You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
REDAKSI MAJALAH SURABAYA CITY GUIDE<br />
<strong>Majalah</strong> ini diterbitkan Suara Surabaya Media,<br />
didukung oleh Pemerintah Kota Surabaya<br />
Wartawan dan Fotografer <strong>Majalah</strong> Surabaya<br />
City Guide selalu membawa tanda pengenal<br />
resmi dari Suara Surabaya Media. Dalam<br />
menjalankan tugas dan aktifitas jurnalistik,<br />
tidak diperkenankan menerima atau meminta<br />
pemberian dalam bentuk apapun.<br />
Jazz Traffic Festival <strong>2019</strong><br />
Share and Fun<br />
Puncak kegembiraan bagi para penikmat musik.<br />
Bulan ini kembali hadir, dalam wujud pentas Jazz<br />
Traffic Festival (JTF) ke-9, tahun <strong>2019</strong>. Mengusung<br />
tagline Share and Fun, JTF <strong>2019</strong> akan hadir berbeda<br />
dari event serupa yang pernah ada di negeri ini.<br />
14<br />
Alamat Redaksi Suara Surabaya Media,<br />
Jl Wonokitri Besar 40-C, Surabaya, 60256.<br />
Telp (031) 5683040, Fax (031) 5683733,<br />
email: info@majalahscg.com<br />
Penasehat Tri Rismaharini (Walikota Surabaya),<br />
Errol Jonathans (Direktur Utama Suara Surabaya<br />
Media), Ir. Antiek Sugiharti, M.Si (Kepala Dinas<br />
Kebudayaan dan Pariwisata Surabaya), Dra. Wiwiek<br />
Widayati (Kepala Dinas Perdagangan Surabaya)<br />
Pimpinan Umum Rommy Febriansyah<br />
Pimpinan Redaksi Achmad Zainal Alim<br />
Editor Chusnul Mubasyirin, Dhafintya Noorca,<br />
Steven Justian, Nancy Oktavelia, Jeane Cyrilla<br />
Fotografer Anton Kusnanto<br />
Artistik Dukut Noegroho, Lukito M., Dimas Raditya,<br />
Yongky Satria<br />
Litbang Rudi Hartono<br />
Marketing Agung Prabowo, Septiawan Nugroho<br />
Distribusi Bambang Yust., B. Syaiful Azhari<br />
@majalahscg<br />
@majalahscg<br />
08113553111<br />
majalah scg<br />
www.julajuli.com<br />
Memasuki pagelaran ke-9,<br />
Jazz Traffic Festival (JTF) <strong>2019</strong><br />
mengusung tagline Share and<br />
Fun. JTF <strong>2019</strong> akan hadir berbeda<br />
dari event serupa yang pernah<br />
ada. Apa yang membuat beda?<br />
Rangkumannya<br />
bisa Anda simak<br />
sebagi bekal<br />
keseruannya.<br />
Foto<br />
Dokumentasi<br />
Jazz Traffic Festival<br />
2018<br />
Kuliner<br />
22 Satukan Riuhnya Kehidupan Kota<br />
dan Syahdunya Alam<br />
Kelana Kota<br />
24 Pentingnya Irreplaceable &<br />
Compatible Bagi Karyawan<br />
26 Gaya Hidup Pengaruhi Kanker Otak?<br />
Kuliner<br />
Marketplace<br />
Addicted Lunch<br />
Harris Hotel Gubeng: Indonesia<br />
Banget dalam Apa yang Anda<br />
pikirkan ketika mendengar kata<br />
marketplace? Mungkin yang<br />
langsung terlintas di benak<br />
adalah situs jual-beli, atau malah<br />
supermarket besar yang kerap<br />
dikunjungi saat hendak belanja<br />
bulanan. Bagaimana jadinya bila<br />
menemui marketplace dalam<br />
restoran? Harris Café mungkin<br />
punya jawabannya.<br />
8<br />
SUB BGT<br />
30 Salam Jinjit Khas Alexis<br />
68 Surabaya Songsong<br />
Kebun Raya Mangrove<br />
Pertama di Dunia<br />
42<br />
Kampoeng<br />
Kampung Nelayan<br />
Cumpat<br />
Kawasan pantai jelas memiliki<br />
segudang kekayaan biota laut.<br />
Sebagian untuk dikonsumsi,<br />
sebagian dibuang menjadi limbah.<br />
Bayangkan, dalam puluhan tahun,<br />
berapa banyak limbah yang akan<br />
menyesaki kawasan pantai. Bila<br />
tak ada tangan-tangan kreatif,<br />
limbah itu akan menggunung atau<br />
terserak merusak pemandangan<br />
pesisir pantai.<br />
Artistik<br />
Lukito M.
welcome to surabaya<br />
Mudahnya Berbagi Tumpangan<br />
ke Tujuan<br />
Perjalanan Anda, jarak dekat maupun jauh antar<br />
kota, kini semakin mudah dan murah.Karena ada<br />
Bistar yang siap berbagi tumpangan hingga ke<br />
tempat tujuan.<br />
Oleh : Miftahul Amin<br />
COO Aplikasi Bistar<br />
Setiap kita pasti pernah mengangankan ada tumpangan yang<br />
bisa saling berbagi untuk tujuan yang sama. Ke Malang, misalnya,<br />
atau ke mana tujuan yang jauh, bisa bareng dengan pemilik<br />
kendaraan yang sama-sama mengarah ke tempat yang dituju. Tapi,<br />
sejauh ini belum ada yang mampu memfasilitasi bertemunya dua<br />
kepentingan itu.<br />
Atas nama kenyamanan, kalau tidak menggunakan kendaraan<br />
sendiri atau sewa mobil, ya memanfaatkan travel perjalanan.<br />
Sebab, menggunakan layanan transportasi online yang sudah ada,<br />
harus rela bayar mahal hingga sampai tujuan. Atau justru malah<br />
tidak bisa terlayani karena jaraknya jauh antar wilayah.<br />
Karena adanya peluang seperti itu, tidak berlebihanlah<br />
kehadiran Bistar (Bisa Antar). Aplikasi transportasi ini bisa<br />
melayani jarak dekat maupun jauh. Tapi berbeda dengan<br />
aplikasi transportasi online yang sudah ada, aplikasi Bistar<br />
lebih berfungsi menjembatani bertemunya dua kepentingan,<br />
penumpang dan driver, dengan tata aturan yang tidak<br />
mengikat.<br />
Boleh dikata aplikasi Bistar merupakan marketplace<br />
pertama bidang transportasi online. Aplikasi Bistar hadir agar<br />
bisa saling berbagi manfaat. Manfaat bagi penumpang,<br />
terutama untuk tujuan jarak jauh, dan manfaat bagi pemilik<br />
kendaraan yang bisa menghasilkan pendapatan. Atau<br />
setidaknya bisa mengkonversi pemakaian bahan bakar<br />
dengan menolong mengantar orang ke tempat tujuan.<br />
Bila belum aware dengan aplikasi Bistar, maklum<br />
saja. Tapi Anda tentu mengenal dengan baik Jazz Traffic<br />
Festival yang dihelat oleh Suara Surabaya. Bila Bistar<br />
mendukung perhelatan Jazz Traffic Festival di tahun ke-9 ini,<br />
hanya ingin menyuguhkan wajah berbeda aplikasi transportasi<br />
online. Sekaligus membuka beragam kesempatan untuk<br />
memaksimalkan manfaatnya.<br />
6 <strong>SCG</strong> september <strong>2019</strong>
kuliner<br />
Harris Hotel Gubeng:<br />
Indonesia Banget dalam<br />
Marketplace Addicted Lunch<br />
Apa yang Anda pikirkan ketika<br />
mendengar kata marketplace? Mungkin<br />
yang langsung terlintas di benak adalah<br />
situs jual-beli, atau malah supermarket besar<br />
yang kerap dikunjungi saat hendak belanja<br />
bulanan. Bagaimana jadinya bila menemui<br />
marketplace dalam restoran? Harris Café<br />
mungkin punya jawabannya.<br />
Senada dengan namanya, Marketplace<br />
Addicted Buffet Lunch, berbagai kios kecil<br />
tersebar di beberapa titik dalam restoran<br />
yang terletak di lantai lima Harris Hotel<br />
Gubeng ini. Setiawan Nanang, Marketing<br />
Communication Manager Harris-Pop! Hotel<br />
& Conventions Hotel Surabaya menuturkan,<br />
hidangan tradisional Indonesia menjadi<br />
andalan saat makan siang. Tak pelak, kios<br />
mungil yang terbuat dari kayu itu terisi oleh<br />
kental cita rasa nusantara seperti ketoprak<br />
dan gorengan.<br />
Tak hanya di kios, sebuah display dari<br />
bambu yang ada di tengah ruangan juga<br />
menyajikan berbagai sajian nusantara. Menu<br />
angkringan seperti sate usus, sampai sate<br />
ayam berjejer rapi. Aneka sambal juga siap<br />
memanjakan lidah. Berdampingan dengan<br />
sajian tersebut, ada berbagai macam lauk<br />
kaya rasa yang dapat dinikmati dengan<br />
pilihan nasi gurih sampai nasi jagung.<br />
Tentunya, daftar makanan ini tak dapat<br />
dilewatkan bagi Anda yang mencintai<br />
suguhan Indonesia banget. Pengunjung juga<br />
dapat menonton aksi live cooking martabak,<br />
dan teppan oleh para koki Harris Café.<br />
Semua hidangan yang ada di restoran ini<br />
dapat dinikmati sepuasnya dengan harga Rp.<br />
148.000 nett/orang.<br />
Eits, jangan khawatir. Ada penawaran<br />
menarik bagi Anda yang tertarik untuk<br />
mencicipi hidangan di hotel yang terletak<br />
di jalan Bangka nomor 8-18 ini. “Khusus<br />
<strong>September</strong>, akan ada promo buy 3 get 4 untuk<br />
Marketplace Addicted Buffet Lunch. Marketplace<br />
Addicted Buffet Lunch dapat dinikmati tiap<br />
hari Senin hingga Jumat dari jam 12.00-15.00,<br />
dengan reservasi terlebih dahulu, di 031 501<br />
1100 atau whatsapp ke 0811305625” jelas pria<br />
yang akrab disapa Iwan tersebut, Senin (19/8).<br />
(Naskah: Nancy)<br />
8 <strong>SCG</strong> september <strong>2019</strong>
shopp ref.<br />
<strong>September</strong> Ceria<br />
BERSAMA GRAND CITY MALL SURABAYA<br />
Grand City Mall Surabaya selalu<br />
menghadirkan event menarik untuk menemani<br />
hari-hari anda. Untuk menambah keceriaan<br />
anda di bulan <strong>September</strong> kali ini, Grand City<br />
akan menyuguhkan segudang event dan<br />
shopping program yang tentunya menarik<br />
dan menguntungkan. Seperti 4.0 Shopping<br />
Shoprize yang akan diundi pada bulan Oktober.<br />
Setiap pembelanjaan dengan setruk minimal<br />
Rp 100.000 (berlaku kelipatan) anda akan<br />
mendapatkan 1 poin yang ditukarkan di Grand<br />
CityZen lounge lantai 1. Untuk mengikuti<br />
pengundian Mobil, Anda cukup menukarkan<br />
2 poin menjadi 1 kupon undian dan wajib<br />
menjadi member Grand CityZen. Hadiah utama<br />
yang akan diundi adalah Mobil Honda BR-V!<br />
Bagi anda yang ingin berbelanja kebutuhan<br />
sehari-hari juga bisa langsung ke FreshCo<br />
Market di lantai LG karena setiap harinya selalu<br />
ada promo menarik. Untuk informasi promo<br />
yang ada di FreshCo Market anda bisa follow<br />
Instagram @freshcomarket atau hubungi 031<br />
52405830. Bukan hanya itu department store<br />
The Grand Palace menawarkan discount up<br />
to 70%. Jadi jangan sampai kelewatan dan<br />
kunjungi The Grand Palace di lantai G dan 1 di<br />
Grand City Mall atau follow @tgpsurabaya.<br />
Selain itu berbagai event yang ada di<br />
Grand City Mall yang wajib anda kunjungi<br />
adalah, Kopdar XI PWO<br />
tanggal 5 september, di<br />
sini anda dapat berdiskusi<br />
film gratis tepatnya di<br />
atrium Grand City Mall.<br />
Bagi anda pecinta Hip<br />
Hop dance jangan sampai<br />
lewatkan Streetvolution<br />
Reform. Streetvolution<br />
berlangsung pada tanggal<br />
6 hingga 7 september<br />
dengan International judges.<br />
Selain menampilkan dance<br />
performance juga ada dance<br />
competition dan workshop.<br />
Nah bagi anda pecinta<br />
Gundam, atau action figure ini saatnya anda<br />
melengkapi koleksi anda. Kali ini Multi Toys<br />
telah menyiapkan berbagai Action Figure di<br />
pameran “Gunpla Builder World Cup <strong>2019</strong>”<br />
tanggal 23 september hingga 6 oktober. Bukan<br />
itu saja ratusan action figure seharga ratusan<br />
hingga jutaan rupiah juga ada di event kali ini.<br />
Catat tanggalnya dan hadir di “Gunpla Builder<br />
World Cup <strong>2019</strong>” by Multi Toys di Main Atrium<br />
Grand City Mall.<br />
Banyakkan event yang ada di Grand<br />
City Mall, Jadi jangan sampai kelewatan dan<br />
tingkatkan pembelanjaan anda agar dapat<br />
membawa pulang Mobil Honda BR-V. Info<br />
lebih lanjut kunjungi social media Grand City<br />
Mall di Instagram @grandcitymall, Twitter @<br />
grandcitysby, dan Facebook Fanpage Grand<br />
City Mall. Grand City Surabaya, My City, My<br />
Destination.<br />
10 <strong>SCG</strong> september <strong>2019</strong>
Medical references<br />
dr. Mira Irmawati, Sp.A (K)<br />
Spesialis Anak, Konsultan Tumbuh Kembang<br />
Anak dan Remaja RS Darmo Surabaya<br />
MENJAGA ATAU<br />
MENGASUH?<br />
Catatan untuk Direnungkan Ayah dan Bunda<br />
Anak adalah titipan<br />
Sang Pencipta. Semua<br />
orangtua pasti setuju,<br />
tidak ada yang meragukannya.<br />
Akan tetapi pengakuan<br />
akan hal tersebut di atas dan<br />
perlakuan atas ‘harta titipan’<br />
tersebut kenyataannya<br />
tidak sama. Titipan Sang<br />
Pencipta, yang berwujud<br />
seorang anak, semestinya<br />
menjadi harta yang sangat<br />
tidak ternilai harganya dalam<br />
sebuah keluarga. Semestinya<br />
menjadi ‘sesuatu’ yang akan<br />
kita rawat, kita pelihara, kita<br />
jaga dengan segenap jiwa<br />
raga kita, setiap waktu setiap<br />
saat. Bukankah demikian ?<br />
Kenyataannya tidak.<br />
Gemerlap duniawi masih<br />
sering menyilaukan mata<br />
kita. Kita menyangkal, namun<br />
bukti berkata sebaliknya.<br />
Anak kita, harta kita yang<br />
tidak ternilai harganya di<br />
dunia ini, bukan ‘barang’<br />
bukan ‘benda’ yang bisa<br />
tumbuh besar berkembang<br />
menjadi manusia yang<br />
utuh memiliki kecerdasan<br />
yang majemuk dengan<br />
sendirinya. Bukan ‘barang’<br />
atau ‘benda’ yang cukup<br />
‘dijaga’ saja. Dijaga dalam<br />
artian sebenar-benarnya<br />
menjaga, yaitu dengan<br />
mengawasi, memberinya<br />
nutrisi, mencegah dia terluka,<br />
membelikannya mainan,<br />
membawanya ke dokter<br />
untuk imunisasi atau dikala<br />
sakit, dan masih banyak<br />
contoh lainnya, yang sifatnya<br />
jasmani, raga. Anak kita<br />
juga memiliki jiwa, memiliki<br />
otak yang bertumbuh dan<br />
berkembang yang harus diisi,<br />
diasah, diberikan stimulasi,<br />
agar mencapai keinginan kita<br />
tadi, memiliki kecerdasan<br />
yang majemuk, pintar, cerdas,<br />
berperilaku sopan santun.<br />
Seribu hari pertama,<br />
merupakan waktu yang<br />
sangat penting dalam<br />
keseluruhan hidupnya nanti,<br />
tidak akan tergantikan, tidak<br />
dapat diputar ulang. Untuk<br />
itu mereka perlu ‘diasuh’, tidak<br />
hanya sekedar ‘dijaga’.<br />
Mari kita renungkan puisi<br />
gubahan seorang maestro,<br />
Gabriela Mistral, yang telah<br />
diterjemahkan<br />
dengan<br />
sangat<br />
menyentuh<br />
hati oleh<br />
penyair<br />
terkenal<br />
Taufik Ismail,<br />
judulnya My<br />
Name is Today<br />
diterjemahkan<br />
Namaku<br />
adalah Kini.<br />
Banyak kekhilafan<br />
dan kesalahan yang<br />
kita perbuat, namun<br />
kejahatan yang paling<br />
nista adalah kejahatan<br />
mengabaikan anakanak<br />
kita, melalaikan<br />
mata air hayat kita.<br />
Kita bisa tunda<br />
berbagai kebutuhan<br />
kita, kebutuhan anak<br />
kita, tak bisa ditunda<br />
pada saat ini tulang<br />
belulangnya sedang<br />
dibentuk darahnya<br />
dibuat dan susunan<br />
sarafnya tengah<br />
disusun. Kepadanya<br />
kita tak bisa berkata<br />
“ESOK” Namanya<br />
adalah “KINI”.<br />
Seribu hari pertama<br />
kehidupan, dimulai saat<br />
seorang Bunda mengandung<br />
hingga anak kita lahir<br />
sampai usia dua tahun.<br />
Pada seribu hari pertama<br />
ini, perkembangan otaknya<br />
terjadi begitu cepat, pada<br />
akhir usia 2 tahun, berat otak<br />
anak kita sudah mencapai<br />
hampir 60% berat otak kita,<br />
orangtuanya, orang dewasa.<br />
Apakah yang terjadi bila kita<br />
mengabaikannya oleh karena<br />
kesibukan kita? Seperti<br />
halnya membangun sebuah<br />
rumah, seribu hari pertama<br />
merupakan fondasi rumah.<br />
Kekuatan sebuah rumah ada<br />
pada fondasinya. Rumah<br />
itu akan roboh bila fondasi<br />
dibangun tanpa konsep.<br />
Teori perkembangan<br />
12 <strong>SCG</strong> september <strong>2019</strong>
otak pada masa seribu hari<br />
kehidupan yang sudah<br />
dibuktikan menyatakan<br />
bahwa, sinaps yaitu<br />
hubungan antara sel otak,<br />
yang terbentuk pertama kali<br />
adalah sinaps untuk melihat<br />
dan mendengar, berikutnya<br />
adalah sinaps untuk bicara<br />
dan bahasa, dan yang terakhir<br />
adalah sinaps fungsi kognitif<br />
yang lebih kompleks.<br />
Sinaps untuk bicara dan<br />
bahasa mulai terbentuk saat<br />
trimester terakhir kehamilan<br />
dan mencapai puncaknya<br />
saat seorang anak berusia 3<br />
hingga 4 bulan, sinaps untuk<br />
kemampuan bicara dan<br />
bahasa mencapai puncaknya<br />
di usia 8 sampai 9 bulan,<br />
dan sinaps untuk fungsi<br />
kognitif yang lebih kompleks,<br />
mencapai puncaknya di usia<br />
1 hingga 6 tahun pertama<br />
kehidupan seorang anak.<br />
Dan perlu diingat, bila<br />
sinaps untuk melihat dan<br />
mendengar tidak terstimulasi<br />
dengan baik maka tidak akan<br />
terbentuk, kemudian sinaps<br />
bicara dan bahasa juga tidak<br />
akan terbentuk, apalagi sinaps<br />
untuk fungsi kognitif yang<br />
lebih kompleks. Istilahnya<br />
‘experience dependent’,<br />
tergantung pengalaman yang<br />
diberikan oleh orangtua.<br />
Data menunjukkan angka<br />
kejadian gangguan bicara<br />
bahasa dan gangguan perilaku<br />
pada anak dibawah 3 tahun<br />
semakin meningkat dari hari<br />
ke hari, terutama disebabkan<br />
pola asuh yang tidak melekat.<br />
Alih-alih agar anak kita ‘diam<br />
dan tenang’ sementara kita<br />
disibukkan oleh aneka kegiatan<br />
rumah tangga yang tiada<br />
habisnya, maka smartphone<br />
dan tontonan televisi terasa<br />
melenakan. Tidak terasa<br />
sebagian besar waktu mereka<br />
yang seharusnya diberikan<br />
stimulasi optimal, diasihi diasah<br />
dan diasuh, digantikan oleh<br />
benda-benda tersebut. Transfer<br />
komunikasi dan transfer emosi<br />
yang seharusnya dibangun dua<br />
arah, nyaris tidak lagi dilakukan.<br />
Dalam kehidupan kita,<br />
memang selalu dihadapkan<br />
pada banyak pilihan. Tugas<br />
kita menentukan mana<br />
yang harus kita utamakan,<br />
optimalisasi pertumbuhan<br />
dan perkembangan anak<br />
kita yang berarti mengasuh,<br />
atau hanya sekedar menjaga.<br />
Ingat, waktu untuk mereka<br />
tidak bisa diputar, atau<br />
diulang. Penyesalan selalu<br />
datang terlambat.<br />
Ayah dan Bunda,<br />
bagaimana dengan Anda?<br />
Jujurlah pada diri kita<br />
sendiri, demi masa depan<br />
anak-anak kita, kita sebagai<br />
orangtua yang memiliki<br />
anak ‘Baduta’, dibawah usia<br />
dua tahun, mengasuh atau<br />
menjaga anak-anak kita?<br />
RUMAH SAKIT DARMO<br />
Jl. Raya Darmo No. 90 Surabaya, Telp. 031 - 5676253, Fax. 031 - 5620690<br />
e-mail : rsdarmo@sby.dnet.net.id, Web : www.rsdarmo.co.id, rsdarmo.surabaya, RS Darmo
khas surabaya<br />
14 <strong>SCG</strong> SEPTEMBER <strong>2019</strong>
Jazz Traffic Festival <strong>2019</strong><br />
Share and Fun<br />
Puncak kegembiraan bagi para<br />
penikmat musik. Bulan ini kembali hadir,<br />
dalam wujud pentas Jazz Traffic Festival<br />
(JTF) ke-9, tahun <strong>2019</strong>. Mengusung<br />
tagline Share and Fun, JTF <strong>2019</strong> akan hadir<br />
berbeda dari event serupa yang pernah<br />
ada di negeri ini.<br />
Share and Fun dipilih bukan tanpa<br />
alasan, secara umum menggambarkan<br />
kegembiraan dan keceriaan yang akan<br />
didapat para penikmat musik dan jazz<br />
lovers. Dari venue –nya saja sudah kentara<br />
berbeda. Atlantis Land, sentra wahana<br />
permainan dengan segudang kegembiraan,<br />
di kawasan Timur wilayah Surabaya.<br />
Selalu berusaha menyajikan konsep<br />
baru dalam perhelatan festival musik,<br />
merupakan asa terbesar pengelolaan<br />
Jazz Traffic Festival. “Terus belajar bersama<br />
