02.09.2019 Views

Majalah SCG Edisi September 2019

Jazz Traffic Festival 2019 Share And Fun

Jazz Traffic Festival 2019 Share And Fun

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

REDAKSI MAJALAH SURABAYA CITY GUIDE<br />

<strong>Majalah</strong> ini diterbitkan Suara Surabaya Media,<br />

didukung oleh Pemerintah Kota Surabaya<br />

Wartawan dan Fotografer <strong>Majalah</strong> Surabaya<br />

City Guide selalu membawa tanda pengenal<br />

resmi dari Suara Surabaya Media. Dalam<br />

menjalankan tugas dan aktifitas jurnalistik,<br />

tidak diperkenankan menerima atau meminta<br />

pemberian dalam bentuk apapun.<br />

Jazz Traffic Festival <strong>2019</strong><br />

Share and Fun<br />

Puncak kegembiraan bagi para penikmat musik.<br />

Bulan ini kembali hadir, dalam wujud pentas Jazz<br />

Traffic Festival (JTF) ke-9, tahun <strong>2019</strong>. Mengusung<br />

tagline Share and Fun, JTF <strong>2019</strong> akan hadir berbeda<br />

dari event serupa yang pernah ada di negeri ini.<br />

14<br />

Alamat Redaksi Suara Surabaya Media,<br />

Jl Wonokitri Besar 40-C, Surabaya, 60256.<br />

Telp (031) 5683040, Fax (031) 5683733,<br />

email: info@majalahscg.com<br />

Penasehat Tri Rismaharini (Walikota Surabaya),<br />

Errol Jonathans (Direktur Utama Suara Surabaya<br />

Media), Ir. Antiek Sugiharti, M.Si (Kepala Dinas<br />

Kebudayaan dan Pariwisata Surabaya), Dra. Wiwiek<br />

Widayati (Kepala Dinas Perdagangan Surabaya)<br />

Pimpinan Umum Rommy Febriansyah<br />

Pimpinan Redaksi Achmad Zainal Alim<br />

Editor Chusnul Mubasyirin, Dhafintya Noorca,<br />

Steven Justian, Nancy Oktavelia, Jeane Cyrilla<br />

Fotografer Anton Kusnanto<br />

Artistik Dukut Noegroho, Lukito M., Dimas Raditya,<br />

Yongky Satria<br />

Litbang Rudi Hartono<br />

Marketing Agung Prabowo, Septiawan Nugroho<br />

Distribusi Bambang Yust., B. Syaiful Azhari<br />

@majalahscg<br />

@majalahscg<br />

08113553111<br />

majalah scg<br />

www.julajuli.com<br />

Memasuki pagelaran ke-9,<br />

Jazz Traffic Festival (JTF) <strong>2019</strong><br />

mengusung tagline Share and<br />

Fun. JTF <strong>2019</strong> akan hadir berbeda<br />

dari event serupa yang pernah<br />

ada. Apa yang membuat beda?<br />

Rangkumannya<br />

bisa Anda simak<br />

sebagi bekal<br />

keseruannya.<br />

Foto<br />

Dokumentasi<br />

Jazz Traffic Festival<br />

2018<br />

Kuliner<br />

22 Satukan Riuhnya Kehidupan Kota<br />

dan Syahdunya Alam<br />

Kelana Kota<br />

24 Pentingnya Irreplaceable &<br />

Compatible Bagi Karyawan<br />

26 Gaya Hidup Pengaruhi Kanker Otak?<br />

Kuliner<br />

Marketplace<br />

Addicted Lunch<br />

Harris Hotel Gubeng: Indonesia<br />

Banget dalam Apa yang Anda<br />

pikirkan ketika mendengar kata<br />

marketplace? Mungkin yang<br />

langsung terlintas di benak<br />

adalah situs jual-beli, atau malah<br />

supermarket besar yang kerap<br />

dikunjungi saat hendak belanja<br />

bulanan. Bagaimana jadinya bila<br />

menemui marketplace dalam<br />

restoran? Harris Café mungkin<br />

punya jawabannya.<br />

8<br />

SUB BGT<br />

30 Salam Jinjit Khas Alexis<br />

68 Surabaya Songsong<br />

Kebun Raya Mangrove<br />

Pertama di Dunia<br />

42<br />

Kampoeng<br />

Kampung Nelayan<br />

Cumpat<br />

Kawasan pantai jelas memiliki<br />

segudang kekayaan biota laut.<br />

Sebagian untuk dikonsumsi,<br />

sebagian dibuang menjadi limbah.<br />

Bayangkan, dalam puluhan tahun,<br />

berapa banyak limbah yang akan<br />

menyesaki kawasan pantai. Bila<br />

tak ada tangan-tangan kreatif,<br />

limbah itu akan menggunung atau<br />

terserak merusak pemandangan<br />

pesisir pantai.<br />

Artistik<br />

Lukito M.


welcome to surabaya<br />

Mudahnya Berbagi Tumpangan<br />

ke Tujuan<br />

Perjalanan Anda, jarak dekat maupun jauh antar<br />

kota, kini semakin mudah dan murah.Karena ada<br />

Bistar yang siap berbagi tumpangan hingga ke<br />

tempat tujuan.<br />

Oleh : Miftahul Amin<br />

COO Aplikasi Bistar<br />

Setiap kita pasti pernah mengangankan ada tumpangan yang<br />

bisa saling berbagi untuk tujuan yang sama. Ke Malang, misalnya,<br />

atau ke mana tujuan yang jauh, bisa bareng dengan pemilik<br />

kendaraan yang sama-sama mengarah ke tempat yang dituju. Tapi,<br />

sejauh ini belum ada yang mampu memfasilitasi bertemunya dua<br />

kepentingan itu.<br />

Atas nama kenyamanan, kalau tidak menggunakan kendaraan<br />

sendiri atau sewa mobil, ya memanfaatkan travel perjalanan.<br />

Sebab, menggunakan layanan transportasi online yang sudah ada,<br />

harus rela bayar mahal hingga sampai tujuan. Atau justru malah<br />

tidak bisa terlayani karena jaraknya jauh antar wilayah.<br />

Karena adanya peluang seperti itu, tidak berlebihanlah<br />

kehadiran Bistar (Bisa Antar). Aplikasi transportasi ini bisa<br />

melayani jarak dekat maupun jauh. Tapi berbeda dengan<br />

aplikasi transportasi online yang sudah ada, aplikasi Bistar<br />

lebih berfungsi menjembatani bertemunya dua kepentingan,<br />

penumpang dan driver, dengan tata aturan yang tidak<br />

mengikat.<br />

Boleh dikata aplikasi Bistar merupakan marketplace<br />

pertama bidang transportasi online. Aplikasi Bistar hadir agar<br />

bisa saling berbagi manfaat. Manfaat bagi penumpang,<br />

terutama untuk tujuan jarak jauh, dan manfaat bagi pemilik<br />

kendaraan yang bisa menghasilkan pendapatan. Atau<br />

setidaknya bisa mengkonversi pemakaian bahan bakar<br />

dengan menolong mengantar orang ke tempat tujuan.<br />

Bila belum aware dengan aplikasi Bistar, maklum<br />

saja. Tapi Anda tentu mengenal dengan baik Jazz Traffic<br />

Festival yang dihelat oleh Suara Surabaya. Bila Bistar<br />

mendukung perhelatan Jazz Traffic Festival di tahun ke-9 ini,<br />

hanya ingin menyuguhkan wajah berbeda aplikasi transportasi<br />

online. Sekaligus membuka beragam kesempatan untuk<br />

memaksimalkan manfaatnya.<br />

6 <strong>SCG</strong> september <strong>2019</strong>


kuliner<br />

Harris Hotel Gubeng:<br />

Indonesia Banget dalam<br />

Marketplace Addicted Lunch<br />

Apa yang Anda pikirkan ketika<br />

mendengar kata marketplace? Mungkin<br />

yang langsung terlintas di benak adalah<br />

situs jual-beli, atau malah supermarket besar<br />

yang kerap dikunjungi saat hendak belanja<br />

bulanan. Bagaimana jadinya bila menemui<br />

marketplace dalam restoran? Harris Café<br />

mungkin punya jawabannya.<br />

Senada dengan namanya, Marketplace<br />

Addicted Buffet Lunch, berbagai kios kecil<br />

tersebar di beberapa titik dalam restoran<br />

yang terletak di lantai lima Harris Hotel<br />

Gubeng ini. Setiawan Nanang, Marketing<br />

Communication Manager Harris-Pop! Hotel<br />

& Conventions Hotel Surabaya menuturkan,<br />

hidangan tradisional Indonesia menjadi<br />

andalan saat makan siang. Tak pelak, kios<br />

mungil yang terbuat dari kayu itu terisi oleh<br />

kental cita rasa nusantara seperti ketoprak<br />

dan gorengan.<br />

Tak hanya di kios, sebuah display dari<br />

bambu yang ada di tengah ruangan juga<br />

menyajikan berbagai sajian nusantara. Menu<br />

angkringan seperti sate usus, sampai sate<br />

ayam berjejer rapi. Aneka sambal juga siap<br />

memanjakan lidah. Berdampingan dengan<br />

sajian tersebut, ada berbagai macam lauk<br />

kaya rasa yang dapat dinikmati dengan<br />

pilihan nasi gurih sampai nasi jagung.<br />

Tentunya, daftar makanan ini tak dapat<br />

dilewatkan bagi Anda yang mencintai<br />

suguhan Indonesia banget. Pengunjung juga<br />

dapat menonton aksi live cooking martabak,<br />

dan teppan oleh para koki Harris Café.<br />

Semua hidangan yang ada di restoran ini<br />

dapat dinikmati sepuasnya dengan harga Rp.<br />

148.000 nett/orang.<br />

Eits, jangan khawatir. Ada penawaran<br />

menarik bagi Anda yang tertarik untuk<br />

mencicipi hidangan di hotel yang terletak<br />

di jalan Bangka nomor 8-18 ini. “Khusus<br />

<strong>September</strong>, akan ada promo buy 3 get 4 untuk<br />

Marketplace Addicted Buffet Lunch. Marketplace<br />

Addicted Buffet Lunch dapat dinikmati tiap<br />

hari Senin hingga Jumat dari jam 12.00-15.00,<br />

dengan reservasi terlebih dahulu, di 031 501<br />

1100 atau whatsapp ke 0811305625” jelas pria<br />

yang akrab disapa Iwan tersebut, Senin (19/8).<br />

(Naskah: Nancy)<br />

8 <strong>SCG</strong> september <strong>2019</strong>


shopp ref.<br />

<strong>September</strong> Ceria<br />

BERSAMA GRAND CITY MALL SURABAYA<br />

Grand City Mall Surabaya selalu<br />

menghadirkan event menarik untuk menemani<br />

hari-hari anda. Untuk menambah keceriaan<br />

anda di bulan <strong>September</strong> kali ini, Grand City<br />

akan menyuguhkan segudang event dan<br />

shopping program yang tentunya menarik<br />

dan menguntungkan. Seperti 4.0 Shopping<br />

Shoprize yang akan diundi pada bulan Oktober.<br />

Setiap pembelanjaan dengan setruk minimal<br />

Rp 100.000 (berlaku kelipatan) anda akan<br />

mendapatkan 1 poin yang ditukarkan di Grand<br />

CityZen lounge lantai 1. Untuk mengikuti<br />

pengundian Mobil, Anda cukup menukarkan<br />

2 poin menjadi 1 kupon undian dan wajib<br />

menjadi member Grand CityZen. Hadiah utama<br />

yang akan diundi adalah Mobil Honda BR-V!<br />

Bagi anda yang ingin berbelanja kebutuhan<br />

sehari-hari juga bisa langsung ke FreshCo<br />

Market di lantai LG karena setiap harinya selalu<br />

ada promo menarik. Untuk informasi promo<br />

yang ada di FreshCo Market anda bisa follow<br />

Instagram @freshcomarket atau hubungi 031<br />

52405830. Bukan hanya itu department store<br />

The Grand Palace menawarkan discount up<br />

to 70%. Jadi jangan sampai kelewatan dan<br />

kunjungi The Grand Palace di lantai G dan 1 di<br />

Grand City Mall atau follow @tgpsurabaya.<br />

Selain itu berbagai event yang ada di<br />

Grand City Mall yang wajib anda kunjungi<br />

adalah, Kopdar XI PWO<br />

tanggal 5 september, di<br />

sini anda dapat berdiskusi<br />

film gratis tepatnya di<br />

atrium Grand City Mall.<br />

Bagi anda pecinta Hip<br />

Hop dance jangan sampai<br />

lewatkan Streetvolution<br />

Reform. Streetvolution<br />

berlangsung pada tanggal<br />

6 hingga 7 september<br />

dengan International judges.<br />

Selain menampilkan dance<br />

performance juga ada dance<br />

competition dan workshop.<br />

Nah bagi anda pecinta<br />

Gundam, atau action figure ini saatnya anda<br />

melengkapi koleksi anda. Kali ini Multi Toys<br />

telah menyiapkan berbagai Action Figure di<br />

pameran “Gunpla Builder World Cup <strong>2019</strong>”<br />

tanggal 23 september hingga 6 oktober. Bukan<br />

itu saja ratusan action figure seharga ratusan<br />

hingga jutaan rupiah juga ada di event kali ini.<br />

Catat tanggalnya dan hadir di “Gunpla Builder<br />

World Cup <strong>2019</strong>” by Multi Toys di Main Atrium<br />

Grand City Mall.<br />

Banyakkan event yang ada di Grand<br />

City Mall, Jadi jangan sampai kelewatan dan<br />

tingkatkan pembelanjaan anda agar dapat<br />

membawa pulang Mobil Honda BR-V. Info<br />

lebih lanjut kunjungi social media Grand City<br />

Mall di Instagram @grandcitymall, Twitter @<br />

grandcitysby, dan Facebook Fanpage Grand<br />

City Mall. Grand City Surabaya, My City, My<br />

Destination.<br />

10 <strong>SCG</strong> september <strong>2019</strong>


Medical references<br />

dr. Mira Irmawati, Sp.A (K)<br />

Spesialis Anak, Konsultan Tumbuh Kembang<br />

Anak dan Remaja RS Darmo Surabaya<br />

MENJAGA ATAU<br />

MENGASUH?<br />

Catatan untuk Direnungkan Ayah dan Bunda<br />

Anak adalah titipan<br />

Sang Pencipta. Semua<br />

orangtua pasti setuju,<br />

tidak ada yang meragukannya.<br />

Akan tetapi pengakuan<br />

akan hal tersebut di atas dan<br />

perlakuan atas ‘harta titipan’<br />

tersebut kenyataannya<br />

tidak sama. Titipan Sang<br />

Pencipta, yang berwujud<br />

seorang anak, semestinya<br />

menjadi harta yang sangat<br />

tidak ternilai harganya dalam<br />

sebuah keluarga. Semestinya<br />

menjadi ‘sesuatu’ yang akan<br />

kita rawat, kita pelihara, kita<br />

jaga dengan segenap jiwa<br />

raga kita, setiap waktu setiap<br />

saat. Bukankah demikian ?<br />

Kenyataannya tidak.<br />

Gemerlap duniawi masih<br />

sering menyilaukan mata<br />

kita. Kita menyangkal, namun<br />

bukti berkata sebaliknya.<br />

Anak kita, harta kita yang<br />

tidak ternilai harganya di<br />

dunia ini, bukan ‘barang’<br />

bukan ‘benda’ yang bisa<br />

tumbuh besar berkembang<br />

menjadi manusia yang<br />

utuh memiliki kecerdasan<br />

yang majemuk dengan<br />

sendirinya. Bukan ‘barang’<br />

atau ‘benda’ yang cukup<br />

‘dijaga’ saja. Dijaga dalam<br />

artian sebenar-benarnya<br />

menjaga, yaitu dengan<br />

mengawasi, memberinya<br />

nutrisi, mencegah dia terluka,<br />

membelikannya mainan,<br />

membawanya ke dokter<br />

untuk imunisasi atau dikala<br />

sakit, dan masih banyak<br />

contoh lainnya, yang sifatnya<br />

jasmani, raga. Anak kita<br />

juga memiliki jiwa, memiliki<br />

otak yang bertumbuh dan<br />

berkembang yang harus diisi,<br />

diasah, diberikan stimulasi,<br />

agar mencapai keinginan kita<br />

tadi, memiliki kecerdasan<br />

yang majemuk, pintar, cerdas,<br />

berperilaku sopan santun.<br />

Seribu hari pertama,<br />

merupakan waktu yang<br />

sangat penting dalam<br />

keseluruhan hidupnya nanti,<br />

tidak akan tergantikan, tidak<br />

dapat diputar ulang. Untuk<br />

itu mereka perlu ‘diasuh’, tidak<br />

hanya sekedar ‘dijaga’.<br />

Mari kita renungkan puisi<br />

gubahan seorang maestro,<br />

Gabriela Mistral, yang telah<br />

diterjemahkan<br />

dengan<br />

sangat<br />

menyentuh<br />

hati oleh<br />

penyair<br />

terkenal<br />

Taufik Ismail,<br />

judulnya My<br />

Name is Today<br />

diterjemahkan<br />

Namaku<br />

adalah Kini.<br />

Banyak kekhilafan<br />

dan kesalahan yang<br />

kita perbuat, namun<br />

kejahatan yang paling<br />

nista adalah kejahatan<br />

mengabaikan anakanak<br />

kita, melalaikan<br />

mata air hayat kita.<br />

Kita bisa tunda<br />

berbagai kebutuhan<br />

kita, kebutuhan anak<br />

kita, tak bisa ditunda<br />

pada saat ini tulang<br />

belulangnya sedang<br />

dibentuk darahnya<br />

dibuat dan susunan<br />

sarafnya tengah<br />

disusun. Kepadanya<br />

kita tak bisa berkata<br />

“ESOK” Namanya<br />

adalah “KINI”.<br />

Seribu hari pertama<br />

kehidupan, dimulai saat<br />

seorang Bunda mengandung<br />

hingga anak kita lahir<br />

sampai usia dua tahun.<br />

Pada seribu hari pertama<br />

ini, perkembangan otaknya<br />

terjadi begitu cepat, pada<br />

akhir usia 2 tahun, berat otak<br />

anak kita sudah mencapai<br />

hampir 60% berat otak kita,<br />

orangtuanya, orang dewasa.<br />

Apakah yang terjadi bila kita<br />

mengabaikannya oleh karena<br />

kesibukan kita? Seperti<br />

halnya membangun sebuah<br />

rumah, seribu hari pertama<br />

merupakan fondasi rumah.<br />

Kekuatan sebuah rumah ada<br />

pada fondasinya. Rumah<br />

itu akan roboh bila fondasi<br />

dibangun tanpa konsep.<br />

Teori perkembangan<br />

12 <strong>SCG</strong> september <strong>2019</strong>


otak pada masa seribu hari<br />

kehidupan yang sudah<br />

dibuktikan menyatakan<br />

bahwa, sinaps yaitu<br />

hubungan antara sel otak,<br />

yang terbentuk pertama kali<br />

adalah sinaps untuk melihat<br />

dan mendengar, berikutnya<br />

adalah sinaps untuk bicara<br />

dan bahasa, dan yang terakhir<br />

adalah sinaps fungsi kognitif<br />

yang lebih kompleks.<br />

Sinaps untuk bicara dan<br />

bahasa mulai terbentuk saat<br />

trimester terakhir kehamilan<br />

dan mencapai puncaknya<br />

saat seorang anak berusia 3<br />

hingga 4 bulan, sinaps untuk<br />

kemampuan bicara dan<br />

bahasa mencapai puncaknya<br />

di usia 8 sampai 9 bulan,<br />

dan sinaps untuk fungsi<br />

kognitif yang lebih kompleks,<br />

mencapai puncaknya di usia<br />

1 hingga 6 tahun pertama<br />

kehidupan seorang anak.<br />

Dan perlu diingat, bila<br />

sinaps untuk melihat dan<br />

mendengar tidak terstimulasi<br />

dengan baik maka tidak akan<br />

terbentuk, kemudian sinaps<br />

bicara dan bahasa juga tidak<br />

akan terbentuk, apalagi sinaps<br />

untuk fungsi kognitif yang<br />

lebih kompleks. Istilahnya<br />

‘experience dependent’,<br />

tergantung pengalaman yang<br />

diberikan oleh orangtua.<br />

Data menunjukkan angka<br />

kejadian gangguan bicara<br />

bahasa dan gangguan perilaku<br />

pada anak dibawah 3 tahun<br />

semakin meningkat dari hari<br />

ke hari, terutama disebabkan<br />

pola asuh yang tidak melekat.<br />

Alih-alih agar anak kita ‘diam<br />

dan tenang’ sementara kita<br />

disibukkan oleh aneka kegiatan<br />

rumah tangga yang tiada<br />

habisnya, maka smartphone<br />

dan tontonan televisi terasa<br />

melenakan. Tidak terasa<br />

sebagian besar waktu mereka<br />

yang seharusnya diberikan<br />

stimulasi optimal, diasihi diasah<br />

dan diasuh, digantikan oleh<br />

benda-benda tersebut. Transfer<br />

komunikasi dan transfer emosi<br />

yang seharusnya dibangun dua<br />

arah, nyaris tidak lagi dilakukan.<br />

Dalam kehidupan kita,<br />

memang selalu dihadapkan<br />

pada banyak pilihan. Tugas<br />

kita menentukan mana<br />

yang harus kita utamakan,<br />

optimalisasi pertumbuhan<br />

dan perkembangan anak<br />

kita yang berarti mengasuh,<br />

atau hanya sekedar menjaga.<br />

Ingat, waktu untuk mereka<br />

tidak bisa diputar, atau<br />

diulang. Penyesalan selalu<br />

datang terlambat.<br />

Ayah dan Bunda,<br />

bagaimana dengan Anda?<br />

Jujurlah pada diri kita<br />

sendiri, demi masa depan<br />

anak-anak kita, kita sebagai<br />

orangtua yang memiliki<br />

anak ‘Baduta’, dibawah usia<br />

dua tahun, mengasuh atau<br />

menjaga anak-anak kita?<br />

RUMAH SAKIT DARMO<br />

Jl. Raya Darmo No. 90 Surabaya, Telp. 031 - 5676253, Fax. 031 - 5620690<br />

e-mail : rsdarmo@sby.dnet.net.id, Web : www.rsdarmo.co.id, rsdarmo.surabaya, RS Darmo


