03.05.2019 Views

Program Kekayaan Kuliner Indonesia

Indonesia memiliki kekayaan kuliner tradisional yang beragam jenis, rupa, dan cita rasa, berikut dengan teknik memasak dan cara penyajian yang beragam pula, baik menurut bahan/bumbu maupun dari segi adat-istiadatnya. Beberapa jenis masakan tradisional Indonesia sudah dikenal di luar negeri dan mendunia, misalnya rendang dari Sumatera Barat, sate ayam dari Madura, rawon dari Malang, nasi kuning dari Bali dan masih banyak lagi. Di beberapa daerah dengan mudah dijumpai kuliner khas daerah tertentu, yang juga disukai banyak orang secara nasional, misalnya Gudeg, makanan khas Jogjakarta, Rujak Cingur khas Jawa Timur, Gado-gado khas Jawa Barat dan lain-lain. Namun, beberapa kuliner tradisional justru semakin sulit dijumpai, bahkan bisa dibilang langka karena berbagai penyebab, misalnya bahan/bumbunya semakin sulit diperoleh atau makan tersebut kurang disukai dan tidak ada yang mempopulerkan. Penyebab lain, tidak ada generasi penerus yang berminat dan bisa mengolah kuliner tradisional.

Indonesia memiliki kekayaan kuliner tradisional yang beragam jenis, rupa, dan cita rasa, berikut dengan teknik memasak dan cara penyajian yang beragam pula, baik menurut bahan/bumbu maupun dari segi adat-istiadatnya. Beberapa jenis masakan tradisional Indonesia sudah dikenal di luar negeri dan mendunia, misalnya rendang dari Sumatera Barat, sate ayam dari Madura, rawon dari Malang, nasi kuning dari Bali dan masih banyak lagi. Di beberapa daerah dengan mudah dijumpai kuliner khas daerah tertentu, yang juga disukai banyak orang secara nasional, misalnya Gudeg, makanan khas Jogjakarta, Rujak Cingur khas Jawa Timur, Gado-gado khas Jawa Barat dan lain-lain. Namun, beberapa kuliner tradisional justru semakin sulit dijumpai, bahkan bisa dibilang langka karena berbagai penyebab, misalnya bahan/bumbunya semakin sulit diperoleh atau makan tersebut kurang disukai dan tidak ada yang mempopulerkan. Penyebab lain, tidak ada generasi penerus yang berminat dan bisa mengolah kuliner tradisional.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

PENGANTAR<br />

Sebagaimana amanat kongres ke IV, Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan Bidang<br />

Ekonomi Kreatif memulai langkah-langkah rintisan, meletakan fundamen terbentuknya<br />

kepemimpinan partai di Bidang Ekonomi Kreatif.<br />

Partai, khususnya Bidang Ekonomi Kreatif, menyadari bahwa konsep ekonomi kreatif itu<br />

sendiri sesungguhnya adalah konsep baru. Kegiatan ini terbentang dari kegiatan ekonomi<br />

tingkat rumah tangga hingga ekonomi publik yang berkait kelindan dengan kemajuan<br />

teknologi informasi, melintas batas wilayah, masuk ke ruang-ruang pribadi.<br />

Partai memandang penting untuk selalu berada di dalam konteks perkembangan<br />

nasional maupun dunia, ketika industri kreatif dunia semakin melaju cepat, mengubah<br />

moda ekonomi berikut basis-basisnya dan menjadi kekuatan ekonomi baru. Anggaran<br />

Dasar Partai menugaskan Bidang Ekonomi Kreatif Partai untuk:<br />

• Menyusun kebijakan strategis Partai dalam upaya mewujudkan keberdikarian<br />

ekonomi dan ekonomi yang berkepribadian didasarkan pada warisan nilai-nilai<br />

budaya nasional;<br />

• Melaksanakan pengorganisiran, penggalangan, pendampingan, dan tindakan yang<br />

bersifat pembelaan secara langsung terhadap masyarakat di bidang ekonomi kreatif<br />

Sejalan dengan ini Bidang Ekonomi Kreatif , DPP PDI Perjuangan memutuskan mengambil<br />

fokus pada “Ekonomi Kreatif Berbasiskan Warisan Budaya Nasional”. Sebagai pimpinan<br />

partai, saya meminta kepada seluruh kader partai, baik yang mengemban tugas di wilayah<br />

Eksekutif, Legislatif maupun Struktur Partai untuk berjuang keras mewujudkan ekonomi<br />

kreatif sebagai kekuatan ekonomi baru <strong>Indonesia</strong>. Kita wajib menjadikan warisan budaya<br />

nasional sebagai kesadaran utama kita, sebagai modal kreativitas dan inovasi di setiap<br />

sektor dan kehidupan bermasyarakat.<br />

<strong>Kuliner</strong> tradisional <strong>Indonesia</strong> adalah warisan budaya yang merupakan modal<br />

pengembangan ekonomi kreatif sekaligus sumber inspirasi untuk menggerakkan<br />

ekonomi masyarakat.<br />

Prananda Prabowo<br />

Ketua Bidang Ekonomi Kreatif PDI Perjuangan


“<br />

Promosikan mengenai keanekaragaman seni<br />

kuliner dan keindahan <strong>Indonesia</strong> yang sifatnya<br />

tradisional<br />

Megawati Soekarnoputri, 2012


DAFTAR ISI<br />

Pengantar<br />

Daftar Isi<br />

1 Rencana Kerja Bidang Ekonomi Kreatif<br />

2 Kerangka Kerja Bidang Ekonomi Kreatif<br />

7 Pelaksanaan <strong>Program</strong> dan Pengorganisasian Bidang Ekonomi Kreatif<br />

13 Metode Kerja Ekonomi Kreatif Subsektor <strong>Kuliner</strong><br />

16 Tugas Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan<br />

19 Tugas Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan<br />

20 Peran DPP PDI Perjuangan Bidang Ekonomi Kreatif<br />

21 Linimasa<br />

23 Panduan Dokumentasi Video <strong>Kekayaan</strong> <strong>Kuliner</strong> <strong>Indonesia</strong><br />

27<br />

Kerangka Acuan Kerja (Term Of Reference)<br />

Penyelenggaraan Pelatihan Untuk Pelatih (Tot)


RENCANA KERJA BIDANG<br />

EKONOMI KREATIF


BIDANG EKONOMI KREATIF<br />

Bidang Ekonomi Kreatif menyusun, mendesain rencana strategis dan program dalam<br />

menggerakkan partisipasi masyarakat, khususnya ekonomi kreatif dengan kandungan<br />

warisan budaya nasional dapat hidup dan menghidupi masyarakat kecil. Selain itu, Bidang<br />

