17.03.2019 Views

teori sediaan-terkunci

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

TEORI SEDIAAN APOTEKER ITB – OKTOBER 2008/2009<br />

LIKUIDA<br />

memiliki luas permukaan yang kecil (7-30 m 2 /gm gm). Karena kemampuan adsorpsinya, maka<br />

ada obat-obat yang dapat diadsorpsi oleh kaolin.<br />

b. Bentonit<br />

Bentonit memiliki rumus kimia Al2O3.4SiO2.H2O. Secara struktur, bentonit mirip dengan<br />

hectorite. Bentonit mengandung besi oksida, kalsium karbonat, dan magnesium karbonat sebagai<br />

pengotor. Bentonit mengandung 1,5% natrium. Bentonit tidak larut dalam air tetapi mengembang<br />

menjadi 12 kali dalam air. Bentonit membentuk suspensi tiksotropik. Bersifat higroskopik<br />

sehingga harus disimpan dalam wadah yang tertutup rapat. Bentonit dapat mengendap oleh asam.<br />

Bentonit ini digunakan sebagai suspending agent, stabilizer emulsi, dan absorben. pH suspensi<br />

bentonit sekitar 10. Memiliki luas permukaan partikel yang besar (600-800 m 2 /gm). Bentonit ini<br />

inkompatibel dengan elektrolit kuat dan partikel dengan muatan positif yang kuat. Kemampuan<br />

membentuk gel dari bentonit ini dikurangi dengan adanya asam dan dapat ditingkatkan dengan<br />

alkali seperti magnesium oksida.<br />

c. Attapulgit<br />

Attapulgit ini merupakan alumunium silikat hidrat. Rumus kimianya MgO.Al2O3.SiO2.H2O.<br />

Memiliki luas permukaan yang menengah (125-160 m 2 /gm) sehingga memiliki kemampuan<br />

adsorpsi yang lebih tinggi dari kaolin. Suspensi yang dihasilkannya bersifat tiksotropik dan<br />

memiliki pH sekitar 8,5. Viskositas maksimum dicapai pada pH 6-8,5. Attapulgit ini tersedia<br />

dalam dua grade, yaitu : bentuk aktif yang regular (ukuran partikel 2,9 m) dimana memiliki<br />

kemampuan adsorpsi yang baik tetapi kemampuan koloidalnya rendah; dan bentuk aktif koloidal<br />

(ukuran partikel 0,14 m) dimana memiliki kemampuan koloidal dan adsorpsi yang baik.<br />

d. Magnesium Alumunium Silikat<br />

Magnesium Alumunium Silikat merupakan bentonit magnesium, dimana magnesium<br />

menggantikan tempat alumunium dalam struktur bentonit. Kemampuan mengembangnya dalam<br />

air lebih besar daripada bentonit. Membentuk suspensi tiksotropik pseudoplastik dan dapat<br />

dibasahi dan dikeringkan secara berulang tanpa kehilangan kemampuan mengembangnya.<br />

Suspensi yang dibentuknya memiliki pH 9 dan stabil pada pH 3,5-11. Viskositas suspensinya<br />

meningkat dengan adanya panas, lama penyimpanan, dan penambahan elektrolit. Mg Al silikat<br />

ini mencegah terjadinya caking, mengandung 1,5% natrium.<br />

3. Antiflatulen (Antikembung)<br />

Zat aktif antiflatulen ini adalah simetikon. Simetikon ini memiliki kemampuan antifoam karena<br />

dapat mengurangi tekanan permukaan gas busa. Biasanya dikombinasikan dengan antasid sebagai<br />

antiflatulen. Konsentrasi simetikon dalam suspensi antasid berkisar 20-40 mg per 5 mL.<br />

B. Suspending Agent Untuk Suspensi Antasid<br />

(Pharm.Dosage Form : Disperse System, vol 2, 1989, hal 213-215)<br />

Tujuan penggunaan suspending agent pada formula antasid adalah untuk mencegah pengendapan<br />

dan mencegah pembentukan caking dari beberapa bahan baku antasid. Suspending agent juga dapat<br />

memperbaiki raba mulut <strong>sediaan</strong> antasid yang pada umumnya berpasir dan berkapur. Suspending<br />

agent yang dapat digunakan untuk <strong>sediaan</strong> antasid adalah suspending agent yang stabil pada pH<br />

tinggi (7,5 - 9,5). Suspending agent yang dapat menyebabkan ikatan silang dengan adanya kation<br />

polivalen harus dihindari.<br />

Suspending agent yang biasa ditemui dalam <strong>sediaan</strong> antasid :<br />

1. Avicell RC 591<br />

Avicel RC 591 terdiri dari 89% selulosa mikrokristalin dan 11% Na CMC yang stabil pada<br />

rentang pH luas. Avicel RC 591 membentuk gel yang bersifat tiksotropik pada kosentrasi rendah<br />

yang menunjukkan geseran tipis dengan pengadukan sedang dapat diflokulasi dengan<br />

menggunakan polimer kationik dan surfaktan.<br />

2. Alginat<br />

Alginat merupakan polisakarida anion hidrofil dengan bobot molekul besar. Viskositas larutan<br />

akan menurun dengan peningkatan suhu tetapi hal ini bersifat reversible. Alginat stabil pada

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!