khas surabaya<br />

14 <strong>SCG</strong> SEPTEMBER <strong>2019</strong>


Jazz Traffic Festival <strong>2019</strong><br />

Share and Fun<br />

Puncak kegembiraan bagi para<br />

penikmat musik. Bulan ini kembali hadir,<br />

dalam wujud pentas Jazz Traffic Festival<br />

(JTF) ke-9, tahun <strong>2019</strong>. Mengusung<br />

tagline Share and Fun, JTF <strong>2019</strong> akan hadir<br />

berbeda dari event serupa yang pernah<br />

ada di negeri ini.<br />

Share and Fun dipilih bukan tanpa<br />

alasan, secara umum menggambarkan<br />

kegembiraan dan keceriaan yang akan<br />

didapat para penikmat musik dan jazz<br />

lovers. Dari venue –nya saja sudah kentara<br />

berbeda. Atlantis Land, sentra wahana<br />

permainan dengan segudang kegembiraan,<br />

di kawasan Timur wilayah Surabaya.<br />

Selalu berusaha menyajikan konsep<br />

baru dalam perhelatan festival musik,<br />

merupakan asa terbesar pengelolaan<br />

Jazz Traffic Festival. “Terus belajar bersama<br />

pengelola event festival musik di seluruh tanah<br />

air. Tidak ingin jumawa, yang pasti hanya di JTF<br />

<strong>2019</strong>, musik dapat dinikmati dengan cara yang<br />

baru. Menikmati musik jazz dalam suasana<br />

fun yang lebih menarik,” tegas Doddy Wahyu<br />

Widodo, Ketua Umum panitia JTF <strong>2019</strong>.<br />

Menghadirkan musisi-musisi yang sedang<br />

hit kini, di beragam kalangan. Nama-nama<br />

seperti Indra Lesmana, Barry Likumahua, Nita<br />

Artsen, Syaharani, Tulus, Raisa, Tompi, Rizki<br />

Febian, hingga Didi Kempot.<br />

Dewa 19, Letto, Nidji, Naff, Andra and<br />

The Backbone, Yowis Ben, dan banyak<br />

lagi musisi yang tampil selama 2 hari di<br />

4 panggung berbeda. <strong>Majalah</strong> <strong>SCG</strong> edisi<br />

<strong>September</strong> <strong>2019</strong>, mengulas yang khas di<br />

Jazz Traffic Festival tahun ini.<br />

<strong>SCG</strong> SEPTEMBER <strong>2019</strong><br />

15


khas surabaya<br />

JTF <strong>2019</strong> Konsep Baru<br />

Nikmati Musik Lebih Seru<br />

Perjalanan panjang hingga tahun ke-8<br />

penuh rintangan. Tahun ini <strong>2019</strong>,<br />

perhelatan pentas musik, Jazz Traffic Festival<br />

(JTF) kali ke-9 kembali digelar. Terima kasih<br />

dengan dukungan semua pihak, penonton,<br />

jazz lover, dan mitra kerja, bisa melalui<br />

delapan kali pagelaran Jazz Traffic Festival.<br />

Catatan perjalanan, dari konsep<br />

festival yang di awal hanya 1 hari, hingga<br />

multi stage, merupakan konsep yang<br />

terus berproses dan berkembang. Lalu<br />

dikembangkan menjadi 2 hari festival,<br />

serta dengan stage lebih banyak lagi.<br />

Semua dilalui dalam manis-pahit selama 8<br />

tahun lalu.<br />

Tahun ke-9 ini, pun tak luput dari berbagai<br />

pertimbangan, melewati review dan evaluasi<br />

dari perhelatan sebelumnya. “Melewati diskusi<br />

panjang di internal, kemudian dikomunikasi<br />

segala expectation dan peluang kepada<br />

para mitra dan sponsor. Keiginan Kita untuk<br />

mengambangkan festival di tahun yang<br />

terbilang sakral ini, Kami berharap lebih<br />

menarik,” terang Doddy Wahyu Widodo, Ketua<br />

Umum panitia penyelenggara JTF <strong>2019</strong>.<br />

Kisahnya, di awal tahun mulai<br />

dilakukan survey untuk menentukan lokasi,<br />

untuk mendukung mewujudkan dan<br />

mengembangkan konsep baru jazz traffic<br />

festival tahun ini, dengan konsep baru. “Butuh<br />

waktu agak panjang, hingga Kami menetapkan<br />

prioritas pasca libur lebaran, menemukan<br />

konsep baru perhelatan JTF <strong>2019</strong>,” ujarnya.<br />

Idealnya, JTF harus terus ada, tidak sekedar<br />

sebuah ritual yang rutin digelar tahunan. “Siasia,<br />

bila sajiannya begitu-begitu saja, tidak ada<br />

kreativitas baru yang bisa di- deliver kepada<br />

masyarakat pecinta musik,” tambahnya.<br />

Hingga akhirnya memutuskan partner<br />

yang memiliki venue khas, Atlantis Land.<br />

“Menariknya, belum pernah ada musik festival<br />

di Indonesia yang memilih tempat sebuah<br />

taman bermain. Ini termasuk tantangannya,<br />

dan ini karena dukungan banyak pihak, kami<br />

optimis akan menggelar kembali JTF tahun<br />

<strong>2019</strong> ini,” tegas Doddy, yang juga menjabat<br />

Direktur Bisnis di Suara Surabaya Media itu.<br />

Dalam pelaksanaannya, JTF <strong>2019</strong> akan<br />

mewujudkan konsep baru, yang merupakan<br />

kolaborasi aktivitas dari berbagai segment,<br />

16 <strong>SCG</strong> SEPTEMBER <strong>2019</strong>


status sosial, dan kepentingan. Tidak semata<br />

bagi para penikmat musik. Bukan lagi<br />

bayangan semata menikmati musik. Tetapi,<br />

larut dalam musik sembari menikmati keseruan<br />

permaian. Menikmati musik dalam atmosfir<br />

keceriaan. Menikmati Jazz Traffic Festival dalam<br />

kegembiraan yang seru.<br />

“Keluar dari pola pelaksanaan JTF yang<br />

pernah digelar sebelumnya. JTF <strong>2019</strong> hadir<br />

dengan bentuk-bentuk piranti pelengkapnya<br />

yang lebih kekinian, sesuai dengan potensi venue.<br />

Seperti pola informasi online, pola pengelolaan<br />

fasilitas pendukung kenyamanan penonton.<br />

Semua dipikirkan dalam bentuk-bentuk baru.<br />

Kami lakukan perhitungan dan persiapan<br />

yang sungguh-sungguh. Tantangan baru<br />

membuat festival musik di taman bermain,”<br />

urainya kepada <strong>Majalah</strong> <strong>SCG</strong>.<br />

Konsep baru yang ditawarkan, tampak<br />

direspon apik oleh publik. Setidaknya 3<br />

besar alasan penonton membeli tiket JTF<br />

<strong>2019</strong> telah terkumpul. 1. Event ini memang<br />

ditunggu. 2. Line-up artis yang memang<br />

diharapkan. 3. Karena venue -nya baru.<br />

Bayangkan saja, selama acara semua wahana<br />

yang tersedia di sana, dapat dimainkan<br />

sembari menikmati musik<br />

dari para arti kegemaran.<br />

Respon penonton di<br />

luar dugaan, target tiket<br />

yang dilempar langsung<br />

diserap penonton dalam<br />

tempo tidak lebih 1<br />

minggu. Menuntut<br />

panitia mendesain ulang<br />

rencana festival secara<br />

keseluruhan, termasuk<br />

jumlah kapasitas penonton<br />

yang mungkin ditambah,<br />

hingga kenyamanan<br />

penonton yang harus<br />

tetap dijaga.<br />

<strong>SCG</strong> SEPTEMBER <strong>2019</strong><br />

17


khas surabaya<br />

Manjakan Selera di F&B Area<br />

Konsep baru Jazz Traffic Festival (JTF) kali<br />

ini akan banyak memberikan kenikmatan<br />

dan selera. Betapa tidak, artis-artis<br />

penampilnya keren, tempatnya penuh<br />

wahana permainan, dan mau menuruti<br />

selera makan apa saja tersedia. Lokasi<br />

Atlantis Land Kenjeran Park memungkinkan<br />

untuk memberi suguhan lebih dari<br />

biasanya.<br />

Di sisi luar venue Atlantis Land akan<br />

digelar night market. Semacam Surabaya<br />

Urban Culture Festival (SUCF) persembahan<br />

Suara Surabaya Media yang biasa digelar<br />

di sepanjang Jalan Tunjungan, beberapa<br />

tahun lalu. Semua jenis menu makanan<br />

ada, plus beragam aksi performance, baik<br />

dari komunitas, penyanyi, dan band.<br />

“Kita seperti akan memboyong suasana<br />

pasar malam SUCF ke kawasan Kenpark.<br />

Ada banyak tenant makanan-minuman,<br />

baik yang legenda maupun kekinian. Pasar<br />

malam serba ada lah,” cetus Septiawan<br />

Nugroho, Koordinator F&B Area JTF <strong>2019</strong>.<br />

Pria yang akrab dipanggil Wawan,<br />

yang juga Marketing <strong>Majalah</strong> Surabaya<br />

City Guide (<strong>SCG</strong>) itu, menjelaskan<br />

nantinya night market akan diisi lebih<br />

dari 30 tenant. Tenant-tenant itu akan<br />

berjualan beraneka varian menu yang bisa<br />

dipilih sembari menikmati penampilan para<br />

musisi di panggung.<br />

Untuk diketahui, di sisi luar juga akan ada<br />

panggung JTF yang akan meramaikan suasana,<br />

selain venue di dalam Atlantis Land. Jadi,<br />

pengunjung bisa menikmati performance para<br />

musisi jazz di dua venue: dalam dan luar.<br />

“Ini merupakan keuntungan bagi para<br />

tenant, karena bisa melayani dua pengunjung<br />

sekaligus, yakni pengunjung dengan tiket<br />

khusus JTF dan pemegang tiket Kenpark,”<br />

jelasnya.<br />

Tapi di bagian dalam Atlantis Land juga<br />

disediakan tenant dengan kualifikasi premium.<br />

Suguhan menunya tentu lebih familiar dengan<br />

lidah kalangan menengah-atas,” tambahnya.<br />

Tak kalah jumlah, F&B Area Atlantis<br />

akan diisi sekitar 30 tenant lengkap dengan<br />

varian menunya. Deretan tenant area dalam<br />

itu, nantinya akan diset-up dekat dengan<br />

panggung utama JTF.<br />

Masing-masing tenant, baik di area luar<br />

maupun dalam Atlantis Land, akan buka sejak<br />

siang sebelum performance JTF dimulai. Dalam<br />

dua hari perhelatan JTF itu, 14-15 <strong>September</strong><br />

<strong>2019</strong>, F&B Area akan buka mulai pukul 12.00<br />

wib hingga selesai pukul 12.00 wib.<br />

18 <strong>SCG</strong> SEPTEMBER <strong>2019</strong>


Numpang Bistar ke Kenjeran<br />

Ragu menggunakan kendaraan sendiri saat<br />

hendak ke acara Jazz Traffic Festival (JTF) di<br />

Atlantis Land Kenjeran? Pakai saja Bistar, Anda<br />

akan diantar hingga lokasi dengan aman. Apa<br />

itu Bistar?<br />

Bistar adalah aplikasi transportasi online<br />

asli persembahan arek Surabaya. Bukan seperti<br />

transportasi online yang lain, Bistar lebih<br />

untuk berbagi tumpangan. Aplikasi ini untuk<br />

mempertemukan antara penumpang dan<br />

driver. Misal, Anda akan pergi ke acara JTF di<br />

Kenjeran, membuka aplikasi Bistar, ternyata ada<br />

pengguna Bistar lain sebagai driver yang juga<br />

mengarah ke Kenjeran, Anda langsung bisa<br />

berbagi tumpangan dengannya.<br />

Pada kondisi itu mungkin akan kalah<br />

dengan aplikasi transportasi online yang sudah<br />

ada. Tapi untuk urusan jarak jauh, Bistar akan<br />

menemukan momentumnya. Manfaat Bistar<br />

akan sangat terasa bila ingin melakukan wisata<br />

ke Malang atau lainnya. Sebagai penumpang<br />

Anda akan mendapat tumpangan, sebagai<br />

driver akan memperoleh pendapatan sebagai<br />

uang ganti bahan bakar. Bukankah hal itu<br />

tidak bisa dilakukan oleh pengguna aplikasi<br />

transportasi online yang lain, karena jatuhnya<br />

akan sangat mahal?<br />

Hasyim Muhammad Abdul Haq, CEO PT<br />

Bistar Indonesia, mengatakan Bistar memang<br />

bukan aplikasi untuk tujuan praktis, dadakan.<br />

Tapi Bistar sangat cocok untuk tujuan<br />

perjalanan yang direncanakan. Komunikasi<br />

antara pengguna dan driver bisa beberapa<br />

hari sebelum perjalanan. Untuk itulah,<br />

katanya, Bistar akan terus melengkapi fitur<br />

yang bisa digunakan driver menawarkan<br />

diri jauh sebelum saatnya perjalanan.<br />

Beberapa driver bisa menyodorkan<br />

harga. Lalu penunpang bisa memilih driver<br />

mana yang cocok, baik dari sisi harga,<br />

pengendara, dan mobil. Aplikasi Bistar akan<br />

menampilkan semua profil driver, termasuk<br />

usia mobilnya.<br />

Kata Hasyim, Bistar bukanlah aplikasi<br />

e-commerce. Bistar tidak menentukan<br />

harga, tapi driver dan penumpanglah yang<br />

bersepakat harga. Bistar tidak memakai aturan<br />

ketat. Driver Bistar bukanlah profesi. Siapapun<br />

bisa menjadi driver, tanpa seragam, tanpa<br />

melakukan pendaftaran di kantor.<br />

“Bistar lebih sebagai marketplace.<br />

Lebih hanya berfungsi mempertemukan<br />

dua kepentingan antara penumpang<br />

dan driver. Mereka sendiri yang saling<br />

menghubungkan kepentingan,” cetusnya.<br />

Karena itulah, Bistar termasuk<br />

marketplace pertama di bidang aplikasi<br />

transportasi online. Karena itu pula, Bistar<br />

berfungsi untuk tidak hanya lokal, tapi<br />

berlaku untuk seluruh Indonesia.<br />

<strong>SCG</strong> SEPTEMBER <strong>2019</strong><br />

19


khas surabaya<br />

Menikmati Jazz Traffic<br />

di Dunia Fantasi<br />

Sejak dihelat sejak delapan tahun silam,<br />

Jazz Traffic Festival (JTF) selalu digelar di<br />

tempat yang sama yaitu Grand City Mall.<br />

Namun kali ini, di gelaran kesembilannya<br />

JTF diputuskan untuk dihelat di tempat<br />

baru yakni Atlantis Land Surabaya.<br />

Berpindah tempat dan meninggalkan<br />

segala kenangan yang telah terjalin dalam<br />

waktu lama bukanlah hal yang mudah,<br />

namun bukan hal yang mustahil untuk<br />

dilakukan. Wahyu Widodo, Ketua Umum<br />

Bistar Jazz Traffic Festival <strong>2019</strong> menekankan,<br />

untuk sesuatu yang baru semua memang<br />

harus belajar dan beradaptasi. JTF <strong>2019</strong><br />

akan menyuguhkan cara menikmati musik,<br />

terutama musik jazz, dengan cara baru.<br />

”Sampai kami yakin, di Atlantis Land<br />

kami akan temukan konsep baru menikmati<br />

musik dengan aktivitas yang berbeda. Kami<br />

lihat, belum ada festival jazz yang bertempat<br />

di wahana taman bermain,” ungkap Doddy<br />

mengutip suarasurabaya.net.<br />

Terletak di ujung paling timur Surabaya,<br />

Atlantis Land sempat direspons negatif<br />

perkara aksesibilitas. Namun dibalik itu<br />

semua, JTF telah menyiapkan banyak suguhan<br />

menarik di Atlantis Land.<br />

Selain di panggung utama, penampilan<br />

musisi bisa dinikmati di tiga panggung lainnya<br />

sehingga total panggung yang ada di JTF<br />

ada empat panggung yang disiapkan untuk<br />

mengakomodir antusiasme pengunjung. Selain<br />

itu ada area main street yang kian paripurna<br />

dengan atraksi video mapping, dan berlimpah<br />

spot foto yang tersebar di beberapa titik.<br />

Masalah perut tak perlu khawatir, sejumlah<br />

tenant kuliner siap jadi penghela lapar dan<br />

dahaga Anda. Tersebar di area dalam dan luar<br />

Atlantis Land yang dibalut dalam tema night<br />

market. Di dalam night market sendiri pun<br />

sejumlah atraksi telah disiapkan seperti street<br />

dan band performance.<br />

Menghabiskan akhir pekan di Atlantis Land<br />

sembari menikmati alunan musik dari para<br />

musisi yang tampil di Jazz Traffic Festival akan<br />

jadi pengalaman yang berbeda dan tentunya<br />

sensasi yang berbeda pula.<br />

Siap menikmati Jazz Traffic Festival<br />

dengan cara baru di dunia fantasi?<br />

20 <strong>SCG</strong> SEPTEMBER <strong>2019</strong>


Pesta Akbar untuk<br />

Sobat Ambyar<br />

Ambyar. Satu kata yang pas untuk<br />

mendeskripsikan musisi yang satu ini. Selain<br />

ambyar, dia punya satu julukan yang baru-baru<br />

ini disematkan warga net yaitu Godfather of<br />

Broken Heart alias Bapak Patah Hati Nasional.<br />

Benar, musisi ini tidak lain dan tidak bukan<br />

adalah Didi Kempot.<br />

Sejumlah tembang bertema patah hati<br />

ciptaan Lord Didi yang beraliran campursari<br />

diantaranya berjudul Banyu Langit, Sewu Kuto,<br />

Ambyar, Cidro, Pamer Bojo mampu mewakili<br />

perasaan para Sobat Ambyar (sebutan<br />

komunitas penggemar Didi Kempot) terkhusus<br />

Sad Boys (sebutan penggemar Didi untuk lakilaki)<br />

dan Sad Girls (sebutan penggemar Didi<br />

untuk perempuan) sekalian.<br />

Kehadiran Lord Didi di panggung JTF <strong>2019</strong><br />

merupakan kejutan tersendiri untuk Jazz Lovers.<br />

Diakui oleh Wahyu Widodo, Ketua Umum<br />

Panitia Bistar Jazz Traffic Festival <strong>2019</strong> nama<br />

Didi Kempot muncul di JTF <strong>2019</strong> setelah tim<br />

menghimpun berbagai aspirasi dari penikmat<br />

musik di Tanah Air. ”Kami dengerin aspirasi<br />

penikmat musik. Respons tahun lalu seperti<br />

apa, potensi tahun ini seperti apa. Ternyata<br />

Didi Kempot salah satu line up yang ditunggu<br />

penonton,” ujarnya sebagaimana dilansir dari<br />

suarasurabaya.net.<br />

Hal senada juga diungkapkan oleh Rudy<br />

Hartono, Ketua Divisi Kesekretariatan dan<br />

Perijinan Bistar JTF <strong>2019</strong> yang ditemui<br />

<strong>Majalah</strong> <strong>SCG</strong>. “Kami mengakomodir suarasuara<br />