Ekonomi Kreatif juga berupaya mendekatkan dan menggalang kalangan generasi muda<br />

melalui ekonomi kreatif.<br />

KERANGKA KERJA BIDANG EKONOMI KREATIF<br />

2015-2016<br />

Koordinasi dan<br />

sinkronisasi kelembagaan<br />

DPP PDI Perjuangan<br />

2016-2017<br />

Peletakan Pondasi Dasar<br />

Bidang Ekonomi Kreatif<br />

2017-2018<br />

Pelaksanaan <strong>Program</strong> dan<br />

Pengorganisasian Bidang<br />

Ekonomi Kreatif<br />

2018-2019<br />

Memperkuat dan<br />

memperluas Basis Dukungan<br />

Partai<br />

2019-2020<br />

PEMILU<br />

Evaluasi dan<br />

Pertanggungjawaban Bidang<br />

Ekonomi Kreatif<br />

HAL 2


BIDANG EKONOMI KREATIF<br />

Peletakan Pondasi Dasar Bidang Ekonomi Kreatif<br />

1. Sektor Ekonomi Kreatif<br />

Ekonomi kreatif dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu ekonomi<br />

kreatif berbasis seni-budaya dan ekonomi kreatif berbasis media dan iptek.<br />

PDIPKreatif fokus pada menjadi 7 subsektor ekonomi kreatif<br />

yang berkaitan langsung dengan warisan budaya nasional<br />

KULINER KESENIAN PENERBITAN<br />

KERAJINAN<br />

ARSITEKTUR<br />

WISATA<br />

INOVASI<br />

2. Pengembangan website PDIPKreatif (Pusat Data dan Informasi Produk Ekonomi Kreatif)<br />

Website Ekonomi Kreatif adalah situs resmi (official web), yang merupakan profil dan<br />

rekam jejak (portfolio) organisasi. Official web organisasi memiliki tujuan dan sekaligus<br />

manfaat: a) Memberi kemudahan bagi masyarakat untuk memperoleh informasi<br />

tentang profil dan rekam jejak organisasi; b) Meningkatkan kepercayaan masyarakat<br />

pada organisasi, karena tampilan organisasi yang memperlihatkan suatu kerja nyata,<br />

serius, profesional dan bertanggung jawab<br />

HAL 3


BIDANG EKONOMI KREATIF<br />

Website ekonomi kreatif adalah media informasi dan komunikasi yang menyediakan<br />

dan mengembangkan sarana prasarana teknologi informasi dan komunikasi. Website<br />

ini mengumpulkan dan mengelola data dan informasi, berupa: arsip, dokumen dan<br />

kepustakaan, serta mengkoordinasi jaringan informasi dan database yang menunjang<br />

sektor ekonomi kreatif di <strong>Indonesia</strong>.<br />

Website ekonomi kreatif menyajikan data dan informasi tentang <strong>Kuliner</strong>, Kesenian,<br />

Kerajinan, Penerbitan, Arsitektur, Wisata, Inovasi, Sosok, <strong>Program</strong> dan Produk.<br />

Data ini amat diperlukan dalam pengembangan dan pemberdayaan sektor ekonomi<br />

kreatif, dalam kegiatan : pendidikan dan pelatihan manajemen, pameran dan seminar<br />

ekonomi kreatif.<br />

Dengan ini maka PDIPKreatif akan menjadi wadah pelestarian warisan budaya<br />

<strong>Indonesia</strong> yang menghubungkan investor, pembeli, peminat, donatur dengan pelaku<br />

pelestari warisan budaya <strong>Indonesia</strong>. Dari sini akan terbentuk suatu pusat data yang<br />

dapat memenuhi kebutuhan pemberdayaan dan pengembangan sektor ekonomi<br />

kreatif dengan tata kelola yang baik dan berkepribadian <strong>Indonesia</strong>.<br />

Alamat official web adalah :<br />

www.pdipkreatif.com (Pusat Data dan Informasi Produk Ekonomi Kreatif)<br />

HAL 4


BIDANG EKONOMI KREATIF<br />

Sub-sektor ekonomi kreatif dalam situs resmi (website) www.pdipkreatif.com<br />

terdiri dari:<br />

• <strong>Kuliner</strong> • Penerbitan • Inovasi • Produk<br />

• Kesenian • Arsitektur • Sosok<br />

• Kerajinan • Wisata • <strong>Program</strong><br />

HAL 5


BIDANG EKONOMI KREATIF<br />

3. Membuat Akun Media Sosial<br />

Media Sosial adalah medium komunikasi yang efektif dalam mensosialisasikan<br />

program, produk dan kegiatan PDI Perjuangan Bidang Ekonomi Kreatif, minimal<br />

terdiri dari jejaring sosial di bawah ini:<br />

Facebook<br />

@PDIPKreatif<br />

G+<br />

Nama akan disesuaikan dengan nama<br />

domain/alamat situs resmi<br />

Twitter<br />

@PDIPKreatif<br />

YouTube<br />

PDIPKreatif<br />

Path<br />

Instagram<br />

@PDIPKreatif<br />

3. Regulasi di Bidang Ekonomi Kreatif<br />

PDI Perjuangan Bidang Ekonomi Kreatif mendorong dan memandu Fraksi PDI<br />

Perjuangan di komisi/mitra terkait untuk memperjuangkan Undang-Undang Pemajuan<br />

Kebudayaan karena secara prinsip berkaitan dengan warisan budaya nasional,<br />

khususnya kuliner <strong>Indonesia</strong> sebagai objek pemajuan budaya.<br />

Memetakan gagasan, ide, dan inisiatif kreatif; diantaranya<br />

pembentukan gagasan dan program-program ekonomi kreatif yang<br />

muncul dari bawah.<br />

HAL 6


BIDANG EKONOMI KREATIF<br />

PELAKSANAAN PROGRAM DAN PENGORGANISASIAN BIDANG EKONOMI<br />

KREATIF<br />

1. Buku Panduan PDIPKreatif<br />

Sebagaimana amanat Anggaran Dasar Partai, Bidang Ekonomi Kreatif Partai<br />

menetapkan akan memberikan fokus pada “Ekonomi Kreatif Berbasiskan Warisan<br />

Budaya Nasional”. Dalam pelaksanaannya PDIPKreatif menyusun dan menetapkan<br />

suatu rencana strategis, program kerja dan pengorganisasian. Rencana dan program<br />

bidang Ekonomi Kreatif dijadwalkan berdasarkan kalender tahunan dengan tahapan<br />

pelaksanaan per 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan.<br />

Keseluruhan disain kerja tersusun di dalam suatu “Buku Panduan Ekonomi Kreatif”<br />

DPP PDI Perjuangan. Di dalam buku itu diuraikan arah, maksud dan tujuan serta<br />

program partai di bidang Ekonomi Kreatif. Buku ini juga secara khusus menjabarkan,<br />

tata kelola dan panduan mengisi website Pusat Data dan Informasi Produk-Pelaku<br />

Ekonomi Kreatif, dalam bentuk teks, grafis, dan video. Ini dimaksudkan untuk<br />

menyempurnakan pendataan pelaku dan produk ekonomi kreatif.<br />

HAL 7


BIDANG EKONOMI KREATIF<br />

Panduan bagi Anggota (member) dan Pengguna (user) Website<br />

Sebelum menjadi pengguna (user) pdipkreatif.com diharuskan mendaftar sebagai anggota<br />

(member) dengan cara mengisi; nama lengkap, email, kata sandi merupakan kombinasi<br />

huruf dan angka (alfanumerik), konfirmasi kata sandi, nomor telepon, nomor ponsel, alamat<br />

serta pilih provinsi dan kota berdasarkan kategorisasi kemudian menyetujui ketentuan<br />

pengguna dan menerima email aktivasi atau pemberitahuan dari pdipkreatif.com.<br />

