25.10.2019 Views

Juknis Bosda SMA-SMK-SLB Swasta 2019

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

BANTUAN O PE RAS I O NAL JJIJXT [H[X;<br />

(BOSDA) <strong>SMA</strong> SWASTA, <strong>SMK</strong> SWASTA<br />

DAN <strong>SLB</strong> SWASTA<br />

I<br />

E<br />

t<br />

I<br />

/<br />

,<br />

I<br />

1<br />

*<br />

m \<br />

+<br />

t<br />

fGI [.<br />

-i<br />

ali<br />

)<br />

/<br />

I<br />

/<br />

I<br />

E<br />

&<br />

rrt<br />

i..di<br />

t<br />

a<br />

&u-fi<br />

"'{<br />

NSI<br />

JAWA<br />

TENGAH<br />

7<br />

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH<br />

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN<br />

TAHUN <strong>2019</strong>


2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang<br />

Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara<br />

Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78,<br />

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia<br />

Nomor 4301);<br />

3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang<br />

Guru Dan Dosen (Lembaran Negara Republik<br />

Indonesia Tahun 2005 Nomor 53, Tambahan<br />

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586);<br />

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang<br />

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik<br />

Indonesia Tahun 2Ot4 Nomor 244, Tambahan<br />

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)<br />

sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir<br />

dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2OLs<br />

tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang<br />

Nomor 23 Tahun 2Ol4 tentang Pemerintahan<br />

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia<br />

Tahun 2Ol5 Nomor 58, Tambahan Lembaran<br />

Negara Republik Indonesia Nomor 5679);<br />

5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005<br />

tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran<br />

Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 4J.,<br />

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia<br />

Nomor 4496) sebagaimana telah beberapa kali<br />

diubah, terakhir dengan Peraturan Pemerintah<br />

Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua<br />

Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005<br />

tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran<br />

Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 45,<br />

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia<br />

Nomor 5670);<br />

6. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008<br />

tentang Pendanaan Pendidikan (Lembaran Negara<br />

Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91,<br />

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia<br />

Nomor a96Ol;<br />

7. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2OlO<br />

tentang Pengelolaan Dan Penyelenggaraan<br />

Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia<br />

Tahun 2O1O Nomor 23, Tambahan Lembaran<br />

Negara Republik Indonesia Nomor 5105)


iNli<br />

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH<br />

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN<br />

Jalan Pemuda No. 134 Kode Pos 50132 Telepon (024) 3515301,<br />

Faximile (024) 352007 7, Laman http://www.jatengprov.go.id<br />

Surat Elektronik : disdikbud@jatengprov.go.id<br />

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN<br />

PROVINSI JAWA TENGAH<br />

NOMOR | 42O/t78L2<br />

TENTANG<br />

PETUNJUK TEKNIS<br />

BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DAERAH (BOSDA) <strong>SMA</strong> SWASTA,<br />

<strong>SMK</strong> SWASTA, DAN <strong>SLB</strong> SWASTA PROVINSI JAWA TENGAH<br />

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN<br />

PROVINSI JAWA TENGAH,<br />

Menimbang<br />

a. bahwa dalam rangka terlaksananya berbagai<br />

tahapan dan proses penyaluran Bantuan<br />

Operasional Sekolah (BOSDA) <strong>SMA</strong> <strong>Swasta</strong>, <strong>SMK</strong><br />

<strong>Swasta</strong>, dan <strong>SLB</strong> <strong>Swasta</strong> Provinsi Jawa Tengah<br />

Tahun 2Ol9 yang berdaya guna dan berhasil guna,<br />

maka diperlukan Petunjuk Teknis Bantuan<br />

Operasional Sekolah (BOSDA) <strong>SMA</strong> <strong>Swasta</strong>, <strong>SMK</strong><br />

<strong>Swasta</strong>, dan <strong>SLB</strong> <strong>Swasta</strong> Provinsi Jawa Tengah<br />

Tahun <strong>2019</strong>;<br />

b.bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana<br />

dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan<br />

Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Dan<br />

Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah tentang Petunjuk<br />

Teknis Bantuan Operasional Sekolah (BOSDA) <strong>SMA</strong><br />

<strong>Swasta</strong>, <strong>SMK</strong> <strong>Swasta</strong>, dan <strong>SLB</strong> <strong>Swasta</strong> Provinsi Jawa<br />

Tengah Tahun 2O19;<br />

Mengingat<br />

1 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang<br />

Pembentukan Provinsi Jawa Tengah (Himpunan<br />

Peraturan-Peraturan Negara Tahun 1950 hal.<br />

86e2);


sebagaimana telah diubah dengan Peraturan<br />

Pemerintah Nomor 66 Tahun 2OlO tentang<br />

Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17<br />

Tahun 2OlO tentang Pengelolaan dan<br />

Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara<br />

Republik Indonesia Tahun 2OlO Nomor ll2,<br />

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia<br />

Nomor 5157);<br />

8. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang<br />

Standar Pelayanan Minimal;<br />

9. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9<br />

Tahun 2016 tentang Pembentukan Dan Susunan<br />

Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa<br />

Tengah Tahun 2016 Nomor 9, Tambahan Lembaran<br />

Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 85);<br />

10. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5<br />

Tahun 2Ol9 tentang Rencana Pembangunan<br />

Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah<br />

Tahun 2018-2023 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa<br />

Tengah Tahun <strong>2019</strong> Nomor 5 Tambahan Lembaran<br />

Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 110);<br />

11. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 1<br />

Tahun <strong>2019</strong> tentang Penyelenggaraan Pendidikan<br />

(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun<br />

2OL9 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah<br />

Provinsi Jawa Tengah Nomor 106);<br />

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13<br />

Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan<br />

Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah<br />

beberapa kati terakhir dengan Peraturan Menteri<br />

Dalam Negeri Nomor 2l Tahun 2oll tentang<br />

Perrrbahan Kedua Peraturan Menteri Dalam Negeri<br />

Nomorl3 Tahun 2006 tentang Pedoman<br />

Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara<br />

Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);<br />

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun<br />

2Ol7 lentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian<br />

dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara<br />

Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang<br />

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah<br />

serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan<br />

Jangka Panjang Daerah dan Rencana


Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta<br />

Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan<br />

Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan<br />

Jangka Menengah Daerah dan Rencana Kerja<br />

Pemerintah Daerah;<br />

15. Peraturan Kementerian Pendidikan dan<br />

Kebudayaan Nomor 75 Tahun 2076 lentang Komite<br />

Sekolah;<br />

16. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 48 Tahun<br />

2O18 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas<br />

Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah<br />

(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun<br />

2018 Nomor 48);<br />

17. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 49 Tahun<br />

2O18 tentang Organisasi dan Tata Kerja Cabang<br />

Dinas Pada Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan<br />

Provinsi Jawa Tengah (Lembaran Daerah Provinsi<br />

Jawa Tengah Tahun 2018 Nomor 49);<br />

18. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 55 Tahun<br />

2O18 tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur<br />

Jawa Tengah Nomor 56 Tahun 2Ol7 tentang<br />

Standardisasi Biaya Kegiatan dan Honorarium,<br />

Biaya Pemeliharaan, Dan Standardisasi Harga<br />

Pengadaaan Barang/Jasa Kebutuhan Pemerintah<br />

Provinsi Jawa Tengah Tahun 2OL8 (Lembaran<br />

Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018 Nomor<br />

4el;<br />

19. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 29 Tahun<br />

2Ol9 tentang Penyelenggaraan Bantuan<br />

Operasional Sekolah Daerah Untuk Sekolah<br />

Menengah Atas (<strong>SMA</strong>) <strong>Swasta</strong> dan Sekolah<br />

Menengah Kejuruan (<strong>SMK</strong>) <strong>Swasta</strong>, serta Sekolah<br />

Luar Biasa <strong>Swasta</strong> (<strong>SLB</strong>) di Provinsi Jawa Tengah;<br />

MEMUTUSKAN<br />

Menetapkan<br />

KESATU<br />

Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan<br />

Provinsi Jawa Tengah Tentang Petunjuk Teknis<br />

Bantuan Operasional Sekolah (BOSDA) <strong>SMA</strong> <strong>Swasta</strong>,


<strong>SMK</strong> <strong>Swasta</strong>, dan <strong>SLB</strong> <strong>Swasta</strong> Provinsi Jawa Tengah<br />