dan keinginan penonton JTF. Lalu kita<br />

cek dari sisi track digitalnya, bener gak sih<br />

artis ini hype-nya tinggi. Kayak Didi Kempot<br />

ini dianggap bisa menghadirkan euforia di<br />

dunia maya dan nyata,” pungkas Rudy.<br />

Selain Didi Kempot yang berkolaborasi<br />

dengan Fusion Stuff, malam minggu Sobat<br />

Ambyar akan kian ambyar dengan hadirnya<br />

Dewa19, Pamungkas, Ardhito Pramono,<br />

Danilla, Raisa, Tulus, Tompi, D Cinnamons<br />

dalam daftar line up.<br />

Penampilan fresh lainnya bisa dinikmati<br />

dalam format kolaborasi antara Nonaria X<br />

Endah n Rhesa, Gamaliel featuring MLD Jazz<br />

Project Season 4, dan Djaduk Sinten Remen<br />

featuring Endah Laras. Serta Nidji yang akan<br />

tampil dengan vokalis barunya jadi satu<br />

sajian yang patut ditunggu.<br />

Tanpa melupakan aroma jazz yang<br />

jadi peniup ruh JTF selama sembilan<br />

tahun diselenggarakan, tentu saja namanama<br />

besar seperti Indra Lesmana,<br />

Barry Likumahuwa, Idang Rasjidi,<br />

Jazz Muda Indonesia, Syaharani and<br />

Queenfireworks, dan Nita Aartsen Latin<br />

Jazz Project hadir.<br />

Jazz Lovers sudah siap ambyar?<br />

<strong>SCG</strong> SEPTEMBER <strong>2019</strong><br />

21


Artap<br />

Satukan Riuhnya<br />

Kehidupan Kota<br />

dan Syahdunya Alam<br />

1<br />

Sejak dibuka pada bulan<br />

Desember 2018 lalu, Surabaya<br />

punya satu destinasi hangout<br />

di kawasan timur yaitu<br />

Artap. Artap merupakan<br />

kependekan dari art (seni)<br />

dan atap. Letaknya yang<br />

berada di lantai tiga sebuah<br />

bangunan yang ada di Jl. Dr.<br />

Ir. H. Soekarno No.34 ini cukup<br />

merepresentasikan nama<br />

Artap sendiri.<br />

2<br />

Artap menggabungkan art<br />

gallery, life performance,<br />

dan desain interior yang<br />

disusun seperti tribun dengan<br />

sentuhan urban tropical.<br />

Pemanfaatan besi expose<br />

berpadu dengan nuansa hijau<br />

dari dedaunan yang ingin<br />

menyatukan kesan kehidupan<br />

kota yang riuh dan alam yang<br />

syahdu. “Untuk desainnya<br />

di desain seperti ada tribun<br />

yang disusun bertingkat<br />

dan dilengkapi panggung di<br />

depan, ada orang yang dilihat<br />

dan melihat. Jadi seperti<br />

panggung untuk semua orang<br />

yang datang ke sini,” kata Erwin<br />

Sukamto, Owner Artap.<br />

22 <strong>SCG</strong> september <strong>2019</strong>


Terdapat 40an menu fusion mulai dari<br />

cemilan, makanan berat, hingga minuman<br />

di sini. Yang jadi salah satu menu cemilan<br />

favorit adalah Taro Balls yang terinspirasi<br />

dari Kaleci, cemilan khas Bandung. Taro<br />

Balls yang diberi harga Rp. 30.000 ini<br />

terbuat dari ubi ungu dengan cokelat<br />

yang meleleh di bagian tengahnya.<br />

3<br />

4<br />

Menu favorit lainnya adalah Chicken<br />

Salted Egg On Rice. Artap memanfaatkan<br />

momentum olahan salted egg yang<br />

sedang hits, dengan menghadirkan menu<br />

ini. Saus telur asin berpadu lezat dengan<br />

potongan ayam fillet dengan taburan<br />

daun kare dan potongan cabe di atasnya.<br />

Untuk dapat menikmati Chicken Salted<br />

Egg On Rice, Anda harus merogoh kocek<br />

sebesar Rp. 45.000.<br />

Untuk coffee cubes di sini rasanya<br />

boleh diadu. Segelas Hazelnut<br />

Coffee Cubes punya rasa yang<br />

tak sama di tempat lainnya.<br />

“Semakin esnya cair biasanya<br />

kopinya makin hilang, kalo ini<br />

semakin esnya mencair kopinya<br />

semakin kencang,” ungkap Erwin.<br />

Selain Hazelnut, ada empat<br />

rasa kopi yang lain yaitu Vanilla,<br />

Crème Brule, dan Caramel yang<br />

dibanderol harga Rp. 36.000.<br />

5<br />

Artap buka tiap jam 10.00-23.00 di<br />

hari Minggu sampai Kamis, dan jam<br />

10.00-24.00 di hari Jumat sampai Sabtu.<br />

Jangan khawatir, Artap menyediakan<br />

ruangan indoor dan smoking area yang<br />

bisa memuat sampai 80 orang.<br />

<strong>SCG</strong> september <strong>2019</strong><br />

23


kelana kota<br />

Pentingnya Irreplaceable &<br />

Compatible Bagi Karyawan<br />

Dalam dunia kerja, pasti ada kompetisi<br />

antar rekan kerja. Kompetisi atau persaingan<br />

bisa berbentuk kinerja. Ada persaingan keras<br />

saling menjatuhkan dengan berbagai cara<br />

demi mendapat posisi terbaik di perusahaan.<br />

Nah, setiap perusahaan juga sudah memiliki<br />

standarisasi untuk menghadapi persaingan<br />

para karyawan. Diantaranya memberi<br />

penilaian kerja sesuai dengan kualitas.<br />

Untuk itu, karyawan harus berkualitas<br />

irreplaceable dan compatible dengan<br />

perusahaan dan tiap perubahannya.<br />

Irreplaceable berarti tidak tergantikan.<br />

Sebuah pekerjaan dipegang oleh si<br />

A, hasilnya sangat baik, cepat dan<br />

memuaskan. Hasil yang sama tidak bisa<br />

diraih ketika digantikan oleh orang lain.<br />

Si A memiliki sesuatu yang tidak dipunyai<br />

oleh yang lain di perusahaan/tempat<br />

dimana ia bekerja. Sesuatu itu tidak selalu<br />

tentang keahlian. Bisa jadi ia memiliki<br />

sifat atau karakter yang berbeda, bisa<br />

membikin nyaman yang lain. Misal ia tidak<br />

mudah marah, mudah berkordinasi, dan<br />

semacamnya.<br />

Agak berbeda dengan pengertian<br />

compatible. Si karyawan memiliki<br />

kemampuan bisa bekerja di mana saja,<br />

Inspirasi Solusi<br />

03 Agustus <strong>2019</strong>,<br />

Pukul 10.00-11.00 wib<br />

Narasumber : Marliana Junaidi, SE,<br />

MSi (Dosen Univ. Widya Mandala<br />

Surabaya)<br />

24<br />

<strong>SCG</strong> september <strong>2019</strong>


dengan siapa saja, dan hasilnya bagus.<br />

Karyawan seperti ini biasanya orangnya<br />

terbuka dengan hal-hal baru, punya<br />

proses belajar yang cepat, termasuk tidak<br />

pilih-pilih pekerjaan. Baginya, apa pun<br />

pekerjaannya akan dikerjakan dengan<br />

sebaik dan semaksimal mungkin.<br />

Baik irreplaceable dan compatible amat<br />

tergantung pada personal seseorang. Setiap<br />

orang memiliki sifat yang unik. Boleh jadi<br />

by system tiap karyawan bisa dibuat sama<br />

dan seragam. Tapi respon dari tiap orang<br />

bisa berbeda sesuai karakter dan out put<br />

kematangan karakter yang berbeda pula.<br />

Lalu perusahaan akan memilih yang<br />

mana? Tentu tergantung kebijakannya.<br />

Perusahaan yang ingin SDM multitasking,<br />

tentu membutuhkan orang yang jenis<br />

compatible. Tapi bila yang diinginkan<br />

keahlian khusus, seperti akunting atau<br />

auditor, perusahaan akan mencari<br />

karyawan yang jenis irreplaceable.<br />

Termasuk bidang-bidang yang<br />

membutuhkan jam terbang tinggi<br />

dan kemampuan khusus, yang tidak<br />

sembarang orang menguasainya.<br />

Orang dengan dua jenis itu tidak<br />

serta merta kelihatan kemampuannya.<br />

Ia akan muncul seiring waktu. Karena itu,<br />

perusahaan perlu mencoba beberapa<br />

hal untuk memunculkan karakter dan<br />

kemampuan masing-masing. Untuk<br />

memunculkan karakter compatible, bisa<br />

dicoba memutasi dari satu pekerjaan/tempat<br />

ke pekerjaan/tempat lain. Atau dicoba dari<br />

satu proyek ke proyek yang lain. Termasuk<br />

tim yang terlibat bisa dirubah-rubah,<br />

bergantian. Dari situ akan bisa dilihat apakah<br />

seorang karyawan memiliki kemampuan<br />

compatible dengan yang lainnya. Orangorang<br />

compatible memiliki kemampuan<br />

berhubungan dengan orang lain itu baik,<br />

sehingga saat terjadi persoalan, ia bisa<br />

menghandle dan hasil kerjanya bagus, sesuai<br />

harapan perusahaan.<br />

Kalau irreplaceable bisa disetting<br />

dari perusahaan. Ketika perusahaan<br />

membutuhkan seseorang dengan keahlian<br />

tentang perpajakan, ia bisa menjadikan<br />

seseorang ahli pajak. Diajari, ditugasi,<br />

dikursuskan, dan sebagainya hingga<br />

mencapai mahir. Hasil polesan sedemikian<br />

rupa itunantinya akan memunculkan<br />

seorang karyawan dengan kemampuan<br />

khusus yang “hanya” dia dan tidak<br />

sembarang orang bisa mengerjakann<br />

tugas-tugas spesifik dari perusahaan.<br />

Saluran Interaktif<br />

Suara Surabaya FM 100<br />

Telp. : 031-99000000, 031-99534567 (emergency<br />

call) | SMS : 0855 30 10055 | Facebook : e100 |<br />

Twitter: @e100ss | Ig : @suarasurabaya | Faks : 031-<br />

5683733 | Website: www.suarasurabaya.net | Versi<br />

mobile: m.suarasurabaya.net | Radio on-line & Video<br />

Streaming : http://www.suarasurabaya.net/radio/


kelana kota<br />

Gaya Hidup Pengaruhi Kanker Otak?<br />

Baru-baru ini kita<br />

dikejutkan oleh<br />

kejadian yang<br />

menimpa komedian<br />

dan pedangdut<br />

Agung Hercules.<br />

Ia meninggal dan<br />

kabarnya dikarenakan<br />

penyakit kanker otak<br />

yang dideritanya. Sedemikian dahsyatnya<br />

sehingga seorang Hercules yang dikenal<br />

berbadan kekar, kuat, berotot, berakhir<br />

hidupnya karena kanker otak. Seperti<br />

apakah sebenarnya kanker otak?<br />

Sel-sel yang tumbuh di otak disebut<br />

tumor. Tumor yang tumbuh secara agresif<br />

kita sebut kanker. Jadi tumor di otak tidak<br />

selalu kanker, karena ada yang jinak. Nah,<br />

yang dialami Agung Hercules tergolong<br />

kanker ganas. Tapi baik jinak maupun<br />

ganas, sama-sama membahayakan bagi<br />

kesehatan dan hidup seseorang. Seringkali<br />

kanker baru direspon serius ketika di<br />

penderita sudah stadium lanjut. Gejalagejala<br />

yang muncul di awal, tidak pernah<br />

mendapat perhatian, apalagi tindakan,<br />

yang serius dan saksama.<br />

Sebetulnya, baik kanker maupun<br />

tumor, akan lebih mudah ditangani bila<br />

dilakukan sejak dini. Pernyataan ini sering<br />

dianggap klise. Sebab, gejala-gejala awal<br />

tumor atau kanker sering tidak tegas,<br />

tidak jelas. Seringkali malah mirip dengan<br />

sakit pada umumnya. Seperti sakit kepala,<br />

pusing, yang kerap timbul-tenggelam.<br />

Betapa pun demikian, tiap keluhan tidak<br />

normal, terganggu kesehatan, adalah<br />

warning bahwa ada yang tidak beres<br />

dalam tubuh.<br />

Apalagi bila sakitnya datang-pergi<br />

dalam waktu lama, semakin berat dan<br />

mengganggu, tidak mempan dengan<br />

obat sakit biasa, harus intens berkonsultasi<br />

dengan dokter untuk dirawat dengan<br />

saksama. Sebab, kejadian demikian<br />

menunjukkan ada gejala yang serius<br />

Healthylifestyle<br />

05 Agustus <strong>2019</strong>, Pukul 12.00-13.00 wib<br />

Narasumber : dr. Rahadian Indarto Susilo,<br />

SpBS (RS Premier Surabaya)<br />

yang harus ditangani<br />

dengan serius juga.<br />

Itu langkah dini yang<br />

bisa mendiagnosa<br />

apa sebenarnya<br />

penyakitnya, kemudian<br />

dilakukan penanganan<br />

atau terapi untuk<br />

pencegahan maupun<br />

pengobatan.<br />

Kanker otak mungkin dimulai dengan<br />

sakit kepala berkepanjangan, terutama<br />

datang di pagi hari setelah bangun tidur.<br />

Diiringi gejala lain, seperti; kelemahan<br />

otot di salah satu bagian tubuh, tubuh<br />

seperti ditusuk jarum kesemutan, kordinasi<br />

gerakan tubuh tidak seimbang, kesulitan<br />

berjalan, dan kejang. Gejala lain yang agak<br />

aneh; terjadi ketidakseimbangan mental<br />

dan perubahan perilaku. Mungkin menjadi<br />

sensitif, melakukan hal-hal yang di luar<br />

kebiasaannya, atau kalau diajak bicara<br />

kerap seperti kehilangan memori-memori.<br />

Saat seperti itu, peran lingkungan<br />

menjadi sangat vital. Kita bisa menolong<br />

dengan memberi advis atau membawa<br />

ke dokter untuk dilakukan diagnosa<br />

mendalam. Atau setidaknya bisa<br />

menolong jika terjadi kejang atau gejala<br />

lain yang menyerang penderita. Keluarga,<br />

teman, dan lingkungan bergaul lainnya<br />

mesti tahu apa yang dideritanya, sehingga<br />

mereka juga tahu bagaimana cara<br />

memberikan pertolongan.<br />

26<br />

<strong>SCG</strong> september <strong>2019</strong>


Kunjungan di Suara Surabaya<br />

Marketing Klub Ubaya Belajar Trust<br />

dan Impact Media<br />

Suara Surabaya Media kembali mendapat<br />

kunjungan dari MarKlub (Marketing Klub)<br />

Universitas Surabaya (Ubaya). Dihadiri<br />

37 peserta dari berbagai jurusan untuk<br />

mengikuti kegiatan Learning Beyond the<br />

Classroom yang mengangkat program<br />

Journey for Insight.<br />

Kegiatan Journey for Insight<br />

diadakan dengan tujuan agar<br />

mahasiswa mengetahui lebih lanjut<br />

mengenai marketing komunikasi<br />

terutama dalam bidang media.<br />

Antusias peserta untuk dapat belajar<br />

di SS sudah terlihat sejak Senin (12/8)<br />

pagi. Mahasiswa dengan seksama<br />

menyimak penjelasan berbagai topik<br />

mengenai digital marketing hingga<br />

media sosial yang ada di SS. Materi<br />

ini disampaikan oleh Eddy Prastyo,<br />

Manager New Media serta Septian<br />

Yudha, Marketing Promosi. Selain<br />

talkshow, peserta juga diajak untuk<br />

menyaksikan siaran di ruangan on air.<br />

“Kami memilih Suara Surabaya sebagai<br />

tujuan kami karena kami ingin mengetahui<br />

lebih dalam mengenai konsep kerja Suara<br />

Surabaya yang tidak hanya memperoleh<br />

trust namun juga memberikan impact<br />

kepada masyarakat,” ujar Silvia Margaretha<br />

Dosen Fakultas Bisnis dan Ekonomika<br />

Ubaya. Silvia berharap, pembelajaran<br />

dari Suara Surabaya ini dapat menambah<br />

jaringan untuk mahasiswa mempunyai<br />

peluang kerja dan karir.<br />

Shieryn Fiorenza, sebagai mahasiswi<br />

serta peserta MarKlub mengungkapkan,<br />

dengan kunjungan ini ia tidak hanya<br />

mendengarkan radio SS saja, namun<br />

sekarang juga lebih mengetahui mengenai<br />

proses operasionalnya. “Saya berharap<br />

Suara Surabaya dapat mendekatkan diri<br />

dengan kami, para anak muda. Karena<br />

mereka yang sedang mengemudi bukan<br />

hanya yang tua-tua namun juga anak<br />

muda,” ucap Shieryn saat ditemui di<br />

ruangan on air. (Jeanne, foto: Steven)<br />

<strong>SCG</strong> september <strong>2019</strong> 27


Salam<br />

City Explorers…<br />

<strong>SCG</strong>namaalamat.<br />

Ke nomer 0811 3553 111<br />

LAYANAN PESAN ANTAR.<br />

kami akan mengirimkan langsung<br />

majalah scg ke alamat pembaca<br />

dengan hanya mengganti<br />

ongkos kirim Rp.5.000,-<br />

untuk area kota Surabaya.<br />

HOTLINE SMS<br />

pEMASANGAN IKLAN<br />

pesan antar<br />

<strong>Majalah</strong> <strong>SCG</strong> terus bersemangat menjaga<br />

komitmen, untuk menjadi satu-satunya<br />

referensi bagi pembaca dalam menemani<br />

aktivitasnya berdinamika di Kota Surabaya dan<br />

sekitarnya. Tiada terasa lompatan waktu terus beralu,<br />

sejak pertama kali hadir di pertengahan tahun 2006.<br />

<strong>Majalah</strong> <strong>SCG</strong> ingin hadir dan terus memberi arti.<br />

Bertambah usia itu pasti, namun menjadi berarti<br />

kami yang tentukan sendiri. Menjadi majalah yang<br />

kompromi terhadap kepentingan-kepentingan.<br />

Mengakomodir semua tujuan dan target para relasi<br />

bisnis. Mewadahi kepentingan korporat yang telah<br />

menaungi eksistensi. Menyajikan informasi menarik<br />

yang layak jadi referensi.<br />

Berharap tetap mampu hadir mengikuti<br />

perubahan jaman yang tak terbendung, terus<br />

menggelinding. <strong>Majalah</strong> <strong>SCG</strong> juga tersaji dengan<br />

kian menyegarkan dan bergizi. Tidak ingin sekedar<br />

asyik bermain sendiri. <strong>Majalah</strong> <strong>SCG</strong> juga tampil<br />

dalam versi yang lebih kreatif. Tak sekedar wujud<br />

kumpulan lembaran kertas, tapi menjadi wadah<br />

kreativitas bagi setiap naluri kreasi.<br />

<strong>Majalah</strong> <strong>SCG</strong> menyajikan lebih banyak dan<br />

beragam sisi informasi, demi makin kaya dalam<br />

melengkapi referensi. <strong>Majalah</strong> <strong>SCG</strong> juga membuka<br />

ruang ekspresi untuk bersama berkolaborasi berbagi<br />

informasi dangan gaya yang tak lagi dapat dibatasi.<br />

<strong>Majalah</strong> <strong>SCG</strong> menyediakan halaman Kolaborasik,<br />

untuk semua. Silahkan diapresiasi!<br />

<strong>Majalah</strong> <strong>SCG</strong> selalu bangga menjadi bagian dari<br />

kemajuan Kota ini. Dari Surabaya kami mulai, ingin<br />

eksis dan tumbuh untuk negeri. Belum besar karya<br />

ini, namun niat dan semangat tak pernah surut.<br />

Untuk terus mengabarkan dinamika dan karakter<br />

Surabaya secara cuma-cuma.<br />

0811 3553 111<br />

www.julajuli.com<br />

@majalahscg<br />

majalah scg<br />

@majalahscg


sub bgt!<br />

Komunitas Alexis<br />

Salam Jinjit<br />

Khas Alexis<br />

30 <strong>SCG</strong> SEPTEMBER <strong>2019</strong>


Membangun dan mempererat<br />

persaudaraan dengan sesama<br />

pengguna motor Lexi, termasuk<br />

dengan komunitas lainya di Surabaya,<br />

merupakan visi yng diusung komunitas yang<br />

satu ini. Tak sekedar berkumpul dan touring,<br />

komunitas motor ini ingin membangun<br />

silaturahmi dan eksis berkontribusi sosial.<br />

“Dalam perjalanan Kami mengajak<br />

pengendara motor Lexi lainnya, walau mulanya<br />

sekedar ngobrol, saling bertukar pikiran.<br />

Hingga tertarik bergabung dalam komunitas<br />

ini,” terang Dadang Hermawan, Ketua Umum,<br />

kepada <strong>Majalah</strong> <strong>SCG</strong>.<br />

Sepeda motor Lexi memang tergolong<br />

baru, dibanding semua produk kelompok<br />

motor Maxi Yamaha. Ada yang menyebut<br />

sebagai ‘Anak Bawang’ dari semua varian<br />

generasi Maxi. Namun, peminat motor<br />

bermesin 125 cc ini cukup banyak. Tak heran,<br />

bila kemudian mereka berkumpul.<br />

“Dengan harga yg relatif terjangkau,<br />

dengan Lexi Kita sudah mendapatkan<br />

kenyamanan, stabil ketika dikendara. Istilahnya,<br />

kita bisa dapatkan semuanya di Lexi. Selain itu,<br />

banyak orang suka motor ini karena, teknologi<br />

yang diusungnya. Motor dengan 125 cc yang<br />

menggunakan 4 klep, dengan teknologi VVA,”<br />

ungkapnya.<br />

Alexis, lahir pada 16 Juni 2018, bertepatan<br />

dengan malam Takbiran, Lebaran tahun lalu.<br />

Mulanya, ide berdirinya digagas oleh 3 orang,<br />

yang kebetulan bertemu di sekitar Tugu Bambu<br />

Runcing, Surabaya. “Mereka Faisal, Herwanto,<br />

dan John Hendy. Kemudian ketiganya sepakat<br />

untuk mendirikan komunitas,” kisah Dadang.<br />

Nama Alexis, berasal dari kepanjangan kata<br />

Arek Lexi Suroboyo. Sekarang anggota Alexis<br />

sudah mencapai 45 orang, dengan komposisi<br />

<strong>SCG</strong> SEPTEMBER <strong>2019</strong><br />

31


sub bgt!<br />

anggota 80:20, antara pria dan wanita.<br />

Dominan masih berasal dari Surabaya, namun<br />

ada juga yang berasal dari Gresik.<br />

Komunitas ini secara nasional bernaung<br />

di bawah Yamaha Lexi Community Indonesia<br />

(YLCI). “Di Indonesia ada 55 chapter, sementara<br />

Chapter Surabaya merupakan urutan ke-5,”<br />

tambahnya.<br />

Komunikasi antar anggota pakai WA<br />

grup. Agenda rutin mingguan setiap Rabu,<br />

menggelar Kopsan (Kopi Santai). Biasanya<br />

diisi dengan perbincangan seputar motor<br />

dan lainnya. Kemudian pada Sabtu malam,<br />

berkumpul alias konkow, istilah mereka Kopdar<br />

(Kopi Darat), melewati malam antara 3-4 jam.<br />

Media sosial masih menjadi akses informasi<br />

mereka. Bagi yang ingin menghubungi<br />

komunitas asli Surabaya ini, bisa melalui<br />

akun berikut; alexis_ylcichaptersurabaya<br />

(Instagram), Areklexisuroboyo (Facebook), atau<br />

melalui pesan teks di nomor 085707425125<br />

(WhatsApp).<br />

“Kami ingin komunitas ini awet, sengaja<br />

memang dibuat beda. Kami tidak ingin<br />

komunitas ini hanya bertahan 2-3 tahun lalu<br />

bubar. Di Alexis harus terus eksis, sebab itu<br />

kami bangun silaturahmi, tidak hanya anggota,<br />

tetapi juga keluarga anggota. Bila touring<br />

juga bersama keluarga. Jadi kerap melibatkan<br />

keluarga,” tutur pria kelahiran Gresik ini.<br />

Yang sekarang lagi antusias, adalah<br />

kegiatan bhakti sosial. Komunitas ini<br />

mempunyai kegiatan menyantuni anak<br />

yatim, seperti momentum Ramadhan,<br />

tahun lalu. Kini, mulai dipikirkan untuk<br />

dilakukan secara periodik, sekira 3 bulanan<br />

menggelar bhakti sosial, yang dananya<br />

digali dari anggota sendiri.<br />

Anggota komunitas usia kini dari 19 hingga<br />

41 tahun, tetap terbuka untuk siapa saja bisa<br />

bergabung. Mereka dari beragam kalangan,<br />

dari pelajar hingga pengusaha, dari ojek online<br />

hingga ustadz.<br />

“Hingga kini kami tetap ingin memiliki<br />

lebih banyak anggota. Virus disebar melalui<br />

sosial media. Kadang, secara langsung<br />

menyebar stiker kepada pengendara<br />

sepeda motor Lexi yang ditemui di jalanan,”<br />

ungkapnya diiringi tawa.<br />

Kini, komunitas motor yang berlogo<br />

gambar Sura dan Baya ini, lagi mempersiapkan<br />

deklarasi, rencananya akan digelar Nopember<br />

32 <strong>SCG</strong> SEPTEMBER <strong>2019</strong>


<strong>2019</strong>. Kehadiran Alexis, juga ingin menguatkan<br />

peran sosial. Alexis ingin berbeda, tidak sekedar<br />

touring, tetapi juga memberi manfaat sosial<br />

kemanusiaan.<br />

Ada yang unik lagi, Alexis punya tim<br />

Saber, singkatan dari Siap Beraksi! Alexis siap<br />

mengulurkan tangan bagi komunitas mana<br />

pun. Untuk memberi bantuan bagi yang<br />

menemui masalah selama berada di Surabaya.<br />

“Ada ciri khas dari pengendara Lexi, ketika<br />

berkendara posisi kaki selalu Jinjit (berdiri<br />

atau berjalan dengan ujung jari kaki saja yang<br />

berjejak). Sehingga sudah umum di kalangan<br />

kami dengan Salam Jinjit!” pungkasnya.<br />

<strong>SCG</strong> SEPTEMBER <strong>2019</strong><br />

33


She Corner<br />

Morning She<br />

Rumpi Kuliner Dapur Manda<br />

Memory Song<br />

Sehat Ala Niniek<br />

sheradiofm<br />

Fan Page: Sheradiofm Surabaya<br />

@SHEradiofm<br />

Kampoeng Media<br />

Jl. Wonokitri Besar 40C Surabaya 60256<br />

Phone: +62-31 568 3040 | Interaktif: +62-31 9953 4444<br />

Whatsapp: +62-81 2332 999 6 | Fax: +62-31 568 3733<br />

Email: marketing@sheradiofm.com | Website: www.sheradiofm.com


Tak perlu menunggu lama untuk bertahan,<br />

mengikuti perkembangan dan dinamika jaman.<br />

Berpartisipasi dalam setiap perubahan, dengan<br />

kendaraan kreativitas berusaha untuk tetap eksis<br />

dan berarti.<br />

KolaborasiK, versi baru dari persembahan<br />

<strong>Majalah</strong> <strong>SCG</strong>, sebagai wadah keberpihakan<br />

terhadap kebebasan berekspresi di jaman<br />

Millenial. Kami hadirkan sebagai ruang bagi<br />

semua penulis, desainer, dan fotografer untuk<br />

memajang karya, bersama eksistensi <strong>Majalah</strong><br />

<strong>SCG</strong>.<br />

Bersama-sama mengabarkan setiap sudut<br />

dan dinamika Kota Surabaya hingga dunia,<br />

dalam kerangka karakteristik Surabaya.<br />

Bersama memberi manfaat dan panduan, demi<br />

melengkapi wawasan referensi global.