Klik “Daftar” untuk<br />

mendaftarkan diri menjadi<br />

user pdipkreatif.com<br />

Masukan data<br />

pribadi dengan<br />

benar lalu klik<br />

daftar.<br />

Setelah mendaftarkan diri sebagai anggota maka pengguna diharuskan untuk masuk pada<br />

form yang telah disediakan dengan cara mengisi email dan kata kunci (password) yang<br />

telah didaftarkan. Kemudian klik Masuk.<br />

Masukan<br />

Email dan kata<br />

kunci lalu klik<br />

masuk.<br />

Note :<br />

Apabila lupa kata kunci/password dapat<br />

dilakukan pemulihan akun dengan cara<br />

klik reset.<br />

HAL 8


BIDANG EKONOMI KREATIF<br />

Setelah resmi menjadi anggota (member), pengguna (user) yang ingin melakukan perubahan<br />

pada foto profil ataupun data diri dapat menggunakan form berikut ini;<br />

HAL 9


BIDANG EKONOMI KREATIF<br />

2. PROGRAM KEKAYAAN KULINER INDONESIA<br />

<strong>Indonesia</strong> memiliki kekayaan kuliner tradisional yang beragam jenis, rupa, dan cita rasa,<br />

berikut dengan teknik memasak dan cara penyajian yang beragam pula, baik menurut<br />

bahan/bumbu maupun dari segi adat-istiadatnya. Beberapa jenis masakan tradisional<br />

<strong>Indonesia</strong> sudah dikenal di luar negeri dan mendunia, misalnya rendang dari Sumatera<br />

Barat, sate ayam dari Madura, rawon dari Malang, nasi kuning dari Bali dan masih banyak<br />

lagi. Di beberapa daerah dengan mudah dijumpai kuliner khas daerah tertentu, yang juga<br />

disukai banyak orang secara nasional, misalnya Gudeg, makanan khas Jogjakarta, Rujak<br />

Cingur khas Jawa Timur, Gado-gado khas Jawa Barat dan lain-lain. Namun, beberapa<br />

kuliner tradisional justru semakin sulit dijumpai, bahkan bisa dibilang langka karena<br />

berbagai penyebab, misalnya bahan/bumbunya semakin sulit diperoleh atau makan<br />

tersebut kurang disukai dan tidak ada yang mempopulerkan. Penyebab lain, tidak ada<br />

generasi penerus yang berminat dan bisa mengolah kuliner tradisional.<br />

Bung Karno telah berupaya mendokumentasi resep masakan tradisional <strong>Indonesia</strong><br />

dengan tujuan agar resep ini dapat diwariskan dari generasi ke generasi. Ketua Umum<br />

PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri juga melakukan upaya yang sama. Beliau<br />

menghimpun, mempromosikan, dan sekaligus mempraktikkan resep kuliner tradisional<br />

<strong>Indonesia</strong> di berbagai kesempatan.<br />

<strong>Kuliner</strong>, sebagai salah satu sub-sektor Ekonomi Kreatif merupakan kegiatan ekonomi<br />

yang dominan di masyarakat. Memproduksi dan berjualan makanan tradisional telah ikut<br />

menggerakkan ekonomi lokal, menyumbang pendapatan negara dan berhasil menyerap<br />

tenaga kerja. Dengan populernya kuliner tradisional di kalangan masyarakat, maka<br />

kuliner menjadi salah satu warisan budaya yang berpotensi meningkatkan identitas dan<br />

citra bangsa.<br />

DPP PDI Perjuangan Bidang Ekonomi Kreatif berupaya mendorong dan menggerakkan<br />

kegiatan masyarakat berbasis warisan budaya nasional. Misi PDI Perjuangan bidang<br />

Ekonomi Kreatif adalah mewujudkan keberdikarian ekonomi dan ekonomi yang<br />

berkepribadian berbasiskan warisan budaya nasional. Khususnya sub-sektor kuliner,<br />

PDI Perjuangan Bidang Ekonomi Kreatif meyakini bahwa kekayaan kuliner <strong>Indonesia</strong><br />

sebagai penggerak ekonomi masyarakat. Melalui Pusat Data dan Informasi Produk/<br />

Pelaku Kreatif (PDIPKreatif), DPP PDI Perjuangan Bidang Ekonomi Kreatif membuat<br />

langkah awal strategis berupa pendataan, pendokumentasian dan promosi kekayaan<br />

kuliner <strong>Indonesia</strong>.<br />

HAL 10


BIDANG EKONOMI KREATIF<br />

Lebih dari sekedar mempromosikan kekayaan kuliner <strong>Indonesia</strong>, DPP PDI Perjuangan<br />

Bidang Ekonomi Kreatif memandang amatlah penting menempatkan kuliner sebagai<br />

bagian dari denyut kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat. <strong>Kekayaan</strong> kuliner<br />

<strong>Indonesia</strong> adalah suatu strategi menuju ekonomi yang mandiri. Bukan sekedar masakan<br />

dan resepnya, kuliner sebagai warisan budaya nusantara, harus menjadi bagian dari<br />

agenda pembangunan.<br />

<strong>Program</strong> <strong>Kekayaan</strong> <strong>Kuliner</strong> <strong>Indonesia</strong> membuat suatu proyek percontohan pada bulan<br />

Januari 2017, yang dilaksanakan oleh DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali. Dalam uji coba<br />

dan uji hasil program <strong>Kekayaan</strong> <strong>Kuliner</strong> <strong>Indonesia</strong> tersebut, DPP PDI Perjuangan bidang<br />

Ekonomi Kreatif meminta DPD PDI Perjuangan Bali bekerjasama dengan DPC Partai di<br />

9 kabupaten/kota hingga struktur dibawahnya untuk mendata kuliner khas daerah, baik<br />

itu resep masakan, bahan/bumbu yang digunakan, cara atau teknik memasak, dan cara<br />

menyajikan masakan.<br />

Pendokumentasian <strong>Program</strong><br />

<strong>Kekayaan</strong> <strong>Kuliner</strong> <strong>Indonesia</strong><br />

HAL 11


BIDANG EKONOMI KREATIF<br />

Pada tahap berikutnya, cabang partai di 9 kabupaten/ kota menggelar demonstrasi<br />

masak sekaligus membuat dokumentasi kuliner tersebut. Demonstrasi dan<br />

dokumentasi kuliner didasarkan pada hasil pendataan kuliner di tingkat DPC.<br />

Kegiatan ini melibatkan tiga pilar partai, struktur partai, eksekutif dan legislatif di tiap<br />

daerah. Melalui pengurus partai di tingkat kabupaten hingga kelurahan atau banjar/<br />

desa PDIPKreatif mengajak seluruh kader bangkit dengan menghadirkan daya kerja<br />

dan daya kreatifitasnya. Pada saat yang sama partai bekerja nyata melestarikan<br />

kekayaan kuliner <strong>Indonesia</strong>.<br />

Video Tutorial Resep <strong>Kekayaan</strong><br />

<strong>Kuliner</strong> <strong>Indonesia</strong><br />

Buku <strong>Kekayaan</strong> <strong>Kuliner</strong> <strong>Indonesia</strong><br />

Proyek percontohan ini memperlihatkan bahwa pendataan dan pendokumentasian<br />

kuliner terbukti mampu menemukenali generasi penerus yang sanggup melestarikan<br />

kuliner tersebut. Disini peran sentral Tiga Pilar, khususnya eksekutif dan legislative<br />

dalam mendorong kekayaan kuliner sebagai kekuatan ekonomi baru menjadi nyata.<br />

