17.03.2019 Views

teori sediaan-terkunci

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

larutan akan segera diencerkan oleh isi lambung.<br />

Kerugian bentuk <strong>sediaan</strong> sirup :<br />

1. Larutan bersifat voluminous, sehingga kurang menyenangkan utnuk diangkut dan<br />

disimpan. Apabila kemasan rusak, keseluruhan <strong>sediaan</strong> tidak dapat dipergunakan.<br />

2. Stabilitas dalam bentuk larutan biasanya kurang baik dibandingkan bentuk <strong>sediaan</strong><br />

tablet atau kapsul, terutama jika bahan mudah terhidrolisis.<br />

3. Larutan merupakan media ideal untuk pertumbuhan mikroorganisme, oleh karena itu<br />

memerlukan penambahan pengawet.<br />

4. Ketepatan dosis tergantung kepada kemampuan pasien untuk menakar.<br />

5. Rasa obat yang kurang menyenangkan akan lebih terasa jika diberikan dalam larutan<br />

dibandingkan dalam bentuk padat. Walaupun demikian, larutan dapat diberi pemanis<br />

dan perasa agar penggunaannya lebih nyaman.<br />

II. FORMULA<br />

R/ Zat aktif<br />

Pelarut / pembawa<br />

Pemanis<br />

Pengental<br />

Anti cap-locking agent<br />

Pengawet<br />

Flavouring agent (pewangi /<br />

perasa)<br />

Pewarna (dye)<br />

Pembasah jika perlu<br />

Solubilizer jika perlu<br />

Antioksidan jika perlu<br />

Pengatur pH (dapar) jika perlu<br />

A. Bahan Pembantu (Eksipien)<br />

1. Pelarut / pembawa<br />

Pelarut / pembawa yang biasa digunakan adalah air, air aromatik, sirup, juice (dari buah,<br />

dimana<br />

pemilihannya tergantung tujuan penggunaan <strong>sediaan</strong> dan sifat fisika-kimia zat aktif),<br />

spirits, dan minyak (TPC, 1994, hal 32-34). Selain itu dapat juga digunakan: air murni<br />

USP, alcohol USP, alkohol encer NF, gliserin USP, propilen glikol USP (Ansel, hal 312-<br />

316).<br />

2. Anticaplocking agent<br />

Untuk mencegah kristalisasi gula pada daerah leher botol (cap locking), maka<br />

umumnya digunakan alkohol polyhydric seperti sorbitol, gliserol, atau propilenglikol.<br />

(Aulton, 1988, 254-267). Yang paling umum digunakan adalah sorbitol sebanyak 15-<br />

30%. (Handbook of Pharmaceutical Excipient, second ed, hal 477)<br />

3. Flavouring agent (TPC,1994, hal 36)<br />

Flavour digunakan untuk menutupi rasa tidak enak dan membuat agar obat dapat<br />

diterima oleh pasien terutama anak-anak. Dalam pemilihan pewangi harus<br />

dipertimbangkan, untuk siapa obat diberikan dan berapa usia pengkonsumsinya. Anakanak<br />

lebih menyukai rasa manis atau buah-buahan sedangkan orang dewasa lebih<br />

menyukai rasa asam.<br />

Pertimbangan untuk pemilihannya : (Ansel, hal 334-335)<br />

• Harus mempunyai kelarutan dalam air yang cukup<br />

Kadang-kadang sejumlah kecil alkohol ditambahkan ke sirup untuk menjamin<br />

kelarutan flavouring agent yang kelarutannya dalam air buruk.<br />

• Disesuaikan dengan tujuan pemberian<br />

Yaitu untuk anak-anak atau dewasa ; juga berhubungan dengan zat pewarna yang

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!