17.03.2019 Views

teori sediaan-terkunci

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

TEORI SEDIAAN APOTEKER ITB - OKTOBER 2007/2008<br />

LIKUIDA<br />

a. Udara memiliki sifat non-polar sehingga cenderung melakukan kontak dengan minyak, sehingga<br />

dapat menjadi "perantara" bagi globul-globul minyak untuk bersatu kembali dan menyebabkan<br />

emulsi tersebut cepat memisah.<br />

b. Bentuk emulsi yang tidak baik dan tidak homogen akibat adanya adanya gelembunggelembung<br />

udara<br />

c. Terjadinya reaksi oksidasi untuk zat yang mudah teroksidasi (fasa minyak) sehingga perlu<br />

ditambahkan anti oksidan pada fasa minyak.<br />

d. Dapat mengakibatkan tumbuhnya mikroorganisme karena dengan adanya air dan udara yang<br />

terperangkap (oksigen) merupakan media yang baik untuk pertumbuhan mikroorganisme. Untuk<br />

mennghindari masalah ini dapat digunakan pengawet pada fasa air.<br />

Pembentukan busa dapat dicegah dengan cara pengadukan yang dilakukan pada sistem tertutup atau<br />

sistem vakum tetapi lebih efektif lagi jika dilakukan penambahan antibusa. Anti busa yang banyak<br />

dipakai adalah golongan silikon dan alkohol berantai panjang. Penggunaan zat-zat anti busa pada<br />

umumnya dapat menyebabkan ketidakcampuran secara kimia sehingga penggunaannya sebaiknya<br />

dihindari.<br />

Keuntungan pengadukan dengan menggunakan ultra turax adalah terbentuknya ukuran globul yang<br />

lebih kecil, untuk formula emulsi dengan kadar minyak yang tinggi, dan juga dapat mengurangi<br />

turbulensi dibandingkan stirer. Kerugian penggunaan ultra turax adalah lebih banyaknya udara yang<br />

terperangkap dibandingkan dengan stirer.<br />

4. Viskositas<br />

Meningkatnya viskositas medium pensdispersi meningkatkan pula viskositas <strong>sediaan</strong> emulsi<br />

secara signifikan, namun ini tidak berlaku untuk emulsi tipe air dalam minyak.<br />

C. Kegagalan Emulsi<br />

Kegagalan emulsi antara lain disebabkan oleh:<br />

a. Pemilihan emulgator yang kurang tepat.<br />

b. Emulgator terurai karena reaksi kimia atau rusak oleh faktor: oksigen, cahaya, elektrolit, suhu<br />

c. Proses pengerjaan tidak tepat.<br />

d. Apabila zat pengemulsi peka terhadap perubahan suhu, adanya perubahan suhu akan<br />

menyebabkan pemisahan fasa, sebaliknya penurunan suhu akan merangsang pembentukan<br />

kristal.<br />

e. Adanya elektrolit dalam jumlah yang tidak tepat.<br />

f. Perbandingan volume antara kedua fasa tidak tepat. Kondisi yang baik untuk fasa terdispersi<br />

antara 40-60%.<br />

g. Ukuran globul yang tidak seragam, sehingga globul – globul kecil mengisi ruang – ruang<br />

diantara globul yang besar dan karena adanya gaya kohesi yang kuat maka globul – globul akan<br />

bergabung menjadi globul yang lebih besar.<br />

h. Penyimpanan tidak sesuai. Kerja oksidasi air terhadap logam-logam meningkat dengan adanya<br />

surfaktan dan ini dapat menyerang logam. Benturan mekanik juga dapat merusak film interaksi<br />

dan akibatnya memecahkan emulsi atau membalikan fasa.<br />

i. Ketengikan minyak.<br />

j. Terjadinya thickening atau menjadi kristal (viskositas meningkat) setelah disimpan Penyebab:<br />

pengembangan emulgator yang tidak maksimal, terlalu banyaknya zat-zat pada fasa eksternal,<br />

malam atau wax, atau zat pengemulsi.<br />

Pembuatan emulsi dengan emulsi cara basah memiliki keuntungan terutama bila yang digunakan<br />

sebagai emulgator adalah bahan yang mengembang seperti kebanyakan koloid hidrofilik karena<br />

pengembangannya akan maksimal (masih dipertanyakan?)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!