Tahun 2Ol9;.<br />

KEDUA<br />

KETIGA<br />

Petunjuk teknis sebagaimana dimaksud dalam diktum<br />

KESATU tercantum dalam Lampiran yang merupakan<br />

bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Kepala Dinas<br />

Pendidikan Dan Kebudayaan ini.<br />

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan,<br />

dan apabila terdapat kekeliruan di kemudian hari akan<br />

dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.<br />

Ditetapkan di Semarang<br />

Pada tanggal .18 oktobot <strong>2019</strong><br />

KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN<br />

KEBUDAYAAN PROVINSI JAWA TENGAH<br />

TA/J<br />

*<br />

D,SDIKBUD<br />

IEN a<br />

ERI<br />

SALINAN: Keputusan ini disampaikan kepada :<br />

1. Gubernur Jawa Tengah;<br />

2. Wakil Gubernur Jawa Tengah;<br />

3. Sekretaris Daerah Provinsi JawaTengah;<br />

4. Inspektur Provinsi Jawa Tengah;<br />

5. Kepala Biro Hukum SETDA Provinsi Jawa Tengah;<br />

6. Sekretaris, Para Kepala Bidang, Dan Kepala Cabang Dinas<br />

Pendidikan Wilayah I - XIII Di Lingkungan Dinas Pendidikan Dan<br />

Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah;<br />

7. Para Kepala <strong>SMA</strong> <strong>Swasta</strong>, <strong>SMK</strong> <strong>Swasta</strong>, dan <strong>SLB</strong> <strong>Swasta</strong> Provinsi<br />

Jawa Tengah;


Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Proyinsi Jowa Tengah <strong>2019</strong><br />

I{ATA PENGANTAR<br />

Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2OO3 tentang<br />

Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 48<br />

Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan, dinyatakan bahwa<br />

pendidikan merupakan tanggungiawab Pemerintah, Pemerintah<br />

Daerah, dan Masyarakat. Tanggungjawab masyarakat<br />

sebagaimana dimaksud salah satunya diwujudkan dengan<br />

adanya satuan pendidikan yang dikelola oleh masyarakat.<br />

Berdirinya satuan pendidikan yang dikelola oleh masyarakat<br />

tentu sangat membantu pemerintah dalam rangka memberikan<br />

layanan pendidikan kepada masyarakat, sehingga sinergi harus<br />

dibangun dan dikembangkan.<br />

Sinergi penyelenggaraan layanan pendidikan oleh pemerintah<br />

daerah Provinsi Jawa Tengah dengan lembaga pendidikan yang<br />

diselenggarakan oleh masyarakat diwujudkan dalam berbagai<br />

skema. Salah satu skema sinergi dimaksud dilakukan melalui<br />

pemberian dana BOSDA kepada satuan pendidikan. Harapanryo,<br />

melalui pemberian BOSDA ini akan semakin meningkatkan akes<br />

layanan pendidikan dan mutu pendidikan, dan terbitnya<br />

petunjuk teknis pengelolaan BOSDA ini dipedomani untuk<br />

tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.<br />

Pada akhirnya, Pemerintah Provinsi Jwa Tengah menyampaikan<br />

ucapan terima kasih, dan penghargaan yang tinggi kepada semua<br />

pihak yang telah memberikan sumbangsihnya terhadap layanan<br />

pendidikan di Jawa Tengah.<br />

D<br />

S PENDIDIKAN DAN<br />

SI JAWA TENGAH,<br />

.t<br />

DISD,KBUD<br />

S.TP<br />

Tingkat I<br />

10 198503 1 019<br />

PetunjukTeknis <strong>Bosda</strong> <strong>SMA</strong> Sr,vasta, <strong>SMK</strong> Srryasta, Dan <strong>SLB</strong> <strong>Swasta</strong> Provinsi Jawa Tengah


Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jm,va Tengah <strong>2019</strong><br />

DAFTAR ISI<br />

Halaman Judul<br />

Kata Pengantar 1<br />

Daftar Isi<br />

11<br />

BAB I<br />

BAB II<br />

BAB III<br />

: PENDAHULUAN<br />

A. LATAR BELAKANG<br />

B. DASAR<br />

C. PENGERTIAN<br />

D. MAKSUD DAN TUJU<br />

E. SASARAN<br />

F. KEWAJIBAN PENRIMA ...<br />

3 PTNGGUNAAI{ BOSDA<br />

A. KETENTUAN UMUM .......<br />

B. RUANG LINGKUP PENGGUNAAN BOSDA ..<br />

C. LARANGAN PENGGUNAAN BOSDA<br />

: PENYALURAN BOSDA<br />

A. PRINSIP PENYALURAN BOSDA<br />

PENYALURAN<br />

PENCAIRAN<br />

B. TATA CARA<br />

C. TATA CARA<br />

1<br />

1<br />

1<br />

4<br />

4<br />

4<br />

5<br />

6<br />

6<br />

6<br />

7<br />

9<br />

9<br />

9<br />

1 o<br />

BAB IV<br />

BAB V<br />

LAMPIRAN<br />

: PERTANGGUNCNIAWABAN, PELAPORAN DAN<br />

PENGENDALIAN ...................................... o..<br />

A. PERTANGGUNGJAWABAN<br />

B. PELAPORAN<br />

C. PENGENDALIAN, MONITORING, DAN<br />

EVALUASI<br />

: PENUTUP aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaoaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaoaaaa<br />

11<br />

11<br />

t2<br />

t2<br />

13<br />

l4<br />

Petunjuk Ieknrs <strong>Bosda</strong> <strong>SMA</strong> Sr,vasta, <strong>SMK</strong> <strong>Swasta</strong>, Dan <strong>SLB</strong> Swasfa Provinsi Jawa Tengah


Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jowa Tengah <strong>2019</strong><br />

BAB I<br />

PENDAHULUAN<br />

A. LATAR BELAI{ANG<br />

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun<br />

2008 tentang PendanaanPendidikan, bahwa pendanaan<br />

pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara<br />

Pemerintah, Pemerintah Daerah dan Masyarakat. Pemerintah<br />

mengalokasikan dana BOS untuk membantu sekolah<br />

memenuhi biaya operasionalnya. Sampai dengan saat ini<br />

kemampu€u:r. pemerintah untuk menyediakan pembiayaan<br />

pendidikan secara keseluruhan belum dapat direalisasikan,<br />

sehingga masih diperlukan peran serta pemerintah daerah<br />

dan masyarakat untuk memenuhi kekurangan biaya<br />

pendidikan yang dibutuhkan oleh sekolah.<br />

Jenis biaya operasional yang dibelanjakan oleh<br />

sekolah sangat bervariasi sesuai dengan kebutuhan tiap<br />

sekolah. Sementara itu, jenis peruntukan yang diakomodasi<br />

dalam BOS saat ini belum seluruhnya dapat dipenuhi.<br />

Menyikapi hal tersebut, diperlukan adanya sinergi<br />

pendanaan melalui BOS Reguler dan Bantuan Operasional<br />

Sekolah Daerah (BOSDA) provinsi, baik melalui peningkatan<br />

besaran dana yang diberikan maupun jenis peruntukannya.<br />

Adapun jenis pemanfaatan dana yang dialokasikan oleh<br />

pemerintah daerah dan latau masyarakat diharapkan dapat<br />

melengkapi kekurangan pendanaan dari BOS Reguler yang<br />

belum terpenuhi, untuk kelancaran penyelenggaraan<br />

pendidikan oleh Satuan Pendidikan.<br />

B. DASAR<br />

1. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang<br />

Pembentukan Provinsi Jawa Tengah (Himpunan<br />

Peraturan-Peraturan Negara Tahun 1950 halaman 86-921;<br />

2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2OO3 tentang Sistem<br />

Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik<br />

Indonesia Tahun 2OO3 Nomor 78, Tambahan Lembaran<br />

Negara Republik Indonesia Nomor a3O1);<br />

PetunjukTeknis <strong>Bosda</strong> <strong>SMA</strong> Swasfa, <strong>SMK</strong> Swasfa, Dan <strong>SLB</strong> Suvasfa ProvinsiJawaTengah


