

4) Inflasi tak terkendali

(Hyper inflation)

(di atas 100 % setahun)

?

?

70

Indeks harga dan inflasi


Berdasarkan Sumbernya

1) Inflasi dari dalam negeri (domestic inflation) adalah inflasi yang

disebabkan oleh terjadinya peristiwa ekonomi di dalam negeri.

2) Inflasi dari luar negeri (imported inflation) adalah inflasi yang

disebabkan tingginya harga barang-barang yang dibeli dari luar

negeri.

Berdasarkan Penyebabnya

1) Inflasi yang terjadi karena meningkatnya permintaan

terhadap berbagai macam barang dan jasa (demand pull inflation).

2) Inflasi yang terjadi karena kenaikan ongkos produksi secara

terus menerus, yang disebut dengan cosh push inflation.

Indeks harga dan inflasi 71


Menghitung Inflasi

Laju Inflasi Tahun n

I H Kn

− I H K

=

I H K0

0

x 100%

Keterangan:

IHKn = Indeks Harga Konsumen pada tahun n

IHK0 = Indeks Harga Konsumen pada tahun

dasar atau sebelumnya

57

Indeks harga dan inflasi

66 72

Indeks harga dan inflasi


Dampak Inflasi dan Cara Mengendalikan

Inflasi

Dampak Inflasi

a. Terhambatnya pertumbuhan ekonomi negara, karena berkurangnya

investasi dan berkurangnya minat menabung.

b. Masyarakat yang berpenghasilan rendah tidak dapat menjangkau

harga barang, karena harga baran mengalami kenaikan.

c. Perhitungan untuk menetapkan harga pokok dan harga jual

sering tidak tepat.

d. Berkurangnya daya saing barang ekspor, karena barang ekspor

semakin mahal.

e. Masyarakat yang berpenghasilan tetap inflasi menyebabkan

mereka rugi karena tidak dapat menyesuaikan kenaikan harga.

Indeks harga dan inflasi 73


Cara Mengendalikan Inflasi

Untuk mengatasi inflasi, pemerintah melakukan bebarapa kebijakan

sebagai berikut :

a. Kebijakan moneter, adalah kebijakan pemerintah melalui bank

sentral mengatur jumlah uang yang beredar. kebijakan moneter

berupa kebijakan diskonto, pasar terbuka, Cash ratio dan pembatasan

kredit.

b. Kebijakan fiskal, adalah kebijakan mengatur pengeluaran

pemerintah dan mengatur perpajakan. untuk mengatasi inflasi

pemerintah mengambil langkah :

(1) mengatur penerimaan dan pengeluaran pemerintah.

(2) menaikkan pajak.

(3) mengadakan pinjaman pemerintah.

74

Indeks harga dan inflasi


c. Kebijakan non Moneter,

adalah kebijakan yang dilakukan

pemerintah dalam

mengatasi inflasi diluar

kebijakan Moneter dan

kebijakan fiskal. kebijakan

non moneter yang dilakukan

pemerintah antara lain :

mengendalikan harga,

menaikkan hasil produksi,

dan kebijakan upah.

Gambar: qureta.com

Indeks harga dan inflasi 75


Teori Permintaan dan

Penawaran Uang

?

Teori Permintaan Uang

Teori permintaan uang

adalah kebutuhan

masyarakat terhadap

uang tunai.

Gambar: tribunnews.com

76

Indeks harga dan inflasi


a. Teori Permintaan Uang Klasik

1) Teori Kuantitas David Ricardo

Teori ini menyatakan bahwa kuat atau lemahnya nilai

uang sangat tergantung pada jumlah uang beredar.

M = K·P atau P = 1/K × M

Keterangan:

M = Jumlah uang

K = Pembanding

tetap/konstanta

P = Tingkat harga

Indeks harga dan inflasi Indeks harga dan inflasi

77


2) Teori Kuantitas dari Irving Fisher

Irving Fisher memasukkan unsur kecepatan peredaran uang dan jumlah

transaksi atas barang dan jasa sebagai faktor yang mempengaruhi nilai uang.

