17.03.2019 Views

teori sediaan-terkunci

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

TEORI SEDIAAN APOTEKER ITB - OKTOBER 2007/2008<br />

LIKUIDA<br />

• Gom Arab<br />

Keuntungan: Penampilan bagus, rasa enak, relatif stabil pada pH 2-11.<br />

Kerugian : Mahal, pada penyimpanan musilago gom arab akan bersifat asam karena adanya<br />

aktifitas enzim yaitu enzim oksidase yang akan menguraikan zat aktif yang sensitif terhadap<br />

oksidase.<br />

Penggunaan:<br />

a. Bentuk serbuk<br />

1 gr serbuk dalam 4 mL minyak biasa<br />

1 gr serbuk dalam 2 mL minyak atsiri<br />

Menghasilkan emulsi yang lebih stabil<br />

b. Bentuk musilago<br />

1 gr musilago dalam 2 mL (umum)<br />

• Tragakan<br />

− Jarang digunakan sendiri karena membentuk emulsi yang keruh karena globul minyak<br />

akan besar.<br />

− Menyebabkan meningkatnya viskositas,sehingga menjadi lebih stabil<br />

− Digunakan perbandingan 1 : 50 dengan minyak (lebih murah dari gom arab).<br />

− Penambahan alkali, natrium borat, alkohol dan larutan garam alkali harus ditambahkan<br />

secara hati-hati, untuk mencegah cracking.<br />

− Biasanya emulgator golongan karbohidrat membentuk emulsi minyak dalam air.<br />

− Emulsi stabil dalam asam, netral dan tidak dalam alkali.<br />

− Penggunaan utama sebagai pengental dengan akasia dengan perbandingan 0,1 gr<br />

tragakan untuk 1 gr akasia.<br />

• Agar<br />

− Terkadang dipakai sebagai emulgator untuk minyak mineral<br />

− Sebagai pengental dan biasa digunakan bersama akasia untuk meningkatkan stabilitas<br />

dan mencegah creaming<br />

− Agar musilago disiapkan dengan melarutkan agar pada air mendidih.<br />

Caranya :<br />

1. emulsi utama yang mengandung minyak mineral, akasia dibentuk dahulu<br />

2. dengan stirring konstan, 2 % agar musilago ditambah untuk membentuk 30-50% dari<br />

volume akhir.<br />

• Male Extract<br />

Terutama untuk emulsi cod-liver oil<br />

Minyak ditambah perlahan-lahan dengan triturasi konstan, untuk membentuk ekstrak<br />

semisolid pada mortar hangat.<br />

Akan menghasilkan emulsi bewarna coklat yang bisa terpisah menjadi lapisan tapi tidak<br />

menjadi crack bila minyak telah diemulsikan secara baik.<br />

ii. Polisakarida Semisintetik<br />

Contoh: Metyl selulosa, Na-Carboxymethylselulosa (CMC).<br />

• Metyl Selulosa<br />

− Terutama digunakan dan efektif untuk penstabil emulsi minyak dalam air.<br />

− pH optimum 3-11.<br />

− Bersifat nonionik.<br />

− Larut baik dalam air dingin.<br />

− Terkoagulasi oleh elektrolit dengan konsentrasi tinggi.<br />

• CMC<br />

− Viskositas sangat tinggi sehinggga digunakan untuk penstabil emulsi.<br />

− Konsentrasi yang digunakan 0,5-1%.<br />

− pH 5-10.<br />

− Stabil pada air dingin.<br />

iii. Emulgator sintetik : Surfaktan, sabun &alkali (kerugian : inkompatibel terhadap asam), alkohol<br />

(cetyl alkohol, glyceril), carbowaxes (PEG), lesitin (fosfolipid)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!