kolaborasik<br />

MENENGOK<br />

Urban Farming<br />

Solusi masyarakat urban<br />

perangi polusi<br />

Setelah Jakarta menduduki peringkat<br />

pertama sebagai kota dengan polusi<br />

tertinggi di dunia menurut Air Visual,<br />

situasi ini menjadi sorotan masyarakat Indonesia.<br />

Peringatan ini menjadikan masyarakat untuk<br />

lebih aware terhadap pemberdayaan lingkungan.<br />

Jika tidak segera ditangani akan menjadi bom<br />

waktu bagi masyarakat Indonesia sendiri.<br />

Dengan adanya urban agrikultur atau urban<br />

farming ini maka akan membantu mewujudkan<br />

perkembangan tanaman tanpa membutuhkan<br />

lokasi yang luas. Lalu, apakah manfaat yang<br />

didapat dari kegiatan urban agriculture ini selain<br />

dapat menumbuhkan bahan pangan di daerah<br />

urban?<br />

SEKILAS URBAN FARMING<br />

Ada berbagai macam cara yang dapat<br />

dilakukan untuk membantu mengurangi<br />

polusi di perkotaan. Seperti kegiatan urban<br />

farming yang tidak asing lagi di telinga<br />

masyarakat. Namun sayang, penerapan<br />

urban farming ini belum banyak ditemukan.<br />

Urban farming sendiri bertujuan untuk<br />

menghasilkan makanan dengan mudah<br />

di daerah urban, sehingga penataanya<br />

disesuaikan dengan pola perkotaan atau<br />

urban.<br />

Urban agrikultur bermanfaat dalam<br />

meningkatkan kualitas udara dan tanah serta<br />

meningkatkan keragaman tanaman dan hewan.<br />

Tidak hanya, itu urban agrikultur ini dapat<br />

meningkatkan filtrasi air, mengurangi limbah<br />

rumah tangga untuk dijadikan kompos serta<br />

membuat lingkungan menjadi sejuk. Selain<br />

untuk lingkungan, nyatanya urban farming juga<br />

dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang<br />

terutama yang hidup di daerah urban untuk<br />

mengurangi resiko obesitas dan stres.<br />

36 <strong>SCG</strong> september <strong>2019</strong>


START UP<br />

BER- URBAN FARMING<br />

Urban farming hadir dengan berbagai macam<br />

cara yang sederhana hingga yang rumit.<br />

1teknik yang paling umum digunakan yaitu<br />

teknik Hidroponik. Hidroponik diambil<br />

dari kata hidro (air) dan phonik (kerja). Air<br />

merupakan media utama yang digunakan untuk<br />

menggantikan media tanah dalam teknik ini.<br />

Hidroponik dilakukan dengan cara melarutkan<br />

berbagai macam nutrisi ke dalam air yang<br />

nantinya akan dialirkan ke media tanam seperti<br />

spons, rockwool, kerikil. Pemilihan air juga<br />

jadi hal penting agar air yang digunakan tidak<br />

mengandung bahan kimia didalamnya.<br />

2<br />

Akuaponik, sesuai dengan namanya<br />

metode ini juga menggunakan air. Uniknya<br />

metode ini juga bisa digunakan untuk<br />

budidaya ikan, sehingga Akuaponik dapat<br />

menggunakan pipa paralon sebagai wadah dan<br />

dapat diletakkan di atas kolam ikan. Terdapat<br />

simbiosis mutualisme yang terjadi antara ikan<br />

dan tanaman. Tanaman dapat menyerap nutrisi<br />

dari zat ammonia dan nitrat yang terdapat dalam<br />

kotoran ikan dan berbahaya bagi ikan.<br />

3<br />

metode Vertikultur. Jika Hidroponik dan<br />

Akuaponik memfokuskan medianya<br />

dengan air, berbeda halnya dengan<br />

metode Vertikultur. Metode Vertikultur lebih<br />

fokus untuk meminimalisir penggunaan tempat<br />

dalam bercocok tanam. Dengan menggunakan<br />

pipa paralon yang dibentangkan secara vertical.<br />

Jadi bagaimana? Apakah kalian tertarik dalam<br />

menekuni urban farming dan siap untuk memulai<br />

perubahan di kota metropolitan? Yuk mulai dari<br />

hal kecil dan lakukan sekarang juga.<br />

TUTORIAL MEMBUAT VERTIKULTUR<br />

DARI BOTOL BEKAS<br />

Jika tertarik mencoba, yuk ikuti tutorial<br />

sederhana metode vertikultur menggunakan<br />

botol bekas:<br />

- Cuci bersih botol bekas yang sudah<br />

dikumpulkan<br />

- Kemudian, sayat bagian botol dari mulai<br />

bagian bawah leher botol hingga bagian dasar<br />

botol berbentuk persegi panjang, panjang<br />

sayatan disesuaikan besar botolnya<br />

- Botol dapat ditali satu dengan yang lain<br />

hingga sejajar dan memanjang secara vertikal<br />

- Selanjutnya kemudian botol diisi dengan<br />

media tanam yang dikehendaki.<br />

- Media tanam bisa menggunakan tanah,<br />

pasir atau juga arang sekam atau bisa juga<br />

menyatukan beberapa media.<br />

- Isikan media tanam hingga penuh, tanam<br />

benih sedalam 1-2cm dalam tanah, benih<br />

letakkan ditempat yang sejuk dan sirami<br />

secara teratur<br />

<strong>SCG</strong> september <strong>2019</strong><br />

37


kolaborasik<br />

OMAH TUA,<br />

DARI MARKAS<br />

PENYUSUNAN<br />

STRATEGI KE RUANG<br />

PEJUANG LITERASI<br />

Kota pahlawan, itulah nama yang<br />

disematkan orang-orang kepada<br />

Surabaya. Sebutan itu jelas mempunyai<br />

konotasi dan sejarah yang memang<br />

mendukung Surabaya sebagai kota pahlawan.<br />

Bagaimana arek-arek Suroboyo berjuang<br />

mati-matian mempertahankan kemerdekaan<br />

Indonesia dari kolonialisme, bagaimana<br />

peristiwa penyobekan bendera Belanda di<br />

Hotel Yamato yang sekarang berganti nama<br />

menjadi Hotel Majapahit, dan peristiwa<br />

terbunuhnya Jendral Mallaby. Dari peristiwaperistiwa<br />

tersebut tentunya Surabaya<br />

mempunyai destinasi wisata sejarah yang<br />

cukup banyak, mulai dari Jembatan Merah,<br />

makam Peneleh, dan salah satunya Kampung<br />

Lawas Maspati.<br />

Kampung Lawas Maspati terletak di sekitar<br />

perempatan Tugu Pahlawan. Kampung Maspati<br />

memiliki beberapa gang-gang kecil. Berbeda<br />

dari kampung kebanyakan, Kampung Maspati<br />

adalah kampung yang tertata rapi. Ketika para<br />

pengunjung memasuki Kampung Maspati,<br />

pengunjung akan disambut oleh hiasan-hiasan<br />

tumbuhan yang terdapat di kanan kiri jalan dan<br />

disuguhi pula oleh beberapa bangunan yang<br />

masih memancarkan kesan klasik, salah satu<br />

bangunan yang masih mempertahankan kesan<br />

klasik adalah bangunan Omah Tua.<br />

38 <strong>SCG</strong> september <strong>2019</strong>


Omah Tua berada di gang V Kampung Maspati<br />

yang dibangun pada tahun 1907. Omah<br />

Tua pernah menjadi saksi sejarah di mana<br />

arek-arek Surabaya menyusun strategi dalam<br />

pertempuran melawan Inggris dan sekutunya<br />

pada peristiwa 10 November 1945. Kini Omah<br />

Tua didiami oleh keluarga Ibu Juni, dan beralih<br />

dari markas penyusunan strategi saat peristiwa<br />

10 November menjadi kafe dan perpustakaan.<br />

Perubahan dari rumah pusat stretegi<br />

pertempuran menjadi kafe dan perpustakaan<br />

tidak menghilangkan kesan perjuangan omah<br />

tua dalam memfasilitasi para pejuang. Dulu<br />

Omah Tua memfasilitasi para pejuang dengan<br />

menjadi tempat berkumpul menyusun stategi<br />

perang, kini Omah Tua juga menjadi tempat<br />

berkumpul dari komunitas diskusi Difiliasi<br />

(Diskusi Filsafat Lintas Generasi) yang berjuang<br />

melawan rasa apatis di tengah masyarakat<br />

urban.<br />

menyediakan ruang diskusi juga memfasilitasi<br />

buku untuk siapa saja yang ingin membaca<br />

saat datang ke omah tua.<br />

Omah Tua tidak seperti kafe atau warung<br />

kopi lain yang menyediakan wifi untuk<br />

para pengunjungnya, Omah Tua seakan<br />

memaksa pengunjungnya untuk berinteraksi<br />

dengan orang lain. Kafe, pertukaran ide dan<br />

transformasi pemikiran berhubungan erat,<br />

hal ini dikarenakan di kafe seseorang dengan<br />

bebas mengucapkan segala sesuatu yang lepas<br />

dari pengawasan kekuasaan.<br />

Cafe de Flore di Paris misalnya, di kafe ini<br />

tempat berkumpulnya para pemikir seperti<br />

Jean Paul Sartre, Albert Camus dan lain<br />

sebagainya. Hal inilah yang mungkin ingin<br />

disampaikan oleh komunitas Difiliasi dan Omah<br />

Tua secara tidak langsung ke kaum muda lain,<br />

bahwa ke kafe tidak hanya duduk menatap<br />

layar gadget dan memainkan gim sehingga<br />

lupa terhadap interaksi sosial, tapi kafe<br />

menjadi alternatif ruang diskusi saat seseorang<br />

ingin mengucapkan ide atau kejenuhan saat<br />

terbatasnya ruang diskusi, menjadi ruang basabasi<br />

saat di tempat kerja orang banyak bicara<br />

hanya untuk kepentingan perusahaan, dan<br />

menjadi pelipur lara bagi orang yang kesepian.<br />

Komunitas Difiliasi dibentuk dari beberapa<br />

anggota komunitas baca ALS (Aliansi Literasi<br />

Surabaya) yang sering mengadakan lapak<br />

baca di Taman Bungkul. Difiliasi berisikan para<br />

mahasiswa dari berbagai kampus di Surabaya<br />

dan pemuda pekerja yang sadar tergerak<br />

untuk belajar bersama. Mereka rutin menggelar<br />

kajian setiap Sabtu malam dua minggu sekali di<br />

Omah Tua.<br />

Kajian komunitas ini tidak hanya meliputi<br />

kajian filsafat yang dipandang sebagai sesuatu<br />

yang menyeramkan bagi sebagian orang,<br />

namun juga meliputi banyak hal, seperti<br />

kajian ekonomi, psikologi, sejarah dan lain<br />

sebagainya, sesuai kemampuan masing-masing<br />

anggota. Relasi yang terjadi antara Omah Tua<br />

dengan komunitas diskusi Difiliasi seperti<br />

simbiosis mutualisme, Omah Tua selain<br />

<strong>SCG</strong> september <strong>2019</strong><br />

39


menengok<br />

urban farming<br />

solusi<br />

masyarakat<br />

urban perangi<br />

polusi<br />

W r i t e r & D i g i t a l a r t i s t :<br />

Jeane Cyrilla Pavitta K. (@jeawesomeness)<br />

Sekian, Terima Kasih.<br />

OMAH TUA,<br />

DARI MARKAS<br />

PENYUSUNAN<br />

STRATEGI KE RUANG<br />

PEJUANG LITERASI<br />

W r i t e r :<br />

Anugerah Zakya Rafsanjani ( @Anugerah_<br />

Zakya)<br />

Pecinta diskusi dan traveler yang masih<br />

terus berproses menjadi pribadi yang terus<br />

mengembangkan pemahaman terhadap ilmuilmu<br />

baru. Saat telah menamatkan pendidikan<br />

S2 prodi Aqidah dan Filsafat Islam UIN Sunan<br />

Ampel Surabaya.<br />

D i g i t a l a r t i s t<br />

Yongky Satria (@yongkisatria26)<br />

Desain yang bagus menurut kita, belum tentu<br />

bagus menurut klien. Sedangkan desain bagus<br />

menurut klien sudah pasti bagus untuk kita.<br />

Terima Kasih.<br />

40 <strong>SCG</strong> september <strong>2019</strong>


subbgt!<br />

Bahkan kulit kerang bisa<br />

dimanfaatkan menjadi barang<br />

produktif lainnya. Lihat saja yang<br />

dilakukan warga nelayan pantai<br />

Kenjeran.<br />

Kawasan pantai jelas memiliki segudang<br />

kekayaan biota laut. Sebagian untuk<br />

dikonsumsi, sebagian dibuang menjadi<br />

limbah. Bayangkan, dalam puluhan tahun,<br />

berapa banyak limbah yang akan menyesaki<br />

kawasan pantai. Bila tak ada tangan-tangan<br />

kreatif, limbah itu akan menggunung atau<br />

terserak merusak pemandangan pesisir pantai.<br />

Kondisi seperti itu nyaris terjadi di semua<br />

kawasan pantai nelayan. Tak terkecuali<br />

kawasan Pantai Kenjeran. Limbah kulit kerang<br />

saja, katanya, bisa mencapai 25 kwintal<br />

per hari. Biasanya, kulit kerang itu hanya<br />

ditimbun atau dibuang lagi ke laut. Karena<br />

itu, tak heran bila kawasan kampung nelayan<br />

identik dengan kumuh dan bau.<br />

Masih untung ada tangan-tangan warga<br />

kreatif yang menjadikan limbah-limbah<br />

itu sebagai bahan kerajinan. Bila sempat<br />

mengunjungi gerai kerajinan berbahan<br />

biota laut, kita akan temukan kebanyakan<br />

berbahan kerang-kerangan. Dibentuk<br />

menjadi gelang, kalung, hiasan dinding,<br />

hiasan lampu, pigura, dan sebagainya.<br />

Nah, yang dilakukan warga RW 2 Cumpat,<br />

Kelurahan Kedung Cowek, Kecamatan Bulak<br />

Surabaya juga unik. Mereka menjadikan<br />

kulit kerang sebagai pemanis paving yang<br />

diproduksinya. Kulit kerang berbatik apik itu<br />

menghias cetakan paving yang berbentuk<br />

segi enam. Hasil karya itu terang saja<br />

memberi angin segar bagi para nelayan<br />

Kampung Cumpat. Hitung-hitung bisa<br />

menjadi tambahan penghasilan bersama.<br />

Paving Bermotif<br />

Paving di kampung-kampung itu sudah<br />

biasa, buatan pabrik. Seragam, polos.<br />

Hanya berbeda bentuk; segi empat, persegi<br />

panjang, segi tiga, dan seterusnya. Tapi<br />

paving yang diproduksi warga Kampung<br />

Nelayan Cumpat tampak lebih cantik. Kulit<br />

kerang yang diolah sebagai bahan campuran<br />

semen, menjadi motif paving yang unik.<br />

Bahkan bisa menimbulkan warna-warna<br />

42 <strong>SCG</strong> september <strong>2019</strong>


Kampung Nelayan Cumpat<br />

Kreasikan<br />

Paving Motif<br />

Kerang<br />

<strong>SCG</strong> september <strong>2019</strong><br />

43


subbgt!<br />

tersendiri bila terkena sinar mentari.<br />

Cara membentuk motif itu dihasilkan dari<br />

olah budi dan pikir warga kampung sendiri.<br />

Mereka membuat molding (mal cetakan) dari<br />

kayu sebagai matras, berbentuk segi enam.<br />

Dari matras itulah dibuat disain pencetak<br />

motif kerang.<br />

“Kita mencoba berbagai pola dan disain.<br />

Lalu dipilih yang paling pas sebagai ciri khas<br />

paving Cumpat. Sementara bidangnya hanya<br />

segi enam. Lalu bagian atasnya diberi kulit<br />

kerang bermacam bentuk dari matras,” kata M<br />

Ikhsan, Ketua Paguyuban Kelompok Nelayan<br />

Bintang Samudra Cumpat.<br />

Dari berbagai macam percobaan itu,<br />

mereka bisa membuat berbagai varian motif.<br />

Setidaknya ada 12 motif paving yang sudah<br />

dibuat. Ada yang bermotif kerang kecil, ada<br />

yang bermotif kerang besar. Warna-warni<br />

kerang juga dipilihkan yang beraneka varian<br />

agar lebih menarik.<br />

Paving hasil karya warga kampung Cumpat<br />

itu sudah pernah diborong pihak Kecamatan<br />

Bulak sebanyak 1000 paving, atau sekitar luasan<br />

10 meter persegi. Selain itu, katanya, ada dari<br />

Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Kota<br />

Surabaya yang juga pesan dibuatkan.<br />

Cumpat. Mereka para nelayan yang setiap<br />

hari berkutat dengan acara mencari ikan<br />

sebagai sumber kehidupan sehari-hari. Ratarata<br />

mereka berangkat pukul 06.00 wib dan<br />

pulang hingga pukul 15.00 wib.<br />

Aktifitas melaut seharian penuh seperti<br />

itu, ternyata tak menyurutkan semangatnya<br />

dalam memproduksi paving motif kerang.<br />

Mula-mula ada sekitar 15 nelayan anggota<br />

Paguyuban Kelompok Nelayan Bintang<br />

Samudra yang aktif turut berproduksi.<br />

Per hari mereka bisa membuat sebanyak<br />

50 paving. Sedikit? Iya. Mereka sebenarnya<br />

punya target bisa memproduksi 100 biji<br />

paving. “Tapi karena mesin pencetaknya hanya<br />

satu, jadi ya mengikuti kemampuan alat saja,”<br />

tukas Simin, panggilan akrab M Ikhsan.<br />

Para nelayan pegiat pembuatan<br />

paving ini sejak awal sudah mendapatkan<br />

pelatihan serta komposisi yang tepat untuk<br />

Gotong Royong<br />

Pembuatan paving itu dilakukan<br />

bergotong royong oleh warga Kampung<br />

44<br />

<strong>SCG</strong> september <strong>2019</strong>


menghasilkan paving yang kuat. Komposisi<br />

yang tepat antara semen, pasir, dan kerang<br />

yang dihaluskan diatur sedemikian rupa.<br />

Perbandingannya, satu timba semen dan tiga<br />

timba pasir diolah dengan tambahan empat<br />

timba kulit kerang.<br />

Menjelaskan tentang hasil penelitian,<br />

katanya, limbah kulit kerang mengandung<br />

silika tinggi, sehingga bagus dibuat<br />

campuran paving.<br />

Soal Permodalan<br />

Samiadi Santoso, Ketua RW 02 Cumpat,<br />

mengatakan sebenarnya total terdapat<br />

sekitar 200 nelayan di kampungnya. Setiap<br />

hari para nelayan mencari kerang sehingga<br />

ketersediaan bahan baku kulit kerang<br />

selalu ada tiap hari. Karena itulah ia kerap<br />

menantang para mahasiswa yang sedang<br />

melakukan studi di wilayahnya.<br />

“Tiap ada mahasiswa yang ke sini, selalu<br />

saya beri tantangan bagaimana mengatasi<br />

masalah limbah kerang. Apa yang bisa<br />

dilakukan untuk membuat limbah kerang<br />

bisa dimanfaatkan dan tidak terbuang<br />

percuma,” ujarnya.<br />

Kelompok mahasiswa dari PENS ITS,<br />

antara lain yang berhasil meneliti tentang<br />

kandungan kerang yang bisa dimanfaatkan<br />

sebagai bahan campuran pembuatan paving.<br />

Satu mesin pengolah dan pembuatan<br />

paving juga merupakan hasil pemberian<br />

para mahasiswa itu. Plus pelatihan cara<br />

pembuatannya.<br />

Namun, setelah masa studi mereka<br />

berakhir dan pergi, nelayan harus<br />

memaksimalkan sendiri kemampuannya<br />

memproduksi paving. Pasang surut, tidak<br />

bisa melakukan produksi tiap hari. Kalau ada<br />

pesanan saja mereka baru memproduksi.<br />

Belum ada penambahan alat lagi. Tak cukup<br />

modal untuk pengadaan mesin sendiri.<br />

Pengajuan permodalan yang dilayangkan<br />

ke beberapa perusahaan, belum kunjung<br />

terealisasi juga.<br />

“Itulah antara lain masalah yang masih<br />

menjadi kendala, sehingga kita tidak bisa<br />

berproduksi secara terus-menerus,” katanya.<br />

Padahal, lanjutnya, kulit kerang juga<br />

memiliki manfaat sebagai pakan itik.<br />

Sebagaimana hasil penelitian yang dilakukan<br />

mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah<br />

Surabaya, kulit kerang mengandung<br />

manfaat untuk menguatkan cangkang telur.<br />

Penelitian itu dilakukan di Sucofindo dan<br />

sudah mendapatkan sertifikat resmi untuk<br />

dikembangkan.<br />

“Tapi karena sifatnya makanan, harus<br />

dilakukan dengan saksama sehingga benarbenar<br />

bisa bermanfaat sebagai pakan hewan<br />

petelur, khususnya. Kami masih menunggu<br />

sampai persiapan dan hasilnya bisa<br />

dipertanggungjawabkan,” jelasnya.<br />

<strong>SCG</strong> september <strong>2019</strong><br />

45


trade ref.<br />

Di mana saja<br />

Surabaya Square?<br />

Surabaya Square Merr<br />

Jl. Ir. Soekarno No. 11<br />

Surabaya<br />

Mb Titik : +62 857-7055-8853<br />

Kreasi Serba Cantik di<br />

Surabaya Square<br />

Surabaya Square<br />

Tunjungan<br />

Jl. Tunjungan No. 1-3<br />

Surabaya<br />

Dhani : +62 813-3066-4497<br />

Surabaya Square Park &<br />

Ride<br />

Jl. Mayjend Sungkono No.<br />

105 Surabaya<br />

Rizky : +62 812-3156-1343<br />

Surabaya Square SNQ<br />

(Surabaya North Quay)<br />

Jl. Perak Timur Lantai I,<br />

Pelabuhan Gerbang Surya<br />

Nusantara<br />

Tiena : +62 813-3036-0876<br />

Surabaya Square ITC Mega<br />

Grosir Surabaya<br />

Jl. Gembong No.20-30<br />

Surabaya<br />

Hantoro : +62 896-3241-1795<br />

Surabaya Square<br />

Plaza Surabaya<br />

Jl. Pemuda No. 33-37<br />

Surabaya<br />

Faris : +62 812-3302-5424<br />

Surabaya Square<br />

Jembatan Merah Plaza<br />

Jl. Taman Jayengrono No. 2-4<br />

Lt LG Surabaya<br />

Ikhsan : +62 878-5150-1663<br />

Surabaya Square<br />

Kebun Binatang Surabaya<br />

(Depan Kandang Orang Utan)<br />

Jl. Setail No. 1 Surabaya<br />

Etik : +62 857-9097-5752<br />

Surabaya Square<br />

Bandara Juanda<br />

Terminal 2 Lt 1<br />

Ferry : +62 822-3454-5136<br />

Bila melihat produknya, rasanya tak<br />

percaya kalau itu buatan UKM. Kreasinya<br />

cantik dengan mutu wah. Secantik apa,<br />

Anda bisa lihat di Surabaya Square.<br />

Bila Anda pernah melihat kreasi sospeso transparante<br />

karya seniman italia, kini sudah ada di negeri kita. Bungabunga<br />

3D itu dikembangkan oleh salah satu pebisnis<br />

UKM Diana Kartika Damayanti dengan Ike Diana Craftnya.<br />

Bunga timbul itu disematkan ke banyak produk seperti<br />

tas, dompet, bros, dan banyak lagi. Kreasi emboss itu pun<br />

menjadikan tas Anda tampak eye catching dan mengundang<br />

perhatian.<br />

Begitu pula yang ditampilkan oleh Batik Bayusumilir.<br />

Batik dengan ikon hewan atau ikan itu tampak menonjol<br />

dengan keunikannya. Karya yang dimotori oleh Wisje<br />

Wintarti Fiantini itu memiliki ciri khas yang mudah dikenali.<br />

Batik karya asli Surabaya ini kian menambah khasanah batik<br />

nusantara semakin digemari dan kekinian.<br />

Bila penasaran dengan dua produk cantik itu, kunjungi<br />

saja Surabaya Square Pusat Oleh-oleh Khas Surabaya.<br />

Sentra UKM ini tersebar di banyak tempat, Anda tinggal<br />

memilih lokasi Surabaya Square mana yang terdekat dengan<br />

jangkauan Anda.<br />

PUSAT OLEH-OLEH KHAS SURABAYA<br />

Dipersembahkan oleh :<br />

PEMERINTAH KOTA SURABAYA<br />

Dinas Perdagangan Surabaya<br />

Gedung Siola Lt. 2, Jl. Tunjungan No. 1-3 Surabaya 60275 , Telp. 031 99242422<br />

