SRIWIJAYA MAGZ APRIL 2019

02.04.2019 Views

44 JOURNEY B A B C D E Orangutan betina sedang memanjat pohon usai diberi makan. Induk Orangutan yang sedang menyusui kedua anaknya di atas pohon. Wisatawan lokal dan wisatawan asing sedang menyaksikan keluarga Orangutan makan di Fedding Station, Tanjung Hapan, TNTP. Pelabuhan Tanjung Harapan dipenuhi Kapal Klotok yang bersandar. Tatapan Orangutan jantan dari sarangnya di Sungai Buluh Kecil, TNTP. P agi hari sekitar pukul 06.30 saya dan tim bergegas menuju Pelabuhan Kumai untuk menyeberang menuju lokasi kawasan Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP), menggunakan speedboad milik Taman Nasional. Sekitar 30 menit menyusuri Sungai Kumai, laju speedboat akhirnya melambat memasuki Sungai Sekonyer. Dari kejauhan tampak patung Orangutan yang menjadi penanda kami telah masuk di kawasan Taman Nasional Tanjung Puting. Bias cahaya pagi memantulkan sinarnya di sepanjang aliran Sungai Sekonyer yang berwarna hitam dan dipenuhi Pohon Nipah. Sekawanan Bekantan yang melompat dari dahan satu dahan ke dahan lainnya seakan menyambut kami. Selain Bekantan, terdapat pula beberapa satwa lain seperti Uwauwa, Kera Ekor Panjang dan berbagai macam jenis burung, mulai dari Burung Raja Udang, Burung Bubut, juga Enggang atau yang biasa disebut Rangkong. Sungai Sekonyer juga dihuni oleh buaya muara, buaya sinyulong serta ular. Namun untuk bisa melihat buaya-buaya tersebut dibutuhkan kejelian mata, karena buaya jarang menampakan tubuhnya di hadapan manusia. Setelah mengarungi Sungai Sekonyer, akhirya speedboat yang kami tumpangi sampai di Pondok Tanjung Harapan, salah satu feeding station untuk melihat aktivitas keseharian Orangutan (Pongo Pygmaeus). Kami bergegas menyusuri hutan sejauh kurang lebih 800 meter. Terlihat para wisatawan lokal maupun asing yang setia menunggu kehadiran Orangutan liar yang akan diberikan makanan oleh petugas satwa disana. EDISI 98 | APRIL 2019 |

45 D C Orangutan menyukai buah-buahan, dan buah kesukaannya adalah buah ara akar. Kawasan TNTP merupakan konservasi alam pemeliharaan Orangutan terbesar sedunia yang berada di Indonesia, berpusat di Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Ada beberapa hal yang harus di ingat saat berkunjung ke tempat ini, yaitu jangan lupa membawa lotion anti nyamuk dan hindari barang yang berbau menyengat seperti minyak wangi, karena indra penciuman Orangutan sangat peka terhadap penciuman. Berwisata di Taman Nasional Tanjung Puting juga belum lengkap rasanya tanpa menaiki kapal klotok. Masyarakat setempat menyebutnya kapal klotok karena suara kapal berbunyi “tok…tok…tok…” E Mendapat kesempatan menyaksikan aktivitas Orangutan secara langsung menjadi hal yang sangat berkesan. Bidikan lensa kamera kami pun tak lupa mengabadikan tingkah laku Orangutan yang lucu dan menggemaskan. SISI LAIN TANJUNG PUTING Setelah menyaksikan langsung kegiatan dan tingkah laku Orangutan yang menggemaskan, kami bergegas melanjutkan perjalanan ke Sungai Buluh Kecil. Suatu hal yang jarang dilakukan wisatawan ke TNTP. Hal ini sebab Sungai Buluh Kecil belum dibuka untuk umum, dan direncanakan akan dibuka sebagai alternatif wisata yang akan datang.Namun sebelum jauh menelusuri Sungai Buluh Kecil, Feeding station Orangutan yang juga bisa disinggahi sebelumnya yaitu Pondok Tanggui, Pondok Ambung dan Camp Leakey. Camp Leakey merupakan camp terbesar yang dibangun pada 1971 dan menjadi pusat rehabilitasi Orangutan yang diselamatkan dari perburuan liar dan perdagangan pasar gelap. EDISI 98 | APRIL 2019 |

45<br />

D<br />

C<br />

Orangutan menyukai buah-buahan, dan<br />

buah kesukaannya adalah buah ara akar.<br />

Kawasan TNTP merupakan konservasi alam<br />

pemeliharaan Orangutan terbesar sedunia<br />

yang berada di Indonesia, berpusat di<br />

Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.<br />

Ada beberapa hal yang harus di ingat saat<br />

berkunjung ke tempat ini, yaitu jangan lupa<br />

membawa lotion anti nyamuk dan hindari<br />

barang yang berbau menyengat seperti minyak<br />

wangi, karena indra penciuman Orangutan<br />

sangat peka terhadap penciuman.<br />

Berwisata di Taman Nasional Tanjung Puting juga<br />

belum lengkap rasanya tanpa menaiki kapal klotok.<br />

Masyarakat setempat menyebutnya kapal klotok<br />

karena suara kapal berbunyi “tok…tok…tok…”<br />

E<br />

Mendapat kesempatan menyaksikan aktivitas<br />

Orangutan secara langsung menjadi hal yang<br />

sangat berkesan. Bidikan lensa kamera kami pun<br />

tak lupa mengabadikan tingkah laku Orangutan<br />

yang lucu dan menggemaskan.<br />

SISI LAIN TANJUNG PUTING<br />

Setelah menyaksikan langsung kegiatan dan<br />

tingkah laku Orangutan yang menggemaskan,<br />

kami bergegas melanjutkan perjalanan ke<br />

Sungai Buluh Kecil. Suatu hal yang jarang<br />

dilakukan wisatawan ke TNTP. Hal ini sebab<br />

Sungai Buluh Kecil belum dibuka untuk umum,<br />

dan direncanakan akan dibuka sebagai alternatif<br />

wisata yang akan datang.Namun sebelum jauh<br />

menelusuri Sungai Buluh Kecil, Feeding station<br />

Orangutan yang juga bisa disinggahi sebelumnya<br />

yaitu Pondok Tanggui, Pondok Ambung dan Camp<br />

Leakey. Camp Leakey merupakan camp terbesar<br />

yang dibangun pada 1971 dan menjadi pusat<br />

rehabilitasi Orangutan yang diselamatkan dari<br />

perburuan liar dan perdagangan pasar gelap.<br />

EDISI 98 | <strong>APRIL</strong> <strong>2019</strong> |

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!