17.03.2019 Views

teori sediaan-terkunci

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

TEORI SEDIAAN APOTEKER ITB - OKTOBER 2007/2008<br />

LIKUIDA<br />

yang peka terhadap aktivitas ion hidrogen, elektrode kaca, dan elektrode pembanding yang sesuai seperti<br />

elektrode kalomel atau elektroda perak klorida.<br />

Alat harus mampu menunjukkan potensial dari pasangan elektroda dan untuk pembakuan pH<br />

menggunakan potensial dari pasangan elektroda dan untuk pembakuan pH menggunakan potensial yang<br />

dapat diatur ke sirkuit dengan menggunakan “pembakuan”, “nol”, “asimetri”, atau “kalibrasi” dan harus<br />

mampu mengontrol perubahan dalam milivolt per perubahan unit pada pembacaan pH melalui kendali<br />

“suhu” dan/atau kemiringan. Pengukuran dilakukan pada suhu 25 0 ± 2 0 , kecuali dinyatakan lain dalam<br />

masing-masing monografi.<br />

Skala pH ditetapkan dengan persamaan sebagai berikut:<br />

(E – Es)<br />

pH = pHs +<br />

k<br />

E dan Es berturut-turut adalah potensial terukur dengan sel galvanik berisi larutan uji, dinyatakan sebagai<br />

pH dan Larutan dapar untuk pembakuan yang tepat, dinyatakan sebagi pHs; harga k adalah perubahan<br />

dalam potensial per perubahan unit dalam pH dan secara <strong>teori</strong>tis sebesar {0,05916+0,000198 (t-25 0 )}<br />

volt pada suhu t.<br />

E. Penentuan Ukuran Globul (Martin hal 430431; Lachman Practice ed III, hal 531)<br />

Metode ini cukup banyak digunakan untuk evaluasi emulsi. Yang ditetapkan adalah ukuran droplet ratarata<br />

berikut distribusinya pada selang waktu waktu tertentu. Diasumsikan terjadi pembesaran ukuran<br />

droplet. Analisis ukuran droplet ini dapat dilakukan dengan mikroskop (mengukur diameter) atau<br />

penghitung elektronik (electronic counter), yang mengukur volume droplet.<br />

Caranya: untuk mempermudah penentuan ukuran droplet, <strong>sediaan</strong>nya diencerkan dulu dengan gliserin.<br />

Dari <strong>sediaan</strong> yang telah diencerkan tadi, diambil 1-2 tetes, disimpan di atas kaca objek, lalu diberi<br />

beberapa tetes larutan Sudan III, diaduk sampai rata. Setelah diberi kaca penutup, dilihat di bawah<br />

mikroskop bermikrometer. Partikel yang diukur paling sedikit berjumlah 300.<br />

Studi menggunakan emulsi yang stabil menunjukkan bahwa pada awalnya akan terjadi perubahan ukuran<br />

droplet yang sangat cepat, yang menunjukkan kekurangsempurnaan pelapisan permukaan droplet oleh<br />

emulgator selama proses emulsifikasi. Selanjutnya perubahan ukuran droplet yang lambat menunjukkan<br />

adanya koalesensi droplet sampai tercapai kondisi yang relatif lebih stabil.<br />

F. Penentuan Sifat Aliran dan Viskositas Sediaan<br />

Pendekatan untuk mengetahui stabilitas <strong>sediaan</strong> yang banyak digunakan adalah penetapan sifat aliran<br />

(rheologi) dan viskositas <strong>sediaan</strong>. Hal ini bermanfaat karena salah satu faktor yang mempengaruhi<br />

stabilitas fisik <strong>sediaan</strong> emulsi adalah viskositas (sesuai hukum Stokes). Emulsi yang baik memiliki aliran<br />

tiksotropik (mudah mengalir atau tersebar, tetapi memiliki viskositas cukup tinggi untuk meningkatkan<br />

stabilitas fisiknya). Emulsi harus mempunyai viskositas yang tinggi pada shear yang dapat diabaikan<br />

yakni selama penyimpanan dan mempunyai viskositas yang rendah pada laju shearing yang tinggi yakni<br />

harus bebas mengalir selama pengocokan, penuangan, dan penyebaran.<br />

Hampir seluruh sistem dispersi (termasuk <strong>sediaan</strong>-<strong>sediaan</strong> farmasi yang berbentuk emulsi, suspensi, dan<br />

<strong>sediaan</strong> semi solid) mempunyai sifat aliran yang tidak mengikuti hukum newton (non-newtonion)<br />

(Modul praktikum Farmasi Fisika 2002, hal 6).<br />

Shelf-life produk emulsi dapat diprediksi dengan cara mengukur viskositasnya pada selang waktu<br />

tertentu (0,04-400 hari). Berkurangnya viskositas merupakan indikator bertambahnya diameter partikel<br />

(terjadi koalesensi). Makin cepat terjadi perubahan viskositas berarti makin pendek shelf-life produk<br />

tersebut.<br />

Untuk mengetahui sifat aliran emulsi dapat dilakukan dengan pengukuran viskositas pada berbagai rate<br />

of shear. Aspek flokulasi diamati pada rate of shear yang rendah, sedangkan kehilangan viskositas dapat<br />

diamati pada rate of shear yang tinggi.<br />

Metode yang dianjurkan untuk dipilih:<br />

a. Viskometer Stormer. (Modul Praktikum Farmasi Fisika, 2002, hal 6)<br />

b. Viskometer Brookefield. (Modul Praktikum Teknologi Sediaan Liquid dan Semi Solid, revisi<br />

2003, hal 38)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!