Ini dilakukan dalam bentuk pembuatan kebijakan, penyediaan fasilitas (ruang/<br />

tempat berjualan) maupun kemudahan akses permodalan. Lebih jauh, tiga pilar<br />

perlu memperkuat komitmen menjaga ketersediaan pasokan bahan/bumbu, serta<br />

membantu mempromosikan kekayaan kuliner <strong>Indonesia</strong>.<br />

Peran utama tiga pilar adalah memastikan perluasan dan pendalaman program<br />

kuliner ke tengah masyarakat. Kelanjutan dan kesinambungan program menjadi<br />

parameter utamanya. Tiga Pilar adalah modal dasar keberhasilan partai dalam<br />

mengembangkan politik pemberdayaan masyarakat di sub sector-kuliner.<br />

HAL 12


METODE KERJA EKONOMI<br />

KREATIF<br />

SUB-SEKTOR KULINER


BIDANG EKONOMI KREATIF<br />

DPP Bidang Ekonomi Kreatif mengharapkan DPD dan DPC partai membentuk Bidang<br />

Ekonomi Kreatif apabila belum mempunyai bidang tersebut, nama-nama kader yang<br />

ditugaskan sebagai pengurus bidang ekonomi kreatif disampaikan kepada DPP Bidang<br />

Ekonomi Kreatif partai. Selanjutnya DPD partai membentuk kelompok kerja pendidikan<br />

dan pemberdayaan, DPC Partai membentuk kelompok kerja pendataan dan penggerakan.<br />

DPP PDI Perjuangan Bidang Ekonomi Kreatif menyelenggarakan Pelatihan untuk<br />

Pelatih (Training of Trainer-ToT) program kekayaan kuliner <strong>Indonesia</strong> untuk DPD Partai.<br />

Selanjutnya DPD Partai mensosialisasikan program tersebut ke DPC Partai.<br />

DPP Bidang<br />

Ekonomi Kreatif<br />

WWW.PDIPKREATIF.COM<br />

Pusat Data dan Informasi<br />

Produk Kreatif<br />

DPD<br />

Pendidikan<br />

dan Pemberdayaan<br />

EKSEKUTIF/<br />

LEGISLATIF<br />

PETUGAS PARTAI<br />

DPC<br />

Pendataan<br />

dan Penggerakan<br />

EKSEKUTIF/<br />

LEGISLATIF<br />

PETUGAS PARTAI<br />

PROGRAM (MASYARAKAT)<br />

Menggerakkan Ekonomi Masyarakat<br />

HAL 14


METODE KERJA BIDANG EKONOMI KREATIF<br />

SUB-SEKTOR KULINER<br />

<strong>Program</strong> ekonomi kreatif subsektor kuliner ini akan melibatkan seluruh DPD dan<br />

DPC PDI Perjuangan seluruh <strong>Indonesia</strong>, dimana kuliner nasional yang dihimpun akan<br />

dikelompokkan ke dalam 3 (tiga) kategori, sebagai berikut:<br />

1. Makanan Besar/Utama Tradisional<br />

2. Makanan Ringan Tradisional; camilan, kudapan<br />

3. Minuman Tradisional<br />

Rekomendasi<br />

Verifikasi<br />

DPD<br />

Training of Trainer<br />

DPC<br />

Monitoring &<br />

Verifikasi<br />

PENDATAAN<br />

Jenis <strong>Kuliner</strong>:<br />

• Makanan Besar Tradisional<br />

• Makanan Ringan Tradisional<br />

• Minuman Tradisional<br />

Monitoring &<br />

Verifikasi<br />

PENGGERAKAN<br />

1. Demo/Peragaan <strong>Kuliner</strong><br />

2. Partisipasi aktif<br />

• Kader Partai<br />

• Komunitas Budaya<br />

• Komunitas <strong>Kuliner</strong><br />

• Ahli <strong>Kuliner</strong> Tradisional<br />

• Masyarakat<br />

Evaluasi<br />

& Analisis<br />

PRODUK KULINER<br />

1. Cita rasa<br />

2. Pelaku kuliner<br />

3. Estimasi biaya produksi<br />

perkuliner<br />

4. Estimasi harga jual<br />

HAL 15


METODE KERJA BIDANG EKONOMI KREATIF<br />

SUB-SEKTOR KULINER<br />

Dalam program ini masing-masing daerah diharapkan memiliki 1-4 jenis kuliner<br />

unggulan daerah, yang akan dilestarikan dan dikembangkan. Adapun tugas DPD dan DPC<br />

PDI Perjuangan dalam program ekonomi kerakyatan bidang ekononi kreatif meliputi:<br />

TUGAS DPD<br />

DPD Partai bidang Ekonomi Kreatif membentuk Kelompok Kerja Pendidikan dan<br />

Pemberdayaan (Pokja PP). Pokja terdiri dari 5 (lima) orang atau lebih sesuai kondisi geografis<br />

& penduduk tiap provinsi. Anggota Pokja terdiri kader dan simpatisan (masyarakat umum)<br />

yang beri surat penugasan oleh DPD.<br />

Pokja Pendidikan dan Pemberdayaan memiliki tugas utama melaksanakan seluruh proses<br />

<strong>Program</strong> <strong>Kekayaan</strong> <strong>Kuliner</strong> <strong>Indonesia</strong>; Menyusun rencana kerja pendataan dan pengerakan,<br />

Membentuk dan melatih sumber daya manusia untuk tim pendidikan dan pemberdayaan,<br />

Melakukan koordinasi dan konsolidasi dengan berbagai pemangku kepentingan (eksekutif,<br />

legislatif), Melakukan monitoring, evaluasi, serta kajian pendidikan dan pemberdayaan,<br />

dan Membuat laporan kegiatan secara berkala 1 (satu) bulan sekali kepada DPP Partai.<br />

DPD Partai membentuk kelompok kerja pendidikan dan pemberdayaan yang mempunyai<br />

tugas sebagai berikut:<br />

1. Menyelenggarakan kegiatan Pelatihan untuk Pelatih (Training of Trainer-ToT) bagi<br />

SDM bidang kreatif DPC Partai, materi kegiatan ToT meliputi:<br />

a. Peendataan<br />

b. Penggerakan<br />

Dalam kegiatan ToT ini, DPC Partai akan dibekali pengetahuan dasar tentang<br />

pendataan kuliner nasional, standarisasi perencanaan dan persiapan program,<br />

standarisasi evaluasi dan pelaporan, serta standarisasi sarana dan prasarana<br />

pendukung program. Trainer (pelatih) dalam kegiatan ToT merupakan ahli dalam<br />

bidang pendataan, yang berasal dari internal partai dan profesional.<br />

Target (Output) TOT:<br />

• Dokumen kerja TOT: Langkah alur TOT<br />

• Rencana dan laporan kerja TOT, daftar peserta TOT, foto penyelenggaraan TOT,<br />

rencana kerja tiap DPC Partai.<br />

HAL 16


METODE KERJA BIDANG EKONOMI KREATIF<br />

SUB-SEKTOR KULINER<br />

DPD<br />

Pendataan<br />

• Pengetahuan dasar dan strategi<br />

pendapatan<br />

• Persiapan dasar & SDM<br />

DPC<br />

Penggerakan<br />

• Perencanaan & Persiapan <strong>Program</strong><br />

• Evaluasi & Pelaporan<br />

2. Verifikasi Data<br />

DPD Partai melakukan verifikasi data kuliner hasil pendataan DPC Partai di masingmasing<br />

wilayah, berdasarkan kelengkapan data; sumber resep, ketersediaan bahan<br />

baku, pelaku kuliner/jurumasak, pertimbangan sejarah, kekhasan kuliner dan<br />

keunikan kuliner. Hasil verifikasi akan dijadikan bahan rekomendasi untuk DPC<br />

