17.03.2019 Views

teori sediaan-terkunci

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

TEORI SEDIAAN APOTEKER ITB - OKTOBER 2007/2008<br />

LIKUIDA<br />

4. Flavor/Pemanis<br />

Pemanis perlu ditambahkan untuk menutup bau yang tidak enak, oleh karena itu dipilih bau yang tahan<br />

lama tetapi tidak terlalu merubah fasa <strong>sediaan</strong>. Flavour ditambahklan pada fasa luar setelah <strong>sediaan</strong> jadi.<br />

Contoh: sorbitol (pemanis fasa air), vanilin (fasa air).<br />

B. Permasalahan Yang Dihadapi Dalam Penyusunan Formula<br />

1. Pemilihan emulgator<br />

2. Mendapatkan konsistensi yang tepat<br />

Konsistensi suatu <strong>sediaan</strong> emulsi kadang-kadang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.<br />

Untuk meningkatkan konsistensi emulsi cair, yaitu:<br />

− Meningkatkan kekentalan fasa luar.<br />

− Meningkatkan persentase volume fasa terdispersi.<br />

− Memperkecil ukuran partikel, meningkatkan homogenitasnya.<br />

− Menambah jumlah emulgator.<br />

− Menambah pengental atau emulagator hidrofob.<br />

3. Persiapan mengatasi kemungkinan terjadinya oksidasi atau reaksi mikrobiologi (pemilihan<br />

antioksidan dan pengawet yang cocok)<br />

4. Cara pembuatan, termasuk alat yang digunakan.<br />

5. Pemilihan wadah<br />

III. PEMBUATAN SEDIAAN EMULSI<br />

Sebelum membuat <strong>sediaan</strong> emulsi harus diperhatikan hal-hal berikut ini:<br />

1. Sediaan yang akan dibuat adalah emulsi oral ....... dengan kekuatan <strong>sediaan</strong>……..<br />

2. Sediaan emulsi akan dikemas dalam botol kaca dengan volume masing-masing botol adalah<br />

3. Jumlah <strong>sediaan</strong> yang dibuat sebanyak....botol (untuk dikumpulkan + untuk evaluasi). Jadi jumlah<br />

volume emulsi yang dibuat sebanyak = (....botol X volume @ botol)<br />

4. Semua bahan yang diperlukan ditimbang sebanyak yang dibutuhkan.<br />

5. Didihkan air yang akan digunakan sebagai pembawa, dinginkan sebelum digunakan.<br />

6. Lanjutkan sesuai metode pembuatan emulsi yang dipilih.<br />

A. Prosedur pembuatan <strong>sediaan</strong> diantaranya dijelaskan pada dua pustaka:<br />

1. The art of Compounding, 1957, 9 th ed., Hlm 327-329 & Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi,<br />

Howart C. Ansel, ed. 4, 1989<br />

2. RPS, 18 th ed., Hlm. 1535-1536<br />

1. Menurut The art of Compounding, 1957, 9 th ed., Hlm 327-329 & Pengantar Bentuk Sediaan<br />

Farmasi, Howart C. Ansel, ed. 4, 1989<br />

Ada 3 cara, yaitu:<br />

a. Metode Kontinental (Gom kering) prosesnya cepat<br />

• Membuat emulsi primer/awal/utama terlebih dahulu dengan perbandingan minyak : air :<br />

emulgator = 4 : 2 : 1. Cara membuatnya sbb : Masukkan emulgator/gom dalam mortir,<br />

tambahkan minyak. Aduk hingga tercampur baik. Tambahkan sekaligus air, aduk cepat<br />

hingga terbentuk emulsi utama yang encer, stabil dan mengeluarkan bunyi khas pada<br />

pergerakan alu.<br />

• Tambahkan bahan formulatif lain (zat pengawet, penstabil, perasa, dll dilarutkan dahulu<br />

dalam sedikit fase luar baru dicampur dengan emulsi utama).<br />

• Zat yang mengganggu stabilitas emulsi ditambahkan terakhir (misalnya elektrolit, garam<br />

logam, alkohol).<br />

• Bila semua bahan sudah ditambahkan, emulsi dipindahkan ke gelas ukur dan sisa fase luar<br />

ditambah hingga volume yang diinginkan.<br />

b. Metode Inggris (Gom basah) prosesnya lama<br />

Cocok untuk membuat emulsi dari minyak-minyak yang sangat kental.<br />

• Emulgator (misal CMC, Tilosa, Veegum, Bentonit) sebanyak.... dikembangkan terlebih<br />

dahulu sesuai dengan sifat masing-masing emulgator.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!