pengelola event festival musik di seluruh tanah<br />
air. Tidak ingin jumawa, yang pasti hanya di JTF<br />
<strong>2019</strong>, musik dapat dinikmati dengan cara yang<br />
baru. Menikmati musik jazz dalam suasana<br />
fun yang lebih menarik,” tegas Doddy Wahyu<br />
Widodo, Ketua Umum panitia JTF <strong>2019</strong>.<br />
Menghadirkan musisi-musisi yang sedang<br />
hit kini, di beragam kalangan. Nama-nama<br />
seperti Indra Lesmana, Barry Likumahua, Nita<br />
Artsen, Syaharani, Tulus, Raisa, Tompi, Rizki<br />
Febian, hingga Didi Kempot.<br />
Dewa 19, Letto, Nidji, Naff, Andra and<br />
The Backbone, Yowis Ben, dan banyak<br />
lagi musisi yang tampil selama 2 hari di<br />
4 panggung berbeda. <strong>Majalah</strong> <strong>SCG</strong> edisi<br />
<strong>September</strong> <strong>2019</strong>, mengulas yang khas di<br />
Jazz Traffic Festival tahun ini.<br />
<strong>SCG</strong> SEPTEMBER <strong>2019</strong><br />
15
khas surabaya<br />
JTF <strong>2019</strong> Konsep Baru<br />
Nikmati Musik Lebih Seru<br />
Perjalanan panjang hingga tahun ke-8<br />
penuh rintangan. Tahun ini <strong>2019</strong>,<br />
perhelatan pentas musik, Jazz Traffic Festival<br />
(JTF) kali ke-9 kembali digelar. Terima kasih<br />
dengan dukungan semua pihak, penonton,<br />
jazz lover, dan mitra kerja, bisa melalui<br />
delapan kali pagelaran Jazz Traffic Festival.<br />
Catatan perjalanan, dari konsep<br />
festival yang di awal hanya 1 hari, hingga<br />
multi stage, merupakan konsep yang<br />
terus berproses dan berkembang. Lalu<br />
dikembangkan menjadi 2 hari festival,<br />
serta dengan stage lebih banyak lagi.<br />
Semua dilalui dalam manis-pahit selama 8<br />
tahun lalu.<br />
Tahun ke-9 ini, pun tak luput dari berbagai<br />
pertimbangan, melewati review dan evaluasi<br />
dari perhelatan sebelumnya. “Melewati diskusi<br />
panjang di internal, kemudian dikomunikasi<br />
segala expectation dan peluang kepada<br />
para mitra dan sponsor. Keiginan Kita untuk<br />
mengambangkan festival di tahun yang<br />
terbilang sakral ini, Kami berharap lebih<br />
menarik,” terang Doddy Wahyu Widodo, Ketua<br />
Umum panitia penyelenggara JTF <strong>2019</strong>.<br />
Kisahnya, di awal tahun mulai<br />
dilakukan survey untuk menentukan lokasi,<br />
untuk mendukung mewujudkan dan<br />
mengembangkan konsep baru jazz traffic<br />
festival tahun ini, dengan konsep baru. “Butuh<br />
waktu agak panjang, hingga Kami menetapkan<br />
prioritas pasca libur lebaran, menemukan<br />
konsep baru perhelatan JTF <strong>2019</strong>,” ujarnya.<br />
Idealnya, JTF harus terus ada, tidak sekedar<br />
sebuah ritual yang rutin digelar tahunan. “Siasia,<br />
bila sajiannya begitu-begitu saja, tidak ada<br />
kreativitas baru yang bisa di- deliver kepada<br />
masyarakat pecinta musik,” tambahnya.<br />
Hingga akhirnya memutuskan partner<br />
yang memiliki venue khas, Atlantis Land.<br />
“Menariknya, belum pernah ada musik festival<br />
di Indonesia yang memilih tempat sebuah<br />
taman bermain. Ini termasuk tantangannya,<br />
dan ini karena dukungan banyak pihak, kami<br />
optimis akan menggelar kembali JTF tahun<br />
<strong>2019</strong> ini,” tegas Doddy, yang juga menjabat<br />
Direktur Bisnis di Suara Surabaya Media itu.<br />
Dalam pelaksanaannya, JTF <strong>2019</strong> akan<br />
mewujudkan konsep baru, yang merupakan<br />
kolaborasi aktivitas dari berbagai segment,<br />
16 <strong>SCG</strong> SEPTEMBER <strong>2019</strong>
status sosial, dan kepentingan. Tidak semata<br />
bagi para penikmat musik. Bukan lagi<br />
bayangan semata menikmati musik. Tetapi,<br />
larut dalam musik sembari menikmati keseruan<br />
permaian. Menikmati musik dalam atmosfir<br />
keceriaan. Menikmati Jazz Traffic Festival dalam<br />
kegembiraan yang seru.<br />
“Keluar dari pola pelaksanaan JTF yang<br />
pernah digelar sebelumnya. JTF <strong>2019</strong> hadir<br />
dengan bentuk-bentuk piranti pelengkapnya<br />
yang lebih kekinian, sesuai dengan potensi venue.<br />
Seperti pola informasi online, pola pengelolaan<br />
fasilitas pendukung kenyamanan penonton.<br />
Semua dipikirkan dalam bentuk-bentuk baru.<br />
Kami lakukan perhitungan dan persiapan<br />
yang sungguh-sungguh. Tantangan baru<br />
membuat festival musik di taman bermain,”<br />
urainya kepada <strong>Majalah</strong> <strong>SCG</strong>.<br />
Konsep baru yang ditawarkan, tampak<br />
direspon apik oleh publik. Setidaknya 3<br />
besar alasan penonton membeli tiket JTF<br />
<strong>2019</strong> telah terkumpul. 1. Event ini memang<br />
ditunggu. 2. Line-up artis yang memang<br />
diharapkan. 3. Karena venue -nya baru.<br />
Bayangkan saja, selama acara semua wahana<br />
yang tersedia di sana, dapat dimainkan<br />
sembari menikmati musik<br />
dari para arti kegemaran.<br />
Respon penonton di<br />
luar dugaan, target tiket<br />
yang dilempar langsung<br />
diserap penonton dalam<br />
tempo tidak lebih 1<br />
minggu. Menuntut<br />
panitia mendesain ulang<br />
rencana festival secara<br />
keseluruhan, termasuk<br />
jumlah kapasitas penonton<br />
yang mungkin ditambah,<br />
hingga kenyamanan<br />
penonton yang harus<br />
tetap dijaga.<br />
<strong>SCG</strong> SEPTEMBER <strong>2019</strong><br />
17
khas surabaya<br />
Manjakan Selera di F&B Area<br />
Konsep baru Jazz Traffic Festival (JTF) kali<br />
ini akan banyak memberikan kenikmatan<br />
dan selera. Betapa tidak, artis-artis<br />
penampilnya keren, tempatnya penuh<br />
wahana permainan, dan mau menuruti<br />
selera makan apa saja tersedia. Lokasi<br />
Atlantis Land Kenjeran Park memungkinkan<br />
untuk memberi suguhan lebih dari<br />
biasanya.<br />
Di sisi luar venue Atlantis Land akan<br />
digelar night market. Semacam Surabaya<br />
Urban Culture Festival (SUCF) persembahan<br />
Suara Surabaya Media yang biasa digelar<br />
di sepanjang Jalan Tunjungan, beberapa<br />
tahun lalu. Semua jenis menu makanan<br />
ada, plus beragam aksi performance, baik<br />
dari komunitas, penyanyi, dan band.<br />
“Kita seperti akan memboyong suasana<br />
pasar malam SUCF ke kawasan Kenpark.<br />
Ada banyak tenant makanan-minuman,<br />
baik yang legenda maupun kekinian. Pasar<br />
malam serba ada lah,” cetus Septiawan<br />
Nugroho, Koordinator F&B Area JTF <strong>2019</strong>.<br />
Pria yang akrab dipanggil Wawan,<br />
yang juga Marketing <strong>Majalah</strong> Surabaya<br />
City Guide (<strong>SCG</strong>) itu, menjelaskan<br />
nantinya night market akan diisi lebih<br />
dari 30 tenant. Tenant-tenant itu akan<br />
berjualan beraneka varian menu yang bisa<br />
dipilih sembari menikmati penampilan para<br />
musisi di panggung.<br />
Untuk diketahui, di sisi luar juga akan ada<br />
panggung JTF yang akan meramaikan suasana,<br />
selain venue di dalam Atlantis Land. Jadi,<br />
pengunjung bisa menikmati performance para<br />
musisi jazz di dua venue: dalam dan luar.<br />
“Ini merupakan keuntungan bagi para<br />
tenant, karena bisa melayani dua pengunjung<br />
sekaligus, yakni pengunjung dengan tiket<br />
khusus JTF dan pemegang tiket Kenpark,”<br />
jelasnya.<br />
Tapi di bagian dalam Atlantis Land juga<br />
disediakan tenant dengan kualifikasi premium.<br />
Suguhan menunya tentu lebih familiar dengan<br />
lidah kalangan menengah-atas,” tambahnya.<br />
Tak kalah jumlah, F&B Area Atlantis<br />
akan diisi sekitar 30 tenant lengkap dengan<br />
varian menunya. Deretan tenant area dalam<br />
itu, nantinya akan diset-up dekat dengan<br />
panggung utama JTF.<br />
Masing-masing tenant, baik di area luar<br />
maupun dalam Atlantis Land, akan buka sejak<br />
siang sebelum performance JTF dimulai. Dalam<br />
dua hari perhelatan JTF itu, 14-15 <strong>September</strong><br />
<strong>2019</strong>, F&B Area akan buka mulai pukul 12.00<br />
wib hingga selesai pukul 12.00 wib.<br />
18 <strong>SCG</strong> SEPTEMBER <strong>2019</strong>
Numpang Bistar ke Kenjeran<br />
Ragu menggunakan kendaraan sendiri saat<br />
hendak ke acara Jazz Traffic Festival (JTF) di<br />
Atlantis Land Kenjeran? Pakai saja Bistar, Anda<br />
akan diantar hingga lokasi dengan aman. Apa<br />
itu Bistar?<br />
Bistar adalah aplikasi transportasi online<br />
asli persembahan arek Surabaya. Bukan seperti<br />
transportasi online yang lain, Bistar lebih<br />
untuk berbagi tumpangan. Aplikasi ini untuk<br />
mempertemukan antara penumpang dan<br />
driver. Misal, Anda akan pergi ke acara JTF di<br />
Kenjeran, membuka aplikasi Bistar, ternyata ada<br />
pengguna Bistar lain sebagai driver yang juga<br />
mengarah ke Kenjeran, Anda langsung bisa<br />
berbagi tumpangan dengannya.<br />
Pada kondisi itu mungkin akan kalah<br />
dengan aplikasi transportasi online yang sudah<br />
ada. Tapi untuk urusan jarak jauh, Bistar akan<br />
menemukan momentumnya. Manfaat Bistar<br />
akan sangat terasa bila ingin melakukan wisata<br />
ke Malang atau lainnya. Sebagai penumpang<br />
Anda akan mendapat tumpangan, sebagai<br />
driver akan memperoleh pendapatan sebagai<br />
uang ganti bahan bakar. Bukankah hal itu<br />
tidak bisa dilakukan oleh pengguna aplikasi<br />
transportasi online yang lain, karena jatuhnya<br />
akan sangat mahal?<br />
Hasyim Muhammad Abdul Haq, CEO PT<br />
Bistar Indonesia, mengatakan Bistar memang<br />
bukan aplikasi untuk tujuan praktis, dadakan.<br />
Tapi Bistar sangat cocok untuk tujuan<br />
perjalanan yang direncanakan. Komunikasi<br />
antara pengguna dan driver bisa beberapa<br />
hari sebelum perjalanan. Untuk itulah,<br />
katanya, Bistar akan terus melengkapi fitur<br />
yang bisa digunakan driver menawarkan<br />
diri jauh sebelum saatnya perjalanan.<br />
Beberapa driver bisa menyodorkan<br />
harga. Lalu penunpang bisa memilih driver<br />
mana yang cocok, baik dari sisi harga,<br />
pengendara, dan mobil. Aplikasi Bistar akan<br />
menampilkan semua profil driver, termasuk<br />
usia mobilnya.<br />
Kata Hasyim, Bistar bukanlah aplikasi<br />
e-commerce. Bistar tidak menentukan<br />
harga, tapi driver dan penumpanglah yang<br />
bersepakat harga. Bistar tidak memakai aturan<br />
ketat. Driver Bistar bukanlah profesi. Siapapun<br />
bisa menjadi driver, tanpa seragam, tanpa<br />
melakukan pendaftaran di kantor.<br />
“Bistar lebih sebagai marketplace.<br />
Lebih hanya berfungsi mempertemukan<br />
dua kepentingan antara penumpang<br />
dan driver. Mereka sendiri yang saling<br />
menghubungkan kepentingan,” cetusnya.<br />
Karena itulah, Bistar termasuk<br />
marketplace pertama di bidang aplikasi<br />
transportasi online. Karena itu pula, Bistar<br />
berfungsi untuk tidak hanya lokal, tapi<br />
berlaku untuk seluruh Indonesia.<br />
<strong>SCG</strong> SEPTEMBER <strong>2019</strong><br />
19
khas surabaya<br />
Menikmati Jazz Traffic<br />
di Dunia Fantasi<br />
Sejak dihelat sejak delapan tahun silam,<br />
Jazz Traffic Festival (JTF) selalu digelar di<br />
tempat yang sama yaitu Grand City Mall.<br />
Namun kali ini, di gelaran kesembilannya<br />
JTF diputuskan untuk dihelat di tempat<br />
baru yakni Atlantis Land Surabaya.<br />
Berpindah tempat dan meninggalkan<br />
segala kenangan yang telah terjalin dalam<br />
waktu lama bukanlah hal yang mudah,<br />
namun bukan hal yang mustahil untuk<br />
dilakukan. Wahyu Widodo, Ketua Umum<br />
Bistar Jazz Traffic Festival <strong>2019</strong> menekankan,<br />
untuk sesuatu yang baru semua memang<br />
harus belajar dan beradaptasi. JTF <strong>2019</strong><br />
akan menyuguhkan cara menikmati musik,<br />
terutama musik jazz, dengan cara baru.<br />
”Sampai kami yakin, di Atlantis Land<br />
kami akan temukan konsep baru menikmati<br />
musik dengan aktivitas yang berbeda. Kami<br />
lihat, belum ada festival jazz yang bertempat<br />
di wahana taman bermain,” ungkap Doddy<br />
mengutip suarasurabaya.net.<br />
Terletak di ujung paling timur Surabaya,<br />
Atlantis Land sempat direspons negatif<br />
perkara aksesibilitas. Namun dibalik itu<br />
semua, JTF telah menyiapkan banyak suguhan<br />
menarik di Atlantis Land.<br />
Selain di panggung utama, penampilan<br />
musisi bisa dinikmati di tiga panggung lainnya<br />
sehingga total panggung yang ada di JTF<br />
ada empat panggung yang disiapkan untuk<br />
mengakomodir antusiasme pengunjung. Selain<br />
itu ada area main street yang kian paripurna<br />
dengan atraksi video mapping, dan berlimpah<br />
spot foto yang tersebar di beberapa titik.<br />
Masalah perut tak perlu khawatir, sejumlah<br />
tenant kuliner siap jadi penghela lapar dan<br />
dahaga Anda. Tersebar di area dalam dan luar<br />
Atlantis Land yang dibalut dalam tema night<br />
market. Di dalam night market sendiri pun<br />
sejumlah atraksi telah disiapkan seperti street<br />
dan band performance.<br />
Menghabiskan akhir pekan di Atlantis Land<br />
sembari menikmati alunan musik dari para<br />
musisi yang tampil di Jazz Traffic Festival akan<br />
jadi pengalaman yang berbeda dan tentunya<br />
sensasi yang berbeda pula.<br />
Siap menikmati Jazz Traffic Festival<br />
dengan cara baru di dunia fantasi?<br />
20 <strong>SCG</strong> SEPTEMBER <strong>2019</strong>
Pesta Akbar untuk<br />
Sobat Ambyar<br />
Ambyar. Satu kata yang pas untuk<br />
mendeskripsikan musisi yang satu ini. Selain<br />
ambyar, dia punya satu julukan yang baru-baru<br />
ini disematkan warga net yaitu Godfather of<br />
Broken Heart alias Bapak Patah Hati Nasional.<br />
Benar, musisi ini tidak lain dan tidak bukan<br />
adalah Didi Kempot.<br />
Sejumlah tembang bertema patah hati<br />
ciptaan Lord Didi yang beraliran campursari<br />
diantaranya berjudul Banyu Langit, Sewu Kuto,<br />
Ambyar, Cidro, Pamer Bojo mampu mewakili<br />
perasaan para Sobat Ambyar (sebutan<br />
komunitas penggemar Didi Kempot) terkhusus<br />
Sad Boys (sebutan penggemar Didi untuk lakilaki)<br />
dan Sad Girls (sebutan penggemar Didi<br />
untuk perempuan) sekalian.<br />
Kehadiran Lord Didi di panggung JTF <strong>2019</strong><br />
merupakan kejutan tersendiri untuk Jazz Lovers.<br />
Diakui oleh Wahyu Widodo, Ketua Umum<br />
Panitia Bistar Jazz Traffic Festival <strong>2019</strong> nama<br />
Didi Kempot muncul di JTF <strong>2019</strong> setelah tim<br />
menghimpun berbagai aspirasi dari penikmat<br />
musik di Tanah Air. ”Kami dengerin aspirasi<br />
penikmat musik. Respons tahun lalu seperti<br />
apa, potensi tahun ini seperti apa. Ternyata<br />
Didi Kempot salah satu line up yang ditunggu<br />
penonton,” ujarnya sebagaimana dilansir dari<br />
suarasurabaya.net.<br />
Hal senada juga diungkapkan oleh Rudy<br />
Hartono, Ketua Divisi Kesekretariatan dan<br />
Perijinan Bistar JTF <strong>2019</strong> yang ditemui<br />
<strong>Majalah</strong> <strong>SCG</strong>. “Kami mengakomodir suarasuara<br />
dan keinginan penonton JTF. Lalu kita<br />
cek dari sisi track digitalnya, bener gak sih<br />
artis ini hype-nya tinggi. Kayak Didi Kempot<br />
ini dianggap bisa menghadirkan euforia di<br />
dunia maya dan nyata,” pungkas Rudy.<br />
Selain Didi Kempot yang berkolaborasi<br />
dengan Fusion Stuff, malam minggu Sobat<br />
Ambyar akan kian ambyar dengan hadirnya<br />
Dewa19, Pamungkas, Ardhito Pramono,<br />
Danilla, Raisa, Tulus, Tompi, D Cinnamons<br />
dalam daftar line up.<br />
Penampilan fresh lainnya bisa dinikmati<br />
dalam format kolaborasi antara Nonaria X<br />
Endah n Rhesa, Gamaliel featuring MLD Jazz<br />
Project Season 4, dan Djaduk Sinten Remen<br />
featuring Endah Laras. Serta Nidji yang akan<br />
tampil dengan vokalis barunya jadi satu<br />
sajian yang patut ditunggu.<br />
Tanpa melupakan aroma jazz yang<br />
jadi peniup ruh JTF selama sembilan<br />
tahun diselenggarakan, tentu saja namanama<br />
besar seperti Indra Lesmana,<br />
Barry Likumahuwa, Idang Rasjidi,<br />
Jazz Muda Indonesia, Syaharani and<br />
Queenfireworks, dan Nita Aartsen Latin<br />
Jazz Project hadir.<br />
Jazz Lovers sudah siap ambyar?<br />
<strong>SCG</strong> SEPTEMBER <strong>2019</strong><br />
21
Artap<br />
Satukan Riuhnya<br />
Kehidupan Kota<br />
dan Syahdunya Alam<br />
1<br />
Sejak dibuka pada bulan<br />
Desember 2018 lalu, Surabaya<br />
punya satu destinasi hangout<br />
di kawasan timur yaitu<br />
Artap. Artap merupakan<br />
kependekan dari art (seni)<br />
dan atap. Letaknya yang<br />
berada di lantai tiga sebuah<br />
bangunan yang ada di Jl. Dr.<br />
Ir. H. Soekarno No.34 ini cukup<br />
merepresentasikan nama<br />
Artap sendiri.<br />
2<br />
Artap menggabungkan art<br />
gallery, life performance,<br />
dan desain interior yang<br />
disusun seperti tribun dengan<br />
sentuhan urban tropical.<br />
Pemanfaatan besi expose<br />
berpadu dengan nuansa hijau<br />
dari dedaunan yang ingin<br />
menyatukan kesan kehidupan<br />
kota yang riuh dan alam yang<br />
syahdu. “Untuk desainnya<br />
di desain seperti ada tribun<br />
yang disusun bertingkat<br />
dan dilengkapi panggung di<br />
depan, ada orang yang dilihat<br />
dan melihat. Jadi seperti<br />
panggung untuk semua orang<br />
yang datang ke sini,” kata Erwin<br />
Sukamto, Owner Artap.<br />
22 <strong>SCG</strong> september <strong>2019</strong>
Terdapat 40an menu fusion mulai dari<br />
cemilan, makanan berat, hingga minuman<br />
di sini. Yang jadi salah satu menu cemilan<br />
favorit adalah Taro Balls yang terinspirasi<br />
dari Kaleci, cemilan khas Bandung. Taro<br />
Balls yang diberi harga Rp. 30.000 ini<br />
terbuat dari ubi ungu dengan cokelat<br />
yang meleleh di bagian tengahnya.<br />
3<br />
4<br />
Menu favorit lainnya adalah Chicken<br />
Salted Egg On Rice. Artap memanfaatkan<br />
momentum olahan salted egg yang<br />
sedang hits, dengan menghadirkan menu<br />
ini. Saus telur asin berpadu lezat dengan<br />
potongan ayam fillet dengan taburan<br />
daun kare dan potongan cabe di atasnya.<br />
Untuk dapat menikmati Chicken Salted<br />
Egg On Rice, Anda harus merogoh kocek<br />
sebesar Rp. 45.000.<br />
Untuk coffee cubes di sini rasanya<br />
boleh diadu. Segelas Hazelnut<br />
Coffee Cubes punya rasa yang<br />
tak sama di tempat lainnya.<br />
“Semakin esnya cair biasanya<br />
kopinya makin hilang, kalo ini<br />
semakin esnya mencair kopinya<br />
semakin kencang,” ungkap Erwin.<br />
Selain Hazelnut, ada empat<br />
rasa kopi yang lain yaitu Vanilla,<br />
Crème Brule, dan Caramel yang<br />
dibanderol harga Rp. 36.000.<br />
5<br />
Artap buka tiap jam 10.00-23.00 di<br />
hari Minggu sampai Kamis, dan jam<br />
10.00-24.00 di hari Jumat sampai Sabtu.<br />
Jangan khawatir, Artap menyediakan<br />
ruangan indoor dan smoking area yang<br />
bisa memuat sampai 80 orang.<br />
<strong>SCG</strong> september <strong>2019</strong><br />