M . V = P . T

Keterangan:

M = Jumlah uang yang beredar

V = kecepatan peredarannya

P = Tingkat harga

T = Jumlah transaksi

3) Teori dari Alfred Marshall

Nilai uang tergantung pada jumlah pendapatan masyarakat yang dipegang

dalam bentuk tunai.

M = K.P . Y

Keterangan:

M = Jumlah uang yang beredar

K = Jumlah uang untuk persediaan kas

P = Tingkat harga

Y = Pendapatan

78

Indeks harga dan inflasi


b. Teori Permintaan Uang Modern

Teori Keynes lainnya dikenal

dengan teori prefensi likuiditas di

mana permintaan uang ditentukan

oleh tiga motif orang memiliki uang

yakni motif transaksi (Transaction

Motive), motif berjaga-jaga (Precautionary

Motive), dan motif spekulasi

(Speculative Motive).

Gambar: lifepal.co.id

Indeks harga dan inflasi Indeks harga dan inflasi

79


Teori Penawaran Uang

Penawaran uang adalah jumlah uang yang beredar dalam

suatu perekonomian. Dalam teori penawaran uang uang,

terdapat dua teori, yaitu:

a. Teori Penawaran Uang Tanpa Bank

Merupakan gambaran dari sistem

standar emas, dalam artian ketika emas

menjadi satu-satunya alat pembayaran di

masyarakat. Dalam sistem moneter

seperti ini, uang yang beredar ditentukan

oleh proses pasar sehingga tidak ada

campur tangan dari pemerintah, Bank

Sentral, atau perbankan.

b. Teori Penawaran Uang Modern

Pada perekonomian modern, sumber

dari terciptanya uang beredar adalah

otoritas moneter atau Bank Sentral.

80

Indeks harga dan inflasi


Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Permintaan dan Penawaran Uang

1 Faktor-faktor yang Memengaruhi Permintaan Uang

a

Motif Transaksi (Transaksi Motive)

Motif ini didasarkan penggunaan uang untuk transaksi

dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Misalnya pembelian

bahan pokok, pembayaran listrik, dan sebagainya.

Indeks harga dan inflasi Indeks harga dan inflasi

81


b

c

Motif Berjaga-jaga (Precautionary Motive)

Motif ini didasarkan kepada pemenuhan kebutuhan

darurat yang tidak dapat diperhitungkan sebelumnya.

Misalnya pembayaran biaya pengobatan rumah sakit karena

kecelakaan.

Motif Spekulasi (Speculative Motive)

Motif ini ditujukan memperoleh keuntungan secara

cepat karena mengetahui peluang ekonomi yang menguntungkan

di masa mendatang.

82

Indeks harga dan inflasi


2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penawaran Uang

a

Tingkat inflasi

Pada kondisi inflasi, bank sentral akan cenderung

mengurangi penawaran uang dengan tujuan untuk

mengurangi atau meredam agar inflasi tidak semakin

memburuk.

Indeks harga dan inflasi 83


b

c

Tingkat Bunga

Ketika tingkat bunga tinggi, permintaan akan kas

akan turun karena masyarakat menganggap jika uang

tidak dibelanjakan akan lebih menguntungkan.

Tingkat Produksi atau Pendapatan Nasional

Pada tingkat produksi atau pendapatan nasioanl

yang rendah, pemerintah cenderung akan memperbanyak

jumlah uang yang beredar dengan tujuan

untuk meningkatkan permintaan agregat.

84

Indeks harga dan inflasi


Klik link di bawah ini untuk melihat materi dalam bentuk video

Sumber:



BAB 5

Kebijakan Moneter dan

Kebijakan Fiskal

Standar Kompetensi

Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal.

Kompetensi Dasar

Menganalisis Kebijakan Moneter dan

Kebijakan Fiskal.