Dinqs Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah 20 I 9<br />

3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru Dan<br />

Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO5<br />

Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik<br />

Indonesia Nomor 4586);<br />

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2OL4 tentang<br />

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik<br />

Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran<br />

Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana<br />

telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-<br />

Undang Nomor 9 Tahun 2OLS tentang Perubahan Kedua<br />

Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2OL4 tentang<br />

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik<br />

Indonesia Tahun 2OL5 Nomor 58, Tambahan Lembaran<br />

Negara Republik Indonesia Nomor 56791;<br />

5. Peraturan Pemerintah Nomor L9 Tahun 2005 tentang<br />

Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik<br />

Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran<br />

Negara Republik Indonesia Nomor 44961 sebagaimana<br />

telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan<br />

Pemerintah Nomor 13 Tahun 2OLS tentang Perubahan<br />

Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2OO5<br />

tentang Stand.ar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara<br />

Republik Indonesia Tahun 2Ol5 Nomor 45, Tambahan<br />

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 56701;<br />

6. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2OO8 tentang<br />

Pendanaan Pendidikan (Lembaran Negara Republik<br />

Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan Lembaran<br />

Negara Republik Indonesia Nomor a96Ol;<br />

7. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2OLO tentang<br />

Pengelolaan Dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran<br />

Negara Republik Indonesia Tahun 2OLO Nomor 23,<br />

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor<br />

5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan<br />

Pemerintah Nomor 66 Tahun 2O1.O tentang Perubahan<br />

Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2O1O tentang<br />

Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran<br />

Negara Republik Indonesia Tahun 2olo Nomor Ll2,<br />

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor<br />

5 1 57);<br />

8. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2Ol8 tentang<br />

Standar Pelayanan Minimal;<br />

Petunjuk Ieknis <strong>Bosda</strong> <strong>SMA</strong> Swasfa, <strong>SMK</strong> Sr,vasfa, Dan <strong>SLB</strong> Swasfa Provinsi Jawa Tengah<br />

z


9.<br />

10.<br />

11.<br />

L2.<br />

13.<br />

L4.<br />

15.<br />

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah <strong>2019</strong><br />

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9 Tahun<br />

2016 tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat<br />

Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun<br />

2016 Nomor 9, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi<br />

Jawa Tengah Nomor 85);<br />

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun<br />

2Ol9 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah<br />

Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2Ol8-2O23<br />

(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2OL9<br />

Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa<br />

Tengah Nomor 110);<br />

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 1 Tahun<br />

2Ol9 tentang Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran<br />

Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2Ol9 Nomor l,<br />

Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah<br />

Nomor 106);<br />

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun<br />

2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah<br />

sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan<br />

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2OlL<br />

tentang Perubahan Kedua Peraturan Menteri Dalam<br />

Negeri Nomorl3 Tahun 2006 tentang Pedoman<br />

Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik<br />

Indonesia Tahun 20 1 1 Nomor 310);<br />

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2Ot7<br />

tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan<br />

Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi<br />

Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana<br />

Pembangunan Jangka Menengah Daerah serta Tata Cara<br />

Perubahan rencana Pembangunan Jangka Panjang<br />

Daerah dan Rencana Pembangun€rn Jangka Menengah<br />

Daerah, serta tata cara Perubahan Rencana<br />

Pembangqnan Jangka Panjang Daerah, Renjacana<br />

Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan Rencana<br />

Kerja Pemerintah Daerah;<br />

Peraturan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan<br />

Nomor 75 Tahun 2016 tentang Komite Sekolah;<br />

Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 48 Tahun 2018<br />

tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendidikan Dan<br />

Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah (Lembaran Daerah<br />

Provinsi Jawa Tengah Tahun 2Ol8 Nomor 48);<br />

Petunjukleknis <strong>Bosda</strong> <strong>SMA</strong> Swasfa, <strong>SMK</strong> <strong>Swasta</strong>, Dan SIB <strong>Swasta</strong> Provinsi Jawa Tengah


Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah <strong>2019</strong><br />

16. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 49 Tahun 2018<br />

tentang Organisasi dan Tata Kerja Cabang Dinas Pada<br />

Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah<br />

(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2Ol8<br />

Nomor 49);<br />

17. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 55 Tahun 2018<br />

tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Jawa<br />

Tengah Nomor 56 Tahun 2OL7 tentang Standardisasi<br />

Biaya Kegiatan dan Honorarium, Biaya Pemeliharaan, Dan<br />

Standardisasi Harga Pengadaaan Barang/Jasa Kebutuhan<br />

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2Ol8 (Lembaran<br />

Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2Ol8 Nomor 49);<br />

18. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 29 Tahun 2Ot9<br />

tentang Penyelenggaraan Bantuan Operasional Sekolah<br />

Daerah Untuk Sekolah Menengah Atas (<strong>SMA</strong>) <strong>Swasta</strong> dan<br />

Sekolah Menengah Kejuruan (<strong>SMK</strong>) <strong>Swasta</strong>, serta Sekolah<br />

Luar Biasa <strong>Swasta</strong> (<strong>SLB</strong>) di Provinsi Jawa Tengah;<br />

C. PENGERTIAN<br />

Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) adalah<br />

program bantuan untuk operasional sekolah yang diberikan<br />

oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui APBD Provinsi<br />

Jawa Tengah kepada <strong>SMA</strong>, <strong>SMK</strong>, dan <strong>SLB</strong> <strong>Swasta</strong> di Provinsi<br />

Jawa Tengah.<br />

D. MAKSUD DAN TUJUAN<br />

1. Maksud<br />

BOSDA dimaksudkan untuk mendukung penyelenggaraan<br />

program pendidikan yang terjangkau dan berkualitas.<br />

2. T\rjuan<br />

a. Meringankan beban biaya operasional sekolah.<br />

b. Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan.<br />

c. Meringankan beban biaya operasional terutama bagi<br />

siswa miskin pada satuan pendidikan yang<br />

diselenggarakan oleh masyarakat.<br />

E. SASARAN<br />

Sasaran <strong>SMA</strong>, <strong>SMK</strong>, dan <strong>SLB</strong> <strong>Swasta</strong> yang diselenggarakan<br />

oleh masyarakat yang telah memiliki Nomor Pokok Sekolah<br />

Nasional (NPSN) drr/atau telah memiliki status terakreditasi<br />

Petunjuk Teknis <strong>Bosda</strong> <strong>SMA</strong> <strong>Swasta</strong>, <strong>SMK</strong> Sryasta, Dan <strong>SLB</strong> <strong>Swasta</strong> Provinsi Jawa Tengah


Dinas Pendidikqn dan Kebudayaan Provinsi Jqwa Tengah <strong>2019</strong><br />

dan telah di tetapkan dengan Keputusan Gubernur Jawa<br />

Tengah.<br />

F. KEWAJIBAN PENERIMA<br />

Penerima BOSDA berkewajiban:<br />

1. Meringankan beban pembiayaan operasional peserta didik;<br />

2. Menyusun RKAS;<br />

3. Memiliki rekening atas nama sekolah;<br />

4. Memberikan data siswa<br />

5. Melakukan melalui Data Pokok<br />

'1,<br />

6.<br />

7.<br />

8.<br />

M<br />

Mem<br />

dana BOSDA<br />

bkan<br />

dana<br />

melalui Cabang Dinas<br />

w<br />

Petunjukleknrs <strong>Bosda</strong> <strong>SMA</strong> <strong>Swasta</strong> <strong>SMK</strong> <strong>Swasta</strong> Dan <strong>SLB</strong> <strong>Swasta</strong> ProvinsiJawaTengah<br />

E


Dinas Pendidikan dqn Kebudayaan Provinsi Jowa Tengah <strong>2019</strong><br />

BAB II<br />

PENGGUNAAN BOSDA<br />

A. KETENTUAN UMUM<br />

1. BOSDA diberikan untuk meringankan beban biaya<br />

pendidikan yang dibebankan kepada masyarakat.<br />

2. BOSDA diberikan secara utuh dan tidak<br />

diperkenankan melakukan pemotongan dengan<br />

alasan apapun dan oleh pihak manapLrn.<br />

3. BOSDA harus dikelola secara transparat:t, efisien,<br />

efektif, serta dapat dipertanggr-rngj awabkan.<br />

4. Stand.ar pembelanjaan berped.oman pada batas yang<br />

telah ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa<br />

Tengah atam kewajaran harga setempat.<br />

5. Standar perpajakan berpedoman pada sistem/aturan<br />

perpajakan yang berlaku.<br />

6. Jika terdapat sisa dana BOSDA tahr-ln 2Ol9 dapat<br />

dipindah bukukan menjadi penerimaan satuan<br />

pendidikan tahun berikutnyd, dan dapat digunakan<br />

dengan berpedoman <strong>Juknis</strong> tahun 2O2O.<br />

B. RUANG LINGKUP PENGGUNAAII BOSDA<br />

Ruang lingkup penggunaan BOSDA diatur untuk<br />

belanja :<br />

1. Belanja Pegawai maksimal 3Oo/o (tiga puluh persen)<br />

dengan jenis-jenis antara lain :<br />

a. Honorarium bagi Guru Tetap Yayasan.<br />

b. Honorarium bagi Tenaga Kependidikan Tetap<br />

Yayasan.<br />

2. Belanja Barang/Jasa minimal 6OVo (enam puluh<br />

persen) dengan jenis-jenis antara lain :<br />

a. Honorarium Narasumber;<br />

b. Honorarir:m Gum Tamu;<br />

c. Biaya peningkatan kompetensi guru produktif<br />

pada <strong>SMK</strong>;<br />

d. Pengad aan7. alat pakai habis praktikum<br />

pembelajaran;<br />

e. Pengadaan bahan Pakai habis;<br />

f. Belanja alat tulis kantor;<br />

Petunjuk leknrs <strong>Bosda</strong> <strong>SMA</strong> <strong>Swasta</strong>, <strong>SMK</strong> Suvasfa, Dan SIB Swasfa ProvinsiJawa Tengah