23
kelana kota<br />
Pentingnya Irreplaceable &<br />
Compatible Bagi Karyawan<br />
Dalam dunia kerja, pasti ada kompetisi<br />
antar rekan kerja. Kompetisi atau persaingan<br />
bisa berbentuk kinerja. Ada persaingan keras<br />
saling menjatuhkan dengan berbagai cara<br />
demi mendapat posisi terbaik di perusahaan.<br />
Nah, setiap perusahaan juga sudah memiliki<br />
standarisasi untuk menghadapi persaingan<br />
para karyawan. Diantaranya memberi<br />
penilaian kerja sesuai dengan kualitas.<br />
Untuk itu, karyawan harus berkualitas<br />
irreplaceable dan compatible dengan<br />
perusahaan dan tiap perubahannya.<br />
Irreplaceable berarti tidak tergantikan.<br />
Sebuah pekerjaan dipegang oleh si<br />
A, hasilnya sangat baik, cepat dan<br />
memuaskan. Hasil yang sama tidak bisa<br />
diraih ketika digantikan oleh orang lain.<br />
Si A memiliki sesuatu yang tidak dipunyai<br />
oleh yang lain di perusahaan/tempat<br />
dimana ia bekerja. Sesuatu itu tidak selalu<br />
tentang keahlian. Bisa jadi ia memiliki<br />
sifat atau karakter yang berbeda, bisa<br />
membikin nyaman yang lain. Misal ia tidak<br />
mudah marah, mudah berkordinasi, dan<br />
semacamnya.<br />
Agak berbeda dengan pengertian<br />
compatible. Si karyawan memiliki<br />
kemampuan bisa bekerja di mana saja,<br />
Inspirasi Solusi<br />
03 Agustus <strong>2019</strong>,<br />
Pukul 10.00-11.00 wib<br />
Narasumber : Marliana Junaidi, SE,<br />
MSi (Dosen Univ. Widya Mandala<br />
Surabaya)<br />
24<br />
<strong>SCG</strong> september <strong>2019</strong>
dengan siapa saja, dan hasilnya bagus.<br />
Karyawan seperti ini biasanya orangnya<br />
terbuka dengan hal-hal baru, punya<br />
proses belajar yang cepat, termasuk tidak<br />
pilih-pilih pekerjaan. Baginya, apa pun<br />
pekerjaannya akan dikerjakan dengan<br />
sebaik dan semaksimal mungkin.<br />
Baik irreplaceable dan compatible amat<br />
tergantung pada personal seseorang. Setiap<br />
orang memiliki sifat yang unik. Boleh jadi<br />
by system tiap karyawan bisa dibuat sama<br />
dan seragam. Tapi respon dari tiap orang<br />
bisa berbeda sesuai karakter dan out put<br />
kematangan karakter yang berbeda pula.<br />
Lalu perusahaan akan memilih yang<br />
mana? Tentu tergantung kebijakannya.<br />
Perusahaan yang ingin SDM multitasking,<br />
tentu membutuhkan orang yang jenis<br />
compatible. Tapi bila yang diinginkan<br />
keahlian khusus, seperti akunting atau<br />
auditor, perusahaan akan mencari<br />
karyawan yang jenis irreplaceable.<br />
Termasuk bidang-bidang yang<br />
membutuhkan jam terbang tinggi<br />
dan kemampuan khusus, yang tidak<br />
sembarang orang menguasainya.<br />
Orang dengan dua jenis itu tidak<br />
serta merta kelihatan kemampuannya.<br />
Ia akan muncul seiring waktu. Karena itu,<br />
perusahaan perlu mencoba beberapa<br />
hal untuk memunculkan karakter dan<br />
kemampuan masing-masing. Untuk<br />
memunculkan karakter compatible, bisa<br />
dicoba memutasi dari satu pekerjaan/tempat<br />
ke pekerjaan/tempat lain. Atau dicoba dari<br />
satu proyek ke proyek yang lain. Termasuk<br />
tim yang terlibat bisa dirubah-rubah,<br />
bergantian. Dari situ akan bisa dilihat apakah<br />
seorang karyawan memiliki kemampuan<br />
compatible dengan yang lainnya. Orangorang<br />
compatible memiliki kemampuan<br />
berhubungan dengan orang lain itu baik,<br />
sehingga saat terjadi persoalan, ia bisa<br />
menghandle dan hasil kerjanya bagus, sesuai<br />
harapan perusahaan.<br />
Kalau irreplaceable bisa disetting<br />
dari perusahaan. Ketika perusahaan<br />
membutuhkan seseorang dengan keahlian<br />
tentang perpajakan, ia bisa menjadikan<br />
seseorang ahli pajak. Diajari, ditugasi,<br />
dikursuskan, dan sebagainya hingga<br />
mencapai mahir. Hasil polesan sedemikian<br />
rupa itunantinya akan memunculkan<br />
seorang karyawan dengan kemampuan<br />
khusus yang “hanya” dia dan tidak<br />
sembarang orang bisa mengerjakann<br />
tugas-tugas spesifik dari perusahaan.<br />
Saluran Interaktif<br />
Suara Surabaya FM 100<br />
Telp. : 031-99000000, 031-99534567 (emergency<br />
call) | SMS : 0855 30 10055 | Facebook : e100 |<br />
Twitter: @e100ss | Ig : @suarasurabaya | Faks : 031-<br />
5683733 | Website: www.suarasurabaya.net | Versi<br />
mobile: m.suarasurabaya.net | Radio on-line & Video<br />
Streaming : http://www.suarasurabaya.net/radio/
kelana kota<br />
Gaya Hidup Pengaruhi Kanker Otak?<br />
Baru-baru ini kita<br />
dikejutkan oleh<br />
kejadian yang<br />
menimpa komedian<br />
dan pedangdut<br />
Agung Hercules.<br />
Ia meninggal dan<br />
kabarnya dikarenakan<br />
penyakit kanker otak<br />
yang dideritanya. Sedemikian dahsyatnya<br />
sehingga seorang Hercules yang dikenal<br />
berbadan kekar, kuat, berotot, berakhir<br />
hidupnya karena kanker otak. Seperti<br />
apakah sebenarnya kanker otak?<br />
Sel-sel yang tumbuh di otak disebut<br />
tumor. Tumor yang tumbuh secara agresif<br />
kita sebut kanker. Jadi tumor di otak tidak<br />
selalu kanker, karena ada yang jinak. Nah,<br />
yang dialami Agung Hercules tergolong<br />
kanker ganas. Tapi baik jinak maupun<br />
ganas, sama-sama membahayakan bagi<br />
kesehatan dan hidup seseorang. Seringkali<br />
kanker baru direspon serius ketika di<br />
penderita sudah stadium lanjut. Gejalagejala<br />
yang muncul di awal, tidak pernah<br />
mendapat perhatian, apalagi tindakan,<br />
yang serius dan saksama.<br />
Sebetulnya, baik kanker maupun<br />
tumor, akan lebih mudah ditangani bila<br />
dilakukan sejak dini. Pernyataan ini sering<br />
dianggap klise. Sebab, gejala-gejala awal<br />
tumor atau kanker sering tidak tegas,<br />
tidak jelas. Seringkali malah mirip dengan<br />
sakit pada umumnya. Seperti sakit kepala,<br />
pusing, yang kerap timbul-tenggelam.<br />
Betapa pun demikian, tiap keluhan tidak<br />
normal, terganggu kesehatan, adalah<br />
warning bahwa ada yang tidak beres<br />
dalam tubuh.<br />
Apalagi bila sakitnya datang-pergi<br />
dalam waktu lama, semakin berat dan<br />
mengganggu, tidak mempan dengan<br />
obat sakit biasa, harus intens berkonsultasi<br />
dengan dokter untuk dirawat dengan<br />
saksama. Sebab, kejadian demikian<br />
menunjukkan ada gejala yang serius<br />
Healthylifestyle<br />
05 Agustus <strong>2019</strong>, Pukul 12.00-13.00 wib<br />
Narasumber : dr. Rahadian Indarto Susilo,<br />
SpBS (RS Premier Surabaya)<br />
yang harus ditangani<br />
dengan serius juga.<br />
Itu langkah dini yang<br />
bisa mendiagnosa<br />
apa sebenarnya<br />
penyakitnya, kemudian<br />
dilakukan penanganan<br />
atau terapi untuk<br />
pencegahan maupun<br />
pengobatan.<br />
Kanker otak mungkin dimulai dengan<br />
sakit kepala berkepanjangan, terutama<br />
datang di pagi hari setelah bangun tidur.<br />
Diiringi gejala lain, seperti; kelemahan<br />
otot di salah satu bagian tubuh, tubuh<br />
seperti ditusuk jarum kesemutan, kordinasi<br />
gerakan tubuh tidak seimbang, kesulitan<br />
berjalan, dan kejang. Gejala lain yang agak<br />
aneh; terjadi ketidakseimbangan mental<br />
dan perubahan perilaku. Mungkin menjadi<br />
sensitif, melakukan hal-hal yang di luar<br />
kebiasaannya, atau kalau diajak bicara<br />
kerap seperti kehilangan memori-memori.<br />
Saat seperti itu, peran lingkungan<br />
menjadi sangat vital. Kita bisa menolong<br />
dengan memberi advis atau membawa<br />
ke dokter untuk dilakukan diagnosa<br />
mendalam. Atau setidaknya bisa<br />
menolong jika terjadi kejang atau gejala<br />
lain yang menyerang penderita. Keluarga,<br />
teman, dan lingkungan bergaul lainnya<br />
mesti tahu apa yang dideritanya, sehingga<br />
mereka juga tahu bagaimana cara<br />
memberikan pertolongan.<br />
26<br />
<strong>SCG</strong> september <strong>2019</strong>
Kunjungan di Suara Surabaya<br />
Marketing Klub Ubaya Belajar Trust<br />
dan Impact Media<br />
Suara Surabaya Media kembali mendapat<br />
kunjungan dari MarKlub (Marketing Klub)<br />
Universitas Surabaya (Ubaya). Dihadiri<br />
37 peserta dari berbagai jurusan untuk<br />
mengikuti kegiatan Learning Beyond the<br />
Classroom yang mengangkat program<br />
Journey for Insight.<br />
Kegiatan Journey for Insight<br />
diadakan dengan tujuan agar<br />
mahasiswa mengetahui lebih lanjut<br />
mengenai marketing komunikasi<br />
terutama dalam bidang media.<br />
Antusias peserta untuk dapat belajar<br />
di SS sudah terlihat sejak Senin (12/8)<br />
pagi. Mahasiswa dengan seksama<br />
menyimak penjelasan berbagai topik<br />
mengenai digital marketing hingga<br />
media sosial yang ada di SS. Materi<br />
ini disampaikan oleh Eddy Prastyo,<br />
Manager New Media serta Septian<br />
Yudha, Marketing Promosi. Selain<br />
talkshow, peserta juga diajak untuk<br />
menyaksikan siaran di ruangan on air.<br />
“Kami memilih Suara Surabaya sebagai<br />
tujuan kami karena kami ingin mengetahui<br />
lebih dalam mengenai konsep kerja Suara<br />
Surabaya yang tidak hanya memperoleh<br />
trust namun juga memberikan impact<br />
kepada masyarakat,” ujar Silvia Margaretha<br />
Dosen Fakultas Bisnis dan Ekonomika<br />
Ubaya. Silvia berharap, pembelajaran<br />
dari Suara Surabaya ini dapat menambah<br />
jaringan untuk mahasiswa mempunyai<br />
peluang kerja dan karir.<br />
Shieryn Fiorenza, sebagai mahasiswi<br />
serta peserta MarKlub mengungkapkan,<br />
dengan kunjungan ini ia tidak hanya<br />
mendengarkan radio SS saja, namun<br />
sekarang juga lebih mengetahui mengenai<br />
proses operasionalnya. “Saya berharap<br />
Suara Surabaya dapat mendekatkan diri<br />
dengan kami, para anak muda. Karena<br />
mereka yang sedang mengemudi bukan<br />
hanya yang tua-tua namun juga anak<br />
muda,” ucap Shieryn saat ditemui di<br />
ruangan on air. (Jeanne, foto: Steven)<br />
<strong>SCG</strong> september <strong>2019</strong> 27
Salam<br />
City Explorers…<br />
<strong>SCG</strong>namaalamat.<br />
Ke nomer 0811 3553 111<br />
LAYANAN PESAN ANTAR.<br />
kami akan mengirimkan langsung<br />
majalah scg ke alamat pembaca<br />
dengan hanya mengganti<br />
ongkos kirim Rp.5.000,-<br />
untuk area kota Surabaya.<br />
HOTLINE SMS<br />
pEMASANGAN IKLAN<br />
pesan antar<br />
<strong>Majalah</strong> <strong>SCG</strong> terus bersemangat menjaga<br />
komitmen, untuk menjadi satu-satunya<br />
referensi bagi pembaca dalam menemani<br />
aktivitasnya berdinamika di Kota Surabaya dan<br />
sekitarnya. Tiada terasa lompatan waktu terus beralu,<br />
sejak pertama kali hadir di pertengahan tahun 2006.<br />
<strong>Majalah</strong> <strong>SCG</strong> ingin hadir dan terus memberi arti.<br />
Bertambah usia itu pasti, namun menjadi berarti<br />
kami yang tentukan sendiri. Menjadi majalah yang<br />
kompromi terhadap kepentingan-kepentingan.<br />
Mengakomodir semua tujuan dan target para relasi<br />
bisnis. Mewadahi kepentingan korporat yang telah<br />
menaungi eksistensi. Menyajikan informasi menarik<br />
yang layak jadi referensi.<br />
Berharap tetap mampu hadir mengikuti<br />
perubahan jaman yang tak terbendung, terus<br />
menggelinding. <strong>Majalah</strong> <strong>SCG</strong> juga tersaji dengan<br />
kian menyegarkan dan bergizi. Tidak ingin sekedar<br />
asyik bermain sendiri. <strong>Majalah</strong> <strong>SCG</strong> juga tampil<br />
dalam versi yang lebih kreatif. Tak sekedar wujud<br />
kumpulan lembaran kertas, tapi menjadi wadah<br />
kreativitas bagi setiap naluri kreasi.<br />
<strong>Majalah</strong> <strong>SCG</strong> menyajikan lebih banyak dan<br />
beragam sisi informasi, demi makin kaya dalam<br />
melengkapi referensi. <strong>Majalah</strong> <strong>SCG</strong> juga membuka<br />
ruang ekspresi untuk bersama berkolaborasi berbagi<br />
informasi dangan gaya yang tak lagi dapat dibatasi.<br />
<strong>Majalah</strong> <strong>SCG</strong> menyediakan halaman Kolaborasik,<br />
untuk semua. Silahkan diapresiasi!<br />
<strong>Majalah</strong> <strong>SCG</strong> selalu bangga menjadi bagian dari<br />
kemajuan Kota ini. Dari Surabaya kami mulai, ingin<br />
eksis dan tumbuh untuk negeri. Belum besar karya<br />
ini, namun niat dan semangat tak pernah surut.<br />
Untuk terus mengabarkan dinamika dan karakter<br />
Surabaya secara cuma-cuma.<br />
0811 3553 111<br />
www.julajuli.com<br />
@majalahscg<br />
majalah scg<br />
@majalahscg
sub bgt!<br />
Komunitas Alexis<br />
Salam Jinjit<br />
Khas Alexis<br />
30 <strong>SCG</strong> SEPTEMBER <strong>2019</strong>
Membangun dan mempererat<br />
persaudaraan dengan sesama<br />
pengguna motor Lexi, termasuk<br />
dengan komunitas lainya di Surabaya,<br />
merupakan visi yng diusung komunitas yang<br />
satu ini. Tak sekedar berkumpul dan touring,<br />
komunitas motor ini ingin membangun<br />
silaturahmi dan eksis berkontribusi sosial.<br />
“Dalam perjalanan Kami mengajak<br />
pengendara motor Lexi lainnya, walau mulanya<br />
sekedar ngobrol, saling bertukar pikiran.<br />
Hingga tertarik bergabung dalam komunitas<br />
ini,” terang Dadang Hermawan, Ketua Umum,<br />
kepada <strong>Majalah</strong> <strong>SCG</strong>.<br />
Sepeda motor Lexi memang tergolong<br />
baru, dibanding semua produk kelompok<br />
motor Maxi Yamaha. Ada yang menyebut<br />
sebagai ‘Anak Bawang’ dari semua varian<br />
generasi Maxi. Namun, peminat motor<br />
bermesin 125 cc ini cukup banyak. Tak heran,<br />
bila kemudian mereka berkumpul.<br />
“Dengan harga yg relatif terjangkau,<br />
dengan Lexi Kita sudah mendapatkan<br />
kenyamanan, stabil ketika dikendara. Istilahnya,<br />
kita bisa dapatkan semuanya di Lexi. Selain itu,<br />
banyak orang suka motor ini karena, teknologi<br />
yang diusungnya. Motor dengan 125 cc yang<br />
menggunakan 4 klep, dengan teknologi VVA,”<br />
ungkapnya.<br />
Alexis, lahir pada 16 Juni 2018, bertepatan<br />
dengan malam Takbiran, Lebaran tahun lalu.<br />
Mulanya, ide berdirinya digagas oleh 3 orang,<br />
yang kebetulan bertemu di sekitar Tugu Bambu<br />
Runcing, Surabaya. “Mereka Faisal, Herwanto,<br />
dan John Hendy. Kemudian ketiganya sepakat<br />
untuk mendirikan komunitas,” kisah Dadang.<br />
Nama Alexis, berasal dari kepanjangan kata<br />
Arek Lexi Suroboyo. Sekarang anggota Alexis<br />
sudah mencapai 45 orang, dengan komposisi<br />
<strong>SCG</strong> SEPTEMBER <strong>2019</strong><br />
31
sub bgt!<br />
anggota 80:20, antara pria dan wanita.<br />
Dominan masih berasal dari Surabaya, namun<br />
ada juga yang berasal dari Gresik.<br />
Komunitas ini secara nasional bernaung<br />
di bawah Yamaha Lexi Community Indonesia<br />
(YLCI). “Di Indonesia ada 55 chapter, sementara<br />
Chapter Surabaya merupakan urutan ke-5,”<br />
tambahnya.<br />
Komunikasi antar anggota pakai WA<br />
grup. Agenda rutin mingguan setiap Rabu,<br />
menggelar Kopsan (Kopi Santai). Biasanya<br />
diisi dengan perbincangan seputar motor<br />
dan lainnya. Kemudian pada Sabtu malam,<br />
berkumpul alias konkow, istilah mereka Kopdar<br />
(Kopi Darat), melewati malam antara 3-4 jam.<br />
Media sosial masih menjadi akses informasi<br />
mereka. Bagi yang ingin menghubungi<br />
komunitas asli Surabaya ini, bisa melalui<br />
akun berikut; alexis_ylcichaptersurabaya<br />
(Instagram), Areklexisuroboyo (Facebook), atau<br />
melalui pesan teks di nomor 085707425125<br />
(WhatsApp).<br />
“Kami ingin komunitas ini awet, sengaja<br />
memang dibuat beda. Kami tidak ingin<br />
komunitas ini hanya bertahan 2-3 tahun lalu<br />
bubar. Di Alexis harus terus eksis, sebab itu<br />
kami bangun silaturahmi, tidak hanya anggota,<br />
tetapi juga keluarga anggota. Bila touring<br />
juga bersama keluarga. Jadi kerap melibatkan<br />
keluarga,” tutur pria kelahiran Gresik ini.<br />
Yang sekarang lagi antusias, adalah<br />
kegiatan bhakti sosial. Komunitas ini<br />
mempunyai kegiatan menyantuni anak<br />
yatim, seperti momentum Ramadhan,<br />
tahun lalu. Kini, mulai dipikirkan untuk<br />
dilakukan secara periodik, sekira 3 bulanan<br />
menggelar bhakti sosial, yang dananya<br />
digali dari anggota sendiri.<br />
Anggota komunitas usia kini dari 19 hingga<br />
41 tahun, tetap terbuka untuk siapa saja bisa<br />
bergabung. Mereka dari beragam kalangan,<br />
dari pelajar hingga pengusaha, dari ojek online<br />
hingga ustadz.<br />
“Hingga kini kami tetap ingin memiliki<br />
lebih banyak anggota. Virus disebar melalui<br />
sosial media. Kadang, secara langsung<br />
menyebar stiker kepada pengendara<br />
sepeda motor Lexi yang ditemui di jalanan,”<br />
ungkapnya diiringi tawa.<br />
Kini, komunitas motor yang berlogo<br />
gambar Sura dan Baya ini, lagi mempersiapkan<br />
deklarasi, rencananya akan digelar Nopember<br />
32 <strong>SCG</strong> SEPTEMBER <strong>2019</strong>
<strong>2019</strong>. Kehadiran Alexis, juga ingin menguatkan<br />
peran sosial. Alexis ingin berbeda, tidak sekedar<br />
touring, tetapi juga memberi manfaat sosial<br />
kemanusiaan.<br />
Ada yang unik lagi, Alexis punya tim<br />
Saber, singkatan dari Siap Beraksi! Alexis siap<br />
mengulurkan tangan bagi komunitas mana<br />
pun. Untuk memberi bantuan bagi yang<br />
menemui masalah selama berada di Surabaya.<br />
“Ada ciri khas dari pengendara Lexi, ketika<br />
berkendara posisi kaki selalu Jinjit (berdiri<br />
atau berjalan dengan ujung jari kaki saja yang<br />
berjejak). Sehingga sudah umum di kalangan<br />
kami dengan Salam Jinjit!” pungkasnya.<br />
<strong>SCG</strong> SEPTEMBER <strong>2019</strong><br />
33
She Corner<br />
Morning She<br />
Rumpi Kuliner Dapur Manda<br />
Memory Song<br />
Sehat Ala Niniek<br />
sheradiofm<br />
Fan Page: Sheradiofm Surabaya<br />
@SHEradiofm<br />
Kampoeng Media<br />
Jl. Wonokitri Besar 40C Surabaya 60256<br />
Phone: +62-31 568 3040 | Interaktif: +62-31 9953 4444<br />
Whatsapp: +62-81 2332 999 6 | Fax: +62-31 568 3733<br />
Email: marketing@sheradiofm.com | Website: www.sheradiofm.com
Tak perlu menunggu lama untuk bertahan,<br />
mengikuti perkembangan dan dinamika jaman.<br />
Berpartisipasi dalam setiap perubahan, dengan<br />
kendaraan kreativitas berusaha untuk tetap eksis<br />
dan berarti.<br />
KolaborasiK, versi baru dari persembahan<br />
<strong>Majalah</strong> <strong>SCG</strong>, sebagai wadah keberpihakan<br />
terhadap kebebasan berekspresi di jaman<br />
Millenial. Kami hadirkan sebagai ruang bagi<br />
semua penulis, desainer, dan fotografer untuk<br />
memajang karya, bersama eksistensi <strong>Majalah</strong><br />
<strong>SCG</strong>.<br />
Bersama-sama mengabarkan setiap sudut<br />
dan dinamika Kota Surabaya hingga dunia,<br />
dalam kerangka karakteristik Surabaya.<br />
Bersama memberi manfaat dan panduan, demi<br />
melengkapi wawasan referensi global.