Partai sebagai program kegiatan dan produk kuliner unggulan di masing-masing<br />

wilayah DPC Partai.<br />

Target (Output) Verifikasi Data:<br />

• Dokumen masakan kuliner nasional tingkat provinsi berisi foto, resep, uraian<br />

sejarah, analisa bahan.<br />

• Rencana dan laporan verifikasi data; daftar masakan hasil verifikasi, dokumentasi<br />

kegiatan verifikasi, daftar nama masakan, video dokumentasi resep kuliner.<br />

Makanan Besar Makanan Ringan Minuman<br />

• Pendataan<br />

DPD<br />

Rekomendasi<br />

Verifikasi<br />

DPC<br />

• Kategorisasi Jenis kuliner<br />

• Sejarah, kekhasan, keunikan<br />

3. Monitoring dan Evaluasi <strong>Program</strong><br />

DPD Partai melakukan monitoring (pengawasan) dan evaluasi program-program<br />

yang dilaksanakan oleh DPC Partai. Monitoring dan evaluasi program dilakukan<br />

secara berkala, untuk menemukenali hambatan, tantangan, perkembangan dan<br />

prospek di masing-masing wilayah DPC Partai.<br />

HAL 17


METODE KERJA BIDANG EKONOMI KREATIF<br />

SUB-SEKTOR KULINER<br />

Target (Output) Monitoring dan Evaluasi<br />

• Penyelenggaraan TOT<br />

• Pelaksanaan program kerja DPC Partai di bidang pendataan dan penggerakan.<br />

Monitoring<br />

DPD<br />

Pelaksanaan<br />

<strong>Program</strong> DPC<br />

Pelaporan<br />

DPC<br />

Evaluasi<br />

<strong>Program</strong><br />

4. Koordinasi dan Komunikasi <strong>Program</strong><br />

Dalam rangka menguatkan kapasitas program ini, DPD Partai berkoordinasi dengan:<br />

a. DPP PDI Perjuangan<br />

Merupakan koordinasi dalam hal penyelarasan program di sektor ekonomi<br />

kerakyatan.<br />

b. Eksekutif<br />

Koordinasi dengan pihak Eksekutif; Pemerintahan Provinsi, Pemerintahan<br />

Kabupaten/Kota, yaitu meliputi koordinasi dalam hal penyelarasan program<br />

pengembangan dan pelestarian budaya di daerah, khususnya di bidang kuliner,<br />

baik dalam bentuk kebijakan daerah maupun bantuan fasilitasi dalam bentuk:<br />

Akses<br />

Dagang<br />

RP<br />

Akses<br />

Permodalan<br />

Akses<br />

Tempat<br />

Kerjasama dan<br />

kemitraan dengan<br />

asosiasi dan retail<br />

dalam rangka<br />

pengembangan kuliner<br />

lokal.<br />

Kerjasama program<br />

ekonomi kreatif subsektor<br />

kuliner dengan lembagalembaga<br />

keuangan<br />

daerah dan jaringan<br />

permodalan lainnya.<br />

Pemberdayaan lokasi,<br />

lahan dan tempat di<br />

masing-masing wilayah;<br />

identitas kuliner lokal;<br />

pusat kuliner daerah.<br />

c. Legislatif<br />

Koordinasi dengan pihak Legislatif; DPR RI, DPRD Provinsi, dan DPRD<br />

Kabupaten/Kota, yaitu meliputi koordinasi dalam hal dukungan legislatif terhadap<br />

pengembangan dan pelestarian kebudayaan di bidang kuliner sebagai identitas<br />

kearifan lokal.<br />

HAL 18


METODE KERJA BIDANG EKONOMI KREATIF<br />

SUB-SEKTOR KULINER<br />

Target (Output) Koordinasi dan Komunikasi<br />

• Target koordinasi dan komunikasi dengan DPP Partai.<br />

Memberikan laporan kepada DPP Partai tentang pelaksanaan, perkembangan<br />

dan hambatan program kuliner, sehingga DPP Partai dapat segera memberikan<br />

arahan kepada DPD Partai.<br />

• Target koordinasi dan komunikasi dengan Eksekutif:<br />

- Notulensi rapat; catatan hasil pertemuan dengan eksekutif<br />

- Dukungan dan keputusan eksekutif tentang pasar kuliner/program kuliner<br />

DPP Bidang<br />

Ekonomi Kreatif<br />

Penyelarasan<br />

program ekonomi<br />

kreatif sub-sektor<br />

kuliner<br />

Kebijakan<br />

DPD<br />

EKSEKUTIF<br />

Akses<br />

LEGISLATIF<br />

Dukungan legislasi<br />

ekonomi kreatif<br />

sub-sektor kuliner<br />

HAL 19


METODE KERJA BIDANG EKONOMI KREATIF<br />

SUB-SEKTOR KULINER<br />

TUGAS DPC<br />

DPC Partai bidang Ekonomi Kreatif membentuk Kelompok Kerja Pendataan dan Penggerakan<br />

(Pokja PP). Pokja terdiri dari 5 (lima) orang atau lebih sesuai kondisi geografis & penduduk<br />

tiap kabupaten/kota. Anggota Pokja terdiri kader dan simpatisan (masyarakat umum) yang<br />

beri surat penugasan oleh DPC.<br />

Pokja KKI memiliki tugas utama melaksanakan seluruh proses <strong>Program</strong> <strong>Kekayaan</strong> <strong>Kuliner</strong><br />

<strong>Indonesia</strong>; Menyusun rencana kerja pendataan dan pengerakan, Membentuk dan melatih<br />

sumber daya manusia untuk tim pendataan dan pengerakan, Melakukan koordinasi dan<br />

konsolidasi dengan berbagai pemangku kepentingan (eksekutif, legislatif, pelaku industri<br />

kuliner, dan lain-lain), Melakukan monitoring, evaluasi, serta kajian pelaksana kegiatan,<br />

dan Membuat laporan kegiatan secara berkala 1 (satu) bulan sekali kepada DPC Partai.<br />

DPC meneruskan laporan kepada DPD Partai.<br />

DPC Partai membentuk kelompok kerja pendidikan dan pemberdayaan yang mempunyai<br />

tugas sebagai berikut:<br />

1. DPC Partai membentuk kelompok kerja pendataan dan penggerakan dengan fungsi<br />

sebagai berikut:<br />

a. Pendataan<br />

Melaksanakan pengumpulan informasi dan data bidang kuliner di wilayah masingmasing,<br />

yang terdiri dari:<br />

• Nama kuliner lokal; latar belakang, sejarah<br />

• Resep: bahan baku, bahan utama, bumbu/rempah-rempah<br />

• Cara pembuatan kuliner<br />

• Estimasi biaya pembuatan per kuliner<br />

• Cara penyajian kuliner<br />

• Informasi cara mendapatkan bahan dan bumbu<br />

• Narasumber kuliner : Tokoh kuliner, Juru masak, Komunitas kuliner<br />

Target (Output) Pendataan<br />

Dokumen masakan kuliner nasional tingkat desa/ kecamatan/ kabupaten, terdiri<br />