g. Belanja alat kebersihan;<br />

h. Belanja perlengkapan UKS;<br />

i. Belanja makan dan minum rapat;<br />

j. Belanja perjalanan dinas;<br />

k. Belanja pemeliharaan ringan<br />

peralatan.<br />

Dinqs Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jmua Tengah 20 I 9<br />

gedung<br />

dan<br />

3. Belanja Modal maksimal loo/o (sepuluh persen)<br />

dengan jenis-jenis antara lain :<br />

a. Pengadaar. komputer /laptop /notebook;<br />

b. Pengadaa.n LCD Provektor;<br />

c. Pengadaan meja/kursi gum/siswa;<br />

d. Pengadaan softwarelaplikasi pendukung pembelajaran;<br />

e. Pengadaan sarana pembelajaran lainnya yang<br />

termasuk belanja modal.<br />

C. LARANGAN BOSDA<br />

Larangan dalam penggunaan dana BOSDA :<br />

1. Disimpan dengan maksud unfirk mendapatkan<br />

bunga;<br />

2. Dipinjamkan kepada pihak lain;<br />

3. Menanamkan dana BOSDA dalam bentuk surat<br />

berharga;<br />

4. Membeli/pengadaan softwarefperangkat lunak<br />

untuk pembuatan laporan keuangan BOSDA;<br />

5. Membiayai kegiatan yang tidak menjadi prioritas<br />

sekolah dan memerlukan biaya besar, misalnya<br />

studi band.ing, karya wisata (study tour), kegiatan<br />

peringatan hari besar/keagamaan, dan<br />

kemah / ca,m:ping, outbound;<br />

6. Membayar iuran kegiatan yang diselenggarakan<br />

oleh Pemerintah Daerah/Pusat, atan: pihak lainnya;<br />

7. Membayar bonus dan transportasi rutin untuk<br />

gLrru.;<br />

8. Digunakan untuk rehabilitasi sedang dan berat;<br />

9. Membangun gedung /ruangan baru;<br />

1O. Membeli bukur, Lembar Kerja siswa (LKS), serta<br />

bahan/ peralatan yang tidak mendukung proses<br />

pembelajaran;<br />

11. Bimbingan belajar/Ies yang bersifat rutin;<br />

Petunjuk Ieknis <strong>Bosda</strong> <strong>SMA</strong> Swasfa, <strong>SMK</strong> Swasfa, Dan <strong>SLB</strong> Srryasta Provinsi Jawa Tengah


Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah <strong>2019</strong><br />

I 2 . I{adiah lomb a- lomba / sert ifikat / duplikat piala ;<br />

13. Biaya asrama/pondok;<br />

14. Pembayaran keperluan yg sudah dibiayai dengan<br />

srrmber lain (double accountingl.<br />

Petunjuk leknis <strong>Bosda</strong> <strong>SMA</strong> <strong>Swasta</strong>, <strong>SMK</strong> Swasfa, Dan SIB <strong>Swasta</strong> ProvinsiJawaTengah


Dinas Pendidikan dan Kebudayaqn Provinsi Jawa Tengah <strong>2019</strong><br />

BAB III<br />

PENYALURAN BOSDA<br />

A. PRINSIP PENERIMAAN BOSDA<br />

Penyelenggaraan BOSDA diselenggarakan berdasarkan<br />

prinsip-prinsip :<br />

1. Transparan adalah keterbukaan yang memungkinkan<br />

masyarakat dapat mengetahui dan mendapatkan<br />

informasi tentang pengelolaan dana BOSDA.<br />

2. Akuntabel adalah pengelolaan dana BOSDA dapat<br />

dip e rtanggungj awabkan.<br />

3. Efektif adalah kegiatan yang dibiayai oleh BOSDA dapat<br />

mencapai target yang telah ditetapkan.<br />

4. Efisien adalah penggunaan dana BOSDA dapat<br />

menghasilkan keluaran yang maksimal.<br />

5. Ekonomis adalah penggunaan dana BOSDA harus<br />

digunakan secara hati-hati, cermat, hemat dan tidak<br />

boros.<br />

6. Tertib adalah pengelolaan dana BOSDA harus dilakukan<br />

secara tepat waktu, tepat guna dan tepat sasaran.<br />

7. Kepatuhan adalah dalam pengelolaan dana BOSDA harus<br />

memperhatikan tindakan atau sikap yang dilakukan<br />

dengan wajar dan proporsional.<br />

8. Kewajaran adalah penggunaan dana BOSDA harus<br />

memperhatikan batas kewajaran yang disesuaikan dengan<br />

kondisi Sekolah.<br />

B. TATA CARA PEIIYALURAN<br />

1. Calon penerima BOSDA pada setiap satuan pendidikan<br />

harus ditetapkan dengan Keputusan Gubernur.<br />

2. Berdasarkan alokasi Dana BOSDA yang tercantum dalam<br />

Keputusan Gubernur tentang Daftar Penerima dan Jumlah<br />

Dana BOSDA, Kepala Satuan Pendidikan menJrusun<br />

Rencana Kegiatan dan Anggaran sekolah (RKAS) Dana<br />

BOSDA.<br />

3. Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan menyampaikan usulan<br />

pencairan BOSDA kepada BPKAD dengan dilampiri<br />

Keputusan Gubernur tentang penetapan calon penerima<br />

BOSDA dan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD)<br />

masing-masing satuan pendidikan penerima BOSDA'<br />

Petunjuk Ieknis Sosda <strong>SMA</strong> Swasfa, <strong>SMK</strong> <strong>Swasta</strong>, Dan <strong>SLB</strong> <strong>Swasta</strong> Provinsi Jawa Tengah


Dinas Pendidikan dqn Kebudayaan Provinsi Jawo Tengah <strong>2019</strong><br />

4. BOSDA disalurkan pada Triwulan IV kepada masingmasing<br />

satuan pendidikan penerima hibah melalui transfer<br />

rekening sekolah.<br />

C. TATA CARA PENCAIRAN BOSDA<br />

Dalam rangka pencairan BOSDA satuan pendidikan<br />

penerima wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut :<br />

1. Mengajukan surat permohonan pencairan dana BOSDA<br />

dengan dilengkapi :<br />

a. NPHD;<br />

b. Nomor rekening sekolah;<br />

c. Surat Pernyataan Tanggungjawab Mutlak;<br />

d. NPWP Sekolah;<br />

e. RAB.<br />

2. Surat permohonan yang telah dilengkapi persyaratan<br />

sebagaimana tersebut angka 1 disampaikan kepada<br />

Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan melalui Cabang<br />

Dinas Pendidikan di wilayahnya masing-masing.<br />

3. Berdasarkan surat permohonan yang diterima dari<br />

masing-masing satuan pendidikan diwilayah kerjanya,<br />

Kepala Cabang Dinas Pendidikan menyampaikan<br />

rekapitulasi satuan pendidikan penerima BOSDA yang<br />

memuat nama satuan pendidikan, alamat satuan<br />

pendidikan, narna kepala sekolah, narna bendahara<br />

BOSDA, nomor rekening sekolah, dan besaran BOSDA<br />

yang akan disalurkan ke masing-masing satuan<br />

pendidikan.<br />

4. Berdasarkan usulan dari Kepala Cabang Dinas Pendidikan<br />

Wilayah I s.d XIII, Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan<br />

melakukan pengusulan pencairan dana BOSDA kepada<br />

BPKAD Provinsi Jawa Tengah.<br />

PetunjukTeknis <strong>Bosda</strong> <strong>SMA</strong> <strong>Swasta</strong>, <strong>SMK</strong> Suvasta, Dan <strong>SLB</strong> <strong>Swasta</strong> Provinsi Jawa Tengah<br />