BAB 5


Indikator Pencapaian Kompetensi

3.5.1. Menjelaskan pengertian kebijakan moneter.

3.5.2. Mengidentifikasi tujuan dan peran kebijakan moneter.

3.5.3. Mengidentifikasi instrument kebijakan moneter.

3.5.4. Menjelaskan pengertian kebijakan fiskal.

3.5.5. Mengidentifikasi tujuan dan peran kebijakan fiskal.

3.5.6. Mengidentifikasi instrument kebijakan fiskal.

88

Kata pencapaian kompetensi


Peta konsep

Kebijakan

Moneter

& Kebijakan

Fiskal

Pengertian Kebijakan Moneter

Tujuan Dan Peran Kebijakan Moneter

Instrumen Kebijakan Moneter

Pengertian Kebijakan Fiskal

Tujuan Dan Peran Kebijakan Fiskal

Instrumen Kebijakan Fiskal

Peta konsep

89



Pengertian Kebijakan Moneter

?

Kebijakan moneter adalah kebijakan yang meliputi

langkah-langkah pemerintah yang dilaksanakan oleh

Bank Sentral (Bank Indonesia) untuk mempengaruhi

jumlah uang yang beredar dan daya beli uang.

Kebijakan moneter dibedakan menjadi dua macam bentuk yaitu :

a. Kebijakan Moneter Ekspansif (Easy Money Policy / kebijakan uang longgar)

adalah kebijakan yang diambil bank sentral untuk menambah jumlah uang

beredar.

b.Kebijakan Moneter Kontraktif (Tight Money Policy / kebijakan uang ketat)

adalah kebijakan bank sentral untuk mengurangi jumlah uang beredar.

Kebijakan moneter dan kebijakan fiskal 91


Tujuan dan Peran Kebijakan Moneter

Menjaga

Stabilitas Ekonomi.

Menjaga

Kestabilan Harga.

Meningkatkan

Kesempatan Kerja.

Memperbaiki NeracaPerdagangan

dan Neraca Pembayaran

92

Kebijakan moneter dan kebijakan fiskal


Instrumen Kebijakan Moneter

1

Kebijakan operasi pasar terbuka (open market operation)

Operasi pasar terbuka adalah salah satu kebijakan yang

diambil oleh bank sentral untuk mengurangi atau menambahkan

jumlah uang yang sedang beredar di masyarakat. Hal

ini dilakukan dengan cara menjual atau membeli Sertifikat

2

Kebijakan diskonto (discount policy)

Diskonto adalah pengaturan jumlah uang yang beredar

dengan memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank

umum.

Kebijakan moneter dan kebijakan fiskal

93


3

Kebijakan cadangan khas

Kebijakan ini berhubungan dengan cash ratio, dimana Bank

sentral memiliki wewenang untuk membuat peraturan yakni

dalam menaikkan ataupun menurunkan cadangan khas atau

yang sering kita sebut dengan cash ratio.

4

Kebijakan kredit ketat

Kebijakan ini berhubungan dengan pengawasan. Pengawasan

terhadap jumlah uang yang beredar di masyarakat. Kredit ini

diberikan bank umum dengan beberapa syarat yakni karakter,

kapasitas, jaminan, kapital, dan kondisi perekonomian. Langkah

ini sangat tepat diambil ketika terjadi inflasi di daerah

94 Kebijakan moneter dan kebijakan fiskal


5

Kebijakan dorongan moral (moral persuasion)

Himbauan moral adalah kebijakan moneter untuk mengatur

jumlah uang beredar dengan jalan membeli imbauan kepada

pelaku ekonomi.

Pengertian Kebijakan Fiskal

?

Kebijakan Fiskal adalah kebijakan pemerintah

yang berhubungan dengan pendapatan dan

pengeluaran untuk mempengaruhi jalannya

perekonomian.

Kebijakan moneter dan kebijakan fiskal 95


Tujuan dan Peran Kebijakan Fiskal

a. Memperbaiki keadaan ekonomi

b. Mencegah pengangguran atau meningkatkan kesempatan kerja

c. Menjaga stabilitas harga atau menanggulangi inflasi

Fungsi Kebijakan Fiskal

Fungsi alokasi

adalah fungsi menentukan atau mengalokasikan dengan tepat

faktor-faktor produksi yang tersedia dalam masyarakat untuk

memenuhi kebutuhannya.