kolaborasik<br />
MENENGOK<br />
Urban Farming<br />
Solusi masyarakat urban<br />
perangi polusi<br />
Setelah Jakarta menduduki peringkat<br />
pertama sebagai kota dengan polusi<br />
tertinggi di dunia menurut Air Visual,<br />
situasi ini menjadi sorotan masyarakat Indonesia.<br />
Peringatan ini menjadikan masyarakat untuk<br />
lebih aware terhadap pemberdayaan lingkungan.<br />
Jika tidak segera ditangani akan menjadi bom<br />
waktu bagi masyarakat Indonesia sendiri.<br />
Dengan adanya urban agrikultur atau urban<br />
farming ini maka akan membantu mewujudkan<br />
perkembangan tanaman tanpa membutuhkan<br />
lokasi yang luas. Lalu, apakah manfaat yang<br />
didapat dari kegiatan urban agriculture ini selain<br />
dapat menumbuhkan bahan pangan di daerah<br />
urban?<br />
SEKILAS URBAN FARMING<br />
Ada berbagai macam cara yang dapat<br />
dilakukan untuk membantu mengurangi<br />
polusi di perkotaan. Seperti kegiatan urban<br />
farming yang tidak asing lagi di telinga<br />
masyarakat. Namun sayang, penerapan<br />
urban farming ini belum banyak ditemukan.<br />
Urban farming sendiri bertujuan untuk<br />
menghasilkan makanan dengan mudah<br />
di daerah urban, sehingga penataanya<br />
disesuaikan dengan pola perkotaan atau<br />
urban.<br />
Urban agrikultur bermanfaat dalam<br />
meningkatkan kualitas udara dan tanah serta<br />
meningkatkan keragaman tanaman dan hewan.<br />
Tidak hanya, itu urban agrikultur ini dapat<br />
meningkatkan filtrasi air, mengurangi limbah<br />
rumah tangga untuk dijadikan kompos serta<br />
membuat lingkungan menjadi sejuk. Selain<br />
untuk lingkungan, nyatanya urban farming juga<br />
dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang<br />
terutama yang hidup di daerah urban untuk<br />
mengurangi resiko obesitas dan stres.<br />
36 <strong>SCG</strong> september <strong>2019</strong>
START UP<br />
BER- URBAN FARMING<br />
Urban farming hadir dengan berbagai macam<br />
cara yang sederhana hingga yang rumit.<br />
1teknik yang paling umum digunakan yaitu<br />
teknik Hidroponik. Hidroponik diambil<br />
dari kata hidro (air) dan phonik (kerja). Air<br />
merupakan media utama yang digunakan untuk<br />
menggantikan media tanah dalam teknik ini.<br />
Hidroponik dilakukan dengan cara melarutkan<br />
berbagai macam nutrisi ke dalam air yang<br />
nantinya akan dialirkan ke media tanam seperti<br />
spons, rockwool, kerikil. Pemilihan air juga<br />
jadi hal penting agar air yang digunakan tidak<br />
mengandung bahan kimia didalamnya.<br />
2<br />
Akuaponik, sesuai dengan namanya<br />
metode ini juga menggunakan air. Uniknya<br />
metode ini juga bisa digunakan untuk<br />
budidaya ikan, sehingga Akuaponik dapat<br />
menggunakan pipa paralon sebagai wadah dan<br />
dapat diletakkan di atas kolam ikan. Terdapat<br />
simbiosis mutualisme yang terjadi antara ikan<br />
dan tanaman. Tanaman dapat menyerap nutrisi<br />
dari zat ammonia dan nitrat yang terdapat dalam<br />
kotoran ikan dan berbahaya bagi ikan.<br />
3<br />
metode Vertikultur. Jika Hidroponik dan<br />
Akuaponik memfokuskan medianya<br />
dengan air, berbeda halnya dengan<br />
metode Vertikultur. Metode Vertikultur lebih<br />
fokus untuk meminimalisir penggunaan tempat<br />
dalam bercocok tanam. Dengan menggunakan<br />
pipa paralon yang dibentangkan secara vertical.<br />
Jadi bagaimana? Apakah kalian tertarik dalam<br />
menekuni urban farming dan siap untuk memulai<br />
perubahan di kota metropolitan? Yuk mulai dari<br />
hal kecil dan lakukan sekarang juga.<br />
TUTORIAL MEMBUAT VERTIKULTUR<br />
DARI BOTOL BEKAS<br />
Jika tertarik mencoba, yuk ikuti tutorial<br />
sederhana metode vertikultur menggunakan<br />
botol bekas:<br />
- Cuci bersih botol bekas yang sudah<br />
dikumpulkan<br />
- Kemudian, sayat bagian botol dari mulai<br />
bagian bawah leher botol hingga bagian dasar<br />
botol berbentuk persegi panjang, panjang<br />
sayatan disesuaikan besar botolnya<br />
- Botol dapat ditali satu dengan yang lain<br />
hingga sejajar dan memanjang secara vertikal<br />
- Selanjutnya kemudian botol diisi dengan<br />
media tanam yang dikehendaki.<br />
- Media tanam bisa menggunakan tanah,<br />
pasir atau juga arang sekam atau bisa juga<br />
menyatukan beberapa media.<br />
- Isikan media tanam hingga penuh, tanam<br />
benih sedalam 1-2cm dalam tanah, benih<br />
letakkan ditempat yang sejuk dan sirami<br />
secara teratur<br />
<strong>SCG</strong> september <strong>2019</strong><br />
37
kolaborasik<br />
OMAH TUA,<br />
DARI MARKAS<br />
PENYUSUNAN<br />
STRATEGI KE RUANG<br />
PEJUANG LITERASI<br />
Kota pahlawan, itulah nama yang<br />
disematkan orang-orang kepada<br />
Surabaya. Sebutan itu jelas mempunyai<br />
konotasi dan sejarah yang memang<br />
mendukung Surabaya sebagai kota pahlawan.<br />
Bagaimana arek-arek Suroboyo berjuang<br />
mati-matian mempertahankan kemerdekaan<br />
Indonesia dari kolonialisme, bagaimana<br />
peristiwa penyobekan bendera Belanda di<br />
Hotel Yamato yang sekarang berganti nama<br />
menjadi Hotel Majapahit, dan peristiwa<br />
terbunuhnya Jendral Mallaby. Dari peristiwaperistiwa<br />
tersebut tentunya Surabaya<br />
mempunyai destinasi wisata sejarah yang<br />
cukup banyak, mulai dari Jembatan Merah,<br />
makam Peneleh, dan salah satunya Kampung<br />
Lawas Maspati.<br />
Kampung Lawas Maspati terletak di sekitar<br />
perempatan Tugu Pahlawan. Kampung Maspati<br />
memiliki beberapa gang-gang kecil. Berbeda<br />
dari kampung kebanyakan, Kampung Maspati<br />
adalah kampung yang tertata rapi. Ketika para<br />
pengunjung memasuki Kampung Maspati,<br />
pengunjung akan disambut oleh hiasan-hiasan<br />
tumbuhan yang terdapat di kanan kiri jalan dan<br />
disuguhi pula oleh beberapa bangunan yang<br />
masih memancarkan kesan klasik, salah satu<br />
bangunan yang masih mempertahankan kesan<br />
klasik adalah bangunan Omah Tua.<br />
38 <strong>SCG</strong> september <strong>2019</strong>
Omah Tua berada di gang V Kampung Maspati<br />
yang dibangun pada tahun 1907. Omah<br />
Tua pernah menjadi saksi sejarah di mana<br />
arek-arek Surabaya menyusun strategi dalam<br />
pertempuran melawan Inggris dan sekutunya<br />
pada peristiwa 10 November 1945. Kini Omah<br />
Tua didiami oleh keluarga Ibu Juni, dan beralih<br />
dari markas penyusunan strategi saat peristiwa<br />
10 November menjadi kafe dan perpustakaan.<br />
Perubahan dari rumah pusat stretegi<br />
pertempuran menjadi kafe dan perpustakaan<br />
tidak menghilangkan kesan perjuangan omah<br />
tua dalam memfasilitasi para pejuang. Dulu<br />
Omah Tua memfasilitasi para pejuang dengan<br />
menjadi tempat berkumpul menyusun stategi<br />
perang, kini Omah Tua juga menjadi tempat<br />
berkumpul dari komunitas diskusi Difiliasi<br />
(Diskusi Filsafat Lintas Generasi) yang berjuang<br />
melawan rasa apatis di tengah masyarakat<br />
urban.<br />
menyediakan ruang diskusi juga memfasilitasi<br />
buku untuk siapa saja yang ingin membaca<br />
saat datang ke omah tua.<br />
Omah Tua tidak seperti kafe atau warung<br />
kopi lain yang menyediakan wifi untuk<br />
para pengunjungnya, Omah Tua seakan<br />
memaksa pengunjungnya untuk berinteraksi<br />
dengan orang lain. Kafe, pertukaran ide dan<br />
transformasi pemikiran berhubungan erat,<br />
hal ini dikarenakan di kafe seseorang dengan<br />
bebas mengucapkan segala sesuatu yang lepas<br />
dari pengawasan kekuasaan.<br />
Cafe de Flore di Paris misalnya, di kafe ini<br />
tempat berkumpulnya para pemikir seperti<br />
Jean Paul Sartre, Albert Camus dan lain<br />
sebagainya. Hal inilah yang mungkin ingin<br />
disampaikan oleh komunitas Difiliasi dan Omah<br />
Tua secara tidak langsung ke kaum muda lain,<br />
bahwa ke kafe tidak hanya duduk menatap<br />
layar gadget dan memainkan gim sehingga<br />
lupa terhadap interaksi sosial, tapi kafe<br />
menjadi alternatif ruang diskusi saat seseorang<br />
ingin mengucapkan ide atau kejenuhan saat<br />
terbatasnya ruang diskusi, menjadi ruang basabasi<br />
saat di tempat kerja orang banyak bicara<br />
hanya untuk kepentingan perusahaan, dan<br />
menjadi pelipur lara bagi orang yang kesepian.<br />
Komunitas Difiliasi dibentuk dari beberapa<br />
anggota komunitas baca ALS (Aliansi Literasi<br />
Surabaya) yang sering mengadakan lapak<br />
baca di Taman Bungkul. Difiliasi berisikan para<br />
mahasiswa dari berbagai kampus di Surabaya<br />
dan pemuda pekerja yang sadar tergerak<br />
untuk belajar bersama. Mereka rutin menggelar<br />
kajian setiap Sabtu malam dua minggu sekali di<br />
Omah Tua.<br />
Kajian komunitas ini tidak hanya meliputi<br />
kajian filsafat yang dipandang sebagai sesuatu<br />
yang menyeramkan bagi sebagian orang,<br />
namun juga meliputi banyak hal, seperti<br />
kajian ekonomi, psikologi, sejarah dan lain<br />
sebagainya, sesuai kemampuan masing-masing<br />
anggota. Relasi yang terjadi antara Omah Tua<br />
dengan komunitas diskusi Difiliasi seperti<br />
simbiosis mutualisme, Omah Tua selain<br />
<strong>SCG</strong> september <strong>2019</strong><br />
39
menengok<br />
urban farming<br />
solusi<br />
masyarakat<br />
urban perangi<br />
polusi<br />
W r i t e r & D i g i t a l a r t i s t :<br />
Jeane Cyrilla Pavitta K. (@jeawesomeness)<br />
Sekian, Terima Kasih.<br />
OMAH TUA,<br />
DARI MARKAS<br />
PENYUSUNAN<br />
STRATEGI KE RUANG<br />
PEJUANG LITERASI<br />
W r i t e r :<br />
Anugerah Zakya Rafsanjani ( @Anugerah_<br />
Zakya)<br />
Pecinta diskusi dan traveler yang masih<br />
terus berproses menjadi pribadi yang terus<br />
mengembangkan pemahaman terhadap ilmuilmu<br />
baru. Saat telah menamatkan pendidikan<br />
S2 prodi Aqidah dan Filsafat Islam UIN Sunan<br />
Ampel Surabaya.<br />
D i g i t a l a r t i s t<br />
Yongky Satria (@yongkisatria26)<br />
Desain yang bagus menurut kita, belum tentu<br />
bagus menurut klien. Sedangkan desain bagus<br />
menurut klien sudah pasti bagus untuk kita.<br />
Terima Kasih.<br />
40 <strong>SCG</strong> september <strong>2019</strong>
subbgt!<br />
Bahkan kulit kerang bisa<br />
dimanfaatkan menjadi barang<br />
produktif lainnya. Lihat saja yang<br />
dilakukan warga nelayan pantai<br />
Kenjeran.<br />
Kawasan pantai jelas memiliki segudang<br />
kekayaan biota laut. Sebagian untuk<br />
dikonsumsi, sebagian dibuang menjadi<br />
limbah. Bayangkan, dalam puluhan tahun,<br />
berapa banyak limbah yang akan menyesaki<br />
kawasan pantai. Bila tak ada tangan-tangan<br />
kreatif, limbah itu akan menggunung atau<br />
terserak merusak pemandangan pesisir pantai.<br />
Kondisi seperti itu nyaris terjadi di semua<br />
kawasan pantai nelayan. Tak terkecuali<br />
kawasan Pantai Kenjeran. Limbah kulit kerang<br />
saja, katanya, bisa mencapai 25 kwintal<br />
per hari. Biasanya, kulit kerang itu hanya<br />
ditimbun atau dibuang lagi ke laut. Karena<br />
itu, tak heran bila kawasan kampung nelayan<br />
identik dengan kumuh dan bau.<br />
Masih untung ada tangan-tangan warga<br />
kreatif yang menjadikan limbah-limbah<br />
itu sebagai bahan kerajinan. Bila sempat<br />
mengunjungi gerai kerajinan berbahan<br />
biota laut, kita akan temukan kebanyakan<br />
berbahan kerang-kerangan. Dibentuk<br />
menjadi gelang, kalung, hiasan dinding,<br />
hiasan lampu, pigura, dan sebagainya.<br />
Nah, yang dilakukan warga RW 2 Cumpat,<br />
Kelurahan Kedung Cowek, Kecamatan Bulak<br />
Surabaya juga unik. Mereka menjadikan<br />
kulit kerang sebagai pemanis paving yang<br />
diproduksinya. Kulit kerang berbatik apik itu<br />
menghias cetakan paving yang berbentuk<br />
segi enam. Hasil karya itu terang saja<br />
memberi angin segar bagi para nelayan<br />
Kampung Cumpat. Hitung-hitung bisa<br />
menjadi tambahan penghasilan bersama.<br />
Paving Bermotif<br />
Paving di kampung-kampung itu sudah<br />
biasa, buatan pabrik. Seragam, polos.<br />
Hanya berbeda bentuk; segi empat, persegi<br />
panjang, segi tiga, dan seterusnya. Tapi<br />
paving yang diproduksi warga Kampung<br />
Nelayan Cumpat tampak lebih cantik. Kulit<br />
kerang yang diolah sebagai bahan campuran<br />
semen, menjadi motif paving yang unik.<br />
Bahkan bisa menimbulkan warna-warna<br />
42 <strong>SCG</strong> september <strong>2019</strong>
Kampung Nelayan Cumpat<br />
Kreasikan<br />
Paving Motif<br />
Kerang<br />
<strong>SCG</strong> september <strong>2019</strong><br />
43
subbgt!<br />
tersendiri bila terkena sinar mentari.<br />
Cara membentuk motif itu dihasilkan dari<br />
olah budi dan pikir warga kampung sendiri.<br />
Mereka membuat molding (mal cetakan) dari<br />
kayu sebagai matras, berbentuk segi enam.<br />
Dari matras itulah dibuat disain pencetak<br />
motif kerang.<br />
“Kita mencoba berbagai pola dan disain.<br />
Lalu dipilih yang paling pas sebagai ciri khas<br />
paving Cumpat. Sementara bidangnya hanya<br />
segi enam. Lalu bagian atasnya diberi kulit<br />
kerang bermacam bentuk dari matras,” kata M<br />
Ikhsan, Ketua Paguyuban Kelompok Nelayan<br />
Bintang Samudra Cumpat.<br />
Dari berbagai macam percobaan itu,<br />
mereka bisa membuat berbagai varian motif.<br />
Setidaknya ada 12 motif paving yang sudah<br />
dibuat. Ada yang bermotif kerang kecil, ada<br />
yang bermotif kerang besar. Warna-warni<br />
kerang juga dipilihkan yang beraneka varian<br />
agar lebih menarik.<br />
Paving hasil karya warga kampung Cumpat<br />
itu sudah pernah diborong pihak Kecamatan<br />
Bulak sebanyak 1000 paving, atau sekitar luasan<br />
10 meter persegi. Selain itu, katanya, ada dari<br />
Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Kota<br />
Surabaya yang juga pesan dibuatkan.<br />
Cumpat. Mereka para nelayan yang setiap<br />
hari berkutat dengan acara mencari ikan<br />
sebagai sumber kehidupan sehari-hari. Ratarata<br />
mereka berangkat pukul 06.00 wib dan<br />
pulang hingga pukul 15.00 wib.<br />
Aktifitas melaut seharian penuh seperti<br />
itu, ternyata tak menyurutkan semangatnya<br />
dalam memproduksi paving motif kerang.<br />
Mula-mula ada sekitar 15 nelayan anggota<br />
Paguyuban Kelompok Nelayan Bintang<br />
Samudra yang aktif turut berproduksi.<br />
Per hari mereka bisa membuat sebanyak<br />
50 paving. Sedikit? Iya. Mereka sebenarnya<br />
punya target bisa memproduksi 100 biji<br />
paving. “Tapi karena mesin pencetaknya hanya<br />
satu, jadi ya mengikuti kemampuan alat saja,”<br />
tukas Simin, panggilan akrab M Ikhsan.<br />
Para nelayan pegiat pembuatan<br />
paving ini sejak awal sudah mendapatkan<br />
pelatihan serta komposisi yang tepat untuk<br />
Gotong Royong<br />
Pembuatan paving itu dilakukan<br />
bergotong royong oleh warga Kampung<br />
44<br />
<strong>SCG</strong> september <strong>2019</strong>
menghasilkan paving yang kuat. Komposisi<br />
yang tepat antara semen, pasir, dan kerang<br />
yang dihaluskan diatur sedemikian rupa.<br />
Perbandingannya, satu timba semen dan tiga<br />
timba pasir diolah dengan tambahan empat<br />
timba kulit kerang.<br />
Menjelaskan tentang hasil penelitian,<br />
katanya, limbah kulit kerang mengandung<br />
silika tinggi, sehingga bagus dibuat<br />
campuran paving.<br />
Soal Permodalan<br />
Samiadi Santoso, Ketua RW 02 Cumpat,<br />
mengatakan sebenarnya total terdapat<br />
sekitar 200 nelayan di kampungnya. Setiap<br />
hari para nelayan mencari kerang sehingga<br />
ketersediaan bahan baku kulit kerang<br />
selalu ada tiap hari. Karena itulah ia kerap<br />
menantang para mahasiswa yang sedang<br />
melakukan studi di wilayahnya.<br />
“Tiap ada mahasiswa yang ke sini, selalu<br />
saya beri tantangan bagaimana mengatasi<br />
masalah limbah kerang. Apa yang bisa<br />
dilakukan untuk membuat limbah kerang<br />
bisa dimanfaatkan dan tidak terbuang<br />
percuma,” ujarnya.<br />
Kelompok mahasiswa dari PENS ITS,<br />
antara lain yang berhasil meneliti tentang<br />
kandungan kerang yang bisa dimanfaatkan<br />
sebagai bahan campuran pembuatan paving.<br />
Satu mesin pengolah dan pembuatan<br />
paving juga merupakan hasil pemberian<br />
para mahasiswa itu. Plus pelatihan cara<br />
pembuatannya.<br />
Namun, setelah masa studi mereka<br />
berakhir dan pergi, nelayan harus<br />
memaksimalkan sendiri kemampuannya<br />
memproduksi paving. Pasang surut, tidak<br />
bisa melakukan produksi tiap hari. Kalau ada<br />
pesanan saja mereka baru memproduksi.<br />
Belum ada penambahan alat lagi. Tak cukup<br />
modal untuk pengadaan mesin sendiri.<br />
Pengajuan permodalan yang dilayangkan<br />
ke beberapa perusahaan, belum kunjung<br />
terealisasi juga.<br />
“Itulah antara lain masalah yang masih<br />
menjadi kendala, sehingga kita tidak bisa<br />
berproduksi secara terus-menerus,” katanya.<br />
Padahal, lanjutnya, kulit kerang juga<br />
memiliki manfaat sebagai pakan itik.<br />
Sebagaimana hasil penelitian yang dilakukan<br />
mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah<br />
Surabaya, kulit kerang mengandung<br />
manfaat untuk menguatkan cangkang telur.<br />
Penelitian itu dilakukan di Sucofindo dan<br />
sudah mendapatkan sertifikat resmi untuk<br />
dikembangkan.<br />
“Tapi karena sifatnya makanan, harus<br />
dilakukan dengan saksama sehingga benarbenar<br />
bisa bermanfaat sebagai pakan hewan<br />
petelur, khususnya. Kami masih menunggu<br />
sampai persiapan dan hasilnya bisa<br />
dipertanggungjawabkan,” jelasnya.<br />
<strong>SCG</strong> september <strong>2019</strong><br />