E


Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jqwa Tengah <strong>2019</strong><br />

BAB IV<br />

PERTANGGUNET.IAWABAN, PELAPORAN DAN PENGENDALIAN<br />

A. PERTANGGUNCI.IAWABAN<br />

1. Bendahara Sekolah Dana BOSDA pada <strong>SMA</strong>, <strong>SMK</strong>,<br />

dan <strong>SLB</strong> <strong>Swasta</strong> melaporkan realisasi belanja Dana<br />

BOSDA setiap bulannya kepada Kepala <strong>SMA</strong>, <strong>SMK</strong>,<br />

dan <strong>SLB</strong> <strong>Swasta</strong> berupa pengesahan Buku Kas<br />

Umum dan Buku Pembantu, dengan melampirkan<br />

bukti-bukti belanja yang sah dan lengkap, paling<br />

larnbat tanggal 10 bulan berikutnya.<br />

2. Berdasarkan Buku Kas Umum dan Elutru Pembantu<br />

yang telah mendapat pengesahan Kepala <strong>SMA</strong>,<br />

<strong>SMK</strong>, dan <strong>SLB</strong> <strong>Swasta</strong>, Bendahara Dana BOSDA<br />

menJrusrrn Laporan Realisasi Belanja Dana BOSDA<br />

masing-masing <strong>SMA</strong>, <strong>SMK</strong>, dan <strong>SLB</strong> <strong>Swasta</strong> setiap<br />

tanggal 1O bulan berikutnya.<br />

3. Bendahara Dana BOSDA pada <strong>SMA</strong>, <strong>SMK</strong>, dan <strong>SLB</strong><br />

<strong>Swasta</strong>, menyampaikan Laporan Realisasi Belanja<br />

Dana BOSDA kepada Kepala <strong>SMA</strong>, <strong>SMK</strong>, dan <strong>SLB</strong><br />

<strong>Swasta</strong>, untuk selanjutnya disampaikan kepada<br />

Kepala BPKAD Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas<br />

Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah,<br />

paling lambat tanggal 10 Janu ari 2O2O.<br />

4. Penyampaian Laporan Realisasi Belanja Dana<br />

BOSDA sebagaimana dimaksud ang[


Dinas Pendidikan don Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah <strong>2019</strong><br />

9.<br />

10.<br />

11.<br />

Setiap terjadi transaksi, baik penerimaan maupun<br />

pengeluaran, uang dibukukan sesuai dengan tanggal<br />

terjadinya transaksi;<br />

Pemungutan dan f ata'u pemotongan dan penyetoran pajak<br />

atau transaksi barang dalam jumlah tertentu dilakukan<br />

sesuai dengan peraturan yang berlaku;<br />

Apabila terjadi penyimpangan terhadap penggunaan dana<br />

BOSDA sebagaimana diatur dalam petunjuk teknis, maka<br />

penyimpangan tersebut menjadi tanggung jawab penerima<br />

bantuan.<br />

B. LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN<br />

1. Penerima Dana BOSDA wajib menyampaikan laporan<br />

pertanggung jawaban kegiatan dan penggunaan dana<br />

paling lambat tanggal 1O Januari2O2O.<br />

2. Lapor,an pertanggungjawaban penggunaan dana memuat :<br />

a. Uraian singkat kegiatan yang dilaksanakan dan dibiayai<br />

melalui dana BOSDA yang diterima;<br />

b. Rekapitulasi penerimaan dan pengeluaranl penggunaan<br />

dana BOSDA;<br />

c. Pembukuan/administrasi, serta bukti dan dokumen<br />

pendukung bukti pengeluaran, dengan disertakan<br />

fotocopy RI(AS;<br />

d. Hambatanlkendala yang dihadapi dan cara mengatasi<br />

hambatanlkendala jika memang ada.<br />

3. Laporan pertanggungjawaban dibuat rangkap 2<br />

(dua), dijilid, dan disampaikan kepada Kepala BPKAD<br />

Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Pendidikan dan<br />

Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.<br />

c. PENGENDALIATiI, MONITORTNG, DAN EVALUASI<br />

Penyelenggaraan Pengendalian, Monitoring, dan Evaluasi<br />

Dana BOSDA dilakukan oleh :<br />

1. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa<br />

Tengah.<br />

2. Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I -XIII sesuai<br />

wilayah tugasnYa;<br />

3. Pengawas Pembina <strong>SMA</strong>, <strong>SMK</strong>, dan <strong>SLB</strong>;<br />

Petunjuk leknis Eosda <strong>SMA</strong> Swasfa, <strong>SMK</strong> Svvasta, Dan <strong>SLB</strong> <strong>Swasta</strong> Provinsi Jawa Tengah


Dinas Pendidikqn dan Kebudayaan Provinsi Jqwa Tengah <strong>2019</strong><br />

BAB V<br />

PENUTUP<br />

Petunjuk teknis pemberian dana BOSDA ini merupakan<br />

acua.n bagi pihak- pihak terkait dalam implementasi dana<br />

BOSDA bagi <strong>SMA</strong>, <strong>SMK</strong>, dan <strong>SLB</strong> <strong>Swasta</strong> di Provinsi Jawa<br />

Tengah Tahun 2OI9.<br />

Ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Petunjuk Teknis<br />

ini bersifat mengikat, n€unun strategi untuk menjalankan<br />

ketentuan tersebut disesuaikan dengan kondisi sekolah masingmasing,<br />

dengan tetap berpedoman pada ketentuan peraturan<br />

perundangan yang berlaku.<br />

Melalui Petunjuk Teknis ini diharapkan pemanfaatan<br />

dana BOSDA berjalan secara optimal dan dapat meminimalkan<br />

kendala-kendala dalam praktek penyelenggaraanoy?, sehingga<br />

tduan BOSDA dalam meningkatkan akses dan mutu<br />

pendidikan di Provinsi Jawa Tengah dapat tercapai lebih cepat.<br />

KEPALA DINAS PENDIDII(AN DAN<br />

VINSI JAWA TENGAH,<br />

o<br />

DISDIKBUD<br />

J< TP M.<br />

Tingkat I<br />

510 198503 1 019<br />

Petunjuk Teknis <strong>Bosda</strong> <strong>SMA</strong> Swasfa, <strong>SMK</strong> <strong>Swasta</strong>, Dan <strong>SLB</strong> <strong>Swasta</strong> Provinsi Jawa Tengah


Dinas Pendidikan dan Kebudoyaon Provinsi Jqwa Tengah <strong>2019</strong><br />

LAMPIRAN<br />

1 . Contoh<br />

2. Contoh<br />

3<br />

PetunjukTeknis <strong>Bosda</strong> <strong>SMA</strong> <strong>Swasta</strong>, <strong>SMK</strong> <strong>Swasta</strong>, Dan <strong>SLB</strong> Swasfa ProvinsiJawa Tengah<br />

E


C<br />

g<br />

ro<br />

Ol<br />

ol<br />

E<br />

Ot<br />

oN<br />

=<br />

(I,<br />

F<br />

E (oql<br />

c<br />

o,<br />

F<br />

(g3(o<br />

h{<br />

o z<br />

F t{<br />

=v<br />

.C (ool<br />

o,<br />

F (o3(,<br />

'6 c<br />

o<br />

o-<br />

.c,<br />

(I,<br />

'tr<br />

c<br />

o)<br />

E<br />

o<br />

o-<br />

t!<br />

t<br />

.E<br />

o<br />

g (,<br />

-c (o<br />

'o.<br />

=d<br />

fil<br />

f<br />

th<br />

)<br />

(I,<br />

c)<br />

?.<br />

I G<br />

E t!<br />

tt oo<br />

E'I<br />

c<br />

G<br />

f<br />

'6 c<br />

o<br />

o-<br />

=a<br />

tI,<br />

o (!<br />

o-<br />

o)<br />

v<br />

o<br />

tt)<br />

o co<br />

(Eei<br />

-o=<br />

--<br />

o<br />

o<br />

It<br />

G'<br />

E<br />

t!<br />

:,<br />

(9<br />

C,l<br />

c<br />

g<br />

(o<br />

E (u<br />

a<br />

=o<br />

-g t!<br />

CL<br />

o<br />

Y<br />

oq<br />

o ooc;<br />

o<br />

o.<br />

d<br />

ctt<br />

c<br />

IE<br />

,lt<br />

o<br />

o)<br />

c<br />

IOJ<br />

d<br />

o<br />

E<br />

o<br />

z<br />

(o<br />

E<br />

ro<br />

z<br />

(n<br />

(o<br />

g)<br />

C<br />

o<br />

(o<br />

-:z<br />

c (I]<br />

co


PAKTA INTEGRITAS HIBAH DAERAH<br />

Saya yang bertandatangan di bawah ini :<br />

Nama :<br />

Jabatan :<br />

Nama Lembaga i<br />

Alamat Lembaga :<br />

Kepala Sekolah<br />

<strong>SMA</strong><br />

dalam rangka pelaksanaan hibah daerah sesuai Naskah Perjanjian Hibah Daerah<br />

