17.03.2019 Views

teori sediaan-terkunci

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

TEORI SEDIAAN APOTEKER ITB - OKTOBER 2007/2008<br />

LIKUIDA<br />

A. Bahan Pembantu<br />

Hal yang perlu diperhatikan dalam penambahan bahan pembantu:<br />

• Elektrolit: penambahan elektrolit akan menurunkan potensial zeta sehingga emulsi tidak stabil.<br />

• Zat bersifat asam: penambahan zat bersifat asam harus diperhatikan karena dapat menyebabkan<br />

emulsi menjadi pecah.<br />

• Penambahan zat yang menyebabkan perubahan emulgator dapat menyebabkan terjadinya inversi<br />

fasa. Contoh: emulsi M/A yang distabilkan dengan emulgator natrium stearat akan berubah menjadi<br />

emulsi A/M bila ditambah CaCl2.<br />

• Emulgator: konsentrasi emulgator yang tidak sesuai akan mempengaruhi kestabilan emulsi. Pilih<br />

emulgator yang sesuai dengan tujuan pemakaian emulsi dan toksisitasnya.<br />

• Pengawet: pada pembuatan emulsi perlu ditambahkan pengawet untuk mencegah pertumbuhan<br />

mikroba yang hidup dalam fase air dan yang dapat menyebabkan kerusakan atau penguraian<br />

emulgator alam atau minyak alam sehingga emulsi pecah. Beberapa bahan pembantu yang akan<br />

diuraikan lebih lanjut adalah:<br />

1. Emulgator<br />

2. Pengawet<br />

3. Anti oksidan<br />

4. Flavor atau pemanis<br />

1. Emulgator<br />

Untuk mencegah penggabungan kembali globul-globul diperlukan suatu zat yang dapat membentuk<br />

lapisan film diantara globul-globul tersebut sehingga proses penggabungan menjadi terhalang, zat<br />

tersebut adalah zat pengemulsi (emulgator).<br />

Emulgator yang dipilih harus memenuhi persyaratan:<br />

a. Dapat tercampurkan dengan bahan formulatif lain.<br />

b. Tidak mengganggu stabilitas atau efikasi dari zat terapetik.<br />

c. Harus stabil.<br />

d. Harus tidak toksik pada penggunaan yang dimaksud jumlahnya.<br />

e. Harus berbau, berasa, dan berwarna lemah.<br />

Dasar pemilihan dalam menggunakan zat pengemulsi :<br />

(Lachman, The Theory and Practice of Industrial Pharmacy, 1970, hlm. 469)<br />

a. Toksisitas yang mungkin timbul bila dipaparkan.<br />

b. OTT kimia.<br />

c. Harga<br />

d. Tipe emulsi yang diinginkan<br />

e. Stabilitas (shelf life yang diinginkan)<br />

f. Tujuan penggunaan / rute pemberian.<br />

Emulgator dapat dibedakan berdasarkan Mekanisme kerja dan sumbernya.<br />

a. Berdasarkan mekanisme kerjanya:<br />

i. Golongan surfaktan<br />

Memiliki mekanisme kerja menurunkan tegangan permukaan/antar permukaan minyak-air serta<br />

membentuk lapisan film monomolekuler ada permukaan globul fase terdispersi. Film yang<br />

terbentuk idealnyabersifat fleksibel (lentur), sehingga tahan benturan dan mudah kembali ke<br />

keadaan semula bila terjadi benturan. Surfaktan juga membentuk lapisan film yang bermuatan<br />

yang dapat menimbulkan gaya tolak-menolak antara sesama globul.<br />

Jenis-jenis surfaktan (TPC, 84-86):<br />

‣ Berdasarkan Jenis surfaktan<br />

Secara kimiawi surfaktan terdiri dari gugus hidrofilik dan lipofilik dengan bagian lipofilik<br />

dari molekul menyebabkan aktivitas permukaan dari molekul tersebut. (Ansel text book, hal<br />

243)<br />

- Surfaktan Anionik<br />

Gugus lipofilik : negatif<br />

Contoh<br />

: Na-lauril sulfat, Na-oleat, Na-stearat.<br />

- Surfaktan Kationik<br />

Gugus lipofilik : positif

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!