17.03.2019 Views

teori sediaan-terkunci

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

TEORI SEDIAAN APOTEKER ITB – OKTOBER 2008/2009<br />

LIKUIDA<br />

• Sukrosa dapat menyebabkan kristalisasi sehingga untuk mereduksi kristalisasi sukrosa<br />

dikombinasi dengan sorbitol, gliserin, dan polyol lain. Sukrosa stabil pada pH 4-8. (Lachman<br />

Practice hal:468)<br />

* Penjelasan tiap bahan pemanis dapat dilihat di bagian kit - eksipien suspensi<br />

4. Pewarna dan Pewangi (flavor)<br />

Pewarna dan pewangi harus serasi<br />

Asin : Butterscoth, Mafile, Apricot, Peach, Vanili, Wintergreen mint.<br />

Pahit : Wild cherry, Walnut, Chocolate, Mint combination, Passion fruit, Mint spice anisi<br />

Manis : Buah-buahan berry, Vanili.<br />

Asam : Citrus, Licorice, Root beer, Raspberry.<br />

(Lachman Practise, hlm 470)<br />

5. Pengawet<br />

Pengawet sangat dianjurkan jika didalam <strong>sediaan</strong> tersebut mengandung bahan alam, atau bila<br />

mengandung larutan gula encer (karena merupakan tempat tumbuh mikroba). Selain itu, pengawet<br />

diperlukan juga bila <strong>sediaan</strong> dipergunakan untuk pemakaian berulang (multiple dose).<br />

(Pharmaceutical Codex 1994, hlm 516 – 520)<br />

Pengawet yang ideal harus memenuhi 3 kriteria:<br />

a. Harus efektif menyerang pada “spectrum broad” mikroorganisme<br />

b. Secara fisika, kimia, dan mikrobiologi stabil dalam produk untuk jangka waktu yang panjang<br />

c. Tidak toksis dan sensitif, harus larut dan kompatibel dengan komponen lain dalam formula<br />

(Lachman Practise, hlm 470)<br />

Pengawet yang sering digunakan antara lain :<br />

• Metil / propil paraben ( 2 : 1 add 0,1 – 0,2 % total)<br />

• Asam benzoat / Na-benzoat<br />

• Chlorbutanol / chlorekresol<br />

• Senyawa amonium (amonium klorida kuarterner); benzalkonium klorida OTT dengan metil<br />

selulosa<br />

(Pharmaceutical Codex 1994, hlm 516 – 520)<br />

* Penjelasan tiap bahan pengawet dapat dilihat di bagian kit - eksipien suspensi<br />

6. Antioksidan<br />

(Diktat Teknologi Farmasi Sediaan Liquida dan Semisolid, 143 – 147)<br />

Antioksidan jarang digunakan pada <strong>sediaan</strong> suspensi, kecuali untuk zat aktif yang mudah terurai<br />

karena teroksidasi. Antioksidan bekerja efektif pada konsentrasi rendah.<br />

Cara kerja : memblokir reaksi oksidatif yang berantai pada tahap awal dengan memberikan atom<br />

hidrogen. Hal ini akan merusak radikal bebas dan mencegah terbentuknya peroksida.<br />

Hal yang perlu diperhatikan dalam memilih antioksidan :<br />

a. Efektif dalam konsentrasi rendah<br />

b. Tidak toksik, tidak merangsang dan tidak membentuk hasil antara (<strong>sediaan</strong>) yang berbahaya<br />

c. Segera larut atau terdispersi pada medium<br />

d. Tidak menimbulkan warna, bau, dan rasa yang tidak dikehendaki.<br />

e. Dapat bercampur (compatible) dengan konstituen lain pada <strong>sediaan</strong>.<br />

Beberapa antioksidan yang lazim digunakan :<br />

− Golongan kuinol (ex: hidrokuinon, tokoferol, hidroksikroman, hidroksi kumeran, BHA, BHT).<br />

− Golongan katekhol (ex : katekhol, pirogalol, NDGA, asam galat)<br />

− Senyawa mengandung nitrogen (ex: ester alkanolamin turunan amino dan hidroksi dari<br />

fenilamin diamin, difenilamin, kasein, edestin)<br />

− Senyawa mengandung belerang (ex: sisteina hidroklorida)<br />

− Fenol monohidrat (ex: timol)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!