nomor dan tanggal <strong>2019</strong><br />

menyatakan bahwa saya :<br />

a. akan menggunakan dana sesuai dengan peruntukan yang telah ditetapkan<br />

dalam Naskah Perjanjian Hibah Daerah;<br />

b. bertanggungjawab secara formal dan material atas pelaksanaan hibah daerah;<br />

c. melaporkan penggunaan hibah daerah sesuai ketentuan yang tertuang dalam<br />

Naskah Perjanjian Hibah Daerah.<br />

Apabila saya melanggar hal-hal yang telah saya nyatakan dalam Pakta Integritas<br />

Hibah Daerah ini, saya bersedia dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan<br />

peraturan perundang-undangan.<br />

Semarang, .......<strong>2019</strong><br />

KEPALA <strong>SMA</strong><br />

nlaturei


KOP SURAT SEKOLAH<br />

SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB BELANJA HIBAH DAERAH<br />

Yang beftandatangan di bawah ini Kepala <strong>SMA</strong> ............................../ menyatakan<br />

bahwa saya bertanggungjawab penuh atas penggunaan dana hibah yang<br />

bersumber dariAPBD ProvinsiJawa Tengah Tahun Anggaran <strong>2019</strong> sesuai Naskah<br />

Perjanjian Hibah Nomor dan tanggal ...<br />

20t9.<br />

Bukti-bukti transaksi atas penggunaan dana tersebut disimpan sesuai ketentuan<br />

yang berlaku pada lembaga/organisasi penerima untuk kelengkapan administrasi<br />

dan keperluan pemeriksaan aparat pengawasan fungsional.<br />

Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.<br />

Semarang,<br />

.......20L9<br />

KEPAI.A <strong>SMA</strong><br />

A4aterei


KOP SURAT SEKOLAH<br />

Semarang,<br />

<strong>2019</strong><br />

Nomor<br />

Sifat<br />

Lampiran<br />

Perihal<br />

1 (satu) berkas<br />

Permohonan Pencairan<br />

Hibah Daerah<br />

Kepada Yth.<br />

Gubernur Jawa Tengah<br />

u.p. Kepala BPKAD<br />

Provinsi Jawa Tengah<br />

di<br />

SEMARANG<br />

Berdasarkan Naskah Perjanjian Hibah Daerah nomor<br />

dan tanggal ...<br />

<strong>2019</strong>, bersama ini kami mengajukan permohonan pencairan Hibah<br />

Daerah dimaksud dengan persyaratan sebagaimana terlampir.<br />

Selanjutnya penyaluran dana hibah dimaksud agar ditransfer ke<br />

Lembaga Pengelola Hibah Provinsi Jawa Tengah pada Bank Jateng<br />

Cabang ..... pada nomor rekening ..(copi buku tabungan<br />

terlampir).<br />

Demikian untuk menjadikan maklum.<br />

Semarang, ....<br />

20t9<br />

KEPAI.A <strong>SMA</strong>


GUBERITT'R JAWA TENGAII<br />

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH<br />

NOMOR 2! ,Iahun Arylg<br />

TENTANG<br />

PEI{YELENGGAIR.TIU{ BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DAERAH UNTUK SEKOT AH<br />

MENENGAH ATAS SWASTA, SEKOLAH MENENGAH KE"ruRUAN SWASTA, DAN<br />

SEKOI"AH LUAR BIASA SWASTA DI PROVINSI JAWA TENGAH<br />

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA<br />

GUBERNUR JAWA TENGAH,<br />

Menimbang<br />

a. bahwa dalam rangka pemerataan layanan dan peningkatan mutu<br />

pendidikan, perlu diberikan Bantuan Operasional Sekolah Daerah<br />

kepada Sekolah Menengah Atas <strong>Swasta</strong>, Sekolah Menengah<br />

Kej uruan <strong>Swasta</strong>, dan Sekolah Luar Biasa <strong>Swasta</strong> di Provinsi<br />

. Jawa Tengah melalui Bantuan Operasional Sekolah Daerah yang<br />

bersumber dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah<br />

Provinsi Jawa Tengah;<br />

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada<br />

huruf a, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang<br />

Penyelenggara.an Bantuan Operasional Sekolah Daerah untuk<br />

Sekolah Menengah Atas <strong>Swasta</strong>, Sekolah Menengah Kejuruan<br />

<strong>Swasta</strong>, dan Sekolah Luar Biasa <strong>Swasta</strong> di Provinsi Jawa Tengah;<br />

Mengingat<br />

1.<br />

2.<br />

3.<br />

+.<br />

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan<br />

Provinsi Jawa Tengah (Himpunan Peraturan-Peraturan Negara<br />

Tahun 1950 halaman 86-921;<br />

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem<br />

Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia<br />

Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik<br />

Indonesia Nomor a301);<br />

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2OO5 tentang Guru Dan Dosen<br />

(kmbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 53,<br />

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a586);<br />

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan<br />

Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO5<br />

Nomor 157, Tambahan l.embaran Negara Republik Indonesia<br />

Nomor a586);


5. Undalg-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan<br />

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor<br />

244, Tanrr:bahan kmbaran Negara Republik Indonesia Nomor<br />

5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan<br />

Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua<br />

Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2Ol4 tentang<br />

Pemerintahan Daerah (l,embaran Negara Republik Indonesia<br />

Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan kmbaran Negara Republik<br />

Indonesia Nomor 5679);<br />

i. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standa'r<br />

Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun<br />

2005 Nomor 41, Tambahan kmbaran Negara Republik Indonesia<br />

Nomor 4496) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir<br />

dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang<br />

Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun<br />

2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara<br />

Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan Lembaran<br />

Negara Republik Indonesia Nomor 5670);<br />

7. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan<br />

' Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008<br />

Nomor 91, Tambahan l,embaran Negara Republik Indonesia<br />

Nomor 4960);<br />

3. peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan<br />

Dan Penyelenggaraan Pendidikan (l,embaran Negara Republik<br />

Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara<br />

Republik Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah diubah<br />

dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang<br />

Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010<br />

tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran<br />

Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan<br />

kmbaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157);<br />

9. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar<br />

Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun<br />

2018 Nomor 2, Tambahan kmbaran Negara Republik Indonesia<br />

Nomor 6178);<br />

10. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9 Tahun 2016<br />

tentangPembentukalDanSusunanPeralgkatDaerah(Lembaran<br />

Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016 Nomor 9, Tambahan<br />

l,embaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 85);<br />

11. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun <strong>2019</strong><br />

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah<br />

Provinsi Jawa Tengah Tahun 2O|A-2O23 (Lembaran Daerah<br />

Provinsi Jawa Tengah Tahun <strong>2019</strong> Nomor 5, Tambahan l'embaran<br />

Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 110);


12. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 1 Tahun 2Ol9<br />

tentang Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Daerah Provinsi<br />

Jawa Tengah Tahun 2OLg Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah<br />

Provinsi Jawa Tengah Nomor 106);<br />

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2A06<br />

tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana<br />

telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri<br />

Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2OLL tentang Perubahan Kedua<br />

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomorl3 Tahun 2006 tentang<br />

Pedoman Pengelolaan Keuangn Daeratr (Berita Negara Republik<br />

Indonesia Tahun 20lt Nomor 310);<br />

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2OLT tentang<br />

Tata Car:a Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi<br />

Pembangunan Daeratr, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan<br />