www.disperdagin.surabaya.go.id : dinasperdagangan@surabaya.go.id<br />

@ disdag_surabaya @ surabayasquare


Profil UKM<br />

Ike Diana Craft,<br />

Diana Kartika Damayanti<br />

Apa yang terjadi pada kehidupan seseorang<br />

tidaklah bisa diduga. Akibat kecelakaan yang<br />

dialami pada 2012, Diana Kartika Damayanti<br />

terpaksa harus resign sebagai pekerja kantoran.<br />

Akhirnya ia memfokuskan diri dalam karya<br />

kerajinan yang akhirnya menjadi pilihan<br />

hidupnya. Dari sekadar mendatangkan sospeso<br />

transparante untuk dijual langsung, ia kemudian<br />

mempraktekkannya sebagai karya sendiri.<br />

Hingga 2017, ketika hasil karyanya mulai mapan,<br />

ia mengibarkan Ike Diana Craft.<br />

Ia memproduksi satu disain satu karya.<br />

Konsep limited edition ini diapresiasi positif oleh<br />

pembeli. Dalam setahun, hasil karyanya semakin<br />

moncer. Dari hanya memanfaatkan media<br />

sosial untuk promosi dan penjualan, ia banyak<br />

mendapat dukungan untuk berpameran.<br />

Dari situlah Dinas Perdagangan Kota<br />

Surabaya kemudian merekomendasikannya<br />

untuk mengikuti Indonesia Fashion Week (IFW)<br />

2018 di Jakarta. Alhasil, nyaris hanya dalam<br />

tempo setahun, Ike Diana Craft sudah mendapat<br />

tempat di hati para pelanggan. Bahkan,<br />

katanya, produknya banyak diminati warga<br />

asing. “Mungkin mereka baru tahu ada tas dan<br />

aksesoris yang bentuknya lain dari yang lain kali<br />

ya,” ujarnya. Ia sudah mengirim hasil karyanya<br />

ke Jerman, Amerika Serikat, dan Thailand.<br />

Pelanggan tetapnya dari Singapura.<br />

Anda bisa melihat hasil karya Ike Diana<br />

Craft di facebook @ Diana Kartika Damayanti<br />

dan @ IkeDiana Craft, instagram @ ikeana_craft,<br />

atau mengujungi workshopnya di Jl. Babatan<br />

Pratama XXV, Blok EE-21, Wiyung, Surabaya.<br />

Kalau mau belanja, bisa melalui whatsapp 0852<br />

3267 1912 atau kunjungi Surabaya Square.<br />

Batik Bayusumilir,<br />

Wiesje Wintarti Fiantini<br />

Hanya orang yang cinta pada batik yang<br />

bisa menemukan dan mencipta motif batik<br />

bertema kekinian. Tak hanya kontemporer,<br />

Batik Bayusumilir kental dengan nilai dan<br />

kearifan budaya lokal. Di tangan Wisje<br />

Wintarti Fiantini, semua itu bisa terwujud.<br />

“Batik kita mengangkat unsur budaya<br />

dan batik lukis yangg dikombinasi dengan<br />

lukis tangan realis. Batik memang warisan<br />

budaya yang harus dikembangkan dan<br />

lestarikan,” tuturnya.<br />

Seperti diakui, ia sudah berkecimpung di<br />

dunia batik sejak 2007. Pengalaman panjang<br />

itulah antara lain yang terekspresikan<br />

dalam lembar-lembar kain batik buatannya.<br />

Beberapa tema yang diangkat, antara lain;<br />

Gang Dolly, Jamu Herbal, Car Free Day, Suro<br />

ing Boyo (Juara Prov. Jatim, 2009), Surabaya<br />

Kota Metropolitan, Satriyo Piningit (Juara<br />

Nasional, 2012), termasuk ikan Koi.<br />

Dengan mengutamakan disain dan<br />

kedalaman makna itu, ia sengaja membidik<br />

pasar kalangan menengah atas. Harganya<br />

pun cukup fantastis, antara Rp 1 juta sampai<br />

Rp 25 jutaan untuk sutra sarimbit. “Namun<br />

ke depan, kita berusaha membuat batik<br />

bayusumilir dengan harga lebih terjangkau<br />

tetapi tetap berbeda dari lainnya,” cetusnya.<br />

Anda bisa melihat keanggunan Batik<br />

Bayusumilir di facebook @ Batik Bayusumilir,<br />

instagram @ batik_bayusumilir, atau<br />

workshop di Jl. Ketintang Madya III no. 18-20<br />

Surabaya. Atau berhubungan dengan pemilik<br />

via whatsapp 0877 7778 1955 atau temukan<br />

di Surabaya Square.<br />

• Gedung Siola Lt. 1<br />

• ITC Lt. 1<br />

• MERR<br />

• Plaza Surabaya Lt. 3<br />

• Park & Ride Mayjend Sungkono<br />

• North Quay Lt. 1<br />

• Jembatan Merah Plaza<br />

• Kebun Binatang Surabaya<br />

• Bandara Juanda, Terminal 2 Lt. 1<br />

www.julajuli.com


medical ref.<br />

Waspada Kanker Nasofaring<br />

Metastasis Kelenjar Getah Bening<br />

Dr. Yoke Surpri Marlina, Sp.Onk.Rad<br />

Bermula dari kanker<br />

nasofaring bisa<br />

bermetastasis ke<br />

kanker kelenjar<br />

getah bening, seperti<br />

yang pernah dialami<br />

seorang ustad ternama<br />

negeri ini. Kok bisa?<br />

Spesialis Onkologi Radiasi<br />

Adi Husada Cancer Center<br />

Kanker nasofaring (KNF) merupakan jenis<br />

kanker kepala dan leher dimana sel-sel<br />

abnormal atau sel kanker berkembang di area<br />

nasofaring yaitu di bagian atas tenggorokan<br />

di belakang hidung, merupakan rongga yang<br />

ada di belakang hidung, yang menghubungkan<br />

antara telinga, hidung, tenggorokan. Inilah<br />

sebabnya KNF menimbulkan gejala yang<br />

berhubungan dengan telinga, tenggorok dan<br />

hidung.<br />

Penyebab kanker nasofaring belum<br />

diketahui dengan pasti. Namun sering di<br />

kaitkan dengan adanya virus epstein bar.<br />

adapun faktor resiko yang sering dikaitkan<br />

dengan KNF antara lain makanan yang<br />

diawetkan (diasinkan atau diasap), minum<br />

alkohol, asap rokok/kayu bakar/candu, faktor<br />

genetik.<br />

Gejala tersering yang membawa pasien<br />

berobat adalah benjolan di leher, yang<br />

merupakan mekanisme kelenjar getah bening<br />

untuk melawan sel kanker. Adanya benjolan di<br />

leher sebenarnya menandakan penyakit sudah<br />

dalam keadaan lanjut.<br />

Hal ini disebabkan gejala pada stadium<br />

awal sedikit banyak menyerupai gejala dengan<br />

flu, sehingga sering diabaikan oleh pasien.<br />

Gejala flu yang sulit sembuh dan menahun<br />

sering dianggap sebagai reaksi alergi, bahkan<br />

sinusitis (peradangan pada dinding sinus).<br />

KNF biasanya menimbulkan keluhan awal<br />

berupa telinga berdengung dan terasa penuh<br />

pada satu sisi tanpa disertai rasa sakit sampai<br />

dengan pendengaran berkurang, hidung<br />

tersumbat terus-menerus, pilek di satu sisi<br />

atau dua sisi, ingus bercampur darah, mimisan<br />

sedikit dan berulang.<br />

Gejala lanjut menjadi kelenjar getah bening<br />

leher membesar, mata juling, penglihatan<br />

ganda, kelopak mata menutup pada sisi yang<br />

terkena, nyeri dan sakit kepala.<br />

Umumnya seseorang didiagnosis KNF<br />

setelah melalui beberapa tahap pemeriksaan<br />

seperti nasofaringoskopi atau nasoendoskopi,<br />

CT scan/MRI area kepala leher dan biopsi<br />

jaringan yang diambil dari jaringan nasofaring<br />

serta pemeriksaan penunjang lainnya seperti<br />

Rongent thoraks (dada), USG Abdomen dll.<br />

Hal ini dimaksudkan untuk penilaian stadium<br />

kanker sebagai target terapi, menentukan tata<br />

laksana pengobatan dan menetapkan peluang<br />

kelangsungan hidup.<br />

Kalangan medis lebih banyak<br />

menggunakan sistem TNM untuk menentukan<br />

stadium KNF yang didasarkan pada tingkat<br />

tumor (T), tingkat penyebaran ke kelenjar<br />

getah bening (N/node), dan adanya metastasis<br />

(M). Jika tidak terdapat penyebaran ke kelenjar<br />

getah bening di dekat kanker, maka N diberi<br />

nilai 0. Jika kelenjar getah bening terdekat<br />

menunjukkan kanker, N diberi nomor mulai<br />

dari I, II, III, dst.<br />

Penyebaran yang mungkin terjadi pada<br />

KNF antara lain sel kanker menyebar ke ke<br />

48 <strong>SCG</strong> september <strong>2019</strong>


jaringan-jaringan sekitar nasofaring, seperti<br />

tenggorokan, tulang, dan otak. Dan dapat<br />

bermetastasis ke bagian tubuh lainnya, seperti<br />

tulang, paru-paru, dan hati.<br />

Pada kasus KNF, sangat diharapkan bisa<br />

terdeteksi sejak dini. Karena bisa membuat<br />

kemungkinan keberhasilan terapi cukup tinggi.<br />

AJCC (American Joint Committee on Cancer)<br />

Cancer Staging Manual pada tahun 2017, 5-year<br />

survival rate ( kelangsungan hidup 5 tahun)<br />

pasien KNF berdasarkan stadium; stadium<br />

I: 72%, stadium II: 64%, stadium III: 62%,<br />

stadium IV: 38%. Semakin dini stadium kanker<br />

maka semakin besar kemungkinan angka<br />

keberhasilan terapi dan peluang kelangsungan<br />

hidup penderita tersebut.<br />

Terapi pada KNF, hanya ada dua pilihan<br />

yakni radiasi (untuk stadium awal), serta<br />

kemoradiasi (stadium lanjut).<br />

Radioterapi : adalah terapi menggunakan<br />

radiasi sinar pengion yang bersumber dari<br />

energi radioaktif yang bertujuan untuk<br />

menghancurkan sel kanker. KNF merupakan<br />

jenis kanker yang sangat sensitif terhadap<br />

radioterapi atau orang awam banyak mengenal<br />

sebagai terapi radiasi, sehingga radioterapi<br />

menjadi pengobatan pilihan bagi sebagian<br />

besar penderita KNF. Terapi radiasi pada KNF<br />

dilakukan dengan prosedur radiasi eksternal<br />

dan brakiterapi bergantung dari stadium<br />

ketika datang kedokter. Brakiterapi banyak di<br />

gunakan pada stadium dini dimana kanker atau<br />

lesi hanya terbatas pada daerah nasofaring,<br />

sementara radiasi eksterna di gunakan untuk<br />

stadium lanjut dimana sudah ada keterlibatan<br />

kelenjar getah bening ataupun jaringan<br />

sekitar nasofaring. Dalam beberapa kasus,<br />

terapi radiasi dapat dikombinasikan dengan<br />

kemoterapi. Efek samping dari prosedur ini<br />

adalah kulit kemerahan (hiperpigmentasi kulit),<br />

rambut rontok, dan mulut kering (xerostomia),<br />

ludah kental serta sariawan (stomatitis).<br />

Kemoterapi : Kemoterapi adalah<br />

pengobatan yang dilakukan untuk membunuh<br />

sel-sel kanker. Pengobatan dapat diberikan<br />

melalui suntikan infus ke pembuluh darah.<br />

Pemberian kemoterapi pada kasus<br />

KNF dapat dilakukan dengan tiga cara:<br />

Kemoterapi sebelum terapi radiasi dilakukan<br />

(Neoadjuvant chemotherapy), kemoterapi<br />

digabungkan dengan terapi radiasi (Concurrent<br />

chemoradiotherapy), kemoterapi setelah terapi<br />

radiasi dilakukan (Adjuvant chemotherapy).<br />

Efek samping dari pemberian kemoterapi ini<br />

antara lain mual, rambut rontok, mulut kering.<br />

Karena letaknya yang berdekatan dengan<br />

struktur penting tubuh, yaitu dasar otak (basis<br />

cranial) maka tindakan pembedahan bukan<br />

merupakan pilihan dalam terapi pada KNF. Jika<br />

pun dilakukan pembedahan biasanya karena<br />

kasus yang kambuh (berulang). Itu pun hanya<br />

untuk pengangkatan kelenjar getah bening di<br />

leher dengan ukuran tertentu (ukuran kecil).<br />

Pertanyaan yang sering timbul adalah<br />

apakah KNF bisa sembuh? Secara medis,<br />

penyakit kanker tidak dikatakan sembuh.<br />

Remisi atau relaps adalah istilah yang<br />

digunakan. Remisi berarti pasien telah diterapi<br />

dan dievaluasi, dinyatakan tidak memiliki sel<br />

kanker di tubuhnya lagi. Pada masa ini, pasien<br />

harus tetap kontrol teratur jangka waktu yang<br />

telah ditentukan, karena kekambuhan masih<br />

mungkin ditemukan.<br />

Belum ada metode pasti untuk terhindar<br />

dari KNF, pencengahan yang mungkin bisa<br />

dilakukan adalah membatasi konsumsi<br />

makanan instan/diawetkan, rokok, alkohol<br />

akan jauh lebih baik untuk tubuh. Pola hidup<br />

sehat dengan melakukan pola makan yang<br />

baik, hindari stres menjadi hal penting untuk<br />

mencegah timbulnya kanker.<br />

Adi Husada Cancer Center<br />

RS Adi Husada Undaan Wetan, Jl. Undaan Wetan No. 40-44 Surabaya 60272<br />

Phone : +62 31 9924 5000, 9924 6000, 5318000 Email : info@ahcc.co.id<br />

www.ahcc.co.id @adihusadacancercenter adihusadacancercenter


sub bgt!<br />

Sampai Jumpa Tahun Depan,<br />

Surabaya Cross Culture!<br />

Helatan Surabaya Cross Culture International<br />

Folk Festival <strong>2019</strong> telah sampai pada ujungnya.<br />

Menutup acara lintas negara ini, Pemerintah<br />

Kota Surabaya mengadakan pesta perpisahan<br />

(farewell party) yang bertempat di Balai Kota<br />

Surabaya, Kamis (25/7). Walikota Surabaya,<br />

Tri Rismaharini juga terlihat di antara para<br />

undangan yang hadir.<br />

15 negara kembali menampilkan tarian<br />

dalam acara ini. Suasana menjadi lebih ceria<br />

berkat tampilan layar LED yang menjadi latar<br />

sementara para penari bergerak. Tak hanya itu,<br />

kostum para delegasi menjadi lebih cerah dan<br />

meriah. Semangat mereka untuk menghibur<br />

tetap berkobar hingga akhir.<br />

Antusiasme warga Surabaya untuk<br />

mengikuti rangkaian acara ini pun tak<br />

surut. Siaga dengan ponsel masing-masing,<br />

mereka mengabadikan momen. “Menurut<br />

aku, acaranya menarik banget, karena sudah<br />

menggabungkan penampilan dari beberapa<br />

negara dalam satu acara,” ucap Sarah, salah satu<br />

pengunjung. Ia berharap, ke depannya akan<br />

semakin banyak negara yang mengikuti helatan<br />

tahunan ini. “Supaya pengetahuan kita tentang<br />

budaya-budaya negara lain bisa semakin<br />

bertambah,” lanjutnya.<br />

Surabaya Cross Culture International Folk<br />

Festival <strong>2019</strong> sendiri telah berlangsung sejak<br />

Minggu (21/7). Menariknya, selain menjadi<br />

penampil, para delegasi juga membagikan ilmu<br />

lewat workshop pada warga Surabaya. Pesta<br />

perpisahan berakhir dengan pemberian apresiasi<br />

oleh Walikota Tri Rismaharini pada para delegasi.<br />

(Naskah: Nancy & Foto: Steven J)<br />

20 Seniman Muda Pamerkan Semangat<br />

Perjuangan dalam Karya<br />

Terinspirasi dari kobar semangat perjuangan<br />

melawan penjajah, 20 seniman muda dari<br />

berbagai kota di Indonesia menggelar pameran<br />

bertajuk Jangan Bung di Galeri Paviliun House<br />

of Sampoerna.<br />

Berangkat dari keberagaman latar<br />

belakang para seniman, kata jangan atau sayur<br />

dalam bahasa Jawa dipilih. Meski berbeda,<br />

para seniman dapat membentuk harmoni dan<br />

menciptakan sesuatu yang dapat dinikmati<br />

semua orang. Sementara, kata bung atau<br />

rebung (bambu muda) menggambarkan<br />

tombak bambu yang digunakan sebagai<br />

senjata bagi rakyat untuk melawan penjajah.<br />

Sentuhan khas dan unik dari tiap seniman<br />

memberikan kesan sendiri pada tiap karyanya.<br />

Karya Fajrin Puspa Adelvia yang berjudul<br />

Leader, misalnya. Wanita itu menggambarkan<br />

sebuah payung yang menarik pulau. Inspirasi<br />

datang dari fungsi payung yang dulu berfungsi<br />

sebagai penunjuk status sosial seseorang,<br />

termasuk seorang pemimpin. “Maka dari<br />

itu, dia menarik sebuah pulau. Pulau itu<br />

menggambarkan orang-orang yang sedang ia<br />

pimpin,” ceritanya pada Rabu (14/8).<br />

Selain Fajrin, para seniman lain juga<br />

menyajikan cerita tak kalah menarik di balik<br />

karya masing-masing. Pameran karya dua dan<br />

tiga dimensi ini sendiri berlangsung mulai<br />

Kamis (15/8) hingga Sabtu (7/9). (Naskah:<br />

Nancy, foto: Steven)<br />

50 <strong>SCG</strong> september <strong>2019</strong>


Marketing Klub Ubaya Belajar Trust dan<br />

Impact Media di Suara Surabaya<br />

Suara Surabaya Media mendapat kunjungan<br />

dari MarKlub (Marketing Klub) Universitas<br />

Surabaya (Ubaya). Dihadiri 37 peserta dari<br />

berbagai jurusan untuk mengikuti kegiatan<br />

Learning Beyond the Classroom yang<br />

mengangkat program Journey for Insight.<br />

Kegiatan Journey for Insight diadakan<br />

dengan tujuan agar mahasiswa mengetahui<br />

lebih lanjut mengenai marketing komunikasi<br />

terutama dalam bidang media. Antusias<br />

peserta untuk dapat belajar di SS sudah terlihat<br />

sejak Senin (12/8) pagi. Mahasiswa dengan<br />

seksama menyimak penjelasan berbagai topik<br />

mengenai digital marketing hingga media<br />

sosial yang ada di SS. Materi ini disampaikan<br />

oleh Eddy Prastyo, Manager New Media<br />

serta Septian Yudha, Marketing Promosi.<br />

Selain talkshow, peserta juga diajak untuk<br />

menyaksikan siaran di ruangan on air.<br />

“Kami memilih Suara Surabaya sebagai<br />

tujuan kami karena kami ingin mengetahui<br />

lebih dalam mengenai konsep kerja Suara<br />

Surabaya yang tidak hanya memperoleh trust<br />

namun juga memberikan impact kepada<br />

masyarakat,” ujar Silvia Margaretha Dosen<br />

Fakultas Bisnis dan Ekonomika Ubaya. Silvia<br />

berharap, pembelajaran dari Suara Surabaya ini<br />

dapat menambah jaringan untuk mahasiswa<br />

mempunyai peluang kerja dan karir. (Naskah:<br />

Jeanne, foto: Steven)<br />

Ketika 26 Perempuan Menghikayatkan<br />

Lelaki Pertama dalam Karya<br />

Buku bertajuk Lelaki Pertamaku yang<br />

merupakan kolaborasi karya dari 26 penulis<br />

perempuan diluncurkan untuk para<br />

pembacanya. Buku ini merupakan salah satu<br />

serial buku yang diterbitkan oleh komunitas<br />

Hidup Ini Indah Beib (HBBI) yang memuat<br />

berbagai karya penulis perempuan. Lelaki<br />

Pertamaku mengisahkan tentang cinta pertama<br />

seorang anak kepada ayahnya yang menjadi<br />

laki-laki pertama dalam hidupnya.<br />

Wina Bojonegoro, Ketua Penulis dan CEO<br />

Padmedia memaparkan, topik ayah dipilih<br />

karena tulisan yang membahas ibu sudah<br />

banyak ditemukan, dan cinta seorang anak<br />

perempuan dan ayahnya memiliki rupa-rupa<br />

cerita yang menggambarkan rasa cinta.<br />

Seperti salah satu kisah milik Ayu Trisna,<br />

putri antropolog ternama, Naya Sujana, yang<br />

menuangkan penyesalannya karena tak sempat<br />

meminta maaf pada ayahnya hingga berpulang,<br />

dalam tulisan berjudul “Aku Mengenal Lelaki Itu”.<br />

“Kami memiliki standar karya penulisan<br />

yang sejajar dengan para penulis professional.<br />

Ada yang idenya bagus tapi tulisannya hancur.<br />

Ada pula yang pandai bercerita namun<br />

tulisannya tidak terarah. Bahkan kami harus<br />

meminta beberapa dari mereka menulis ulang<br />

karyanya apabila memang masuk dalam tahap<br />

seleksi,” ungkap Wina Bojonegoro, Sabtu (10/8).<br />

Wina berharap peluncuran karya serial HIIB<br />

selanjutnya mampu memacu minat menuis<br />

para perempuan yang mulai memudar. (Naskah:<br />

Jeanne)<br />

<strong>SCG</strong> <strong>September</strong> <strong>2019</strong><br />

51


sub bgt!<br />

Serunya Berburu Mainan Murah<br />

Kidz Station gelar Kidz Station Warehouse Sale<br />

Surabaya. Kidz Station Warehouse Sale hadir<br />

untuk pecinta mainan yang ingin berburu<br />

mainan dengan harga murah. “Prinsipnya event<br />

ini ditujukan untuk pembeli mainan murah<br />

yang harganya termurah dan tidak merasa rugi<br />

membeli karena harganya murah,” ungkap Putri<br />

Desmia, Markom Kidz Station, Senin (12/8)<br />

Khusus untuk pengunjung Kidz Station<br />

Warehouse Sale Surabaya, Kidz Station<br />

memboyong brand asal Australia yaitu Smiggle.<br />

Selain Smiggle terdapat pula ribuan mainan<br />

dari 30an brand diantaranya Baby Alive, LEGO,<br />

Hot Wheels, Thomas n Friends, LOL, dan Marvel<br />

yang dijual dengan potongan harga sampai 90<br />

persen. Harga yang disematkan pun beragam,<br />

mulai dari yang terendah yakni Rp. 10.000<br />

sampai Rp. 800.000.<br />

Sistem belanja yang diterapkan di sini<br />

cukup unik. Pengunjung dibagi dalam<br />

kelompok yang berisi 200 orang untuk<br />

berbelanja dalam 20 menit per sesi.<br />

Meskipun bertajuk sale mainan anak, Putri<br />

mengaku acara ini tidak terbatas untuk anakanak<br />

saja. Tampak dalam suasana siang hari<br />

itu pembeli didominasi oleh para dewasa yang<br />

turut larut berburu mainan. “Karena di sini ada<br />

LEGO yang bisa untuk mainan orang dewasa,<br />

kolektor Marvel bisa datang ke sini juga karena<br />

kita ada action figure karakter Marvel,” ungkap<br />

Putri. Kidz Station Warehouse Sale berlangsung<br />

di Convention Hall Tunjungan Plaza pada<br />

tanggal 12 - 18 Agustus <strong>2019</strong>.<br />

Padukan Seni dan Sains dalam The<br />

Science of Facial Architecture<br />

MIRACLE Aesthetic Clinic meluncurkan metode<br />

terbarunya yang diberi nama The Science of<br />

Facial Architecture.<br />

Metode yang diluncurkan bertepatan dengan<br />

ulang tahun ke 23 klinik kecantikan ini<br />

menggabungkan cita rasa seni dan sains dalam<br />

mengonstruksi wajah. Founder & President<br />

Director MIRACLE Aesthetic Clinic Group, dr.<br />

Lanny Juniarti, Dipl. AAAM. mengumpamakan<br />

hal ini layaknya membangun sebuah rumah.<br />

“Seperti ketika membangun sebuah bangunan,<br />

dalam metode ini semuanya terukur. Dirancang<br />

dengan baik terlebih dahulu sebelum akhirnya<br />

dilaksanakan. Tidak lagi hanya menggunakan<br />

intuisi dalam menangani kebutuhan pasien,”<br />

jelasnya pada Rabu (7/8).<br />

Teknik ini mengombinasikan konsep<br />

pembentukan wajah oleh Dr. Mauricio de Maio,<br />

ahli bedah plastik asal Brazil, dengan teknologi<br />

serta pelayanan yang dimiliki. Pada proses<br />

awal, facial assessment misalnya, melibatkan<br />

penggunaan teknologi.<br />

Usai facial assessment, serangkaian perawatan<br />

mulai perbaikan struktur kulit untuk fondasi,<br />

kontur, sampai detil-detil serta harmonisasi<br />

bagian wajah tak terlewatkan.<br />

The Science of Facial Architecture sendiri dapat<br />

menjadi salah satu alternatif agar dapat terlihat<br />

awet muda. “Melalui metode ini, diharapkan<br />

akan menghasilkan tampilan versi terbaik dari<br />

setiap pelanggan, serta memberikan dampak<br />

yang positif bagi kehidupan sosialnya,” pungkas<br />

dr. Lanny. (Naskah: Nancy)<br />

52 <strong>SCG</strong> september <strong>2019</strong>


Gala Premier Bumi Manusia<br />

dan Perburuan Meriah di Surabaya<br />

Disinari terik matahari yang menyengat,<br />

ratusan orang dengan antusias berkumpul di<br />

lobi Surabaya Town Square (SUTOS), Jumat<br />