96 Kebijakan moneter dan kebijakan fiskal


Fungsi distribusi

adalah fungsi yang memiliki tujuan

untuk untuk membagi pendapatan

nasional secara merata pada semua

kalangan.

Fungsi stabilisasi

Gambar: unsplash.com

adalah fungsi untuk memelihara

keseimbangan ekonomi terutama

berupa kesempatan kerja yang tinggi,

harga relatif stabil, dan tingkat

pertumbuhan ekonomi yang stabil.

Kebijakan moneter dan kebijakan fiskal 97


Instrument Kebijakan Fiskal

Pembiayaan Fungsional

Pembiayaan pengeluaran pemerintah ditentukan agar tidak

berpengaruh langsung terhadap pendapatan nasional. Tujuan

utama adalah untuk meningkatkan kesempatan kerja.

Pengelolaan anggaran

Penerimaan dan pengeluaran dengan perpajakan dan pinjaman

adalah paket yang tidak dapat dipisahkan. Belanja pemerintah

dengan penerimaan pajak dengan penyesuaian anggaran untuk

memperkecil ketidakstabilan ekonomi.

98 Kebijakan moneter dan kebijakan fiskal


Stabilisasi anggaran otomatis

Hal ini diharapkan terjadi keseimbangan antara pengeluaran dan

penerimaan pemerintah tanpa adanya campur tangan langsung

pemerintah yang disengaja.

Anggaran belanja seimbang

Ada beberapa cara yang dapat ditempuh, yaitu:

1) Anggaran berimbang terjadi ketika pengeluaran sama besarnya

dengan penerimaan. Keadaan ini dapat menstabilkan ekonomi dan

anggaran.

Kebijakan moneter dan kebijakan fiskal 99


2) Anggaran surplus terjadi ketika penerimaan lebih besar

dibandingkan dengan pengeluaran. Penerapan anggaran ini

akan tepat pada saat keadaan ekonomi mengalami inflasi atau

sedang dalam tahap ekspansif dan memanas. Melalui anggaran

surplus pemerintah dapat mengurangi pengeluaran guna

untuk mengurangi daya beli dengan cara menaikkan pajak.

3) Anggaran defisit terjadi ketika pengeluaran lebih besar

dibandingkan dengan penerimaan. Hal ini dipilih pemerintah

untuk menstim ulus pertumbuhan ekonomi. Hal ini umumnya

dilakukan ketika perekonomian dalam keadaan reseri/lesu.

100 Kebijakan moneter dan kebijakan fiskal


Anggaran dinamis absolut

Yaitu peningkatan jumlah tabungan pemerintah dari tahun ke

tahun sehingga kemampuan menggali sumber dalam negeri bagi

pembiayaan pembangunan dapat tercapai.

Anggaran dinamis relatif

Yaitu semakin kecilnya persentase ketergantungan pembiayaan

terhadap pinjaman luar negeri.

Kebijakan moneter dan kebijakan fiskal 101


Klik link di bawah ini untuk melihat materi dalam bentuk video

Sumber:

Postets:


Glosarium

Agregatif

Alokasi

Anggaran

Asurans

Bruto

Defisit

: pengumpulan sejumlah benda yang terpisah-pisah

menjadi satu

: penentuan penggunaan sumber daya demi pencapaian

hasil yang optimal

: perhitungan

: pertanggungan (perjanjian antara dua pihak, pihak yang

satu berkewajiban membayar iuran dan pihak yang lain

berkewajiban memberikan jaminan sepenuhnya kepada

pembayar iuran apabila terjadi sesuatu yang menimpa

pihak pertama atau barang miliknya sesuai dengan

perjanjian yang dibuat)

: kotor (tentang gaji, pendapatan, timbangan, dan

sebagainya)