Daeratr Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah<br />

Dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta<br />

Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang<br />

Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan<br />

Rencana Keda Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik<br />

' Indonesia Tahun 2Afi Nomor L3l2l;<br />

15. Peraturan Gubenlur Jawa Tengah Nomor 83 Tahun 2018 tentang<br />

Pedoman Pengelolaan Pemberian Hibah Dan Bantuan Sosial Yang<br />

Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah<br />

Provinsi Jawa Tengah (Berita Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun<br />

2Ol8 Nomor 83);<br />

MEMUTUSKAN :<br />

Menetapkan<br />

PERATURAN GUBERNUR TENTANG PEI{YELENGGARAAN BANTUAN<br />

OPERASIONAL SEKOLAH DAERAH UNTUK SEKOLAH MENENGAI{<br />

ATAS SWASTA, SEKOI,AH MENENGAH KE.]URUAN SWASTA, DAI{<br />

SEKOI,AH LUAR BIASA SWASTA DI PROVINSI JAWA TENGAH<br />

BAB I<br />

KETENTUAN UMUM<br />

Bagran Kesatu<br />

Umum<br />

Pasal 1<br />

Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan :<br />

1. Daerah adalatr Provinsi Jawa Tengah.<br />

2. Gubernur adalah Gubernur Jawa Tengah.


3. Pemerintah Daerah adalah Gubernur sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan<br />

Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi<br />

kewenangan Daerah otonom.<br />

4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah.<br />

5. Dinas adalah Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.<br />

6. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa<br />

Tengah.<br />

7. lnspektorat adalah Inspektorat Provinsi Jawa Tengah.<br />

B. Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah yang selanjutnya disingkat BPKAD<br />

adalah Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Jawa Tengah.<br />

9. Sekolah adalah Satuan Pendidikan Formal yang terdiri dari Taman Kanak-Kalak<br />

(TK)/Taman Kanak-Kanak Luar Biasa (TKLB), Sekolah Dasar (SD)/Sekolah Dasar<br />

Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Sekolah Menengah<br />

Pertarna Luar Biasa (SMPLB), Sekolah Menengah Atas (<strong>SMA</strong>)/Sekolah<br />

Menengah Atas Luar Biasa (<strong>SMA</strong>LB), Sekolah Menengah Kejuruar<br />

(<strong>SMK</strong>)/Sekolah Menengah Kejuruan Luar Biasa (<strong>SMK</strong>LB), dan Sekolah Luar<br />

Biasa (<strong>SLB</strong>).<br />

10. Kepala Sekolah adalah Kepala Taman Kanak-Iknak {TK)/Taman Kanak-Kanak<br />

Luar Biasa.(TKLB), Sekolah Dasar (SD)/Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB),<br />

Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa<br />

(SMPLB), Sekolah Menengah Atas (<strong>SMA</strong>)/Sekolah Menengah Atas Luar Biasa<br />

(<strong>SMA</strong>LB), Sekolah Menengah Kejuruan (<strong>SMK</strong>)/Sekolah Menengah Kejuruan Luar<br />

Biasa (<strong>SMK</strong>LB), dan Sekolah Luar Biasa (<strong>SLB</strong>).<br />

11. Sekolah Menengah Atas, yang selanjutnya disingkat <strong>SMA</strong>, adalah salah satu<br />

bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan umum<br />

pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjuta.n dari SMP, MTs, atau<br />

bentuk lain yang sederaliat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui<br />

sama/ setara SMP atau MTs.<br />

12. Sekolah Menengah Kejuruan, yang seianjumya disingkat <strong>SMK</strong>, adalah salah<br />

satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan<br />

kejuruan pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP<br />

MTs, atau bentuk lain yang seder4jat atau lanjutan dari hasil belajar yang<br />

diakui sama atau setara SMP atau MTs.<br />

13. Sekoiah Lu ar Biasa yang selanjubrya disingkat <strong>SLB</strong> adalah sekolal khusus beg<br />

anak usia sekolah yang memiliki kebutuhan khusus.<br />

14. Satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan<br />

pendidikan pada jalur formal, nonformal, darl informal pada setiap jenjarg dan<br />

jenis pendidikan.<br />

15. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD<br />

adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Tengah.<br />

16. Rencana Kerja Anggaran Sekolah yal1g selanjutnya disingkat RKAS adalah<br />

dokumen perencana€rn dan pengalggaran pada satuan pendidikan.


17. Bantuan Operasional Sekolah Daerah yang selanjutnya disebut BOSDA adalah<br />

program bantuan untuk operasional sekolah yang diberikan oleh Pemerintah<br />

Provinsi Jawa Tengah kepada Sekolah Menengah Atas <strong>Swasta</strong>, Sekolah<br />

Menengah Kejuran <strong>Swasta</strong>, dan Sekolah Luar Biasa <strong>Swasta</strong> Provinsi Jawa<br />

Tengah.<br />

Bagran Kedua<br />

Maksud dan Tujuan<br />

Pasal 2<br />

(U Peraturan Gubernur ini dimaksudkan untuk mendukung penyelenggaraan<br />

program pendidikan yang terjangkau dan berkualitas.<br />

{21 Peraturan Gubernur ini bertujuan untuk :<br />

a. Meringankan beban biaya operasional sekolah;<br />

b. meningkatkan akses dan kualitas pendidikan; dan<br />

c. meringankan beban biaya operasional terutama bagr siswa miskin pada<br />

satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat.<br />

Bagran Ketiga<br />

Prinsip<br />

Pasal 3<br />

(1) BOSDA diselenggarakan dengan prinsip :<br />

a. transparan;<br />

b. akuntabel;<br />

c. efektif;<br />

d. efisien;<br />

e. ekonomis;<br />

f. tertib;<br />

g. kepatuhan; dan<br />

h.kewajaran.<br />

(21 Prinsip transparan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a yaitu<br />

keterbukaan yang memungkinkan masyarakat dapat mengetahui dan<br />

mendapatkan informasi tentang pengelolaan BOSDA.<br />

(3) Prinsip akuntabel sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b yaitu<br />

pengelolaan BOS DA dapat dipertanggungiawabkan.<br />

{4) Prinsip efektif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c yaitu kegiatan yang<br />

dibiayai oleh BOSDA dapat mencapai target yang telah ditetapkan.<br />

(5) Prinsip efisien sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d yaitu<br />

penggunaan BOSDA dapat menghasilkan keluaran yang maksimal.<br />

(6) Prinsip ekonomis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e yaitu<br />

penggunaan BOSDA harus digunakan secara hati-hati, cermat, hemat dan tidak<br />

boros.<br />

tT) Prinsip tertib sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f adalah pengelolaan<br />

BOSDA harus dilakukan secara tepat waktu, tepat guna dan tepat sasaran.


(8) Prinsip kepatuhan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf g yaitu dalam<br />

pengelolaan BOSDA harus memperhatikan tindakan atau sikap yang dilakukan<br />

dengan wajar dan proporsional.<br />

(9) Prinsip kewajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf h yaitu<br />

penggunaan BOSDA harus memperhatikan batas kewajaran yang disesuaikan<br />

dengan kondisi Sekolah.<br />

Bagian Keempat<br />

Ruang Lingkup<br />

Pasal 4<br />

Ruang lingkup penyelenggaraan BOSDA meliputi<br />

a. Penerima BOSDA;<br />

b. Alokasi anggaran;<br />

c. Penyaluran BOSDA;<br />

d. Penetapan Penerima BOSDA;<br />

e. Pelaksanaan dan penatausahaan;<br />

f. Penggunaan;.<br />

g. Pelaporan dan pertangggungjawaban;<br />

h. Monitoring dan evaluasi;<br />

i. Sanksi; dan<br />

j. Pembiayaan.<br />

BAB II<br />

PENERIMA BOSDA<br />

Pasal 5<br />

(1) Yang berhak menerima BOSDA terdiri dari :<br />

a. <strong>SMA</strong> <strong>Swasta</strong>, <strong>SMK</strong> <strong>Swasta</strong> dan <strong>SLB</strong> <strong>Swasta</strong> yang telah memiliki Nomor Pokok<br />

Sekolah Nasional {NPSN} ;<br />

b. <strong>SMA</strong> <strong>Swasta</strong>, <strong>SMK</strong> <strong>Swasta</strong> dan <strong>SLB</strong> <strong>Swasta</strong> yang telatr memiliki tnn<br />

pendirian / operasional.<br />

{2) Penerima BOSDA berkewajiban :<br />

a. menyusun RKAS;<br />

b. memiliki rekening atas nama sekolah;<br />

c. memberikan data siswa yang akurat;<br />

d. memberikan keringanan dan/atau membebaskan peserta didik dari keluarga<br />

miskin;<br />

e. melakukan sinkronisasi peserta didik melalui Data Pokok Pendidikan<br />

(DAPODIK);<br />

f. menggunakan BOSDA sesuai ketentuan; dan<br />

g. mempertanggungiawabkan penggunaan BOSDA.