(9/8). Mereka rela bermandi keringat agar<br />

dapat menonton pembukaan Gala Premier<br />

film Bumi Manusia dan Perburuan, dua film<br />

yang diadaptasi dari karya penulis legendaris<br />

Pramoedya Ananta Toer. Surabaya terpilih<br />

untuk menjadi tempat penayangan perdana<br />

yang dihadiri oleh seluruh pemain serta<br />

sutradara kedua film tersebut.<br />

Screening film garapan sutradara Richard<br />

Oh ini menjadi urutan pertama dalam jadwal<br />

tayang hari itu. “Film Perburuan ini merupakan<br />

hasil kolaborasi dengan banyak pihak.<br />

Harapannya, setelah menonton, penonton<br />

akan terpicu untuk membaca karya-karya<br />

Pramoedya Ananta Toer,” ucap Richard sebelum<br />

screening dimulai. Wakil Gubernur Jawa Timur,<br />

Emil Dardak juga terlihat menghadiri screening<br />

Perburuan.<br />

Rangkaian acara Gala Premier tak berhenti<br />

sampai di situ. Pada malam harinya, Iwan<br />

Fals dan Once ikut memeriahkan suasana<br />

dengan menyanyikan soundtrack lagu Bumi<br />

Manusia berjudul Ibu Pertiwi, sebelum akhirnya<br />

screening Bumi Manusia. Kali ini, sosok<br />

Iqbaal Ramadhan dan Mawar Eva de Jongh<br />

yang mencuri perhatian. Bersamaan dengan<br />

Perburuan, film yang dikerjakan oleh Hanung<br />

Bramantyo ini rilis pada 15 Agustus <strong>2019</strong>.<br />

(Naskah: Nancy)<br />

Gerakan Say No to Plastic Menyambut Idul Adha<br />

Maraknya go green dan say no to plastic<br />

juga digencarkan bertepatan dengan<br />

perayaan hari besar Idul Adha tahun ini.<br />

Tas Alena Spunbond merupakan salah satu<br />

perusahaan yang juga ikut serta dalam gerakan<br />

no plastic. Ada sekitar 10.000 tas berbahan<br />

dasar spunbond dihadirkan di Suara Surabaya<br />

yang nantinya akan disalurkan kepada<br />

yayasan atau masjid yang menyelenggarakan<br />

penyembelihan hewan kurban.<br />

Tas Spunbond memiliki keunggulan<br />

dibandingkan kantong plastik yang biasa<br />

di temui, selain dapat digunakan kembali,<br />

tas spunbond juga lebih kuat dibandingkan<br />

dengan kantong plastik yang mudah robek.<br />

“Kami terinspirasi dari ucapan Bu Risma,<br />

Walikota Surabaya yang mendukung gerakan<br />

mengurangi plastik di Surabaya terutama pada<br />

saat Hari Idul Adha. Sebenarnya yang kami<br />

ingin tekankan adalah pada sisi reuse, agar<br />

tas bisa digunakan berulang kali,” ujar Nunik<br />

Meilina, Financial Manager CV Alena Spunbond,<br />

Jumat (9/8).<br />

Meilina menambahkan, bahwa<br />

mengedukasi masyarakat memang tidak<br />

mudah, namun dengan adanya gerakan ini<br />

diharapkan masyarakat akan semakin paham<br />

akan pentingnya mengurangi penggunaan<br />

plastik. Tas Spunbond sudah memiliki banyak<br />

peminat, tidak hanya di Jawa timur namun<br />

merambah hingga Bali. Terdapat 200 buah Tas<br />

Spunbond yang sudah disediakan untuk setiap<br />

yayasan, hanya dengan membawa fotocopy<br />

akta yayasan maka sudah bisa didapatkan<br />

mulai Sabtu (10/08), di Suara Surabaya pada<br />

jam kerja. (Naskah: Jeanne)<br />

<strong>SCG</strong> <strong>September</strong> <strong>2019</strong><br />

53


sub bgt!<br />

Maksimalkan Kualitas Roti<br />

dengan Tepung Kualitas Premium<br />

PT Sriboga Flour Mill menyelenggarakan<br />

baking demo bertajuk Sriboga Bakery &<br />

Pastries Fiesta. Bakery Innovation & Digital<br />

Smartpreneur menjadi tema yang diusung<br />

dalam kegiatan yang digelar pada Sabtu (27/8).<br />

Kegiatan ini diikuti oleh 250 pelaku UKM yang<br />

bergerak dalam bidang bakery dan pastry di<br />

Surabaya.<br />

Salah satu acara yang digelar hari itu adalah<br />

demo ragam aplikasi menggunakan tepung<br />

terigu. Menurut Chef Deny Panca, Techical<br />

Advisor SCC Surabaya dalam membuat kue<br />

maupun pastry harus mengenal karakteristik<br />

kue yang akan dibuat. “Jadi secara knowledge<br />

kita juga mengedukasi peserta tentang produk<br />

yang cocok buat bikin kue, gak sembarang<br />

bikin ini itu,” tutur Chef Deny yang hari itu<br />

mendemonstrasikan pembuatan Chicken<br />

Croissant Cheese atau Chickcrocheese.<br />

Chef Deny juga melanjutkan tentang<br />

ragam tepung terigu yang wajib dikenal oleh<br />

para pelaku industri kuliner yang bergerak<br />

dalam bidang bakery dan pastry. “Tepung<br />

berprotein tinggi untuk membuat roti tawar,<br />

donat, bluder karena butuh pengembangan<br />

tinggi. Kalau yang protein rendah itu cocoknya<br />

untuk kue kering, cookies, cake. Nah yang<br />

protein sedang itu untuk bikin kue bantet<br />

seperti brownies dan muffin.”<br />

Dalam kegiatan ini juga PT Sriboga Flour<br />

Mill memperkenalkan ulang ukuran kemasan<br />

1 kilogram dari tepung kelas Super antara lain<br />

Hime (tepung khusus membuat Roti), dan<br />

Double Zero (tepung khusus membuat Pastry)<br />

yang dikemas lebih praktis dan ekonomis bagi<br />

para pelaku usaha Bakery&UKM, Horeca, Start<br />

Up, dan Household di Indonesia.<br />

Jamuan Istimewa untuk Para Veteran<br />

Jelang Hari Kemerdekaan<br />

Tentunya, kita tak asing lagi dengan<br />

semboyan “Jas Merah”, akronim Jangan<br />

Sekali-kali Melupakan Sejarah yang kondang<br />

berkat pidato Ir. Soekarno. Banyak cara untuk<br />

mengapresiasi sejarah panjang negeri, salah<br />

satunya adalah memberikan penghargaan untuk<br />

para saksi hidup pejuang bangsa. Memperingati<br />

Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke<br />

74, Hotel Grand Dafam Signature Surabaya<br />

mengundang 90 orang pejuang veteran untuk<br />

dijamu bak tamu VIP, Senin (12/8).<br />

Bekerja sama dengan Komando Resor<br />

Militer 084/Bhaskara Jaya beserta jajarannya,<br />

para veteran datang dari berbagai wilayah di<br />

Surabaya. “Para veteran ini ada yang datang<br />

dari Kodim di Surabaya Utara, Surabaya Timur<br />

dan Surabaya Selatan,” jelas Christina Helen,<br />

Public Relations Manager Hotel Grand Dafam<br />

Signature. Raut wajah bahagia terukir di wajah<br />

para veteran yang rata-rata berusia 60 tahun ke<br />

atas tersebut, tatkala bertemu kembali dengan<br />

kawan seperjuangan.<br />

Para veteran akan menginap selama dua hari,<br />

sampai Selasa (13/8). Selain dapat mengakses<br />

setiap fasilitas yang ada, para veteran juga akan<br />

berbagi kisah pada sebuah talkshow. Topik<br />

yang diangkat pun tak jauh dari bagaimana<br />

perjuangan terhadap kemerdekaan bangsa terus<br />

berlangsung hingga kini. Gelaran fashion show<br />

bertemakan perjuangan pun disiapkan untuk<br />

memeriahkan acara bersama para tamu spesial<br />

ini. (Naskah: Jeanne, foto: Steven)<br />

54 <strong>SCG</strong> september <strong>2019</strong>


Desainer Surabaya Sabet Piala<br />

di Ajang A’Design Award<br />

Arek Surabaya kembali mengukir prestasi di<br />

kancah internasional. Kali ini, Faldo Andreo<br />

Honggowidjojo, seorang desainer menjadi<br />

pemenang dalam bidang Desain Arsitektur,<br />

Bangunan dan Struktur dalam ajang A’Design<br />

Award. Kompetisi yang diselenggarakan di Italia<br />

ini merupakan acara penganugerahan bidang<br />

desain terbesar dan paling bergengsi di dunia.<br />

Terpilihnya karya pria berusia 28 tahun<br />

ini menjadi juara pun melalui proses yang<br />

panjang. Sebanyak lebih dari 200 juri asal<br />

berbagai negara menilai karyanya. Tak hanya<br />

itu, ia juga harus menghadapi kenyataan<br />

bahwa kompetisi tahun ini dinobatkan sebagai<br />

yang paling sulit. Sederet nama-nama besar<br />

di dunia desain ikut dalam acara ini. “Hanya<br />

yang terbaik dari yang terbaiklah yang dapat<br />

lolos dan dinyatakan sebagai pemenang di<br />

sini,” ucap Onur M. Cobanli, pimpinan dan<br />

koordinator award saat memberikan sambutan<br />

pada Exhibition Vernissage <strong>2019</strong>.<br />

Pucuk dicinta ulam pun tiba. Melewati<br />

serangkaian tantangan tersebut, Faldo<br />

berhasil membawa pulang dua anugerah<br />

desain sekaligus pada Jumat (28/6). Faldo<br />

sontak menuai pujian dari para desainer<br />

internasional. “Faldo merupakan pemenang<br />

anugerah paling mempesona dengan karisma<br />

yang luar biasa,” tulis Elena Zaznobina,<br />

desainer asal Rusia di Instagram. Karya Faldo<br />

bersama penerima penghargaan yang lain<br />

dipamerkan pada Museum of Outstanding<br />

Design (MOOD) untuk lebih dari satu bulan di<br />

Italia. Pameran yang dibuka dari Senin (10/6)<br />

sampai Rabu (31/7) ini dirotasi ke berbagai<br />

negara lain selama setahun, mulai dari Cina,<br />

sampai India. (Naskah: Nancy)<br />

SLVR Gandeng UKM dan Mahasiswa<br />

Kembangkan Masker Buah<br />

Kulit membutuhkan perawatan seiring jenjang<br />

usia, dengan memperhatikan kebutuhan<br />

dari masing-masing masalah yang dihadapi.<br />

Untuk itu, SLVR International Clinic Surabaya<br />

menyosialisasikan penggunaan bahan alami<br />

untuk masker yang mereka gunakan.<br />

Rama Budisetyo, brand owner SLVR<br />

menyarankan menggunakan masker dari<br />

olahan buah-buahan asli yang bebas dari<br />

bahan kimia berbahaya. Diolah secara higienis<br />

sebelum akhirnya diaplikasikan pada wajah<br />

kostumer. ”Karena alami, cenderung tidak<br />

menimbulkan iritasi” jelasnya. Ibu hamil dan<br />

menyusui pun bisa aman menggunakannya.<br />

Rama menambahkan, dalam pembuatannya<br />

juga melibatkan UKM dari ibu-ibu sekitar. Saat ini<br />

ada beragam jenis masker yang sudah diproduksi<br />

dan digunakan sebagai bahan perawatan di klinik<br />

SLVR antara lain alpukat untuk kulit kering, kunyit<br />

untuk melembapkan kulit, dan jeruk untuk kulit<br />

berminyak.<br />

Dalam kesempatan pengenalan klinik<br />

baru SLVR yang terletak di Dukuh Kupang<br />

Surabaya, pada Jumat (09/08) tersebut Rama<br />

juga menjabarkan kepedulian kliniknya untuk<br />

terus mengedukasi pelanggan dan masyarakat<br />

umum untuk menghindari produk kecantikan<br />

berbahan kimia yang membayakan.<br />

<strong>SCG</strong> <strong>September</strong> <strong>2019</strong><br />

55


sub bgt!<br />

Bagi para pejuang kanker, pengobatan<br />

melalui kemoterapi atau radioterapi kadang<br />

membuat galau. Betapa tidak, efek samping<br />

yang ditimbulkannya menyebabkan pasien<br />

tidak percaya diri. Gara-gara efek yang bisa<br />

menyebabkan alis dan bulu mata rontok, kulit<br />

kering, bengkak, kulit memerah atau pucat,<br />

dan efek menyedihkan lainnya.<br />

Demi untuk membesarkan hati pada<br />

AHCC Gelar Workshop<br />

Look Good Feel Better<br />

pasien kanker, Adi Husada Cancer Center<br />

(AHCC) Surabaya, mengadakan program<br />

workshop Look Good Feel Better bekerjasama<br />

dengan Can-Care, Yayasan Kanker Indonesia<br />

(YKI) Jawa Timur, dan Viva Cosmetics.<br />

Workshop digelar selama 3 jam untuk<br />

membantu para wanita dengan kanker<br />

bagaimana bisa tetap tampil cantik dan percaya<br />

diri. Antara lain diajari bagaimana merawat<br />

kulit, kuku, cara menangani alopecia atau<br />

kepala botak karena rontok, dan sebagainya.<br />

Estiningtyas Nugraheni S, KM, MARS,<br />

Sekretaris YKI Jatim, menuturkan, “Kegiatan<br />

ini merupakan kegiatan yang positif bagi para<br />

penderita kanker untuk menumbuhkan rasa<br />

percaya diri dalam hal penampilan.”<br />

Virgie, dari Can-Care, menambahkan, “Kelas<br />

make up ini bukan tentang hasil yang bagus,<br />

tapi bagaimana menanamkan rasa percaya diri<br />

pada penyintas kanker bahwa mereka juga bisa<br />

tetap tampil cantik dengan make up.”<br />

Bermain, Berpetualang dan Bekerja<br />

Memeriahkan Hari Merdeka<br />

Perayaan ulang tahun Indonesia yang<br />

jatuh tiap 17 Agustus identik diperingati<br />

dengan berbagai acara menarik dan bertema<br />

kemerdekaan. Sunday Market salah satunya<br />

yang hadir dari tanggal 17 hingga 18 Agustus<br />

di Surabaya Town Square mengusung tema<br />

Hari Merdeka. Tidak hanya berbelanja, namun<br />

masyarakat juga diajak untuk bermain,<br />

berpetualang, dan bekerja di berbagai fasilitas<br />

yang ada di Sunday Market.<br />

Berbeda dari yang sudah-sudah, Sunday<br />

Market juga mengadakan berbagai aktivitas<br />

interaksi dengan pengunjung dan tenant,<br />

seperti lomba ala 17-an. Tak hanya itu, Sunday<br />

Market juga mengajak serta komunitas<br />

Theatrical Sejarah, RoodeBurg, Sepeda<br />

Onthel Lawas Senopati, dan Pemudis untuk<br />

berpartisipasi dalam acara karnaval. Dua<br />

kegiatan tersebut menjadi serangkaian kecil<br />

dari keseluruhan acara Sunday Market<br />

Sunday Market dimeriahkan oleh 110<br />

tenant yang menyediakan barang dan jasa<br />

yang terbagi berdasarkan kategori food<br />

and beverage, flea market,dan labels market.<br />

“Kami sangat terbuka bagi para tenant dan<br />

pengunjung untuk eksplor. Mau itu barang,<br />

kegiatan edukasi, atau sosial karena tujuan<br />

kami dari dulu tetaplah sama, agar pengunjung<br />

tidak hanya berbelanja tapi dapat pulang<br />

dengan mendapatkan sesuatu yang berharga,”<br />

pungkas Angelita Giovanni, PIC Sunday Market<br />

pada Sabtu (17/8). (Naskah: Jeanne, foto:<br />

Yongki)<br />

56 <strong>SCG</strong> september <strong>2019</strong>


WONDERFUL FAMILY TIME !<br />

SEPTEMBER CERIA<br />

BERSAMA KELUARGA DI<br />

LENMARC MALL<br />

Beragam acara keluarga serta program<br />

belanja akan disajikan spesial untuk Anda di<br />

bulan yang penuh kehangatan keluarga ini.<br />

Spesial di hari Senin ikuti program mingguan I<br />

Love Monday dengan berbelanja<br />

minimal Rp 500.000 per struk. Dapatkan<br />

Shopping Voucher Food Channel dengan<br />

menukarkan struk belanja di Customer Service<br />

di Lobby Utama pada hari transaksi yang sama.<br />

Kunjungi Midiso Exhibition dari 1 – 30<br />

<strong>September</strong> di Ground Floor. Jangan lewatkan<br />

pemeriksaan kesehatan melalui mata (Iridologi)<br />

pada 1 <strong>September</strong> di Ganesha Room lantai 2.<br />

Datang dan ikuti Xpander Pinter Bener Family<br />

Festival pada tanggal 21 – 22 <strong>September</strong> di<br />

North Parking. Mari berpartisipasi dan saksikan<br />

langsung di Main Atrium UG Floor: Peace Poster<br />

Contest by Lions Club pada 21 <strong>September</strong>, G<br />

Center 20th Anniversary pada 22 <strong>September</strong><br />

dan Gempita <strong>2019</strong> – Gebyar Mahasiswa PG-<br />

Paud dan Anak Usia Dini Tingkat Nasional by FIP<br />

Unesa pada 28 <strong>September</strong>.<br />

Mengurus paspor menjadi lebih mudah<br />

dengan Layanan Paspor Kantor Imigrasi Kelas I<br />

Tanjung Perak yang hadir di lantai LG.<br />

Dapatkan informasi terbaru seputar Lenmarc<br />

Mall dengan mengunduh aplikasi Lenmarc<br />

Mall dari Google Playstore dan Apps Store di<br />

smartphone anda. Jelajahi informasi belanja<br />

secara online, kapan saja dan di mana saja.<br />

Lets Create Your Wonderful Family Time!,<br />

“Lenmarc Mall, Remarkably You”<br />

Menyantap Lobster, Si Kudapan Mewah Penggugah Selera<br />

Hotel Ciputra World meluncurkan promo<br />

Lobster Madness sebagai salah satu alternatif<br />

sajian baru di The Gallery Restaurant. Sesuai<br />

dengan namanya, promo kali ini menyediakan<br />

olahan lobster sebagai primadona dan Fillet<br />

Mignon dan Chicken Grill sebagai pendamping.<br />

Ragam jenis lobster papan atas yaitu lobster<br />

mutiara, lobster bambu, dan lobster pakistan<br />

pakistan disulap jadi sajian mewah yang<br />

menggugah selera.<br />

Saat dipamerkan di hadapan awak media,<br />

lobster dimasak menggunakan metode grill<br />

atau panggang. Pemilihan panggang sebagai<br />

metode memasak pun bukan tanpa alasan. Chef<br />

Arif Suharto, Sous Chef The Gallery, menuturkan<br />

metode grill atau panggang dipilih karena lebih<br />

cepat saat disajikan dan tekstur lobster tetap<br />

terjaga bila diolah dengan metode ini. “Karena<br />

kalau grill itu yang paling cepat saat disajikan<br />

ke customer, sekitar 8 sampai 12 menit saja. Tapi<br />

kalau kostumer mau yang lain, kita juga bisa<br />

sajikan di steam atau saute,” ungkap Chef Arif,<br />

Rabu (14/8).<br />

Ada tiga pilihan saus yang bisa dipilih untuk<br />

mendampingi bersantap lobster, yaitu Garlic Sauce,<br />

Herb Butter Sauce, dan Singapore Chilli Sauce.<br />

Promo Lobster Madness dapat disantap tiap hari<br />

Rabu di The Gallery Restaurant dengan harga Rp.<br />

550.000++ per orang. (Foto: Steven)<br />

<strong>SCG</strong> <strong>September</strong> <strong>2019</strong><br />

57


sub bgt!<br />

Mengarungi Galaksi Bersama Voyager 4<br />

Makan malam sembari melihat kota dari<br />

ketinggian, tentunya membawa kesan<br />

lebih dibanding biasanya. Gemerlap lampu<br />

gedung yang atraktif kian memanjakan mata,<br />

membawa suasana khas kota metropolitan<br />

yang kental dan intim. Lebih spesial lagi bila<br />

dilatarbelakangi oleh musik jazz. Pengalaman<br />

inilah yang ditawarkan oleh Seventeen Lounge<br />

Hotel HARRIS Gubeng pada Minggu (28/7).<br />

Menghadirkan musisi jazz asal Prancis,<br />

Voyager 4, suasana lounge yang terletak<br />

di lantai 17 tersebut menjadi kian hangat.<br />

Mengenakan pakaian bak astronot, keempat<br />

personel Voyager 4 siap di balik instrumen<br />

andalan. Terinspirasi dari berbagai peristiwa<br />

sains, Voyager 4 seakan mengajak para<br />

pendengar untuk mengarungi galaksi.<br />

Tiap hendak membawakan sebuah<br />

lagu, para personel Voyager 4 memberikan<br />

penjelasan sebagai sebuah jembatan bagi<br />

para pendengar. “Untuk lagu ini, saya harap<br />

Anda semua bisa membayangkan ada sebuah<br />

monster hitam besar sedang berjalan,” ucap<br />

sang keyboardist dalam bahasa Inggris<br />

saat hendak membawakan lagu Black Hole.<br />

Permulaan musik yang perlahan, lalu lambat<br />

laun menjadi lebih kencang membantu<br />

visualisasi monster di kepala pengunjung.<br />

Acara bertajuk Soiree Jazz ini merupakan<br />

hasil kerja sama antara Hotel HARRIS Gubeng<br />

dengan Institut Français Indonesia (IFI) Surabaya.<br />

Set menu berbau western dihadirkan untuk<br />

memanjakan lidah para pengunjung. Penampilan<br />

Voyager 4 sendiri dimulai sejak pukul 19.00 WIB.<br />

(Naskah: Nancy, foto: Steven)<br />

Serba Canggih pada All New Honda<br />

Accord dan New HR-V Mugen<br />

Honda Surabaya Center (HSC) kembali<br />

memperkenalkan All New Honda Accord yang<br />

semakin besar dan mewah, dilengkapi mesin<br />

1,5 liter VTEC Turbo dan teknologi keselamatan<br />

canggih Honda Sensing. Rancangannya<br />

menggunakan platform baru dengan struktur<br />

uni-bodi yang lebih rendah, lebih besar, dan<br />

lebih kokoh. Eksterior sepenuhnya baru.<br />

Bentuk bodinya lebih halus dengan proses<br />

lazer brazing. Kabinnya lebih senyap karena<br />

dilengkapi peredam.<br />

“Hingga generasi ke-10 ini, Honda Accord<br />

sukses menjadi mobil legendaris yang identik<br />

dengan kemewahan, prestise penggunanya,<br />

serta terobosan teknologinya,” kata Ang Hoey<br />

Tiong, Presdir HSC, akhir Juli lalu.<br />

Pembaruan juga dilakukan pada Honda<br />

HR-V. Kali ini diluncurkan New Honda HR-V 1,5E<br />

Special Edition Mugen yang dilengkapi berbagai<br />

aksesoris dengan disain Mugen. Pada eksterior<br />

diberi New Front Under, Side Under, Rear Under,<br />

dan Tailgate Spoiler, Body Sticker dan Mugen<br />

Emblem. Sementara pada interior ditambahkan<br />

Floor Mat dan Mugen Emblem.<br />

58 <strong>SCG</strong> september <strong>2019</strong>


Menguak Fakta Seputar<br />

Tanggal Kadaluwarsa<br />

Sobat Toma, tahukah kalian bahwa terdapat<br />

beberapa istilah untuk menunjukkan tanggal<br />

kadaluwarsa pada tiap produk makanan. Yang<br />

perlu Sobat Toma tahu adalah arti dari setiap<br />

istilah ini bisa saja berbeda lho. Yuk kita simak<br />

apa saja perbedaanya!<br />

- Tanggal “best before” artinya produk<br />

makanan baik dikonsumsi sebelum tanggal<br />

tersebut karena kualitasnya berada sangat baik<br />

sebelum tanggal tersebut. Misalnya, roti sudah<br />

melewati tanggal tersebut tapi kualitasnya<br />

masih baik (belum berjamur), maka roti masih<br />

bisa dikonsumsi.<br />

- Tanggal “use by” merupakan tanggal<br />

terakhir sebaiknya produk digunakan. Setelah<br />

tanggal ini, kualitas produk termasuk rasa dan<br />

tekstur akan menurun.<br />

- Tanggal kadaluwarsa atau “expiration”<br />

berarti produk akan tidak layak dikonsumsi<br />

lagi setelah melewati tanggal ini, sebaiknya<br />

makanan langsung dibuang. Ini merupakan<br />

tanggal yang berkaitan dengan keamanan<br />

pangan. Biasanya tercantum dalam makanan<br />

kaleng atau kemasan.<br />

Hiduplah Indonesia Maya<br />

Pecah di Surabaya<br />

Pandji Pragiwaksono, kembali<br />

menggelar Stand-Up Comedy Special<br />

Show. Pandji memilih tema Hiduplah<br />

Indonesia Maya merayakan HUT RI ke-<br />

74, di Hotel Palm Park, Sabtu (17/08).<br />

Pandji mengajak rekan komikanya<br />

yaitu Andi Wijaya serta Dodit Mulyanto<br />

sebagai bintang tamu.<br />

Tema yang diangkat berisi<br />

kebiasaan masyarakat dunia maya<br />

serta lelucon khas berbau satire.<br />

Pandji mengaku, ia selalu senang<br />

menggelar stand-up di Surabaya,<br />

karena masyarakat Surabaya selalu<br />

menyambut dengan pecah. Pandji<br />

juga menyempatkan diri bertemu<br />

komunitas stand up lokal untuk<br />

saling sharing. “Selama senior standup<br />

komedian masih aktif untuk<br />

menjadi inspirasi bagi yang baru,<br />

nantinya akan melahirkan bakatbakat<br />

baru,” ungkapnya. (Naskah:<br />

Jeanne, foto: Yongki)