45
trade ref.<br />
Di mana saja<br />
Surabaya Square?<br />
Surabaya Square Merr<br />
Jl. Ir. Soekarno No. 11<br />
Surabaya<br />
Mb Titik : +62 857-7055-8853<br />
Kreasi Serba Cantik di<br />
Surabaya Square<br />
Surabaya Square<br />
Tunjungan<br />
Jl. Tunjungan No. 1-3<br />
Surabaya<br />
Dhani : +62 813-3066-4497<br />
Surabaya Square Park &<br />
Ride<br />
Jl. Mayjend Sungkono No.<br />
105 Surabaya<br />
Rizky : +62 812-3156-1343<br />
Surabaya Square SNQ<br />
(Surabaya North Quay)<br />
Jl. Perak Timur Lantai I,<br />
Pelabuhan Gerbang Surya<br />
Nusantara<br />
Tiena : +62 813-3036-0876<br />
Surabaya Square ITC Mega<br />
Grosir Surabaya<br />
Jl. Gembong No.20-30<br />
Surabaya<br />
Hantoro : +62 896-3241-1795<br />
Surabaya Square<br />
Plaza Surabaya<br />
Jl. Pemuda No. 33-37<br />
Surabaya<br />
Faris : +62 812-3302-5424<br />
Surabaya Square<br />
Jembatan Merah Plaza<br />
Jl. Taman Jayengrono No. 2-4<br />
Lt LG Surabaya<br />
Ikhsan : +62 878-5150-1663<br />
Surabaya Square<br />
Kebun Binatang Surabaya<br />
(Depan Kandang Orang Utan)<br />
Jl. Setail No. 1 Surabaya<br />
Etik : +62 857-9097-5752<br />
Surabaya Square<br />
Bandara Juanda<br />
Terminal 2 Lt 1<br />
Ferry : +62 822-3454-5136<br />
Bila melihat produknya, rasanya tak<br />
percaya kalau itu buatan UKM. Kreasinya<br />
cantik dengan mutu wah. Secantik apa,<br />
Anda bisa lihat di Surabaya Square.<br />
Bila Anda pernah melihat kreasi sospeso transparante<br />
karya seniman italia, kini sudah ada di negeri kita. Bungabunga<br />
3D itu dikembangkan oleh salah satu pebisnis<br />
UKM Diana Kartika Damayanti dengan Ike Diana Craftnya.<br />
Bunga timbul itu disematkan ke banyak produk seperti<br />
tas, dompet, bros, dan banyak lagi. Kreasi emboss itu pun<br />
menjadikan tas Anda tampak eye catching dan mengundang<br />
perhatian.<br />
Begitu pula yang ditampilkan oleh Batik Bayusumilir.<br />
Batik dengan ikon hewan atau ikan itu tampak menonjol<br />
dengan keunikannya. Karya yang dimotori oleh Wisje<br />
Wintarti Fiantini itu memiliki ciri khas yang mudah dikenali.<br />
Batik karya asli Surabaya ini kian menambah khasanah batik<br />
nusantara semakin digemari dan kekinian.<br />
Bila penasaran dengan dua produk cantik itu, kunjungi<br />
saja Surabaya Square Pusat Oleh-oleh Khas Surabaya.<br />
Sentra UKM ini tersebar di banyak tempat, Anda tinggal<br />
memilih lokasi Surabaya Square mana yang terdekat dengan<br />
jangkauan Anda.<br />
PUSAT OLEH-OLEH KHAS SURABAYA<br />
Dipersembahkan oleh :<br />
PEMERINTAH KOTA SURABAYA<br />
Dinas Perdagangan Surabaya<br />
Gedung Siola Lt. 2, Jl. Tunjungan No. 1-3 Surabaya 60275 , Telp. 031 99242422<br />
www.disperdagin.surabaya.go.id : dinasperdagangan@surabaya.go.id<br />
@ disdag_surabaya @ surabayasquare
Profil UKM<br />
Ike Diana Craft,<br />
Diana Kartika Damayanti<br />
Apa yang terjadi pada kehidupan seseorang<br />
tidaklah bisa diduga. Akibat kecelakaan yang<br />
dialami pada 2012, Diana Kartika Damayanti<br />
terpaksa harus resign sebagai pekerja kantoran.<br />
Akhirnya ia memfokuskan diri dalam karya<br />
kerajinan yang akhirnya menjadi pilihan<br />
hidupnya. Dari sekadar mendatangkan sospeso<br />
transparante untuk dijual langsung, ia kemudian<br />
mempraktekkannya sebagai karya sendiri.<br />
Hingga 2017, ketika hasil karyanya mulai mapan,<br />
ia mengibarkan Ike Diana Craft.<br />
Ia memproduksi satu disain satu karya.<br />
Konsep limited edition ini diapresiasi positif oleh<br />
pembeli. Dalam setahun, hasil karyanya semakin<br />
moncer. Dari hanya memanfaatkan media<br />
sosial untuk promosi dan penjualan, ia banyak<br />
mendapat dukungan untuk berpameran.<br />
Dari situlah Dinas Perdagangan Kota<br />
Surabaya kemudian merekomendasikannya<br />
untuk mengikuti Indonesia Fashion Week (IFW)<br />
2018 di Jakarta. Alhasil, nyaris hanya dalam<br />
tempo setahun, Ike Diana Craft sudah mendapat<br />
tempat di hati para pelanggan. Bahkan,<br />
katanya, produknya banyak diminati warga<br />
asing. “Mungkin mereka baru tahu ada tas dan<br />
aksesoris yang bentuknya lain dari yang lain kali<br />
ya,” ujarnya. Ia sudah mengirim hasil karyanya<br />
ke Jerman, Amerika Serikat, dan Thailand.<br />
Pelanggan tetapnya dari Singapura.<br />
Anda bisa melihat hasil karya Ike Diana<br />
Craft di facebook @ Diana Kartika Damayanti<br />
dan @ IkeDiana Craft, instagram @ ikeana_craft,<br />
atau mengujungi workshopnya di Jl. Babatan<br />
Pratama XXV, Blok EE-21, Wiyung, Surabaya.<br />
Kalau mau belanja, bisa melalui whatsapp 0852<br />
3267 1912 atau kunjungi Surabaya Square.<br />
Batik Bayusumilir,<br />
Wiesje Wintarti Fiantini<br />
Hanya orang yang cinta pada batik yang<br />
bisa menemukan dan mencipta motif batik<br />
bertema kekinian. Tak hanya kontemporer,<br />
Batik Bayusumilir kental dengan nilai dan<br />
kearifan budaya lokal. Di tangan Wisje<br />
Wintarti Fiantini, semua itu bisa terwujud.<br />
“Batik kita mengangkat unsur budaya<br />
dan batik lukis yangg dikombinasi dengan<br />
lukis tangan realis. Batik memang warisan<br />
budaya yang harus dikembangkan dan<br />
lestarikan,” tuturnya.<br />
Seperti diakui, ia sudah berkecimpung di<br />
dunia batik sejak 2007. Pengalaman panjang<br />
itulah antara lain yang terekspresikan<br />
dalam lembar-lembar kain batik buatannya.<br />
Beberapa tema yang diangkat, antara lain;<br />
Gang Dolly, Jamu Herbal, Car Free Day, Suro<br />
ing Boyo (Juara Prov. Jatim, 2009), Surabaya<br />
Kota Metropolitan, Satriyo Piningit (Juara<br />
Nasional, 2012), termasuk ikan Koi.<br />
Dengan mengutamakan disain dan<br />
kedalaman makna itu, ia sengaja membidik<br />
pasar kalangan menengah atas. Harganya<br />
pun cukup fantastis, antara Rp 1 juta sampai<br />
Rp 25 jutaan untuk sutra sarimbit. “Namun<br />
ke depan, kita berusaha membuat batik<br />
bayusumilir dengan harga lebih terjangkau<br />
tetapi tetap berbeda dari lainnya,” cetusnya.<br />
Anda bisa melihat keanggunan Batik<br />
Bayusumilir di facebook @ Batik Bayusumilir,<br />
instagram @ batik_bayusumilir, atau<br />
workshop di Jl. Ketintang Madya III no. 18-20<br />
Surabaya. Atau berhubungan dengan pemilik<br />
via whatsapp 0877 7778 1955 atau temukan<br />
di Surabaya Square.<br />
• Gedung Siola Lt. 1<br />
• ITC Lt. 1<br />
• MERR<br />
• Plaza Surabaya Lt. 3<br />
• Park & Ride Mayjend Sungkono<br />
• North Quay Lt. 1<br />
• Jembatan Merah Plaza<br />
• Kebun Binatang Surabaya<br />
• Bandara Juanda, Terminal 2 Lt. 1<br />
www.julajuli.com
medical ref.<br />
Waspada Kanker Nasofaring<br />
Metastasis Kelenjar Getah Bening<br />
Dr. Yoke Surpri Marlina, Sp.Onk.Rad<br />
Bermula dari kanker<br />
nasofaring bisa<br />
bermetastasis ke<br />
kanker kelenjar<br />
getah bening, seperti<br />
yang pernah dialami<br />
seorang ustad ternama<br />
negeri ini. Kok bisa?<br />
Spesialis Onkologi Radiasi<br />
Adi Husada Cancer Center<br />
Kanker nasofaring (KNF) merupakan jenis<br />
kanker kepala dan leher dimana sel-sel<br />
abnormal atau sel kanker berkembang di area<br />
nasofaring yaitu di bagian atas tenggorokan<br />
di belakang hidung, merupakan rongga yang<br />
ada di belakang hidung, yang menghubungkan<br />
antara telinga, hidung, tenggorokan. Inilah<br />
sebabnya KNF menimbulkan gejala yang<br />
berhubungan dengan telinga, tenggorok dan<br />
hidung.<br />
Penyebab kanker nasofaring belum<br />
diketahui dengan pasti. Namun sering di<br />
kaitkan dengan adanya virus epstein bar.<br />
adapun faktor resiko yang sering dikaitkan<br />
dengan KNF antara lain makanan yang<br />
diawetkan (diasinkan atau diasap), minum<br />
alkohol, asap rokok/kayu bakar/candu, faktor<br />
genetik.<br />
Gejala tersering yang membawa pasien<br />
berobat adalah benjolan di leher, yang<br />
merupakan mekanisme kelenjar getah bening<br />
untuk melawan sel kanker. Adanya benjolan di<br />
leher sebenarnya menandakan penyakit sudah<br />
dalam keadaan lanjut.<br />
Hal ini disebabkan gejala pada stadium<br />
awal sedikit banyak menyerupai gejala dengan<br />
flu, sehingga sering diabaikan oleh pasien.<br />
Gejala flu yang sulit sembuh dan menahun<br />
sering dianggap sebagai reaksi alergi, bahkan<br />
sinusitis (peradangan pada dinding sinus).<br />
KNF biasanya menimbulkan keluhan awal<br />
berupa telinga berdengung dan terasa penuh<br />
pada satu sisi tanpa disertai rasa sakit sampai<br />
dengan pendengaran berkurang, hidung<br />
tersumbat terus-menerus, pilek di satu sisi<br />
atau dua sisi, ingus bercampur darah, mimisan<br />
sedikit dan berulang.<br />
Gejala lanjut menjadi kelenjar getah bening<br />
leher membesar, mata juling, penglihatan<br />
ganda, kelopak mata menutup pada sisi yang<br />
terkena, nyeri dan sakit kepala.<br />
Umumnya seseorang didiagnosis KNF<br />
setelah melalui beberapa tahap pemeriksaan<br />
seperti nasofaringoskopi atau nasoendoskopi,<br />
CT scan/MRI area kepala leher dan biopsi<br />
jaringan yang diambil dari jaringan nasofaring<br />
serta pemeriksaan penunjang lainnya seperti<br />
Rongent thoraks (dada), USG Abdomen dll.<br />
Hal ini dimaksudkan untuk penilaian stadium<br />
kanker sebagai target terapi, menentukan tata<br />
laksana pengobatan dan menetapkan peluang<br />
kelangsungan hidup.<br />
Kalangan medis lebih banyak<br />
menggunakan sistem TNM untuk menentukan<br />
stadium KNF yang didasarkan pada tingkat<br />
tumor (T), tingkat penyebaran ke kelenjar<br />
getah bening (N/node), dan adanya metastasis<br />
(M). Jika tidak terdapat penyebaran ke kelenjar<br />
getah bening di dekat kanker, maka N diberi<br />
nilai 0. Jika kelenjar getah bening terdekat<br />
menunjukkan kanker, N diberi nomor mulai<br />
dari I, II, III, dst.<br />
Penyebaran yang mungkin terjadi pada<br />
KNF antara lain sel kanker menyebar ke ke<br />
48 <strong>SCG</strong> september <strong>2019</strong>
jaringan-jaringan sekitar nasofaring, seperti<br />
tenggorokan, tulang, dan otak. Dan dapat<br />
bermetastasis ke bagian tubuh lainnya, seperti<br />
tulang, paru-paru, dan hati.<br />
Pada kasus KNF, sangat diharapkan bisa<br />
terdeteksi sejak dini. Karena bisa membuat<br />
kemungkinan keberhasilan terapi cukup tinggi.<br />
AJCC (American Joint Committee on Cancer)<br />
Cancer Staging Manual pada tahun 2017, 5-year<br />
survival rate ( kelangsungan hidup 5 tahun)<br />
pasien KNF berdasarkan stadium; stadium<br />
I: 72%, stadium II: 64%, stadium III: 62%,<br />
stadium IV: 38%. Semakin dini stadium kanker<br />
maka semakin besar kemungkinan angka<br />
keberhasilan terapi dan peluang kelangsungan<br />
hidup penderita tersebut.<br />
Terapi pada KNF, hanya ada dua pilihan<br />
yakni radiasi (untuk stadium awal), serta<br />
kemoradiasi (stadium lanjut).<br />
Radioterapi : adalah terapi menggunakan<br />
radiasi sinar pengion yang bersumber dari<br />
energi radioaktif yang bertujuan untuk<br />
menghancurkan sel kanker. KNF merupakan<br />
jenis kanker yang sangat sensitif terhadap<br />
radioterapi atau orang awam banyak mengenal<br />
sebagai terapi radiasi, sehingga radioterapi<br />
menjadi pengobatan pilihan bagi sebagian<br />
besar penderita KNF. Terapi radiasi pada KNF<br />
dilakukan dengan prosedur radiasi eksternal<br />
dan brakiterapi bergantung dari stadium<br />
ketika datang kedokter. Brakiterapi banyak di<br />
gunakan pada stadium dini dimana kanker atau<br />
lesi hanya terbatas pada daerah nasofaring,<br />
sementara radiasi eksterna di gunakan untuk<br />
stadium lanjut dimana sudah ada keterlibatan<br />
kelenjar getah bening ataupun jaringan<br />
sekitar nasofaring. Dalam beberapa kasus,<br />
terapi radiasi dapat dikombinasikan dengan<br />
kemoterapi. Efek samping dari prosedur ini<br />
adalah kulit kemerahan (hiperpigmentasi kulit),<br />
rambut rontok, dan mulut kering (xerostomia),<br />
ludah kental serta sariawan (stomatitis).<br />
Kemoterapi : Kemoterapi adalah<br />
pengobatan yang dilakukan untuk membunuh<br />
sel-sel kanker. Pengobatan dapat diberikan<br />
melalui suntikan infus ke pembuluh darah.<br />
Pemberian kemoterapi pada kasus<br />
KNF dapat dilakukan dengan tiga cara:<br />
Kemoterapi sebelum terapi radiasi dilakukan<br />
(Neoadjuvant chemotherapy), kemoterapi<br />
digabungkan dengan terapi radiasi (Concurrent<br />
chemoradiotherapy), kemoterapi setelah terapi<br />
radiasi dilakukan (Adjuvant chemotherapy).<br />
Efek samping dari pemberian kemoterapi ini<br />
antara lain mual, rambut rontok, mulut kering.<br />
Karena letaknya yang berdekatan dengan<br />
struktur penting tubuh, yaitu dasar otak (basis<br />
cranial) maka tindakan pembedahan bukan<br />
merupakan pilihan dalam terapi pada KNF. Jika<br />
pun dilakukan pembedahan biasanya karena<br />
kasus yang kambuh (berulang). Itu pun hanya<br />
untuk pengangkatan kelenjar getah bening di<br />
leher dengan ukuran tertentu (ukuran kecil).<br />
Pertanyaan yang sering timbul adalah<br />
apakah KNF bisa sembuh? Secara medis,<br />
penyakit kanker tidak dikatakan sembuh.<br />
Remisi atau relaps adalah istilah yang<br />
digunakan. Remisi berarti pasien telah diterapi<br />
dan dievaluasi, dinyatakan tidak memiliki sel<br />
kanker di tubuhnya lagi. Pada masa ini, pasien<br />
harus tetap kontrol teratur jangka waktu yang<br />
telah ditentukan, karena kekambuhan masih<br />
mungkin ditemukan.<br />
Belum ada metode pasti untuk terhindar<br />
dari KNF, pencengahan yang mungkin bisa<br />
dilakukan adalah membatasi konsumsi<br />
makanan instan/diawetkan, rokok, alkohol<br />
akan jauh lebih baik untuk tubuh. Pola hidup<br />
sehat dengan melakukan pola makan yang<br />
baik, hindari stres menjadi hal penting untuk<br />
mencegah timbulnya kanker.<br />
Adi Husada Cancer Center<br />
RS Adi Husada Undaan Wetan, Jl. Undaan Wetan No. 40-44 Surabaya 60272<br />
Phone : +62 31 9924 5000, 9924 6000, 5318000 Email : info@ahcc.co.id<br />
www.ahcc.co.id @adihusadacancercenter adihusadacancercenter
sub bgt!<br />
Sampai Jumpa Tahun Depan,<br />
Surabaya Cross Culture!<br />
Helatan Surabaya Cross Culture International<br />
Folk Festival <strong>2019</strong> telah sampai pada ujungnya.<br />
Menutup acara lintas negara ini, Pemerintah<br />
Kota Surabaya mengadakan pesta perpisahan<br />
(farewell party) yang bertempat di Balai Kota<br />
Surabaya, Kamis (25/7). Walikota Surabaya,<br />
Tri Rismaharini juga terlihat di antara para<br />
undangan yang hadir.<br />
15 negara kembali menampilkan tarian<br />
dalam acara ini. Suasana menjadi lebih ceria<br />
berkat tampilan layar LED yang menjadi latar<br />
sementara para penari bergerak. Tak hanya itu,<br />
kostum para delegasi menjadi lebih cerah dan<br />
meriah. Semangat mereka untuk menghibur<br />
tetap berkobar hingga akhir.<br />
Antusiasme warga Surabaya untuk<br />
mengikuti rangkaian acara ini pun tak<br />
surut. Siaga dengan ponsel masing-masing,<br />
mereka mengabadikan momen. “Menurut<br />
aku, acaranya menarik banget, karena sudah<br />
menggabungkan penampilan dari beberapa<br />
negara dalam satu acara,” ucap Sarah, salah satu<br />
pengunjung. Ia berharap, ke depannya akan<br />
semakin banyak negara yang mengikuti helatan<br />
tahunan ini. “Supaya pengetahuan kita tentang<br />
budaya-budaya negara lain bisa semakin<br />
bertambah,” lanjutnya.<br />
Surabaya Cross Culture International Folk<br />
Festival <strong>2019</strong> sendiri telah berlangsung sejak<br />
Minggu (21/7). Menariknya, selain menjadi<br />
penampil, para delegasi juga membagikan ilmu<br />
lewat workshop pada warga Surabaya. Pesta<br />
perpisahan berakhir dengan pemberian apresiasi<br />
oleh Walikota Tri Rismaharini pada para delegasi.<br />
(Naskah: Nancy & Foto: Steven J)<br />
20 Seniman Muda Pamerkan Semangat<br />
Perjuangan dalam Karya<br />
Terinspirasi dari kobar semangat perjuangan<br />
melawan penjajah, 20 seniman muda dari<br />
berbagai kota di Indonesia menggelar pameran<br />
bertajuk Jangan Bung di Galeri Paviliun House<br />
of Sampoerna.<br />
Berangkat dari keberagaman latar<br />
belakang para seniman, kata jangan atau sayur<br />
dalam bahasa Jawa dipilih. Meski berbeda,<br />
para seniman dapat membentuk harmoni dan<br />
menciptakan sesuatu yang dapat dinikmati<br />
semua orang. Sementara, kata bung atau<br />
rebung (bambu muda) menggambarkan<br />
tombak bambu yang digunakan sebagai<br />
senjata bagi rakyat untuk melawan penjajah.<br />
Sentuhan khas dan unik dari tiap seniman<br />
memberikan kesan sendiri pada tiap karyanya.<br />
Karya Fajrin Puspa Adelvia yang berjudul<br />
Leader, misalnya. Wanita itu menggambarkan<br />
sebuah payung yang menarik pulau. Inspirasi<br />
datang dari fungsi payung yang dulu berfungsi<br />
sebagai penunjuk status sosial seseorang,<br />
termasuk seorang pemimpin. “Maka dari<br />
itu, dia menarik sebuah pulau. Pulau itu<br />
menggambarkan orang-orang yang sedang ia<br />
pimpin,” ceritanya pada Rabu (14/8).<br />
Selain Fajrin, para seniman lain juga<br />
menyajikan cerita tak kalah menarik di balik<br />
karya masing-masing. Pameran karya dua dan<br />
tiga dimensi ini sendiri berlangsung mulai<br />
Kamis (15/8) hingga Sabtu (7/9). (Naskah:<br />
Nancy, foto: Steven)<br />
50 <strong>SCG</strong> september <strong>2019</strong>
Marketing Klub Ubaya Belajar Trust dan<br />
Impact Media di Suara Surabaya<br />
Suara Surabaya Media mendapat kunjungan<br />
