17.03.2019 Views

teori sediaan-terkunci

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Penimbangan : (untuk mudahnya, diurutkan berdasarkan formula <strong>sediaan</strong>)<br />

No. Bahan yang ditimbang Untuk volume 5 ml Untuk volume c ml<br />

1. Zat aktif m mg<br />

m mg<br />

x c ml<br />

5 ml<br />

2. Zat tambahan 1 n % x 5 ml n % x c ml<br />

3. Dll<br />

A. Pemeriksan Organoleptik<br />

Secara organoleptik, <strong>sediaan</strong> emulsi yang disimpan pada temperatur kamar diperiksa warna, bau, dan<br />

rasanya. Selama disimpan pada temperatur kamar tidak boleh terjadi perubahan terhadap bentuk fisik<br />

(warna, rasa, dan bau) <strong>sediaan</strong> emulsi, yang dapat menyebabkan berkurangnya penampilan dan<br />

penerimaan pasien (acceptabilitas).<br />

B. Penentuan Efektivitas Pengawet<br />

Semua emulsi memerlukan bahan anti mikroba karena fase air mempermudah pertumbuhan<br />

mikroorganisme. Kesulitan muncul pada pengawetan sistem emulsi, sebagai akibat dari memisahnya<br />

bahan anti mikroba dari fasa air yang sangat memerlukannya, atau terjadinya kompleksasi dengan bahan<br />

pengemulsi yang akan mengurangi efektivitas. Oleh karena itu, efektivitas sistem pengawetan harus<br />

selalu diuji pada <strong>sediaan</strong> akhir. (FI IV, hal 7)<br />

Efektivitas pengawet pada <strong>sediaan</strong> emulsi dilakukan sesuai dengan ketentuan pada Uji Efektivitas<br />

Pengawet Antimikroba pada FI IV, hal 854-855.<br />

Uji Efektivitas Pengawet Antimikroba (FI IV, hal 854-855)<br />

Pengawet antimikroba adalah zat yang ditambahkan pada <strong>sediaan</strong> obat untuk melindungi <strong>sediaan</strong><br />

terhadap kontaminasi mikroba.<br />

Pengawet digunakan terutama pada wadah dosis ganda untuk menghambat pertumbuhan mikroba yang<br />

dapat masuk secara tidak sengaja selama atau setelah proses produksi. Zat antimikroba tidak boleh<br />

digunakan semata-mata untuk menurunkan jumlah mikroba viabel sebagai pengganti cara produksi yang<br />

baik. Bagaimanapun juga dapat timbul keadaan yang memerlukan penggunaan pengawet untuk menekan<br />

perkembangbiakan mikroba. Harus diakui bahwa adanya mikroba yang telah mati atau hasil metabolisme<br />

mikroba yang hidup dapat menimbulkan efek negatif pada orang yang peka.<br />

Setiap zat antimikroba dapat bersifat pengawet, meskipun demikian semua zat atimikroba adalah zat<br />

yang beracun. Untuk melindungi konsumen secara maksimum, pada penggunaan harus diusahakan agar<br />

pada kemasan akhir kadar pengawet yang masih efektif lebih rendah dari kadar yabg dapat menimbulkan<br />

keracunan pada manusia.<br />

Pengujian berikut dimaksudkan untuk menunjukkan efektivitas pengawet antimikroba yang ditambahkan<br />

pada <strong>sediaan</strong> dosis ganda yang dibuat dengan dasar atau bahan pembawa berair seperti produk-produk<br />

parenteral, telinga, hidung dan mata yang dicantumkan pada etiket produk yang bersangkutan. Pengujian<br />

dan persyaratan hanya berlaku pada produk di dalam wadah asli belum dibuka yang didistribusikan oleh<br />

produsen.<br />

Mikroba uji<br />

Gunakan biakan mikroba berikut: Candida albicaus (ATCC No. 10231), Aspergillus niger (ATCC No.<br />

16404), Escherichia coli (ATCC No. 8739), Pseudomonas aeruginosa (ATCC No. 9027) dan<br />

Staphylococcus aureus (ATCC No. 6538). Selain mikroba yang disebut di atas, dapat digunakan mikroba<br />

lain sebagai tambahan terutama jika dianggap mikroba bersagkutan dapat merupakan kontaminan selama<br />

penggunaan <strong>sediaan</strong> tersebut.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!