sub bgt!<br />

Viva Cantikkan<br />

festival Indonesia moskow <strong>2019</strong><br />

Festival Indonesia Moskow <strong>2019</strong>, untuk<br />

kali ke empat kembali digelar. Event promosi<br />

karya khas Indonesia ini, digagas oleh Dinas<br />

Pariwisata dan Kedutaan Besar Republik<br />

Indonesia untuk Rusia dan Belarusia. Festival<br />

ini bertujuan mengenalkan Indonesia kepada<br />

warga Moskow, Rusia. Bertempat di Krasnaya<br />

Presnya Park, acara dibuka dengan sambutan<br />

oleh Dubes RI untuk Rusia dan Belarusia, M.<br />

Wahid Supriyadi.<br />

Satu dari sekian agenda penting, adalah<br />

fashion show tunggal. Menampilkan 30<br />

koleksi bertajuk De’Posuo, karya Ferry Sunarto.<br />

Bekerjasama dengan UKM binaan Bank<br />

Indonesia, Ferry Sunarto memadukan kain<br />

tenun Massali berasal dari Sulawesi Tenggara.<br />

Pada kesempatan tersebut, Viva<br />

mendukung untuk make-up dan hair-do.<br />

Bukan hal mudah, karena sebelum mendapat<br />

kesempatan berharga ini harus melalui tahaptahap.<br />

Sebelum ditunjuk, tim Viva Cosmetic<br />

melakukan presentasi produk dihadapan<br />

desainer dan model, serta dilakukan test juga.<br />

Hingga akhirnya mereka mengakui bahwa<br />

kualitas kosmetik Viva bagus.<br />

Ujian sebenarnya tidak sampai di<br />

sana. Ketika acara berlangsung, mendadak<br />

mendung. Tak lama hujan pun turun, namun<br />

acara fashion show terus jalan. “Dan yang<br />

menakjubkan, kosmetik yang diaplikasikan Viva<br />

untuk make-up model ternyata tidak luntur<br />

atau rusak. Semua takjub, dan semua mengakui<br />

62 <strong>SCG</strong> september <strong>2019</strong>


kualitas kosmetik Viva yang bagus,” kisah Tini B.<br />

Renan, Senior Beauty Consultant Viva Kosmetik.<br />

Para model yang dimake-up adalah model<br />

professional lokal. “Yang menarik mereka<br />

sangat disiplin, dan sudah mempunyai konsep.<br />

Jadi, Kami datang sudah dengan produk sesuai<br />

kebutuhan penampilan mereka,” tambahnya.<br />

Menurut Tini, pada kesempatan kali ini<br />

menggunakan creative make-up. Memake-up<br />

masing-masing model tidak lebih dari lima<br />

menit. “Mereka merasa puas, dengan karya<br />

Viva,” tegasnya.<br />

Mengusung produk terbaru, Premium Series,<br />

dengan kelebihan waterproof. Dan secara nyata<br />

teruji, di tengah acara diguyur hujan di tengahtengah<br />

acara berlangsung. “Make-up Kami yang<br />

bisa bertahan, terbukti cocok bagi para model<br />

itu, tidak bermasalah dengan kulit mereka, dan<br />

bisa diterima sangat mengesankan,” tutur Tini,<br />

yang juga turut serta ke Moskow.<br />

Pihak Viva cosmetic melihat kesempatan<br />

di negeri Rusia ini merupakan perkenalan,<br />

sekaligus menjajaki pasar di ranah Eropa.<br />

Sementara ini produk Viva cosmetics sudah<br />

merambah pasar di beberapa negara Asia dan<br />

Timur Tengah.<br />

Merupakan momentum mengenalkan<br />

Viva cosmetics di pasar yang lebih luas. Dari<br />

event Festival Indonesia ini, dipandang respon<br />

masyarakat Moskow terhadap produk Viva<br />

cukup bagus. Hal ini meyakinkan, bahwa masih<br />

terbuka lebar peluang pasar di sana.<br />

<strong>SCG</strong> <strong>September</strong> <strong>2019</strong><br />

63


GALERI<br />

Adu Laju<br />

Layar Terkembang<br />

Ada yang beda di pesisir Kenjeran siang itu.<br />

Biasanya, suasana siang perahu-perahu sudah<br />

menurunkan layarnya, bersandar berjejer<br />

tenang digoyang angin laut ditinggalkan para<br />

nelayannya istirahat di rumah. Namun dua<br />

hari itu layar-layar terkembang sepanjang<br />

siang. Nelayan yang juga sekaligus pengendali<br />

perahu terlihat sibuk memeriksa mesin dan<br />

tiang layarnya.<br />

Bukan untuk berangkat melaut. Siang<br />

itu Pemerintah Kota Surabaya melalu Dinas<br />

Pariwisata menggelar acara tahunan Festifval<br />

Perahu Layar. Warna-wani lukisan yang<br />

mengiasi layar menambah semarak suasana<br />

pantai. Juga sorak-sorai penonton yang<br />

menyemangati ketika perahu layar beradu<br />

laju. Panasnya sinar matahari tak mengurangi<br />

semangat mereka berlomba.<br />

“Masih dalam rangka Agustusan, juga sebagai<br />

tambahan aksi hiburan untuk pengunjung<br />

Taman Hiburan Pantai Kenjeran” ujar Saidatul<br />

Mahmunah, Kepala UPTD THP Kenjeran. Sekaligus<br />

menyemangati nelayan sekitar pantai untuk<br />

menghias perahu mereka yang biasa bersandar<br />

nan indah sebagai objek foto-foto pengunjung.<br />

“Karena selain kategori kecepatan laju, hadiah<br />

yang diberikan juga untuk kategori penampilan<br />

keindahan perahu juga.”<br />

64 <strong>SCG</strong> <strong>September</strong> <strong>2019</strong>


<strong>SCG</strong> <strong>September</strong> <strong>2019</strong><br />

65


sub bgt<br />

Harmoni<br />

dari<br />

Kepala<br />

Sampai<br />

Kaki<br />

Jazz Lovers, siapa musisi kesayangan<br />

yang Anda nanti penampilannya di Bistar<br />

Jazz Traffic Festival <strong>2019</strong>? Menyaksikan<br />

musisi kesayangan tentu jadi pengalaman<br />

yang tak terlupakan. Anda tentu tak ingin<br />

melewatkan begitu saja kesempatan ini<br />

hanya karena masalah kecil seperti saltum<br />

alias salah kostum bukan?<br />

Sama pentingnya dengan pakaian,<br />

aksesoris pun begitu. Aksesoris<br />

dipercaya mampu meningkatkan rasa<br />

percaya diri pemakainya. Dalam hal<br />

ini aksesoris bisa berupa tas, gelang,<br />

kalung, jepit rambut, scarf, jam tangan,<br />

hingga kacamata. Hindari penggunaan<br />

aksesoris yang berlebihan untuk<br />

meminimalisir resiko hilang, tersangkut,<br />

bahkan hilang.<br />

66 <strong>SCG</strong> <strong>September</strong> <strong>2019</strong>


Gunakan pelindung kepala seperti topi<br />

atau beanie hat untuk menambah nilai gaya<br />

dan melindungi dari terik matahari. Bila<br />

menggunakan hijab, kenakanlah hijab yang<br />

simpel dan bahannya mudah menyerap<br />

keringat.<br />

Area Bistar Jazz Traffic Festival <strong>2019</strong> yang<br />

bertempat di Atlantis Land sebagian besar<br />

outdoor, maka memakai pakaian yang<br />

membuat tubuh tetap nyaman meskipun<br />

banyak aktivitas di luar menjadi kunci.<br />

Pemilihan outfit sangatlah penting, sesuaikan<br />

dengan genre konser yang akan didatangi.<br />

Ingat, Anda pergi ke acara musik bukan<br />

ke acara resmi. Pastikan untuk memilih<br />

pakaian yang berbahan ringan, tidak<br />

membuat gerah, dan tidak membatasi<br />

untuk bergerak. Bahan-bahan seperti katun,<br />

linen, dan rayon. Untuk wanita, celana atau<br />

rok bisa jadi pilihan. Model celana yang<br />

tengah naik daun saat ini adalah celana<br />

kulot dan celana potongan 7/8. Atau<br />

kenakan saja jeans yang pesonanya tak<br />

pernah pudar dimakan waktu.<br />

Terakhir, let sneakers do the rest. Tinggalkan dulu<br />

high heels atau wedges di rumah, karena ini<br />

waktunya sneakers atau flat shoes mengambil<br />

alih. Penggunaan high heels atau alas kaki<br />

hak tinggi harus dihindari, selain membatasi<br />

ruang gerak juga membuat sensasi menikmati<br />

pertunjukan musik jadi kurang khidmat<br />

karena Anda harus berpindah dari satu ke lain<br />

panggung untuk menyaksikan musisi idola.<br />

Sneakers atau flat shoes jadi penutup kaki yang<br />

pas untuk menyempurnakan penampilan.<br />

<strong>SCG</strong> <strong>September</strong> <strong>2019</strong><br />

67


sub bgt!<br />

Surabaya Songsong<br />

Kebun Raya Mangrove Pertama di Dunia<br />

Jumat, (16/8) Tri Rismaharini,<br />

Wali Kota Surabaya melakukan<br />

penanaman 50.000 pohon di<br />

lahan seluas 16 Ha dan menabur<br />

15.000 ribu benih ikan di Bozem<br />

Medokan Sawah Timur.<br />

Jenis mangrove yang<br />

ditanam diantaranya<br />

Rhizophora Mucronata,<br />

Rhizophora Spilosa, alur, paku<br />

laut dan waru. Akar mangrove<br />

berjenis Rhizophora bisa<br />

tumbuh hingga kedalaman<br />

mencapai 100 meter.<br />

Agenda ini dalam rangka<br />

menyongsong Kebun Raya<br />

Mangrove pertama di dunia<br />

yang ada di Surabaya. Luas<br />

lahan di wilayah Mangrove<br />

Gunung Anyar mencapai<br />

46 hektar, dan kedepannya<br />

akan ditanami berbagai jenis<br />

mangrove secara bertahap<br />

Kawasan ini nantinya juga<br />

akan dihubungkan dengan<br />

Wisata Hutan Mangrove yang<br />

berada di Wonorejo.<br />

Saat memberikan<br />

sambutan Wali Kota Surabaya<br />

Tri Rismaharini menjelaskan<br />

beberapa fungsi mangrove<br />

yaitu selain menekan banjir<br />

dan polusi udara, penanaman<br />

mangrove juga mampu<br />

meminimalisir dampak patahan<br />

aktif yang dapat menyebabkan<br />

terjadinya gempa atau bencana<br />

alam lainnya.<br />

Foto: instagram.com/surabaya<br />

68 <strong>SCG</strong> <strong>September</strong> <strong>2019</strong>


Destinasi<br />

Wisata Surabaya<br />

Info lengkap klik www.julajuli.com<br />

1. CIPUTRA WATERPARK<br />

Citraland The Singapore<br />

Of Surabaya<br />

Telp: +62 (31) 744-1155<br />

2. FRESH MARKET &<br />

G WALK Citraland Surabaya<br />

Telp: +62 (031) 7406845<br />

3. UPT TAMAN BUDAYA<br />

DINAS KEBUDAYAAN DAN<br />

PARIWISATA PROV.JATIM<br />

Jl. Genteng Kali No. 85<br />

Surabaya<br />

Telp: +62 (31) 5342128<br />

4. MUSEUM BANK INDONESIA<br />

Jl. Garuda No.1 Surabaya<br />

Telp: +62 (31) 3531829<br />

5. PERPUSTAKAAN BANK<br />

INDONESIA<br />

Jl. Taman Mayangkara No.6<br />

Surabaya<br />

Telp: +62 (31) 5674276<br />

6. MONUMEN KAPAL SELAM<br />

Jl. Pemuda No. 37 - 39<br />

Surabaya<br />

Telp/Fax: +62 (31) 5490410<br />

7. KAMPUNG ILMU<br />

Jl. Semarang No. 55 Surabaya<br />

Telp: +62 (32) 5451359<br />

8. MUSEUM TNI AL LOKA<br />

JALA CRANA<br />

Komplek Pendidikan AAL<br />

Bumimoro Krembangan<br />

Surabaya<br />

Telp: +62 (31) 3291092 psw<br />

4380<br />

9. KAPAL WISATA ARTAMA 3<br />

PELINDO MARINE SERVICE<br />

Graha Marine Jl. Prapat<br />

Kurung Utara 58 Surabaya<br />

Telp: +62 (31) 3282321 Direct:<br />

+61 (31) 3282014<br />

10. MUSEUM KESEHATAN<br />

Dr.ADHYATMA, MPH<br />

Jl. Indrapura No. 17<br />

Telp: +62 (31) 3528748 ex :<br />

133<br />

11. MANGROVE WONOREJO<br />

KEC.RUNGKUT<br />

Jl. Raya Wonorejo No.1<br />

Surabaya<br />

Telp/Fax: +61 (31) 8796880<br />

12. MASJID CHENG HOO<br />

Jl. Gading No.2 Surabaya<br />

Telp/Fax: +62 (31) 5342224<br />

13. MUSEUM HOUSE OF<br />

SAMPOERNA<br />

Jl. Taman Sampoerna No. 6<br />

Surabaya<br />

Telp: +62 (31) 3539000<br />

14. MUSEUM NU<br />

Jl. Gayung Sari Timur No.35<br />

Surabaya<br />

Telp: +62 (31) 8274006<br />

15. MUSEUM SENI RUPA<br />

Jl. Karang Wismo 1 / No. 10<br />

Surabaya<br />

Telp: +62 (31) 5032931<br />

16. MONUMEN TUGU<br />

PAHLAWAN DAN MUSEUM<br />

SEPULUH NOPEMBER<br />

Jl. Pahlawan, Surabaya<br />

Telp/fax: +62 (31) 3571100<br />

17. MAKAM WR. SUPRATMAN<br />

Jl. Kenjeran , Surabaya<br />

18. MAKAM DR. SOETOMO<br />

Jl. Bubutan No.85 Surabaya<br />

Telp: +62 (31) 5344659,<br />

19. MASJID NASIONAL AL<br />

AKBAR<br />

Jl. Masjid Al Akbar Tmur No.1<br />

Surabaya<br />

Telp: +62 (31) 8289755<br />

20. MASJID AMPEL<br />

Jl. Ampel Masjid No. 53<br />

Surabaya<br />

Telp: +62 (31) 3537948<br />

21. MAKAM SUNAN BUNGKUL<br />

Jl. Taman Bungkul, Surabaya<br />

Telp: +62 81330770808<br />

22. THP KENJERAN<br />

Jl. Kenjeran Pantai No.1<br />

Surabaya<br />

Telp: +62 (31) 3817954<br />

23. BALAI PEMUDA & GNI<br />

Jl. Gubernur Suryo No. 15<br />

Telp: +62 (31) 5450344<br />

24. PANTAI RIA KENJERAN<br />

( KENPARK )<br />

Jl. Sukolilo No.100 Surabaya<br />

Telp: +62 (31) 3821350-2<br />

25. KEBUN BINATANG SURABAYA<br />

( KBS )<br />

Jl. Setail No. 1 Surabaya<br />

Telp: +62 (31) 5678703,<br />

5663508<br />

26. MONUMEN JALESVEVA<br />

JAYAMAHE<br />

Jl. Ujung, Komplek Armatim<br />

TNI AL, Surabaya<br />

Telp: +62 (31) 3201519,<br />

3201176, 3292706<br />

27. TAMAN HIBURAN RAKYAT<br />

Jl. Kusuma Bangsa No. 115<br />

Surabaya<br />

Telp: +62 (31) 5483085<br />

28. KAMPUNG WISATA<br />

JAMBANGAN<br />

Jl. Jambangan Sawah No. 2<br />

Kec. Jambangan Surabaya<br />

29. MIROTA ART SHOP<br />

Jl. Sulawesi No. 24 Surabaya<br />

Telp: +62 (31) 5018587<br />

30. MANGROVE<br />

KEC.GUNUNG ANYAR<br />

Jl. Wiguna Tengah VII/33<br />

Telp: +62 (31) 78369836<br />

31. PASAR BUNGA KAYOON Jl.<br />

Kayoon<br />

Telp: +62 (31) 5481745<br />

32. MASJID RAHMAT<br />

Jl. Kembang Kuning<br />

No.79-81<br />