dari MarKlub (Marketing Klub) Universitas<br />
Surabaya (Ubaya). Dihadiri 37 peserta dari<br />
berbagai jurusan untuk mengikuti kegiatan<br />
Learning Beyond the Classroom yang<br />
mengangkat program Journey for Insight.<br />
Kegiatan Journey for Insight diadakan<br />
dengan tujuan agar mahasiswa mengetahui<br />
lebih lanjut mengenai marketing komunikasi<br />
terutama dalam bidang media. Antusias<br />
peserta untuk dapat belajar di SS sudah terlihat<br />
sejak Senin (12/8) pagi. Mahasiswa dengan<br />
seksama menyimak penjelasan berbagai topik<br />
mengenai digital marketing hingga media<br />
sosial yang ada di SS. Materi ini disampaikan<br />
oleh Eddy Prastyo, Manager New Media<br />
serta Septian Yudha, Marketing Promosi.<br />
Selain talkshow, peserta juga diajak untuk<br />
menyaksikan siaran di ruangan on air.<br />
“Kami memilih Suara Surabaya sebagai<br />
tujuan kami karena kami ingin mengetahui<br />
lebih dalam mengenai konsep kerja Suara<br />
Surabaya yang tidak hanya memperoleh trust<br />
namun juga memberikan impact kepada<br />
masyarakat,” ujar Silvia Margaretha Dosen<br />
Fakultas Bisnis dan Ekonomika Ubaya. Silvia<br />
berharap, pembelajaran dari Suara Surabaya ini<br />
dapat menambah jaringan untuk mahasiswa<br />
mempunyai peluang kerja dan karir. (Naskah:<br />
Jeanne, foto: Steven)<br />
Ketika 26 Perempuan Menghikayatkan<br />
Lelaki Pertama dalam Karya<br />
Buku bertajuk Lelaki Pertamaku yang<br />
merupakan kolaborasi karya dari 26 penulis<br />
perempuan diluncurkan untuk para<br />
pembacanya. Buku ini merupakan salah satu<br />
serial buku yang diterbitkan oleh komunitas<br />
Hidup Ini Indah Beib (HBBI) yang memuat<br />
berbagai karya penulis perempuan. Lelaki<br />
Pertamaku mengisahkan tentang cinta pertama<br />
seorang anak kepada ayahnya yang menjadi<br />
laki-laki pertama dalam hidupnya.<br />
Wina Bojonegoro, Ketua Penulis dan CEO<br />
Padmedia memaparkan, topik ayah dipilih<br />
karena tulisan yang membahas ibu sudah<br />
banyak ditemukan, dan cinta seorang anak<br />
perempuan dan ayahnya memiliki rupa-rupa<br />
cerita yang menggambarkan rasa cinta.<br />
Seperti salah satu kisah milik Ayu Trisna,<br />
putri antropolog ternama, Naya Sujana, yang<br />
menuangkan penyesalannya karena tak sempat<br />
meminta maaf pada ayahnya hingga berpulang,<br />
dalam tulisan berjudul “Aku Mengenal Lelaki Itu”.<br />
“Kami memiliki standar karya penulisan<br />
yang sejajar dengan para penulis professional.<br />
Ada yang idenya bagus tapi tulisannya hancur.<br />
Ada pula yang pandai bercerita namun<br />
tulisannya tidak terarah. Bahkan kami harus<br />
meminta beberapa dari mereka menulis ulang<br />
karyanya apabila memang masuk dalam tahap<br />
seleksi,” ungkap Wina Bojonegoro, Sabtu (10/8).<br />
Wina berharap peluncuran karya serial HIIB<br />
selanjutnya mampu memacu minat menuis<br />
para perempuan yang mulai memudar. (Naskah:<br />
Jeanne)<br />
<strong>SCG</strong> <strong>September</strong> <strong>2019</strong><br />
51
sub bgt!<br />
Serunya Berburu Mainan Murah<br />
Kidz Station gelar Kidz Station Warehouse Sale<br />
Surabaya. Kidz Station Warehouse Sale hadir<br />
untuk pecinta mainan yang ingin berburu<br />
mainan dengan harga murah. “Prinsipnya event<br />
ini ditujukan untuk pembeli mainan murah<br />
yang harganya termurah dan tidak merasa rugi<br />
membeli karena harganya murah,” ungkap Putri<br />
Desmia, Markom Kidz Station, Senin (12/8)<br />
Khusus untuk pengunjung Kidz Station<br />
Warehouse Sale Surabaya, Kidz Station<br />
memboyong brand asal Australia yaitu Smiggle.<br />
Selain Smiggle terdapat pula ribuan mainan<br />
dari 30an brand diantaranya Baby Alive, LEGO,<br />
Hot Wheels, Thomas n Friends, LOL, dan Marvel<br />
yang dijual dengan potongan harga sampai 90<br />
persen. Harga yang disematkan pun beragam,<br />
mulai dari yang terendah yakni Rp. 10.000<br />
sampai Rp. 800.000.<br />
Sistem belanja yang diterapkan di sini<br />
cukup unik. Pengunjung dibagi dalam<br />
kelompok yang berisi 200 orang untuk<br />
berbelanja dalam 20 menit per sesi.<br />
Meskipun bertajuk sale mainan anak, Putri<br />
mengaku acara ini tidak terbatas untuk anakanak<br />
saja. Tampak dalam suasana siang hari<br />
itu pembeli didominasi oleh para dewasa yang<br />
turut larut berburu mainan. “Karena di sini ada<br />
LEGO yang bisa untuk mainan orang dewasa,<br />
kolektor Marvel bisa datang ke sini juga karena<br />
kita ada action figure karakter Marvel,” ungkap<br />
Putri. Kidz Station Warehouse Sale berlangsung<br />
di Convention Hall Tunjungan Plaza pada<br />
tanggal 12 - 18 Agustus <strong>2019</strong>.<br />
Padukan Seni dan Sains dalam The<br />
Science of Facial Architecture<br />
MIRACLE Aesthetic Clinic meluncurkan metode<br />
terbarunya yang diberi nama The Science of<br />
Facial Architecture.<br />
Metode yang diluncurkan bertepatan dengan<br />
ulang tahun ke 23 klinik kecantikan ini<br />
menggabungkan cita rasa seni dan sains dalam<br />
mengonstruksi wajah. Founder & President<br />
Director MIRACLE Aesthetic Clinic Group, dr.<br />
Lanny Juniarti, Dipl. AAAM. mengumpamakan<br />
hal ini layaknya membangun sebuah rumah.<br />
“Seperti ketika membangun sebuah bangunan,<br />
dalam metode ini semuanya terukur. Dirancang<br />
dengan baik terlebih dahulu sebelum akhirnya<br />
dilaksanakan. Tidak lagi hanya menggunakan<br />
intuisi dalam menangani kebutuhan pasien,”<br />
jelasnya pada Rabu (7/8).<br />
Teknik ini mengombinasikan konsep<br />
pembentukan wajah oleh Dr. Mauricio de Maio,<br />
ahli bedah plastik asal Brazil, dengan teknologi<br />
serta pelayanan yang dimiliki. Pada proses<br />
awal, facial assessment misalnya, melibatkan<br />
penggunaan teknologi.<br />
Usai facial assessment, serangkaian perawatan<br />
mulai perbaikan struktur kulit untuk fondasi,<br />
kontur, sampai detil-detil serta harmonisasi<br />
bagian wajah tak terlewatkan.<br />
The Science of Facial Architecture sendiri dapat<br />
menjadi salah satu alternatif agar dapat terlihat<br />
awet muda. “Melalui metode ini, diharapkan<br />
akan menghasilkan tampilan versi terbaik dari<br />
setiap pelanggan, serta memberikan dampak<br />
yang positif bagi kehidupan sosialnya,” pungkas<br />
dr. Lanny. (Naskah: Nancy)<br />
52 <strong>SCG</strong> september <strong>2019</strong>
Gala Premier Bumi Manusia<br />
dan Perburuan Meriah di Surabaya<br />
Disinari terik matahari yang menyengat,<br />
ratusan orang dengan antusias berkumpul di<br />
lobi Surabaya Town Square (SUTOS), Jumat<br />
(9/8). Mereka rela bermandi keringat agar<br />
dapat menonton pembukaan Gala Premier<br />
film Bumi Manusia dan Perburuan, dua film<br />
yang diadaptasi dari karya penulis legendaris<br />
Pramoedya Ananta Toer. Surabaya terpilih<br />
untuk menjadi tempat penayangan perdana<br />
yang dihadiri oleh seluruh pemain serta<br />
sutradara kedua film tersebut.<br />
Screening film garapan sutradara Richard<br />
Oh ini menjadi urutan pertama dalam jadwal<br />
tayang hari itu. “Film Perburuan ini merupakan<br />
hasil kolaborasi dengan banyak pihak.<br />
Harapannya, setelah menonton, penonton<br />
akan terpicu untuk membaca karya-karya<br />
Pramoedya Ananta Toer,” ucap Richard sebelum<br />
screening dimulai. Wakil Gubernur Jawa Timur,<br />
Emil Dardak juga terlihat menghadiri screening<br />
Perburuan.<br />
Rangkaian acara Gala Premier tak berhenti<br />
sampai di situ. Pada malam harinya, Iwan<br />
Fals dan Once ikut memeriahkan suasana<br />
dengan menyanyikan soundtrack lagu Bumi<br />
Manusia berjudul Ibu Pertiwi, sebelum akhirnya<br />
screening Bumi Manusia. Kali ini, sosok<br />
Iqbaal Ramadhan dan Mawar Eva de Jongh<br />
yang mencuri perhatian. Bersamaan dengan<br />
Perburuan, film yang dikerjakan oleh Hanung<br />
Bramantyo ini rilis pada 15 Agustus <strong>2019</strong>.<br />
(Naskah: Nancy)<br />
Gerakan Say No to Plastic Menyambut Idul Adha<br />
Maraknya go green dan say no to plastic<br />
juga digencarkan bertepatan dengan<br />
perayaan hari besar Idul Adha tahun ini.<br />
Tas Alena Spunbond merupakan salah satu<br />
perusahaan yang juga ikut serta dalam gerakan<br />
no plastic. Ada sekitar 10.000 tas berbahan<br />
dasar spunbond dihadirkan di Suara Surabaya<br />
yang nantinya akan disalurkan kepada<br />
yayasan atau masjid yang menyelenggarakan<br />
penyembelihan hewan kurban.<br />
Tas Spunbond memiliki keunggulan<br />
dibandingkan kantong plastik yang biasa<br />
di temui, selain dapat digunakan kembali,<br />
tas spunbond juga lebih kuat dibandingkan<br />
dengan kantong plastik yang mudah robek.<br />
“Kami terinspirasi dari ucapan Bu Risma,<br />
Walikota Surabaya yang mendukung gerakan<br />
mengurangi plastik di Surabaya terutama pada<br />
saat Hari Idul Adha. Sebenarnya yang kami<br />
ingin tekankan adalah pada sisi reuse, agar<br />
tas bisa digunakan berulang kali,” ujar Nunik<br />
Meilina, Financial Manager CV Alena Spunbond,<br />
Jumat (9/8).<br />
Meilina menambahkan, bahwa<br />
mengedukasi masyarakat memang tidak<br />
mudah, namun dengan adanya gerakan ini<br />
diharapkan masyarakat akan semakin paham<br />
akan pentingnya mengurangi penggunaan<br />
plastik. Tas Spunbond sudah memiliki banyak<br />
peminat, tidak hanya di Jawa timur namun<br />
merambah hingga Bali. Terdapat 200 buah Tas<br />
Spunbond yang sudah disediakan untuk setiap<br />
yayasan, hanya dengan membawa fotocopy<br />
akta yayasan maka sudah bisa didapatkan<br />
mulai Sabtu (10/08), di Suara Surabaya pada<br />
jam kerja. (Naskah: Jeanne)<br />
<strong>SCG</strong> <strong>September</strong> <strong>2019</strong><br />
53
sub bgt!<br />
Maksimalkan Kualitas Roti<br />
dengan Tepung Kualitas Premium<br />
PT Sriboga Flour Mill menyelenggarakan<br />
baking demo bertajuk Sriboga Bakery &<br />
Pastries Fiesta. Bakery Innovation & Digital<br />
Smartpreneur menjadi tema yang diusung<br />
dalam kegiatan yang digelar pada Sabtu (27/8).<br />
Kegiatan ini diikuti oleh 250 pelaku UKM yang<br />
bergerak dalam bidang bakery dan pastry di<br />
Surabaya.<br />
Salah satu acara yang digelar hari itu adalah<br />
demo ragam aplikasi menggunakan tepung<br />
terigu. Menurut Chef Deny Panca, Techical<br />
Advisor SCC Surabaya dalam membuat kue<br />
maupun pastry harus mengenal karakteristik<br />
kue yang akan dibuat. “Jadi secara knowledge<br />
kita juga mengedukasi peserta tentang produk<br />
yang cocok buat bikin kue, gak sembarang<br />
bikin ini itu,” tutur Chef Deny yang hari itu<br />
mendemonstrasikan pembuatan Chicken<br />
Croissant Cheese atau Chickcrocheese.<br />
Chef Deny juga melanjutkan tentang<br />
ragam tepung terigu yang wajib dikenal oleh<br />
para pelaku industri kuliner yang bergerak<br />
dalam bidang bakery dan pastry. “Tepung<br />
berprotein tinggi untuk membuat roti tawar,<br />
donat, bluder karena butuh pengembangan<br />
tinggi. Kalau yang protein rendah itu cocoknya<br />
untuk kue kering, cookies, cake. Nah yang<br />
protein sedang itu untuk bikin kue bantet<br />
seperti brownies dan muffin.”<br />
Dalam kegiatan ini juga PT Sriboga Flour<br />
Mill memperkenalkan ulang ukuran kemasan<br />
1 kilogram dari tepung kelas Super antara lain<br />
Hime (tepung khusus membuat Roti), dan<br />
Double Zero (tepung khusus membuat Pastry)<br />
yang dikemas lebih praktis dan ekonomis bagi<br />
para pelaku usaha Bakery&UKM, Horeca, Start<br />
Up, dan Household di Indonesia.<br />
Jamuan Istimewa untuk Para Veteran<br />
Jelang Hari Kemerdekaan<br />
Tentunya, kita tak asing lagi dengan<br />
semboyan “Jas Merah”, akronim Jangan<br />
Sekali-kali Melupakan Sejarah yang kondang<br />
berkat pidato Ir. Soekarno. Banyak cara untuk<br />
mengapresiasi sejarah panjang negeri, salah<br />
satunya adalah memberikan penghargaan untuk<br />
para saksi hidup pejuang bangsa. Memperingati<br />
Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke<br />
74, Hotel Grand Dafam Signature Surabaya<br />
mengundang 90 orang pejuang veteran untuk<br />
dijamu bak tamu VIP, Senin (12/8).<br />
Bekerja sama dengan Komando Resor<br />
Militer 084/Bhaskara Jaya beserta jajarannya,<br />
para veteran datang dari berbagai wilayah di<br />
Surabaya. “Para veteran ini ada yang datang<br />
dari Kodim di Surabaya Utara, Surabaya Timur<br />
dan Surabaya Selatan,” jelas Christina Helen,<br />
Public Relations Manager Hotel Grand Dafam<br />
Signature. Raut wajah bahagia terukir di wajah<br />
para veteran yang rata-rata berusia 60 tahun ke<br />
atas tersebut, tatkala bertemu kembali dengan<br />
kawan seperjuangan.<br />
Para veteran akan menginap selama dua hari,<br />
sampai Selasa (13/8). Selain dapat mengakses<br />
setiap fasilitas yang ada, para veteran juga akan<br />
berbagi kisah pada sebuah talkshow. Topik<br />
yang diangkat pun tak jauh dari bagaimana<br />
perjuangan terhadap kemerdekaan bangsa terus<br />
berlangsung hingga kini. Gelaran fashion show<br />
bertemakan perjuangan pun disiapkan untuk<br />
memeriahkan acara bersama para tamu spesial<br />
ini. (Naskah: Jeanne, foto: Steven)<br />
54 <strong>SCG</strong> september <strong>2019</strong>
Desainer Surabaya Sabet Piala<br />
di Ajang A’Design Award<br />
Arek Surabaya kembali mengukir prestasi di<br />
kancah internasional. Kali ini, Faldo Andreo<br />
Honggowidjojo, seorang desainer menjadi<br />
pemenang dalam bidang Desain Arsitektur,<br />
Bangunan dan Struktur dalam ajang A’Design<br />
Award. Kompetisi yang diselenggarakan di Italia<br />
ini merupakan acara penganugerahan bidang<br />
desain terbesar dan paling bergengsi di dunia.<br />
Terpilihnya karya pria berusia 28 tahun<br />
ini menjadi juara pun melalui proses yang<br />
panjang. Sebanyak lebih dari 200 juri asal<br />
berbagai negara menilai karyanya. Tak hanya<br />
itu, ia juga harus menghadapi kenyataan<br />
bahwa kompetisi tahun ini dinobatkan sebagai<br />
yang paling sulit. Sederet nama-nama besar<br />
di dunia desain ikut dalam acara ini. “Hanya<br />
yang terbaik dari yang terbaiklah yang dapat<br />
lolos dan dinyatakan sebagai pemenang di<br />
sini,” ucap Onur M. Cobanli, pimpinan dan<br />
koordinator award saat memberikan sambutan<br />
pada Exhibition Vernissage <strong>2019</strong>.<br />
Pucuk dicinta ulam pun tiba. Melewati<br />
serangkaian tantangan tersebut, Faldo<br />
berhasil membawa pulang dua anugerah<br />
desain sekaligus pada Jumat (28/6). Faldo<br />
sontak menuai pujian dari para desainer<br />
internasional. “Faldo merupakan pemenang<br />
anugerah paling mempesona dengan karisma<br />
yang luar biasa,” tulis Elena Zaznobina,<br />
desainer asal Rusia di Instagram. Karya Faldo<br />
bersama penerima penghargaan yang lain<br />
dipamerkan pada Museum of Outstanding<br />
Design (MOOD) untuk lebih dari satu bulan di<br />
Italia. Pameran yang dibuka dari Senin (10/6)<br />
sampai Rabu (31/7) ini dirotasi ke berbagai<br />
negara lain selama setahun, mulai dari Cina,<br />
sampai India. (Naskah: Nancy)<br />
SLVR Gandeng UKM dan Mahasiswa<br />
Kembangkan Masker Buah<br />
Kulit membutuhkan perawatan seiring jenjang<br />
usia, dengan memperhatikan kebutuhan<br />
dari masing-masing masalah yang dihadapi.<br />
Untuk itu, SLVR International Clinic Surabaya<br />
menyosialisasikan penggunaan bahan alami<br />
untuk masker yang mereka gunakan.<br />
Rama Budisetyo, brand owner SLVR<br />
menyarankan menggunakan masker dari<br />
olahan buah-buahan asli yang bebas dari<br />
bahan kimia berbahaya. Diolah secara higienis<br />
sebelum akhirnya diaplikasikan pada wajah<br />
kostumer. ”Karena alami, cenderung tidak<br />
menimbulkan iritasi” jelasnya. Ibu hamil dan<br />
menyusui pun bisa aman menggunakannya.<br />
Rama menambahkan, dalam pembuatannya<br />
juga melibatkan UKM dari ibu-ibu sekitar. Saat ini<br />
ada beragam jenis masker yang sudah diproduksi<br />
dan digunakan sebagai bahan perawatan di klinik<br />
SLVR antara lain alpukat untuk kulit kering, kunyit<br />
untuk melembapkan kulit, dan jeruk untuk kulit<br />
berminyak.<br />
Dalam kesempatan pengenalan klinik<br />
baru SLVR yang terletak di Dukuh Kupang<br />
Surabaya, pada Jumat (09/08) tersebut Rama<br />
juga menjabarkan kepedulian kliniknya untuk<br />
terus mengedukasi pelanggan dan masyarakat<br />
umum untuk menghindari produk kecantikan<br />
berbahan kimia yang membayakan.<br />
<strong>SCG</strong> <strong>September</strong> <strong>2019</strong><br />
55
sub bgt!<br />
Bagi para pejuang kanker, pengobatan<br />
melalui kemoterapi atau radioterapi kadang<br />
membuat galau. Betapa tidak, efek samping<br />
yang ditimbulkannya menyebabkan pasien<br />
tidak percaya diri. Gara-gara efek yang bisa<br />
menyebabkan alis dan bulu mata rontok, kulit<br />
kering, bengkak, kulit memerah atau pucat,<br />
dan efek menyedihkan lainnya.<br />
Demi untuk membesarkan hati pada<br />
AHCC Gelar Workshop<br />
Look Good Feel Better<br />
pasien kanker, Adi Husada Cancer Center<br />
(AHCC) Surabaya, mengadakan program<br />
workshop Look Good Feel Better bekerjasama<br />
dengan Can-Care, Yayasan Kanker Indonesia<br />
(YKI) Jawa Timur, dan Viva Cosmetics.<br />
Workshop digelar selama 3 jam untuk<br />
membantu para wanita dengan kanker<br />
bagaimana bisa tetap tampil cantik dan percaya<br />
diri. Antara lain diajari bagaimana merawat<br />
kulit, kuku, cara menangani alopecia atau<br />