BAB III<br />

ALOKASI ANGGARAN<br />

Pasal 6<br />

(1) Pemerintah Daeratr mengalokasikan anggaran pada APBD untuk BOSDA <strong>SMA</strong><br />

<strong>Swasta</strong>, <strong>SMK</strong> <strong>Swasta</strong> dan <strong>SLB</strong> <strong>Swasta</strong>.<br />

{2) Anggaran BOSDA dialokasikan melalui belanja tidak langsung/hibah.<br />

BAB IV<br />

PENYALURAN BOSDA<br />

Pasal 7<br />

(1) BOSDA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 disalurkan setelah dilakukan<br />

penandatanganan Nota Perjanjian Hibah Daerah.<br />

(2) BOSDA disalurkan langsung ke masing-masing rekening sekolah penerima.<br />

BAB V<br />

PENETAPAN PENERIMA BOSDA<br />

Pasal 8<br />

{1) Gubenur menetapkan daftar penerima BOSDA pada setiap Satuan Pendidikan<br />

dengan Keputusan Gubernur.<br />

(2) Daftar penerima BOSDA sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diusulkan<br />

oleh Kepala Dinas berdasarkan DAPODIK.<br />

BAB VI<br />

PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN<br />

Pasal 9<br />

{1) BOSDA <strong>SMA</strong> <strong>Swasta</strong>, <strong>SMK</strong> <strong>Swasta</strong> dan <strong>SLB</strong> <strong>Swasta</strong> disalurkan oleh BPKAD<br />

dengan mekanisme hibah yang besarannya untuk setiap satuan pendidikan<br />

didasarkan atas data dari Dinas yang telah ditetapkan dengan Keputusan<br />

Gubernur.<br />

(2) Penyaluran BOSDA dilakukan dalam setiap semester {Januari - Juni) dan (Juli -<br />

Desember).<br />

{3) Proporsi penyaluran BOSDA terdiri dari :<br />

a. Semester I : 5O yo dari alokasi satu tahun<br />

b. Semester II : Sff/o dari alokasi satu tahun


Pasal 10<br />

(1) Bendahara BOSDA pada masing-masing <strong>SMA</strong> <strong>Swasta</strong>, <strong>SMK</strong> <strong>Swasta</strong> dan<br />

<strong>SLB</strong> swasta, rnenyampaikan rekerring BOSDA atas nama <strong>SMA</strong> <strong>Swasta</strong>,<br />

<strong>SMK</strong> <strong>Swasta</strong> dan <strong>SLB</strong> swasta yang bersangkutan.<br />

(2) Bendahara BOSDA pada rnasing-masing satuan pendidikan mencatat<br />

trasaksi BOSDA sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.<br />

(3) Apabila sampai berakhirnya tahun anggaran, terdapat sisa BOSDA pada<br />

<strong>SMA</strong> <strong>Swasta</strong>, <strong>SMK</strong> <strong>Swasta</strong> dal <strong>SLB</strong> swasta, rnaka sisa BOSDA tetap<br />

berada di rekening sekolah dan selanjutnya digunakrn ksmfoeli pada<br />

tahun anggaran berikutnya dengan berpedoman pada ketentuan<br />

peratura,rr perundang-undangan.<br />

BAB VII<br />

PENGGUNAAN<br />

Pasal 11<br />

(1) Satuan pendidikan wajib rnenggunakan BOSDA tersebu[ secara transparan<br />

sesuai dengan RKAS Jang telah disusun berdasarkan prinsip<br />

penyelenggaraarr BOSDA.<br />

(2) Pelaksanaan lebih lanjut Peraturan Gubernur ini ditetapkan oleh Kepala<br />

Dinas.<br />

BAB VIII<br />

PELAPORAN DAN PERTANGGU NGJAWABAN<br />

Pasa-l 12<br />

(1) Bendahara BOSDA pada <strong>SMA</strong> <strong>Swasta</strong>, <strong>SMK</strong> <strong>Swasta</strong> dan <strong>SLB</strong> <strong>Swasta</strong>,<br />

melaporkan rsalisasi belanja BOSDA setiap bulan kepada Kepala <strong>SMA</strong><br />

<strong>Swasta</strong>, <strong>SMK</strong> <strong>Swasta</strong> dan <strong>SLB</strong> swasta, berupa pengesahan Buku Kas<br />

Umum dan Buku Pembantu, dengan melarnpirkan bukti-bulrti belanja<br />

yang sah dan lengkap.<br />

(2) Berdasarkan Buku Kas lJmum dan Buku Pernbantu yang telah mendapat<br />

pengesahan, Bendahara BOSDA menJrusun Laporan Realisasi Belanja<br />

BOSDA masing-masing <strong>SMA</strong> <strong>Swasta</strong>, <strong>SMK</strong> <strong>Swasta</strong> dan <strong>SLB</strong> <strong>Swasta</strong><br />

setiap semester.<br />

(3) B endahara BOSDA pada <strong>SMA</strong> Svrasta, <strong>SMK</strong> <strong>Swasta</strong> dan <strong>SLB</strong> swasta,<br />

menyampaikan Laporan Realisasi Belanja BOSDA kepada Kepala <strong>SMA</strong><br />

<strong>Swasta</strong>, <strong>SMK</strong> <strong>Swasta</strong> dan <strong>SLB</strong> swasta.<br />

(4) Penyarnpaian Laporan Realisasi Belanj a BOSDA sebagairnana dirnaksud<br />

pada ayat (2) dan ayat (3) dilampiri Surat Pernyataan Tanggung jawab<br />

(SPfJB) Kepala <strong>SMA</strong> <strong>Swasta</strong>, <strong>SMK</strong> <strong>Swasta</strong> dan <strong>SLB</strong> swasta.


(5) Kepala Satuan Pendidikan berta:rggungiawab secara formal dan material<br />

atas belanja BOSDA yang dikelola oleh rnasing-masing Satuan Pendidikan.<br />

BAB IX<br />

MONITORING DAN EVALUASI<br />

Pasal 13<br />

(1) Gubernur melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan<br />

BOSDA.<br />

(2) Pelaksanaan rronitoring dan evaluasi sebagai:nana dilrraksud pada ayat<br />

(1) Gubernur menunjuk Kepala Dinas.<br />

(3) Guna kelancara:: pelaksanaan tugas sebagairrrana dirnaksud ayat (2)<br />

Kepala Dinas membentuk Tirn evaluasi dan rnonitoring pelaksanaan<br />

BOSDA.<br />

BAB X<br />

SANKSI<br />

Pasal 14<br />

Sanksi terhadap penyalahgunaan wewenang yang merugikan keuangan<br />

daerah dan / atau Sekolah diberikan oleh pejabat berwenang dalarn bentuk:<br />

a. tuntuta.n perbendaharaan dan ganti rugi;<br />

b. proses hukurr; dan<br />

c. pemblokiran dan/ atau penghentian penyaluran BOSDA untuk periode<br />

berikutnya.<br />

BAB )(<br />

PEMBIAYAAN<br />

Pasal 15<br />

Semua biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkannya Peraturan Gubermrr<br />

ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi<br />

Jawa Tengah.<br />

Pasal 16<br />

Penganggaran BOSDA diberikan sesuai kemampuan Keuangan Daerah.<br />

BAB XII<br />

KETENTUAN PERALIHAN<br />

Pasal 17<br />

Penyaluran BOSDA khusus untuk Tahun Anggaran <strong>2019</strong> disalurkan ke satuan<br />

pendidikan penerima BOSDA dalam 1 (satu) tahap pada Semester II.


BAB XIII<br />

KETENTUAN PENUTUP<br />

Pasal 18<br />

Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan,<br />

Agar Setiap orang mengetahuinya, rnernerintahkan pengunduuagan Peraturan<br />

Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Jawa<br />

Tengah.<br />

Diundangkan di Semarang<br />

pada tanggal -<br />

SEKRETARIS DAERAH PROVINSI<br />

JAWATENGAH<br />

Ditetapkan di Semarang<br />

I<br />

September 2C1t<br />

TENGAH<br />

owo<br />

SRI PURYO<br />

SOEDARMO<br />

BERITA DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2OI9 NOMOR?+ v

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!