dari:<br />

• Daftar nama kuliner (sesuai materi pertanyaan pendataan)<br />

• Dokumentasi Foto dan Dokumentasi Video<br />

HAL 20


METODE KERJA BIDANG EKONOMI KREATIF<br />

SUB-SEKTOR KULINER<br />

Persiapan<br />

• Menyiapkan dan mengorganisir Sumber Daya<br />

Manusia (SDM) sebagai tenaga pendata dan<br />

penggerak<br />

• Persiapan perlengkapan pendukung pendataan<br />

(Dokumentasi: Tertulis, Audio, Visual)<br />

DPC<br />

Observasi<br />

• Pencarian informasi kuliner lokal<br />

• Pencarian narasumber kuliner, tokoh kuliner,<br />

komunitas kuliner<br />

• Data unit usaha kecil menengah seperti;<br />

usaha rumah tangga, UMKM dan sejenisnya<br />

DPD<br />

Pelaksanaan<br />

• Pendalaman informasi<br />

• Penjaringan data lengkap kuliner<br />

b. Penggerakan<br />

Setelah mendapatkan rekomendasi dari DPD Partai, DPC Partai akan melakukan<br />

aktivitas atau peragaan cara pengolahan dan penyajian kuliner tradisional.<br />

<strong>Program</strong> Penggerakan ini DPC Partai diharapkan dapat melibatkan kader partai,<br />

masyarakat, SMK, Akademi (bidang kuliner; tata boga), komunitas budaya,<br />

komunitas kuliner, ahli kuliner tradisional dan para pemangku kepentingan<br />

lainnya, guna membangun kesadaran kearifan lokal dan sekaligus pelestarian di<br />

bidang kuliner. <strong>Program</strong> wajib didokumentasikan secara tertulis, foto dan video<br />

sesuai dengan panduan.<br />

HAL 21


METODE KERJA BIDANG EKONOMI KREATIF<br />

SUB-SEKTOR KULINER<br />

Target (Output) Penggerakan:<br />

• Membangun kesadaran publik dan kampanye tentang kekayaan kuliner<br />

nasional.<br />

• Membangun opini publik tentang kegiatan dengan muatan kearifan lokal;<br />

kekayaan kuliner nasional.<br />

• Laporan perencanaan dan penyelenggaraan acara.<br />

• Liputan berita koran/ televisi.<br />

• Dokumentasi foto dan video.<br />

Persiapan<br />

• Persiapan pengorganisir<br />

SDM: Kader Partai, SMK,<br />

Akademi bidang kuliner;<br />

tata boga, komunitas<br />

kuliner<br />

• Persiapan perlengkapan<br />

proses pengolahan, bahan<br />

baku, bumbu dan lain-lain<br />

Pelaksanaan<br />

• Partisipasi DPD, Anggota<br />

Legislatif/Eksekutif, Tokoh<br />

Masyarakat, Komunitas<br />

dan Masyarakat<br />

• Dokumentasi tertulis, foto<br />

& video<br />

Evaluasi<br />

• Identifikasi peluang dan<br />

hambatan program<br />

kegiatan kekayaan kuliner<br />

Contoh kegiatan penggerakan dapat berupa: Festival kuliner, bazaar murah, atau<br />

acara makan bersama (disesuaikan menurut kearifan lokal, budaya, dan adat istiadat<br />

masing-masing wilayah).<br />

c. Evaluasi, Monitoring, dan Pelaporan<br />

DPC Partai diharapkan dapat melakukan evaluasi, monitoring dan pelaporan<br />

program kuliner yang sudah dilakukan, termasuk arsip dan pendokumentasian<br />

kegiatan ke DPD Partai dalam bentuk tertulis dengan tembusan ke DPP PDI<br />

Perjuangan Bidang Ekonomi Kreatif<br />

HAL 22


METODE KERJA BIDANG EKONOMI KREATIF<br />

SUB-SEKTOR KULINER<br />

LINIMASA<br />

Berikut ini adalah linimasa program ekonomi kerakyatan subsektor kuliner (<strong>Kekayaan</strong><br />

<strong>Kuliner</strong> <strong>Indonesia</strong>):<br />

3 bulan<br />

Training of Trainer (ToT)<br />

• DPD wajib menyelenggarakan Pelatihan untuk Pelatih (Training<br />

of Trainer-ToT) yang pesertanya berasal dari DPC<br />

3 Bulan<br />

Pendataan<br />

• DPC wajib melakukan pendataan kuliner tradisional, pelaku<br />

kuliner dan memetakan komunitas kuliner setiap 1 bulan sekali<br />

1 Bulan<br />

Verifikasi<br />

• DPD melakukan verifikasi hasil pelaporan DPC dan sekaligus<br />

melakukan pemetaan potensi usaha kuliner<br />

5 Bulan<br />

Penggerakan<br />

• DPC melakukan penggerakkan dan peragaan kuliner dari<br />

daerahnya masing-masing<br />

Hasil<br />

• Terciptanya peta kuliner <strong>Indonesia</strong> dalam bentuk resep, pelaku,<br />

dan potensi kuliner <strong>Indonesia</strong><br />

• Terciptanya saluran pemasaran untuk kuliner tradisional<br />

• Terbukanya interaksi para pelaku usaha kuliner dan masyarakat<br />

• Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pelaestarian<br />

dan pengembangan kuliner tradisional<br />

• Menggerakan ekonomi masyarakat<br />

HAL 23


METODE KERJA BIDANG EKONOMI KREATIF<br />

SUB-SEKTOR KULINER<br />

Waktu yang dijadwalkan untuk masing-masing kegiatan mengacu pada lini masa evaluasi<br />

dan pelaporan PDIPKreatif, dengan keterangan sebagai berikut:<br />

1. Pelatihan untuk Pelatih (Training of Trainer-ToT), diselenggarakan dalam kurun waktu<br />

3 (tiga) bulan, diperkirakan pada bulan ketiga DPD Partai sudah bisa merampungkan<br />

kegiatan ToT untuk seluruh DPC Partai, dan memberikan laporan kegiatannya setiap<br />

1(satu) bulan sekali.<br />

2. Pendataan, diselenggarakan dalam kurun waktu 3 (tiga) bulan, diperkirakan pada<br />

bulan ketiga DPC Partai sudah bisa merampungkan kegiatan pendataan dan hasilnya<br />

diserahkan kepada DPD Partai untuk diverifikasi.<br />

3. Verifikasi, kegiatan ini diharapkan dapat dirampungkan dalam kurun waktu 1 (satu) bulan<br />

dan direkomendasikan kepada masing-masing DPC Partai.<br />

4. Penggerakan, kegiatan ini dilaksanakan dalam kurun waktu 5 (lima) bulan, dengan<br />

berkoordinasi dengan DPD Partai guna menyelaraskan jadwal program terkait.<br />

PERAN DPP PDI PERJUANGAN BIDANG EKONOMI KREATIF<br />

1<br />

Mendukung dan melaksanakan <strong>Program</strong> Ekonomi Kreatif sub-sektor<br />

Kekeyaan <strong>Kuliner</strong> <strong>Indonesia</strong><br />

2<br />

Mengkampanyekan khasanah kuliner nasional kepada masyarakat<br />

<strong>Indonesia</strong> dan manca negara melalui media komunikasi berbasis<br />

website, katalog kuliner dan lain-lain.<br />

3<br />

Bekerjasama dengan Pemangku Kepentingan (stakeholder) seperti:<br />

Pelaku Usaha, Industri, Asosiasi, Petani, Peternak, Nelayan.<br />

4<br />

Memberikan arahan dan masukan kepada kepada DPD PDI Perjuangan,<br />

Lembaga Eksekutif, Lembaga Legislatif.<br />

5<br />

Menyusun peta <strong>Kekayaan</strong> <strong>Kuliner</strong> <strong>Indonesia</strong> guna menggerakkan<br />

ekonomi masyarakat<br />

HAL 24


Panduan Dokumentasi<br />

<strong>Kekayaan</strong> <strong>Kuliner</strong> <strong>Indonesia</strong><br />