: kekurangan (dalam anggaran belanja)

Glosarium 103


Defisit

Diskonto

Distribusi

Domestik

Ekspansif

Ekspor

Fiskal

Friksional

Fungsional

Impor

Indeks

Indikator

: kekurangan (dalam anggaran belanja)

: potongan atau bunga yang harus dibayar

: penyaluran; pembagian; persebaran

: dalam negeri

: meluas; menambah

: pengiriman barang dagangan atau jasa ke luar negeri

: pajak atau pendapatan negara

: pergeseran

: berdasarkan jabatan

: pemasukan barang dan sebagainya dari luar negeri

: perbandingan daftar harga sekarang dengan harga

sebelumnya menurut persentase untuk mengetahui

turun naiknya harga barang

: petunjuk atau keterangan

104

Glosarium


Inflasi

Investasi

Kapita

Kontraktif

Kredit

Laba

Likuiditas

Makro

Meso

Mikro

: kemerosotan nilai uang karena banyaknya uang

beredar sehingga menyebabkan naiknya harga

barang-barang

: penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan

atau proyek untuk tujuan memperoleh

keuntungan

: jiwa

: menurun; lemah

: angsuran; tidak tunai

: keuntungan

: utang; kewajiban

: besar; luas

: wilayah tertentu

: kecil;sempit

Glosarium 105


Mitra

Mobilitas

Modal

Moneter

Netto

Otoritas

Penawaran

Permintaan

Perseroan

Preferensi

: kawan kerja; rekan

: gerakan perpindahan

: harta benda (uang, barang, dan sebagainya) yang

dapat dipergunakan untuk menghasilkan sesuatu

yang menambah kekayaan dan sebagainya

: berhubungan dengan uang atau keuangan

: bersih (tentang gaji, pendapatan, timbangan, dan

sebagainya)

: kekuasaan; wewenang

: proses, cara, perbuatan menawari atau menawarkan

: perbuatan meminta

: perserikatan dagang

: prioritas; diutamakan

106

Glosarium


Produktivitas

Resesi

Siklis

Spekulasi

Stabilisasi

Struktural

Subsidi

Surplus

Transisi

Upah

: kemampuan untuk menghasilkan sesuatu; daya

produksi

: kemunduran; kelesuan; kekurangan

: berhubungan dengan siklus/perputaran/daur

: dugaan; membeli atau menjual sesuatu yang

mungkin mendatangkan untung besar

: usaha atau upaya membuat stabil

: susunan dengan pola tertentu

: bantuan uang dan sebagainya(biasanya dari pihak

pemerintah)

: jumlah yang melebihi hasil biasanya

: peralihan

: balas jasa untuk faktor produksi tenaga kerja; gaji;

imbalan

Glosarium 107


Daftar Pustaka

Damayanti, C., & dkk. (2015). Strategi Khusus Menghadapi Ujian

Nasional SMA/MA EKonomi. Klaten: Viva Pakarindo.

Mulyadi, E., & Erick, W. (2017). Ekonomi SMA Kelas XI. Jakarta:

Yudhistira.

S, A. (2014). Ekonomi. Jakarta: Esis.

Erlangga, Dimas Median. 2014. Prinsip Dinamis Anggaran Dinamis

Absolut [internet] di https://www.coursehero.com/file/p4tjh57/b-

Prinsip-dinamis-Anggaran-dinamis-absolut-yaitu-peningkatanjumlah-tabungan/

108

Daftar pustaka



Buku Saku EKONOMI

SMA/MA Kelas XI semester ganjil

Buku saku ekonomi SMA/MA kelas XI berisi tentang ringkasan

materi ekonomi.

Buku saku ekonomi SMA/MA kelas XI dapat dijadikan sebagai

media pembelajaran yang praktis untuk digunakan.

Program Studi S1 Pendidikan Ekonomi

Jurusan Pendidikan Ekonomi

Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Surabaya

Design and Layout by

dribbble.com/faramadhan

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!