kepala botak karena rontok, dan sebagainya.<br />
Estiningtyas Nugraheni S, KM, MARS,<br />
Sekretaris YKI Jatim, menuturkan, “Kegiatan<br />
ini merupakan kegiatan yang positif bagi para<br />
penderita kanker untuk menumbuhkan rasa<br />
percaya diri dalam hal penampilan.”<br />
Virgie, dari Can-Care, menambahkan, “Kelas<br />
make up ini bukan tentang hasil yang bagus,<br />
tapi bagaimana menanamkan rasa percaya diri<br />
pada penyintas kanker bahwa mereka juga bisa<br />
tetap tampil cantik dengan make up.”<br />
Bermain, Berpetualang dan Bekerja<br />
Memeriahkan Hari Merdeka<br />
Perayaan ulang tahun Indonesia yang<br />
jatuh tiap 17 Agustus identik diperingati<br />
dengan berbagai acara menarik dan bertema<br />
kemerdekaan. Sunday Market salah satunya<br />
yang hadir dari tanggal 17 hingga 18 Agustus<br />
di Surabaya Town Square mengusung tema<br />
Hari Merdeka. Tidak hanya berbelanja, namun<br />
masyarakat juga diajak untuk bermain,<br />
berpetualang, dan bekerja di berbagai fasilitas<br />
yang ada di Sunday Market.<br />
Berbeda dari yang sudah-sudah, Sunday<br />
Market juga mengadakan berbagai aktivitas<br />
interaksi dengan pengunjung dan tenant,<br />
seperti lomba ala 17-an. Tak hanya itu, Sunday<br />
Market juga mengajak serta komunitas<br />
Theatrical Sejarah, RoodeBurg, Sepeda<br />
Onthel Lawas Senopati, dan Pemudis untuk<br />
berpartisipasi dalam acara karnaval. Dua<br />
kegiatan tersebut menjadi serangkaian kecil<br />
dari keseluruhan acara Sunday Market<br />
Sunday Market dimeriahkan oleh 110<br />
tenant yang menyediakan barang dan jasa<br />
yang terbagi berdasarkan kategori food<br />
and beverage, flea market,dan labels market.<br />
“Kami sangat terbuka bagi para tenant dan<br />
pengunjung untuk eksplor. Mau itu barang,<br />
kegiatan edukasi, atau sosial karena tujuan<br />
kami dari dulu tetaplah sama, agar pengunjung<br />
tidak hanya berbelanja tapi dapat pulang<br />
dengan mendapatkan sesuatu yang berharga,”<br />
pungkas Angelita Giovanni, PIC Sunday Market<br />
pada Sabtu (17/8). (Naskah: Jeanne, foto:<br />
Yongki)<br />
56 <strong>SCG</strong> september <strong>2019</strong>
WONDERFUL FAMILY TIME !<br />
SEPTEMBER CERIA<br />
BERSAMA KELUARGA DI<br />
LENMARC MALL<br />
Beragam acara keluarga serta program<br />
belanja akan disajikan spesial untuk Anda di<br />
bulan yang penuh kehangatan keluarga ini.<br />
Spesial di hari Senin ikuti program mingguan I<br />
Love Monday dengan berbelanja<br />
minimal Rp 500.000 per struk. Dapatkan<br />
Shopping Voucher Food Channel dengan<br />
menukarkan struk belanja di Customer Service<br />
di Lobby Utama pada hari transaksi yang sama.<br />
Kunjungi Midiso Exhibition dari 1 – 30<br />
<strong>September</strong> di Ground Floor. Jangan lewatkan<br />
pemeriksaan kesehatan melalui mata (Iridologi)<br />
pada 1 <strong>September</strong> di Ganesha Room lantai 2.<br />
Datang dan ikuti Xpander Pinter Bener Family<br />
Festival pada tanggal 21 – 22 <strong>September</strong> di<br />
North Parking. Mari berpartisipasi dan saksikan<br />
langsung di Main Atrium UG Floor: Peace Poster<br />
Contest by Lions Club pada 21 <strong>September</strong>, G<br />
Center 20th Anniversary pada 22 <strong>September</strong><br />
dan Gempita <strong>2019</strong> – Gebyar Mahasiswa PG-<br />
Paud dan Anak Usia Dini Tingkat Nasional by FIP<br />
Unesa pada 28 <strong>September</strong>.<br />
Mengurus paspor menjadi lebih mudah<br />
dengan Layanan Paspor Kantor Imigrasi Kelas I<br />
Tanjung Perak yang hadir di lantai LG.<br />
Dapatkan informasi terbaru seputar Lenmarc<br />
Mall dengan mengunduh aplikasi Lenmarc<br />
Mall dari Google Playstore dan Apps Store di<br />
smartphone anda. Jelajahi informasi belanja<br />
secara online, kapan saja dan di mana saja.<br />
Lets Create Your Wonderful Family Time!,<br />
“Lenmarc Mall, Remarkably You”<br />
Menyantap Lobster, Si Kudapan Mewah Penggugah Selera<br />
Hotel Ciputra World meluncurkan promo<br />
Lobster Madness sebagai salah satu alternatif<br />
sajian baru di The Gallery Restaurant. Sesuai<br />
dengan namanya, promo kali ini menyediakan<br />
olahan lobster sebagai primadona dan Fillet<br />
Mignon dan Chicken Grill sebagai pendamping.<br />
Ragam jenis lobster papan atas yaitu lobster<br />
mutiara, lobster bambu, dan lobster pakistan<br />
pakistan disulap jadi sajian mewah yang<br />
menggugah selera.<br />
Saat dipamerkan di hadapan awak media,<br />
lobster dimasak menggunakan metode grill<br />
atau panggang. Pemilihan panggang sebagai<br />
metode memasak pun bukan tanpa alasan. Chef<br />
Arif Suharto, Sous Chef The Gallery, menuturkan<br />
metode grill atau panggang dipilih karena lebih<br />
cepat saat disajikan dan tekstur lobster tetap<br />
terjaga bila diolah dengan metode ini. “Karena<br />
kalau grill itu yang paling cepat saat disajikan<br />
ke customer, sekitar 8 sampai 12 menit saja. Tapi<br />
kalau kostumer mau yang lain, kita juga bisa<br />
sajikan di steam atau saute,” ungkap Chef Arif,<br />
Rabu (14/8).<br />
Ada tiga pilihan saus yang bisa dipilih untuk<br />
mendampingi bersantap lobster, yaitu Garlic Sauce,<br />
Herb Butter Sauce, dan Singapore Chilli Sauce.<br />
Promo Lobster Madness dapat disantap tiap hari<br />
Rabu di The Gallery Restaurant dengan harga Rp.<br />
550.000++ per orang. (Foto: Steven)<br />
<strong>SCG</strong> <strong>September</strong> <strong>2019</strong><br />
57
sub bgt!<br />
Mengarungi Galaksi Bersama Voyager 4<br />
Makan malam sembari melihat kota dari<br />
ketinggian, tentunya membawa kesan<br />
lebih dibanding biasanya. Gemerlap lampu<br />
gedung yang atraktif kian memanjakan mata,<br />
membawa suasana khas kota metropolitan<br />
yang kental dan intim. Lebih spesial lagi bila<br />
dilatarbelakangi oleh musik jazz. Pengalaman<br />
inilah yang ditawarkan oleh Seventeen Lounge<br />
Hotel HARRIS Gubeng pada Minggu (28/7).<br />
Menghadirkan musisi jazz asal Prancis,<br />
Voyager 4, suasana lounge yang terletak<br />
di lantai 17 tersebut menjadi kian hangat.<br />
Mengenakan pakaian bak astronot, keempat<br />
personel Voyager 4 siap di balik instrumen<br />
andalan. Terinspirasi dari berbagai peristiwa<br />
sains, Voyager 4 seakan mengajak para<br />
pendengar untuk mengarungi galaksi.<br />
Tiap hendak membawakan sebuah<br />
lagu, para personel Voyager 4 memberikan<br />
penjelasan sebagai sebuah jembatan bagi<br />
para pendengar. “Untuk lagu ini, saya harap<br />
Anda semua bisa membayangkan ada sebuah<br />
monster hitam besar sedang berjalan,” ucap<br />
sang keyboardist dalam bahasa Inggris<br />
saat hendak membawakan lagu Black Hole.<br />
Permulaan musik yang perlahan, lalu lambat<br />
laun menjadi lebih kencang membantu<br />
visualisasi monster di kepala pengunjung.<br />
Acara bertajuk Soiree Jazz ini merupakan<br />
hasil kerja sama antara Hotel HARRIS Gubeng<br />
dengan Institut Français Indonesia (IFI) Surabaya.<br />
Set menu berbau western dihadirkan untuk<br />
memanjakan lidah para pengunjung. Penampilan<br />
Voyager 4 sendiri dimulai sejak pukul 19.00 WIB.<br />
(Naskah: Nancy, foto: Steven)<br />
Serba Canggih pada All New Honda<br />
Accord dan New HR-V Mugen<br />
Honda Surabaya Center (HSC) kembali<br />
memperkenalkan All New Honda Accord yang<br />
semakin besar dan mewah, dilengkapi mesin<br />
1,5 liter VTEC Turbo dan teknologi keselamatan<br />
canggih Honda Sensing. Rancangannya<br />
menggunakan platform baru dengan struktur<br />
uni-bodi yang lebih rendah, lebih besar, dan<br />
lebih kokoh. Eksterior sepenuhnya baru.<br />
Bentuk bodinya lebih halus dengan proses<br />
lazer brazing. Kabinnya lebih senyap karena<br />
dilengkapi peredam.<br />
“Hingga generasi ke-10 ini, Honda Accord<br />
sukses menjadi mobil legendaris yang identik<br />
dengan kemewahan, prestise penggunanya,<br />
serta terobosan teknologinya,” kata Ang Hoey<br />
Tiong, Presdir HSC, akhir Juli lalu.<br />
Pembaruan juga dilakukan pada Honda<br />
HR-V. Kali ini diluncurkan New Honda HR-V 1,5E<br />
Special Edition Mugen yang dilengkapi berbagai<br />
aksesoris dengan disain Mugen. Pada eksterior<br />
diberi New Front Under, Side Under, Rear Under,<br />
dan Tailgate Spoiler, Body Sticker dan Mugen<br />
Emblem. Sementara pada interior ditambahkan<br />
Floor Mat dan Mugen Emblem.<br />
58 <strong>SCG</strong> september <strong>2019</strong>
Menguak Fakta Seputar<br />
Tanggal Kadaluwarsa<br />
Sobat Toma, tahukah kalian bahwa terdapat<br />
beberapa istilah untuk menunjukkan tanggal<br />
kadaluwarsa pada tiap produk makanan. Yang<br />
perlu Sobat Toma tahu adalah arti dari setiap<br />
istilah ini bisa saja berbeda lho. Yuk kita simak<br />
apa saja perbedaanya!<br />
- Tanggal “best before” artinya produk<br />
makanan baik dikonsumsi sebelum tanggal<br />
tersebut karena kualitasnya berada sangat baik<br />
sebelum tanggal tersebut. Misalnya, roti sudah<br />
melewati tanggal tersebut tapi kualitasnya<br />
masih baik (belum berjamur), maka roti masih<br />
bisa dikonsumsi.<br />
- Tanggal “use by” merupakan tanggal<br />
terakhir sebaiknya produk digunakan. Setelah<br />
tanggal ini, kualitas produk termasuk rasa dan<br />
tekstur akan menurun.<br />
- Tanggal kadaluwarsa atau “expiration”<br />
berarti produk akan tidak layak dikonsumsi<br />
lagi setelah melewati tanggal ini, sebaiknya<br />
makanan langsung dibuang. Ini merupakan<br />
tanggal yang berkaitan dengan keamanan<br />
pangan. Biasanya tercantum dalam makanan<br />
kaleng atau kemasan.<br />
Hiduplah Indonesia Maya<br />
Pecah di Surabaya<br />
Pandji Pragiwaksono, kembali<br />
menggelar Stand-Up Comedy Special<br />
Show. Pandji memilih tema Hiduplah<br />
Indonesia Maya merayakan HUT RI ke-<br />
74, di Hotel Palm Park, Sabtu (17/08).<br />
Pandji mengajak rekan komikanya<br />
yaitu Andi Wijaya serta Dodit Mulyanto<br />
sebagai bintang tamu.<br />
Tema yang diangkat berisi<br />
kebiasaan masyarakat dunia maya<br />
serta lelucon khas berbau satire.<br />
Pandji mengaku, ia selalu senang<br />
menggelar stand-up di Surabaya,<br />
karena masyarakat Surabaya selalu<br />
menyambut dengan pecah. Pandji<br />
juga menyempatkan diri bertemu<br />
komunitas stand up lokal untuk<br />
saling sharing. “Selama senior standup<br />
komedian masih aktif untuk<br />
menjadi inspirasi bagi yang baru,<br />
nantinya akan melahirkan bakatbakat<br />
baru,” ungkapnya. (Naskah:<br />
Jeanne, foto: Yongki)
sub bgt!<br />
Viva Cantikkan<br />
festival Indonesia moskow <strong>2019</strong><br />
Festival Indonesia Moskow <strong>2019</strong>, untuk<br />
kali ke empat kembali digelar. Event promosi<br />
karya khas Indonesia ini, digagas oleh Dinas<br />
Pariwisata dan Kedutaan Besar Republik<br />
Indonesia untuk Rusia dan Belarusia. Festival<br />
ini bertujuan mengenalkan Indonesia kepada<br />
warga Moskow, Rusia. Bertempat di Krasnaya<br />
Presnya Park, acara dibuka dengan sambutan<br />
oleh Dubes RI untuk Rusia dan Belarusia, M.<br />
Wahid Supriyadi.<br />
Satu dari sekian agenda penting, adalah<br />
fashion show tunggal. Menampilkan 30<br />
koleksi bertajuk De’Posuo, karya Ferry Sunarto.<br />
Bekerjasama dengan UKM binaan Bank<br />
Indonesia, Ferry Sunarto memadukan kain<br />
tenun Massali berasal dari Sulawesi Tenggara.<br />
Pada kesempatan tersebut, Viva<br />
mendukung untuk make-up dan hair-do.<br />
Bukan hal mudah, karena sebelum mendapat<br />
kesempatan berharga ini harus melalui tahaptahap.<br />
Sebelum ditunjuk, tim Viva Cosmetic<br />
melakukan presentasi produk dihadapan<br />
desainer dan model, serta dilakukan test juga.<br />
Hingga akhirnya mereka mengakui bahwa<br />
kualitas kosmetik Viva bagus.<br />
Ujian sebenarnya tidak sampai di<br />
sana. Ketika acara berlangsung, mendadak<br />
mendung. Tak lama hujan pun turun, namun<br />
acara fashion show terus jalan. “Dan yang<br />
menakjubkan, kosmetik yang diaplikasikan Viva<br />
untuk make-up model ternyata tidak luntur<br />
atau rusak. Semua takjub, dan semua mengakui<br />
62 <strong>SCG</strong> september <strong>2019</strong>
kualitas kosmetik Viva yang bagus,” kisah Tini B.<br />
Renan, Senior Beauty Consultant Viva Kosmetik.<br />
Para model yang dimake-up adalah model<br />
professional lokal. “Yang menarik mereka<br />
sangat disiplin, dan sudah mempunyai konsep.<br />
Jadi, Kami datang sudah dengan produk sesuai<br />
kebutuhan penampilan mereka,” tambahnya.<br />
Menurut Tini, pada kesempatan kali ini<br />
menggunakan creative make-up. Memake-up<br />
masing-masing model tidak lebih dari lima<br />
menit. “Mereka merasa puas, dengan karya<br />
Viva,” tegasnya.<br />
Mengusung produk terbaru, Premium Series,<br />
dengan kelebihan waterproof. Dan secara nyata<br />
teruji, di tengah acara diguyur hujan di tengahtengah<br />
acara berlangsung. “Make-up Kami yang<br />
bisa bertahan, terbukti cocok bagi para model<br />
itu, tidak bermasalah dengan kulit mereka, dan<br />
bisa diterima sangat mengesankan,” tutur Tini,<br />
yang juga turut serta ke Moskow.<br />
Pihak Viva cosmetic melihat kesempatan<br />
di negeri Rusia ini merupakan perkenalan,<br />
sekaligus menjajaki pasar di ranah Eropa.<br />
Sementara ini produk Viva cosmetics sudah<br />
merambah pasar di beberapa negara Asia dan<br />
Timur Tengah.<br />
Merupakan momentum mengenalkan<br />
Viva cosmetics di pasar yang lebih luas. Dari<br />
event Festival Indonesia ini, dipandang respon<br />
masyarakat Moskow terhadap produk Viva<br />
cukup bagus. Hal ini meyakinkan, bahwa masih<br />
terbuka lebar peluang pasar di sana.<br />
<strong>SCG</strong> <strong>September</strong> <strong>2019</strong><br />
63
GALERI<br />
Adu Laju<br />
Layar Terkembang<br />
Ada yang beda di pesisir Kenjeran siang itu.<br />
Biasanya, suasana siang perahu-perahu sudah<br />
menurunkan layarnya, bersandar berjejer<br />
tenang digoyang angin laut ditinggalkan para<br />
nelayannya istirahat di rumah. Namun dua<br />
hari itu layar-layar terkembang sepanjang<br />
siang. Nelayan yang juga sekaligus pengendali<br />
perahu terlihat sibuk memeriksa mesin dan<br />
tiang layarnya.<br />
Bukan untuk berangkat melaut. Siang<br />
itu Pemerintah Kota Surabaya melalu Dinas<br />
Pariwisata menggelar acara tahunan Festifval<br />
Perahu Layar. Warna-wani lukisan yang<br />
mengiasi layar menambah semarak suasana<br />
pantai. Juga sorak-sorai penonton yang<br />
menyemangati ketika perahu layar beradu<br />
laju. Panasnya sinar matahari tak mengurangi<br />
semangat mereka berlomba.<br />
“Masih dalam rangka Agustusan, juga sebagai<br />
tambahan aksi hiburan untuk pengunjung<br />
Taman Hiburan Pantai Kenjeran” ujar Saidatul<br />
Mahmunah, Kepala UPTD THP Kenjeran. Sekaligus<br />
menyemangati nelayan sekitar pantai untuk<br />
menghias perahu mereka yang biasa bersandar<br />
nan indah sebagai objek foto-foto pengunjung.<br />
“Karena selain kategori kecepatan laju, hadiah<br />
yang diberikan juga untuk kategori penampilan<br />
keindahan perahu juga.”<br />
64 <strong>SCG</strong> <strong>September</strong> <strong>2019</strong>
<strong>SCG</strong> <strong>September</strong> <strong>2019</strong><br />
65
sub bgt<br />
Harmoni<br />
dari<br />
Kepala<br />
Sampai<br />
Kaki<br />
Jazz Lovers, siapa musisi kesayangan<br />
yang Anda nanti penampilannya di Bistar<br />
Jazz Traffic Festival <strong>2019</strong>? Menyaksikan<br />
musisi kesayangan tentu jadi pengalaman<br />
yang tak terlupakan. Anda tentu tak ingin<br />
melewatkan begitu saja kesempatan ini<br />
hanya karena masalah kecil seperti saltum<br />
alias salah kostum bukan?<br />
Sama pentingnya dengan pakaian,<br />
aksesoris pun begitu. Aksesoris<br />
dipercaya mampu meningkatkan rasa<br />
percaya diri pemakainya. Dalam hal<br />
ini aksesoris bisa berupa tas, gelang,<br />
kalung, jepit rambut, scarf, jam tangan,<br />
hingga kacamata. Hindari penggunaan<br />
aksesoris yang berlebihan untuk<br />
meminimalisir resiko hilang, tersangkut,<br />
bahkan hilang.<br />
66 <strong>SCG</strong> <strong>September</strong> <strong>2019</strong>
Gunakan pelindung kepala seperti topi<br />
atau beanie hat untuk menambah nilai gaya<br />
dan melindungi dari terik matahari. Bila<br />
menggunakan hijab, kenakanlah hijab yang<br />
simpel dan bahannya mudah menyerap<br />
keringat.<br />
Area Bistar Jazz Traffic Festival <strong>2019</strong> yang<br />
bertempat di Atlantis Land sebagian besar<br />
outdoor, maka memakai pakaian yang<br />
membuat tubuh tetap nyaman meskipun<br />
banyak aktivitas di luar menjadi kunci.<br />
Pemilihan outfit sangatlah penting, sesuaikan<br />
dengan genre konser yang akan didatangi.<br />
Ingat, Anda pergi ke acara musik bukan<br />
ke acara resmi. Pastikan untuk memilih<br />
pakaian yang berbahan ringan, tidak<br />
membuat gerah, dan tidak membatasi<br />
untuk bergerak. Bahan-bahan seperti katun,<br />
linen, dan rayon. Untuk wanita, celana atau<br />
rok bisa jadi pilihan. Model celana yang<br />
tengah naik daun saat ini adalah celana<br />
kulot dan celana potongan 7/8. Atau<br />
kenakan saja jeans yang pesonanya tak<br />
pernah pudar dimakan waktu.<br />
Terakhir, let sneakers do the rest. Tinggalkan dulu<br />
high heels atau wedges di rumah, karena ini<br />
waktunya sneakers atau flat shoes mengambil<br />
alih. Penggunaan high heels atau alas kaki<br />
hak tinggi harus dihindari, selain membatasi<br />