Sarana pengambilan gambar atau video<br />

bisa menggunakan Gadget/Kamera Digital/<br />

Kamera profesional.<br />

Sebelum dilakukan pengambilan gambar,<br />

terlebih dahulu siapkan Bahan, Bumbu yang<br />

sudah di bersihkan beserta dengan Resep<br />

Masakan.<br />

Agar pengambilan gambar atau video<br />

lebih stabil dan tidak goyang, siapkan<br />

juga Stand/Tripod/ Monopod.<br />

Pengambilan gambar dapat dilakukan<br />

dari sudut pandang yang menggambarkan<br />

proses secara jelas, sudut pandang bisa<br />

diambil dari sisi bagian atas, kanan atau kiri.<br />

Anda bisa melihat contoh pada video tutorial<br />

resep masakan di website pdipkreatif.com<br />

Setelah semua persiapan selesai, maka<br />

lakukanlah pengambilan gambar/perekaman<br />

video dimulai dari Bahan, Bumbu, Proses<br />

Pembuatan hingga Penyajian.<br />

Setelah pengambilan gambar/perekaman<br />

video telah selesai dilakukan, silahkan<br />

melakukan transfer data mentah video melalui<br />

USB/ CD dengan format MOV/ MP4 (hindari<br />

memperkecil atau compress data mentah<br />

video).<br />

Silahkan kirimkan data mentah video ke<br />

Kantor Pusat PDIPKreatif<br />

Jl. Pangeran Diponegoro No.58,<br />

Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah<br />

Khusus Ibukota Jakarta - 10310<br />

atau<br />

email: ekraf@pdipkreatif.com


Contoh Dokumentasi <strong>Program</strong><br />

<strong>Kekayaan</strong> <strong>Kuliner</strong> <strong>Indonesia</strong><br />

RESEP PEMBUATAN<br />

Kue Karud<br />

TABANAN BALI<br />

Bahan-bahan<br />

Tepung beras : 1/2 kg<br />

Gula merah : 1/4 kg<br />

Kelapa : 1/2 butir<br />

Garam : 1 sdt<br />

Daun suji : 3 lembar<br />

Kapur sirih : 1/6 sdt<br />

Pelepah pisang : secukupnya<br />

Cara Membuatnya :<br />

1. Tepung beras dikepal-kepal, lalu dikukus masak.<br />

2. Setelah masak ditaruh di nampan dan dipisah-pisahkan, diberi garam secukupnya, air sedikit demi<br />

sedikit, lalu diulet sampai menjadi adonan yang bisa dibentuk (seperti adonan pastel).<br />

3. Pelepah pisang dibelah dua. Tepung dikepal-kepalkan bulat panjang, pelepah pisang<br />

bagian yang bergerigi diberi minyak kelapa dan tepung yang telah digiling bulat panjang itu<br />

dipipihkan lalu diangkat dan sedikit di bengkok-bengkokan sehingga bentuknya bagus.<br />

4. Setelah selesai dibentuk, semua dikukus sekaligus. Bila sudah masak diangkat dan disiram<br />

air dingin supaya kue terpisah satu sama lainnya, ditiriskan ditampah.<br />

5. Siapkan gula merah dicampur air, dididihkan hingga sedikit mengental agar menjadi sirup.<br />

6. Kalau mau dimakan, atasnya diberi kelapa, gula jawa yang dididihkan itu.<br />

7. Dihidangkan dengan kelapa parut diatasnya dan sirup gula merah.


METODE KERJA BIDANG EKONOMI KREATIF<br />

SUB-SEKTOR KULINER<br />

KERANGKA ACUAN KERJA (TERM OF REFERENCE)<br />

PENYELENGGARAAN<br />

PELATIHAN UNTUK PELATIH<br />

(ToT)<br />

HAL 27


METODE KERJA BIDANG EKONOMI KREATIF<br />

SUB-SEKTOR KULINER<br />

TENAGA PENDATA DAN PENGGERAKAN PROGRAM<br />

KEKAYAAN KULINER INDONESIA<br />

A. PENDAHULUAN<br />

Kegiatan TOT ini merupakan upaya menciptakan tenaga ahli dalam melakukan<br />

perekrutan anggota dan kader, melatih anggota dan kader, membina anggota<br />

dan kader sehingga dapat terjamin generasi penerus Bidang Ekonomi Kreatif PDI<br />

Perjuangan. Melalui program ini peserta latih akan diberikan pemahaman, wawasan<br />

dan teknik pendataan dan penggerakan program kekayaan kuliner <strong>Indonesia</strong>.<br />

B. NAMA KEGIATAN<br />

1. Tema: ToT Kader <strong>Program</strong> <strong>Kekayaan</strong> <strong>Kuliner</strong> <strong>Indonesia</strong><br />

2. Judul: ToT Kader Pendataan dan Penggerak <strong>Program</strong> <strong>Kekayaan</strong> <strong>Kuliner</strong> <strong>Indonesia</strong><br />

C. TUJUAN DAN SASARAN KEGIATAN<br />

1. Tujuan<br />

a. Peserta memahami alur, tujuan, mekanisme dan arah pelatihan.<br />

b. Peserta memahami kekayaan kuliner <strong>Indonesia</strong> sebagai warisan budaya<br />

nasional yang perlu diberdayakan dan dilestarikan.<br />

c. Peserta memahami dan memperoleh acuan pelaksanaan metode dan teknik<br />

pendataan dan penggerakan.<br />

d. Konsolidasi potensi kekuatan jaringan ekonomi kreatif khususnya di bidang kuliner.<br />

2. Sasaran<br />

Pelatihan untuk pelatih kader Penggerak Ekonomi Kreatif PDI Perjuangan.<br />

D. TEMPAT KEGIATAN<br />

Tempat pelaksanaan kegiatan di dalam ruangan (in door) dan disiapkan oleh DPD PDI<br />

Perjuangan.<br />

E. NARASUMBER<br />

1. Berkompeten dalam bidang pelatihan (memiliki pengalaman dan keterampilan di<br />

bidang pelatihan).<br />

2. Berkompeten dalam bidang ekonomi kreatif, sub-sektor kuliner.<br />

3. Pelaku bisnis dan aktor intelektual ekonomi kreatif, sub-sektor kuliner.<br />

4. Menguasai materi dan teknis pelatihan.<br />

5. Memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik.<br />

HAL 28


METODE KERJA BIDANG EKONOMI KREATIF<br />

SUB-SEKTOR KULINER<br />

F. KRITERIA PESERTA<br />

1. Ketua Bidang Ekonomi Kreatif DPC PDI Perjuangan.<br />

2. Anggota/Kader Bidang Ekonomi Kreatif DPC PDI Perjuangan.<br />

3. Belum pernah mengikuti pelatihan <strong>Program</strong> <strong>Kekayaan</strong> <strong>Kuliner</strong> <strong>Indonesia</strong>.<br />