Telp: +62 (31) 5663206<br />

33. KAMPUNG ARAB<br />

Jl.Kalimas Udik 2 / No.9<br />

Surabaya<br />

Telp: +62 (31) 3576746,<br />

081331786045<br />

34. KAMPUNG WISATA GUNDIH<br />

Jl. Margorukun VI/135<br />

Telp: +62 81331260735<br />

35. ARCA JOKO DOLOG<br />

Jl. Taman Apsari, Surabaya<br />

Telp: +62 (31) 70087093 (Arif<br />

Kurniawan)<br />

36. SurObOyO<br />

Carnival Park<br />

Jl. Ahmad Yani 333, Surabaya<br />

Telp: +62 (31) 8483131<br />

www.surabayacarnival.com<br />

37. KAMPUNG MADE<br />

SAMBIKEREP<br />

Kelurahan Made Surabaya<br />

Barat 081 252 677009<br />

(SUKIP)<br />

38. KAMPUNG LAWAS MASPATI<br />

(SABAR, KETUA RW)<br />

0821 3996 9600<br />

39. BATIK SERU MANGROVE Jl.<br />

Wisma Kedung Asem J/28<br />

(B. Lulud : 081 230 808 666)<br />

40. PURA AGUNG JAGAT KARANA<br />

Jl. Ikan Lumba-lumba no 1,<br />

Surabaya<br />

(Made Sudiantara: 031-3539525,<br />

081235000220)<br />

41. MUSEUM KANKER INDONESIA<br />

Jl. Kayoon<br />

(Dr. Ananto: 081 8302 761)<br />

42. MUSEUM SURABAYA<br />

Gedung ex Siola<br />

JL. GENTENG KALI<br />

43. MUSEUM HOOFDBUREAU<br />

(POLRI)<br />

Jl. Sikatan No. 1 Surabaya Bu<br />

Aryani: 0822 3132 2227<br />

44. GEREJA KEPANJEN<br />

Jl. Kepanjen 4 - 6<br />

Djati Waluyo : 081231427 480<br />

45. ROLAK OUTBOND SURABAYA /<br />

ROKS<br />

Jl. Karah 42<br />

Imam 031 829 5590<br />

46. KANTOR POS KEBON ROJO<br />

SURABAYA<br />

P. Edi : 0822 21310673<br />

47.PASAR BUNGA BRATANG<br />

Jl. Raya Bratang Binangun<br />

Surabaya<br />

48.Atlantis Land Surabaya<br />

Jl. Sukolilo 100 Surabaya<br />

031-3816135 / 085730032792<br />

49. MUSEUM/RUMAH H.O.S<br />

TJOKROAMINOTO<br />

Peneleh Gg. VII no. 29-31<br />

instagram : @htjokroaminoto<br />

50. TUGU PAHLAWAN & MUSEUM<br />

10 NOPEMBER<br />

Jl. Pahlawan<br />

instagram : @museumtupal<br />

51. MUSEUM DR SOETOMO<br />

Jl. Bubutan no. 85-87<br />

instagram : @<br />

museumdrsoetomo<br />

52. MUSEUM WR. SUPRATMAN<br />

Jl. Mangga no. 21.<br />

Buka Selasa-Minggu, 09.00-<br />

17.00 wib.<br />

53. MUSEUM TEKNOFOM<br />

Jl. Raya Kedung Baruk No.98<br />

031-8721731<br />

<strong>SCG</strong> <strong>September</strong> <strong>2019</strong><br />

69


semarak<br />

september <strong>2019</strong><br />

TEATERIKAL<br />

PEROBEKAN<br />

BENDERA<br />

Peristiwa heroik yang mengiringi<br />

momentum besar 10 Nopember 1945<br />

tak pernah lekang oleh waktu. Salah<br />

satu peristiwa yang menjadi titik awal dari<br />

pertempuran besar itu, yakni perobekan<br />

bendera di Hotel Yamato, akan kembali<br />

direkonstruksi dalam pentas teaterikal oleh para<br />

pemuda-pemudi Surabaya. Pentas teaterikal<br />

untuk menggelorakan kembali jiwa dan<br />

semangat kepahlawanan arek-arek Suroboyo<br />

itu, akan digelar pada 19 <strong>September</strong> <strong>2019</strong> di Jl.<br />

Tunjungan (Hotel Majapahit) Surabaya.<br />

Cito Cheerleader<br />

championship<br />

Perlombaan cheerleaders yang<br />

rutin diadakan oleh City of<br />

Tomorrow Mall akan hadir lagi.<br />

Kali ke-8 ini, Lomba Cheerleaders<br />

akan digelar lebih semarak dan<br />

unik. Bagi Kamu warga kota yang<br />

aktif dalam kegiatan cheerleaders<br />

dan tertarik mengikuti lomba,<br />

segera daftarkan club mu pada<br />

perhelatan yang digelar pada<br />

<strong>September</strong> <strong>2019</strong>. Don’t miss it.<br />

SEMARAK SURABAYA <strong>2019</strong><br />

Dipersembahkan oleh :<br />

PEMERINTAH KOTA SURABAYA


• Haji dan Umrah Fair; 11-15 <strong>September</strong><br />

<strong>2019</strong>, ITC Surabaya Mega Grosir<br />

• Batik Fair; 18 Sept - 6 Okt <strong>2019</strong>, ITC<br />

Surabaya Mega Grosir<br />

• Bazaar & Car Free Day, Tiap Minggu,<br />

Pukul 06.00-10.00 wib di Jl. Tunjungan,<br />

Jl. Darmo (Taman Bungkul), Jl. Kertajaya<br />

Surabaya<br />

• Pagelaran Seni di Balai Budaya;<br />

Ludruk “Poetra Budaya” (7 <strong>September</strong><br />

<strong>2019</strong>), Wayang Orang “Mustiko Budoyo”<br />

(14 <strong>September</strong> <strong>2019</strong>), Ludruk “Trisno<br />

Budoyo” (21 <strong>September</strong> <strong>2019</strong>), Ketoprak<br />

“Ngesti Budoyo” (28 <strong>September</strong> <strong>2019</strong>).<br />

Pukul 19.00-21.00 wib.<br />

• Penampilan Seni di Taman Kota;<br />

Taman Paliatif (Kelompok Pemusik<br />

Jalanan/KPJ), Sabtu & Minggu, 1, 7,8,<br />

14,15, 21,22, 28,29 <strong>September</strong> <strong>2019</strong>);<br />

Taman Wonorejo (Band, Minggu, 22<br />

<strong>September</strong> <strong>2019</strong>); Taman Suroboyo<br />

(Keroncong, Minggu, 22 <strong>September</strong><br />

<strong>2019</strong>). Pukul 08.00-10.00 wib. Tampilan<br />

Seni di Taman Apsari & Taman Bambu<br />

Runcing (Tiap Sabtu, malam hari)<br />

• Penampilan Seni di Tugu Pahlawan;<br />

oleh Kelompok Pemusik Jalanan (KPJ);<br />

Tiap Minggu, Pukul 10.00-12.00 wib<br />

• Penampilan di Tunjungan; oleh<br />

Kelompok Pemusik Jalanan (KPJ); Tiap<br />

Sabtu & Minggu, Pukul 19.00-21.00 wib<br />

• Taman Hiburan Pantai Kenjeran;<br />

beroperasi pukul 07.00-16.00 wib (Senin-<br />

Jum’at, tiket Rp 5.000,-), 07.00-20.15 wib<br />

(Sabtu, tiket Rp 6.000,-), 07.00-16.00 wib<br />

(Minggu, tiket Rp 10.000,-)<br />

• Pagelaran Seni di THP Kenjeran;<br />

Tampilan Orkes (1 <strong>September</strong> <strong>2019</strong>),<br />

Tampilan Elektone (7,8 15, 22, 29<br />

<strong>September</strong> <strong>2019</strong>). Jam 12.00-15.30 wib<br />

• Surabaya Shopping & Culinary Track;<br />

• Visit Museum (Minggu 1 dan 3)<br />

dengan rute: Balai Pemuda, Balai<br />

Kota/Taman Surya, Museum<br />

Surabaya, Museum 10 November,<br />

Museum Kesehatan, Museum Bank<br />

Indonesia, Jembatan Merah Plaza,<br />

Balai Pemuda. Mulai pukul 09.00-<br />

14.00 wib<br />

• Visit Bahari (Minggu 2 dan 4) dengan<br />

rute: Balai Pemuda, Balai Kota/<br />

Taman Surya, Museum Kapal Selam,<br />

Museum Surabaya, THP Kenjeran,<br />

Sentra UKM Meer, Balai Pemuda.<br />

Mulai pukul 09.00-15.00 wib<br />

• Wisata Perahu Kalimas; Senin-Minggu<br />

(08.30-15.00 wib), dan jam 18.00-21.00<br />

wib). Lokasi Taman Prestasi, Jl. Ketabang<br />

Kali Surabaya. Tiket Rp 4.000,-<br />

• Air Mancur Suroboyo; Sabtu, 19.30-<br />

20.30 wib.<br />

www.julajuli.com<br />

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya<br />

Gedung Siola Lt. 2, Jl. Tunjungan No. 1 Surabaya<br />

031 5349305 | www.sparkling.surabaya.go.id<br />

Instagram @ Surabaya Sparkling


pick up point<br />

*<strong>Majalah</strong> <strong>SCG</strong> dapat dibaca di RS. Adi Husada Cancer Centre Surabaya<br />

*<strong>Majalah</strong> Surabaya City Guide dapat dibaca di Java Paragon hotel<br />

*<strong>Majalah</strong> Surabaya City Guide dapat dibaca di Hotel Country Heritage Surabaya<br />

Rumah Sakit<br />

• RS Premiere Surabaya,<br />

Jl. Nginden Intan Barat Blok<br />

B<br />

• RS PHC Surabaya,<br />

Jl. Prapat Kurung Selatan<br />

1<br />

• RS Adi Husada,<br />

Jl. Undaan Wetan 40-44<br />

• Rumah Sakit Darmo,<br />

Jl. Raya Darmo 90<br />

• Siloam Hospital Surabaya,<br />

Jl. Raya Gubeng 70<br />

• Rumah Sakit Mitra<br />

Keluarga,<br />

Jl. Satelit Indah 2<br />

• Rumah Sakit Adihusada<br />

Kapasari,<br />

Jl. kapasari 97-101<br />

Surabaya<br />

• Rumah Sakit Mata<br />

Undaan,<br />

Jl. Undaan Kulon 19<br />

Surabaya<br />

• Rumah Sakit Bedah<br />

Surabaya<br />

Jl. Raya Manyar No 9<br />

Surabaya<br />

• Adi Husada Cancer Center<br />

Jl. Undaan Wetan 40-44<br />

Surabaya<br />

Cafe & Resto :<br />

• Rumah Makan Griya Asri,<br />

Komplek Makro Pepelegi<br />

• El Tropicale Coffee and<br />

eatery<br />

Ruko RMI Blok C-11<br />

• Rumah Makan Bromo Asri,<br />

Probolinggo<br />

• Rumah Makan Saradan<br />

Asri, Madiun<br />

• Rumah Makan Tongas<br />

Asri, Tongas<br />

• Ikan Bakar Cianjur,<br />

Pondok Tempo Doeloe,<br />

Manyar Kertoarjo V/44-48<br />

(Pusat)<br />

• Ikan Bakar Cianjur,<br />

Indragiri<br />

• Ikan Bakar Cianjur,<br />

Mayjen Sungkono<br />

• Ikan Bakar Cianjur,<br />

Raya Juanda<br />

• Mie Ayam HW, Puri Widya,<br />

Kencana Blok LL Kav 1-2<br />

Citra Raya<br />

• Igor’s Pastry, Biliton 5<br />

• Igor’s Pastry, Ranch<br />

Market, Galaxy<br />

• Igor’s Pastry,<br />

Bukit Darmo Boulevard<br />

• Café House of Sampoerna,<br />

Taman Sampoerna 6<br />

• Frans Bakery, Raya<br />

Gubeng<br />

• Frans Bakery, Jemursari<br />

• Frans Bakery,<br />

HR. Muhammad<br />

72 <strong>SCG</strong> september <strong>2019</strong> Jika Anda berminat menjadi Pick Up Point <strong>Majalah</strong> Surabaya City Guide<br />

silakan hubungi Bagian Sirkulasi : 085102972020 /e-mail:surabayacityguide@gmail.com


call : (031) 868 8409<br />

• Rumah Makan Agis,<br />

Pagesangan<br />

• D’Kampoeng, Sutos<br />

• Match Box Too<br />

Jl. Jawa 33<br />

• Coffee Toffee<br />

Jl. Klampis Jaya 15A,<br />

Surabaya, Jl. Rungkut<br />

Madya 145, Surabaya, JX<br />

International Expo, Jl. A.<br />

Yani 99, Surabaya<br />

• Kopi Luwak<br />

Surabaya Town Square<br />

Lantai FL Unit 78-79.<br />

Ciputra World<br />

Lantai 1 Unit 03.<br />

• Rollaas Coffee & Tea<br />

Tunjungan Plaza 3<br />

Lt. LG, PC 49-51<br />

City of Tomorrow Mall<br />

Lt. LG, LB.02<br />

• The Localist Coffee and<br />

Bistro<br />

Jl. Arif Rahman Hakim 40<br />

• Black Canyon Coffee<br />

Surabaya Town Square<br />

• Folks Coffe Tea<br />

Jl. Selamet 8A<br />

• Ria Indonesian Resto :<br />

Jl. Kombes Pol. M. Duryat<br />

no.7, Surabaya<br />

• Ria Indonesian Bistro :<br />

* Surabaya Town Square<br />

Plaza Level, Surabaya<br />

* Grand City Mall Level<br />

4.10, Surabaya<br />

• Resto Nine & D’Club :<br />

Jl. Mayjend Sungkono no.<br />

83, Surabaya<br />

• Sativa Sanggraloka Pacet<br />

Hotel :<br />

Jl. Raya Pacet Km. 3 - Pacet<br />

Mojokerto - Jawa Timur -<br />

Indonesia<br />

Showroom/Bengkel<br />

Otomotif<br />

• Safari Utama, A. Yani 36-38<br />

• GBT Laras Imbang,<br />

Raden Saleh 18-20<br />

• GBT Laras Imbang,<br />

Ngagel Jaya 74<br />

• GBT Laras Imbang,<br />

Dukuh Kupang Barat 5a<br />

• GBT Laras Imbang,<br />

Jemursari 88<br />

• GBT Laras Imbang,<br />

Undaan Wetan 12<br />

• GBT Laras Imbang,<br />

Dharmahusada 36<br />

• GBT Laras Imbang, Arjuna<br />

124<br />

• GBT Laras Imbang, Kenjeran<br />

374<br />

• GBT Laras Imbang, Ahmad<br />

Yani 240<br />

• Graha Trac, Jemursari<br />

• Graha Trac, HR<br />

Muhammad<br />

Mall / Plasa / Hipermarket<br />

• Hi Tech Mal,<br />

Kusuma Bangsa<br />

• Grand City Mall<br />

Jl. Walikota Mustajab<br />

& Jl. Kusuma Bangsa -<br />

Surabaya 60272<br />

Bandara :<br />

• Tourism Information<br />

Centre, Juanda<br />

Others :<br />

• FINNA Gift Shop<br />

Jl.Raya Darmo 23-25,<br />

• Toeng Market, Tidar<br />

• Toeng Market, JA<br />

Suprapto<br />

• Prima Laras,<br />

Graha Residence<br />

• SPBU Kayoon, Jl.Kayoon<br />

• SPBU Kayoon, Jl.Pahlawan<br />

• Apotek BM 41, Jl. Batu<br />

Mulia 41 Kotabaru-<br />

Driyorejo<br />

• PT. Lintas Indah Valas<br />

Tunjungan<br />

Plasa I / LG 08, Jl. Basuki<br />

Rachmat 8-12 - Surabaya<br />

• Corvette Motorsport &<br />

Cafe<br />

Jl. Karang Menjangan No.<br />

106<br />

• Mobilku Cling,<br />

Jl. Wijayakusuma,<br />

Pecantingan, Sekardangan,<br />

Sidoarjo<br />

• Dokumen Solution,<br />

Klampis<br />

• Bilka, Jl. Ngagel Jaya<br />

Selatan<br />

Travel<br />

• KAHA Mayjen Sungkono,<br />

Jl.Mayjend Singkono<br />

No.25 Surabaya<br />

• KAHA Perak, Pelabuhan<br />

Tanjung Perak Surabaya<br />

Pintu Kedatang Gapura<br />

Surya<br />

• KAHA Stasiun Pasar Turi,<br />

Ruang Tungg Stasiun<br />

Kereta Api Surabaya<br />

• KAHA Juanda Airport<br />

Surabaya, Pintu<br />

Kedatangan Domestik.<br />

• KAHA Juanda Airport<br />

Surabaya, Pintu<br />

Kedatangan International<br />

• Rodex Tours & Travel<br />

Jl. Raya Darmo no. 177B<br />

• Haryono Tours & Travel<br />

Jl. Sulawesi No. 27-29<br />

• Aneka Kartika Tours &<br />

Travel<br />

Jl. Manyar Kertoarjo V-50<br />

• Pelangi Inter Nusa<br />

(PIN Wisata),<br />

Jl. Kertajaya VIII 7A<br />

EXECUTIVE LOUNGE BANDARA Internasional JUANDA<br />

Garuda Executive Lounge Trowulan Executive Lounge BlueSky Executive Lounge<br />

<strong>SCG</strong> september <strong>2019</strong><br />

73

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!