ruang gerak juga membuat sensasi menikmati<br />
pertunjukan musik jadi kurang khidmat<br />
karena Anda harus berpindah dari satu ke lain<br />
panggung untuk menyaksikan musisi idola.<br />
Sneakers atau flat shoes jadi penutup kaki yang<br />
pas untuk menyempurnakan penampilan.<br />
<strong>SCG</strong> <strong>September</strong> <strong>2019</strong><br />
67
sub bgt!<br />
Surabaya Songsong<br />
Kebun Raya Mangrove Pertama di Dunia<br />
Jumat, (16/8) Tri Rismaharini,<br />
Wali Kota Surabaya melakukan<br />
penanaman 50.000 pohon di<br />
lahan seluas 16 Ha dan menabur<br />
15.000 ribu benih ikan di Bozem<br />
Medokan Sawah Timur.<br />
Jenis mangrove yang<br />
ditanam diantaranya<br />
Rhizophora Mucronata,<br />
Rhizophora Spilosa, alur, paku<br />
laut dan waru. Akar mangrove<br />
berjenis Rhizophora bisa<br />
tumbuh hingga kedalaman<br />
mencapai 100 meter.<br />
Agenda ini dalam rangka<br />
menyongsong Kebun Raya<br />
Mangrove pertama di dunia<br />
yang ada di Surabaya. Luas<br />
lahan di wilayah Mangrove<br />
Gunung Anyar mencapai<br />
46 hektar, dan kedepannya<br />
akan ditanami berbagai jenis<br />
mangrove secara bertahap<br />
Kawasan ini nantinya juga<br />
akan dihubungkan dengan<br />
Wisata Hutan Mangrove yang<br />
berada di Wonorejo.<br />
Saat memberikan<br />
sambutan Wali Kota Surabaya<br />
Tri Rismaharini menjelaskan<br />
beberapa fungsi mangrove<br />
yaitu selain menekan banjir<br />
dan polusi udara, penanaman<br />
mangrove juga mampu<br />
meminimalisir dampak patahan<br />
aktif yang dapat menyebabkan<br />
terjadinya gempa atau bencana<br />
alam lainnya.<br />
Foto: instagram.com/surabaya<br />
68 <strong>SCG</strong> <strong>September</strong> <strong>2019</strong>
Destinasi<br />
Wisata Surabaya<br />
Info lengkap klik www.julajuli.com<br />
1. CIPUTRA WATERPARK<br />
Citraland The Singapore<br />
Of Surabaya<br />
Telp: +62 (31) 744-1155<br />
2. FRESH MARKET &<br />
G WALK Citraland Surabaya<br />
Telp: +62 (031) 7406845<br />
3. UPT TAMAN BUDAYA<br />
DINAS KEBUDAYAAN DAN<br />
PARIWISATA PROV.JATIM<br />
Jl. Genteng Kali No. 85<br />
Surabaya<br />
Telp: +62 (31) 5342128<br />
4. MUSEUM BANK INDONESIA<br />
Jl. Garuda No.1 Surabaya<br />
Telp: +62 (31) 3531829<br />
5. PERPUSTAKAAN BANK<br />
INDONESIA<br />
Jl. Taman Mayangkara No.6<br />
Surabaya<br />
Telp: +62 (31) 5674276<br />
6. MONUMEN KAPAL SELAM<br />
Jl. Pemuda No. 37 - 39<br />
Surabaya<br />
Telp/Fax: +62 (31) 5490410<br />
7. KAMPUNG ILMU<br />
Jl. Semarang No. 55 Surabaya<br />
Telp: +62 (32) 5451359<br />
8. MUSEUM TNI AL LOKA<br />
JALA CRANA<br />
Komplek Pendidikan AAL<br />
Bumimoro Krembangan<br />
Surabaya<br />
Telp: +62 (31) 3291092 psw<br />
4380<br />
9. KAPAL WISATA ARTAMA 3<br />
PELINDO MARINE SERVICE<br />
Graha Marine Jl. Prapat<br />
Kurung Utara 58 Surabaya<br />
Telp: +62 (31) 3282321 Direct:<br />
+61 (31) 3282014<br />
10. MUSEUM KESEHATAN<br />
Dr.ADHYATMA, MPH<br />
Jl. Indrapura No. 17<br />
Telp: +62 (31) 3528748 ex :<br />
133<br />
11. MANGROVE WONOREJO<br />
KEC.RUNGKUT<br />
Jl. Raya Wonorejo No.1<br />
Surabaya<br />
Telp/Fax: +61 (31) 8796880<br />
12. MASJID CHENG HOO<br />
Jl. Gading No.2 Surabaya<br />
Telp/Fax: +62 (31) 5342224<br />
13. MUSEUM HOUSE OF<br />
SAMPOERNA<br />
Jl. Taman Sampoerna No. 6<br />
Surabaya<br />
Telp: +62 (31) 3539000<br />
14. MUSEUM NU<br />
Jl. Gayung Sari Timur No.35<br />
Surabaya<br />
Telp: +62 (31) 8274006<br />
15. MUSEUM SENI RUPA<br />
Jl. Karang Wismo 1 / No. 10<br />
Surabaya<br />
Telp: +62 (31) 5032931<br />
16. MONUMEN TUGU<br />
PAHLAWAN DAN MUSEUM<br />
SEPULUH NOPEMBER<br />
Jl. Pahlawan, Surabaya<br />
Telp/fax: +62 (31) 3571100<br />
17. MAKAM WR. SUPRATMAN<br />
Jl. Kenjeran , Surabaya<br />
18. MAKAM DR. SOETOMO<br />
Jl. Bubutan No.85 Surabaya<br />
Telp: +62 (31) 5344659,<br />
19. MASJID NASIONAL AL<br />
AKBAR<br />
Jl. Masjid Al Akbar Tmur No.1<br />
Surabaya<br />
Telp: +62 (31) 8289755<br />
20. MASJID AMPEL<br />
Jl. Ampel Masjid No. 53<br />
Surabaya<br />
Telp: +62 (31) 3537948<br />
21. MAKAM SUNAN BUNGKUL<br />
Jl. Taman Bungkul, Surabaya<br />
Telp: +62 81330770808<br />
22. THP KENJERAN<br />
Jl. Kenjeran Pantai No.1<br />
Surabaya<br />
Telp: +62 (31) 3817954<br />
23. BALAI PEMUDA & GNI<br />
Jl. Gubernur Suryo No. 15<br />
Telp: +62 (31) 5450344<br />
24. PANTAI RIA KENJERAN<br />
( KENPARK )<br />
Jl. Sukolilo No.100 Surabaya<br />
Telp: +62 (31) 3821350-2<br />
25. KEBUN BINATANG SURABAYA<br />
( KBS )<br />
Jl. Setail No. 1 Surabaya<br />
Telp: +62 (31) 5678703,<br />
5663508<br />
26. MONUMEN JALESVEVA<br />
JAYAMAHE<br />
Jl. Ujung, Komplek Armatim<br />
TNI AL, Surabaya<br />
Telp: +62 (31) 3201519,<br />
3201176, 3292706<br />
27. TAMAN HIBURAN RAKYAT<br />
Jl. Kusuma Bangsa No. 115<br />
Surabaya<br />
Telp: +62 (31) 5483085<br />
28. KAMPUNG WISATA<br />
JAMBANGAN<br />
Jl. Jambangan Sawah No. 2<br />
Kec. Jambangan Surabaya<br />
29. MIROTA ART SHOP<br />
Jl. Sulawesi No. 24 Surabaya<br />
Telp: +62 (31) 5018587<br />
30. MANGROVE<br />
KEC.GUNUNG ANYAR<br />
Jl. Wiguna Tengah VII/33<br />
Telp: +62 (31) 78369836<br />
31. PASAR BUNGA KAYOON Jl.<br />
Kayoon<br />
Telp: +62 (31) 5481745<br />
32. MASJID RAHMAT<br />
Jl. Kembang Kuning<br />
No.79-81<br />
Telp: +62 (31) 5663206<br />
33. KAMPUNG ARAB<br />
Jl.Kalimas Udik 2 / No.9<br />
Surabaya<br />
Telp: +62 (31) 3576746,<br />
081331786045<br />
34. KAMPUNG WISATA GUNDIH<br />
Jl. Margorukun VI/135<br />
Telp: +62 81331260735<br />
35. ARCA JOKO DOLOG<br />
Jl. Taman Apsari, Surabaya<br />
Telp: +62 (31) 70087093 (Arif<br />
Kurniawan)<br />
36. SurObOyO<br />
Carnival Park<br />
Jl. Ahmad Yani 333, Surabaya<br />
Telp: +62 (31) 8483131<br />
www.surabayacarnival.com<br />
37. KAMPUNG MADE<br />
SAMBIKEREP<br />
Kelurahan Made Surabaya<br />
Barat 081 252 677009<br />
(SUKIP)<br />
38. KAMPUNG LAWAS MASPATI<br />
(SABAR, KETUA RW)<br />
0821 3996 9600<br />
39. BATIK SERU MANGROVE Jl.<br />
Wisma Kedung Asem J/28<br />
(B. Lulud : 081 230 808 666)<br />
40. PURA AGUNG JAGAT KARANA<br />
Jl. Ikan Lumba-lumba no 1,<br />
Surabaya<br />
(Made Sudiantara: 031-3539525,<br />
081235000220)<br />
41. MUSEUM KANKER INDONESIA<br />
Jl. Kayoon<br />
(Dr. Ananto: 081 8302 761)<br />
42. MUSEUM SURABAYA<br />
Gedung ex Siola<br />
JL. GENTENG KALI<br />
43. MUSEUM HOOFDBUREAU<br />
(POLRI)<br />
Jl. Sikatan No. 1 Surabaya Bu<br />
Aryani: 0822 3132 2227<br />
44. GEREJA KEPANJEN<br />
Jl. Kepanjen 4 - 6<br />
Djati Waluyo : 081231427 480<br />
45. ROLAK OUTBOND SURABAYA /<br />
ROKS<br />
Jl. Karah 42<br />
Imam 031 829 5590<br />
46. KANTOR POS KEBON ROJO<br />
SURABAYA<br />
P. Edi : 0822 21310673<br />
47.PASAR BUNGA BRATANG<br />
Jl. Raya Bratang Binangun<br />
Surabaya<br />
48.Atlantis Land Surabaya<br />
Jl. Sukolilo 100 Surabaya<br />
031-3816135 / 085730032792<br />
49. MUSEUM/RUMAH H.O.S<br />
TJOKROAMINOTO<br />
Peneleh Gg. VII no. 29-31<br />
instagram : @htjokroaminoto<br />
50. TUGU PAHLAWAN & MUSEUM<br />
10 NOPEMBER<br />
Jl. Pahlawan<br />
instagram : @museumtupal<br />
51. MUSEUM DR SOETOMO<br />
Jl. Bubutan no. 85-87<br />
instagram : @<br />
museumdrsoetomo<br />
52. MUSEUM WR. SUPRATMAN<br />
Jl. Mangga no. 21.<br />
Buka Selasa-Minggu, 09.00-<br />
17.00 wib.<br />
53. MUSEUM TEKNOFOM<br />
Jl. Raya Kedung Baruk No.98<br />
031-8721731<br />
<strong>SCG</strong> <strong>September</strong> <strong>2019</strong><br />
69
semarak<br />
september <strong>2019</strong><br />
TEATERIKAL<br />
PEROBEKAN<br />
BENDERA<br />
Peristiwa heroik yang mengiringi<br />
momentum besar 10 Nopember 1945<br />
tak pernah lekang oleh waktu. Salah<br />
satu peristiwa yang menjadi titik awal dari<br />
pertempuran besar itu, yakni perobekan<br />
bendera di Hotel Yamato, akan kembali<br />
direkonstruksi dalam pentas teaterikal oleh para<br />
pemuda-pemudi Surabaya. Pentas teaterikal<br />
untuk menggelorakan kembali jiwa dan<br />
semangat kepahlawanan arek-arek Suroboyo<br />
itu, akan digelar pada 19 <strong>September</strong> <strong>2019</strong> di Jl.<br />
Tunjungan (Hotel Majapahit) Surabaya.<br />
Cito Cheerleader<br />
championship<br />
Perlombaan cheerleaders yang<br />
rutin diadakan oleh City of<br />
Tomorrow Mall akan hadir lagi.<br />
Kali ke-8 ini, Lomba Cheerleaders<br />
akan digelar lebih semarak dan<br />
unik. Bagi Kamu warga kota yang<br />
aktif dalam kegiatan cheerleaders<br />
dan tertarik mengikuti lomba,<br />
segera daftarkan club mu pada<br />
perhelatan yang digelar pada<br />
<strong>September</strong> <strong>2019</strong>. Don’t miss it.<br />
SEMARAK SURABAYA <strong>2019</strong><br />
Dipersembahkan oleh :<br />
PEMERINTAH KOTA SURABAYA
• Haji dan Umrah Fair; 11-15 <strong>September</strong><br />
<strong>2019</strong>, ITC Surabaya Mega Grosir<br />
• Batik Fair; 18 Sept - 6 Okt <strong>2019</strong>, ITC<br />
Surabaya Mega Grosir<br />
• Bazaar & Car Free Day, Tiap Minggu,<br />
Pukul 06.00-10.00 wib di Jl. Tunjungan,<br />
Jl. Darmo (Taman Bungkul), Jl. Kertajaya<br />
Surabaya<br />
• Pagelaran Seni di Balai Budaya;<br />
Ludruk “Poetra Budaya” (7 <strong>September</strong><br />
<strong>2019</strong>), Wayang Orang “Mustiko Budoyo”<br />
(14 <strong>September</strong> <strong>2019</strong>), Ludruk “Trisno<br />
Budoyo” (21 <strong>September</strong> <strong>2019</strong>), Ketoprak<br />
“Ngesti Budoyo” (28 <strong>September</strong> <strong>2019</strong>).<br />
Pukul 19.00-21.00 wib.<br />
• Penampilan Seni di Taman Kota;<br />
Taman Paliatif (Kelompok Pemusik<br />
Jalanan/KPJ), Sabtu & Minggu, 1, 7,8,<br />
14,15, 21,22, 28,29 <strong>September</strong> <strong>2019</strong>);<br />
Taman Wonorejo (Band, Minggu, 22<br />
<strong>September</strong> <strong>2019</strong>); Taman Suroboyo<br />
(Keroncong, Minggu, 22 <strong>September</strong><br />
<strong>2019</strong>). Pukul 08.00-10.00 wib. Tampilan<br />
Seni di Taman Apsari & Taman Bambu<br />
Runcing (Tiap Sabtu, malam hari)<br />
• Penampilan Seni di Tugu Pahlawan;<br />
oleh Kelompok Pemusik Jalanan (KPJ);<br />
Tiap Minggu, Pukul 10.00-12.00 wib<br />
• Penampilan di Tunjungan; oleh<br />
Kelompok Pemusik Jalanan (KPJ); Tiap<br />
Sabtu & Minggu, Pukul 19.00-21.00 wib<br />
• Taman Hiburan Pantai Kenjeran;<br />
beroperasi pukul 07.00-16.00 wib (Senin-<br />
Jum’at, tiket Rp 5.000,-), 07.00-20.15 wib<br />
(Sabtu, tiket Rp 6.000,-), 07.00-16.00 wib<br />
(Minggu, tiket Rp 10.000,-)<br />
• Pagelaran Seni di THP Kenjeran;<br />
Tampilan Orkes (1 <strong>September</strong> <strong>2019</strong>),<br />
Tampilan Elektone (7,8 15, 22, 29<br />
<strong>September</strong> <strong>2019</strong>). Jam 12.00-15.30 wib<br />
• Surabaya Shopping & Culinary Track;<br />
• Visit Museum (Minggu 1 dan 3)<br />
dengan rute: Balai Pemuda, Balai<br />
Kota/Taman Surya, Museum<br />
Surabaya, Museum 10 November,<br />
Museum Kesehatan, Museum Bank<br />
Indonesia, Jembatan Merah Plaza,<br />
Balai Pemuda. Mulai pukul 09.00-<br />
14.00 wib<br />
• Visit Bahari (Minggu 2 dan 4) dengan<br />
rute: Balai Pemuda, Balai Kota/<br />
Taman Surya, Museum Kapal Selam,<br />
Museum Surabaya, THP Kenjeran,<br />
Sentra UKM Meer, Balai Pemuda.<br />
Mulai pukul 09.00-15.00 wib<br />
• Wisata Perahu Kalimas; Senin-Minggu<br />
(08.30-15.00 wib), dan jam 18.00-21.00<br />
wib). Lokasi Taman Prestasi, Jl. Ketabang<br />
Kali Surabaya. Tiket Rp 4.000,-<br />
• Air Mancur Suroboyo; Sabtu, 19.30-<br />
20.30 wib.<br />
www.julajuli.com<br />
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya<br />
Gedung Siola Lt. 2, Jl. Tunjungan No. 1 Surabaya<br />
031 5349305 | www.sparkling.surabaya.go.id<br />
Instagram @ Surabaya Sparkling
pick up point<br />
*<strong>Majalah</strong> <strong>SCG</strong> dapat dibaca di RS. Adi Husada Cancer Centre Surabaya<br />
*<strong>Majalah</strong> Surabaya City Guide dapat dibaca di Java Paragon hotel<br />
*<strong>Majalah</strong> Surabaya City Guide dapat dibaca di Hotel Country Heritage Surabaya<br />
Rumah Sakit<br />
• RS Premiere Surabaya,<br />
Jl. Nginden Intan Barat Blok<br />
B<br />
• RS PHC Surabaya,<br />
Jl. Prapat Kurung Selatan<br />
1<br />
• RS Adi Husada,<br />
Jl. Undaan Wetan 40-44<br />
• Rumah Sakit Darmo,<br />
Jl. Raya Darmo 90<br />
• Siloam Hospital Surabaya,<br />
Jl. Raya Gubeng 70<br />
• Rumah Sakit Mitra<br />
Keluarga,<br />
Jl. Satelit Indah 2<br />
• Rumah Sakit Adihusada<br />
Kapasari,<br />
Jl. kapasari 97-101<br />
Surabaya<br />
• Rumah Sakit Mata<br />
Undaan,<br />
Jl. Undaan Kulon 19<br />
Surabaya<br />
• Rumah Sakit Bedah<br />
Surabaya<br />
Jl. Raya Manyar No 9<br />
Surabaya<br />
• Adi Husada Cancer Center<br />
Jl. Undaan Wetan 40-44<br />
Surabaya<br />
Cafe & Resto :<br />
• Rumah Makan Griya Asri,<br />
Komplek Makro Pepelegi<br />
• El Tropicale Coffee and<br />
eatery<br />
Ruko RMI Blok C-11<br />
• Rumah Makan Bromo Asri,<br />
Probolinggo<br />
• Rumah Makan Saradan<br />
Asri, Madiun<br />
• Rumah Makan Tongas<br />
Asri, Tongas<br />
• Ikan Bakar Cianjur,<br />
Pondok Tempo Doeloe,<br />
Manyar Kertoarjo V/44-48<br />
(Pusat)<br />
• Ikan Bakar Cianjur,<br />
Indragiri<br />
• Ikan Bakar Cianjur,<br />
Mayjen Sungkono<br />
• Ikan Bakar Cianjur,<br />
Raya Juanda<br />
• Mie Ayam HW, Puri Widya,<br />
Kencana Blok LL Kav 1-2<br />
Citra Raya<br />
• Igor’s Pastry, Biliton 5<br />
• Igor’s Pastry, Ranch<br />
Market, Galaxy<br />
• Igor’s Pastry,<br />
Bukit Darmo Boulevard<br />
• Café House of Sampoerna,<br />
Taman Sampoerna 6<br />
• Frans Bakery, Raya<br />
Gubeng<br />
• Frans Bakery, Jemursari<br />
• Frans Bakery,<br />
HR. Muhammad<br />
72 <strong>SCG</strong> september <strong>2019</strong> Jika Anda berminat menjadi Pick Up Point <strong>Majalah</strong> Surabaya City Guide<br />
silakan hubungi Bagian Sirkulasi : 085102972020 /e-mail:surabayacityguide@gmail.com
call : (031) 868 8409<br />
• Rumah Makan Agis,<br />
Pagesangan<br />
• D’Kampoeng, Sutos<br />
• Match Box Too<br />
Jl. Jawa 33<br />
• Coffee Toffee<br />
Jl. Klampis Jaya 15A,<br />
Surabaya, Jl. Rungkut<br />
Madya 145, Surabaya, JX<br />
International Expo, Jl. A.<br />
Yani 99, Surabaya<br />
• Kopi Luwak<br />
Surabaya Town Square<br />
Lantai FL Unit 78-79.<br />
Ciputra World<br />
Lantai 1 Unit 03.<br />
• Rollaas Coffee & Tea<br />
Tunjungan Plaza 3<br />
Lt. LG, PC 49-51<br />
City of Tomorrow Mall<br />
Lt. LG, LB.02<br />
• The Localist Coffee and<br />
Bistro<br />
Jl. Arif Rahman Hakim 40<br />
• Black Canyon Coffee<br />
Surabaya Town Square<br />
• Folks Coffe Tea<br />
Jl. Selamet 8A<br />
• Ria Indonesian Resto :<br />
Jl. Kombes Pol. M. Duryat<br />
no.7, Surabaya<br />
• Ria Indonesian Bistro :<br />
* Surabaya Town Square<br />
Plaza Level, Surabaya<br />
* Grand City Mall Level<br />
4.10, Surabaya<br />
• Resto Nine & D’Club :<br />
Jl. Mayjend Sungkono no.<br />
83, Surabaya<br />
• Sativa Sanggraloka Pacet<br />
Hotel :<br />
Jl. Raya Pacet Km. 3 - Pacet<br />
Mojokerto - Jawa Timur -<br />
Indonesia<br />
Showroom/Bengkel<br />
Otomotif<br />
• Safari Utama, A. Yani 36-38<br />
• GBT Laras Imbang,<br />
Raden Saleh 18-20<br />
• GBT Laras Imbang,<br />
Ngagel Jaya 74<br />
• GBT Laras Imbang,<br />
Dukuh Kupang Barat 5a<br />
• GBT Laras Imbang,<br />
Jemursari 88<br />
• GBT Laras Imbang,<br />
Undaan Wetan 12<br />
• GBT Laras Imbang,<br />
Dharmahusada 36<br />
• GBT Laras Imbang, Arjuna<br />
124<br />
• GBT Laras Imbang, Kenjeran<br />
374<br />
• GBT Laras Imbang, Ahmad<br />
Yani 240<br />
• Graha Trac, Jemursari<br />
• Graha Trac, HR<br />
Muhammad<br />
Mall / Plasa / Hipermarket<br />
• Hi Tech Mal,<br />
Kusuma Bangsa<br />
• Grand City Mall<br />
Jl. Walikota Mustajab<br />
& Jl. Kusuma Bangsa -<br />
Surabaya 60272<br />
Bandara :<br />
• Tourism Information<br />
Centre, Juanda<br />
Others :<br />
• FINNA Gift Shop<br />
Jl.Raya Darmo 23-25,<br />
• Toeng Market, Tidar<br />
• Toeng Market, JA<br />
Suprapto<br />
• Prima Laras,<br />
Graha Residence<br />
• SPBU Kayoon, Jl.Kayoon<br />
• SPBU Kayoon, Jl.Pahlawan<br />
• Apotek BM 41, Jl. Batu<br />
Mulia 41 Kotabaru-<br />
Driyorejo<br />
• PT. Lintas Indah Valas<br />
Tunjungan<br />
Plasa I / LG 08, Jl. Basuki<br />
Rachmat 8-12 - Surabaya<br />
• Corvette Motorsport &<br />
Cafe<br />
Jl. Karang Menjangan No.<br />
106<br />
• Mobilku Cling,<br />
Jl. Wijayakusuma,<br />
Pecantingan, Sekardangan,<br />
Sidoarjo<br />
• Dokumen Solution,<br />
Klampis<br />
• Bilka, Jl. Ngagel Jaya<br />
Selatan<br />
Travel<br />
• KAHA Mayjen Sungkono,<br />
Jl.Mayjend Singkono<br />
No.25 Surabaya<br />
• KAHA Perak, Pelabuhan<br />
Tanjung Perak Surabaya<br />
Pintu Kedatang Gapura<br />
Surya<br />
• KAHA Stasiun Pasar Turi,<br />
Ruang Tungg Stasiun<br />
Kereta Api Surabaya<br />
• KAHA Juanda Airport<br />
Surabaya, Pintu<br />
Kedatangan Domestik.<br />
• KAHA Juanda Airport<br />
Surabaya, Pintu<br />
Kedatangan International<br />
• Rodex Tours & Travel<br />
Jl. Raya Darmo no. 177B<br />
• Haryono Tours & Travel<br />
Jl. Sulawesi No. 27-29<br />
• Aneka Kartika Tours &<br />
Travel<br />
Jl. Manyar Kertoarjo V-50<br />
• Pelangi Inter Nusa<br />
(PIN Wisata),<br />
Jl. Kertajaya VIII 7A<br />
EXECUTIVE LOUNGE BANDARA Internasional JUANDA<br />
Garuda Executive Lounge Trowulan Executive Lounge BlueSky Executive Lounge<br />
<strong>SCG</strong> september <strong>2019</strong><br />
73