G. MATERI PELATIHAN<br />

1. Bagian I: Wawasan <strong>Kuliner</strong> <strong>Indonesia</strong><br />

a. <strong>Kuliner</strong> <strong>Indonesia</strong> sebagai warisan budaya dan kearifan lokal.<br />

b. <strong>Kuliner</strong> <strong>Indonesia</strong> sebagai roda penggerak ekonomi kerakyatan.<br />

c. Hambatan dan tantangan pelestarian kuliner <strong>Indonesia</strong>.<br />

2. Bagian II: Pendataan<br />

a. Pemahaman teknik dasar pendataan kuliner.<br />

b. Pemahaman teknik perekrutan tenaga pengumpul data kuliner.<br />

c. Simulasi pendataan kuliner.<br />

3. Bagian III: Penggerakan<br />

a. Pemahaman teknik persiapan dan pelaksanaan kegiatan kuliner.<br />

b. Membangun partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan kuliner.<br />

c. Simulasi pelaksanaan kegiatan kuliner.<br />

4. Bagian VI: Tata cara pembentukan kelompok kerja<br />

a. Partisipasi aktif kader dalam program kekayan kuliner <strong>Indonesia</strong>.<br />

b. Membuat agenda kerja pendataan dan penggerakan.<br />

H. METODE<br />

Metode yang dipakai dalam kegiatan pelatihan ini adalah:, Ceramah, Diskusi, Simulasi,<br />

dan Energizer (Visualisasi; menonton video).<br />

HAL 29


METODE KERJA BIDANG EKONOMI KREATIF<br />

SUB-SEKTOR KULINER<br />

I. ALUR KEGIATAN<br />

Pembukaan<br />

• Pendaftaran Ulang Peserta<br />

• Sambutan Pelaksana Kegiatan (DPD PDI Perjuangan)<br />

• Sambutan Ketua Bidang Ekonomi Kreatif PDI Perjuangan<br />

• Seremonial Pembukaan Kegiatan<br />

Diskusi<br />

• Pembekalan materi<br />

• Tanya Jawab<br />

• Simulasi<br />

• Energizer<br />

Forum Dialog<br />

• Perkenalan dan konsolidasi peserta<br />

• Berbagi pengalaman tentang kondisi wilayah tentang<br />

kuliner<br />

Penutupan<br />

• Seremonial Penutupan<br />

• Ramah tamah<br />

• Pelepasan simbolik peserta kembali ke wilayah<br />

masing-masing<br />

J. PELAKSANA KEGIATAN<br />

Pelaksana kegiatan ini bersifat gotong-royong dan berdikari dengan penjelasan<br />

sebagai berikut:<br />

1. DPP PDI Perjuangan Bidang Ekonomi Kreatif berkontribusi dalam menyediakan<br />

materi ToT, dan narasumber/pelatih (trainer) kegiatan.<br />

2. DPD PDI Perjuangan bertugas sebagai penyelenggara utama pelatihan, tempat<br />

dan pendukung kegiatan pelatihan.<br />

3. DPC PDI Perjuangan bertugas mengirimkan kader-kader terbaiknya sebagai<br />

peserta, dengan ketentuan transportasi mandiri.<br />

K. ANGGARAN<br />

1. Anggaran kegiatan disesuaikan dengan kebutuhan standar kegiatan pelatihan.<br />

2. Anggaran kegiatan sepenuhnya menjadi kewenangan masing-masing DPD PDI<br />

Perjuangan sebagai penyelenggara utama.<br />

L. INDIKATOR KEBERHASILAN<br />

1. Jumlah peserta yang hadir dalam pelatihan.<br />

2. Antusias peserta dalam mengikuti pelatihan.<br />

3. Pemahaman peserta tentang materi pelatihan.<br />

HAL 30


FORMULIR PENDATAAN KULINER<br />

DPC :<br />

Nama :<br />

Telepon/Hp :<br />

Nama kuliner :<br />

Kategori :<br />

Contreng salah satu ()<br />

Makanan berat<br />

Makanan ringan/jajanan<br />

Minuman<br />

Karakteristik rasa :<br />

Contreng satu atau lebih ()<br />

Asam<br />

Asin<br />

Gurih<br />

Manis<br />

Pahit<br />

Pedas<br />

Deskripsi singkat sejarah /latar belakang/ kekhasan kuliner (dari sumber tertulis, buku, arsip, kesaksian narasumber<br />

terpercaya dan dapat dipertanggungjawabkan):<br />

Bahan dan Bumbu<br />

Proses Pembuatan<br />

Tulis secara lengkap dan rinci<br />

Lama Proses Pembuatan:<br />

1 Jam<br />

1 Jam<br />

6 Jam<br />

6 Jam<br />

Teknik Pembuatan:<br />

Rebus<br />

Goreng<br />

12 Jam<br />

12 Jam<br />

24 Jam<br />

24 Jam<br />

Kukus<br />

Panggang<br />

Lain-lain sebutkan<br />

Tulis secara lengkap dan rinci (bisa diisi dengan lembar kertas terpisah)<br />

Bidang Ekonomi Kreatif PDI Perjuangan


Bahan dan bumbu diperoleh/dibeli dari:<br />

contreng satu atau lebih ()<br />

Adakah alat masak khusus yang digunakan dalam<br />

proses pembuatan kuliner ini? Jika ada sebutkan:<br />

Petani/peternak/nelayan<br />

Pasar tradisional<br />

Pasar modern<br />

Lain-lain sebutkan<br />

<strong>Kuliner</strong> tersebut biasa disajikan sebagai:<br />

Contreng satu atau lebih ()<br />

<strong>Kuliner</strong> sehari-hari<br />

<strong>Kuliner</strong> upacara adat<br />

<strong>Kuliner</strong> hari besar/keagamaan<br />

Lain-lain sebutkan<br />

Perkiraan produksi (per porsi)<br />

Lokasi/tempat penjual kuliner<br />

Nama :<br />

Alamat :<br />

Kader<br />

No. Telp :<br />

Non kader (masyarakat umum)<br />

Lokasi/tempat bisa diisi lebih dari satu dengan<br />

lembar kertas terpisah<br />

Perkiraan harga jual (per porsi)<br />

Pelaku kuliner (orang/komunitas yang memiliki<br />

keterampilan dan bisa memperagakan pembuatan<br />

kuliner):<br />

Nama :<br />

alamat :<br />

Kader<br />

No. Telp :<br />

Non kader (masyarakat umum)<br />

Pelaku kuliner bisa diisi lebih dari satu dengan<br />

lembar kertas terpisah<br />

Kondisi tempat penjual kuliner<br />

Contreng satu atau lebih ()<br />

Bersih<br />

Rapih<br />

Menarik<br />

Lain-lain sebutkan<br />

Jika kuliner digerakan sebagai ekonomi masyarakat.<br />

Bagaimana peluangnya?<br />

Apakah di wilayah anda terdapat Sekolah Menengah<br />

Kejuruan (SMK)? Jika ada sebutkan:<br />

Apa hambatan/ kendalanya?<br />

Formulir ini dilengkapi dengan dokumentasi foto dan video (sesuai dengan petunjuk dokumentasi kuliner)<br />

Bidang Ekonomi Kreatif PDI Perjuangan


TERIMA KASIH<br />

Mari bergotongroyong<br />

memenangkan PDI<br />

Perjuangan di Pemilu 2019<br />

untuk <strong>Indonesia</strong> Raya

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!