17.03.2019 Views

teori sediaan-terkunci

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

TEORI SEDIAAN APOTEKER ITB – OKTOBER 2008/2009<br />

LIKUIDA<br />

URAIAN EVALUASI BIOLOGI<br />

a. Uji potensi (untuk antibiotik) (FI IV , hal 891-899)<br />

Tujuan : untuk memastikan aktivitas antibiotik tidak berubah selama proses pembuatan sirup.<br />

Aktivitas antibiotik dapat dilihat dengan dua kriteria yaitu konsentrasi hambat minimum<br />

(KHM) dan diameter hambat. Harga KHM berlainan untuk setiap mikroorganisme,<br />

tergantung pada kepekaan masing-masing mikroba. Makin rendah harga KHM, makin kuat<br />

potensinya. Pada umumnya antibiotik yang berpotensi tinggi mempunyai KHM yang<br />

rendah dan diameter hambat yang besar.<br />

Ada 2 metode umum yang digunakan:<br />

1. Penetapan dengan lempeng silinder atau lempeng<br />

Metode ini berdasarkan metode antibiotik dari silinder yang dipasang tegak lurus pada lapisan<br />

agar padat dalam cawan petri atau lempeng sehingga mikroba yang dihasilkan dihambat<br />

pertumbuhannya pada daerah berupa lingkaran atau “zona” di sekeliling silinder yang berisi<br />

larutan antibiotik.<br />

2. Penetapan dengan cara tabung atau turbidimetri<br />

Metode ini berdasarkan atas hambatan pertumbuhan biakan mikroba dalam larutan serba sama<br />

antibiotik, dalam media cair yang dapat menumbuhkan mikroba dengan cepat bila tidak terdapat<br />

antibiotik.<br />

b. Uji batas mikroba (untuk suspensi antasida) (FI IV , hal 847-854)<br />

Tujuan: untuk memperkirakan jumlah mikroba aerob viabel di dalam semua jenis perbekalan<br />

farmasi, mulai dari bahan baku hingga <strong>sediaan</strong> jadi dan untuk menyatakan perbekalan<br />

farmasi tersebut bebas dari spesies mikroba tertentu.<br />

c. Uji efektivitas pengawet (FI IV , hal 854-855)<br />

Tujuan: untuk menunjukkan efektifitas pengawet antimikroba yang ditambahkan pada <strong>sediaan</strong> dosis<br />

ganda yang dibuat dengan dasar atau bahan pembawa berair seperti produk-produk<br />

parenteral, telinga, hidung, dan mata yang dicantumkan pada etiket produk bersangkutan.<br />

Mikroba uji untuk biakan mikroba:<br />

Candida albican, Aspergillus niger, Pseudomonas aerugenosa, Staphylococcus aureus. Selain<br />

mikroba yang disebut di atas dapat digunakan mikroba lain sebagai tambahan terutama jika dianggap<br />

mikroba bersangkutan dapat merupakan kontaminan selama penggunaan <strong>sediaan</strong> tersebut.<br />

Media untuk biakan awal mikroba uji dipilih media agar yang sesuai untuk pertumbuhan yang subur<br />

mikroba uji, seperti Soybean-Casein Digest Agar medium.<br />

PENYIMPANAN DAN PENANDAAN<br />

Suspensi harus disimpan dalam wadah tertutup rapat. (FI IV hal 18)<br />

(Catatan: wadah tertutup rapat harus melindungi isi terhadap masuknya bahan cair, bahan padat atau uap<br />

dan mencegah kehilangan, merekat, mencair atau menguapnya bahan selama penanganan, pengangkutan<br />

dan distribusi dan harus dapat ditutup rapat kembali. Wadah tertutup rapat dapat diganti dengan wadah<br />

tertutup kedap untuk bahan dosis tunggal)<br />

Penyimpanan : Disimpan di tempat sejuk (FI III hal 32).<br />

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat atau wadah tertutup kedap, di tempat sejuk (Fornas Edisi 2<br />

th.1978 hal 333)<br />

Penandaan : pada etiket harus tertera “Kocok Dahulu” (FI III, hal 32).<br />

Pada etiket <strong>sediaan</strong> Suspensi Rekonstitusi harus tertera (Fornas edisi 2 th.1978 hal 333):<br />

1. Volume cairan pembawa yang diperlukan<br />

2. Sebelum digunakan, dilarutkan dalam cairan pembawa yang tertera pada etiket.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!